cover
Contact Name
Sudarmadji
Contact Email
jrl@ity.ac.id
Phone
+6282127738443
Journal Mail Official
jrl@ity.ac.id
Editorial Address
Institut Teknologi Yogyakarta Jalan Gedong Kuning No.2, Jomblangan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55171, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Lingkungan
ISSN : 14113244     EISSN : 27164470     DOI : 10.37412
Core Subject : Social, Engineering,
Journal Rekayasa Lingkungan provides immediate open access that publishes updates in environmental engineering sciences.
Articles 158 Documents
PENGARUH SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS COLI TINJA AIR SUMUR GALI DI DUSUN GONDANG LUTUNG DONOHARJO NGAGLIK SLEMAN Basuki; Warsiyah
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 23 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Porositas tanah yang tinggi akan lebih cepat meloloskan pencemar ke dalam sumur gali . Sehingga dikhawatirkan air sumur tersebut tercemar oleh buangan dari kamar mandi dan dari wc sehingga tercemar oleh adanya ecoli tinja. Maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul”Pengaruh Sanitasi Terhadap coli tinja Air Sumur Gali milik Bapak Adit Triyono dan Bapak Mardiyanto Di Dusun Gondang Lutung Donoharjo Ngaglik Sleman. Adapun metode dalam penelitian ini adalah penentuan bakteri koliform dan Escherichia coli secara lengkap menggunakan metode MPN. Kemudian melakukan inkubasi tabung-tabung tersebut pada suhu 30oC selama 24-48 jam. Tabung durham yang menghasilkan gelembung merupakan tabung positif. Uji konfirmasi atau penegasan (confirmative test) koliform. pada uji ini bakteri yang telah dibiakan dipindahkan dari tabung LTB positif menggunakan jarum, inokulasi ke tabung media BGLB (Briliant Green Lactose Bile) both 2% yang berisi tabung durham. kemudian dilakukan inkubasi selama 24-48 jam bersuhu 35oC. tabung positif menunjukkan adanya gas pada tabung durham. kemudian mencocokan jumlah tabung yang positif dengan nilai pada tabel MPN untuk melihat jumlah koliform pada sampel. Uji pendugaan E. coli. Pada uji ini biakan dipindahkan dengan jarum inokulasi dari setiap tabung BGLB yang positif kedalam tabung berisi media EC Borth yang telah diisi tabung durham. Tabung-tabung EC broth di inkubasi selama 24-48 jam dengan suhu 45 oC. Setelah 48 jam akan terlihat tabung yang positif adanya bakteri E. coli akan menghasilkan gelembung pada tabung durham.. Analisis data menggunakan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sanitasi lingkungan sangat berpengaruh terhadap kualitas air sumur gali milik Bapak Adit Triyono dan Bapak Mardiyanto. Jarak jamban/wc mempengaruhi kualitas coli tinja. Air sumur gali milik Bapak Triyono E.coli tinjanya 2400 MPN, dan Bapak Mardiyanto 240 MPN.
PENGEMBANGAN PRODUK BARU SABUN PADAT DARI MINYAK JELANTAH Puspitasari, Amallia; Erlita , Desi; Maria, Ernastin; Mudawah, Atik
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 23 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak goreng bekas atau minyak jelantah banyak dihasilkan oleh rumah tangga maupun industri. Pemanfaatan minyak jelantah menjadi bahan bakar minyak, sabun, pembersih lantai dan lilin telah banyak dikembangkan.Pada penelitian ini dikembangkan produk baru sabun padat dari minyak jelantah menggunakan NaOH melalui proses saponifikasi. Penelitian ini dilakukan bersama-sama dengan Bank Sampah Lestari yang berlokasi di Potorono, Banguntapan, Bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan produk baru dari minyak jelantah mrnajdi sabun padat dan untuk mengetahui kandungan dari sabun minyak jelantah. Tahap pertama penelitian ini adalah. tahap persiapan. Dalam tahap persiapan ini dilakukan penjernihan minyak jelantah dengan direndam pada arang sehari sebelum digunakan, kemudian disaring. Minyak goreng yang telah jernih selanjutnya direaksikan dengan NaOH. Dari penelitian ini didapatkan kandungan dari sabun minyak jelantah melalui pengujian laboratorium, berupa kadar air 21,45215%., total lemak dalam sabun 0,00875%, bahan tak larut dalam etanol 1,4701%, alkali bebas 0.2879%, asam lemak bebas 2,282%, kadar klorida 0,0775%, lemak tak tersabunkan 1.4701%, dan pH sabun 9,545. Sabun padat dari minyak jelantah yang dihasilkan berwarna putih dan tidak berbau tengik. Dengan demikian, sabun padat dari minyak jelantah ini berdasarkan hasil uji laboratorium baik digunakan untuk sabun cuci. Jika akan digunakan menjadi sabun mandi harus melalui uji iritasi kulit terlebih dahulu dan dilakukan penyesuaian pH. Nilai pH yang terlalu tinggi dapat menyebabkan iritasi dan dehidrasi kulit.
