cover
Contact Name
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik
Contact Email
jurnal.tbbt@b4t.go.id
Phone
+62-22-2504088
Journal Mail Official
jurnal.tbbt@b4t.go.id
Editorial Address
Jl. Sangkuriang no. 14, Bandung.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik
ISSN : 20894767     EISSN : 27159116     DOI : 10.37209/jtbbt
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik is a peer-reviewed and open access scientific journal. This journal is published by Center for Material and Technical Product (B4T) since 2011. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik is published twice a year, in June and December. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik publishes research results, conceptual ideas, and application of theory with a focus on technology of material and technical product. The scope of this journal are: Material Engineering, Energy Diversification, and Technology for Industry 4.0.
Articles 115 Documents
RANCANG BANGUN MESIN TEPUNG OBAT TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN BLOWER PENGHISAP PADA RUANG GILING Dalmasius Ganjar Subagio
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.15 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v1i1.8

Abstract

Perancangan dan rekayasa peralatan pengolahan bahan baku obat tradisional melalui proses penepungan dengan kapasitas 100 kg.jam-1telah dilakukan dengan menambahkan separator yang berfungsi sebagai pemisah hasil produksi. Desain mesin ini dapat memproduksi tepung jamu dengan ukuran100 mesh sehingga dapat dimanfaatkan oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memproduksi tepung. Dari hasil pengujian pada putaran motor sebesar n = 1753 rpm diperoleh kapasitas produksi sebesar 104 kg.jam-1 dan diameter poros hammer mill sebesar 27 mm. Keunggulan dari mesin hasil perancangan ini antara lain hasil produksi lebih halus dan lebih cepat dibandingkan dengan mesin yang biasa digunakan oleh UKM.Kata Kunci : Obat tradisional, proses penepungan bahan baku
Rancang Bangun Umpan Balik Eksternal untuk Kendali Sudut Motor Servo Berbasis Arduino Hendri Maja Saputra; Totok Agung Pambudi; Dalmasius Ganjar Subagjo
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.997 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v6i2.68

Abstract

The design of external feedback to control the angular position AC servo motor Arduino-based using rotary encoder sensor has been done. The objective of this research was to minimize the error of the absolute angle of the motor shaft. Position control in AC servo motors MHMD022G1U model was relative, so the chances of mistake in the angle position would be relative very large, especially at the times of pulse distortion or when the power supply has lost. Sensor rotary encoder EP50S8-1024-2F-P-24 type coupled to the motor shaft to read the actual angle was used as an external feedback. A rotary encoder which describes the actual angle position of the AC servo motor generated digital code 10-bit, which was then converted into decimal data in the range of 0-1023 using a microcontroller Arduino Nano V3. Feedback data received by Arduino microcontroller was used to adjust the position or angle of the shaft from AC servo motors. The results showed that the control angle AC servo motors on all variations of a frequency or speed contained oscillation, where the standard deviations were 1.62º at 1 kHz, 1.92º at 5 kHz, 2.29º at 10 kHz, and 19.01º at 50 kHz. However, the average value of the angular position of motor rotation could follow the reference given by the potentiometer.Rancang bangun umpan balik eksternal untuk kendali posisi sudut AC motor servo berbasis Arduino menggunakan sensor rotary encoder telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan posisi sudut absolut dari poros motor. Kendali posisi pada AC motor servo tipe MHMD022G1U diamati bersifat relatif, sehingga peluang terjadinya kesalahan penentuan posisi sudut sangat besar, terutama pada saat terjadi distorsi pulsa atau saat suplai daya hilang. Sensor rotary encoder tipe EP50S8-1024-2F-P-24 dikopel dengan poros motor untuk membaca sudut aktual yang kemudian dijadikan sebagai umpan balik eksternal. Rotary encoder yang menggambarkan position sudut actual dari of AC servo motor menghasilkan digital code 10-bit yang kemudian dikonversi menjadi data desimal dengan rentang 0-1023 menggunakan sebuah mikrokontroler Arduino Nano V3. Data umpan balik yang diterima oleh mikrokontroler Arduino digunakan untuk menyesuaikan posisi atau sudut dari putaran poros motor servo AC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kendali sudut motor servo AC terdapat osilasi pada semua variasi frekuensi atau kecepatan yang diberikan dengan standar deviasi 1,62º pada 1 kHz, 1,92º pada 5 kHz, 2,29º pada 10 kHz, dan 19,01º pada 50 kHz. Walaupun demikian, nilai rata-rata posisi sudut putaran motor tetap dapat mengikuti referensi yang diberikan oleh potensiometer.
ASPEK DURABILITAS MATERIAL BETON PADA KONSTRUKSI JEMBATAN Ariyadi Basuki
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.177 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v3i2.37

