cover
Contact Name
Nining Fitrianingsih
Contact Email
wijayahusada8@gmail.com
Phone
+62812 9581 9088
Journal Mail Official
wijayahusada@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ibrahim Adjie No. 180, Sindang Barang, Bogor
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Wijaya
Published by STIKes Wijaya Husada
ISSN : 23014113     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.46508/jiw.v11i2
Core Subject : Health,
Focus & Scope The scope of this journal includes studies that intend to examine and understand nursing health care interventions and health policies that utilize advanced health research. This journal is also committed to enhancing high quality research by publishing analytic techniques, steps, and research methods no exception to systematic review papers. The policy issues for this journal are as follows: 1. Nursing health research: Fundamentals of Nursing, Nursing Management, Medical-Surgical Care, Critical Care Nursing, Emergency and Trauma Care, Community Health Care, Mental Health Care, Geriatric Care, Family Care, Maternity Care, Child Care, and Nursing Education 2. Public Health research: Epidemiology and Biostatistic, Health service effectiveness, management and re-design, Health promotion and disease prevention, Evaluation of public health programmes or interventions, Public health governance, audit and quality, Public health law and ethics, Health policy and administration, Capacity in public health systems and workforce, Public health nutrition, Environmental health, Occupational health and safety, Reproductive health, Maternal and child health.
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya" : 19 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER Chuchum Sumiarty; Aldila Nur Rizky; Andrian Maelani; Ani Rahmaini Haliza
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit jantung merupakan masalah kesehatan pasien yang penting karena morbiditas dan moralitas nya sangattinggi. Segala Bentuk penyakit kadiovaskuklar, hampir selalu disebabkan oleh gaya hidup seperti merokok,kurangnya olahraga, dan konsumsi makanan berlemak yang berlangsung dalam kurun waktu 10-15 tahun ataubahkan lebih. Penelitian ini bertujuan untuk di analisis faktor-faktor yang mempengarruhi munculnya kejadianpenyakit jantung pada pasien di RS PMI Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian survey Analitik desainpenelitian ini adalah cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 45 responden. Teknik sampling dalampenelitian ini menggunakan total sampling. Data diolah dengan uji Kendall tau.Analisa data dengan univariat 31 (68,9%) responden yang tidak ada riwayat keluarga pada penyakit jantung, padausia terdapat 27 (60.0%) responden yang memiliki usia beresiko, hipertensi 32 (71,1%) responden yang memilikihipertensi, Obesitas 32 (71,1%) responden yang tidak obesitas dan merokok 34 (75,6%) responden yang merokok.Analisa multivariate dengan nilai p value 0,000 pada pasien penderita jantung yang artinya adanya hubunganyang signifikan. Kesimpulan bahwa faktor dari penyakit jantung adalah merokok oleh karna itu diharapkan untuklebih menggali ilmu keperawatan yang berkaitan dengan penyakit jantung. Saran Hasil penelitian ini untukmencegah bertambahnya pasien penderita penyakit jantung dengan menyarankan pasien melakukan cekKesehatan berkala (tekanan darah).
