cover
Contact Name
Fitriani
Contact Email
fitrianifitri240@gmail.com
Phone
+6285242096399
Journal Mail Official
jurnalalqalamiaimsinjai@gmail.com
Editorial Address
Jln. Sultan Hasanuddin, No. 20, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.
Location
Kab. sinjai,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan
ISSN : 18584152     EISSN : 27155684     DOI : https://doi.org/10.47435/al-qalam.v1i1.52
Core Subject : Religion,
Jurnal Al Qalam memuat tulisan berupa naskah laporan penelitian, kajian ilmiah pendidikan agama Islam serta kajian pendidikan lainya. Jurnal ini merupakan jurnal yang dikelola ole prodi Pendidikan Agama Islam yang bekerja sama oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 142 Documents
Konsep Pendidikan KH. Ahmad Dahlan Ismail Ismail
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.118

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pendidikan KH Ahmad Dahlan(filosofi pendidikan, tujuan pendidikan, model pendidikan dan pembaharuan pendidikan). Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Library Research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan konsep pendidikan KH Ahmad Dahlan dari beberapa buku kemudian memberikan deskripsi lalu di simpulkan. Hasil pembahasan pada tulisan ini adalah pertama, filosofi pendidikan menurut KH Ahmad Dahlan menganggap yang menjadi target paling penting dalam tujuan pendidikan adalah pembentukan kepribadian. Kedua, tujuan pendidikan menurut KH Ahmad Dahlan adalah Baik budi, alim dalam agama, luas pandangan, alim dalam ilmu-ilmu dunia (umum), dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya. Ketiga, Model Pendidikan yang baik menurut KH Ahmad Dahlan adalah pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dimana siswa tersebut berada. Keempat, KH Ahmad Dahlan melakukan pembaharuan pendidikan dengan cara memasukkan mata pelajaran agama di sekolah-sekolah umum dan menyerap ilmu-ilmu yang datang dari Barat, serta memasukkan kitab-kitab ulama baru ke dalam kurikulumnya
Guru Sebagai Profesi Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.119

Abstract

Dalam menunjang karirnya sebagai guru profesional, seorang guru harus menjadi seorang yang ahli dibidangnya. Pendidik yang profesional amat berarti bagi pembentukan sekolah unggulan. Figur ideal guru agama Islam adalah Nabi. Sebab, Nabi merupakan teladan bagi umatnya, sekaligus sosok guru yang ideal, karena Nabi membina aspek materil-spiritual manusia. Selain berkepribadian terpadu, cakap, bertangung jawab, teladan, dan kompeten di bidangnya. Pendidik profesional memiliki pengalaman mengajar, kapasitas intelektual, moral keimanan, ketaqwaan, disiplin, tanggung jawab, wawasan kependidikan yang luas, kemampuan manajerial, terampil, kreatif, memiliki keterbukaan profesional dalam memahami potensi, karakteristik dan masalah perkembangan peserta didik, mampu mengembangkan rencana studi dan karir peserta didik serta memiliki kemampuan meneliti dan mengembangkan kurikulum
SEJARAH DAN IMPLIKASI POLITIS PENERIMAAN ISLAM DI SINJAI Muhammad Anis
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.120

Abstract

Sejarah penerimaan Islam di Sulawesi Selatan berimplikasi pada perubahan tatanan sosial politik hubungan antar kerajaan yang eksis saat itu. Penerimaan Islam secara top down; dari penguasa ke rakyat umum, menyebabkan perubahan tatanan pelaksanaan kekuasaan;pemerintahan. Tak terkecuali di Sinjai, implikasi penerimaan Islam penguasa dan rakyat umum, menyebabkan kultur baru dalam tatanan sosial politik, yakni kultur islami dengan berbagai status sosial lembaga atau individu. Status tersebut memiliki fungsi di tengah-tengah masyarakat, yang sifatnya dapat disebut sebagai pelayanan spiritual.
FUNGSI-FUNGSI PENDIDIKAN DALAM HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA Muhammad Judrah
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.121

