cover
Contact Name
Sudarmadji
Contact Email
jrl@ity.ac.id
Phone
+6282127738443
Journal Mail Official
jrl@ity.ac.id
Editorial Address
Institut Teknologi Yogyakarta Jalan Gedong Kuning No.2, Jomblangan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55171, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Lingkungan
ISSN : 14113244     EISSN : 27164470     DOI : 10.37412
Core Subject : Social, Engineering,
Journal Rekayasa Lingkungan provides immediate open access that publishes updates in environmental engineering sciences.
Articles 158 Documents
STUDI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPS3R GO - SARI GUWOSARI DAN TPS3R KSM SEJAHTERA MANDIRI BANTUL Muhammad Laufin Zulfikar; Handayani Sriwinarno; Suyatna; Nurul Muyasaroh
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas pengelolaan sampah di kedua TPS3R berdasarkan aspek teknik operasional, aspek organisasi, aspek pembiayaan dan aspek peran masyarakat. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Secara garis besar kedua TPS3R ini sudah efektif, tetapi untuk TPS3R Sejahtera Mandiri di aspek pembiayaan harus lebih dikelola lagi agar pemasukan dan pengeluaran perbulannya terdata dengan jelas. Untuk kegiatan yang dilakukan kedua TPS3R ini sudah sesuai dengan UU No 18 Tahun 2008 yang melaksanakan prinsip 3R. TPS3R Go – Sari Guwosari sudah berhasil tidak membuang sampah ke TPA sedikitpun, akan tetapi untuk TPS3R Sejahtera Mandiri masih membuang sampah residunya ke TPA Samas seminggu sekali. TPS3R yang sudah sesuai dengan persyaratan teknis penyediaan TPS3R sesuai Permen PU No 03 Tahun 2013 Pasal 30 ialah TPS3R Go – Sari Guwosari. Dan untuk TPS3R Sejahtera Mandiri ada beberapa kriteria yang belum sesuai contohnya luas TPS3Rnya masih dibawah 200m².
POLA SEBARAN TINGKAT KEBISINGAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH SD NEGERI 14 MALABUTOR KOTA SORONG Mierta Dwangga; Muhammad Rusmin; Slamet Widodo; Asrul Saputra; Alexander Herry Rumawak
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah sebagai lembaga pendidikan tempat kegiatan belajar mengajar harus bisa memberikan pelayanan dan lingkungan yang baik guna meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola sebaran tingkat kebisingan yang terjadi di SD Negeri 14 Malabutor, Sorong. Dengan menggunakan metode Equivalent Continuous Noise Level (Leq) dan bantuan software Surfer 13, penelitian ini menemukan bahwa pada hari Selasa, tingkat kebisingan cenderung lebih rendah dari hari-hari lainnya (78,2 dB), sementara tingkat kebisingan tertinggi terjadi pada hari Senin (80,6 dB). Selain itu, secara rata-rata tingkat kebisingan tertinggi dari keseluruhan hari berada di titik 1 (87 dB) berwarna kemerahan, sedangkan di titik 2 (71 dB) berwarna kekuningan. Survei yang dilakukan menunjukkan bahwa dari 100 responden, mayoritas (89%) cenderung setuju atau sangat setuju bahwa tingkat kebisingan akibat lalu lintas di sekolah adalah tinggi, menunjukkan adanya konsensus bahwa masalah kebisingan ini signifikan. Meskipun demikian, sebagian kecil responden (11%) menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengembangan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah perkotaan yang terpengaruh oleh kebisingan lalu lintas.