Abstract

Untuk menjamin kelayakan pakai dari suatu konstruksi jembatan beton, perlu adanya upaya pengamatan secara berkala guna memastikan tingkat degradasi yang terjadi. Permasalahan yang sering ditemui adalah kerusakan pada permukaan beton karena pengelupasan selimut beton dan korosi. Selain itu, upaya perawatan dan inspeksi yang jarang dilakukan, sehingga proses kerusakan tersebut terakumulasi dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan serangkaian kegiatan pengamatan, uji mutu dan kelaikan dari konstruksi jembatan beton. Fokus pengamatan terutama pada aspek durabilitas dari permukaan sisi bawah jembatan yang terindikasi lembab dan terdapat pelapukan.Dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan pada lokasi untuk mendata, melakukan identifikasi jenis, tingkat dan klasifikasi kerusakan, hingga menelusuri penyebab utama dari kerusakan tersebut, serangkaian pengujianyaitu : penilaian kekuatan beton, tingkat karbonasi, tingkat kepadatan material beton, tingkat kekerasan permukaan beton, deteksi ketebalan selimut beton dan deteksi potensi korosi pada selimut beton. Dari hasil pengamatan ditemukan retakan memanjang pada sisi bawah jembatan dengan lebar 0,5–0,8 mm, indikasi keropos dan delaminasi pada sisi dinding. Hasil uji kekuatan beton berada pada kisaran 263–469 kg/cm2, tingkat karbonasi pada kedalaman 2,5–4,8 cm, tingkat kepadatan pada kisaran 3,1–3,4 km/s, kekerasan permukaan 45–47, kedalaman selimut beton 2,5–5,7 cm, dengan peluang korosi mendekati 50%.-Hasil pengamatan menunjukkan secara umum kondisi struktur jembatan tersebut masih aman dan kuat untuk saat ini, meski proses degradasi sedang dan terus berlangsung. Hal tersebut diperkuat oleh data-data dari parameter dan pengamatan yang menunjukkan trend/kecenderungan eskalasi kerusakan jika tidak ada upaya pencegahan/perbaikan minor dilapisan permukaan beton pada sisi bawah yang berada pada kondisi lembab.Kata kunci: aspek durabilitas, kekuatan beton, potensi korosi, jembatan beton
Perancangan Hybrid dan Synchronizer Power Supply untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Grid PLN Doddy Harja Saputra; Jumail Soba
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1790.936 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v7i2.95