EVALUASI PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA AKTIVITAS PENGUPASAN OVERBURDEN DI PT. FIRMAN KETAUN (FK) DESA TANJUNG DALAM KEC. ULOKKUPAI KAB. BENGKULU UTARA Herniti, Dwi; Fridtriyanda, Asri; Dinata, Alfasa Ardi; Siri, Hasywir Thaib
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 23 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai suatu cadangan batubara yang cukup besar. Seiring dengan berkembangnya zaman penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas bumi yang semakin besar sehingga mengakibatkan berkurang pasokan minyak bumi maupun gas. Adapun alternatif lain yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi dan gas adalah batubara. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) menghitung produktivitas rencana dan aktual alat gali-muat dan alat angkut di PT. Firman Ketaun; 2) mengetahui faktor teknis yang mempengaruhi produktivitas alat gali-muat dan alat angkut di PT. Firman Ketaun dan 3) mengevaluasi produktivitas alat gali-muat dan alat angkut agar dapat bekerja secara optimal. Penelitian ini penulis fokus menganalisis produktivitas alat gali muat dan alat angkut dari PIT penambangan sampai disposal. Dalam kegiatan penambangan, PT. Firman Ketaun menetapkan target di bulan Januarisebesar 32.734 BCM. Namun pada kenyataannya pada bulan Januari 2023 ketercapaian produktivitas alat gali muat dan alat angkut sebesar 13.344 BCM yang artinya bahwa target PT.Firman Ketaun belum terpenuhi. Faktor utama tidak tercapainya produktivitas alat gali muat dan alat angkut adalah lamanya waktu tunggu untuk pengisian dikarenakan MF (Match Factor) < 1 dimana alat gali muat bekerja kurang dari 100% sedangkan alat angkut bekerja 100%. Karena efisiensi kerja yang rendah sehingga perlu d ilakukan perbaikan terhadap nilai efisiensi kerja. Dengan meningkatnya cycle time dan waktu kerja efektif maka target produksi perusahaan dapat ditingkatkan adapun produktifitas setelah dilakukan perbaikan cycle time waktu kerja efektif produktivitas alat meningkat menjadi 26.272,20 BCM/Bulan. Dengan menggunakan alternatif ini, maka target produksi yang di harapkan perusahaan sebesar 18.000 BCM/Bulan sudah melebihi target, sehingga alternatif ini dapat digunakan agar produksi yang di harapkan perusahaan dapat tercapai.
PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK SECARA FITOREMEDIASI SISTEM CONSTRUCTED WETLANDS DENGAN TANAMAN HIAS IRIS (Iris pseuadacorus) DAN MELATI AIR (Echinodorus palifolius) Ayuningtyas, Endah; Muyasaroh, Nurul; Hermawan, Heru Bagus; Irene Arum AS; Retno Susetyaningsih; Jumiati; K.R, Muhammad Nurwahid
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 23 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah menjadi salah satu permasalahan yang berkepanjangan dan cukup sulit untuk diatasi karena akan terus ada mengikuti perkembangan kehidupan manusia. Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang merupakan salah satu penghasil limbah domestik terbesar yang berasal dari toilet, pencucian piring dari kantin dan air wudhu. Salah satu metode pengolahan biologis yang dinilai terjangkau dan efektif untuk menurunkan zat pencemar di dalam air limbah yaitu fitoremediasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan tanaman hias Iris (Iris pseuadacorus) dan Melati Air (Echinodorus palifolius) dalam menurunkan kadar COD, BOD, dan TSS pada limbah air domestik (greywater) di SMP N 3 Prambanan. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan constructed wetlands (CWs). Variabel penelitian ini yaitu variasi komposisi 2 tanaman Iris (A); Melati Air (B) dan gabungan 2 jenis tanaman (C) serta waktu tinggal 2 dan 4 minggu. Parameter yang dianalisis adalah COD, BOD, dan TSS. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tanaman hias Iris (Iris pseudoacorus) dan Melati Air (Echinodorus palaefolius) serta waktu tinggal yang lama dalam sistem constructed wetlands mempunyai pengaruh terhadap efisiensi penurunan kadar BOD, COD dan TSS pada limbah domestic sebesar 94%; 95% dan 85%. Sistem constructed wetlands terintegrasi, yang terdiri dari gabungan 2 jenis tanaman berurutan dan waktu tinggal 4 minggu, dapat memberikan efisiensi penyisihan COD, BOD dan TSS terbesar.
UJI EFEKTIVITAS PENYERAPAN TIMBAL (PB) MENGGUNAKAN TANAMAN TYPHA ORIENTALIS, EINCHORNIA CRASSIPES DAN EQUISETUM HYEMALE Triastianti, Rita Dewi; Nasirudin; Gregorius
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 23 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini betujuan menurunkan kadar timbal (Pb) dengan proses fitoremidiasi Menggunakan Tanaman Typha orientalis, Einchornia crassipes dan Equisetum Hyemale dilakukan dalam penelitian skala laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi penurunan kadar timbal (Pb) yang terkandung dalam limbah buatan setelah melalui proses. Pengaruh dan potensi tanaman telah dipelajari melalui pengamatan laboratorium dengan limbah buatan dengan proses fitoremidiasi Tanaman Typha orientalis, menyerap Timbal (Pb) dengan konsentrasi 8.000mg selama 3 hari sebanyak 3.261,72 mg dan tanaman Equisetum Hyemale sebanyak 1.700,71 mg serta tanaman Einchornia crassipes sebanyak 488,71 mg. Tanaman Typha orientalis lebih efektif dalam menyerap logam Timbal(Pb) dengan efisiensi 40,78% dibandingkan dengan Bambu air (Equisetum Hyemale ) sebanyak 21,26% dan tanaman Eceng gondok (Einchornia crassipes) yang mampu menyerap logam timbal (Pb) sebanyak 6,12 %.
KAJIAN POTENSI ECO-AIRPORT UNTUK BANDARA SULTAN ISKANDAR MUDA Mulyani, Sri; Setiabudi, Dedet Hermawan; Prihandoko, Diananto
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 23 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi panel surya bertujuan untuk mengatasi kegagalan suplai listrik PLN, menghemat biaya listrik dan menurunkan emisi gas karbon terhadap lingkungan dalam langkah mendukung konsep bandara dengan green energy atau Eco-Airport, dalam metode perhitungannya menggunakan analisa komponen, pengaruh suhu dan juga dari segi ekonomi pada investasi awal proyek. Analisis didapatkan daya yang dapat disupplai oleh PLTS Hybrid dengan penyimpanan 88 buah baterai untuk didistribusikan ke Critical Load adalah 337,879 Wh, dan dibutuhkan modul surya sebanyak 192 unit dan inverter berjumlah 11 buah. Dalam rencana proyek PLTS ini membutuhkan lahan instalasi sebesar 357,525 ????2. Untuk kondisi pengaruh cuaca diasumsikan 6 bulan cerah dan 6 bulan hujan sehingga rata-rata listrik yang dihasilkan perhari adalah 188,155 Kwh. Dalam aksi mitigasi emisi gas karbon PLTS yang direncanakan dapat mereduksi 188,15 kgCO2 perhari.
