cover
Contact Name
Komang Ayu Sari Galih
Contact Email
komanggalih@unhi.ac.id
Phone
+6282236166369
Journal Mail Official
space@unhi.ac.id
Editorial Address
Jln Sangalangit, Tembau, Penatih, Denpasar - Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Sustainable, Planning and Culture (Space) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
ISSN : 24610941     EISSN : 26567415     DOI : -
Core Subject : Engineering,
SPACE merupakan singkatan dari Sustainable, Planning and Culture. Menjadi nama Jurnal dari Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Hindu Indonesia. Keberadaan Jurnal Space bertujuan sebagai media komunikasi ilmiah dalam ranah keilmuan, khususnya bidang perencanaan wilayah dan kota. Jurnal ini diharapkan menjadi wadah dialog untuk membangun konsep keberlanjutan dalam konsep perencanaan dan kebudayaan sehingga menjadi katalisator bagi munculnya pemikiran secara terpadu dan komprehensif dalam menyelesaikan masalah dan konflik berkaitan dengan penataan ruang yang ada. Jurnal SPACE terbit 2 kali dalam setahun, pada awal dan pertengahan tahun.
Articles 60 Documents
Kajian Perumahan Pengembang di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali Satria, I Putu Yudha; Sudharsana, I Made Gde
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 1 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i1.6022

Abstract

Pertumbuhan fisik kota adalah dampak dari peningkatan populasi dan aktivitas di kawasan perkotaan. Permintaan perumahan yang meningkat menyebabkan masalah lahan, karena ketersediaannya tetap dan terbatas. Akibatnya, kebutuhan akan perumahan dan lahan bergerak ke pinggiran kota. Ekspansi ini mengubah wilayah menjadi kawasan peri-urban. Kabupaten Tabanan, yang merupakan jalur perlintasan dari Glimanuk ke Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, menjadi tempat tinggal bagi banyak pekerja yang bekerja di Badung dan Denpasar. Permintaan tinggi terhadap lahan di area pinggiran kota menyebabkan konversi lahan untuk perumahan, seperti di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seperti apa perkembangan perumahan pengembang yang terjadi dari tahun 2013-2023 di Desa Batuaji serta untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat umtuk memilih hunian perumahan pengembang di Desa Batuaji. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara, kuesioner, survei instansi, dan pengambilan sampel. Hasil penelitian menunjukkan pola perumahan di Desa Batuaji. Aditya Sentana Residence dan Windra Loka Residence menggunakan pola grid, dengan blok rumah yang membentuk grid dengan jarak yang sama. Sementara itu, Niravadhi Residence menggunakan kombinasi pola grid dan linier, dengan beberapa blok mengikuti alur sungai dan lainnya membentuk grid. Faktor utama yang mempengaruhi masyarakat memilih perumahan di Desa Batuaji adalah harga, dengan 71% dari 145 responden menyebut harga sebagai pertimbangan utama.
Evaluasi Pengembangan Desa Wisata Pangsan, Kabupaten Badung Trisnani, Made Reditya; Santhyasa, I Komang Gede
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 1 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i1.6023

Abstract

Sejak ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Pemerintah Kabupaten Badung, kondisi pariwisata di Desa Wisata Pangsan sejatinya tidak terlihat perkembangan yang cukup signifikan. Kunjungan wisawatan yang datang ke Desa Wisata Pangsan mengalami penurunan tiap tahunnya, terutama pada saat pandemi Covid19. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengembangan Desa Wisata Pangsan saat ini dan menganalisis pencapaian Desa Wisata Pangsan berdasarkan kriteria desa wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data seperti observasi lapangan, wawancara dan studi kepustakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis evaluasi normatif. Hasil penelitian menunjukkan kondisi pengembangan Desa Wisata Pangsan berdasarkan komponen destinasi wisata saat ini mengalami masa peremajaan atau perencanaan kembali, sementara pencapaian pengembangan Desa Wisata Pangsan saat ini telah cukup memenuhi kriteria sebagai desa wisata sehingga diperlukan perencanaan pengembangan yang lebih baik dan memenuhi standar sebagai desa wisata untuk lebih dikenal dan dikunjungi lebih banyak wisatawan.
Kesiapan Infrastruktur Evakuasi dalam Upaya Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Agung di Desa Sebudi, Kabupaten Karangasem Prakasha, Jaya; Wirawan, Komang
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 1 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i1.6024

