Articles 
                142 Documents
            
            
                        
            
                                                        
                        
                            PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM 
                        
                        Andi Makmur                        
                         Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.163                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa kepada generasi muda untuk melestarikan nilai-nilai yang lebih baik. Dengan demikian, pola pendidikan pun berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Hanya saja, pada sepanjang perjalanan pendidikan mengalami problematika yang semakin kpmpleks ; termasuk pendidikan Islam. Problematika pendidikan Islam adalah menjawab tantangan peradaban yang semakin berkembang yang ditandai dengan munculnya masa yang disebutkan oleh Harold G. Shane sebagai masa depan sosio, masa depan tekno, dan masa depan bio. Sampai satu dasawarsa terakhir dunia pendidikan Islam belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan masyarakat, fenomena itu ditandai dari rendahnya mutu lulusan, sehingga pendidikan Islam dituntut memperbaiki manajemen penyelenggarannya
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            KONSEP NERAKA DALAM AL-QUR’AN 
                        
                        Amir Hamzah                        
                         Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.164                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Neraka adalah api yang menyala yang siap menjalankan tugas dari Rabbnya, yaitu membakar. Neraka menjadi tempat Allah memberi ganjarankepada hamba-hamba-Nya yang tidak mengikuti apa yang diperintahkan atau menjauhi larangan-Nya.Untuk itulah, maka neraka disebutkan juga sebagai tempat seburuk-buruknya bagi orang-orang yang lalai atas tugasnya sebagai hamba. Keberadaan neraka menjadi suatu yang pasti ada dan diyakini keberadaannya. Allah swt.telah menggambarkan tentang pedihnya siksaan-Nya dan dahsyatnya api neraka-Nya di dalam al-Quran dengan pensifatan yang sedemikian banyak dan pengulangan yang beraneka ragam. Seluruh hal tersebut Allah swt sifatkan tentang api Neraka dan apa yang Allah swt siapkan berupa siksaan dan kepedihan dan yang terkandung di dalamnya berupa makanan dari zaqqum, addhori’, air yang mendidih, belenggu, dan rantai yang membuat getar hati orang-orang beriman yang takut kepada Allah swt. yang maha perkasa lagi maha kuat.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            KONSEP BUDAYA SIRIK NA PACCE DAN PENDIDIKAN KARAKTER (STUDI MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF) 
                        
                        Hardianto Rahman                        
                         Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.165                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Dalam konteks pendidikan pendidikan, dibutuhkan pencarian dan pengembangan kearifan-kearifan lokal (Local Wisdoms), Penerapan kearifan-kearifan lokal (budaya sirik na pace) dalam pendidikan karakter diharapkan mampu membetuk karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam daerahnya. Selain itu, mereka sadar bahwa leluhur mereka memiliki ajaran-ajaran luhur yang amat menghargai kejujuran, keadilan, dan integritas. Sirik na Pacce (Bahasa Makassar) atau sirik’ na Pesse ( Bahasa Bugis ) adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan dari karakter orang Bugis-Makassar dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Kedua konsept tersebut mutlak untuk di desain dalam bentuk pembelajran integratif dalam rangka memperbaiki sistem pendidikan.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            DZIKIR DALAM PERSPEKTIF HADIS 
                        
                        Firdaus firdaus                        
                         Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.166                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Dzikir dalam hadits Nabi memiliki keterkaitan dengan ajaran lainnya misalnya dzikir dan syukur. Perintah untuk bersyukur melahirkan amal shaleh atau akhlakul qarimah. Dengan dzikir dapat menyelamatkan manusia dan menghapus dosa terhadap Allah. Adanya informasi dzikir dalam hadits Nabi, kita termotivasi untuk melaksanakannya baik dengan cara dzikir lisan maupun dzikir qalbu yang pada akhirnya dapat membawa manusia sedekat mungkin dengan Tuhan nya.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN (IQ) PESERTA DIDIK 
                        
                        Jamaluddin Jamaluddin                        
                         Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.167                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Guru adalah merupakan suatu profesi yang dituntut mengembangkan Kompetensinya kemampuan profesi yang dimiliki oleh seorang guru mencakup, penguasaan kurikulum, materi pelajaran yang diajarkan, keterampilan menggunakan metode yang bervariasi, penggunaan media, keterampilan melaksanakan evaluasi pengajaran, mempunyai tanggung jawab yang tinggi serta memiliki kedisiplinan terhadap tugasnya. Tugas guru diantaranya adalah ; 1) Profesi Guru sebagai Pendidik, 2) Profesi Guru sebagai Pengajar, 3) Profesi Guru sebagai Pelatih dan Pembimbing. Dengan demikian seorang guru diharapkan mampu mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan kecerdesan intelegensi IQ (Intelligence Quotient) sehingga peserta didik mampu keluar dalam berbagai macam permasalahan yang dihadapinya.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            TUJUAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF HADIS NABI SAW 
                        
