cover
Contact Name
M.Khairul Anam
Contact Email
grouper@unisla.ac.id
Phone
+6281225906422
Journal Mail Official
grouper@unisla.ac.id
Editorial Address
Fakultas Perikanan dan Peternakan, Kampus D, Jalan Veteran No. 053A, Jetis, Lamongan.
Location
Kab. lamongan,
Jawa timur
INDONESIA
Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan
ISSN : 20868480     EISSN : 27162702     DOI : https://doi.org/10.30736/grouper.v10i2
Jurnal GROUPER menyediakan publikasi ilmiah dan menyebarluaskan artikel asli dan berkualitas yang berhubungan dengan disiplin ilmu perikanan yang meliputi: Pengelolaan Sumber Daya Perairan, Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pengendalian Pencemaran Perairan, Kebijakan Pembangunan Perikanan, Agrobisnis Perikanan, Sosial Ekonomi Perikanan, Penyuluhan Masyarakat Perikanan.
Articles 197 Documents
KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI SUNGAI DESA BANJAREJO KECAMATAN KARANGBINANGUN KABUPATEN LAMONGAN Habibatul Hasanah; Faisol Mas'ud; Endah Sih Prihatini
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 13 No. 2 (2022): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v13i2.133

Abstract

Fitoplankton merupakan salah satu organisme yang sangat berpengaruh pada perubahan kualitas di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimppahan dan keanekaragaman fitoplankton dan menganalisis hasil pengukuran kualitas air di sungai Desa Banjarejo Kecamatan Karangbinangun Lamongan. Metode penelitian menggunakan teknik pasif dalam pengambilan air sampel fitoplankton. Hasil pengamatan dan identifikasi ditemukan 20 genus dari 8 kelas fitoplankton. Nilai kelimpahan di sungai Desa Banjarejo Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan dapat dikategorikan sebagai oligotrofik (stasiun 1 dan 2) dan mesotrofik (stasiun 3), indeks keanekaragaman dan keseragaman yang sedang atau merata dan indeks dominasi tergolong rendah. Parameter kualitas air di sungai Desa Banjarejo optimal dan mendukung pertumbuhan fitoplankton.
Analysis of Floating lift net catches Based on Catch Per Unit Effort in Kolono Bay Resky Dwi Angraeni Dwi Angraeni; Naslina Alimina; Muslim Tadjuddah
Grouper Vol. 14 No. 2 (2023): Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i2.138

Abstract

Kolono Bay waters are one of the waters in South Konawe Regency which has a large potential for fishery resources. One of the leading commodities in the waters of Kolono Bay is anchovy. Fishing activities in the waters of Kolono Bay still use the traditional fishing gear. The purpose of this study was to determine the number of catches based on catch per unit effort (CPUE) using a floating lift net. This research was carried out for three months from January - March 2019 in the waters of Kolono Bay, South Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. The collection location consisted of 10 observations which were determined based on the existence of floating charts scattered in the areas of Lambangi Village and Puupi Village. Stations are set to represent the existence of charts in Kolono Bay. Time series data of catches, and the position of fishing areas are obtained through activities in the field with the help of GPS. The catches obtained were analyzed descriptively and presented in the form of tables and graphs. The catches obtained from each research sample were combined to analyze the average number of catches per station and the average number of catches per month then the catch was calculated for CPUE per station. The CPUE value is obtained from the comparison of catches with the number of trip charts. The results showed at station 5 the highest catches with an average CPUE value of 24.33 kg per hauling per month of catching close to the coast. Therefore, in the context of efficiency and optimization of results, it is recommended to place and operate charts around coastal waters.
Dinamika Kualitas Air Budidaya Litopenaeus vannamei di Tambak Intensif Wilayah Pesisir Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Ashari Fahrurrozi
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.140

