cover
Contact Name
Erna Yovi Kurniawati
Contact Email
jurnal.ilmukebidanan@gmail.com
Phone
+6287739122352
Journal Mail Official
jurnal.ilmukebidanan@gmail.com
Editorial Address
Kampus Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Jl Pemuda Gandekan Bantul Yogykarta 55711
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JIK (Jurnal Ilmu Kebidanan)
ISSN : 24076872     EISSN : 25794027     DOI : 10.48092
Core Subject : Health,
JIK terbit pertama kali pada tahun 2014 dalam versi cetak, dan dipublikasikam secara online pada tahun 2015. Tujuan Jurnal Ilmu Kebidanan adalah menyebarluaskan hasil penelitian dan meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah melalui pendekatan interdisipliner dan multidisiplin. Proses pengiriman manuscript terbuka sepanjang tahun. Semua manuscript yang dikirimkan akan melalui peer review dan editorial blind review sebelum disetujui untuk diterbitkan. Terbit pertama kali pada tahun 2014, JIK telah menggunakan Open Journal System yang mewajibkan semua penulis untuk mendaftar terlebih dahulu sebelum diperbolehkan mengupload manuscript yang mereka tulis secara online. Setelah itu, editor, peer reviewer, dan penulis dapat memantau proses pembuatan manuscript. Jurnal Ilmu Kebidanan (JIK) merupakan jurnal yang dikembangkan untuk menyebarluaskan dan membahas literatur ilmiah dan penelitian lainnya tentang perkembangan kesehatan khususnya kebidanan. JIK dimaksudkan sebagai media komunikasi antar stakeholders penelitian kesehatan seperti peneliti, pendidik, mahasiswa, praktisi serta masyarakat umum yang memiliki kepentingan terhadap hal tersebut. Jurnal Ilmu Kebidanan memuat manuscript Ilmu Kesehatan yang meliputi: Kebidanan Kesehatan Reproduksi Kesehatan Ibu dan Anak Kebidanan Komunitas Keluarga Berencana Kebijakan Kesehatan (Kebidanan) Pendidikan Kebidanan Teknologi Kesehatan (Kebidanan)
Articles 157 Documents
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OBESITAS PADA BALITA Arifah Istiqomah; Sri Sundari; Hesty Rika Wulandari
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas pada anak balita di Indonesia menunjukkan angkapeningkatan yang cukup tinggi dan perlu mendapat penanganan yang cukup serius mengenai penyebab, tindakan pencegahan, dan upaya pengobatannya. Pada penelitian ini dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi obesitas pada balita, yaitu: pemberian ASI, pemberian bubur balita, asupan nutrisi dan konsumsi makanan cepat saji/ fast food di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan III Kabupaten Bantul Yogyakarta tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan pendekatan retrospektif, penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Banguntapan III Bantul Yogyakarta periode bulan Desember 2012-Juli 2013. Populasinya Seluruh ibu dan balita di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan III Bantul Yogyakarta. Sedangkan Sampel pada penelitian ini ada 30 balita obesitas sebagai kelompok kasus, dan 30 balita tidak obesitas sebagai kelompok kontrol. Penggunaan data menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian dianalisa melalui uji hubungan chi-Square. Hasil penelitian setelah dianalisis menggunakan chi-square menunjukkan x2 hitung pada pemberian ASI dan bubur balita sebesar (32,308)>x2 tabel (3,881) dengan nilai p 0,000<0,05 (OR: 4,333), x2 hitung pada asupan nutrisi sebesar(22,500)>x2tabel (3,881) dengan p 0,000<0,05 (OR: 21,000), x2 hitung pada konsumsi makanan cepat saji/ fast food sebesar (15.017)>x2 tabel (3,881) dengan p 0,000<0,05 (OR: 9,036). Ada hubungan antara pemberian ASI dan bubur balita, asupan nutrisi, konsumsi makanan cepat saji/ fast food dengan kejadian obesitas di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan III Bantul Yogyakarta. Faktor resiko terbesar atau yang mempunyai nilai Odds Ratio paling besar adalah asupan nutrisi.
