cover
Contact Name
Soni Akhmad Nulhaqim
Contact Email
jkrk.fisip@gmail.com
Phone
+6281322312268
Journal Mail Official
jkrk.fisip@gmail.com
Editorial Address
Pusat Studi Konfilk dan Resolusi Konflik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran Gedung A FISIP-UNPAD Lt. 2 Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor, Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
ISSN : 26558823     EISSN : 26561786     DOI : https://doi.org/10.24198/jkrk.v1i1
Fokus dan Ruang Lingkup Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik yakni memuat hasil-hasil penelitian lapangan dan dan atau kajian pustaka mengenai isu-isu konflik dan resolusi konflik di tingkat nasional, regional dan internasional.
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik" : 19 Documents clear
DINAMIKA KONFLIK VERTIKAL DALAM PENGELOLAAN DESTINASI WISATA: DAMPAK TERHADAP SEKITAR, SOLUSI YANG DITERAPKAN Lestari, Adelia Budi; Suharto, Bambang
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i2.55266

Abstract

Pengelolaan destinasi wisata seringkali terjadi konflik antara pihak-pihak yang terlibat, salah satu contohnya adalah konflik vertikal. Konflik vertikal adalah konflik yang dapat muncul antara individu atau kelompok yang memiliki perbedaan dalam kewenangan, kekuasaan, dan status sosial. Konflik tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap pengembangan destinasi wisata. Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) penting untuk meminimalisir konflik ini. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) untuk menganalisis delapan artikel tentang konflik vertikal dalam pengelolaan destinasi wisata. Hasil menemukan bahwa konflik sering muncul dari perbedaan kepentingan dan kebijakan antara pihak-pihak yang terlibat. Resolusi konflik melibatkan negosiasi, konsiliasi, mediasi, dan arbitrase. Pendekatan inklusif dan partisipatif dalam pengambilan keputusan diperlukan untuk mengatasi konflik dan memastikan keberlanjutan destinasi wisata.  Management of tourist destinations often involves conflicts among the parties involved, one example being vertical conflict. Vertical conflict can arise between individuals or groups who have differences in authority, power, and social status. These conflicts have a significant impact on the development of tourist destinations. The principle of Corporate Social Responsibility (CSR) is crucial in minimizing these conflicts. This study employs a Systematic Literature Review (SLR) method to analyze eight articles on vertical conflict in tourism destination management. The findings reveal that conflicts often stem from differences in interests and policies among the involved parties. Conflict resolution involves negotiation, conciliation, mediation, and arbitration. An inclusive and participatory approach in decision-making is necessary to address conflicts and ensure the sustainability of tourist destinations. 
ANALISIS KONFLIK DI ASIA TENGGARA Mbele, Siti Hartina
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i2.54569

Abstract

Konflik merupakan suatu hal yang lumrah dan tidak bisa dihindari di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Konflik yang terjadi sangat beragam, mulai dari konflik yang bersifat pribadi, konflik yang bersifat politik, konflik yang bersifat sosial, hingga pada konflik yang bersifat internasional. Bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi pun juga beragam yakni konflik dengan kekerasan dan konflik dengan tanpa kekerasan. Dalam penyelesaiannya, tentu saja dibutuhkan resolusi konflik. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana terjadinya konflik dan intervensi seperti apa yang cocok dilakukan dalam menyelesaikan masalah. Penulisan artikel ini menggunakan studi kepustakaan dengan metode studi kasus yang mengambil kasus Understanding Violence in SEAsia, konflik perusahaan-masyarakat di sektor industri perkebunan, dan konflik dan perubahan sosial pada komunitas nelayan dan pedesaan di Indonesia. Hasil dari penelitian ini bahwa adanya resolusi konflik yang dilakukan dalam menyelesaikan konflik-konflik tersebut. Namun, penyelesaian yang dilakukan tentunya beragam sesuai dengan tingkat kesukaran konfliknya. Negosiasi dan mediasi merupakan tahap penyelesaian kasus yang selalu digunakan pada tahap awal penyelesaian masalah.  Conflict is a common and unavoidable thing in the life of society and the state. Conflicts that occur are very diverse, ranging from personal conflicts, political conflicts, and social conflicts, to international conflicts. The forms of violence that occur also vary, namely violent conflict and non-violent conflict. In its resolution, of course, conflict resolution is needed. This article aims to find out how conflicts occur and what kind of intervention is suitable for solving the problem. The writing of this article uses a literature study with a case study method that takes the case of Understanding Violence in SEAsia, company-community conflict in the plantation industry sector, and conflict and social change in fishing and rural communities in Indonesia. The result of this research is that there is conflict resolution carried out in resolving these conflicts. However, the resolution varies according to the level of difficulty of the conflict. Negotiation and mediation are stages of case resolution that are always used in the early stages of problem-solving.
LITERATUR REVIEW: ANALISIS RESOLUSI KONFLIK DI INDONESIA Fitri, Fitri
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i2.54586

