cover
Contact Name
Rudi Alfian
Contact Email
borneoakuatika@unmuhpnk.ac.id
Phone
+6281254136652
Journal Mail Official
borneoakuatika@unmuhpnk.ac.id
Editorial Address
Program studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah pontianak Jl. Ahmad Yani No. 111 Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Borneo Akuatika
ISSN : 2685645X     EISSN : 26856468     DOI : 10.29406/jba
Jurnal penelitian bidang kajian perikanan dan ilmu kelautan yang meliputi manajemen sumberdaya perairan, akuakultur, pengakapan ikan, teknologi hasil perikanan, sosial ekonomi dan ilmu kelautan.
Articles 54 Documents
UJI TOKSISITAS INSEKTISIDA DIAZINON 60 EC TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Fandy Agus Triono; Rachimi .; Farida .
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i2.3392

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menentukan nilai ambang batas Diazinon 60 EC terhadap kelangsungan hidup ikan nila. Selain itu menentukan konsentrasi Diazinon 60 EC yang berpengaruh buruk terhadap kerusakan insang ikan nila, dan untuk mengetahui toksisitas akut terhadap kelangsungan hidup. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium basah, Universitas Muhamadiyah Pontianak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan konsentrasi diazinon antara lain adalah perlakuan A 0,00050ppm (0%), B 0,00055ppm (10%), C 0,00060ppm (20%), D 0,00065ppm (30%) dan E 0,00070ppm (40%). Parameter pengamatan yang dilakukan adalah kelangsungan hidup ikan (SR), laju konsumsi oksigen (TKO), dan kualitas air. Hasil dari pengamatan menunjukan larutan diazinon pada kosentrasi 0,00050ppm merupakan nilai ambang batas untuk kelangsungan hidup ikan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi dosis diazinon pada uji kronis, terjadi kerusakan pada lamella primer dengan lamella sekunder pada insang ikan nila, dan terjadi kerusakan pada hepatosit dan sinusoid pada hati ikan nila. Hal ini berpengaruh terhadap laju konsumsi oksigen ikan nila karena terjadi kerusakan jaringan insang yang terakumulasi di jaringan insang sehingga menghambat kerja dari enzim karbonik anhidrase yang terdapat pada jaringan insang. Kata kunci : Toksisitas, insektisida, diazinon, ikan nila
PENGARUH KETEBALAN MEDIA BATANG PISANG PADA TRANSPORTASI SISTEM KERING TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BIAWAN (Helostoma temminckii) Azizul Ahmad; Hastiadi Hasan; EKo Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i2.3384

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh ketebalan media batang pisang yang efektif terhadap kelangsungan hidup ikan biawan selama transportasi sistem kering. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari perlakuan A, media batang pisang ketebalan 3 cm perlakuan B, media batang pisang ketebalan 6 cm perlakuan C, media batang pisang ketebalan 9 cm dan perlakuan D, media batang pisang ketebalan 12 cm. Analisis statistik menggunakan ANAVA (Analysis of  Varians) dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya dilakukan Uji Lanjutan yaitu uji lanjut DUNCAN. Hasil pengamatan menunjukan persentase kelangsungan hidup ikan tertinggi terdapat pada perlakuan C (ketebalan media 9 cm) dengan rata-rata angka 66,67%. Kata kunci: Batang pisang, transportasi, transportasi sistem kering, ikan biawan.
PENAMBAHAN TEPUNG CACING TANAH SEBAGAI AKTRAKTAN DENGAN KADAR BERBEDA DALAM PAKAN BENIH IKAN BAUNG (Mystus nemurus) Astino Astino; Hendry Yanto; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i2.3385

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakuan untuk mempelajari pengaruh aktraktan tepung cacing tanah (lubricus rebulus) pada pakan buatan terhadap jumlah konsumsi pakan dan kinerja pertumbuhan benih ikan baung (Mystus nemurus). Ranacangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan lima kadar aktraktan yang berbeda yaitu 0% (kontrol), 2,5%, 5,0%, 7,5%, dan 10,0% dari total bahan penyusun pakan, kemudian setiap perlakuan memiliki tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung cacing tanah berpengaruh nyata P>0,05% terhadap laju pertumbuhan bobot harian dan efisiensi pakan, tetapi tidak berpengaruh nyata P<0,05% pada jumlah konsumsi pakan, retensi protein tubuh bobot basah, dan tingkat kelangsungan hidup. Kadar cacing tanah 7,5% dari total bahan penyusun pakan adalah kadar yang optimum untuk meningkatkan pertumbuhan sebesar (5,53±0,41%), kandungan protein tubuh (14,56±0,48 g), jumlah konsumsi pakan harian (0,949±0,10 g), efisiensi pakan (39,22%±2,30), dan tingkat kelangsungan hidup (63±15,28%). Oleh karena itu cacing tanah sebagai aktraktan dalam pakan memiliki peranan yang sangat baik untuk skala usaha pada budidaya ikan baung dan dalam penggunaan pakan sangat efisien. Kata Kunci: Baung (Mystus nemurus) Cacing Tanah (Lubricus rebulus), aktraktan.
IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN NAPOLEON (Cheilinus undulatus) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KERAMBA JARING TANCAP (KJT) PERAIRAN SEDANAU KABUPATEN NATUNA M Dian Purwantoro; Eko Dewantoro; EKo Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i2.3386