                        Muhammad Anis                        
                         Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.168                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Orientalis jika ditinjau dari segi telaah epistemologis, maka “pure Science” atau agama sebagai obyek penelitian merupakan landasan yang dilakukan Barat (Orientalis) dalam mengkaji Islam dengan menggunkan beberapa metode pendekatan yaitu pendekatan historisme, pendekatan fenomenologi, dan Pendekatan teologi. Orientalis Jika ditinjau dari segi telaah aksiologis, maka dibalik kajian mereka terhadap Islam ada motivasi atau tujuan tertentu yang ingin mereka capai. Motivasi tersebut adalah Motivasi agama yaitu Penyebaran agama Kristen, Motivasi imperialisme yaitu menguasai dunia timur atau Islam meliputi kekayaan alamnya (bisnis) dan pengaruh politiknya, dan motivasi ilmiah yaitu mengkaji Islam dengan melihat Islam sebagai obyek studi ilmiah. Orientalis juga bisa dikenali melalui Obyek kajian mereka, yaitu Orientalis yang mengkaji al-Qur’an dan orientalis yang mengkaji Hadis, sorotan analisis mereka lebih tertuju pada sejarah kodifikasinya dan fakta-fakta sejarah yang dianggap menyertai teks tersebut, tanpa memperhatikan esensi dan praktek kaum muslimin. Eksistensi hasil penelitian, kajian, dan analisi para orientalis menimbulkan reaksi yang berbeda pula bagi “kaum intelektual Muslim”, ada yang menentang dan ada pula netral walaupun mereka tahu bahwa banyak kesimpulan orientalis tidak benar. Yang jelas mereka mengkaji Islam dengan memakai Metodedologi, hemat penulis inilah bagian terpenting yang perlu ditangkap oleh kaum terpelajar muslim.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            TUJUAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF HADIS NABI SAW 
                        
                        Muhammad Zulkarnain                        
                         Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.169                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Education in the view of society is cultural inheritance from generation to generation, and the view of the individual is self-development potential and capabilities. Then, what about the purpose of education in the view of Prophetic traditions? to answer these questions, this paper attempted to study it using tahliliy method that begins with exploring the process takhrij al-hadith, hadith validity, analysis and understanding the text of hadith. The conclusion of hadith about the purpose of education has been narrated by al-Bukhariy, Muslim, Abu Dawud , al-Tirmidziy and Ibn Majah with a valid sanad. The Hadith is instructive that the filofosofis, education aims for people to get to know him so that it can perform tasks on earth Caliphate properly. Therefore, with the knowledge one can easily work righteousness that can easily also deliver them to heaven Allah
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Muhammadiyah; Konsep Pendidikan, Usaha-Usaha dalam Bidang Pendidikan, Perkembangan dan Tokoh-Tokoh 
                        
                        Muhammad Judrah                        
                         Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.170                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Muhammadiyah merupakan organisasi pembaharu yang mengedepankan kemajuan segi pendidikan. Sebelum berdirinya organisasi Muhammadiyah, K.H Ahmad Dahlan sebagai tokoh utama Muhammadiyah telah memikirkan tentang pendidikan agama bagi segenap masyarakat. Dalam Muhammadiyah mendirikan sekolah rakyat yang menggabungkan sistem pesantren dengan sistem ppendidikan barat. sekolah ini hanya tidak mengajarkan pendidikan yang bercirikan islam, tetapi juga pendidikan umum. Ini merupakan kombinasi kurikulum dalam”konsep keterpaduan pebdidikan”. Gagasan tentang konsep pendidikan Muhammadiyah, kini telah dikembangkan oleh pakar pendidikan dan dilembagakan pada institusi pendidikan islam, yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa, terutama umat islam, agar mampu berpikir rasional meninggalkan kebekuan akal dan taklid buta yang amat merugikan. Berdasarkan ide-ide. gagasan dan pemikiran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, dipahami bahwa metode pembaharu pendidikan yang digunakannya adalah berdasarkan pendekatan SELF CORRETIVE terhadap umat islam. Sikap semacam ini perlu dikembangkan untuk kemajuan dunia pendidikan islam. Bila senantiasa diupayakan tentu saja lembaga dan atau institusi pendidikan islam semakin mapan eksistensinya, dan menjadi warisan bagi genersi mendatang.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            METODE MEMBANGKITKAN MINAT BELAJAR SISWA 
                        
                        Pagga Pagga                        
                         Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.171                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Metode mengajar adalah adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik pengajaran yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual maupun secara klasik, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Sedangkan prinsip-prinsip mengajar meliputi prinsip motivasi dan tujuan, prinsip taraf kematangan dan perbedaan individu, prinsip peluang praktis, dan prinsip proses belajar mengajar dan menggembirakan. Metode efktif untuk memberikan stimuli minat belajar siswa, maka seorang guru harus memperhatikan dua fakyor, yaitu faktor intern siswa, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang bersumber dari dalam diri siswa dan faktor eksternal siswa, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang bersumber dari luar diri siswa.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSFEKTIF AL-QUR’AN 
                        
                        safaruddin safaruddin                        
                         Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014 
                        
                        Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.172                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan dan pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan sumber daya manusia dalam rangka menggerakkan lembaga pendidikan Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang telah dirumuskan secara efektif dan efisien. Paradigma pendidikan dalam Al-qur’an tidak lepas dari tujuan Allah SWT menciptakan manusia itu sendiri, yaitu pendidikan penyerahan diri secara ikhlas kepada sang Kholik yang mengarah pada tercapainya kebahagiaan hidup dunia maupun akhirat. Para ahli mengabstraksikan proses manajemen menjadi 4 proses. Yaitu, planning, organizing, actuating, dan controlling (PAOC). Empat proses manajemen ini digambarkan dalam bentuk siklus karena adanya saling keterkaitan antara proses yang pertama dan berikutnya, begitu juga setelah pelaksanaan controlling lazimnya dilanjutkan dengan membuat planning baru hingga siklus proses manajemen akan selalu berputar