cover
Contact Name
Kukuh Kurniawan Dwi Sungkono
Contact Email
kukuh.kurniawan@lecture.utp.ac.id
Phone
+6281326666114
Journal Mail Official
jtsa@utp.ac.id
Editorial Address
Jl. M. Walanda Marimis No.31 Cengklik, Surakarta
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
ISSN : 28079418     EISSN : 25982257     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur dibentuk sebagai wadah publikasi karya ilmiah dibidang teknik sipil dan arsitektur.
Articles 350 Documents
PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RIGID PAVEMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNI PD T-14-2003 DAN NAASRA Sumina; Kusdiman Joko Priyanto
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.974 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1075

Abstract

Perkerasan jalan adalah unsur konstruksi jalan raya yang sangat penting dalam rangka kelancaran transportasi darat sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya, sehingga perlu direncanakan dengan baik berdasarkan standar dan kriteria perencanaan yang berlaku di Indonesia. Kurangnya tingkat pelayanan jalan mendesak segera dilakukan tahapan perencanaan pada setiap desain pembuatan jalan, karena tahapan tersebut sangat peranan penting dalam merencanakan tebal perkerasan yang baik khususnya pada perkerasan kaku, serta menurut data survey di ruas jalan tersebut. Penentuan nilai rancang tebal perkerasan kaku (Rigid Pavement) dapat dihitung dengan banyak metode, dalam perencanaan tebal perkerasan kaku ruas Jalan Ringroad Utara Kota Surakarta pada digunakan metode SNI Pd T-14-2003 dan methode NAASRA (National Association of Australian State Road Authorities). Dalam metode SNI Pd T-14-2003 didapatkan JSKN sebanyak 9 x 107 dan CBR tahan dasar 4.30 %, diperoleh ketebalan pelat setebal 180 mm. Sedangkan perencanaan metode NAASRA, didapat JSKN (Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga) sebesar 2.07 x 108, nilai CBR tanah dasar 4,30% dan nilai K = 35kPa/mm, Tebal perkerasan setebal 210 mm. Perencanaan penulangan dengan metode SNI Pd T-14-2003 adalah diameter 10 mm dengan jarak 250 mm. Untuk metode NAASRAdiperoleh tulangan dengan diameter 12 mm jarak 250 mm. Untuk dimensi drainase pada lokasi penampang 1 adalah dengan lebar x tinggi (0.30 m x 0.30 m) dan untuk tinggi jagaan sebesar 0.1 m. Dan dimensi drainase pada lokasi penampang 2 adalah dengan lebar x tinggi (0.35 m x 0.35 m) dan untuk tinggi jagaan sebesar 0.1 m. Kecilnya dimensi saluran ini dipengaruhi oleh kontur jalan, yaitu jalan melewati daerah naik turun, dengan kemiringan > 5%. Kata kunci: Rigid Pavement, Methode SNI Pd T-14-2003, Methode NAASRA
PERSEPSI REMAJA TERHADAP ATRIBUT KENYAMANAN PADA SETTING ALUN-ALUN PURWOKERTO SEBELUM DI RENOVASI Yohanes Wahyu Dwi Yudono
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.132 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1076

Abstract

Pemahaman suatu lingkungan fisik, didasarkan pada persepsi pengguna terhadap properti yang ada di dalam settingnya. Persepsi tidak bersifat pasif dalam menerima masukan yang berupa stimulus yang berasal dari luar diri manusia. Selanjutnya melalui keberadaan properti yang ada di dalam setting yang berlaku sebagai stimulus, akan dikirimkan dari mata ke otak untuk dipahami dan diberi makna berdasarkan pengalaman masing-masing pengguna. Dengan demikian dapat dirumuskan tentang dugaan penyebab munculnya makna ganda pada fenomena setting alun-alun Purwokerto, yaitu adanya perbedaan persepsi sebagai akibat pegeseran fungsi dalam konsepsi ruang berkumpul. Adapun perbedaan persepsi yang dimaksud, menyangkut faktor internal individu (pengguna alun-alun, dalam hal ini remaja) yang berupa motiv, harapan, dan minat remaja terhadap setting alun-alun. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan keterkaitan antara persepsi remaja terhadap atribut ruang berkumpul pada setting alun-alun Purwokerto. Teori operasional dibangun dengan mendasarkan pada teori Weismann (1981) tentang atribut sebagai variabel bebas, serta teori Paull. A. Bell, dkk (1978) tentang persepsi dan teori Atkinson Rita. L, dkk (1983) tentang faktor internal sebagai variabel terikat. Sedangkan metoda analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan perhitungan statistik deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan keterkaitan antara persepsi remaja terhadap atribut kenyamanan ruang berkumpul pada setting alun-alun Purwokerto. Sedang hasil penelitian menunjukan: persepsi remaja terhadap atribut kenyamanan berdasar kondisi udara segar 32,65%, kondisi pencahayaan 26,53%, dan kondisi ketenangan suasana 14,28%. Kata Kunci: Persepsi, Atribut, Kenyamanan
EVALUASI PEMENUHAN KEBUTUHAN TEMPAT PARKIR BAGI SISWA DAN GURU PADA SEKOLAH DASAR DI SURAKARTA Teguh Yuono; Suryo Handoyo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.502 KB) | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1077

