cover
Contact Name
Sugeng Setia Nugroho
Contact Email
jorpres.fik@gmail.com
Phone
+628562977629
Journal Mail Official
jorpres.fik@gmail.com
Editorial Address
Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi)
ISSN : 02164493     EISSN : 25976109     DOI : 10.21831
Jurnal Olahraga Prestasi diterbitkan dua kali dalam setahun oleh program studi Ilmu Kepelatihan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini memuat hasil penelitian, gagasan ilmiah ataupun review sistematis bidang ilmu keolahragaan (sports science) terutama topik olahraga prestasi, seperti : ilmu kepelatihan (sports coaching), kondisi fisik (strength and conditioning), biomekanika (biomechanics), kedokteran olahraga (sports medicine), gizi olahraga (sports nutrition), teknologi olahraga & ergonomi (sports technology & ergonomy), olahraga kecabangan (sports specifics) dan bidang lain yang mendukung olahraga prestasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 225 Documents
Perbandingan metode latihan dan power otot lengan terhadap hasil tolak peluru Sundari, Alit; Sukadiyanto, Sukadiyanto
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v15i1.26022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh metode latihan dengan menggunakan drill dan bermain terhadap peningkatan hasil tolak peluru. (2) Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki power tinggi dan siswa yang memiliki power rendah hasil tolak peluru. (3) Interaksi antara metode latihan dan power otot lengan terhadap hasil tolak peluru. Penelitian menggunakan metode eksperimen rancangan 2 x 2. Populasi penelitian siswa putra kelas VIII SMP Piri Ngaglik Sleman usia 14-15 tahun berjumlah 72 siswa. Sampel penelitian 40 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh melalui tes dan pengukuran terhadap power otot lengan dan hasil tolak peluru.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varian (ANAVA) dua jalur pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode drill dan bermain terhadap hasil tolak peluru, dibuktikan dengan nilai p = 0,032 0,05. Metode drill memiliki pengaruh yang lebih besar daripada metode bermain, dibuktikan dengan nilai mean difffrence (selisih rata-rata) adalah 0,637. (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki power lengan tinggi dan siswa yang memiliki power lengan rendah terhadap hasil tolak peluru, dibutikan dengan nilai p = 0,00 0.05 Power lengan tinggi memiliki pengaruh yang lebih besar daripada power lengan rendah, dibuktikan dengan nilai mean difffrence (selisih rata-rata) adalah 2,181. (3) Tidak ada interaksi antara metode latihan dan power lengan terhadap hasil tolak peluru dibuktikan dengan nilai p = 0,865 0,05. The comparison between the exercise’s methods and arm’s muscle power on the result of shot put Abstract This research aims to determine: (1) effect’s differences of the exercise methods by using drill and play on the result’s improvement of shot put. (2) effect’s differences between students who have high power and students who have low one on the result of shot put. (3) Interaction between the exercise methods and arm’s muscle power on the result of shot put. This research used experiment method of 2 x 2 design. The population covered 72 male students of 8th grade of Piri Junior High School aged 14-15 years old in Ngaglik, Sleman regency. The sample of this research was 40 students taken by using purposive sampling technique. The data of the research were taken through the test and measurement on arm’s muscle power and result of shot put. Data’s analysis technique used in this research was two tracks of varian analysis (called ANAVA) on significant rate α = 0.05. The result of this research shows that: (1) there is a significant effect’s difference between drilling method and playing method on the result of shot put which is proved by value of p = 0.032 0.05. Drilling method has greater effect than playing method which is proved by the value of mean difference (difference in average) is 0.637. (2) there is a significant effect’s difference between students who have high arm’s power and students who have low one on the result of shot put, which is proved by value of p = 0.00 0.05. The high arm’s power has greater effect than the low one which is proved by the value of mean difference (difference in average) is 2.181. (3) There is no interaction between the exercise methods and arm’s muscle power on the result of shot put which is proved by value of p = 0.865 0.05.
PROGRAM DIET UNTUK MENGENDALIKAN BERAT BADAN OLAHRAGAWAN MENUJU PUNCAK PRESTASI Djoko Pekik Irianto
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 1, No 2 (2005): Juli
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v1i2.6870

