cover
Contact Name
Rudi Alfian
Contact Email
borneoakuatika@unmuhpnk.ac.id
Phone
+6281254136652
Journal Mail Official
borneoakuatika@unmuhpnk.ac.id
Editorial Address
Program studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah pontianak Jl. Ahmad Yani No. 111 Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Borneo Akuatika
ISSN : 2685645X     EISSN : 26856468     DOI : 10.29406/jba
Jurnal penelitian bidang kajian perikanan dan ilmu kelautan yang meliputi manajemen sumberdaya perairan, akuakultur, pengakapan ikan, teknologi hasil perikanan, sosial ekonomi dan ilmu kelautan.
Articles 54 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG WORTEL (Daucus Carota) pada PAKAN BUATAN TERHADAP PENINGKATAN KECERAHAN WARNA IKAN CUPANG (Betta splendens Regan) Riki Fernando; Hendry Yanto; Farida .
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.62 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i2.1829

Abstract

Ikan cupang (Betta splendenrs ) adalah jenis ikan hias yang sudah dapat dibudidayakan sebagai ikan hias, ikan cupang sering mengalami perubahan warna menjadi kurang cerah. Untuk mendapatkan warna cerah yang seragam pada ikan ditambahkan pigmen di sumber pakan. Sumber pigmen alami dapat diperoleh dari tepung wortel (Daucus carota L.). Tujuan dari penelitian ini adalah Menentukan kadar tepung wortel untuk peningkatan warna pada ikan cupang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima tingkat, dengan kadar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% dan 5% selama 60 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa penambahan tepung wortel melalui pakan buatan dapat meningkatkan warna ikan cupang yang berpengaruh nyata (p>0,05) sedangkan efesiensi pakan, pertumbuhan mutlak dan kelangsungan hidup tidak berbeda nyata. Kemudian tepung wortel dengan kadar 5% menghasilkan warna yang lebih cerah dari pada kadar tepung wortel lainnya.Kata Kunci : Ikan Cupang, Wortel , perubahan warna
PENGARUH PEMBERIAN JENIS CACING YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa Striata) Hendy .; Eka Indah Raharjo; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.948 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i1.1434

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan jenis pakan alami yang terbaik untuk pertumbuhan benih ikan gabus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang empat kali. Pakan diberikan  dengan dosis adlibitum frekuensi tiga kali sehari. Perlakuan A, Benih ikan gabus diberikan pakan cacing sutera, Perlakuan B: Benih ikan gabus diberikan pakan cacing tanah, Perlakuan C: Benih ikan gabus diberikan pakan cacing nipah, adapun variabel pengamatan adalah Laju pertumbuhan spesifik (SGR), Kelangsungan Hidup, Kualitas Air, perlakuan A memiliki nilai rata-rata panjang tertinggi sebesar 2,244±0,234, dilanjutkan perlakuan B sebesar 2,100±0,240dan paling rendah perlakuan C sebesar 2,022±0,067.
PENGARUH PENAMBAHAN OODEV DALAM PAKAN TERHADAP DIAMETER TELURDAN TINGKAT KEBUNTINGAN PADA INDUK IKAN BIAWAN (Helostoma temminckii) Wahyu Susilo; Farida .; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.335 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i1.1436