Abstract

Pemicu konflik dapat berupa kepentingan yang berbeda antara pihak-pihak yang berkonflik. Salah satu wujud konflik di Indonesia seperti konflik masyarakat dan perusahaan serta konflik kelas. Penelitian ini merupakan literature review yang berfokus pada resolusi konflik di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan konflik di Indonesia tidak hanya dipicu karena kepentingan namun juga ini menguaai sumber daya alam yang ada. Keterlibatan pemerintah dalam membantu resolusi konflik menjadi penting dalam membuat kebijakan untuk memitigasi dampak konflik. Resolusi konflik di Indonesia berfokus pada negosiasi dan mediasi, namun konflik yang telah melibatkan kekerasan memerlukan intervensi dari pihak ketiga dalam menyelesaiakan konflik tersebut. Conflict triggers can be different interests between conflicting parties. Conflicts in Indonesia include community and corporate conflicts and class conflicts. This research is a literature review that focuses on conflict resolution in Indonesia. The results of the analysis show that conflicts in Indonesia are not only triggered by interests but also the control of existing natural resources. Government involvement in assisting conflict resolution is important in making policies to mitigate the impact of conflict. Conflict resolution in Indonesia focuses on negotiation and mediation, but conflicts that have involved violence require the intervention of a third party to resolve the conflict. 
ANALISIS RESOLUSI KONFLIK DALAM DINAMIKA PERSELISIHAN WADAS BERDASARKAN BENTUK RESOLUSI KONFLIK JOHAN GALTUNG Maharani, Fauzia Meilinda; Nurmandi, Achmad; Fridayani, Helen Dian
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i2.55382

Abstract

Adanya  rencana pembukaan lahan penambangan batuan andesit di wilayah Wadas menunculkan akar konflik yang berkepanjangan di wilayah Wadas. Namun, pemerintah justru mentapkan Proyek Strategi Nasional (PSN) di desa Wadas yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional, putusan tersebut memicu konflik yang berkepanjangan dan semakin memanas, Wadas sebagai daerah terdampak konflik mengalami penyusutan ruang hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana upaya resolusi konflik dalam dinamika perselisihan desa Wadas berdasarkan bentuk resolusi konflik Johan Galtung. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumber data sekunder dari artikel ilmiah dan media massa online berupa berita yang kemudian diolah menggunakan software tools Nvivo 12 plus yang berfungsi sebagai visualisasi data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi dinamika yang signifikan dan cukup pelik dalam upaya resolusi konflik pada konflik Wadas, yang dilihat melalui bentuk teori resolusi konflik Johan Galtung (Galtung, 1965), terdapat tiga indikator dalam teorinya yaitu Peacemaking, Peacekeeping, dan Peacebuilding. Pada indikator tersebut memperlihatkan terdapat berbagai aspek dalam upaya resolusi konflik didalamnya yaitu : aspek politik, aspek militer, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan didalamya. Adanya faktor negoisiasi, fasilitator, partisipasi masyarakat, gencatan senjata, keamanan masyarakat, keadilan dan HAM, rekontruksi, penguatan institusi, dan reintegrasi. The existence of a plan to clear andesite rock mining land in the Wadas area raises the root of a prolonged conflict in the Wadas area. However, the government actually established the National Strategic Project (PSN) in Wadas village, which was stipulated through Presidential Regulation (Perpres) Number 58 of 2017 concerning Amendments to Presidential Regulation Number 3 of 2016 concerning the acceleration of the implementation of national strategic projects, the decision triggered a prolonged conflict. It was getting hotter, and Wadas, an area affected by the conflict, experienced a shrinkage of living space. This study aims to analyze how conflict resolution efforts in the dynamics of disputes in Wadas village are based on the form of conflict resolution in Johan Galtung. This research method uses a qualitative research method with secondary data sources from scientific articles and online mass media in the form of news, which is then processed using Nvivo 12 plus software tools, which function as data visualization. The results of the study show that there has been a significant and quite complicated dynamic in conflict resolution efforts in the Wadas conflict, which is seen through the form of conflict resolution theory Johan Galtung (Galtung, 1965), there are three indicators in his theory, namely Peacemaking, Peacekeeping, and Peacebuilding. The indicator shows that there are various aspects of conflict resolution efforts, namely political aspects, military aspects, and socio-economic and environmental aspects. There are factors of negotiation, facilitators, community participation, ceasefire, public security, justice and human rights, reconstruction, institutional strengthening, and reintegration.
REPRESENTASI NILAI-NILAI RESOLUSI KONFLIK DALAM FILM RAYA AND THE LAST DRAGON MENGGUNAKAN TEORI JOHAN GALTUNG Devisa, Orin
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i2.54348