Abstract

ABSTRAKIkan napoleon merupakan salah satu komoditas akuakultur yang bernilai ekonomis tinggi, namun permasalahan dalam membudidayakannya adalah penyakit terutama yang disebabkan oleh ektoparasit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis-jenis ektoparasit yang menginfeksi ikan napoleon, di perairan Sedanau Kabupaten Natuna. Sampel ikan diambil dari empat satasiun yang mewakili empat lokasi karamba sebanyak  20 ekor setiap stasiun. Hasil pengamatan  menunjukkan adanya ektoparasit yang mengifeksi ikan napoleon yaitu dari jenis Alitropus typus, Attheyella sp., Diplectanum sp., Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., dan Nerocila. Prevalensi ektoparasit pada ikan napoleon yang paling tinggi dijumpai  pada Stasiun 4 yaitu sebesar 50%, setelah itu disusul Stasiun 1 dan Stasiun 3 dengan nilai prevaelnsi yang sama yaitu adalah 30%, dan prevalensi paling rendah dijumpai pada Stasiun 2 yaitu 25%. Untuk indeks dominansi, terdapat tiga stasiun yang memiliki nilai indeks dominansi mendekati 1, yaitu Stasiun 1, Stasiun 3, dan Stasiun 2, dengan nilai indeks dominansi adalah 0,6213 (Stasiun 1 dan 3), dan 0,5400 untuk Stasiun 2. Intensitas serangan ektoparasit terhadap ikan napoleon yang dibudidayakan di Sedanau adalah 1,70–2,17 individu/ekor ikan dengan intensitas serangan yang paling tinggi dijumpai pada Stasiun 1 dan 3, yaitu 2,17 individu/ekor ikan.Kata Kunci: Ektoparasit, prevalensi, dominasi, intensitas, ikan napoleon
KOMBINASI PENYUNTIKAN HORMON HCG DAN OVAPRIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) Jessica Vedri Santika; Farida .; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i2.3391

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik hormon hCG dan ovaprim untuk perkembangan dan kematangan gonad ikan tengadak. Penelitian mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 peralakuan dan 3 ulangan susunan perlakuan A: HCG 0 IU/kg+ ovaprim 0,6 ml/kg(kontrol), perlakuan B: HCG 100 IU/kg+ovaprim 0,6ml/kg, perlakuan C: HCG 200 IU/kg+ovaprim 0,6 ml/kg, perlakuan D: HCG 300 UI/kg+ovaprim 0,6 ml/kg. Hasil penelitian menunjukan ikan matang gonad sampai pada TKG IV dengan bobot gonad mencapai antara 13,18-15,42g, dengan Dosis hormon HCG (300 UI/kg) pada perlakuan D sert mengalami waktu maturasi dengan persentasi 100%. Dalam peningkatan diameter telur dengan nilai rata-rata 0,62-0,67 mm di perlakuan D dan nilai terbaik  IKG pada perlakuan D sebesar 10,65. Kata kunci: ikan tengadak, HCG dan ovaprim, tingkat kematangan gonad
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LARUTAN NANAS (Ananas Comosus Linn) TERHADAP TINGKAT PENETASAN TELUR dan KELULUSAN HIDUP LARVA IKAN MAS KOI (Cyprinus Carpio) Fitriana .; Farida .; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v3i2.3383

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis larutan nanas yang terbaik untuk meningkatkan penetasan telur dan kelulusan hidup larva ikan mas koi, yang dilakukan di Teaching Factory (TEFA) Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Pontianak. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah, perlakuan A (0 ml/l atau kontrol), perlakuan B (4 ml/l) larutan nanas, perlakuan C (8 ml/l) larutan nanas, perlakuan D (12 ml/l) larutan nanas. Hasil penelitian menyatakan bahwa perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan B dengan menggunakan 4 ml/l larutan nanas dengan hasil penetasan telur 80,22% dan kelulusan hidup larva 88,72%. Kata Kunci : Cyprinus carpio, kelulusan hidup larva, larutan nanas, penetasan telur
PENGARUH PENGAYAAN Daphnia sp. DENGAN TEPUNG Spirulina platensis PADA KADAR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BAWAL (Colossoma macropomum) Izwan Izwan; Hendry Yanto; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v4i1.3890

