cover
Contact Name
Suci
Contact Email
suci@gmail.com
Phone
+6281333040494
Journal Mail Official
suci@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Prima JODS
ISSN : -     EISSN : 26151235     DOI : 10.1234
Core Subject : Health,
Prima Jods merupakan kumpulan jurnal yang dikelola oleh fakultas kedokteran gigi Universitas Prima Indonesia yang mencakup bidang obat gigi termasuk dalam perawatan gigi dan mulut, kebijakan publik, sistem Fakultas Ke dok teran gigi, analisa gigi, analisa mulut, analisa obat-obatan
Articles 73 Documents
Kebutuhan pemakaian gigi tiruan pasca pencabutan gigi Muhammad Rinaldy; Mourent Miftahullaila; Jumaidah Nasution
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 2 No. 1 (2019): Edisi April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v2i1.616

Abstract

The loss of teeth is when a tooth falls out from the socket caused by trauma, caries, and periodontal disease. It can be a big problem when there is no continuous treatment. Knowledge can influence one’s attitude toward using imitation teeth service. The objective of the research was to find out the description of patients’ level of knowledge and attitude toward the need for wearing imitation teeth in the post-tooth extraction in RSGM Prima, Medan, in 2018. The research used descriptive method. The population was 379 adult patients who had their teeth extracted from January until August, 2018 in RSGM Prima, and 80 of them were used as the samples with inclusion criteria. The result of the research showed that 58 respondents (72.5%) had moderate knowledge and 53 respondents (66.2%) had negative attitude. The conclusion was that the patients’ level of knowledge and attitude toward the need for wearing imitation teeth in the post-tooth extraction in RSGM Prima, Medan, in 2018 was bad.
Penanganan resesi gingiva dengan cangkok jaringan ikat palatal: Teknik pouch dan tunnel Chandra Susanto
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 3 No. 1 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v3i1.625

Abstract

Cosmetic procedures have become an essential part of periodontal treatment. One of the commonly used esthetic periodontal procedures is coverage of denuded roots. The recession of gingiva is increasingly becoming a more prominent condition in the oral health of many patients and should be treated at its earliest detection. The correction of class I and II gingival recessions are presented as a means of minimizing surgical trauma and achieving predictable aesthetic results. This report will discuss multiple recession case treated with palatal connective tissue graft using pouch and tunnel technique. 23 years old male was referred to Periodontia Department, Faculty of Dentistry, University of Sumatera Utara for management of multiple gingival recession. Patient diagnosed with class I and II gingival recession caused vigorous toothbrushing. Initial therapy was performed prior to surgical therapy. The technique for denuded root coverage using palatal connective tisue graft with pouch and tunnel technique.  After surgical therapy the gingival recession was totally covered with a beautiful aesthetic result and the healing in donor site progressed uneventfully.   The connective tissue graft procedure led to achievement of satisfying clinical results in the presented case. The application of tunnel technique due to its minimal invasive approach quickens the healing process and allows better aesthetic results.
Differences in microleakage in bulk-fill composite resin and fiber reinforced composite restorations in class I cavities with the bulk-fill technique Verawati Ashari; Gita Tarigan; Wilvia Wilvia
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 1 No. 2 (2018): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v1i2.1240

Abstract

Introduction: Micro leakage is one of the most frequent failures of old restorations and new restorations. Many factors can cause micro leakage among other types of restorative materials. Addition of fiber into the resin is said to increase resistance to fracture and strengthen restorations and reduce micro leakage than fiberless resins. Objective: To know the difference of micro leakage on bulk-fill composite resin and fiber reinforced composite materials in class I cavity by bulk-fill technique. Method: pure experimental study, the sample in this study used post-extraction molar teeth of 32 free from caries. The sample was first soaked a 0.9% NaCl solution for 1 day to condition the teeth in the mouth, then sample will be done cavity class I preparation and will be restored with two different restorative materials. After the restoration will be done soaking on 2% methylene blue liquor for 1 day, after that thermocycling process with temperature 5˚ and 55˚, after that cutting and observation of micro leak with stereomicroscope Result: Average of micro leakage happened more large on bulk-fill composite resin compared with fiber reinforced composite. with p value = 0.000 (p <0,05). Conclusions: The average micro leakage occurring is greater in composite bulk-fill resins than with composite reinforced fiber composite resins. Micro leakage that occurs smaller in composite resin fiber resin than composite bulk-fill resin due to differences in composite resin content.
Pengaruh perendaman cetakan alginat dalam larutan sodium hipoklorit dan metode pengadukan alginat terhadap perubahan dimensi model kerja Dwi Tjahyaning Putranti; Fariz Azhari
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 3 No. 2 (2020): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v3i2.2140