Abstract

Fungsi pendidikan Islam dalam kaitannya dengan hidup dan kehidupan manusia, dapat ditulusuri dari hakikat manusia sejak lahirnya yang memiliki fitrah, yakni potensi pembawaan yang menyebabkan dirinya harus terlibat dalam dunia pendidikan. Dalam pada itulah maka manusia homo aducandum (makhluk yang dapat didik) dan homo education (mkhluk pendidik). Dengan demikian, fungsi pendidikan Islam secara totalitas adalah, untuk membangun manusia yang mampu membangun dunia dengan segala dimensinya, sesuai dengan komitemen imannya terhadap Allah swt. Selain itu, fungsi pendidikan islam dalam membina manusia dengan segala aspeknya, terutama menyangkut dimensi keimanan dan ketaqwaan harus benr-benar berwujud. Atas dasar itu, maka dalam pandangan penulis bahwa pendidikan islam secara fungsional. Dengan cara seperti ini, merupakan konsekuensi penguatan komitmen iman bagi peserta didik terhadap Allh swt. Yang kemudian dimanifestasikan dalam ketaatan beribadah kepada-Nya
PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN Pagga Pagga
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.126

Abstract

Supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainnya dalam memperbaiki pelajaran termasuk mustimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, batasan-batasan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi pengajaran. Peranan atau manfaat supervisi pendidikan adalah memperbaiki kreativitas dan aktivitas guru dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas. Hal ini disebabkan karena keberadaan supervisi pendidikan tidak lain bertujuan untuk memberikan bimbingan, arahan, dan memberikan evaluasi terhadap kinerja guru, termasuk dalam mempergunakan sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki di sekolah.
HERIDITAS DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM safaruddin safaruddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.127

Abstract

Heriditas adalah istilah yang dipakai untuk menyebut semua potensi yang dibawa sejak lahir dan memiliki kemungkinan untuk muncul pada perkembangan manusia. Istilah ini mencakup pengertian bakat dan keturunan. Adapun lingkungan adalah sesuatu yang mempengaruhi perkembangan diri manusia Mengenai implikasi heriditas dan lingkungan dalam perkembangan diri manusia telah muncul berbagai pandangan yang beragam yaitu aliran empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi serta diindonesia diwakili oleh tut wuri hanadayani merupakan aliran yang memadukan antara empirisme dengan nativisme. Dalam memahami masalah kekuasaan Tuhan ada dua golongan secara garis besar yaitu Pertama golongan mu’tazilah dan qadariyah. kedua yaitu golongan asy’ariyah dan jabariah
DIRECT METHOD DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB Sardiyanah sardiyanah
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.129

Abstract

Analisa terhadap berbagai kegagalan dari pengajaran bahasa, ditemukan bahwa sebahagian di antaranya terkait dengan aspek metodologis. Kegagalan dalam mencapai sasaran dan tujuan pendidikan yang direncanakan dapat saja disebabkan karena kegagalan dalam menerapkan metode yang dianggap efektif dalam proses belajar mengajar. Mempelajari bahasa asing (khususnya bahasa Arab) bertujuan untuk memiliki empat skill (kemahiran) yaitu listening (menyimak), speaking (bercakap), reading (membaca) dan writing (menulis). Sangatlah sulit untuk menemukan sebuah metode yang secara bersamaan mengantar peserta didik memiliki keempat macam skill yang dimaksud. Direct method (metode langsung) merupakan salah satu metode yang tepat untuk dipergunakan dalam pengajaran bahasa asing. Dengan metode ini, siswa dapat secara langsung melatih kemahiran lisan tanpa menggunakan bahasa ibu atau bahasa lingkungan. Penggunaan metode tersebut, dengan dukungan sistem (materi, tenaga pengajar, lingkungan dan media pendidikan) yang tertata secara sinergik, dapat membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar bahasa, khususnya bahasa arab. metode langsung selalu memulai dari kosa kata sederhana dan selalu ditemui oleh siswa setiap hari. Dalam proses penerapan direct method, siswa banyak diberikan latihan untuk meniru kata atau kalimat-kalimat sederhana. Namun demikian, seorang pengajar yang mempergunakan metode ini haruslah kreatif, maka siswa lambat-laun akan merasa bosan karena senantiasa dipaksa untuk meniru dan mempraktekkan
SIKAP MANJA PADA ANAK DAN UPAYA MENGATASINYA suriati bu suri
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.130