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium basah fakultas perikanan dan ilmu kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Waktu dalam penelitian ini yaitu ± 45 hari yang terdiri dari 5 hari persiapan dan 40 hari pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh pengayaan Daphnia sp. menggunakan tepung Spirulina platensis terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bawal (Colossoma macropomum) dan Menentukan level atau kadar Daphnia sp dengan tepung Spirulina platensis yang optimal untuk meningkatan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bawal. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Variabel pengamatan meliputi laju pertumbuhan spesifik , laju pertumbuhan panjang spesifik, tingkat kelangsungan hidup. Berdasarkan Hasil penelitian mengenai Pengayaan Daphnia sp. Menggunakan Tepung Spirulina platensis memberikan pengaruh nyata dengan penambahan kadar sebesar 0,275 g/L dapat meningkatkan nilai pertumbuhan bobot spesifik sebesar 7,00% dan dengan penambahan kadar sebesar 0,320 g/L dapat meningkatkan nilai pertumbuhan panjang spesifik sebesar 2,82%, SR berkisar antara 95% - 97%.
PEMBERIAN PAKAN BUATAN DENGAN TINGKAT BERBEDA PADA DOMESTIKASI IKAN RINGAU (Datnoides microlepis) Hendry Yanto; Obet Farando; Rudi Alfian
Jurnal Borneo Akuatika Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v4i1.3916

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pemberian pakan buatan yang optimal pada domestikasi ikan ringau. Penelitian mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan adalah kadar (level) pemberian pakan buatan yang berbeda pada domestikasi ikan ringau yang dibedakan atas 4 (empat) taraf yaitu:2,5 % bobot badan (A),  5,0% bobot badan (B) 7,5 % bobot badan (C) dan 10,0 % bobot badan (D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian apakan buatan dengan tingkat berbeda berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap peningkatan pertumbuhan dan kelangsungan hidup, jumlah komsumsi pakan dan efesiensi pakan. Laju pertumbuhan harian dan jumlah komsumsi pakan tertinggi yaitu 1,67% (perlakuan D), sedangkan yang terendah yaitu   1,24 % (Perlakuan A). Tingkat kelangsungan hidup dan efesiensi pakan tertinggi yaitu 34,77 % (Perlakuan A), sedangkan tingkat kelangsungan hidup terendah pada perlakuan  Perlakuan C yaitu 53,33% dan efesiensi pakan terendah pada perlakuan D  yaitu 20,03 %. Protein tubuh tertinggi yaitu 13,96 % dihsilkan oleh perlakuan B, lemak tubuh (0,74 %). Retensi protein  tertinggi pada perlakuan 7,5% yaitu (18,86 %) dan retensi  lemak tertinggi pada Perlakuan A 2,5% yaitu (5,48%) dan kualitas air yang diperoleh selama penelitian yaitu pH (7,0), Suhu (29 oC), DO (6,5 mg/L) dan Amonik (0,25 ppm).
PERKEMBANGAN GONAD IKAN GUPPY (POECILIA RETICULATA) MELALUI INDUKSI HORMON OODEV DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Rodi Iskandar; Eko Dewantoro; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v4i1.3924

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon oodev terhadap pematangan gonad dan frekuensi pemijahan  ikan guppy, rancangan yang  digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan hormon oodev yang berbeda yaitu , 0 mL/kg, 0,58 mL/kg, 1,16 mL/kg, dan 1,74 mL/kg pakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon oodev dengan kosentrasi yang berbeda berpengaruh nyata p>0,05 terhadap waktu pematangan gonad, jumlah larva yang dihasilkan, dan frekuensi pemijahan dengan kosentrasi terbaik yaitu 1,74 mL/kg pakan dengan rata-rata waktu pematangan gonad 12.33 hari, rata-rata jumlah larva yang dihasilkan 75.00, dan frekuensi pemijahan terjadi 3 kali selama penelitian. Kata kunci: Ikan guppy, perkembangan gonad, hormon oodev.
Optimasi Pemberian Maggot Dan Pakan Buatan Menggunakan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Toman (Channa Micropeltes) Sari Wahyuni; Eka Indah Raharjo; Hastiadi Hasan
Jurnal Borneo Akuatika Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jba.v4i1.3891

Abstract

Maggot dan pakan buatan (pellet) adalah salah satu solusi untuk pengganti pakan ikan rucah yang penyediaannya mengalami kendala karena menurunnya populasi stok ikan liar di perairan serta meningkatnya harga karena suplai yang musiman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian maggot dan pellet terhadap pertumbuhan benih ikan toman (Channa micropeltes) dan mengetahui dosis terbaik yang memberikan pertumbuhan dan kelangsungan hidup terbaik pada benih ikan toman (Channa micropeltes). Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan toman (Channa micropeltes) dengan bobot rata-rata 1,18 g/ekor dan padat tebar 10 ekor/akurium. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: perlakuan A (0% maggot 100% pellet), B (25% maggot 75% pellet), C (50% maggot 50% pellet) dan D (75% maggot 25% pellet), dan perlakuan E (100% maggot 0% pellet). Data yang diamati meliputi laju pertumbuhan (SGR), efisiensi pakan (FCR) dan kelangsungan hidup (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa maggot dan pellet memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup dan efisiensi pakan. Dosis terbaik yaitu perlakuan D (75% maggot 25% pellet) mampu menghasilan pertumbuhan 0,49% kelangsungan hidup 86,67% dan konversi pakan 3,45%.