cover
Contact Name
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik
Contact Email
jurnal.tbbt@b4t.go.id
Phone
+62-22-2504088
Journal Mail Official
jurnal.tbbt@b4t.go.id
Editorial Address
Jl. Sangkuriang no. 14, Bandung.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik
ISSN : 20894767     EISSN : 27159116     DOI : 10.37209/jtbbt
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik is a peer-reviewed and open access scientific journal. This journal is published by Center for Material and Technical Product (B4T) since 2011. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik is published twice a year, in June and December. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik publishes research results, conceptual ideas, and application of theory with a focus on technology of material and technical product. The scope of this journal are: Material Engineering, Energy Diversification, and Technology for Industry 4.0.
Articles 115 Documents
RANCANG BANGUN MESIN SLATS DOUBLE CUTTING DENGAN SISTEM PENGGERAK PNEUMATIK DAN COMPUTER AIDED MANUFACTURING (CAM) Dalmasius Ganjar Subagio
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.548 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v2i1.21

Abstract

Perancangan mesin slats double cutting ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi bahan baku pensil pada salah satu perusahaan pensil di Indonesia. Desain mesin menggunakan dua gergaji pada satu motor penggerak sedangkan mekanisme dibuat secara otomatis menggunakan sistem pneumatik yang digabung dengan sistem CAM untuk melakukan proses pemotongan kayu. Mesin ini diharapkan mampu memproduksi irisan kayu sebanyak 650 irisan/jam dengan kualitas baik.  Berdasarkan hasil perhitungan, untuk daya motor dibutuhkan 2 x 1,95 HP = 3,9 HP,  motor yang digunakan sebesar 5 HP, gaya yang terjadi pada piston lebih kecil dari pada gaya yang terjadi pada gergaji dan tekanan udara yang dibutuhkan untuk mendorong kayu sebesar Q = 0,0304 meter3/menit atau 30,4 liter/menit.Kata kunci: mesin slats doble cutting, analisa rancang bangun
Metal Injection Moulding Process Simulation for Orthodontic Bracket Application Shinta Virdhian; Sina Jamilah; Sugeng Supriadi; Bambang Suharno
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1790.931 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v7i2.94

Abstract

Metal Injection Moulding (MIM) process is one of effective process to produce complex shape product in the mass production scale. MIM process had been applied in many applications such as consumer product, automotive, biomedical etc. In this work, an orthodontic bracket is manufactured using MIM process. Before manufacturing process, simulation using commercial software Sigmasoft is done to evaluate the design and optimize the process parameters. Some parameters are inserted to run simulations in order to get optimum process condition for MIM process. Parameters to be optimized include the mold and feedstock temperature, cycle time and pressure during the injection process. In this simulation, the melt temperature is 190 °C and mold temperature is varied from 90-150 °C based on the reference from Catamold. The optimum mold temperature is 90 °C and filling simulation shows that the melt can still fill the cavity in that temperature with optimum filling time 2.5 s. From the simulation, the existing design can be improved by reducing the size of the runner and removing the sharp corner.Proses Metal Injection Moulding (MIM) merupakan salah satu proses yang efektif untuk pembuatan produk logam yang memiliki bentuk yang rumit dan skala produksi massal. Proses MIM telah digunakan pada banyak aplikasi seperti produk rumah tangga, otomotif, biomedikal dan lain-lain. Dalam penelitian ini, braket ortodontik dibuat melalui proses MIM. Sebelum proses manufaktur, simulasi injeksi dilakukan dengan menggunakan software komersial Sigmasoft untuk mengevaluasi desain dan optimasi parameter proses. Beberapa parameter proses dimasukkan ke dalam simulasi untuk mendapatkan kondisi proses yang optimum, antara lain temperatur injeksi,temperatur mold, waktu proses, dan tekanan selama proses injeksi. Dalam simulasi ini, temperatur injeksi 190 °C dan temperatur mold divariasikan 90-150 °C dan waktu pengisian dari 0,5-3 detik. Hasil simulasi menunjukkan temperatur mold optimum pada 90 °C dan feedstock masih bisa mengisi rongga dengan waktu pengisian 2,5 detik. Dari hasil simulasi aliran menunjukkan desain yang ada dapat dioptimalkan dengan mengurangi ukuran runner dan bentuk yang tajam.
Pengembangan Formulasi Cat Tembok Emulsi Berbahan Acrylic untuk Meningkatkan Daya Saing IKM Deni Cahyadi; Daniel Fajar Puspita
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.196 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v4i1.40