Abstract

Film merupakan salah satu bentuk media yang memiliki kekuatan untuk menggambarkan dan menyampaikan pesan-pesan yang mendalam. Salah satu aspek yang sering kali diangkat dalam film adalah konflik dan upaya untuk mencapai resolusi konflik. "Raya and the Last Dragon" adalah sebuah film yang bercerita tentang Raya, seorang putri pejuang dari suku Heart, yang memulai pencarian untuk menemukan naga terakhir, Sisu, untuk menyelamatkan ayahnya dan tanah Kumandra dari roh jahat yang dikenal sebagai Druun. Untuk melakukan penelitian tentang representasi nilai-nilai resolusi konflik dalam film "Raya and The Last Dragon" menggunakan metode penelitian kualitatif dan semiotika dan dianalisis menggunakan teori Johan Galtung yaitu peacemaking, peacekeeping, dan peacebuilding. Hasil dari kajian ini ada empat konflik yaitu konflik antar kelompok, konflik antar individu, konflik identitas dan konflik social. Nilai-nilai yang lahir berdasarkan analisis teori memberikan panduan dan inspirasi bagi pembaca untuk mengatasi konflik dalam kehidupan nyata dan mendorong perdamaian, kerjasama, dan rekonsiliasi. Film is a form of media that has the power to depict and convey deep messages. One aspect that is often raised in movies is conflict and efforts to achieve conflict resolution. "Raya and the Last Dragon" is a movie that tells the story of Raya, a warrior princess from the Heart tribe, who embarks on a quest to find the last dragon, Sisu, to save her father and the land of Kumandra from an evil spirit known as Druun. To conduct research on the representation of conflict resolution values in the film "Raya and The Last Dragon" using qualitative and semiotic research methods and analyzed using Johan Galtung's theory of peacemaking, peacekeeping, and peacebuilding. The results of this study are four conflicts, namely conflicts between groups, conflicts between individuals, identity conflicts and social conflicts. The values based on the theoretical analysis provide guidance and inspiration for readers to overcome conflicts in real life and encourage peace, cooperation, and reconciliation.
PENYELESAIAN KONFLIK PAPUA DALAM PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN STRATEGIS Ilahi, Muh. Ikram Nur; Sukendro, Achmed; Madjid, M. Adnan; Widodo, Pujo
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i2.55728

