cover
Contact Name
Sudarmadji
Contact Email
jrl@ity.ac.id
Phone
+6282127738443
Journal Mail Official
jrl@ity.ac.id
Editorial Address
Institut Teknologi Yogyakarta Jalan Gedong Kuning No.2, Jomblangan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55171, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Lingkungan
ISSN : 14113244     EISSN : 27164470     DOI : 10.37412
Core Subject : Social, Engineering,
Journal Rekayasa Lingkungan provides immediate open access that publishes updates in environmental engineering sciences.
Articles 158 Documents
PENGELOLAAN KONSERVASI PENYU DI KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Maria Efrati Ujul; Sri Haryanti Prasetiyowati; Primanda Kiky Widyaputra; Heny Budi Setyorini
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyu merupakan salah satu spesies langka yang sekarang keberadaanya terancam punah, sehingga perlu dilestarikan untuk keberlajutan populasi penyu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi penangkaran penyu, mengetahui jenis penyu, mengetahui pengelolaan konservasi penyu di Kabupaten Kulon Progo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengambilan data yaitu dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 4 jenis penyu yang mendarat di Pesisir Selatan Kabupaten Kulon Progo, Kondisi sarana dan prasarana penangkaran penyu cukup memadai meskipun masih ada beberapa fasilitas penangkaran penyu yang rusak dan perlu diperbaiki, kemudian untuk kegiatan pengelolaan konservasi penyu dapat dimulai dari kegiatan monitoring pantai, penyelamatan telur penyu, pembesaran atau pemeliharaan tukik dan pelepasan tukik.
ANALISIS POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA BERDASARKAN KARAKTERISTIKNYA DI KECAMATAN TERNATE SELATAN, MALUKU UTARA Nurfadhilah Arif; Andy Kurniawan; Muh Faedly H Tidore
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas masyarakat di Kecamatan Ternate Selatan memicu banyaknya sampah yang dihasilkan. Sedangkan, sistem pengelolahan sampah secara open dumping belum mampu menampung keseluruhan sampah tersebut. Akibatnya, banyak masyarakat yang mengelolah sampahnya dengan membuang di kali atau di pinggir pantai. Padahal sampah tersebut berpotensi dimanfaatkan menjadi lebih berharga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sampah organik di Ternate Selatan dan pemanfaatannya. Metode penelitian yang digunakan yaitu berdasar pada SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Hasil penelitian mengungkapkan bawah jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Ternate Selatan sebanyak 0,484 kg/orang/hari dengan komposisi sampah organik sebesar 52%. Sampah organik ini berpotensi dijadikan sebagai pupuk kompos, biogas, media budidaya maggot, dan ecoenzyme.
PENURUNAN PARAMETER AMONIA DAN KEKERUHAN AIR LIMBAH KOLAM IKAN DENGAN TANAMAN HIAS IRIS (IRIS PSEUADACORUS) DAN MELATI AIR (ECHINODORUS PALAEFOLIUS) Shafa Nabilah Alivia; Handayani Sri Winarno; Endah Ayuningtyas; Jumiati
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu limbah yang saat ini dihasilkan oleh kegiatan perikanan adalah air limbah kolam ikan. Sumber air limbah kolam ikan adalah sisa pakan dan hasil metabolisme ikan. Salah satu metode pengolahan biologi yang dianggap terjangkau dan efektif untuk mengurangi zat pencemar di dalam air limbah kolam ikan adalah fitoremediasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan tanaman hias Iris (Iris pseuadacorus) dan Melati Air (Echinodorus palifolius) dalam mengurangi kadar Amonia dan Kekeruhan pada air limbah kolam ikan di Jalan Jali, Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Metode penelitian ini merupakan percobaan dengan memanfaatkan constructed wetlands (CWs). Variabel penelitian ini mencakup variasi komposisi 2 jenis tanaman Iris (A); Melati Air (B) dan kombinasi 2 jenis tanaman (C). Parameter yang dianalisis adalah konsentrasi Amonia dan tingkat Kekeruhan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) monofaktor dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 9 unit percobaan. Menurut hasil penelitian, ditemukan bahwa komposisi paling baik dari tanaman hias Melati Air (Echinodorus palaefolius) dalam sistem constructed wetlands memiliki pengaruh terhadap efisiensi penurunan kadar Amonia sebesar 91,7%. Serta, komposisi paing baik dari gabungan tanaman hias Iris (Iris pseuadacorus) dan Melati Air (Echinodorus palaefolius) dalam sistem constructed wetlands memiliki pengaruh terhadap efisiensi penurunan kadar Kekeruhan sebesar 65,8%. Sistem constructed wetlands dapat memberikan efisiensi penurunan kadar Amonia dan Kekeruhan.