Abstract

Pendidikan memegang peranan yang sangat vital dalam perkembangan sebuah bangsa. Bangsa yang maju dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduknya, semakin maju sebuah bangsa semakin tinggi juga tingkat pendidikan penduduknya. Pemerintah dari tahun ke tahun terus meningkatkan alokasi anggaran negara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembangunan gedung sekolah beserta prasarana pendukungnya sebaiknya juga memperhatikan kebutuhan tampungan sarana transportasi yang digunakan oleh siswa dan guru, baik itu berupa sepeda, sepada motor maupun mobil. Dari pengamatan yang ada kenyataannya banyak sekolahan yang belum memprioritaskan penyediaan tempat parkir yang memadai. Sehingga perlu dilakukan penelitian letak sekolah dalam sebuah permukiman, kondisi tempat parkir yang ada dan pemenuhan kebutuhan parkir. Lokasi penelitian yaitu sekolah dasar di Kota Surakarta. Dalam penelitian dibuat rancangan penelitian sebagai berikut : 1). penyiapan bahan dan peralatan. 2).survei lapangan,wawancara, pengamatan, foto dokumentasi dilanjutkan pengukuran dan dibuat sket. 3). pembuatan gambar peta situasi keberadaan sekolah dan permukiman sekitarnya. 4). pengambaran denah sekolahan dan tempat parkir. 5). analisis kondisi tempat parkir yang ada, menghitung kebutuhan tempat parkir dan mengambar denah tempat parkir yang ideal. Hasil penelitian didapatkan 1). letak sekolahan terhadap permukiman, 10% sekolah cukup dekat, 20% dekat dan 70% sangat dekat. 2). kondisi tempat parkir bagi siswa yang membawa sepeda ontel kurang memadai, prosentase kondisi tempat parkir pada lokasi penelitian adalah 20% kondisi kurang, 60% kondisi sedang, 20% kondisi baik. 3). kebutuhan lahan untuk tempat parkir tercukupi dengan pengaturan parkir yang baik. Rata-rata dalam satu sekolahan membutuhkan lahan parkir seluas 129 m2, dengan kapasitas untuk sepeda 37 unit, 13 sepeda motor dan 2 mobil. Kata kunci: permukiman, sekolah, tempat parkir
ANALISA PERUBAHAN MOMEN STRUKTUR KOLOM-BALOK INELASTIS DENGAN METODE BEDA HINGGA SRI HARYONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mendapatkan penyebaran Momen M(x) sepanjang kolom-balok plastis-elastis dilakukan dengan cara mengintregalkan secara numeris turunan dari persamaan momen () yang dapat diperoleh secara analistis. Untuk mengontrol sistem kolom-balok ini dapat dipergunakan nilai momen maksimum, dimana pada titik tersebut harga = 0 dan kondisi kontinuitas untuk momen lentur pada kolom-balok plastis-elastis dapat secara langsung dipergunakan.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK (Sebuah Tanggapan akan diberlakukannya Pendidikan Profesi Arsitek, sebagai pendidikan tambahan bagi lulusan program Strata 1 Arsitektur untuk berprofesi sebagai ARSITEK) DJOKO PRATIKTO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To work professionally a graduate of the .scholar SI Architecture still could not be carried out or was not yet acknowledged by the world community of the practice of architecture, except for this graduate has been experienced for 3 years in architeceure, or beforehand had wrought/the apprentice in the Consultant's company Architecture or through professional education architecture that was held by the educational agency or the organisation of the profession. This reality could be seen in the condition to memilki the professional certificate of the architect's expertise that was issued by the organisation of the Association of the Indonesian Architect (IAI) and the Development Agency of the Construction Service that is the Architect's certificate request "Pratama "(the Architect the Beginner) had the minimal experience 3 years in the planning field/architecture planning. This condition was not possible to be valid for graduate just/the scholar of strata architecture 1 that was not yet experienced anything.To become the professional architect must be waiting 3 years and had the experience in the architecture field The association of the Indonesian Architect (IAI) the organisation of the architect's entitled profession gave to the acknowledgment formally (certification) co-operated with Directorate General Might Education Departemen of National Education planned the Professional educational Program the Architect as additional education for I (one) the year after strata education 1 to become the solution to this problem above. That became the necessary question the additional program of this architecture education. The study was supervised this was the response from being planned by a Program of Education of the Architect's Profession by IAI and DIKTI.  