Abstract

Kompleksitas konflik yang terjadi di papua menjadi salahsatu alasan mengapa konflik ini belum terselesaikan sampai sekarang. Aspek kepemimpinan memainkan peran penting dalam penanganan dan penyelesaian konflik, termasuk konflik di Papua. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya penyelesaian konflik di Papua melalui pendekatan kepemimpinan strategis, dengan mengkaji kebijakan pemerintah Indonesia dari era Orde Lama, Orde Baru, hingga masa pasca reformasi. Penelitian ini menggunakan konsep John Burton (1990) yang menekankan pada needs atau kebutuhan untuk memahami penyebab umum konflik di Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang memanfaatkan studi kepustakaan atau literature review dari berbagai sumber yang relevan seperti buku, artikel ilmiah, dan dokumen terkait lainnya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kebijakan setiap presiden dalam menangani konflik Papua sangat dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan dan kondisi politik pada masanya. Kepemimpinan strategis dapat menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dalam penyelesaian konflik. Pendekatan strategis seperti dialog yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat adat, dan kelompok lainnya dapat meredakan ketegangan dan memperbaiki hubungan di masa depan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dalam konteks kepemimpinan strategis, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat Papua, sambil memastikan implementasi Otonomi Khusus yang efektif dan adil. The complexity of the conflict that occurred in Papua is one of the reasons why this conflict has not been resolved until now. Leadership plays an important role in handling and resolving conflicts, including conflicts in Papua. This study aims to analyze efforts to resolve conflicts in Papua through a strategic leadership approach, by examining the policies of the Indonesian government from Orde Lama, Orde Baru, to the post-reform period. This research uses the concept of John Burton (1990) which emphasizes the need to understand the common causes of conflict in Papua. The research method used is qualitative with a descriptive approach, which utilizes literature studies or literature reviews from various relevant sources such as books, scientific articles, and other related documents. The findings of the study show that the policies of each president in handling the Papuan conflict are greatly influenced by leadership factors and political conditions at that time. Strategic leadership can result in more effective policies in conflict resolution. Strategic approaches such as dialogue involving the central government, local governments, indigenous peoples, and other groups can ease tensions and improve relations in the future. The conclusion of this study is that in the context of strategic leadership, it is critical for the Indonesian government to continue to develop policies that are responsive to the needs and aspirations of the Papuan people, while ensuring the effective and equitable implementation of Special Autonomy.
STRATEGI KETAHANAN KELUARGA BIDANG FINANSIAL SAAT PANDEMI COVID-19 PELAKU PARIWISATA DI KAWASAN PUNCAK CILOTO JAWA BARAT Wibowo, Hery; Irfan, Maulana; Kadiyono, Anissa Lestari; Adiansah, Wandi; Lesmana, Aditya Chandra; Maulana, Ardi
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i2.61714

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk sektor pariwisata. Kawasan Puncak Ciloto, Jawa Barat, yang bergantung pada industri pariwisata, mengalami penurunan drastis dalam kunjungan wisatawan akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kondisi ini berdampak langsung pada kestabilan ekonomi keluarga yang menggantungkan penghidupannya di sektor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi ketahanan keluarga dalam bidang finansial yang diterapkan oleh pelaku usaha pariwisata di kawasan Puncak Ciloto selama pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi non-partisipatif, wawancara mendalam dengan ibu rumah tangga, Ketua RW, dan Kepala Desa, serta studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui tahapan reduksi data, display data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga pelaku usaha pariwisata di Puncak Ciloto menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan ketahanan finansial mereka. Strategi tersebut meliputi diversifikasi sumber pendapatan dengan membuka usaha baru di luar sektor pariwisata, pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran daring, pengelolaan keuangan yang lebih disiplin, serta pemanfaatan bantuan sosial dari pemerintah dan komunitas. Selain itu, peningkatan keterampilan dan adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen juga menjadi kunci dalam mempertahankan kestabilan ekonomi keluarga. Solidaritas sosial melalui koperasi atau arisan turut membantu keluarga dalam menghadapi krisis ekonomi. Dengan strategi yang diterapkan, keluarga pelaku usaha pariwisata mampu beradaptasi dan bertahan di tengah tantangan ekonomi akibat pandemi. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam pengembangan kebijakan dan program pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat di masa krisis. The COVID-19 pandemic has had a significant impact on various aspects of people's lives, including the tourism sector. The Puncak Ciloto area, West Java, which relies on the tourism industry, has experienced a drastic decline in tourist visits due to the Implementation of Community Activity Restrictions (PPKM) policy. This condition has a direct impact on the economic stability of families who depend on this sector for their livelihoods. This study aims to identify family resilience strategies in the financial sector implemented by tourism business actors in the Puncak Ciloto area during the COVID-19 pandemic. The research method used is a qualitative approach with data collection techniques in the form of non-participatory observation, in-depth interviews with housewives, RW Heads, and Village Heads, as well as documentation studies. The data obtained were analyzed through the stages of data reduction, data display, and drawing conclusions. The results of the study show that tourism business families in Puncak Ciloto implement various strategies to maintain their financial resilience. These strategies include diversifying sources of income by opening new businesses outside the tourism sector, utilizing digital technology for online marketing, more disciplined financial management, and utilizing social assistance from the government and community. In addition, improving skills and adapting to changes in consumer behavior are also key to maintaining family economic stability. Social solidarity through cooperatives or social gatherings also helps families deal with the economic crisis. With the strategies implemented, tourism business families are able to adapt and survive amidst the economic challenges caused by the pandemic. The results of this study can be a reference in developing policies and family empowerment programs to increase community economic resilience during the crisis.
CONFLICT ANALYSIS IN THE KANJURUHAN FOOTBALL MATCH RIOT IN INDONESIA Nulhaqim, Soni Akhmad; Nadilla, Hanifah Fatwa; Putri, Nadila Auludya Rahma; Wibowo, Hery; Akbar, Muhammad; Adiansah, Wandi
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i2.61694