Abstract

Research on acrylic emulsion wall paint formulation has been done. This research was aimed  to produce wall paint with 2 (two) criteria, that are complying Indonesian National Standard (SNI) and can be applied at home industry or Small Medium Enterprises (SME). The wall paint is water-based paint and produced with acrylic as the binder and other raw materials such as titanium dioxide, calcium carbonate, kaolin, tipol, ethylene glycol, ecocide, nofoam, texanol and disloid. Paint was made by mixing certain amount of raw materials in a certain  sequence, and stirred with certain duration. Paint was tested according to SNI 3564:2009,”Cat Tembok Emulsi”. According to test result, wall paint produced has covering degree (Pfund) 10 m2/L , density 1.48 g/mL, fineness 38 micron, touch dryness 6 minutes, hard dryness 10 minutes, total solid 57.1 % weight, pH 8.13 , viscosity 106 KU,  pass the weather resistance test and does not contain heavy metals ion. Based on the  result obtained, it can be concluded that the wall paint produced comply to SNI product specification. Penelitian mengenai formulasi cat tembok emulsi berbahan acrylic telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan agar cat tembok yang dihasilkan dapat memenuhi 2 (dua) kriteria, yaitu memenuhi Standar Nasional Indonesia dan dapat diterapkan pada industri rumahan atau Industri Kecil Menengah (IKM). Pada penelitian ini cat tembok yang dihasilkan merupakan cat berbasis air dengan menggunakan bahan pengikat jenis acrylic dan bahan baku lain seperti titanium dioksida, kalsium karbonat, kaolin, tipol, ethylene glycol, ecocide, nofoam, texanol dan disloid. Pembuatan cat dilakukan dengan mencampurkan bahan baku dengan jumlah dan urutan tertentu sambil diaduk dengan waktu tertentu. Cat yang dihasilkan diuji terhadap parameter uji sesuai dengan persyaratan mutu pada SNI 3564:2009, “Cat Tembok Emulsi”. Berdasarkan hasil pengujian, cat tembok yang dihasilkan memiliki daya tutup (Pfund) 10 m2/L , berat jenis 1,48 g/mL, kehalusan 38 micron, kering sentuh 6 menit, kering keras 10 menit, padatan total 57,1 % berat, pH 8,13 , kekentalan 106 KU, lolos uji ketahanan cuaca dan tidak mengandung logam berat. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa cat yang dihasilkan memenuhi persyaratan SNI 3564:2009.
Pengaruh Ground Granulated Blast Furnace Slag terhadap Sifat Fisika Semen Portland Jenis-I Gaos Abdul Karim; Eny Susilowati; Wieke Pratiwi
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.288 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v8i2.118

Abstract

Research on The Effect of Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) on Physical Properties of Portland Cement Type I has been conducted. GGBFS with activity class of 100 was added to Portland cement at 0% (as control), 10%, 20%, 30%, 40% and 50% variation. The characteristic of compressive strength, setting time,  autoclave expansion and sulphate expansion was tested. Compared to the control, the compressive strength of mixtures at curing time of 3 and 7 days, was lower compared to the control. But at curing time of 28 days, the compressive strength reached more than control and optimum at 50% variation of GGBFS was achieved. The addition of GGBFS at whole mixture indicated of increasing setting time, lower autoclave expansion, and lower sulphate expansion. Penelitian mengenai Pengaruh Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) terhadap Sifat Fisika Semen Portland Jenis-I telah dilakukan. GGBFS kelas aktifitas 100 digunakan sebagai bahan tambahan pada Semen Portland Jenis-I dengan variasi GGBFS  pada campuran  yaitu 0% (kontrol), 10%, 20%, 30%, 40% dan 50 %. Terhadap setiap campuran dilakukan uji kuat tekan, waktu setting, pemuaian dengan autoclave dan pemuaian karena sulfat. Dibandingkan dengan karakter kontrol, kuat tekan mortar pada umur 3 dan 7 hari lebih rendah pada semua variasi, tetapi pada kuat tekan 28 hari, kuat tekan campuran umumnya lebih tinggi dari kontrol dan optimum pada perbandingan 50:50. Penambahan GGBFS menyebabkan penambahan waktu setting, penurunan sifat pemuaian  pada uji pemuaian dengan autoclave,  dan penurunan pemuaian karena sulfat.
Perubahan Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Akibat Pemanasan pada Material Sudu Turbin Nickel Based Superalloys SRR 99 Toni Agung Priambodo; Bambang Widyanto
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.22 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v5i1.57