Abstract

The electrical power generated by the solar power plants (PLTS) was fluctuating depending on the radiation of sunlight on the solar modules. The synchronization system was required when the electricity generated by the PLTS is unable to supply the load, so the grid of PLN will supply power to the load (hybrid). In this study hybrid and synchronizer power supply for PLTS and PLN grid were designed and made, while synchronization was performed on DC voltage domain. Setting the DC voltage level on the PLTS side and the PLN grid made PLTS became the main source to supply to the load while the electricity from the PLN grid will be used when the electrical energy generated by the PLTS was not sufficient. Trials were done to observe the performance of designed synchronization system by taking the data of energy consumption for every 1 hour within 08:00 to 16:00. Based on the trials results it can be shown that this system can produce synchronization between electricity from PLTS and grid of PLN to supply loads.Daya listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bersifat fluktuatif  bergantung kepada radiasi sinar matahari yang mengenai modul surya. Sistem sinkronisasi diperlukan ketika daya listrik yang dihasilkan PLTS tidak mampu mensuplai beban, sehingga grid  PLN akan ikut mensuplai daya ke beban (hybrid). Pada penelitian ini dirancang dan dibuat perangkat hybrid dan synhcronizer power supply untuk PLTS dan grid PLN dengan sinkronisasi yang dilakukan pada domain tegangan DC. Pengaturan level tegangan DC pada sisi PLTS dan  grid PLN membuat PLTS menjadi sumber utama untuk mensuplai ke beban sedangkan listrik dari grid PLN akan dipakai ketika energi listrik yang dihasilkan PLTS tidak mencukupi. Uji coba dilakukan untuk mengamati kinerja sistem sinkronisasi yang dirancang pada pukul 08:00 sampai dengan pukul 16:00 dengan pengambilan data konsumsi energi dilakukan setiap 1 jam.  Berdasarkan hasil uji coba dapat ditunjukkan bahwa sistem ini dapat memberikan sinkronisasi antara listrik dari PLTS dan grid PLN untuk mensuplai beban.
Pengaruh Kitosan terhadap Kristalinitas dan Morfologi Partikel Lithium Titanat Bharata Dewanto; Bambang Sunendar Purwasasmita; Ahmad Nuruddin; Abdul Halim Daulay; Susanto Sigit Rahardi
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.665 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v4i2.46

Abstract

Battery consists of cathode, anode, and electrolyte. Spinel Lithium Titanate, known as Li4Ti5O12spinel is an alternative material for anode substituting carbon due to its ability to generate large current for high-discharged battery. It can be applied for the electric car battery.A commonly used battery synthesis method is High Energy Ball Milling. However, that method is time consuming and require massive amount of energy. In this research, Li4Ti5O12­synthesized as an anode for lithium ion battery through sol-gel method with chitosan variable as the dispersing agent. Formed gel then calcinated with temperature of 750oC. Synthesized powder was characterized using XRD (X-ray Diffractometry) and SEM (Scanning Electron Microscopy) methods.Li4Ti5O12 was successfully synthesized with sol-gel method and chitosan as the dispersing agent. Based on the XRD characterization result, at the 750oC calcination temperature, 95–97%. Li4Ti5O12 phase was formed. Chitosan played a good role of being the dispersing agent because it was able to increase crystallinity, reduce the size of Li4Ti5O12powder particle, and reduce the particle agglomeration. Observation with SEM shows that the particle size is categorized as submicron, which size is ranged in 75–300 nm. It is potential to be used as the material for lithium battery anode that come near to theoretical capacity. Baterai terdiri dari katoda, anoda, dan elektrolit. Lithium titanat spinel atau Li4Ti5O12  spinel adalah material anoda alternatif untuk menggantikan karbon karena memiliki kemampuan untuk memberikan arus besar yang dapat diaplikasikan sebagai baterai pada mobil listrik.Metode yang saat ini sering digunakan untuk pembuatan baterai adalah High Energy Ball Milling, namun energi yang dibutuhkan sangat besar dan waktu pengerjaan dengan metode ini pun cukup lama. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis serbuk Li4Ti5O12 ­sebagai anoda baterai lithium ion dengan metode sol-gel dengan variabel kitosan sebagai dispersing agent. Gel yang terbentuk dikalsinasi pada variasi suhu 750oC. Serbuk hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan metode XRD (X-ray Diffractometry) dan SEM (Scanning Electron Microscopy). Pada penelitian ini telah berhasil disintesis Li4Ti5O12 dengan metode sol-gel dengan  kitosan sebagai  dispersing agent. Pada suhu kalsinasi 750oC terbentuk 95–97% fasa Li4Ti5O12 yang diketahui dari berdasarkan hasil karakterisasi XRD, kitosan berperan baik sebagai dispersing agent karena dapat meningkatkan kristalinitas, memperkecil ukuran partikel dari serbuk Li4Ti5O12, dan mengurangi aglomerasi partikel. Hasil pengamatan dengan SEM menunjukkan bahwa ukuran dari partikel tergolong pada ukuran submikron yaitu berkisar 75–300 nm yang berpotensi sebagai material anoda baterai lithium yang mendekati kapasitas secara teori.
PENERAPAN METODE KAIZEN UNTUK PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMPONEN OTOMOTIF Hafid Abdullah
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.961 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v3i1.34