Abstract

Fakta mengungkapkan bahwa udang Litopenaeus vannamei merupakan komoditas unggulan di Indonesia, dengan alasan permintaan pasar yang tinggi baik untuk keperluan domestik maupun ekspor. Khususnya Kabupaten Pemalang merupakan salah satu penyumbang hasil produksi perikan seperti udang vaname (Litopenaeus vannamei). Akan tetapi, dalam pelaksanaanya masih saja menemui kegagalan terutama akibat kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika kualitas air pada parameter fisika, kimia, biologi, pertumbuhan (ABW dan ADG) serta sintasan udang vaname pada kolam petakan T1, T2 dan T3. Pengukuran kualitas air pada beberapa parameter fisika seperti suhu, kecerahan ketinggian. Kimia seperti salinitas, pH, DO, ammonium, nitrit, alkalinitas, TOM. Biologi seperti total fitoplankton dan bakteri vibrio. Hasil penelitian menunjukan secara dinamis bahwa pada petakan T2 merupakan petakan terbaik dibandingkan petakan T1 dan T3. Fakta tersebut dikarenakan kualitas air pada semua parameter yang diamati cenderung konsisten dan masih berada dalam batas optimal untuk budidaya udang vaname. Selain itu, petakan T2 memiliki nilai ABW akhir ±13,76 gram, ADG akhir ±0,45 gram dan SR ±95,47% lebih tinggi dibandingkan dua petakan lainnya.
Analisis Kandungan Residu Antibiotik Pada Ikan Kerapu Cantang (E. fuscoguttatus X E. lanceolatus) Hasil Budidaya Di Brondong Lamongan Yusuf Bangun Lastianto; Nuning Vita Hidayati; Mirna Fitrani; Boedi Setya Rahardja; Sapto Andriyono
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.143

Abstract

Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan kerapu mengalami kestabilan nilai ekspor hingga 9,4% setiap tahunnya. Nilai ekspor ikan kerapu di Indonesia tercatat sebesar 16,42 juta US$. Angka ekspor ikan kerapu dalam kurun waktu tersebut belum dapat memenuhi kuantitas ekspor karena peningkatannya sebesar 30,75%/tahun, sehingga produksi ikan kerapu ditargetkan mampu meningkat sebesar 9.000 ton/tahun. Ikan kerapu cantang (E. fuscoguttatus x E. lanceolatus) adalah salah satu spesies ikan kerapu hasil persilangan antara ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus) betina dengan ikan kerapu kertang (E. lanceolatus) jantan. Ketidakhigienisan dari pakan berupa ikan rucah memiliki potensi untuk membawa residu antibiotik ke dalam jaringan ikan kerapu cantang. Residu antibiotik merupakan salah satu cemaran kimia dalam pangan yang mengancam kesehatan manusia. Salah dua jenis antibiotik yang sering digunakan di dunia perikanan adalah tetrasiklin dan kloramfenikol.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui residu antibiotik dan mengukur serta menganalisis EDI dan HQ yang terdapat dalam ikan kerapu cantang hasil budidaya di Brondong Lamongan. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode study observation serta rancangannya adalah deskriptif. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan dan mengetahui bagaimana kandungan antibiotik dalam daging ikan kerapu cantang., dengan perhitungan EDI dan HQ. Sampel ikan kerapu cantang diujikan di Laboratorium Unit Pelayanan Terpadu Pengujian Mutu dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan (UPT PMP2KP). Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa tidak ditemukan residu antibiotik dari tetrasiklin dan derivatnya, dan kloramfenikol dalam daging ikan kerapu cantang. hasil tersebut membuat nilai indeks EDI dan HQ dari sampel yang didapatkan tidak diketahui, sehingga sampel tersebut dikatakan aman dari parameter residu antibiotik yang diuji.
Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir Di Teluk Kiluan Lampung Muhammad Reza
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.146

Abstract

Kawasan pesisir Teluk Kiluan merupakan kawasan konservasi yang telah ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Penetapan Teluk Kiluan sebagai Kawasan Konservasi Perairan masih menemukan berbagai permasalahan. Masalah yang muncul yaitu masih adanya nelayan yang merasa daerah penangkapannya menjadi terbatas, masih rendahnya kepatuhan masyarakat dalam penggunaan zona konservasi, serta wisatawan yang belum teredukasi dengan baik. Untuk itu, diperlukan strategi agar pemanfaatan sumberdaya pesisir melalui penetapan KKP ini tetap berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di Teluk Kiluan dengan menggunakan metode survey dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis SWOT. Adapun strategi yang diperoleh berdasarkan analisis SWOT adalah melakukan evaluasi pemanfaatan zona serta kebutuhannya, melibatkan langsung masyarakat dalam pengelolaan wilayah pesisir, melakukan sosialisasi serta implementasi terkait penerapan zona-zona pemanfaatan kepada masyarakat Teluk Kiluan, pembangunan wisata bahari yang berkelanjutan, melakukan sinergi antar stakeholder dan masyarakat dan melakukan penyuluhan pentingnya menjaga kelestarian alam di wilayah pesisir ke masyarakat dan wisatawan.Kata kunci: Pengelolaan wilayah pesisir, SWOT, konservasi, Teluk Kiluan.
PERFORMA WARNA IKAN Carrasius auratus DENGAN MENGGUNAKAN WADAH BERBEDA WARNA Sri Sukari Agustina
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.147