ANALISIS TULANG IKAN PADA RONDE KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN DI RUMAH SAKIT X JAKARTA (FISH BONE ANALYSIS IN NURSING ROUND AT X HOSPITAL JAKARTA) Nani Asna Dewi
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 7 No. 1 (2020): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48092/jik.v7i1.64

Abstract

Latar Belakang: Ronde keperawatan merupakan elemen penting dalam pemberian asuhan keperawatan dan keselamatan pasien. Belum optimalnya ronde keperawatan dirumah sakit akan mempengaruhi kualitas layanan kesehatan sehingga dibutuhkan sebuah komitmen perawat yang mengarah ke perubahan yang lebih baik sesuai visi dan misi rumah sakit yaitu continuum of care. Metode: Metode yang dilakukan yaitu studi analisis dengan menggunakan analisis tulang ikan (fishbone analysis). Hasil: Berdasarkan penerapan inovasi yang dilakukan didapatkan hasil pengetahuan perawat mengenai ronde manajemen keperawatan meningkat 49,25% dan pengalaman dalam melakukan ronde meningkat 39,13%. Hal ini menunjukan peningkatan yang baik dan menunjukkan bahwa implementasi yang dilakukan dinilai efektif dalam hal meningkatkan pengetahuan perawat terhadap ronde manajemen keperawatan. Kesimpulan: Adanya komitmen dari top manajemen memiliki peranan penting dalam optimalisasi program ini sehingga isu terkini yaitu patient center care dapat terakomodir dengan baik.
PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP SUHU BADAN BAYI BARU LAHIR Tuti Rohani
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 2 (2017): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi, ASI eksklusif dapat menurunkan angka kematian bayi, berdasarkan penelitian bahwa inisiasi menyusu dini merupakan faktor keberhasilan ASI eksklusif. Inisiasi belum banyak dilakukan karena anggapanbayi akan kedinginan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap suhu badan bayi satu jam setelah lahir. Jenis penelitian eksperimen dengan desain Postest-Only Control Group Design. Lokasi penelitian di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Subjek penelitian adalah semua bayi lahir normal dan cukup bulan (aterm). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel 30, yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15 bayi sebagai kelompok perlakuan dan 15 bayi sebagai kelompok kontrol. Teknik analisis data menggunakan independent t-test. Inisiasi menyusu dini pada kelompok perlakuan mempengaruhi peningkatan suhu badan bayi satu jam setelah lahir dengan angka perbedaan 0,74667 dan p=0,000 yang berarti menunjukkan perbedaan yang signifikan. Inisisasi Menyusui Dini meningkatkan suhu badan bayi yang akan berpengaruh terhadap kemampuan bayi dalam mempertahankan suhu normal. Diperlukan komitmen yang baik dari petugas kesehatan khususnya penolong persalinan dalam mengimplementasikan IMD karena terbukti signifikan dapat menjaga kestabilan suhu tubuh bayi.