HUBUNGAN PERILAKU CYBERBULLYING TERHADAP HARGA DIRI REMAJA Bustomi; Astri Gianatun Naziah; Astuti; Astuti Rahmayani
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan UNICEF (2017) memaparkan hasil survei yang dilakukanpada tahun 2015 oleh GBHS menunjukkan bahwa 32% siswa-siswi usia 13-17 tahun di Indonesia telah mengalamikekerasan fisik dan 20% siswa-siswi menjadi korban bullying di sekolah. Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI) pada periode 2011-2017 menerima 26.000 kasus perlindungan anak, dimana 34% dari kasus tersebutadalah kasus bullying. Pada tahun 2018 KPAI menerima 161 laporan kasus perlindungan anak, di mana 36 kasus(22,4%) adalah kasus korban bullying dan 41 kasus (25,5%) adalah kasus pelaku bullying. Data dari KPAI jugamencatat dalam kurun waktu 9 tahun, dari 2011 sampai 2020, ada 37.381 pengaduan kekerasan terhadap anak.Untuk Bullying baik di pendidikan maupun sosial media, angkanya mencapai 2.473 laporan dan trennya terusmeningkat di Jawa Barat. Tujuan untuk mengetahui hubungan perilaku cyberbullying terhadap harga diri remajapada siswa di SMK Tri Dharma 4 Bogor. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan desain penelitianmenggunakan studi analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknikpurposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 202 orang. Pengumpulan data melalui penyebaran angket(kuesioner). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja di SMK Tri Dharma 4 pernah mengalamiperilaku cyberbullying dengan kategori rendah sebanyak 51 responden (25,2%), sebanyak 133 responden (65,8%)mengalami perilaku cyberbullying sedang, dan perilaku cyberbullying tinggi sebanyak 18 responden (8,9%) hargadiri sebanyak 138 responden (68,3%) memiliki harga diri rendah, dan sebanyak 64 responden (31,7%) memilikiharga diri tinggi kemudian hasil dari uji hipotesis Chi-square didapatkan nilai p value 0,000. Jika p value < 0,05(Ho ditolak, Ha diterima) berarti terdapat hubungan perilaku cyberbullying terhadap harga diri. Simpulannyaterdapat hubungan perilaku cyberbullying terhadap harga diri remaja pada siswa Di SMK Tri Dharma 4.
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER Rosalina; Devi sari; Drian Pratama Sutisna; Fani Dwi Apriliani
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit jantung koroner merupakan kelainan patologis karena adanya plak ateromatosa yang menonjol padadinding arteri yang memasok darah menuju otot jantung (miokardium). Tambahan thrombus dan darah yangmembeku akan memperparah penyumbatan arteri koroner. Menurut WHO tahun 2017 Dari jumlah kematianakibat penyakit kardiovaskuler 7,4 juta atau 42,3% penyebabnya merupakan Penyakit jantung koroner. PrevalensiPJK di Indonesia sebesar 0,5% atau 883.447 orang. Di Provinsi Jawa Barat penderita PJK sebanyak 160.812orang. Sedangkan di Kota Bogor 17.000 orang. dengan asumtrsi penduduk 1 juta orang. Penelitian ini bertujuanmengetahui ada atau tidaknya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner di poliklinik jantungPuskesmas Leuwiliang. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan CrossSectional. Serta sampel pada penlitian ini menggunakan total sampling sebanyak 84 orang. Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2021- Agustus 2022. Diketahui hasil penelitian hubungan merokok dengan penyakitjantung koroner dari 84 pasien didapatkan yang merokok sebanyak 40 pasien (47,6%) dengan kejadian PJKsebanyak 32 pasien (38,1%) dan tidak mengalami PJK sebanyak 8 pasien (9,5%) dan di dapatkan pasien tidakmerokok sebanyak 44 pasien (52,4%) dengan yang mengalami PJK sebanyak 20 pasien (23,8%) dan yang tidakmengalami PJK sebanyak 24 pasien (28,6%). uji statistik Cramer's V diperoleh ρ-value = 0,01 yang artinya α (≤0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diketehui adanya hubungan yang signifikan antaramerokok dengan penyakit jantung koroner di ruang poliklinik jantung Puskesmas Leuwiliang.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR PADA KECELAKAAN LALU LINTAS Ranti; Miswa Adyra Damayanthi; Nira Meilani Prisila; Nisa Fitria
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat unuk membebaskan jalan napas, membantu pernapasan danmempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu. Bantuan hidup dasar biasanya diberikan olehorang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan iniharus diberikan secara cepat dan tepat, sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat bahkan kematianpada korban kecelakaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingatpengetahuan masyarakat tentang bantuan hidup dasar di Wilayah Kota Bogor. Jenis penelitian ini menggunakanExperiment atau rancangan, dengan Pre-Experimental Design yaitu One-Group Pretest-Posttest Design. Populasidan sampel dalam penelitian ini sebesar 30 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumentpenelitian diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Analisa data menggunakan Ujii Prasyarat yaitu UjiNormalitas, Uji Homogenitas, Dan Uji Hipotesis. Hasil penelitian didapatkan sebelum dilakuka pendidikankesehatan tingkat pengetahuan masyarakat tentang bantuan hidup dasar terdapat 7 (23,3%) responden dalamkategori baik, terdapat 15 (50,0%) responden dalam kategori cukup dan terdapat 8 (26,7%) responden dalamkategori kurang. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan terdapat 14 (46,7) responden dalam kategori baik,terdapat 12 (40,0%) responden dalam kategori cukup dan terdapat 4 (13,3%) responden dalam kategori kurang.Hasil Uji Hipotesis Parametric T-Test menunjukan hasil adanya hubungan dengan nilai p value 0,002 ≤ 0,05.Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan terhadap pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkatpengetahuan masyarakat tentang bantuan hidup dasar.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI Tri Diani Agustuti; Angga Prayoga; Anggi Widya Amanda; Anggun Dewi Rahmawati
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kematian ibu menjadi perhatian dunia internasionel, World health organization (WHO) memperkirakan di seluruhdunia lebih dari 585.000 ribu ibu meninggal tiap tahun saat hamil dan persalinan, salah satunya ialah persalinanketuban pecah dini (KPD). Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan.Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan/ sebelum infartu, pada pembukaan<4 cm. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan mulai dan ditunggusatu jam belum terjadi inpartu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yangberhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini di Puskesmas Bogor Tengah. Desain penelitian inimenggunakan penelitian Deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pengambilan sampelmenggunakan total sampling sebanyak 70 responden. Berdasarkan hasil dari variabel independen diketahuisebagian kecil responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 29 orang (41,4%), usia kehamilan ibu sebagianbesar < 9 bulan sebanyak 37 orang (52,9%), usia ibu sebagian besar memiliki usia < 20 tahun dan > 35 tahunsebanyak 39 orang (55,7%), sebagian besar ibu adalah Multipara sebanyak 36 orang (51,4%), sedangkan hasilvariabel dependen sebagian besar ibu pernah mengalami KPD sebanyak 38 orang (54,3%), hasil uji chi squaredidapatkan nilai p value 0,009 < 0,05 paling signifikan yaitu usia kehamilan. Hasil analisa juga diperoleh nilaiOR sebesar 4,136. Adapun saran bagi tempat penelitian dapat dijadikan informasi maupun masukan tentang faktor– faktor yang berhubungan dengan kejadian KPD.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MANAJEMEN KORBAN TERSEDAK TERHADAP KETERAMPILAN MENOLONG KORBAN TERSEDAK PADA ANAK Retno Dwi Santi; Nur Andini; Nurul Huda Feriyanti; Prita Pratimi
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tersedak merupakan suatu kegawatdaruratan yang sangat berbahaya, karena dalam beberapa menit akan terjadikekurangan oksigen secara menyeluruh sehingga hanya dalam hitungan menit klien akan kehilangan refleksnafas,denyut jantung dan kematian secara permanen dari batang otak.Untuk mencegah komplikasi yangditimbulkan dari tersedak dibutuhkan keterampilan ibu dalam melakukan penanganan tersedak secara tepat.Metode penelitian ini yaitu Experiment atau percobaan, dengan desain riset penelitian quasi-experiment yaituRancangan one group pretest – posttest design. Sampel riset sebesar 32 responden ibu yang mempunyai anak usia0-6 tahun digunakan teknik Total Sampling. Instrument penelitian berupa angket. Analisa Univariat dan Bivariatdengan uji Prasyarat yang terbagi menjadi “Uji Homogenitas, Uji Normalitas dan Uji Hipotesis”.Hasil Pretest-posttest setelah di uji dengan Uji Wilcoxon menunjukan bahwa 32 responden diperoleh dari hasil Zyang didapatkan sebesar -4.941 dengan P value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000. Maka nilai P value ≤ 0,05(Ho ditolak, Ha diterima) berarti terdapat “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Manajemen Korban TersedakTerhadap Keterampilan Menolong Korban Tersedak Pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Sindang BarangKota Bogor Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor.Pada penelitian ini didapatkan bahwa adanya Pengaruh setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan kepada ibu diWilayah Kerja Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor yang bertujuan untuk menolong individu agar mampusecara mandiri atau kelompok untuk mengadakan kegiatan agar mencapai tujuan hidup sehat dan menjadikankesehatan sebagai suatu yang bernilai dimasyarakat.Peneliti berharap riset ini dapat memberikan gambaran dan acuan agar adanya peningkatan pengetahuan danpemahaman pada masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama pada korban tersedak.