Abstract

Turbine blade is one of the components of aero engine that exposed to high temperature. Superalloys materials mostly used for turbine blade’s material, because it has good strength at elevated temperature. One type of the superalloys that is used is SRR 99. SRR 99 is a nickel based superalloys and has single crystal. This research was focused on the effect of heat treatment above the working temperature on the micro structure and mechanical properties of turbine blade Nickel Based Superalloys SRR 99. Heating temperature that used is 1250oC. The heat treatment resulted in decreasing of γ’ particle size of 51% and the increasing of 13% hardness number compared to that of initial condition. Time variation performed in this research does not give a significant difference to changes in γ’ particle size and hardness number.Sudu turbin merupakan komponen dari mesin pesawat yang akan terekspose pada temperatur tinggi. Material superalloys banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat sudu turbin, karena memiliki kekuatan yang baik pada temperatur tinggi. Salah satu material superalloy yang digunakan adalah SRR 99, yang merupakan material nickel based superalloys yang memiliki butir tunggal. Namun, material ini juga akan mengalami perubahan struktur mikro dan sifat mekanik pada saat terekspose pada temperatur yang terlalu tinggi. Penelitian ini mempelajari pengaruh pemanasan diatas temperatur kerja atau temperatur overheat terhadap struktur mikro dan sifat mekanik dari material sudu turbin Nickel Based Superalloys SRR 99. Temperatur pemanasan yang digunakan sebesar 1250oC. Dari hasil pemanasan yang dilakukan terjadi penurunan ukuran partikel γ’ sebesar 51% dan kenaikan harga kekerasan dari kekerasan awal sebesar 13% dibandingkan dengan kondisi sebelum pemanasan. Sedangkan variasi waktu yang dilakukan pada penelitian ini tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap perubahan ukuran partikel γ’ dan nilai kekerasan.
Perhitungan Nilai Frekuensi untuk Uji Getar Produk Aki Berdasarkan SNI 0038:2009 Susanto Sigit Rahardi
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.286 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v1i1.14

Abstract

Perubahan acuan pengujian aki dari SNI 09-0038-1999 ke SNI yang baru yaitu SNI 0038:2009 membutuhkan kajian dan penyesuaian terutama mengenai perhitungan nilai frekuensi untuk uji getar. Hasil perhitungan ini diperlukan dalam operasional pengujian aki sebagai parameter kendali getaran. Pada tulisan ini, telah dihitung nilai frekuensi yang dibutuhkan untuk uji getar produk aki berdasarkan SNI 0038:2009 sehingga pengujian dapat dilaksanakan dengan baik.Kata kunci : Uji getar, frekuensi, parameter kendali, SNI 0038:2009, aki
Analisis Kerusakan Rel Kereta Api Angkutan Batubara Apriardi Ihlas
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2359.882 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v7i1.89

Abstract

The use of thermite welding technology on railway connection is the primary option due to its mobility and cost. There are many failures on railway used to transport large amount of coal. This study performed a series of examinations and tests to find the main cause of broken railway connections. Macro fractographic test showed chevron fracture pattern and ratchet mark as indication of crack initiation area, which was the centerline of welding area. Metallographic examination on crack initiation areas showed weak ferrite phase network with large perlite grains. It was also found a number of micro porosity which supported the result of fractographic examination. Micro fractographic examination by Scanning Electron Microscope (SEM) showed a typical brittle fracture and a lot of micro porosity. Chemical composition examination by Energy Dispersive Spectrometer (EDS) showed an alumina inclusion slag. Therefore, low quality of thermite welding connection was caused by initial crack from the inside in the form of micro porosity in the centerline of welding area.Penggunaan teknologi pengelasan termit pada sambungan rel kereta api menjadi pilihan utama karena mobilitas dan biayanya. Kerusakan telah terjadi pada sambungan rel kereta api yang digunakan sebagai angkutan batu bara dalam jumlah yang banyak. Pada penelitian ini akan dilakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian untuk mencari penyebab utama patahnya sambungan rel tersebut. Berdasarkan pemeriksaan fraktografi secara makro memperlihatkan pola patahan chevron dan ratchet mark sebagai petunjuk daerah awal retakan, yaitu centerline daerah las. Hasil pemeriksaan metalografi pada daerah inisiasi retakan menunjukkan terbentuknya jaringan fasa ferit yang lemah dengan ukuran butir perlit yang besar. Selain itu ditemukan sejumlah porositas mikro yang mendukung hasil pemeriksaan fraktografi. Hasil pemeriksaan fraktografi secara mikro dengan Scanning Electron Microscope (SEM) memperlihatkan tipikal patahan getas dan ditemukan  banyak porositas mikro. Dari pemeriksaan komposisi kimia dengan Energy Dispersive Spectrometer (EDS) ditemukan slag inklusi tipe alumina. Dengan demikian, rendahnya kualitas sambungan las termit diakibatkan oleh terbentuknya retakan awal dari dalam berupa porositas mikro pada centerline daerah las.
Investigasi Fraktografi dan Analisa Tegangan pada Kerusakan Baut M64 Grade 10,9 yang Mengalami Pengencangan Berlebih Apriardi Ihlas; Daniel Fajar Puspita; Budi Tjahjohartoto
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3482.204 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v8i1.113