Abstract

Bencana adalah peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat, disebabkan oleh alam, non-alam, atau manusia, yang menyebabkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Kabupaten Karangasem memiliki tingkat bencana alam yang sangat tinggi, termasuk erupsi gunung api, tanah longsor, kebakaran hutan, banjir bandang, gempa bumi, dan kekeringan. Desa Sebudi, yang berada di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, terletak di kaki Gunung Agung, dalam kawasan rawan bencana III, berjarak 6 km dari kawah. Penelitian ini mengevaluasi kesiapan infrastruktur evakuasi di Desa Sebudi untuk menghadapi potensi erupsi Gunung Agung dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara, kuesioner, survei instansi, dan pengambilan sampel. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas evakuasi di Desa Sebudi, baik dari segi jenis, jumlah, maupun kondisi, pada masing-masing jalur sudah cukup terpenuhi. Empat jalur evakuasi yang tersedia dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti titik kumpul, tata informasi, dan sistem peringatan dini. Hasil akumulasi skoring kesiapan fasilitas evakuasi di Desa Sebudi mencapai skor 4, yang berarti berada pada kategori "siap". Kategori ini dicapai karena meskipun beberapa komponen fasilitas tidak ada di semua jalur dan ada beberapa fasilitas yang kondisinya kurang baik, secara keseluruhan fasilitas evakuasi sudah memadai.
Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit di Kawasan Pelabuhan Sanur Puspita Wardana, Putu Cempaka Mas; Juliarthana, I Nyoman Harry
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 1 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i1.6025

Abstract

Kawasan Pelabuhan Sanur merupakan salah satu wilayah strategis pariwisata, dan Pelabuhan Sanur merupakan simpul transportasi laut yang ada di Bali. Kawasan Pelabuhan Sanur saat ini telah dilayani oleh dua moda transportasi umum yaitu Bus (Sarbagita dan Trans Dewata) dan Pelabuhan Sanur. Namun penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Kawasan Pelabuhan Sanur belum memenuhi prinsip[1]prinsip sesuai TOD standard. Maka dari itu untuk mengatasi masalah tersebut di perlukan pengembangan kawasan TOD di Kawasan Pelabuhan Sanur. Studi ini bermaksud untuk membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan berorientasi transit dan kesesuaian pengembangan kawasan berdasarkan konsep kawasan berorientasi transit di Kawasan Pelabuhan Sanur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara, survei data instansi, serta studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil studi menunjukkan bahwa penerapan konsep kawasan berbasis TOD pada Kawasan Pelabuhan Sanur belum memenuhi kriteria kesesuaian prinsip TOD Standard.
Efektivitas Mitigasi Bencana Kebakaran pada Kawasan Kumuh di Kota Denpasar Maheswara, I Gede Arya Baja; Kurniawan, Wayan Damar Windu
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 1 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i1.6026

Abstract

Kota Denpasar sebagai pusat Ibukota Provinsi Bali menjadi salah satu kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan keterbatasan lahan untuk daerah terbangun. Kondisi ini menyebabkan lingkungan tempat tinggal menjadi padat dan kualitasnya menurun, bahkan ada yang sampai disebut kumuh. Permukiman kumuh seringkali terdiri dari bangunan-bangunan yang tidak kokoh secara permanen, karena itulah permukiman seperti ini rentan terkena bencana perkotaan karena biasanya tidak memenuhi standar keamanan. Salah satu contohnya adalah risiko kebakaran yang tinggi yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti pembakaran sampah, puntung rokok, kelistrikan yang kurang baik, atau kondisi lingkungan permukiman yang buruk, sehingga perlu untuk memetakan kawasan kumuh yang memiliki tingkat bahaya tinggi bencana kebakaran di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan analisis buffering, network analysis, analisis keruangan, serta analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan upaya mitigasi bencana kebakaran di Kota Denpasar masih kurang efektif. Kondisi ini terutama disebabkan oleh kurangnya pelayanan pos pemadam kebakaran dan distribusi sumber air yang merata. Pelayanan pemadam kebakaran juga masih belum optimal di kawasan kumuh, dengan 4 lokasi menerima pelayanan yang kurang efektif.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN LALU LINTAS PADA JALAN ARTERI PRIMER: STUDI KASUS KOTA SEMARANG, KABUPATEN TANGERANG, KOTA PROBOLINGGO, KOTA BEKASI, DAN KOTA BANDUNG Firdaus, Ilham; Muttaqien, Abied Rizky Putra
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 2 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i2.6644

