cover
Contact Name
Rudi Alfian
Contact Email
borneoakuatika@unmuhpnk.ac.id
Phone
+6281254136652
Journal Mail Official
borneoakuatika@unmuhpnk.ac.id
Editorial Address
Program studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah pontianak Jl. Ahmad Yani No. 111 Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Borneo Akuatika
ISSN : 2685645X     EISSN : 26856468     DOI : 10.29406/jba
Jurnal penelitian bidang kajian perikanan dan ilmu kelautan yang meliputi manajemen sumberdaya perairan, akuakultur, pengakapan ikan, teknologi hasil perikanan, sosial ekonomi dan ilmu kelautan.
Articles 54 Documents
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GABUS (Channa striata) DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA PADA BUDIDAYA IKAN SISTEM AQUAPONIK DALAM EMBER (BUDIKDAMBER) Andi Prateja; Hendry Yanto; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 5, No 1 (2023): JURNAL BORNEO AKUATIKA
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v5i1.5362

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan padat tebar yang optimal ikan gabus pada budidaya ikan sistem aquaponik dalam ember (Budikdamber). Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan A (1 ekor/L), B (2 ekor/L), C (3 ekor/L) dan D (4 ekor/L). Hasil pengamatan menunjukkan perlakuan C memiliki nilai keseluruhan yang paling ideal untuk budikdamber dengan laju pertumbuhan harian yaitu (1,42% ± 0,08a), feed convertion ratio yaitu (1,5 ± 0,18a) dan kelangsungan hidup yaitu (77% ± 8.74a). Pengaruh padat tebar yang berbeda pada budidaya ikan sistem akuaponik dalam ember (Budikdamber) menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata terhadap laju pertumbuhan harian (P ≥ 0,01), feed convertion ratio (P ≥ 0,01), dan tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan gabus. Hasil penelitian menunjukkan padat tebar yang terbaik yaitu perlakuan C (3 ekor/L).
Analisis Kualitas Perairan Sungai Mempawah Untuk Budidaya Keramba Jaring Apung di Mempawah Kabupaten Menpawah Hendra Saputra; Hastiadi Hasan; Farida Farida
Jurnal Borneo Akuatika Vol 5, No 1 (2023): JURNAL BORNEO AKUATIKA
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v5i1.5361

Abstract

Sungai Mempawah terbentuk dari anak sungai yang berada di daerah kabupaten landak dan sungai Mempawah ini bermuara dilaut natuna Kabupaten Mempawah (Kecamatan Mempawah Hilir). Sungai Mempawah merupakan tempat favorit pembudidaya khususnya Keramba Jaring Apung. Namun dengan seiring banyaknya keramba jaring apung membuat kualitas perairan sungai Mempawah terganggu, Pada saat jumlah keramba jaring apung melampaui batas tertentu dapat mengakibatkan proses penurunan kualitas perairan (pengurangan pasokan oksigen dan pencemaran air sungai) yang pada akhirnya mempengaruhi biota yang dipelihara. Sisa pakan dan metabolisme dari aktivitas budidaya ikan dalam keramba jaring apung, serta limbah domestik yang berasal dari kegiatan pertanian maupun dari limbah rumah tangga. Hal ini menjadi penyebab utama menurunnya fungsi ekosistem sungai yang berakhir pada terjadinya pencemaran sungai.  Dari hasil pencemaran, maka hal yang perlu dilakukan diantaranya menentukan kesuaian lahan yang tepat untuk kegiatan budidaya Keramba Jaring Apung, dan juga Untuk mengetahui nilai parameter-parameter kualitas air di Sungai Mempawah untuk budidaya ikan system keramba jaring apung.
Kesesuaian Perairan Untuk Kelayakan Budidaya Ikan Kerapu Dalam Karamba Jaring Tancap (KJT) Di Desa Sededap Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau Sadang Husin; Eko Dewantoro; Rudi Alfian
Jurnal Borneo Akuatika Vol 5, No 1 (2023): JURNAL BORNEO AKUATIKA
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v5i1.5360

Abstract

Ikan kerapu merupakan salah satu ikan konsumsi air laut yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan kerapu merupakan jenis ikan demersal yang menyukai hidup di perairan karang, diantaranya pada celah-celah karang atau di dalam gua di dasar perairan. Ikan kerapu merupakan ikan berukuran besar yang bobotnya mencapai 4,5 kg atau lebih. Salah satu cara untuk memenuhi permintaan pasar yang relatif tinggi adalah melalui budidaya. Ikan kerapu mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan bagi usaha marikultur, karena pertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi secara massal untuk melayani permintaan pasar ikan kerapu dalam keadaan hidup. karamba jaring tancap (KJT) adalah metode pemeliharaan ikan yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan karamba jaring apung (KJA). Hasil dari penelitan yang di lakukan di Desa Sededap, Kec. Pulau Tiga, Kab. Natuna, Prov. Kepulauan Riau kualitas diperairan tersebut baik dan layak untuk dijadikan budidaya kerapu dalam karamba jaring tancap (KJT). Dengan hasil yang didapat bisa menjadi patokan untuk melakukan budidaya ikan kerapu, dimana untuk pemilhan lokasi yang bisa dipilih agar dapat menunjang kegiatan membudidaya ikan kerapu yaitu stasiun 1 lokasi keramba jaring tancap, stasiun 2 perairan tanjung, stasiun 3 perairan teluk dimana ketiga lokasi tersebut masih bisa dikatakan layak. Dari ketiga stasiun yang diteliti stasiun 2 yang memiliki hasil atau nilai yang tinggi dibandingkan dengan kedua stasiun tersebut.
EFEKTIVITAS SERBUK KAYU BAJAKAH (Spatholobus littoralis hassk) DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN LELE DUMBO (Clarias gaeiepinus) Anisa Anisa; Rachimi Rachimi; Farida Farida
Jurnal Borneo Akuatika Vol 5, No 1 (2023): JURNAL BORNEO AKUATIKA
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v5i1.5364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi serbuk kayu bajakah yang terbaik untuk meningkatkan daya tetas telur pada telur ikan lele. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan diLaboratorium basah fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas muhammadiyah Pontianak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan konsentrasi serbuk kayu bajakah antara lain adalah perlakuan1 A (kontrol), B (3 gr/L), C (6 gr/L), dan D (9 gr/L). Parameter pengamatan yang dilakukan adalah sifat menghilangkan daya rekat telur, derajat pembuahan telur (FR), daya tetas telur (HR), kelangsungan hidup larva (SR), dan kualitas air. Hasil dari pengamatan menunjukan konsentrasi serbuk kayu bajakah pada konsentrasi 6 gr/L dapat meningkatkan derajat pembuahan dan penetasan telur . Hal ini dikarenakan hilangnya lapisan lendir (daya rekat) yang terdapat pada permukaan telur oleh kandungan tannin didalam serbuk kayu bajakah sehingga telur tidak menempel antara telur satu dengan telur lainnya serta tidak menutupi lubang mikrofil sebagai jalannya masuknya oksigen pada telur