Abstract

Alginat merupakan salah satu bahan cetak yang digunakan di kedoteran gigi. Pada saat prosdur pengambilan cetakan dilakukan, saliva akan menempel pada hasil cetakan, yang merupakan sumber kontaminasi terjadinya infeksi silang pada dokter gigi maupun laboratorium, karena itu desinfeksi bahan cetak direkomendasikan oleh American Dental Association (ADA). Perendaman dengan larutan sodium hipoklorit dapat digunakan sebagai desinfektan pada bahan cetak. Proses desinfeksi dikhawatirkan dapat memberikan efek pada perubahan dimensi bahan cetak terutama pada bahan yang sifatnya hidrofilik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman cetakan alginat dalam larutan sodium hipoklorit dan metode pengadukan alginat terhadap perubahan dimensi model kerja. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel pada penelitian ini adalah sampel hasil cetakan alginat yang telah diisi dental stone tipe III yang diperoleh dari pencetakan pada model master yang telah ditanam dai silinder dengan tinggi 6 mm dan diameter 6 mm, yang ditempatkan di tiga titik pada model master, titik pertama ditempatkan di papila insisivum yang berjarak 10 mm dari median line, titik kedua ditempatkan di molar kedua kanan sebelah kiri dan titik ketiga ditempatkan di molar kedua kanan. Jarak dari titik pertama ke titik kedua disebut garis dimensi antero-posterior (AP) serta jarak dari titik kedua dan ketiga disebut garis dimensi jarak lengkung kedua sisi rahang cross-arch (CA) sebanyak 24 sampel yang dibagi atas 6 kelompok perlakuan dengan masing masing 4 sampel.  Sampel diukur nilai dimensinya kemudian dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dan uji one way Anova. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh metode pengadukan  alginat  secara  manual, semi automatic dan fully automatic pada cetakan alginat yang tidak direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit terhadap perubahan dimensi pada model kerja dilihat dari garis antero-posterior (AP) diperoleh p = 0,001 (p < 0,05),. Diketahui juga pada garis cross-arch (CA) diperoleh p = 0,025 (p < 0,05). dan ada pengaruh  metode  pengadukan  alginat  secara  manual, semi automatic dan fully automatic pada cetakan alginat yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit terhadap perubahan dimensi pada model kerja dilihat dari garis antero-posterior (AP) diperoleh p = 0,0001 (p < 0,05), sedangkan pada garis cross-arch (CA) diperoleh tidak ada pengaruh yang signifikan p = 0,057 (p > 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perubahan dimensi yang terjadi pada metode pengadukan cetakan alginat yang kemudian dilakukan desinfeksi dengan perendaman larutan sodium hipoklorit 0,5% bisa digunakan sebagai alternatif bahan desinfeksi untuk bahan cetak alginat.
Efektivitas antibakteri ekstrak virgin coconut oil (VCO) terhadap bakteri Enterococcus faecalis Steven Wijaya; Dian Soraya Tanjung; Muhammad Diffa Satrya
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 4 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v4i2.2468

Abstract

Enterococcus faecalis merupakan bakteri fakultatif anaerob. Bakteri ini dikenal sebagai mikroorganisme penyebab kegagalan perawatan saluran akar, karena dapat membentuk biofilm pada dinding dentin saluran akar gigi. Bakteri tersebut dieliminasi dengan cara mengirigasi saluran akar gigi menggunakan bahan irigasi kimiawi atau alami yang bersifat antibakteri. Salah satu bahan alami yang memiliki sifat antibakteri adalah virgin coconut oil (VCO). Adapun tujuan penelitian iniUntuk mengetahui efektivitas antibakteri VCO konsentrasi 3.125%, 6.25, 12.5%, 25%, dan 50% terhadap bakteri Enterococcus faecalis. Penelitian ini merupakan studi eksperimental laboratorium dengan post-test only control group design. Sampel penelitian ini adalah biakan murni bakteri Enterococcus faecalis. Penelitian ini terdiri dari tujuh kelompok yaitu kelompok I, II, III, IV, V (masing-masing VCO konsentrasi 3.125%, 6.25, 12.5%, 25%, 50%), kelompok VI (klorheksidin diglukonat 2%), dan  kelompok VII (DMSO). Pengujian antibakteri dilakukan secara metode difusi dengan menghitung diameter zona hambat menggunakan kaliper geser. Kemudian data dianalisis dengan uji statistik oneway ANOVA dan post hoc LSD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya klorheksidin diglukonat 2% yang memiliki diameter zona hambat terhadap bakteri Enterococcus faecalis dengan rerata dan standar deviasi sebesar 20,20 ± 1,184 mm, sedangkan berbagai konsentrasi ekstrak VCO dan DMSO tidak ada zona hambat. Hasil uji oneway ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas antibakteri yang signifikan dari berbagai konsentrasi ekstrak VCO, klorheksidin diglukonat 2%, dan DMSO dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis (p<0,05). Hasil uji post hoc LSD menunjukkan bahwa perbedaan efektivitas antibakteri yang signifikan antara kelompok I, II, III, IV, V, dan VII dengan kelompok VI (p<0,05). Pada penelitian ini tidak terdapat efektivitas antibakteri ekstrak VCO dengan konsentrasi 3.125%, 6.25, 12.5%, 25%, dan 50% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis.
Efektivitas antibakteri ekstrak daun teh hijau terhadap bakteri Streptococcus mutans Steven Wijaya; Member Reni Purba; Tara Suryantika
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 4 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v4i2.2469