Abstract

Olahragawan memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan fungsi tubuh meliputi : bergerak, membangun dan mengatur. Banyaknya makanan yang dikonsumsi sehari-hari perlu disesuaikan dengan kondisi fisik dan kebutuhan atlet secara individual, seorang petinju misalnya membutuhkan makanan lebih banyak dari pada seorang sprinter.Kelebihan makanan akan menyebabkan kegemukan sebagai akibat menumpuknya simpanan lemak yang akan mengganggu proses dalam tubuh dan menghambat pencapaian prestasi puncak, demikian halnya dengan konsusmsi makanan yang terlalu sedikit akan menyebabkan penurunan berat badan yang dapat berdampak pada penurunan prestasi.Upaya penurunan berat badan atlet perlu direncanakan dengan cermat, sebab cara penurunan berat badan yang salah seperti yang sering dilakukan atlet cabang olaraga beladiri dengan cara berlari-lari di tempat panas akan berdampak negatif terhadap kelangsungan fungsi tubuh dan akan menurunkan prestasi.Untuk mengendalikan berat badan secara efesien perlu disusun program diet sehingga olahragawan dapat mencapai puncak prestasi.Kata Kunci : diet, puncak prestasi.
PENTINGNYA KREATIVITAS DAN KOMUNIKASI PADA PENDIDIKAN JASMANI DAN DUNIA OLAHRAGA , Erda Ayu Septiasari, Zaskia Oktaviana Sari
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v12i1.9500

Abstract

Tampak adanya fenomena bahwa dalam proses pembelajaran pendidikanjasmani diIndonesia, masih ada kecenderungan terhadap pengekangan kebebasan siswa, pembelajaran masihbanyak didominasi guru ataupun pelatih, sehingga peserta didik atau atlet berperan sebagaipelaksana terhadap perintah guru ataupun pelatih, siswa maupun atlet tidak mendapat kebebasanuntuk mengekspresikan dirinya Jika hal tersebut dibiarkan,dikhawatirkan akan berdampak negatifterhadap pengembangan kreativitas dan komunikasi.Padahal kreativitas dan komunikasi penting untuk dipupuk dan dikembangkan, karenakreativitas memang sangat dibutuhkan terutama berkaitan dengan pembangunan Indonesia dibidang pendidikan olahraga khususnya, yang membutuhkan sumber daya manusia berkualitas yangmemiliki kreativitas tinggi. Salah satu cara untuk mengembangkan kreativitas siswa adalah melaluiimplementasi model pembelajaran inkuiri dalam pendidikan jasmani alasannya karena kreativitasbisa berkembang jika tidak ada pengekangan, artinya dalam proses pembelajaran siswa diberikebebasan untuk mengekspresikan dirinyaUntuk itu, guru/pelatih diharapkan kreatif dan mempunyai keterampilan berkomunikasiyang baik agar materi pembelajaran/latihan dapat diterima dengan baik oleh anak didik/atlet. Bagianak didik atau atlet juga harus penjadi penerima pesan atau materi dari guru/pelatih agar apa yangdisampaikan tidak menjadi salah persepsi dari diri sendiri. Dengan adanya komunikasi yang baikantara pelatih dan atlet, guru dan siswa, atlet dan atlet itu sendiri diharapkan mampu menciptakankondisi tim atau kelas yang solid, kuat, dan kondusif sehingga dapat tercapai tujuan yaitu prestasidari tim atau kelas tersebut.Kata Kunci : Pendidikan Olahraga, Kreativitas, Komunikasi.
MAPPING PRESTASI ATLET SENAM DIY Endang Rini Sukamti
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 7, No 7 (2011): Januari
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v7i7.10282

Abstract

Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang dilombakan baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Event-event yang ada di daerah antara lain OOSN, POPDA, KEJURPROP/KEJURDA dan PORPROP/PORDA. Pada event tersebut setiap daerah mengirimkan atletnya untuk berjuang menjadi yang terbaik.Setiap daerah memiliki organisasi olahraga yang bertanggungjawab pada penemuan, pemanduan bakat dan pembinaan olahraga prestasi. Berhasil tidaknya seorang atlet untuk berprestasi dipengaruhi oleh berbagai factor baik internal maupun eksternal.Pemetaan prestasi atlet perlu dilakukan untuk mengetahui wilayah atau daerah yang memiliki atlet berprestasi. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa untuk nomor artistik putri yang menjadi juara Pengkab Kulon Progo, pada nomor artistik putra dan ritmik sportif Pengkab Bantul dan juara pada nomor aerobik gymnastics adalah Pengkab Sleman.Diharapkan dengan adanya pemetaan ini dapat menjadi referensi bagi Pembina organisasi olahraga di tiap Pengkab untuk lebih menggali potensi atlet daerah dan meningkatkan prestasi atlet daerah. Kata Kunci: Mapping, prestasi, atlet senam
IMAJERI MENTAL DAN KETERAMPILAN MOTORIK ( STUDI META ANALISIS) Hidayat, Yusup
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 6, No 1 (2010): Januari
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v6i1.10324