HUBUNGAN PENGALAMAN PREHOSPITAL DENGAN PERILAKU PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN LUKA BAKAR Sariaman Purba; Chindy Madayanti; Cucu Cahyati; Delia Ramadhanti
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar dapat terjadi di mana saja, sewaktu-waktu dan seringkali tidak terduga sehingga korban tidakmendapatkan pertolongan pertama yang benar. Luka bakar sangat berbahaya, jika salah dan terlambat dalampenanganan akan berakibat fatal dari kecacatan hingga kematian. Tingkat mortalitas dan morbiditas akibat lukabakar di negara berkembang sekitar 11,6 per 100.000 penduduk. Salah satu cara dalam menangani tingkatkeparahan luka bakar sangat dibutuhkan penanganan awal penderita sebelum dibawa ke pelayanan kesehatan.Penanganan pertama luka bakar adalah untuk memberikan pertolongan pertama di tempat kejadian dengan cepatdan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa ke rumah sakit agar kejadian yang lebihburuk dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengalaman prehospital denganperilaku pertolongan pertama pada pasien luka bakar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analitikkuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Populasi pada penelitian ini yaitu pasien luka bakar yang dilakukanperawatan di Rumah Sakit, yaitu sebanyak 34 pasien luka bakar dalam 1 bulan. Sampel pada penelitian inisebanyak 34 responden dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisa datadilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan dari 34 responden,sebanyak 14 responden (41,2%) dengan pengalaman prehospital cukup, dan sebanyak 21 responden (61,8%)dengan perilaku pertolongan pertama luka bakar positif. Hasil uji chi square didapatkan nilai p value 0,001 (pvalue < 0,05), yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubunganpengalaman prehospital dengan perilaku pertolongan pertama pada pasien luka bakar, sehingga disarankan untukdapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pertolongan pertama yang tepat dalampenanganan pasien dengan luka bakar.
HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN PERILAKU CERDIK PENDERITA HIPERTENSI PADA MASA PANDEMI COVID-19 Desi Nurseha; Namira Virnanda; Neng Fina Budianti; Neni Sri Mukharomah
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus Disease merupakan penyakit yang menginfeksi sistem pernafasan. Penyebab COVID-19 adalahSevere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Hipertensi merupakan penyakit yang palingbanyak ditemukan pada COVID-19. Hipertensi adalah tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Faktor pencetushipertensi yaitu merokok, obesitas, usia, dan jenis kelamin. Hipertensi menyerang anak remaja, dewasa dan lansia,lelaki maupun perempuan. Salah satu cara dalam menangani hipertensi yaitu dengan perilaku CERDIK.Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 penderita hipertensi (5 laki-laki dan 5 perempuan) diperoleh datasebanyak 6 penderita hipertensi tidak melakukan cek kesehatan secara rutin, 5 penderita hipertensi laki-lakisebagai perokok aktif, 9 penderita hipertensi jarang berolahraga, 8 penderita hipertensi hanya mengurangi makantinggi garam, 10 penderita hipertensi mengalami stress selama pandemi covid 19, khawatir dan takut tertularcovid-19 serta sulit beristirahat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin denganperilaku cerdik penderita hipertensi pada masa pandemi covid-19 pada masyrakat Di Kelurahan Sindang BarangKota Bogor Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatifPopulasi dalam penelitian ini sebanyak 37 responden dan sampel sebanyak 37 responden yang ditentukanmenggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar Kuesioner. Hasilpenelitian dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan ringkat kepercayaan (α = 0,05), didapatkan nilaip> α (0,659 > 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “tidak ada hubunganjenis kelamin dengan perilaku cerdik penderita hipertensi pada masa pandemi covid-19 pada masyarakat DiKelurahan Sindang Barang Kota Bogor. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan jenis kelamindengan perilaku cerdik penderita hipertensi pada masa pandemi covid-19 pada masyarakat Di Kelurahan SindangBarang Kota Bogor.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PENCEGAHAN HIV AIDS PADA KALANGAN USIA REMAJA 15-24 TAHUN Widia Astuti AW; Nofita Fajar Mentari; Nur Afni Rosmania; Putri Nur Gumalasari