PENATAAN FUNGSI DAN FISIK ARSITEKTURAL RUANG TERBUKA KOTA AKIBAT PEDAGANG KAKI LIMA Studi Kasus; Kawasan Manahan Surakarta DWI SUCI SRI LESTARI DJUMIKO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Pada kawasan Manahan Surakarta yang berpusat lingkungan: ruang terbuka Lapangan Manahan; terutama sebagai pusat fcegiatan olah raga; sejak resesi ekonomi Indonesia pada tahun 1998, banyak bermunculan pusat-pusat kegiatan baru dan Pedagang Kaki Lima (PKL). Karena tidak direncanakan, menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, seperti kemacetan lain lintas, privatisasi ruang publik dan kurangnya kebersihan dan keindahan kota. Padahal PKL sebenarnya merupakan salah satu elemen penting dalam merancang kota/kawasan, sebagai pendukung aktivitas perkotaan. Tujuan penelitian, memecahkan masalah penurunan kualitas lingkungan akibat kehadiran PKL, melalui penataan fungsi dan fisik arsitektural ruang terbuka kotanya, juga PKL beserta spesisifikasinya. Metode penelitian, pendekatan deskriptik analitik perpaduan antara pendekatan kualitatif induktif-deduktif dengan naturalistik. Hasilnya design guide-lines penataan Kawasan Manahan melalui penataan PKL pada kelompok lokasi: seputar Lapangan Manahan, sebelah selatan rel KA (penggal timur dan barat Jl Hasanuddin), dan seputar Lapangan Kota Barat. Sebagian diusulkan bershelter terbuka permanen, lainnya bertenda bongkar-pasang
GUIDELINES PROCEDURE PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DANARTI KARSONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guidelines Procedure Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang ini disusun untuk memberi peran masyarakat secara optimal sebagaimana diatur dalam peraturan penyusunan tata ruang agar dapat mengantisipasi perkembangan beberapa kawasan potensial di perkotaan yang berkembang dengan cepat yang apabila tidak segera ditindaklanjuti dikhawatirkan akan memberi imbas pada tidak optimalnya potensi masing-masing kawasan. Tumbuh dan berkembangnya berbagai bagian wilayah di perkotaan yang demikian cepat, pada satu sisi menunjukkan dinamika aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berkembang dalam tingkat persaingan yang cepat, sehingga menuntut ketersediaan sarana dan prasarana yang mampu mengantisipasi kebutuhan masyarakat. Pada sisi lain kecenderungan yang terjadi tersebut dihadapkan pada kendala arahan penataan ruang sebagai produk dari rencana yang diberlakukan sebelumnya yang diharapkan mampu secara komprehensif mengantisipasi dinamika yang berkembang dalam masyarakat. Memperhatikan kondisi tersebut keberadaan Guildeline Procedure Peran serta Masyarakat dalam penataan ruang menjadi suatu keperluan yang sangat mendesak untuk diwujudkan, sehingga permasalahan dan kebijakan pemanfaatan ruang pada masing-masing bagian wilayah di perkotaan dapat berfungsi secara optimal, tanpa meninggalkan kaidah-kaidah pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
SISTEM SHARE PRODUCTION SEBAGAI ALTERNATIF PEMASARAN JASA KONSTRUKSI DI ERA GLOBAL GATOT NURSETYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan jasa konstruksi nasional ke depan, memerlukan tanggung jawab profesionaldari para pelakunya, terutama dalam upaya meningkatkan daya saing. Selain itu, parapelakujasa konstruksi nasional juga harus lebih efisien dalam upaya meningkatkan daya saing dengan dunia Internasional. Karena efisiensi merupakan salah satu kata kunci dalam menghadapi tantangan ke depan. Dalam Hal ini, khususnya tantangan di pasar dalam negeri, seperti peningkatan volume pekerjaan konstruksi yang signifikan. Aspek penting dalam membangun sektor konstruksi di Indonesia yaitu: dengan memperkuat pasar konstruksi dan meningkatkan prqfesionalisme industri konstruksi, agar dapat bersaing di pasar jasa konstruksi domestik dan internasional. Sedangkan iklim yang kondusifjuga harus di\vujudkan, guna menciptakan kompetisi yang sehat. Daya saing akan semakin meningkat, dengan terselenggaranya kompetisi yang sehat. Tulisan ini menelaah sisi pemasaran jasa konstruksi menggunakan system kerja sama produksi (share production) yang merupakan salah satu terobosan dalam strategi dan taktik pemasaran jasa konstruksi. Urgensi pemanfaatan outsourcing perlu dipertimbangkan dalam kerangka untuk memperkuat diri dari sisi efisiensi biaya, kecepatan gerak, dan pemanfaatan sumber daya organisasi proyek. Sedangkan prospek ke depan dan benchmarking merupakan dua Hal penting yang tidak boleh dilewatkan dalam pemasaran jasa konstruksi.  
Menurunnya Kepedulian Masyarakat dalam Pelestarian Cagar Budaya Tarn an sari INDRO SULISTYANTO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cultural Situs Pledge ofTamansari have high history value, as unlocked out by shares existence of Kraton Yogyakarta, what initially personate King place and Consanguinity of Kraton rest and 'mesanggrah' (mind rest). Cultural Situs Pledge ofTamansari become uniquely, because pickings of artefac existing mix one each others with growth of business activity and housing around him, especially the him of with cultural area and visit area ofwisata in Kraton Yogyakarta Area. Development effort and continuation ofsetlement environment around Cultural Pledge of Tamansari Kraton Yogyakarta, expanding in an dynamic life structure, becoming properties of culture which still awake at each setlement community. Properties of the culture among others is artistic potency of Grafting; potency processing of traditional food; artistic potency of show (artistic which take root from heal society); potency of social movement; and history potency, in the form of history situs and a period of movement. Setlement and Cultural Pledge ofTamansari basically is unity of structure life, social-economic-culture structure, and expected society view can live to adjoin (culture living). This condition later of member instruct at one particular logical consequence of development of Cultural Pledge conservation and setlement continued Tamansari, by 'soul' life and management ofyag base on society (community-based management) becoming output of activity of research of Correlation among Friction of Behavior of Society in Development and Development of Self-Supporting Setlement to Cultural Effort Conservation Building Pledge, Case Study: Cultural Area Pledge of Tamansari Kraton Yogyakarta.  