Abstract

Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan warna wadah pemeliharaan dengan performa warna ikan Carrasius auratus. Organisme uji berupa ikan Carrasius auratus berukuran panjang 7 ± 0,5 cm, sebanyak 24 ekor. Metode eksperimen dipergunakan dalam percobaan ini dengan 4 perlakuan 3 ulangan, dimana perlakuan A (warna wadah putih), B (warna wadah kuning), C (warna wadah biru), dan perlakuan D (warna wadah hijau). Parameter yang diamati adalah performa warna ikan Carrasius auratus. Hasil akhir dari percobaan ini menunjukkan wadah dengan warna yang berbeda mempengaruhi performa warna ikan Carrasius auratus yang dipelihara dalam 20 hari dan 40 hari. 
Jenis dan Tutupan Lamun di Perairan Pulau Maginti, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara Krisye Krisye; Rahman Rahman; Sophia N.M Fendjalang; Nur Tasmiah Sirajuddin
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.149

Abstract

Lamun (Seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga yang dapat hidup terendam sempurna di perairan laut. Spesies lamun yang ditemukan hidup di perairan Indonesia sebanyak 14 spesies. Pulau Maginti merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di kawasan perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat yang memiliki ekosistem lamun yang belum dieksplor, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang jenis dan tutupan lamun di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2022 di Perairan Pulau Maginti. Stasiun penelitian terdiri atas dua yaitu wilayah utara untuk stasiun 1 dan wilayah selatan untuk stasiun 2. Pengambilan data lamun menggunakan metode transek garis dan transek kuadrat. Pengambilan data dilakukan pada 5 transek. Setiap transek memiliki panjang 90 m ke arah laut dengan jarak antar transek 50 m dan jarak masing-masing kuadrat dalam 1 transek sebesar 10 m. Pengamatan kondisi lamun menggunakan frame kuadrat dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Penentuan awal transek berdasarkan lamun yang pertama kali ditemukan pada lokasi penelitian (0 m). Data selanjutnya dianalisa untuk memperoleh persentasi tutupan lamun pada masing-masing stasiun, persentase tutupan per jenis lamun, serta persentase frekuensi kehadiran per jenis lamun. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 5 spesies yang terdiri dari Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Halophila minor. Pada kedua stasiun pengamatan ditemukan persentasi tutupan lamun pada stasiun 1 sebesar 57.50%, sedangkan persentasi tutupan pada stasiun 2 64,31%, sehingga total tutupan lamun pada Pulau Maginti sebesar 60,90%. Berdasarkan nilai total tutupan lamun, dapat disimpulkan bahwa tutupan lamun di Pulau Maginti termasuk dalam kategori padat.
Analisis Komparatif Keuntungan dan Risiko Usaha Budidaya Ikan Hias di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri Supriyadi Supriyadi; Mariyana Sari; Wildan Al Farizi; Moh. Athoillah; Kartika Intan Abdillah; Chusnia Asshovani
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.151

Abstract

Adanya risiko produksi dan pendapatan dapat menyebabkan keterbukaan terhadap kemungkinan kerugian dan ketidakpastian dalam melakukan kegiatan usaha budidaya ikan hias. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komparatif performance dan tingkat risiko budidaya ikan hias di Desa Pranggang dan Punjul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara secara terstruktur. Jenis data yang digunakan data cross section dari 36 pembudidaya dengan menggunakan metode sensus. Analisis data dilakukan secara kuantitatif yang meliputi analisis performance usaha budidaya ikan hias, dan tingkat risiko usaha. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pembudidaya ikan hias di Desa Punjul memiliki tingkat performance lebih baik daripada pembudidaya ikan hias di Desa Pranggang. Pembudidaya ikan hias di Desa Pranggang memiliki nilai koefisien variasi risiko produksi dan risiko pendapatan lebih baik dibandingkan pembudidaya ikan hias di Desa Punjul. Nilai koefisien variasi risiko produksi dan risiko pendapatan ikan hias di Desa Pranggang maupun Desa Punjul memiliki risiko yang kecil, serta usaha budidaya ikan hias per siklus terhindar dari kerugian risiko produksi dan risiko pendapatan yang diderita kecil sekali.
Kajian Bioekologi Ikan Dominan Sebagai Bioindikator Kesehatan Lingkungan Di Muara Sungai Kumbe Kabupaten Merauke sisca elviana; Sunarni sunarni
Grouper Vol. 14 No. 2 (2023): Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i2.155