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia danAcquired Immunodefeciency Syndrome (AIDS) adalah sindrom kekebalan tubuh oleh infeksi HIV. Perjalananpenyakit ini lambat dan gejala-gejala (AIDS) rata-rata baru timbul 10 tahun sesudah terjadi infeksi, bahkan dapatlebih lama lagi.Tinggi nya kasus HIV AIDS yang terus bertambah terutama dari kalangan usia muda atau remajamerupakan permasalahan yang serius. Kurangnya pengetahuan tentang HIV AIDS akan mempengaruhi padasikap pencegahan HIV AIDS yang negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkatpengetahuan dengan siakp pencegahan HIV AIDS pada kalangan usia remaja 15-24 tahun. Jenis penelitian inimenggunakan deskriptif analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian iniremaja berjumlah 56 responden dengan populasi menggunakan teknik total sampling. Analisa data menggunakanuji statistik Kendal Tau. Berdasarkan uji statistik dari 56 responden sebanyak 22 responden (39,3%) denganpengetahuan yang kurang memiliki siakppencegahan HIV AIDS yang negatif. Hasil analisa bivariat menggunakanuji statistik Kendal Tau, diperoleh nilai P value SEBESAR 0,000<0,05 (alpha) sehinggal Ha diterima dan H0ditolak. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan tingkat penegtahuan dengan siakppencegahan Ahiv AIDS pada kalangan usia remaja 15-24 tahun. Diharapkan remaja di puskesmas pasir mulyakota bogor dapat lebih mengetahui tentang apa itu HIV AIDS dari mulai tanda dan gejala, cara penularan,pencegahan terhadap HIV AIDS, dan sebagainya. Agara remaja bisa memiliki sikap pencegahan yang positif dantidak semakin bnayak orang yang terkena penyakit HIV AIDS.
HUBUNGAN USIA DAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KEMAMPUAN DETEKSI HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Yuni Sharoh; Ridlo Bilhuda; Riffa Ahda Sagillah; Rini Indriani
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit silent killer yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin dalam metabolisme yang tidak adekuat. Pasien diabetes mellitus yang memiliki pengetahuan hipoglikemia, usia responden rata-rata 67 tahun, lama menderita diabetes adalah 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan lama menderita diabetes melitus dengan kemampuan deteksi hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2. Jenis metode penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan desain atau rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah 115 Pasien. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuisioner. Analisa yang digunakan ialah analisa univariat, bivariat, multivariat. Hasil penelitian diketahui bahwa dari 115 responden, usia, lama menderita dan kemampuan deteksi hipoglikemia didapatkan hasil bahwa sebagian besar pasien sebanyak 65 (56,5%) responden memiliki usia masa lansia akhir, sebagian besar pasien sebanyak 84 (73,0%) responden mengalami lama menderita > 5 tahun dan bahwa sebagian besar pasien sebanyak 65 (56,5%) responden tidak mampu deteksi hipoglikemia. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 ≤ 0,05 yang artinya terdapat hubungan usia dengan kemampuan deteksi hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2 dan nilai p value 0,006 ≤ 0,05 yang artinya terdapat hubungan lama menderita dengan kemampuan deteksi hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2. Nilai OR diperoleh 0,842 . Hasil akhir dari analisis multivariat uji regresi logistic ganda karena usia dan lama menderita p < 0,05 maka variabel tersebut tidak dikeluarkan dari model dan keduanya merupakan faktor yang berpengaruh dengan kemampuan deteksi hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus tipes 2. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman dalam memahami tentang deteksi hipoglikemia pada pasien di RS PMI Kota Bogor.

Page 1 of 2 | Total Record : 19