UNGGULAN DAYA SAING ARSITEK PROFESIONAL DALAM PERSAINGAN GLOBAL ISMADI B. Siswanto
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Service construction world claimed to be able to share in the form of effort handling of process of design and built professionally. One of the conducting able to be used in supporting profession in design and built construction service area is principals applying of scheme and execution of development in unity of process develop; build In free trade era, hence activity of building engineering need the readiness of from since feasibility study, scheme, levying of goods, construction, conservancy and operation, and environment in it environmental and finical environment.As characterization of key in construction service se, Architect is one of the past master giving contribution determine in area of design and built, and expected can professionally share at building engineering and scheme. Ability of this professional is one of the important condition to can to compete freely in globalization era. Knowledge Architect which professionally can involve and pour the him of by organized in unity of development process which is systematic to be, expected can become capital in following free computation, specially at scheme process and building engineering. Research to 41 professional Architect in Yogyakarta, Surakarta and Semarang, conductedr with method analyse to relation between Architect knowledge to scheme process and building engineering which related to construction service industries, passing coefficient test ofconcordancy, and correlation test. Result of discussion show indication still got by him some weakness which often happened in course of designing to wake up, in the form of lack of Architect knowledge, either from education background side, job experience, strive development of knowledge, work type variation, and role of in profession and organization, capable to by totally and organized use development process through principals applying of building engineering and scheme.Through this research, is expected by the condition can anticipate, specially will the growing of emulation with foreign construction service, with past master owning storey level domination of information, technological, and capital owning big potency to conduct emulation. 

Page 3 of 35 | Total Record : 350


Filter by Year

2001 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 30 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 30 No. 1 (2025): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 29 No. 2 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 29 No. 1 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 28 No. 2 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 28 No. 1 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 27 No. 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 27 No. 1 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 26 No. 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 26 No. 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 24 No. 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 24 No. 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 23 No. 27 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 22 No. 26 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 21 No. 25 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 20 No. 24 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 19 No. 23 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 18 No. 22 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 17 No. 21 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 16 No. 20 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 15 No. 19 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 14 No. 18 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 13 No. 17 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 12 No. 16 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 11 No. 15 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 10 No. 14 (2011): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 9 No. 13 (2011): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12A (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12 (2010): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 7 No. 11 (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9.A (2008): JURNAL TEKNIL SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 4 No. 8 (2007): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 7 (2006): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 6 (2003): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 2 No. 5 (2003): JURNAL TEKNIL SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 2 No. 4 (2002): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 1 No. 3 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 1 No. 2 (2001): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR More Issue