Abstract

This written provides a meta analysis review of the studies on the relationship between imagery mental and motor skill. Imagery is widely used by athletes to enhance motor skill, it was indicated as an effective tool in the improvement of motor skill. The subject in this study are athletes from sport and level different (junior, elite, school, and university atheletes). This study was found that there are positive correlation between imagery mental with motor skill. It was found that after sampling error correction (?) was = 034923 and 53,727% sampling errors that caused by sample heterogeneous, and also measurement error correction (?) was 0,45598 and 7,03742% measurement errors. This finding supports that imagery mental can used to enhance motor skill performance Key words: Imagery mental, sport performance, meta analysis
KEBUGARAN AEROBIK PEMAIN SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA TAHUN 2014 Subagyo Irianto
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v12i2.11871

Abstract

This study is aimed to investigate aerobic fitness of PSIM Yogyakarta football players in 2014 and development of aerobic fitness of PSIM Yogyakarta football players in 2014. The research is a descriptive study. The subjects were all 26 PSIM football players who competed in the PSSI premier division competition in 2014. Data collection was conducted using documentation method by taking data from the PSIM Yogyakarta Administrative Staff. The instrument used in this study was a Balke 15-minute test run. Data was analysed using descriptive percentages. The results showed that: (1) aerobic fitness results before undergoing the training program are: (a) Perfect (0 player or 0%), (b) Very Good (0 player or 0%), (c) Good (0 player or 0%), (d) Fair (6 players or 23.07%), and (e) Poor (20 players or 76.93%); (2) aerobic fitness results after undergoing aerobic exercise program are: (a) Perfect (0 player or 0%), (b) Very Good (0 player or 0%), (c) Good (4 players or 15.75%), (d) Fair (12 players or 46.20%), and (e) Poor (10 players or 38.45%). There is a significant increase between Test I and Test II with the average value 2.9 ml.kg body weight per minute.Keywords: Aerobic fitness, football, Indonesia premier division leagueABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui kebugaran aerobik pemain sepakbola PSIM Yogyakarta tahun 2014 dan untuk mengetahui perkembangan kebugaran aerobik pemain sepakbola PSIM Yogyakarta tahun 2014. Desain penelitian adalah diskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh pemain sepakbola PSIM yang berlaga pada kompetisi divisi utama PSSI tahun 2014 sebanyak 26 pemain. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu mengambil data yang ada di Staf Administrasi PSIM di Yogyakarta. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes lari 15 menit dari balke. Untuk teknik analisis data dengan menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebugaran aerobik sebelum menjalani program latihan adalah: (a) Sempurna (0%), (b) Baik Sekali (0%), (c) Baik (0%), (d) Cukup 6 (23,07%), dan (e) Kurang 20 (76,93%). Kebugaran aerobik setelah menjalani program latihan adalah: (a) Sempurna 0 (0%), (b) Baik Sekali 0 (0%), (c) Baik 4 (15,75%), (d) Cukup 12 (46,20%), dan (e) Kurang 10 (38,45). Terdapat peningkatan secara signifikan dengan selisih nilai rerata antara Tes I dan Tes II sebesar 2,9 ml.kg.bb per menit.Kata kunci: kebugaran aerobik, sepakbola, divisi utama liga indonesia
Perbedaan Pengaruh Latihan Knee Tuck Jump Dengan Latihan Double Leg Bound Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kemampuan Smash Pada Ekstrakurikuler Bola Voli Putra SMKN 1 Kota Jambi Boy Indrayana
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v14i1.19977