Abstract

River estuaries are a habitat for various aquatic-associated organisms both in the water, on the soil surface and that immerse themselves in the soil. The purpose of this study was to study the bioecology of fish as a bioindicator of environmental health in the Kumbe River Muara, Merauke Regency. This research took place from September to November 2022, carried out along the Kumbe River estuary, Merauke Regency. The data collection method was carried out by purposive sampling and interviews. The results showed that the most abundant species found was snapper (Lates Calcarifer) while the least found was parang fish (Chirocentrus dorab). The diversity index shows the medium category, the uniformity value shows the community is stable and the dominance index shows the dominance value in the area is high. The environmental parameters measured were pH, temperature and salinity. The results showed that it was still in accordance with the quality standards for aquatic biota. The long-weight relationship based on representative fish was found to be dominant, namely snapper (Lates Calcarifer), tilapia (Oreochromis niloticus) and spiny fish (Arius sp.) showing a negative allometric growth pattern. Allometric growth shows that the length growth is not balanced with the weight growthKeywords : Bioecology, Fish, Kumbe River
Proporsional alih fungsi lahan mangrove untuk kawasan budidaya dalam perspektif mitigasi perubahan iklim Rahman Rahman; Sophia N. M Fendjalang; Krisye Krisye; Nur Tasmiah Sirajuddin
Grouper Vol. 14 No. 2 (2023): Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i2.158

Abstract

Pengelolaan ekosistem mangrove umumnya terdiri dari pengelolaan konservatif dan pengelolaan destruktif. Salah satu pengelolaan destruktif yang paling berpengaruh terhadap degradasi mangrove adalah alih fungsi lahan menjadi tambak. Penyerapan karbon mangrove menurun dan emisi gas rumah kaca meningkat seiring dengan konversi mangrove. Disisi lain, manfaat ekonomi dari kegiatan tambak sangat menjanjikan bagi pelaku usaha. Perdebatan antara mempertahankan ekologi atau mengutamakan keuntungan ekonomi terus bergulir. Analisis ini bertujuan untuk menentukan proporsional alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak dalam perspektif mitigasi perubahan iklim. Hasil analisis menunjukkan bahwa alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak pada proporsi tersebut dapat dilakukan pertimbangan keuntungan ekonomi dengan tetap menjaga optimasi fungsi penyerapan karbon. Stok karbon yang hilang akibat konversi dapat diperoleh melalui budidaya tambak udang. Kegiatan budidaya mampu menyerap CO2 hingga 25% dari serapan karbon mangrove melalui penyerapan fitoplankton. Selain itu, emisi gas CH4 yang dihasilkan tambak tradisional, semi intensif, dan intensif juga relatif rendah yaitu berkisar 0.0009 – 0.0264 mg m2 ha-1. Stok karbon mangrove yang dapat dikonversi menjadi tambak yang memiliki nilai karbon awal sebesar 261.9-490.12 Mg C ha-1 adalah 99.82-227.03 Mg C ha-1. Konversi tersebut dapat dilakukan untuk pembukaan lahan atau pengembangan kawasan budidaya. Namun apabila nilai stok karbon pada suatu ekosistem lebih rendah dari nilai stok karbon minimal (<261,9 Mg C ha-1) maka kegiatan budidaya dapat dilakukan pada lahan eksisting dan tidak melakukan konversi mangrove, sebaliknya harus dilakukan rehabilitasi mangrove sehingga stok karbon dapat meningkat. Jenis spesies mangrove yang direkomendasikan untuk direhabilitasi adalah R. stylosa, R. apiculata. dan R. mucronata. 

Filter by Year

2010 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 2 (2025): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan Vol. 16 No. 1 (2025): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan Vol. 15 No. 2 (2024): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan Vol. 15 No. 1 (2024): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan Vol. 14 No. 2 (2023): Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan Vol 14, No 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan Vol 13, No 2 (2022): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan Vol. 13 No. 2 (2022): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan Vol 13, No 1 (2022): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol 12, No 2 (2021): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol 12, No 1 (2021): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol 11, No 2 (2020): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol 11, No 1 (2020): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol 10, No 2 (2019): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 10 No. 2 (2019): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol 10, No 1 (2019): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Grouper Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Grouper Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Grouper Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Grouper Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Grouper Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Grouper Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Grouper Vol 2, No 1 (2011): Jurnal Grouper Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Grouper More Issue