PENGARUH PEMBERIAN FERRO SULFAT BERBAGAI DOSIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS BUNTING (Rattus Norvegicus) Mustika Pramestiyani; Siti Fadhilah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 2 (2017): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO, 2014) 40% kematian ibu di negara berkembang berhubungan dengan anemia pada kehamilan, sebagian besar disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut atau interaksi antar keduanya. Program Pemerintah sebagai upaya pencegahan dengan pemberian tablet besi kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama kehamilan. Hiperglikemia selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, bagi ibu maupun janin. Penelitian Guariguata (2014) menunjukkan bahwa 16,9% wanita hamil di dunia mengalami hiperglikemi. Kelebihan zat besi merupakan salah satu faktor risikopotensial sebagai penyebab diabetes tipe dua (Rajpathak, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ferro sulfat berbagai dosis terhadap kadar glukosa darah pada tikus bunting (Rattus norvegicus). Desain penelitian adalah eksperimental dengan pendekatan posttest only control group design. Sampel adalah 24 ekor tikus yang dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok satu diberikan ferro sulfat dosis 30 mg/hari, kelompok dua diberi ferro sulfat dosis 60 mg/hari, kelompok tiga diberi ferro sulfat dosis 120 mg/hari. Perlakuan diberikan selama 21 hari. Pengambilan sampel darah pada vena ekor tikus bunting. Hasil penelitian ini yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah tikus bunting menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signfikan kadar gula darah sewaktu/GDS (p < 0,05). Rerata kadar glukosa darah pada kelompok kontrol dan kelompok pemberian dosis 30 mg, 60 g dan 120 mg berturut-turut (150.67±31.07a,175.33±22.9b ,191.50±8.11c dan 215.5±18.59d) ditemukan peningkatan kadar glukosa darah seiring dengan bertambahnya dosis pemberian ferro sulfat. Kesimpulannya semakin tinggi dosis pemberian ferro sulfat dapat meningkatkan kadar glukosa darah pada tikus bunting.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH Tita Restu Yuliasri; Puput Putri Sinta Astuti
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 2 (2017): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare masih menjadi permasalahan masyarakat Indonesia. Pemahaman orang tua terutama ibu tentang penanganan balita diare masih rendah sehingga dibutuhkan penyuluhan kesehatan sebagai upaya promotif guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan yang tepat agar dapat menurunkan angka kejadian diare. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang penanganan balita diare di rumah. Metode penelitian menggunakan eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain non-equivalent control group design. Lokasi Penelitian Di Dusun Siluk II, Selopamiro, Imogiri II, Bantul, Yogyakarta, dengan populasi seluruh ibu yang mempunyai balita berjumlah 48 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, sampel berjumlah 32 orang. Penyuluhan dilakukan sebanyak tiga kali dengan menggunakan metode ceramah media slide dan durasi 35 menit untuk mempengaruhi peningkatanpengetahuan tentang diare. Instrumen penelitian yang dipakai adalah kuesioner dari 32 responden mayoritas berumur 20-35 tahun, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga dan jumlah anak (paritas) lebih dari satu (multipara). Pengetahuan sebelum penyuluhan dalam kategori cukup (81,25%) dan pengetahuan setelah penyuluhan dalam kategori baik (93,75%). Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test yaitu p-value 0,000<0,05 dan hasil Uji Mann Whitney U yaitu p-value 0,000<0,05. Ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang penanganan balita diare dirumah. Bentuk penyuluhan yang telah dilakukan peneliti dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diare.
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA IBU RUMAH TANGGA Fika Pratiwi Riadinata
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 2 (2017): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara dapat dicegah, sepertiga lagi dapat disembuhkan bila ditemukan pada tahap permulaan atau stadium dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara dengan perilaku SADARI pada ibu rumah tangga di Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Desain penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu-ibu Desa Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Pengambilan sampel menggunakan quota sampling dengan sampel sebanyak 91 responden. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2016. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis Chi Squre. Hasil penelitian ini adalah pengaruh tingkat pengetahuan tentang kanker payudara pada ibu rumah tangga sebagian besar dalam kategori baik sebesar 50,5%. Perilaku SADARI pada ibu rumah tangga sebagian besar dalam kategori tidak melakukan SADARI sebesar 56,0%. Hasil analisis Chi Square diperoleh nilai x2 hitung sebesar 51,760 dengan nilai p value sebesar 0,000 (p<0,05). Keeratan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara dengan perilaku SADARI kategori kuat ditunjukkan dengan koefisien kontingensi sebesar 0.602. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan tentang pengaruh tingkat pengetahuan ibu tentang kanker payudara dengan perilaku SADARI pada ibu rumah tangga di Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Dalam penelitian ini masyarakat (ibu-ibu) sangat antusias untuk melakukan SADARI guna untuk mendeteksi secara dini terjadi nya kanker payudara dan respon ibu-ibu terhadap deteksi dini berupa SADARI sangat di terima oleh ibu-ibu dan mereka secara berkelanjutan akan selalu melakukan SADARI untuk setiap bulan.