ANALISIS LOADING BOD PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI LAUNDRY PERTANAMAN PERLUAS LAHAN MENGGUNAKAN TYPHA LATIFOLIA DAN CYPERUS ALTERNIFOLIUS Ernastin Maria; Amallia Puspitasari; Desi Erlita
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah asatu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah limbah cair industry laundry adalah dengan menggunakan metode Fytoremediasi. Salah satu metode yang prinsip kerjanya memanfaatkan simbiosis tanaman dengan mikroorganisme diarea zona rhizosfer tanaman yang mampu merombak senyawa senyawa pencemar menjadi ion ion yang dapat diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tanaman Typha latifolia dan tanaman Cyperus alternifolius dapat menurunkan konsentrasi BOD pada limbah cair industry laundry, untuk selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui seberapa banyak masing masing tanaman tersebut dapat digunakan dalam penyisihan limbah cair industri laundry (BOD) pertanaman perluas lahan.Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, dapat diketahui baik tanaman Typha latifolia maupun tanaman Cyperus alternifolius sama sama efektif dalam menurunkan konsentrasi limbah BOD pada industry laundry sebesar 99% penurunan. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan loading rate BOD dapat diketahui nilai loading BOD perluas lahan pertanaman (BOD/A/tanaman)adalah 2035,4mg/24m2 (4) yakni sebesar 21,2 mg/m2/tanaman.
IMPLEMENTASI ENERGI ANGIN DI BANDARA KULON PROGO MENUJU BANDARA BERKONSEP ECO-AIRPORT Sri Mulyani; Dedet Hermawan S; Diananto Prihandoko
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi energi Angin digunakan untuk mengatasi kekurangan suplai listrik PLN, menghemat biaya listrik dan menurunkan emisi gas karbon terhadap lingkungan dalam langkah mendukung konsep bandara dengan green energy atau Eco-Airport, dalam metode perhitungannya menggunakan analisa komponen, pengaruh suhu dan juga dari segi ekonomi pada investasi awal proyek. Kebutuhan energi listrik di bandara Kulon Progo setiap gedung mempunyai konsumsi energi yang berbeda-beda dimana jumlah keseluruhan energi adalah 96.240.205,42 Kwh. Energi alternatif yang bisa digunakan bandara untuk memenuhi kebutuhan energy listrik adalah energy Angin dan bandara membutuhkan 1.129 buah. Berdasarkan metode trend kuadrat terkecil, penggunaan energi listrik pada tahun 2035 di bandara Kulon Progo sebanyak 156.706.5877 Kwh.