Abstract

Kemajuan aktivitas manusia memerlukan moda transportasi yang efisien untuk mendukung upaya tersebut. Ketika aktivitas pergerakan melampaui kapasitas infrastruktur jalan yang ada, dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas, terutama di pusat kota besar. Penyebab kemacetan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Selain itu, dampak kemacetan lalu lintas terhadap aktivitas manusia dapat menjadi signifikan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kepadatan lalu lintas di jalan arteri utama. Untuk mencapai hal ini, pendekatan kualitatif dengan studi literature review digunakan. Daerah yang diteliti dalam studi pustaka ini meliputi Kota Parepare, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Tangerang, Kota Probolinggo, dan Kota Palu. Dari proses analisis didapatkan hasil bahwa kemacetan yang disebebkan oleh perubahan penggunaan lahan terjadi pada studi kasus di Kota Semarang dan Kota Bekasi. Kemudian untuk kemacetan yang disebebkan oleh jumlah kendaraan dan kinerja jalan terjadi pada studi kasus di Kota Tangerang, Kota Bekasi dan Kota Bandung. Untuk kemacetan yang disebabkan oleh hambatan samping terjadi pada studi kasus di Kota Tangerang dan Kota Probolinggo.
EVALUASI IMPLEMENTASI MITIGASI BENCANA TSUNAMI DI KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA DAERAH TANAH LOT Indraguna, Made Indirwan; Arimbawa, Wahyudi; Kurniawan, Wayan Damar Windu
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 2 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i2.6968

Abstract

Bali terletak pada jalur pertemuan tiga lempeng yang disebut Cincin Api Pasifik yang dimana pada tahun 2018 tercatat sebanyak 23 gempa bumi terjadi pada area ini yang tiga diantaranya menjadi bencana tsunami. Tanah Lot ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2020 Tentang RTRWP Bali 2020-2040 yang selanjutnya disebut sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Daerah. Melihat arah pengembangan wisata pantai yang menjadi pengembangan utama dan bencana tsunami yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Mengakibatkan semakin pentingnya pengembangan mitigasi pra bencana tsunami guna meningkatkan perasaan aman bagi para wisatawan. Oleh sebab itu perlu dilakukan Evaluasi Implementasi Kebijakan Mitigasi Bencana Tsunami di Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Tanah Lot. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kesesuaian kebijakan antar yang satu dan lainya paling tinggi yaitu pada variabel Penyediaan Fasilitas Penyelamatan Diri yang masing-masing kebijakan menerangkan secara eksplisit keperluan penyediaan fasilitas penyelamatan diri. Implementasi kebijakan yang selaras mendapatkan nilai 3 atau kebijakannya sudah berjalan sesuai standar namun dalam keadaan rusak
IDENTIFIKASI SEBARAN SPASIAL TINGGALAN ARKEOLOGIS DI DESA BATUAN KALER, KABUPATEN GIANYAR Ampur, Maria Gracia; Kardinal, Ni G.A Diah Ambarwati
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 2 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i2.6971

Abstract

Desa Batuan Kaler merupakan desa yang berada di Kabupaten Gianyar yang memiliki tinggalan arkeologis yang sangat banyak dan tersebar di Pura-pura, namun belum berpola dengan baik. Hal ini dikarenakan Desa Batuan Kaler belum memiliki peta sebaran tinggalan arkeologis. Tinggalan arkeologis di Desa Batuan Kaler memiliki potensi yang dapat mendukung kegiatan pariwisata serta pemetaan peta sebaran tinggalan arkeologis dapat membantu dan mempermudah wisatawan maupun pemerintah setempat dalam mengakses tempat tersebut. Metode penelitian yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggalan arkeologis di Desa Batuan Kaler memiliki kriteria sebagai obyek pelestarian serta memiliki unsur signifikansi budaya. Tinggalan arkeologis tersebut menyebar secara berkelompok dan terdapat di pura-pura yang ada di Desa Batuan Kaler, yang dibagi menjadi 3 kelompok kawasan arkeologis diantaranya, Kawasan 1 Pura Hyang Tibha, Kawasan 2 Pura Wasan, Kawasan 3 Pura Puseh Ganggangan Canggi. Desa Batuan Kaler juga memiliki tinggalan-tinggalan arkeologis yang menurut cerita Jro Mangku Batur, masih terkubur dibawah tanah dan terletak Kawasan 3 Pura Puseh Ganggangan Canggi.
IDENTIFIKASI POLA PERSEBARAN PUSAT – PUSAT KEGIATAN DI KAWASAN PERKOTAAN BANGLI Pratama, I Gede Toby; Juliarthana , I Nyoman Harry; Wirawan, Komang
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 2 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i2.6973