EFEKTIVITAS PELATIHAN PIJAT BAYI DI POSYANDU APOKAT DUSUN BANJENG MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Vitrianingsih; Hartini; Sitti Khadijah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2017): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pijat merupakan stimulasi taktil yang memberikan efek biokimia dan efek fisiologi pada berbagai organ tubuh. Pijat yang dilakukan secara benar dan teratur pada bayi memiliki berbagai keuntungan dalam proses tumbuh kembang. Pijat pada bayi oleh orangtua akan lebih banyak memberikan efek positif seperti meningkatkan hubungan emosional antara orangtua dan bayi serta menstimulasi pertumbuhan serta perkembangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pelatihan pijat bayi di Posyandu Apokat Dusun Banjeng Magowoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Metode yang digunakan eksperimental kuasi dengan desain before and after with no comparison group. Pengambilan sampel dengan menggunakan Purposive sampling. Populasi dalam penelitian yaitu seluruh ibu yang mempunyai anak usia 0-24 bulan di Posyandu Apokat sejumlah 30 ibu. Jumlah sampel 25 ibu dengan teknik sampling yaitu purposive sampling. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner tertutup. Analisis data menggunakan uji statistik paired t-test. Diketahui efektivitas pelatihan dilihat berdasarkan perubahan pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah dilakukan pelatihan. Mean pengetahuan sebelum pelatihan yaitu 66,40 dan setelah pelatihan 80,00 sedangkan untuk sikap mean sebelum pelatihan 64,00 setelah pelatihan 79,20. Berdasarkan uji paired t-test antara pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan pelatihan didapatkan p-value 0,004 < 0,05 artinya kegiatan pelatihan efektif meningkatkan pengetahuan ibu. Sedangkan untuk sikap sebelum dan setelah dilakukan pelatihan didapatkan p-value 0,001 < 0,05 sehingga dapat artikan pelatihan efektif merubah sikap ibu dari negatif menjadi positif. Pelatihan pijat bayi efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN NORMAL Esti Nugraheny; Histya Heriyat
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2017): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rupture perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan. Penyebab kematian ibu yang tertinggi adalah perdarahan yang salah satu penyebabnya yaitu rupture perineum dengan angka kejadian 16%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya rupture perineum pada ibu bersalin normal di BPM Anastasia Darwati Jetis Bantul pada bulan Januari-Desember 2016 berdasarkan faktor ibu dan janin. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retropektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin normal pada bulan Januari – Desember 2016 berjumlah 85 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling dari 85 persalinan normal 72 orang mengalami rupture perineum. Instrumen yang digunakan berupa check list dan teknik analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil : Sebagian besar ibu bersalin mengalami rupture perineum derajat dua. Faktor penyebab terjadinya berdasarkan urutan yang tertinggi yaitu: 1) riwayat persalinan dengan perlukaan perineum 73,1%; 2) multiparitas 72,2%; 3) partus presipitatus 6,9%; 4) usia < 20 tahun atau > 35 tahun 9,7%; 5) berat badan bayi 3500 gram - 4000 gram 4,2%, dan 6) kelainan presentasi muka 2,8%. Simpulan: faktor penyebab terjadinya rupture perineum yang paling dominan berdasarkan faktor ibu adalah riwayat persalinan dengan perlukaan perineum, sedangkan berdasarkan faktor janin adalah berat badan bayi. Diperlukan deteksi dini yang komprehensif sebagai upaya preventif terjadinya rupture perineum akibat faktor riwayat persalinan sebelumnya.
GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR YANG TELAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI PUSKESMAS IMOGIRI I BANTUL TAHUN 2017 Anggit Eka Ratnawati; Arwin Mudatin
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2017): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia. Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) memberi peluang dilakukannya deteksi dini kanker serviks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik wanita usia subur (WUS) yang telah melakukan pemeriksaan IVA 2) Mengetahui angka kejadian Suspek Kanker Serviks 3) Mengetahui karakteristik pasien dengan IVA positif. Desain penelitian deskriptif dengan Pendekatan retrospektif. Populasinya adalah WUS yang telah melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas Imogiri I Bantul pada bulan Januari - Desember 2016 sebanyak 147 WUS. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, sebanyak 30 WUS. Instrumen yang digunakan ceklist form pemeriksaan IVA versi Kemenkes. Analisis data secara univariat. Mayoritas WUS usia 36-45 tahun (66,7%), berpendidikan menengah (66,7%), pekerjaan ibu rumah tangga (63,3%), paritas primipara (56,7%), menggunakan kontrasepsi non hormonal (46,7%), dengan riwayat keputihan (63,3%), belum pernah melakukan pemeriksan papsmear sebelumnya (66,7%), dan tidak ada riwayat kanker pada keluarga (93,3%), serta mengalami erosi portio (16,6%). Mayoritas hasil IVA negatif yaitu 27 responden (90%). Karakteristik WUS yang telah melakukan pemeriksaan IVA yaitu mayoritas usia 36-34 tahun, berpendidikan menegah, sebagai ibu rumah tangga, primipara, menggunakan kontrasepsi non hormonal, dengan riwayat keputihan, belum pernah melakukan pemeriksaan papsmear dan tidak ada riwayat kanker. Angka kejadian IVA positif sebesar 10%, seluruhnya dengan karakteristik multipara, memiliki riwayat keputihan dan mengalami masalah erosi portio serta, tidak ada riwayat kanker pada keluarga. Diperlukan upaya deteksi dini yang komprehensif oleh petugas kesehatan terutama dalam melakukan pengkajian data subjektif yaitu dalam hal penggalian riwayat keputihan dan erosi portio
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) DI KLINIK ASIH WALUYOJATI BANTUL YOGYAKARTA Arifah Istiqomah; sumarsih
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2017): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama dan paling sempurna bagi bayi, karena ASI mengandung hampir semua zat gizi dengan komposisi sesuai kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal. Melihat begitu pentingnya ASI bagi bayi diperlukan usaha yang benar agar setiap ibu dapat menyusui bayinya. Karakteristik ibu menyusui meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran karakteristik Ibu menyusui dalam pemberian ASI di Klinik Asih Waluyojati, Kabupaten Bantul. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Penelitian ini dilakukan, pada bulan Desember 2016 – Maret 2017 di Klinik Asih Waluyojati Bantul. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 12 bulan berjumlah 38 orang.Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sehingga jumlah sampel sebanyak 38 responden. Pengumpulan data diambil dari data rekam medik/register pasien. Sebagian besar responden menyusui tidak ASI eksklusif yaitu sebanyak 24 orang (63,2%). Karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar berumur 20 – 35 tahun sebanyak 32 orang (84,2%), berdasarkan pendidikan sebagian besar pendidikan terakhir SMA yaitu 22 orang (57,9%), berdasarkan pekerjaan sebagian besar tidak bekerja yaitu sebanyak 25 orang (65,8%), sebagian besar paritas multipara yaitu 20 orang (52,6%. Mayoritas ibu tidak ASI eksklusif, berumur 20 – 35 tahun, pendidikan SMA, tidak bekerja dan multipara. Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya bidan harus memberikan edukasi tentang manfaat ASI, pada semua umur, jenis pekerjaan apapun dan paritas primipara hingga grandemultipara.

Page 7 of 16 | Total Record : 157