Abstract

Populasi ikan biawan di alam sangat tergantung pada reproduksi dan respon dari perubahan lingkungan.Penangkapan ikan diperairan umum cenderung tidak terkendali.Hal ini menyebabkan pertumbuhan populasi menurun.Maka dari itu, untuk mempercepat pematangan gonad dalam pemijahan maka perlu adanya bahan tambahan dalam pakan, salah satunya dengan menambahkan hormone Oodev.Tujuannya untuk mengetahui pengaruh hormone tersebut yang dicampurkan ke pakan terhadap diameter telur serta tingkat kebuntingan pada ikan biawan.Metode penelitian ini adalah eksperimern. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 4 ulangan yaitu perlakuan A (kontrol), perlakuan B (Oodev 0,5ml/kg pakan) dan perlakuan C (Oodev 1ml/kg pakan) sedangkan variable pengamatan: tingkat kebuntingan, waktu maturasi, diameter telur, pertambahan bobot mutlak induk, kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwatingkat kebuntingan, waktu marturasi, diameter telur, pertambahahn bobot mutlak induk, kelangsungan hidup induk ikan biawan berpengaruh tidak berbeda nyata (P<0,05). Bedasarkan hasil yang dilihat dari persentase tingkat kebuntingan dan waktu maturasi bahwa induk ikan biawan mengalami matang gonad selama 8  minggu pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukka bahwa penambahan Oodev 0,5ml/kg pakan mampu mepercepat pematangan gonad ikan selama 8 minggu, dilihat dari perkembangan telur sudah pada tahap mature dan diameter telur telah seragam dibandingkan dengan dosis yang lain. Kata kunci: Helostoma temminckii; oodev; diameter telur; tingkat kebuntingan.
PENGARUH PENAMBAHAN DEDAK HALUS YANG DIFERMENTASI DENGAN Saccharomyces Cerevisiae DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN BIAWAN (Helostoma temminckii) Mariana Cici; Hendry Yanto; Tuti Puji Lestari
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.543 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i2.1830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan dedak halus yang difermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam pakan untuk mendukung pertumbuhan ikan biawan dan menentukan kadar penambahan dedak halus yang difermentasi yang terbaik dalam pakan untuk menghasilkan pertumbuhan ikan biawan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari lima perlakuan dan tiga kali ulangan yaitu kadar dedak halus tanpa fermentasi A (kontrol) 10%, kemudian B dedak halus fermentasi (10%),  C (20%), D (30%) dan E (40%). Analisis statistik menggunakan analisis ragam, dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya digunakan Uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dedak halus fermentasi yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan relatif, dan konversi pakan (P<0,05). Pakan dengan kadar 30% dedak halus fermentasi menghasilkan aktivitas enzim protease 1,028±0,039 u/ml menit, lipase 0,196±0,006 u/ml menit dan α-amilase 1,372±0,039 u/ml menit, laju pertumbuhan relatif (47,41%) dan konversi pakan (1,53%) dan kelangsungan hidup (100%) adalah yang terbaik untuk ikan Biawan.Kata kunci: Dedak halus padi, Fermentasi, Ikan Biawan, Saccharomyces cerevisiae
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN TEPUNG RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma Xanthoriza Roxb), DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN TENGADAK(Barbonymus Schwanenfeldii) Anggit Pratama; Eka Indah Raharjo; Farida .
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.514 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i1.1428

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung rimpang temulawak pada pakan dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan benih ikan tengadak (Barbonymus Schwanenfeldii). Metode penelitian yang digunakan adalah benih ikan tengadak yang diperoleh dari Balai Benih Ikan (BBI) yang berasal dari pemijahaan alami. Benih ikan yang digunakan sebanyak 10 ekor/wadah penelitian. Jumlah wadah penelitian sebanyak 12 buah dengan kapasitas masing-masing wadah sebanyak 20 liter air. Wadah penelitian diisi air sebanyak 10 liter. Perlakuan yang dicobakan adalah pemberian tepung temulawak dengan dosis berbeda pada pakan benih ikan tengadak. Pada penelitian ini terdapat 4 perlakuan, yaitu tanpa pemberian tepung rimpang temulawak (perlakuan A), dosis 2,5% (perlakuan B) , dosis 5% (perlakuan C), dosis 7,5% (perlakuan D). Hasil penelitian yang dilakukan selama 50 hari menunjukkan bahwa pertumbuhan benih ikan tengadak tertinggi terdapat pada perlakuan D (dosis tepung rimpang temulawak 7,5%) dengan pertumbuhan Berat harian  4,91±0,11d dan panjang harian 4,13±0,43c.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI PENGOBATAN IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila . Hambali; Eko Dewantoro; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.983 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i2.1820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia) dengan konsenterasi yang berbeda sebagai pengobatan ikan jelawat yang diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila, rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap enam perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang berbeda yaitu kontrol positif, kontrol negatip, 2,5 g/kg pakan, 5 g/kg pakan, 7,5 g/kg pakan, dan 10 g/kg pakan, setiap perlakuan memiliki tiga ulangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata p > 0,01 terhadap respon makan,perubahan bobot,gejala kelinis, organ dalam dan tingkat kelangsungan hidup ikan jelawat, dengan konsentrasi yang terbaik yaitu 5 g/kg pakan dengan rata-rata peningkatan bobot (1,99 g), rata-rata kelangsungan hidup (79,17%), proses penyembuhan gejala kelinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan jelawat, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi 5 g/kg pakan adalah konsentrasi yang terbaik.Kata kunci: Aeromonas hydrophila., ekstrak daun mengkudu, ikan jelawat.
PENGARUH EKSTRAK DAUN NIPAH (Nypafruticans) SEBAGAI IMMUNOSTIMULAN TERHADAP PATOGENITAS IKAN TENGADAK(Barbonymus schwanenfeldii) YANG DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Eko Prasetio; Hastiadi Hasan; Syarif Muhammad Zainudin
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.219 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i2.1831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ekstrak daun nipah sebagai immunostimulan terhadap patogenitas ikan tengadak yang diinfeksi bakteri aeromonas. rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan campuran ekstrak daun nipah yang digunakan adalah perlakuan A (KN), perlakuan B (KP), Perlakuan C, (5 gr ekstrak daun nipah), perlakuan D, (10 gr ekstrak daun nipah), Perlakuan E (15 gr ekstrak daun nipah). Penelitian ini memberikan hasil terbaik pada perlakuan E dengan SR 87% dan diameter luka mengecil dari 1,2 cm ke 0,6 cm dan dosis ekstrak terbaiknya adalah 15 gr/kg pakan. Kata Kunci ; daun nipah, aeromonas hydrophilla, patogenitas, diameter luka, survifal rate
PENGGUNAAN MINYAK SEREH SEBAGAI ANESTESI DALAM TRANSPORTASI BENIH IKAN TENGADAK (Barbonymus Schwanenfeldii) DENGAN SISTEM TERTUTUP Fera Mariana Siregar; Hendry Yanto; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.996 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i1.1427