Abstract

Bolt with relatively big dimension is generally used in infrastructure construction, such as in harbors. An investigation on failure of M64 bolt 10.9 grade had been done. The objective of this research is to analyze the cause of failure to prevent repeated incident. A series of testing including: (1) visual and fractography check, (2) chemical composition test, (3) torsional shear calculation has been conducted to support the investigation. The result showed that the fracture zone is dominated with overload zone, which indicated an instantaneous brittle fracture. This was supported with the findings of several ratchet mark as a symptoms of stress concentrated. The condition was very sensitive to bending load during tightening. Based on fracture surface analysis the fracture belonged to concentrated high bending load. As for the torsional shear calculation, it proved that there was an over-torquing subjected to the bolt.Baut dengan dimensi yang relatif besar umum digunakan pada infrastrukur, misalnya di pelabuhan. Telah dilakukan investigasi kerusakan pada baut M64 Grade 10,9 yang mengalami patah antara bagian kepala dan batang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab kerusakan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Oleh karena itu,  dilakukan serangkaian pengujian, pemeriksaan, dan perhitungan terhadap tegangan yang bekerja. yaitu (1) pemeriksaan visual dan fraktografi, (2) pengujian komposisi kimia, dan (3) perhitungan analisa tegangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar permukaan patah didominasi oleh indikasi daerah beban berlebih (zona overload) yang menunjukkan patah getas dan terjadi seketika. Hal ini dibuktikan dengan ditemukan beberapa ratchet mark yang merupakan tipikal adanya konsentrasi tegangan. Kondisi ini sangat sensitif terhadap beban tarik pada saat pengencangan. Berdasarkan analisa permukaan patahan termasuk kategori menerima kombinasi beban tarik  dan bending yang terkonsentrasi.  Sedangkan berdasarkan perhitungan analisa tegangan membuktikan bahwa telah terjadi beban torsi berlebih (over-torquing) yang diterima oleh baut.
Kondisi Terkini Regulasi EMC dan Kesesuaian Produk di Indonesia I Inayaturohman; D Hamdani; D Darwanto
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.786 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v4i2.51