PENGURANGAN LIMBAH PADAT MINYAK KELAPA MENGGUNAKAN BLACK SOLDIER FLY (BSF) Rukmini; Nasirudin; Nanda Setiarini
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Purworejo merupakan salah satu penghasil kelapa di Jawa Tengah, berbagai produk olahan berbahan kelapa dihasilkan oleh UMKM, salah satunya adalah pengolahan minyak kelapa. Pengolahan minyak kelapa menghasilkan limbah yaitu ampas kelapa. Saat ini ampas kelapa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Jumlahnya yang banyak, pengambilan yang tidak kontinyu dan penyimpanan pada tempat terbuka menyebabkan permasalahan lingkungan seperti bau yang tidak sedap, pencemaran air serta potensi penyebaran penyakit merupakan efek negatif dari limbah ini. Biokonversi menggunakan Larva Black Soldier Fly (BSF) diharapkan mampu mengurangi limbah organik. Penelitian ini menggunakan limbah ampas kelapa dengan variasi pemberian pakan sebesar 60, 80, 100, 120, 140 mg/larva/hari. Larva yang digunakan adalah sebanyak 200 ekor pada tiap perlakukan dengan 3 ulangan. Masa observasi dan pemeliharaan larva adalah 21 hari dan kemudian diamati Berat Larva, Survival Rates, Substrate Consumption, Biomassa Larva, residu pakan, analisa proksimat serta analisa kelayakan usaha dari produksi pengolahan larva Black Soldier Fly (BSF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Larva Black Soldier Fly (BSF) tumbuh optimum pada feeding rate 60 mg/larva/hari. Dalam masa pemeliharaan 21 hari dengan variasi feeding rate 0mg/larva/hari, 60mg/larva/hari, 80mg/larva/hari, 100mg/larva/hari, 120mg/larva/hari dan 140mg/larva/hari diperoleh substrate consumption sebesar 0 %, 75.63 %, 62.67%, 54.92%, 46.87% dan 35.75%.
KAJIAN TUTUPAN VEGETASI TERHADAP INDEKS KENYAMANAN KEMANTREN KOTAGEDE Indera Octa Ibnu Sina; Sri Yuniarti; Sumarsono
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lahan yang semakin berkurang mengakibatkan kondisi vegetasi yang ada di Kemantren Kotagede minim. Bagian yang memiliki tutupan vegetasi kategori besar hanya di Kalurahan Rejowinangun yaitu sebesar 0,26 km² atau 7,52% dari wilayah kalurahan. Hal ini dapat memengaruhi suhu dan kelembaban sekitar. Tipe iklim Kota Yogyakarta suhu udara rata-rata di Kota Yogyakarta sebesar 26,11℃ dan kelembaban relatif sebesar 82,14% dengan Temperature Humidity Index (THI) di angka 25,17°C menunjukkan bahwa kondisi tersebut masuk kedalam kondisi sebgaian 50% populasi nyaman. Kondisi suhu permukaan yang dirasakan oleh manusia dapat terindikasi dengan indeks kenyamanan atau (THI). Dengan kondisi tersebut penting untuk mengetahui seberapa pengaruh vegetasi terhadap THI. Penelitian ini dilakasakan di Kemantren Kotagede dengan tujuan mengetahui jumlah luasan vegetasi dan pengaruh vegetasi terhadap THI di Kemantren Kotagede. Metode yang digunakan merupakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan melalui interpretasi dilanjutkan bantuan validasi lapangan dan perhitungan pengaruh vegetasi terhadap THI menggunakan analisis linear berganda dengan data sampel suhu dan kelembaban Penelitian ini dilaksanakan ±3 minggu yang didukung dengan pelaksanaan wawancara dan analisis data menggunakan bantuan jurnal/buku serta aplikasi ArcGIS 10.8 dan SPSS. Hasil interpretasi vegetasi menggunakan citra google earth yang dilanjutkan dengan validasi lapangan menghasilkan akurasi 99% dengan total 1289 titik benar dari 1302 titik dan luasan sebesar 400.709,4 m2 atau sebesar 13,27% dari total luas wilayah Kemantren Kotagede. Suhu rata-rata Kemantren Kotagede sebesar 33°C pada siang hari. Pengaruh vegetasi terhadap THI sebesar 28,5% dengan kondisi THI di Kemantren Kotagede rata rata berada di angka 30,3°C dan kelembaban relatif 57,2% yang masuk ke dalam kategori tidak nyaman.
PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN BAYAM SEBAGAI PENGGANTIISIAN BATU BATERAI RAMAH LINGKUNGAN Triatmi Sri Widyaningsih
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan manusia sehari-hari tidak lepas dari kebutuhan energi yang menjadi suatu komponen penting untuk keberlangsungan hidup, oleh karena itu perlu adanya ketersediaan energi yang memadahi. Salah satu energi yang fleksibel dan digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari adalah baterai. Baterai yang saat ini beredar di pasaran mengandung logam berat seperti merkuri, timbal, cadnium, dan nikel yang tergolong B3. Limbah sayuran bayam mengandung elektrolit-elektrolit seperti kalium dan natrium yang dapat menghasilkan arus listrik dalam batu baterai yang ramah lingkungan atau biobaterai. Adapun tujuan dari penelitian adalah mengetahui berapa besar energi yang dihasilkan dari batu baterai dengan isian serbuk arang sayur bayam. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan memanfaatkan limbah sayur bayam yang dibuat serbuk dan arang serta pasta sebagai pengganti bahan isian batu baterai ramah lingkungan. Berdasarkan hasil eksperimen terbukti bahwa bayam kering dapat menghasilkan listrik yang ditunjukkan nyala lampu. Dari ketiga variasi perlakuan dalam pengisian baterai (pengganti pasta elektrolite), pengisian dari serbuk arang bayam lebih baik dibandingkan dengan serbuk bayam kering dan serbuk arang bayam yang dibuat pasta dengan penambahan lem tapioka sebagai perekat. Sedangkan nyala lampu yang paling redup pada pengujian pasta serbuk arang bayam. Hal ini terjadi karena lem tapioka bersifat isolator/bukan pengantar arus listrik yang baik. Bayam dapat digunakan menjadi baterai ramah lingkungan baik dalam bentuk serbuk bayam kering, dalam bentuk serbuk arang dan pasta arang. Dari hasil eksperimen elektrolite, bayam yang paling besar menghasilkan daya listrik dalam bentuk serbuk arang. Tegangan, kuat arus dan daya yang dihasilkan dari 100 gr serbuk arang bayam menghasilkan daya listrik sebesar 1,6 Volt mendekati daya baterai dalam kondisi baru.
INVENTARISASI SUMBER PENCEMAR SUNGAI BEDOG KABUPATEN BANTUL Jumiati; Sri Haryanti Prasetiyowati; Akbar; Eka Budi Nurlita
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 24 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas air sungai ditentukan oleh area penyangga sebagai penyuplai sungai. Mutu atau kualitas air sungai yang dinyatakan dalam IKA memerlukan kegiatan identifikasi sumber air pencemar yang dimulai dengan kegiatan inventarisasi. Inventarisasi sumber pencemar air sungai berasal dari sumber nirtitik dan sumber titik seperti yang tercantum dalam PP Nomor 22 Tahun 2021. Data dan informasi terkait sumber pencemar dilakukan dengan 2 cara yaitu identifikasi wilayah studi dan inventarisasi sumber pencemar. Hasil pemantauan nilai IKA Sungai Bedog pada tahun 2023 yaitu 33,33 hal ini menunjukan kualitas air masuk Kategori kurang dan status cemar sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berasal dari mana saja sumber pencemar sungai baik dari sumber pencemar nirtitik maupun sumber pencemar titik ada Sungai Bedog di wilayah administrasi Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, Data primer berupa titik koordinat lokasi potensi sumber pencemar, dokumentasi. Invetarisasi potensi sumber pencemar dimulai dengan tracking google earth, kemudian di validasi dengan observasi lapangan secara langsung dan diploting pada peta. Sumber pencemaran Sungai Bedog berasal dari sumber nirtitik (non point source) terdiri dari permukiman, pertanian dan perikanan dan sumber titik (point source) berjumlah 12 titik didominasi dari kegiatan peternakan. Baik dari sumber pencemar nirtitik maupun sumber titik berpotensi menimbulkan air limbah organik dan terbuki dari hasil pemantauan sampling dan uji laboratorium kualitas airnya menunjukkan beberapa parameter organik yaitu NH₃, NO₂, BOD, DO, Total Koli dan Koli Tinja melebihi baku mutu yang tercantum dalam PP Nomor 22 ahun 2021.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENABUR PUPUK UREA SEDERHANA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN Basuki; Warsiyah; Rita Dewi Triastianti; Noviyanti; Triatmi Sri Widyaningsih