Abstract

Masalah terletak pada rendahnya efisiensi mesin CNC : Mori Seiki dan Topper 920 pada line machining center di PT. ABC yang merupakan salah satu produsen berbagai jenis komponen otomotif di Indonesia. Tujuan peningkatan untuk memperoleh efisiensi mesin CNC di atas 80 % sehingga produk yang dihasilkannya mampu bersaing di pasar global. Cara peningkatan adalah melalui implementasi metode kaizen, yaitu : perbaikan terhadap standar kerja, secara selangkah demi selangkah dan terus menerus terhadap proses, yang melibatkan semua pihak baik pimpinan maupun karyawannya yang meliputi : (a) sistem penggantian dan penggabungan jig, (b) pembenahan pallet untuk jig, (c) perbaikan mesin dengan agen, (d) sistem clamping, (e) proses champering. Hasil peningkatan berupa efisiensi mesin Mori Seiki (dari 66 % menjadi 83 %) dan Topper 920 (dari 74 % menjadi 83 %).Kata kunci : kaizen, perbaikan, mesin CNC : mori seiki dan topper 920
Perbandingan Aktivitas Katalis Dolomit dan Batu Kapur Lokal dengan Katalis Nikel Komersial untuk Dekomposisi Toluen sebagai Model Tar Herri Susanto; Aisyah Ardy
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.577 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v6i1.63

Abstract

Tar content will cause problem during utilization of producer in internal combustion engine. Our research deals with the development tar cracking process for optimum elimination of tar from gaseous product of gasification. Locally available minerals were used as catalyst, i. e: dolomite and lime stone obtained from minings in Padalarang and Blitar respectively. Experiments were carried out in a tubular reactor having an inside diameter of 2.54 cm and a total length of 33.5 cm. The amount of catalyst in the reactor was 10 gram and the particle size was 16/18 mesh. The gas stream containing tar was modeled with toluene vapour in N2 stream with a toluene concentration of 0.002- 0.004 g/L and gas flow rate of 32-38 L/h. Reactor temperature was adjusted at 500, 600, dan 700oC. The progress of tar cracking was observed using the toluene concentration at the gas inlet and the outlet of the reactor. Highest toluene conversion was found 86% during cracking on dolomite at 700oC without the presence of steam in the gas stream. For comparison, our experiments using Ni-based steam reforming catalyst resulted a toluene conversion of about 85%. This figure was relatively lower than those of dolomite and limestone. Catalytic activity of dolomite for toluene was about 0.084 mgtoluene/(gcat.min) and that of limestone was 0.01-0.05 mgtoluene/(gcat.min). We also found that toluene might undergo cracking without any catalyst at a temperature of 700oC. This condition was similar to the oxidation  zone in a downdraft gasifier.Kandungan tar akan menyebabkan masalah jika gas produser hasil gasifikasi biomassa digunakan sebagai bahan bakar alternatif di dalam internal combustion engine. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan katalis penyisihan tar secara optimal dari gas produser. Mineral lokal yang digunakan sebagai katalis adalah dolomit dan batu kapur yang merupakan hasil penambangan dari Padalarang dan Blitar. Percobaan dilakukan dalam sebuah reaktor pipa dengan diameter dalam 2,54 cm dan panjang total 33,5 cm. Jumlah katalis yang digunakan adalah 10 gram dengan ukuran 16/18 mesh. Gas produser dimodelkan oleh uap toluen dengan konsentrasi 0,002-0,004 g/L dan laju alir gas N2 32-38 L/jam yang diukur pada suhu kamar. Temperatur reaktor ditetapkan 500, 600, dan 700oC. Kinerja proses perengkahan tar diamati melalui konsentrasi toluen masuk dan keluar reaktor perengkahan tar. Konversi toluen tertinggi adalah 86% dengan menggunakan katalis dolomit pada temperatur 700oC tanpa menggunakan steam. Sebagai perbandingan, penelitian dengan menggunakan katalis nikel menghasilkan konversi toluene sekitar 85%. Kemampuan katalitik dolomit untuk mengkonversi toluen adalah 0,084 mgtoluen/(gkat.menit) sedangkan batu kapur adalah 0,01-0,05 mgtoluen/(gkat.menit). Perengkahan toluen dapat dilakukan tanpa menggunakan katalis temperatur 700oC. Kondisi ini sama dengan zona oksinasi pada downdraft gasifier.
Pembuatan Bahan Konduktor Kabel Listrik dari Deposit dan Scrap Tembaga Mohamad Marhaendra Ali; Arif Indro Sultoni
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.272 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v9i2.134