Abstract

Electromagnetic compatibility (EMC) can be considered as the ability of the electromagnetic apparatus to function satisfactorily without interfering the others or being interfered by the others. Nowadays, the conformity of electromagnetic products to corresponding EMC standards becomes of importance in order to cope with the mandatory requirements prescribed by the global market. The EMC conformity becomes the main part of quality assurance and safety of products. This paper presents the state-of-the-art EMC conformity of products in Indonesia from regulation and technical point of view. We conducted survey on the quo-vadis of EMC regulation in the country by communicating with some governmental bodies. At the same time, we investigates the EMC conformity of some productsi.e. televisiom and refrigerator in domestic market by conducting EMC testing on them including emission and immunity test. From our investigation it is realized that regulations on EMC are not established yet because the responsible authorities are not assigned yet. Therefore EMC conformity is not mandatory yet for products manufactured or imported for domestic market. However, it is planned that the mandatory would come into power in earliest 2015. Moreover, EMC testing showed that the products under testing are mostly not conforming to EMC standards. Those products did not meet, either one of emission/immunity requirement or both. This fact emphasizes the need of establishing mandatory EMC regulation as well as responsible authorities. Kompatibilitas elektromagnetik (EMC) dapat dianggap kemampuan suatu peralatan yang tetap dapat berfungsi secara baik pada lingkungan Elektromagnetik tanpa mengganggu atau diganggu oleh peralatan lain. Saat ini, kesesuaian produk elektromagnetik terhadap standar EMC menjadi penting untuk mengatasi persyaratan wajib yang ditentukan oleh pasar global. Kesesuaian produk terhadap EMC menjadi bagian utama dari jaminan mutu dan keamanan produk-produk berkualitas.Makalah ini menyajikan kondisi saat ini (state-of-the-art). Kesesuaian EMC suatu produk di Indonesia terhadap peraturan dan sudut pandang teknis. Kami melakukan survei mengenai peraturan EMC di Indonesia dengan berkomunikasi dengan beberapa badan pemerintah. Pada saat yang sama, kami menyelidiki kesesuaian EMC beberapa produk seperti televisi dan refrigerator di pasar domestik dengan melakukan pengujian EMC untuk beberapa parameter emisi dan imunity.Dari hasil investigasi kami, perlu disadari bahwa peraturan EMC yang belum ada, dikarenakan kementerian yang bertanggung jawab belum mewajibkan. Oleh karena itu kesesuaian produk terhadap EMC masih belum wajib baik produk yang diproduksi atau diimpor untuk pasar domestik. Namun, direncanakan pemberlakuan wajib paling cepat pada tahun 2015. Selain itu, pengujian EMC menunjukkan bahwa produk yang diuji sebagian besar tidak sesuai dengan standar EMC. Produk-produk tersebut tidak memenuhi, salah satu dari emisi atau persyaratan imunitas atau bahkan keduanya. Fakta ini menekankan perlunya segera membuat peraturan EMC serta lembaga yang bertanggung jawab.
Peningkatan Koersivitas Magnet Permanen Tipe Nd2Fe14B dengan Metoda Perlakuan Panas Sri Bimo Pratomo; Dagus Remana Djuanda; Prima Rizki Nurqiat; Muhammad Nauval Fauzi; Eva Afrilinda
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.33 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v9i1.111

Abstract

Nd2Fe14B-type permanent magnet are widely used as components in electric motors and generators. In such applications, permanent magnets are exposed to heat loads due to induction, which results decreased in coercivity. Therefore it is needed to obtain permanent magnets that have high coercivity values so that they can still work in high temperature environments. This research was conducted to increase the coercivity of permanent magnet type Nd2Fe14B by heat treatment method. The heat treatment temperature was varied for samples in the vacuum furnace and was held for 2 hours and continued with normalizing. The sample was then characterized by Permagraph, XRD and SEM. The test results showed that heat treatment with a temperature of 850ºC increased the coercivity of permanent magnet type Nd2Fe14B up to 41.6% from 13.7 kOe to 19.00 kOe. This was due to Nd2Fe14B grains separation after heat treatment with a more even distribution of  Nd-rich phase in the grain boundaries.Magnet permanen tipe Nd2Fe14B banyak digunakan sebagai komponen pada motor dan generator listrik. Dalam aplikasi tersebut, magnet permanen terkena beban panas akibat terjadinya induksi, yang mengakibatkan terjadinya penurunan koersivitasnya. Oleh karena itu dibutuhkan cara untuk mendapatkan magnet permanen yang memiliki nilai koersivitas tinggi agar masih dapat bekerja pada lingkungan bertemperatur tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan koersivitas magnet permanen tipe Nd2Fe14B dengan metode perlakuan panas. Proses perlakuan panas pada sampel dilakukan dengan cara memvariasikan temperatur di dalam vacuum furnace dan ditahan selama 2 jam, dilanjutkan dengan normalizing. Sampel tersebut kemudian dikarakterisasi dengan Permagraph, XRD dan SEM. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan panas pada temperatur 850ºC dapat meningkatkan koersivitas magnet permanen tipe Nd2Fe14B sampai dengan 41,6% dari 13,7 kOe menjadi 19,00 kOe. Kenaikan ini sebagai akibat dari adanya pemisahan antar butiran Nd2Fe14B setelah perlakuan panas dengan penyebaran Nd-rich phase yang lebih merata di batas butirnya.

Page 4 of 12 | Total Record : 115