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang paling banyak dijumpai di rongga mulut. Salah satu penyebab karies gigi adalah mikroorganisme Streptococcus mutans. Ada beberapa cara pencegahan karies, di antaranya penggunaan daun teh hijau. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group. Penelitian ini terdiri dari enam kelompok yaitu ekstrak daun teh hijau konsentarsi 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, dan 50% masing-masing pada kelompok I, II, III, IV, dan V serta DMSO pada kelompok VI. Setiap kelompok memiliki empat sampel. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi dan hasil diameter zona hambat diukur dengan jangka sorong. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistic one way ANOVA dan post hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata dan standar deviasi diameter zona hambat terbesar pada ekstrak daun teh hijau konsentrasi 50% sebesar 14,66 ± 0,709 dan DMSO tidak memiliki diameter zona hambat. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas antibakteri berbagai konsentrasi ekstrak daun teh hijau dengan DMSO terhadap bakteri Streptococcus mutans (p<0,05). Pada uji postthoc LSD menunjukkan bahwa perbedaan terbesar efektivitas antibakteri tersebut terletak pada ekstrak daun teh hijau konsentrasi 3,125% dengan konsentrasi 50%.
Pengaruh waktu perendaman plat resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak kulit durian (Durio zibethinus L.) terhadap jumlah koloni Candida albicans Mourent Miftahullaila; Sopan Sinamo; Yogie Setiawan
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 4 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v4i2.2477

Abstract

Resin akrilik polimerisasi panas ialah material yang sering dipakai untuk membuat basis gigi tiruan. Material ini bersifat hidrofobik juga porus, akibatnya terjadi pengendapan sisa makanan sehingga Candida albicans bisa tumbuh serta berkembang biak. Kulit durian merupakan bahan alami yang memiliki senyawa aktif antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman perendaman plat resin akrlik polimerisasi panas dalam ekstrak kulit durian (Durio zibethinus L) 50% terhadap Candida albicans. Sampel adalah plat resin akrilik polimerisasi panas berbentuk silindris dengan diameter 30 mm serta tebal 5 mm berjumlah 32 sampel yang dibagi menjadi 8 kelompok. Analisis data meggunakan oneway ANOVA dan posthoc LSD. Berdasarkan hasil uji oneway ANOVA terdapat perbedaan rata-rata jumlah koloni Candida albicans pada plat resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam dalam ekstrak kulit durian 50% selama 2, 4, 6, 8 jam (p<0,001) adalah 37,5±14,78; 12,05x±3,92; 3,85±2,75; dan 2,25±0,96. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pada plat resin akrilik polimerisasi panas didalam ekstrak kulit durian (Durio zibethinus L.) terhadap jumlah koloni Candida albicans.
Pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam perasan murni bawang putih (Allium sativum L.) terhadap kekerasan permukaan Mourent Miftahullaila; Sopan Sinamo; Surya Agung
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 4 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v4i2.2478