Abstract

This research was motivated by riots that occurred at Kanjuruhan Malang Stadium when Arema Malang and Persebaya Surabaya were brought together. The defeat experienced by Arema disappointed Aremania fans so many Aremania took to the field and caused conditions at the stadium to become unconducive. Police officers fired tear gas to stop the action of fans, but this only caused the riots to escalate. This research uses the library study method by looking for various references and data sources from official internet pages and scientific journals. The focus of this research is to analyze the Kanjuruhan riots based on conflict resolution approach stages, namely, conflict events, conflict triggers, causes of conflict, conflict impacts, and conflict resolution. The results of this study suggest that riots in Kanjuruhan can be analyzed based on a conflict-resolution approach by considering various existing aspects. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang saat Arema Malang dan Persebaya Surabaya dipertemukan. Kekalahan yang dialami Arema membuat fans Aremania kecewa sehingga banyak Aremania yang turun ke lapangan dan menyebabkan kondisi di stadion menjadi tidak kondusif. Petugas kepolisian melepaskan gas air mata untuk menghentikan aksi fans, namun hal tersebut justru membuat kerusuhan semakin memanas. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan mencari berbagai referensi dan sumber data dari laman internet resmi dan jurnal ilmiah. Fokus penelitian ini adalah menganalisis kerusuhan Kanjuruhan berdasarkan tahapan pendekatan resolusi konflik yaitu, peristiwa konflik, pemicu konflik, penyebab konflik, dampak konflik, dan resolusi konflik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerusuhan di Kanjuruhan dapat dianalisis berdasarkan pendekatan resolusi konflik dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang ada.
MOTIVATIONAL INTERVIEWING DALAM KOMUNIKASI NARATIF MEMBANGUN LINGKUNGAN HARMONI BAGI ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) Irfan, Maulana; Nulhaqim, Soni A
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i2.60925

Abstract

ABSTRAKPenanganan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dilakukan melalui Pendekatan prosedur diversif melalui restorative justice adalah jalan yang terbaik. Memberi hukuman bukan penyelesaian terbaik bagi ABH karena kekhawatiran pelanggaran terhadap hak anak menjadi terabaikan. Karena masuknya anak ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) adalah peristiwa yang tidak diinginkan oleh semua pihak baik dirinya, keluarga, atau bahkan orang lain. Tidak sedikit mitra LPKA turut serta dalam memberi perhatian dan pelayanan sosial bagi ABH dengan beragam pendekatan. Baik melalui konseling maupun pemberian ketrampilan yang ditujukan agar para ABH tidak kehilangan momen tumbuh kembang dan mendapatkan hak sebagai anak. Pemilihan pendekatan dan metode terutama tumbuh kembang akan berhasil jika sesuai dengan kebutuhannya. Namun jika kurang tepat, maka akan menimbulkan masalah sosial lainnya di masa mendatang. Artikel ini ditujukan untuk melihat lingkungan harmoni antar para ABH melalui pendekatan komunikasi naratif. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang ditujukan untuk menjelaskan proses membangunan lingkungan harmoni bagi ABH. Hasil penelitian ini menunjukkan ketika para ABH diberi kesempatan oleh para pekerja sosial koreksional untuk bercerita dalam kehidupan dan mimpinya, mereka mampu merekonstruksi pola pemikiran atas dirinya secara positif melalui metafora yang disampaikannya.

Page 2 of 2 | Total Record : 19