Abstract

The conductivity of electrical cables is determined by the value of the current conductivity of the conductor material. On the other hand, the conductivity of conductors is strongly influenced by the type of material, cross-section area, and the resistance of conductor material. In this research, conductor material for electrical cables was made by utilizing copper deposit from PCB waste and scrap from the waste of the machining. Research carried out included the melting of copper deposit and scrap into ingots for further testing of the chemical composition and value of the resistance. The test results were compared with the Cu content and resistance of commercial cables on the market. The test results showed that the conductor material from copper deposit and scrap had a copper content (Cu) of about 92% and a resistance value of 0.4 - 0.6 mΩ. This value had a better quality compared to that of electrical cable conductors circulating in the market with copper content (Cu) between 86% - 97% and a resistance value in the range of 8-11 mΩ.Kemampuan hantar kabel listrik ditentukan oleh nilai KHA (Kemampuan Hantar Arus) yang dimiliki oleh material konduktor. Di sisi lain, daya hantar konduktor sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, luas penampang, serta  nilai tahanan yang dimiliki oleh bahan konduktor. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan bahan konduktor untuk kabel listrik dengan memanfaatkan  deposit tembaga dari limbah PCB dan scrap dari sisa machining. Penelitian yang dilakukan meliputi peleburan deposit dan scrap tembaga menjadi ingot untuk selanjutnya dilakukan pengujian komposisi kimia dan nilai tahanannya. Hasil uji yang diperoleh dibandingkan terhadap nilai kadar Cu dan hambatan dari kabel komersial yang beredar di pasaran. Hasil pengujian  menunjukkan bahwa bahan konduktor dari deposit dan scrap tembaga mempunyai kandungan tembaga (Cu) sekitar 92% dan nilai tahanan 0,4-0,6 mΩ. Nilai tersebut memiliki kualitas yang lebih baik apabila dibandingkan  dengan konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran dengan kandungan tembaga (Cu) antara 86%-97% dan nilai tahanan 8-11 mΩ.
KAJIAN PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND KOMPOSIT UNTUK BETON Lasino Lasino; Deddy Rachman; Bambang Sugiharto
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.934 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v2i2.22