PERBANDINGAN KOMPOS PRODUK PEMANFAATAN LIMBAH MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF) DENGAN KOMPOS SAMPAH ORGANIK Haudi Hasaya; Dovina Navanti; Luthfian Rizki Ramadhan; Ibnu Susanto; Wahyu Kartika; Sophia Shanti Meilani; Elvi Kustiyah; Warniningsih
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah organik merupakan jenis sampah paling dominan ditemui di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) di Indonesia. Salah satu upaya minimasi jumlah sampah yang masuk ke TPA adalah dengan mengolah sampah organik, contohnya dengan pemanfaatan sampah dalam budidaya black soldier fly (BSF) menjadi produk pakan ternak. Namun proses budidaya ini masih menghasilkan residu berupa limbah budidaya maggot (kasgot). Residu kasgot ini juga dapat dimanfaatkan menjadi campuran kompos padat, dalam upaya meningkatkan kualitas kompos. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan 2 variasi kompos, yaitu dilakukan variasi 1 (50% limbah budidaya maggot : 50% sampah organik) dan variasi 2 (100% sampah organik) untuk melihat perbedaan kualitas kompos, baik secara fisik, kimia (kandungan N, P, K, dan Kadar Air), serta neraca massa dari 2 proses pengomposan berbeda. Pengomposan dilakukan simultan selama 30 hari, dan setiap hari dilakukan pengamatan fisik, pengukuran suhu dan pH pada 2 variasi kompos. Di akhir pengomposan, variasi 1 menunjukkan hasil uji kandungan N = 3,95%, P = 1,30%, K = 2,52%, Kadar air = 34,60%; sedangkan variasi 2 menunjukkan hasil uji kandungan N = 2,22%, P = 1,06%, K = 1,08%, Kadar Air = 29,96%. Untuk kedua variasi kompos parameter kandungan N, P, K, dan Kadar Air memenuhi Standar Nasional Indonesia 19-7030-2004 untuk Kompos dari Sampah Organik Domestik. Kualitas kompos variasi 1 cenderung lebih baik daripada variasi 2, dengan tekstur lebih halus dan lebih cepat menjadi kompos, serta mengandung nilai N, P, K lebih besar. Reduksi sampah organik dari pengomposan variasi 1 mencapai 63,33% dan variasi 2 mencapai 42%, sehingga berpotensi mengurangi sampah organik dibuang ke TPA.
PENGARUH PENGGUNAAN BATUBARA SEBAGAI PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN August Suryaputra; Edy Nursanto; Eddy Winarno; Shofa Rijalul Haq
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pupuk dengan campuran batubara terhadap pertumbuhan tanaman. Review dilakukan terhadap beberapa penelitian sejenis terdahulu. Campuran pupuk yang digunakan antara lain adalah brown coal dengan urea, brown coal dengan urea yang dilapisi dengan biochar, pupuk organik dengan batubara, yang dibandingkan dengan hasil pertumbuhan dengan pupuk kimia dan pupuk organik. Hasil dari review menyimpulkan bahwa campuran batubara dengan pupuk berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman. Dengan tinggi tanaman hasil dari penelitian Biplob K. Saha adalah 46 ± 1,7 a cm tanaman silver beet dengan perlakuan BCU 1 – 100, penelitian Marzena Mikos‑Szymańska adalah 57 cm tanaman gandum dengan perlakuan T3, penelitian Minwal adalah 205,88 cm tanaman jagung dengan perlakuan P5, dan penelitian Syafrullah adalah 117,18 cm tanaman padi dengan perlakuan P2.