Abstract

Kemampuan fisik dan teknik dalam permainan bola voli sangat perlu, salah satunya adalah power otot tungkai dan kemampuan smash. Smash adalah teknik yang paling sering digunakan dalam permainan bola voli, untuk melakukan smash yang baik dibutuhkan power otot tungkai yang terlatih.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Perbedaan Pengaruh Latihan Knee Tuck Jump Dengan Latihan Double Leg Bound Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai dan Kemampuan Smash Pada Ekstrakurikuler Bola Voli Putra SMK N 1 Kota Jambi. Analisis data yang digunakan adalah dengan perhitungan statistik yaitu dengan uji hipotesis atau uji-t. Berdasarkan pengujian hipotesa pertama = 3.56, = 2.78 dengan demikian . Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpul-kan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan knee tuck jump terhadap pening-katan power otot tungkai pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua = 10.58, = 2.78 dengan demikian . Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka dapat di-simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan double leg bound terhadap peningkatan power otot tungkai pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga = -0.50, = 2.31 dengan demikian . Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan knee tuck jump tidak lebih besar pengaruhnya dibandingkan latihan double leg bound  terhadap peningkatan power otot tungkai pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis keempat = -0.19, = 2.78 dengan demikian . Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan knee tuck jump terhadap peningkatan kemampuan smash pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis kelima = 0.14, = 2.78 dengan demikian . Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan double leg boun terhadap peningkatan kemampuan smash pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi. Berdasarkan pengujian hipotesis keenam = 0.38, = 2.31 dengan demiki-an . Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan knee tuck jump tidak lebih besar pengaruhnya dibandingkan latihan double leg bound terhadap peningkatan kemampuan smash dalam permainan bola voli pada ekstrakurikuler bola voli putra SMK N 1 Kota Jambi.ABSTRACT The ability both physical and technical in volleyball game is really important to be mastered, and one of the aspects is limbs muscle and spike skill. Spike is one of the technique which is frequently used in a volleyball game, and a well-trained limbs muscle is vitally needed in order to do spike properly. This research aims for knowing the difference of Knee Tuck Jump Training and Double Leg Bound Training Effect towards the escalation of limbs muscle’s power and Spike’s skill in extracurricular volleyball program for male in SMK N 1 Jambi. Data analysis which is used is statistical calculation with hypothetical test or “t-test”. Based on the first test, 3.56  = 2,78, it means that   . It also means that  is rejected and is accepted. Furthermore, it can be concluded that there is a significant effect attained from knee tuck jump training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the second test, 10.58  = 2,78, it means that   . It also means that  is rejected and is accepted. Furthermore, it can be concluded that there is a significant effect attained from double leg bound training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the third test, -0.50  = 2,31, it means that   . It also means that  is accepted and  is rejected. It also means that the knee tuck jump training contributes better than double leg bound training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the fourth test, -0.19  = 2,78, it means that   . It also means that  is accepted and  is rejected. It can be concluded that there is no significant effect from knee tuck jump training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the fifth test, 0.14  = 2,78, it means that   . It also means that  is accepted and  is rejected. It can be concluded that there is no significant effect from double leg bound training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi. Based on the sixth test, 0.38  = 2,31, it means that   . It also means that  is accepted and  is rejected. It can be concluded that knee tuck jump training does not have bigger effect than double leg bound training towards the escalation of limbs muscle power in extracurricular volleyball program for male students in SMK N 1 Jambi.
PENGARUH POLA PELATIH KOOPERATIF TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI ATLET BOLA BASKET PUTRI SMA 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Darisman, Eka Kurnia; Suharti, Suharti
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v13i2.25105