Abstract

Urbanisasi, secara makro, merujuk pada proses kompleks yang melibatkan perubahan dalam berbagai aspek, termasuk demografi, ekonomi, teknologi, sosial, politik, budaya, dan lingkungan. Secara spesifik, urbanisasi dapat diartikan sebagai peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas di kawasan perkotaan, yang menyebabkan konsentrasi dan intensitas aktivitas ekonomi. Kota memiliki kemampuan tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan internal, tetapi juga memberikan dampak ke luar wilayahnya, baik ke daerah sekitarnya maupun kota lainnya. Proses ini menciptakan distribusi manfaat ekonomi melalui dua cara: pertumbuhan internal (intensive margin) dan perkembangan eksternal (extensive margin). Dalam konteks Kawasan Perkotaan Bangli, penelitian kualitatif-kuantitatif dilakukan untuk mengidentifikasi persebaran pusat kegiatan dan kaitannya dengan sentralitas lokasi. Analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung jarak dan pola distribusi pusat kegiatan, sementara analisis kualitatif menggambarkan peran dan identitasnya. Berdasarkan analisis, Bangli memiliki 2 fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, 17 fasilitas pendidikan (12 SD, 3 SMP, 2 SMA), 2 fasilitas peribadatan (1 masjid dan 1 musholla), 3 pusat perdagangan berupa pasar, 9 fasilitas budaya dan rekreasi seperti balai warga, serta 1 ruang terbuka hijau berupa lapangan olahraga. Hasil analisis menggunakan perangkat lunak ArcGIS menunjukkan bahwa pola persebaran fasilitas kesehatan, pendidikan, perdagangan, serta kebudayaan dan rekreasi bersifat tersebar (dispersed). Sebaliknya, fasilitas peribadatan dan ruang terbuka hijau tidak menunjukkan pola karena hanya terdapat satu unit fasilitas di masing-masing kategori.
KAJIAN KESIAPAN PENGEMBANGAN WISATA MANGROVE DI DESA JUNGUTBATU, NUSA LEMBONGAN Pratama, I Gede Riski Divta; Santhyasa, I Komang Gede
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 2 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i2.6974

Abstract

Mangrove Desa Jungutbatu memiliki akses yang terbatas terhadap infrastruktur dalam melakukan kegiatan. Hal ini dapat menghambat pengembangan wisata mangrove dan usaha ekonomi lainnya yang berbasis mangrove. Kurangnya fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan wisata di hutan mangrove yang berkelanjutan. Diperlukan kesiapan dalam pengembangan wisata mangrove Jungutbatu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pendukung wisata mangrove di Desa Jungutbatu dan menganalisis kesiapan pengembangan wisata mangrove di Desa Jungutbatu. Manfaat penelitian ini untuk pemerintah dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam perencanaan, perkembangan, dan pembangunan pariwisata di daerah, untuk pengetahuan masyarakat mengenai potensi, perkembangan wisata di daerahnya, dan bagi masyarakat Desa Jungutbatu, dapat berkontribusi dalam pemeliharaan dan pelestarian kawasan ekowisata mangrove. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan analisis evaluatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi lapangan, studi pustaka dan kuesioner dengan total responden sebanyak 100 orang. Hasil penelitian ini terdapat potensi mangrove tour dan mangrove point dengan aktivitas yang berbeda dan menunjukkan kesiapan dalam pengembangan wisata mangrove di Desa Jungutbatu tergolong siap dengan kategori sebagai wisata yang berkembang.