Abstract

Semen Portland Komposit atau Portland Composite Cement (PCC) merupakan jenis semen produk baru yang penggunaannya telah beredar di berbagai pelosok daerah terutama di Pulau Jawa. Jenis semen ini dikembangkan dengan berbagai tujuan terutama dalam menunjang pengurangan emisi CO2 dari sektor industri, karena sebagian bahan didalamnya tidak melalui proses pembakaran/sintering sehingga dapat mengurangi energi yang diperlukan. Dengan demikian, akan diperoleh suatu efisiensi sumber daya yang berdampak pada pengurangan biaya produksi. Oleh karenanya diharapkan jenis semen ini dapat dipasarkan dengan harga yang lebih murah sehingga dapat menunjang program pembangunan rumah murah atau RSH yang menjadi salah satu prioritas pembangunan saat ini. Untuk mengetahui karakteristik semen serta produk yang dihasilkan, maka perlu dilakukan penelitian penggunaan semen tersebut untuk beton. Penelitian yang dilakukan meliputi pengujian sifat-sifat beton segar (slump, temperatur, kadar udara, faktor pemadatan dan berat isi) dan sifat beton keras (kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur) dari berbagai proporsi campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sifat-sifat beton segar dari PCC memiliki kelecakan yang lebih baik, temperatur lebih rendah dan faktor pemadatan yang lebih baik. Sedangkan dari uji beton keras menunjukkan bahwa kekuatan beton PCC memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan semen Portland tipe I. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum semen Portland komposit dapat digunakan dalam pembuatan beton baik struktural maupun non struktural. Disisi lain pengembangan jenis semen PCC ini akan membantu pengurangan emisi atau masalah lingkungan dari kegiatan industri.Kata Kunci: semen portland komposit, beton struktural, industri konstruksi, rumah murah, efisien.
Pengaruh Rasio Jumlah Resin terhadap Air pada Adsorpsi Gas Karbon Dioksida Menggunakan Resin Komersial Anies Mutiari; Aswati Mindaryani
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.265 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v4i1.41

Abstract

Biogas is one of the most promising source of alternative energy, but there is still a problem regarding the reduction of combustion heat due to the level of impurities, i.e. carbondioxide (CO2), which is around 25-45%. One of the most feasible way to reduce the concentration of carbondioxide is adsorption. In this research, adsorption was done using strong base anion exchanger resin, by using Purolite Resin and Dowex Marathon A Resin. Adsorption using this method was done by diluting CO2 in water, where the reaction of forming HCO3- will occur. These HCO3- ions will be adsorbed on the resin surface by means of ion exchange, and the solid-liquid equilibrium was approached by Langmuir method. To increase the solubility of CO2 in water, low temperature variations were used in this research. The amount of resin were also varied in order to understand the optimum composition, the variations of resin to water ratio were 1:3, 1:4 and 1:6. The result shows that the concentration of H2CO3 and HCO3- formed gradually increases over time, yet the concentration of CO2 did not show the same pattern; it decreases until a particular time, and then increases until it approaches its initial concentration due to the effects of system equilibrium. The reaction and adsorption time is also counted as the function of resin-water ratio. Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat menjanjikan, namun permasalahan yang sering muncul ialah berkurangnya panas pembakaran akibat kadar impurities berupa karbondioksida (CO2) yang masih cukup besar, yaitu sekitar 25-45%. Salah satu cara yang cukup baik dan ekonomis untuk mengurangi kadar karbondioksida yaitu dengan cara adsorpsi. Metode adsorpsi dalam penelitian ini menggunakan adsorben berupa Strong Base Anion Exchange Resin dengan jenis Resin komersial Purolite dan Dowex Marathon A. Metode adsorpsi ini menggunakan mekanisme pelarutan gas CO2kedalam air, sehingga akan terjadi reaksi pembentukan ion HCO3-. Ion HCO3-ini akan diserap pada permukaan  resin melalui mekanisme pertukaran ion dengan metode pendekatan kesetimbangan padat cair Langmuir. Untuk meningkatkan kelarutan CO2didalam air maka pada penelitian ini dilakukan variasi resin yang digunakan, yaitu 1:3, 1:4 dan 1:6 dengan tujuan untuk mencari komposisi dengan jumlah resin yang optimum dan ekonomis. Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa pola H2CO3dan HCO3- yang terbentuk selalu meningkat setiap waktu, namun pola konsentrasi CO2 yang teramati menunjukkan penurunan sampai waktu tertentu dan meningkat lagi sampai konsentrasi awalnya akibat kesetimbangan sistem. Selain itu, laju reaksi dan adsorpsi di permukaan resin juga terhitung sebagai fungsi rasio resin terhadap air.

Page 5 of 12 | Total Record : 115