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 25 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v25i1.369

Abstract

Indonesia merupakan negara produsen beras, singkong ataupun jagung yang besar, tetapi kebutuhan penduduk yang besar menyebabkan Indonesia tidak mampu menjadi negara pengekspor, masalahnya ketahanan pangan akan lebih ditentukan pada aspek accesibility dan kontinyuitas, kesediaan pangan antar musim yang memiliki pengaruh iklim yang kuat terhadap peningkatan produksi pangan. Pada dasarnya produksi pangan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi pertanian dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang tersedia secara efisien dan efektif. Tujuan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi tepat guna penabur pupuk urea. Dengan demikian penggunaan teknologi dalam pertanian tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Metode dalam penelitian ini menggunakan penabur pupuk urea dengan diameter lubang 1 cm; 2 cm; 3 cm dan 4 cm. Dari alat tersebut lubang mana yang paling efektif dan efisien dalam pemberian pupuk urea. Dan berapa gram pupuk urea yang keluar dari masing-masing lubang tersebut. Analisa data menggunakan deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan dari ke empat lubang tersebut, maka lubang pertama atau 1 cm mengeluarkan pupuk urea seberat 12.3 gram, lubang yang kedua yaitu dengan lubang 2 cm bisa mengeluarkan pupuk urea seberat 18.3 gram; untuk lubang yang ke tiga dapat mengeluarkan pupuk urea seberat 22,6 gram, sedangkan pada lubang yang ke 4 dapat mengeluarkan pupuk urea seberat 29.3 gram. Dari ke 4 lubang tersebut yang paling efektif dan efisien adalah pada lubang yang ke 2 yaitu yang mengeluarkan pupuk urea seberat 18.3 gram, hal ini yang sangat cocok digunakan penebar pupuk urea untuk pertanian.
REKAYASA LINGKUNGAN DALAM PEMULIHAN PENCEMARAN TANAH PADA LAHAN BEKAS PENAMBANGAN EMAS TANPA IJIN DI DESA KAYU ARA KECAMATAN MANDOR KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT Julianti Marbun; Ivan Andri Gunawan; Sandra Andina Rahsia
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 25 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v25i1.372

Abstract

Lahan bekas tambang termasuk lahan yang mengalami degradasi tanah, akibat aktivitas pemanfaatan sumberdaya alam yang terdapat di bawah lapisan tanah. Degradasi tanah dapat terjadi karena tingkat kesuburan tanah yang rendah, yang berupa sifat fisik, kimia serta biologis tanah yang mulai menurun fungsinya. Di Desa Kayu Ara semakin marak dalam menggali emas untuk memenuhi kebutuhan hidup, dibutuhkan strategi pemulihan lingkungan pada tanah yang tercemar logam berat, dan tahapan remediasi tanah pada tanah yang terkontaminasi merkuri agar dapat dimanfaatkan kembali dan bernilai ekonomis bagi masyarakat dan lingkungan. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, juga pengamatan langsung dilapangan, Pengambilan sampel tanah, dan pengambilan foto, sebagai dokumentasi karya tulis ilmiah, dan studi literatur. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah Strategi perekayasaan lingkungan dalam pemulihan lingkungan pada tanah yang tercemar logam berat. Penerapan metode rekayasa lingkungan dapat dilakukan dengan remediasi tanah. Remediasi tanah dapat dilakukan dengan tahapan fisik dan kimia tanah. Tahapan pemulihan lingkungan pada tanah tercemar, lahan bekas penambangan yang ada di Desa Kayu Ara dapat difungsikan sebagai Taman Wisata. Taman Wisata memiliki manfaat sebagai upaya perbaikan lingkungan dan edukasi bagi masyarakat yang ada di Desa Kayu Ara terkait pencemaran tanah akibat penambangan emas tanpa ijin.
PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI MINOR PADA PENURUNAN KEKUATAN BANTUAN DALAM STABILITAS KESTABILAN LERENG TAMBANG BATUBARA, FORMASI MUARA ENIM, SUNGAI LILIN, SUMATRA SELATAN Hadi Kurniawan; Andy Erwin Wijaya
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 25 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v25i1.373

Abstract

Aktivitas penambangan erat kaitannya dengan keselamatan pertambangan dan optimalisasi design penambangan. Salah hal yang penting dalam keselamatan pertambangan khususnya pada pekerja dan alat adalah penilaian faktor keselamatan lereng tambang. Kondisi geologi sangat berpengaruh dalam penilaian penentuan faktor keselamatan lereng tambang. Keberadaan struktur minor pada suatu area tidak dapat seutuhkan terdeteksi didalam lubang pemboran geotek, padahal adanya struktur minor dapat mengurangi kekuatan properties batuan. Perlu penambahan variabel struktur dengan melakukan pendekatan formula yang mudah dan effisien dalam pelaksanannya. Pendekatan persamaan Hoek Brown – mohr Coloumb dengan kriteria Geological Strenght Index (GSI) adalah upaya untuk menambah keakuratan koreksi properties batuan dan memberikan informasi yang lebih akurat faktor keselamatan lereng tambang (safety factor slope stability). Pada Penelitian ini dapat dilihat bahwa perlu dilakukan penambahan variable struktur dalam menilai faktor keselamatan. Perubahan nilai Geological Strenght Index (GSI) 60 menjadi 30 dapat mengurangi nilai faktor keselamatan lereng dari 1.494 turun signifikant menjadi 0.959.
Analisis Kestabilan Lereng Pit X pada Lereng Highwall Metode Limited Equilibirium, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Rio Anggara; R Andy Erwin Wijaya
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 25 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v25i1.376

Abstract

Longsor dapat terjadi pada setiap kasus lereng terutama lereng buatan secara pelan atau tiba-tiba tanpa ada tanda sebelumnya. Penyebab terjadinya keruntuhan lereng adalah meningkatnya tegangan geser dan menurunya kuat geser pada bidang longsor atau keduanya secara simultan. Analisis kestabilan lereng dilakukan untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial dengan cara menghitung besarnya kekuatan geser untuk mempertahankan kestabilan lereng dan menghitung kekuatan geser yang menyebabkan kelongsoran kemudian keduanya dibandingkan. Dari perbandiingan yang didapat nilai Faktor Keamanan yang merupakan nilai kestabilan lereng yang dinyatakan dalam angka. Dari analisis yang dilakukan Pit X didapat nilai faktor keamanan yaitu 0.457 (Section A) 1.189 (Section B) yang menunjukkan bahwa keadaan lereng tersebut tidak stabil. Kemudian dilakukan perbaikan dengan menggunakan rekayasa geoteknik. Rekayasa geoteknik untuk memperkecil gaya penggerak dan gaya geser yang menjadi penyebab longsor. Sehingga dapat diperoleh nilai faktor keamanan 1.873 (section A) 2.035 (Section B) yang menunjukkan kondisi lereng dalam keadaan stabil.