Abstract

Candida albicans merupakan penyebab utama denture stomatitis. Kekerasan permukaan resin akrilik polimerisasi panas dapat menurun dikarenakan mikrooganisme tersebut. Perendaman dengan bahan alami merupakan suatu teknik untuk membersihkan gigi tiruan. Tujuan studi ini ialah untuk mengidentifikasi dampak perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam perasan murni Allium sativum (bawang putih) terhadap kekerasan permukaan. Penelitian ini merupakan experimental laboratory dengan desain posttest without control group.   Sebanyak 32 resin akrilik polimerisasi panas digunakan sebagai sampel studi dan dibagi ke dalam dua kelompok yang terdiri atas kelompok akuades dan perasan murni bawang putih dengan durasi perendaman 2,4,6, dan 8 jam. Peneliti menggunakan uji posthoc LSD dan one way ANOVA dalam menganalisis data. Setelah dilakukan perendaman dalam perasan murni bawang putih selama 2,4,6, dan 8 jam, terdapat rerata kekerasan permukaan resin akrilik polimerisasi panas sebesar 13,02±0,38; 11,52±0,30; 10,90±0,18; dan 10,20±0,29, sedangkan pada kelompok akuades menunjukkan rata-rata kekerasan permukaan resin akrilik polimerisasi panas adalah 16,37±0,49; 14,20±0,32; 12,97±0,22; dan 12,12±0,28. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan signifikan kekerasan permukaan resin akrilik polimerisasi panas pasca direndam pada perasan murni bawang putih dan akuades (p=0,001). Sedangkan, hasil uji  posthoc LSD menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan yang signifikan kekerasan permukaan resin akrilik polimerisasi panas antara kelompok perasan bawang putih 2 jam dengan akuades 6 jam , sedangkan antara kelompok lainnya didapatkan perbedaan yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perasan murni bawang putih terhadap kekerasan permukaan resin akrilik polimerisasi panas.
Pengaruh penambahan bubuk silika terhadap fracture toughness bahan restorasi sementara bis-acrylic resin Silvia Giovani; Yohana Aprilia Saragih; Herlyn Nadya Tumara; Mourent Miftahullaila; Sopan Sinamo
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 5 No. 1 (2022): Edisi April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v5i1.2491

Abstract

Restorasi sementara dibuat untuk melindungi struktur gigi selama dilakukan perawatan gigi tiruan cekat sehingga estetik, fungsi mastikasi dan fonetik pasien tetap terjaga. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat mekanis tersebut dengan menambahkan nanopartikel sebagai bahan pengisi dalam jumlah tertentu, diantaranya silika. Tujuan: Mengetahui pengaruh penambahan bubuk silika terhadap fracture toughness bahan restorasi sementara bis-acrylic resin secara mekanis, biologis, dan estetis. Hasil penelitian: Adanya perbedaan pengaruh yang signifikan saat penambahan bubuk silika terhadap fracture toughness bahan restorasi sementara bis-acrylic antara kelompok 0% dengan 0,1%, 0,3%, dan 0,5%, antara 0,1% dengan 0,3% dan 0,5%, serta antara 0,3% dengan 0,5% (p≤0,05). Kesimpulan: Penambahan bubuk silika 0,1% merupakan peningkatan fracture toughness bahan restorasi sementara bis-acrylic terbesar dibandingkan dengan penambahan bubuk silika 0,3% dan 0,5%.
Efektifitas ekstrak daun belimbing wuluh sebagai inhibitor laju korosi pada kawat ortodonti stainless steel Lina Hadi; Zulfan Muttaqin; Sherina Alfida; Evi Sariyanti Pasaribu
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 5 No. 1 (2022): Edisi April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v5i1.2534

Abstract

Ekstrak daun belimbing wuluh telah teruji mampu mengurangi laju korosi kawat ortodonti karena kandungan flavonoid. Tujuan penelitian ialah mencari tahu perbandingan efektivitas ekstrak daun belimbing wuluh dengan perendaman beberapa hari (1,3 dan 5 hari) dengan ekstrak (15ml saliva artifisial sebagai kontrol, 600ppm dan 1000ppm) terhadap pelepasan korosi pada kawat ortodonti stainless steel. Di penelitian ini, 30 sampel kawat ortodonti stainless steel diameter 0.16 inci sepanjang 5 cm dibagi 3 kelompok dengan acak. Sampel selanjutnya direndam di ekstrak daun belimbing wuluh yang disimpan dalam 1, 3 dan 5 hari. Diakhir penelitian dilaksanakan pengukuran stabilitas ekstrak daun belimbing wuluh memakai spektrofotometer lalu dilakukan pelepasan ion Nikel untuk mengetahui laju korosi dari kawat ortodonti. Hasil uji oneway ANOVA didapat nilai signifikansi <0.05, menunjukkan bahwa waktu penyimpanan ekstrak daun belimbing wuluh dalam 1, 3 dan 5 hari dalam konsentrasi ekstrak (600ppm dan 1000ppm) berpengaruh terhadap laju korosi kawat stainless steel. Pada uji Post Hoc LSD didapati perbedaan bermakna pada seluruh kelompok uji (p<0.05). Kesimpulannya ialah waktu penyimpanan konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh berpengaruh terhadap laju korosi kawat ortodonti stainless steel.