Abstract

Anak adalah anugrah Allah yang besar dan harus dipertanggungjawabkan oleh para orang tua, sehingga menjadi hal yang kodrati, manakala orang tua sangat menyayangi anak-anaknya. Semua dengan dalih agar anak-anak mereka dapat tumbuh secara optimal dan sesuai dengan harapan orang tua. Untuk mewujudkan hal tersebut, tampak adanya perbedaan antara orang tua yang satu dengan orang tua yang lainnya. Orang tua sering memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dengan harapan mereka dapat menjadi orang mandiri. Tetapi di sisi lain, terdapat pula orang tua yang sangat protectif terhadap anak-anaknya. Sikap inilah yang selalu membawa anak-anak tumbuh menjadi anak-anak manja. Konsekuwnsi logisnya, anak akan susah bersosialisasi, beradaptasi, dan kelak susah untuk hidup mandiri. Agama Islam menegaskan agar setiap orang tua tidak meninggalkan anak-anak mereka dalam keadaan lemah. Lemah dalam konteks ini memiliki beberapa pemaknaan. Beberapa di antaranya susah bersosialisasi, beradaptasi, dan kelak susah untuk hidup mandiri. Oleh karena itu, orang tua yang bijaksana adalah orang tua yang tidak memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dan tidak pula menampakkan sikap over-protectif kepada anak-anaknya.
ILMU SEBAGAI METODE DAN PRODUK Suriyati Suriyati
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.131

Abstract

Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan metode ilmiah / sebagai sistem pengetahuan, ilmu mempunyai obyek material dan obyek formal. Obyek material sering disebut pokok soal (subject matter), sedangkan obyek material dinamakan titik perhatian (focus of interest) atau sikap pikiran (attitude of mind). Lebih lazim, obyek formal dinamakan sudut pandang. Sebagai sistem pengetahuan atau pengetahuan sistematis, ilmu memiliki ciri- ciri empiris, sistematis, obyektif, analitis, dan verifikatif. Ciri empiris mengandaikan pengamatan (observasi) atau percobaan (eksperimen). Ilmu berbeda dari pengetahuan karena ciri sistematis, dan berbeda dari filsafat karena ciri empirisnya. Ciri sistematis berarti bahwa kumpulan pengetahuan-pengetahuan itu memiliki hubungan-hubungan ketergantungan dan teratur. Ciri obyektif ilmu berarti bahwa pengetahuan ilmiah bebas dari rasangka perseorangan (personal bias) dan pamrih pribadi. ilmu arus berisi data yang menggambarkan secara tepat gejala-gejala. ilmu berciri analitis artinya ilmu melakukan pemilahan-pemilahan atas pokok soal ke dalam bagian-bagian untuk mengetahui sifat dan hubungan bagian-bagian tersebut. Ciri verifikatif ilmu berarti bahwa tujuan yang ingin dicapai ilmu ialah kebenaran ilmiah. Kebenaran ini dapat berupa kaidah-kaidah atau azas-azas yang universal.
PENDIDIKAN ISLAM DAN MORALITAS Firman firman
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.132

Abstract

Terdapat empat hal yang menyebabkan adanya terjadinya penurunan kualitas moralitas anak, yaitu longgarnya pegangan terhadap agama, pembinaan moral yang dilakukan oleh tripusat pendidikan sudah kurang efektif, derasnya pengaruh budaya hidup materialistik, hedonistik, dan sekularistik, serta belum adanya kemauan yang sungguh-sungguh dari pihak pemerintah. Sedangkan soslusi alternatif uantuk peningkatan kualitas akhlak atau moral anak dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan peran rumah tangga, sekolah danmasyarakat untuk memberikan pendidikan agama kepada anak-anak, mengintegrasikan antara pendidikan dengan pengajaran, pendidikan akhlak bukan saja tanggungjawab guru agama, melainkan tanggungjawab seluruh komponen yang ada, pendidikan agama harus dilakukan secara sinergis oleh tripusat pendidikan, dan pendidikan akhlak harus memanfaatkan seluruh kesempatan yang ada begitupula dengan sarana teknologi.

Page 2 of 15 | Total Record : 142