EFEKTIVITAS TANAMAN ECENG GONDOK (EICHORNIA CRASSIPES) DAN SUBSTRAT ORGANIK DALAM MENGELOLA KUALITAS AIR ASAM TAMBANG BATUBARA Asri Fridtriyanda; Neny Sukmawatie; Yunida Iashania
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penambangan dengan sistem tambang terbuka memberikan dampak terhadap lingkungan seperti Air Asam Tambang. Air Asam Tambang terbentuk karena terekspose nya kandungan mineral sulfide dan mengalami proses oksidasi. Proses tersebut menghasilkan sulfat dengan tingkat keasaman yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi kualitas lingkungan secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik pada lampiran VI menyatakan bahwa Air Asam Tambang harus dilakukan pemulihan dan pengelolaan air. Salah satu cara pengelolaan air yaitu secara pasif dengan menggunakan Eceng Gondok (Eichornia sp) dan substrat organik. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa efektivitas tanaman eceng gondok dan substrat organik dengan perlakuan yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai efektivitas pengelolaan kualitas air dengan menggunakan Eceng Gondok dan Substrat Organik takaran yang efektif yaitu Perlakuan B (10 Eceng Gondok dan 2 kg Substrat Organik) merupakan perlakuan yang paling efektif dari semua perlakuan. Peningkatan pH dari 3,03 menjadi 6,01 pada hari ke-4, penurunan TSS dari 30 mg/l menjadi 5 mg/l pada hari ke-16, penurunan Fe dari 5,858 mg/l menjadi <0,033 pada hari ke-4 dan penurunan Mn dari 6,973 mg/l menjadi 1,914 mg/l pada hari ke-8.
ANALISIS UJI KELAS AIR PADA PENGELOLAAN PASSIVE TREATMENT DALAM MENGELOLA KUALITAS AIR ASAM TAMBANG BATUBARA Asri Fridtriyanda
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prolindo Cipta Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara dengan system tambang terbuka. Sistem tambang terbuka memberikan dampak terhadap lingkungan, salah satunya adalah terpaparnya Mineral Sulfida yang kemudian berinteraksi dengan air dan udara sehingga membentuk Air Asam Tambang (AAT). Salah satu cara pengelolaan AAT ialah secara Passive Treatment dengan komponen utamanya adalah tanaman air dan substrat organic. Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk mengelola AAT ialah Tanaman Eceng Gondok karena dapat menetralisasi pH dan mampu menyerap logam berat. Sedangkan, substrat organic yang dapat digunakan ialah kotoran kambing yang dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat (BPS) untuk menaikan alkalinitas yang dapat meningkatkan pH. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian guna mengetahui efektivitas pengelolalaan secara Passive Treatment dan uji kelas air guna mengetahui peruntukan hasil pengolahan dari Passive Treatment. Berdasarkan penelitian, pengelolaan kualitas air yang dilakukan pada perlakuan B dianggap berhasil karena dapat menurunkan nilai kandungan logam berat pada air limbah yang dikelola namun belum memenuhi ambang batas yang ditetapkan untuk peruntukan kelas air berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pencemaran Air.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMANFAATAN SERAT BATANG PISANG DAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN PLAFON Basuki; Piah Anggela; Warsiyah; Rita Dewi Triastianti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batang pisang (gedebog) adalah sebutan dalam bahasa jawa atau lebih dikenal dengan nama batang pisang.. Batang pisang memiliki berat jenis 0,29 g/cm dengan ukuran panjang serat 4,20 – 5,46 mm dan kandungan lignin 33,51% (Syafarudin,2004).dalam penelitian ini bertujuan untuk menggunakan serat batang pisang. Batang pisang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku produk papan serat dan batang pisang mempunyai potensi serat yang berkualitas, sehingga merupakan salah satu alternatif bahan baku pembuatan plafon. Metode dalam penelitian ini adalah teknologi tepat guna menggunakan serat batang pisang ; sekam padi; semen portlan dan gipsum, maka serat batang pisang sebagai variabel bebas dengan berat 5 gr, 10 gr, 15 gr, 20 gr, 25 gr, 30 gr, 35 gr, 40 gr, 45 gr, 50 gr, 55 gr, 60 gr, 65 gr dan 70 gr. Sedangkan bahan tetapan adalah sekam padi 100 gr; gipsum 1000 gr dan semen 1000 gr. Kemudian variabel terikatnya adalah kuat lentur dan daya serap air. Data dianalisis dengan regresi korelasi. Hasil dalam penelitian ini adalah pencampuran variasi serat batang pisang dan sekam padi memberikan korelasi terhadap kuat lentur dan daya serap air pada plafon, Hasil penelitian terbaik pada variasi serat batang pisang dan sekam padi terhadap kuat lentur adalah pada variasi yang ke 3 dengan hasil 7.82 Mpa dan hasil daya serap air yang belum memenuhi standar yaitu terlihat pada variasi ke 3 yaitu menghasilkan 87.82 %, untuk kedua parameter. uji kuat lentur dengan SNI 03-6484-2000 Dan tidak memenuhi dengan Standar SNI 03-6434 sedangkan yang lain rata-ratanya memenuhi standart ketentuan.