Abstract

In order to achieve the expected training objectives and achievements, trainers should be aware that the increased performance of their athletes is related to the personal development of the athlete himself. Some people disagree that the coaching style has the influence of the athlete's training process. The style of coaching can affect athletes toward achievement.This study aims to determine whether there is influence of co-operative trainer pattern to the achievement motivation of female basketball athletes in 17 Agustus 1945 Senior High School Surabaya.In this study using pre-experimental design. The population is the extracurricular participants of basketball in 17 Agustus 1945 Senior High School Surabaya. Using stratified sampling technique with 15 people as sample. The 15 people are the core team of basketball team in 17 Agustus 1945 Senior High School Surabaya. The measurement test of each variable is by using a closed questionnaire that has been tested for its validity and reliability. While the value of b indicates that the co-operative coach's pattern of achievement motivation will be able to help increase as much as 0.622. And from the results of this study shows that 50.98% female basketball athletes in 17 Agustus 1945 Senior High School Surabaya achievement motivation influenced by the pattern of co-operative coach.The results of this study indicate that achievement motivation and cooperative pattern are in linear graphics. A strong and significant positive relationship of 0.714. 0.714 0.433 Ha is accepted, it indicates that there is a relationship between co-operative coach pattern toward achievement motivation.ABSTRAKAgar dapat tercapainya tujuan pelatihan dan prestasi yang diharapkan, maka pelatih harus menyadari bahwa meningkatnya prestasi atlet  mereka berhubungan dengan  perkembangan diri pribadi atlet itu sendiri. Beberapa orang kurang sependapat bahwa gaya pembinaan mempunyai pengaruh proses pelatihan atlet. Gaya pembinaan dapat mempengaruhi atlet menuju prestasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola pelatih kooperatif terhadap motivasi berprestasi atlet bola basket putri di SMA 17 Agustus 1945 Surabaya.Pada penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental. Populasinya adalah peserta ekstrakurikuler bola basket SMA 17 Agustus 1945 Surabaya. Menggunakan teknik stratified sampling  dengan 15 orang sebagai sampelnya. 15 orang tersebut adalah tim inti dari tim basket SMA 17 Agustus 1945 Surabaya. Tes pengukuran masing-masing variabel adalah dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan pola kooperatif berada dalam grafis yang linear. Adanya hubungan positif yang kuat dan signifikan sebesar 0,714. 0,714 0,433 Ha diterima, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola pelatih koperatif terhadap motivasi berprestasi. Sementara nilai b menunjukkan bahwa pola pelatih koperatif terhadap motivasi berprestasi akan dapat membantu meningkatkan sebanyak 0,622. Dan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 50,98 % atlet bola basket putri SMA 17 Agustus 1945 Surabaya motivasi berprestasinya dipengaruhi oleh pola pelatih kooperatif.
PENGARUH SPORT MASSAGE TERHADAP PENURUNAN PERASAAN LELAH SETELAHLATIHAN DI UKM PENCAK SILAT UNY - Nopriansyah
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 11, No 2 (2015): Juli
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v11i2.5750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sport massage terhadappenurunan perasaan lelah setelah latihan di UKM pencak silat UNY. Penelitian ini merupakanmetode penelitian kombinasi (mixed methods). Model penelitian menggunakan desain sequentialexplanatory disign. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner untukmengetahui seberapa tingkat perasaan lelah atlet setelah latihan. Data di analisis dengan statistiknon parametrik yaitu dengan uji beda wilcoxon signed ranks test. Hasil penelitian menunjukkanadanya pengaruh sport massage terhadap perasaan lelah setelah latihan di UKM pencak silat UNYdengan nilai p = 0,004, maka p 0,05. Rata-rata pretest sebesar 6,4 dengan tingkat lelah yaitulelah sedang (46,7%) dan rata-rata posttest sebesar 3,4 dengan tingkat lelah yaitu tidak lelah(66,7%). Persentase pengaruh pemberian sport massage terhadap perasaan lelah adalah 88,2%.Kata kunci: sport massage, perasaan lelah, UKM pencak silat
Pengaruh latihan sirkuit terhadap kadar hemoglobin dan daya tahan aerobik Nugroho, Sigit
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v17i1.37343

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan sirkuit terhadap Kadar Hb dan VO2 Max Mahasiswa FIK UNY. Metode pengumpulan data menggunakan bantuan alat hemometer untuk pengukuran Hb dan tes multistage untuk mengukur VO2 Max. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa FIK UNY yang mengikuti UKM Bulutangkis. Sampel diambil sejumlah populasi yang ada yang terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, masing-masing kelompok 15 mahasiswa, sehingga jumlah sampel ada 30 mahasiswa. Tenik analisis data menggunakan uji t untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan variabel antara kelompok eksperimen dan kontrol, hasil analisis dinyatakan terdapat perbedaan jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan sirkuit dapat meningkatkan kadar Hb dan VO2 Max. Peningkatan kadar Hb sebesar 8,11 % dan terdapat perbedaan dengan p 0,000 dengan kelompok yang melakukan latihan sirkuit, sedangkan untuk kelompok yang tidak melakukan latihan sirkuit terjadi penurunan sebesar 0,72 %. Sedangkan untuk peningkatan VO2 Max sebesar 14,58 % dan terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p 0,000. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa latihan sirkuit dapat berpengaruh terhadap peningkatan kadar Hb dan VO2 Max. Effect of circuit training on levels hemoglobin and aerobic resistance AbstractThis study aims to determine all the effects of exercise on the Hb and VO2 Max levels of FIK UNY students. The data method uses the help of a hemometer for Hb measurement and a multistage test to measure VO2 Max. The population in this study were FIK UNY students who participated in the Badminton UKM. The sample was taken from a number of populations consisting of 2 groups, namely the experimental group and the control group, each group of 15 students, so that the total sample was 30 students. Data analysis used the t test to determine whether there were differences in the variables between the experimental and control groups, the results of the analysis stated that there was a difference if the significance value was 0.05 (p 0.05). The results showed that circuit training can increase Hb and VO2 Max levels. The increase in Hb levels was 8.11% and there was a difference with p 0.000 with the group that did circuit training, while for the group that did not do circuit training there was a decrease by 0.72%. Meanwhile, the increase in VO2 Max was 14.58% and there was a difference between the experimental group and the control group with a p value of 0.000. From the results of this study it can be ignored that circuit training can affect the increase in Hb and VO2 Max levels.