Abstract

Ikan tengadak merupakan ikan komoditas lokal Kalimantan, dan pada transportasi benih sering terjadi mortalitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi minyak sereh yang optimal terhadap kelangsungan hidup benih ikan tengadak selama proses transportasi. Penelitian ini menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu A = 0 (control), B = 1 ml/L, C = 2 ml/L, D = 3 ml/L, dan  E = 4 ml/L. Hasil penelitian menunjukan bahwa respon dan tingkah laku ikan tengadak setelah menggunakan pembiusan minyak sereh menunjukkan gejala ikan mulai bergerak panik, gerakan operculum agak cepat, aktifitas mulai lambat, dan ikan mulai lemah dan pingsan saat minyak sereh bereaksi. Pemberian minyak sereh berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap waktu induksi, masa sedatif dan kelangsungan  hidup ikan tengadak selama transportasi. Konsentrasi minyak sereh yang paling efektif untuk pengangkutan benih ikan tengadak dengan ukuran 3 -5 cm adalah dosis 2 ml/L dengan kelangsungan hidup 86,67%.
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT (Pb)PADA IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp) YANG DIBUDIDAYAKAN DALAM KJA KOTA PONTIANAK Laharisen Talasniga; Rachimi .; Farida .
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.425 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i2.1822

Abstract

Studi Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) di Perairan Sungai Kapuas, Provinsi Kalimantan Barat. Pemanfaatan air Sungai Kapuas sangat beragam di satu sisi membutuhkan kualitas air sungai yang baik serta memenuhi persyaratan tertentu. Sebaliknya pemanfaatan sungai bagi berbagai aktivitas masyarakat tersebut juga memberikan imbas terhadap penurunan kualitas airnya.Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Sungai Kapuas, Provinsi Kalimantan Barat dari bulan Agustus hingga September 2018 menggunakan metode sampling acak pada 3 stasiun. Stasiun 1, Daerah Pontianak Timur daerah Parit Mayor, Stasiun 2, Daerah Pontianak Utara di Selat Panjang Gg.Amal dan Stasiun 3, Daerah Pontianak Tenggara Jalan Imam Bonjol Gg Hj Salmah. Pengambilan contoh air dan sedimen dilakukan dengan rentang waktu waktu pengambilan contoh selama 1 bulan.Hasil penelitian ini menunjukkan rata- rata kualitas Perairan di Sungai Kapuas masih berada pada kisaran normal. Kandungan logam timbal (Pb) di Sungai Kapuas menunjukkan konsentrasi < 0.0070 µg/ml. Kata kunci : Sungai Kapuas,Ikan Nila Merah, Logam berat, Timbal (Pb)
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN NANAS (Ananas comosus Linn) TERHADAP DAYA REKAT (Adhesiveness) DAN PENETASAN TELUR IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalamus) Patricius .; Rachimi .; Eko Prasetio
Jurnal Borneo Akuatika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Borneo Akuatika
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.444 KB) | DOI: 10.29406/jba.v1i1.1429

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan nanas yang optimal untuk menghilangkan daya rekat pada telur ikan baung dan penetasan telur dalam meningkatkan kelulushidupan larva yang baik.Pelaksanaan penelitian ini dilakukan diBalai Budidaya Ikan SUPM Anjungan, Kabupaten Mempawah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan konsentrasi larutan nanas antara lain adalah perlakuan1 A (kontrol), B (0,5%), C (1,0%), dan D (1,5%). Parameter pengamatan yang dilakukan adalah sifat menghilangkan daya rekat telur, derajat pembuahan telur (FR), daya tetas telur (HR), kelangsungan hidup larva (SR), dan kualitas air. Hasil dari pengamatan menunjukan larutan nanas pada kosentrasi 0,5% dapat meningkatkan derajat pembuahan dan penetasan telur serta kelulushidupan larva. Hal ini dikarenakan hilangnya lapisan lendir (daya rekat) yang terdapat pada permukaan telur oleh enzim bromelin sehingga telur tidak menempel antara telur satu dengan telur lainnya serta tidak menutupi lubang mikrofil sebagai jalannya masuknya oksigen pada telur