PEMANFAATAN TULANG SAPI DAN TULANG AYAM MENJADI ARANG AKTIF Virgina Melany Syukur; Dewi Rahyuni; Endah Ayuningtyas; Rita Dewi Triastianti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas kuliner yang semakin marak, mensisakan limbah yang cukup banyak, diantaranya adalah tulang sapi dan tulang ayam. Tulang sapi mengandung karbon cukup banyak, diantaranya + 35% merupakan senyawa organik, serta mineral-mineral seperti garam kalsium, magnesium dan sodium. Atas dasar kandungan senyawa tersebut, maka tulang sapi dan tulang ayam mempunyai potensi diolah menjadi arang aktif. Tujuan penelitian ini ialah menguji kualitas arang aktif dari tulang sapi dan tulang ayam serta campurannya. Percobaan pembuatan arang aktif dilakukan dengan skala laboratorium menggunakan tulang yang sudah diolah, sebagai sisa makanan. Variabel bebas adalah komposisi tulang sapi dan tulang ayam yang terdiri dari 100%:0% ; 75%:25%; 50%:50%; 25%:75% ; dan 0%:100%, dengan tiga ulangan. Variabel terikat yaitu kadar air, kadar volatil, kadar abu, kadar karbon aktif, daya serap terhadap methylene blue. Kualitas arang aktif diuji berdasar SNI 06-3730-1995 tentang Syarat Arang Aktif Secara Teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan SNI 06-3730-1995 tentang Syarat Arang Aktif Secara Teknis, maka arang aktif yang dihasilkan pada seluruh perlakuan kadar air dan kadar volatil telah memenuhi, sedangkan kadar abu, kadar karbon aktif dan daya serap terhadap methylene blue tidak memenuhi.
STANDAR TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH B3DI RUMAH SAKIT TIPE B JAWA BARAT Handayani Sriwinarno; Jumiati; Anggie Maronita Astuti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sakit (RS) merupakan salah satu penghasil limbah padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Limbah B3 yang dihasilkan sangat berpotensi menyebabkan infeksi atau penularan penyakit serta pencemaran lingkungan. Besarnya potensi tersebut mengharuskan penghasil limbah B3 melakukan pengelolaan limbah B3 yang baik dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku. RS Tipe B Jawa Barat melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya. Limbah B3 di RS Tipe B Jawa Barat berasal dari aktivitas pelayanan pasien yaitu instalasi rawat inap, instalasi gawat darurat (IGD), instalasi bedah sentral, poliklinik, hemodialisa, radiologi, farmasi, Central Sterile Service Department (CSSD). Limbah B3 yang dihasilkan antara lain infus bekas, masker bekas, sarung tangan bekas, suntikan bekas, jarum bekas, makanan dan minuman sisa, dan limbah lain yang diperkirakan terkontaminasi penyakit pasien. Sistem pengelolaan limbah B3 di RS Tipe B Jawa Barat dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting serta kesesuaian sistem pengelolaan limbah B3 dan mengetahui penetapan status limbah B3 di RS Tipe B Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan persentase kesesuaian sistem pengelolaan limbah B3 dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021 yaitu sebesar 96%.