ANALISIS DAYA DUKUNG SUNGAI MENGGUNAKAN QUAL2Kw: STUDI KASUS SEGMEN SUNGAI GAJAHWONG, YOGYAKARTA Ali Aulia Ghozali; Yoshua; Dewi Eviane; Agnes Dyah Novitasari Lestari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa simulasi penentuan status mutu air Sungai Gajahwong, dan analisis pola penyebaran dan pencemaran pada air Sungai Gajahwong telah dilakukan dalam penelitian ini. Segmen yang diteliti berada pada segmen kawasan perkotaan, yakni dari titik Jembatan Balérejo hingga Bendungan Wirokertèn (6,84 km), sebanyak 7 titik pengambilan sampel. Data hasil pengamatan di lapangan kemudian dianalisis menggunakan Qual2Kw. Parameter yang diujikan yakni: pH, nitrat, fosfat, BOD, DO, dan suhu. Penelitian dilakukan pada Juni 2022. Model yang dibangun berdasarkan data input memiliki nilai eror yang rendah (U = 0,09±0,08), sehingga dapat digunakan untuk analisis lanjutan. Hasil analisis skenario menunjukkan beban cemaran pada Sungai Gajahwong telah melampaui daya dukungnya, khusus untuk parameter BOD dan fosfat. Secara alaminya, dengan kondisi beban cemaran eksisting pada T1, maka pada T7 kualitas air sungai diprakirakan mampu melakukan purifikasinya dengan baik. Untuk kondisi eksisting, maka diperlukan pengurangan beban cemaran pada Sungai Gajahwong segmen Balérejo-Wirokertèn 0,7-1,5× lipat untuk parameter BOD dan 4,7× lipat untuk parameter fosfat dari nilai data terakhir.
KUAT LENTUR DAN DAYA SERAP AIR PADA GENTENG BETON DARI CAMPURAN LIMBAH PADAT AMPAS TEBU Basuki; Warsiyah; Rita Dewi Triastianti; Noviyanti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah padat pabrik gula Madukismo yaitu ampas tebu yang belum dimanfaatkan semaksimal mungkinoleh Pabrik Gula Madukismo. Maka diusahakan penggunaan ampas tebu tersebut untuk bahan campuranpembuatan genteng beton. Hal tersebut sebagai usaha peningkatan kualitas genteng beton yang sampai sekarangmasih terus dilakukan penelitian untuk peningkatan kualitas kuat lentur dan daya serap air genteng dari campuranampas tebu tersebut.Dalam penelitian ini menggunakan berbagai variasi untuk mencari kuat lentur, dan daya serap air gentengbeton dengan campuran sebagai berikut : sebagai control variasi campuran yaitu: 1:2:4 (asli) A. 1:2:4+1 % B.1:2:4+2 % C. 1:2:4+3 % D. 1:2:4+4 % dan E. 1:2:4 +5 %. Dari pengujian bahan penyusun genteng beton yangberupa pasir, kapur mill, semen, air dan ampas tebu. Data dianalisis menggunakan Analisa deskriptif dalam bentukgrafik dan table.Dari hasil penelitian didapat bahwa genteng beton tanpa campuran ampastebu kuat lenturnya adalah 1530Newton, sedangkan hasil penelitian rata-rata kuat lentur yang didapat pada variasi A. 1:2:4+1 % (yaitu 795Newton) dan pada variasi B. 1:2:4+2 % (yaitu 535 Newton), pada variasi C. 1:2:4+3 % (yaitu 500 Newton), danpada variasi D. 1:2:4+4 % (yaitu 775 Newton), dan pada variasi E. 1:2:4 +5 % (yaitu 835 Newton). Daya serapGenteng beton dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Daya Serap Air tanpa penambahan ampas tebu(control)daya serapnya 7,49 %; pada variasi A. 1:2:4+1 % (yaitu 7,02 %), pada variasi B.1:2:4+2 % ( yaitu 9,55%), pada variasi C. 1:2:4+3 % (yaitu 10,51 %) pada variasi D. 1:2:4+4 % ( yaitu 11,04 %) dan pada variasi E.1:2:4+5 % daya serapnya sebesar 11,85 %. Maka dapat disimpulkan bahwa limbah padat ampas tebu tidak bisadigunakan sebagai bahan campuran genteng beton.