cover
Contact Name
Mukhamad Faeshol Umam
Contact Email
mukhamad.umam@esdm.go.id
Phone
+62296421888
Journal Mail Official
jurnal.ppsdmmigas@esdm.go.id
Editorial Address
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi Jl. Sorogo No.1 Cepu Blora Jawa Tengah 58315
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
ISSN : 20899572     EISSN : 26555859     DOI : https://doi.org/10.37525/sp
Majalah Ilmiah Swara Patra merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi Widyaiswara, Instruktur, Dosen, Peneliti dan civitas academika yang hendak mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk studi literatur, latihan penelitian, dan pengembangan teknologi sebagai bentuk penerapan metode, algoritma, maupun kerangka kerja. Scope Majalah Ilmiah Swara Patra meliputi energi terbarukan, minyak dan gas bumi, konservasi energi dan ekonomi energi.
Articles 241 Documents
DAMPAK TUMPAHAN MINYAK (OIL SPILL) DI PERAIRAN LAUT PADA KEGIATAN INDUSTRI MIGAS DAN METODE PENANGGULANGANNYA Sulistyono Sulistyono
Swara Patra Vol 3 No 1 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negeri nusantara, negeri kepulauan terbesar di dunia, memiliki kekayaan laut yang berlimpah. Panjang pantai 81.000 km atau 14% garis pantai seluruh dunia, dimana 2/3 wilayah Indonesia berupa perairan laut. Luas laut kedaulatan 3,1 juta km2 Luas laut ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) 2,7 juta km2. Sebagaimana diketahui bahwa 70% permukaan bumi ditutup oleh laut. sementara Laut merupakan suatu lahan yang kaya dengan sumber daya alam termasuk keaneka ragaman sumber daya hayati yang kesemuanya dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Sumber utama pencemaran laut adalah berasal dari tumpahan minyak (oil spill) baik dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai maupun akibat kecelakaan kapal tanker. Polusi dari tumpahan minyak di laut akibatnya akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan sangat signifikan merusak makhluk hidup di sekitar pantai tersebut. Badan Dunia Group of Expert on Scientific Aspects of Marine Pollution (GESAMP) mencatat sekitar 6,44 juta ton per tahun kandungan senyawa hidrokarbon masuk ke dalam perairan laut dunia. Dampak terhadap tumpahan minyak dapat berdampak langsung terhadap organisma yang meliputi dampak lethal (kematian), sublethal, plankton dan ikan migrasi. Sedangkan dampak langsung dari kegiatan perikanan diantaranya adalah tainting (bau lantung), budidaya dan ekosistem. Secara umum penanganan tumpahan minyak di laut dapat dilakukan dengan salah satu atau ketiga metode berikut yaitu penanganan secara fisika, kimia dan biologi. Pemerintah dalam hal ini instansi terkait seperti KLH, Pariwisata, Diknas, Perindustrian dan Perdagangan, DKP, TNI AL, Kepolisian, Perhubungan, PT.Pertamina (Persero) dan Pemerintah Daerah menjadi ujung tombak dalam pencegahan dan penanggulangan pencemaran laut ini. Dengan melibatkan beberapa instansi terkait diharapkan penanggulangan tumpahan minyak di perairan laut akan menjadi lebih baik, terpadu dan komprehensive.
STUDI SENSOR PNEUMATIK PADA SISTEM PENGENDALIAN WELLHEAD Irfan Choiruddin
Swara Patra Vol 2 No 2 (2012): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pengendalian wellhead di gunakan untuk memonitor kondisi aliran di flowline sumur dan untuk memulai shutdown pada sumur. Sistem pengendalian secara pneumatik masih menjadi pilihan dengan pertimbangan bahwa pneumatik tidak menimbulkan api. Sistem pengendalian yang handal ditentukan oleh sensor yang digunakan pada sistem tersebut.Dalam tulisan ini, penulis melakukan studi sensor pada sistem pengendalian wellhead dengan kondisi sumur bertekanan tinggi yang diterapkan pada lapangan migas lepas pantai. Dengan pemahaman dan penguasaan yang baik terhadap komponen sistem pengendalian sumur diharapkan mengurangi potensi kecelakaan kerja pada operasi migas lepas pantai.
BEKERJA AMAN DI DALAM RUANG TERBATAS Martono Martono
Swara Patra Vol 3 No 1 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses identifikasi bahaya dalam ruang terbatas dan pemenuhan akan prosedur memasuki ruang terbatas merupakan faktor krusial dalam menjamin keselamatan pekerja. Konsentrasi gas-gas beracun, kandungan oksigen yang rendah, adanya uap-uap yang dapat terbakar dan bahaya bahaya khusus senantiasa menyertai di dalam ruang terbatas. Pemahaman dimulai dari kemampuan setiap pekerja dalam mengidentifikasi kategori bekerja di dalam ruang terbatas, potensi bahaya, tahap persiapan untuk pengamanan, termasuk isolasi energi berbahaya yang berkaitan dengan pekerjaan di dalam ruang terbatas, tim kerja yang diperlukan, tugas dan tanggung jawabnya serta kompetensi dan keahlian yang diperlukan, pengamanan selama memasuki atau melaksanakan pekerjaan di dalam termasuk bagaimana mempertahankan kondisi atmosfir dalam yang memenuhi syarat dan memonitor kondisi atmosfir tersebut, peralatan yang diperlukan, alat pelindung diri yang harus digunakan serta tindakan penanggulangan keadaan darurat dalam ruang terbatas.
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR FOSIL Sulistyono Sulistyono
Swara Patra Vol 2 No 2 (2012): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya kemajuan dan teknologi mendorong meningkatnya pertumbuhan industri dan sarana transportasi. Peningkatan jumlah industri dan sarana transportasi di dunia sudah barang tentu juga diikuti oleh peningkatan penggunaan bahan bakar terutama bahan bakar minyak (BBM). Peningkatan penggunaan BBM terutama BBM dari fosil sudah barang tentu juga akan meningkatkan gas karbon dioksida (CO2) sebagai gas hasil pembakaran dari BBM fosil. Seperti diketahui gas CO2 adalah salah satu komponen gas rumah kaca, diperkirakan setiap tahun dilepaskan sekitar 18,35 miliar ton CO2. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, maka semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yangdipancarkan ke bumi, sehingga menyebabkan pemanasan global (global warming). Penyebab utama pemanasan global ini adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batubara yang melepaskan gas CO2 dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Pemanasan global sudah menjadi isu internasional dan menjadi permasalahan dunia karena dampaknya dapat membahayakan makhuk hidup di dunia diantaranya adalah suhu bumi meningkat, terjadi perubahan iklim, peningkatan permukaan laut, gangguan ekologis dan dampak sosial politik. Protokol Kyoto adalah konvensi yang dilakukan oleh negara-negara di dunia yang peduli lingkungan, berkomitmen untuk mengurangi emisi gas CO2 dan lima gas rumah kaca lainnya. Jika Protokol Kyoto sukses diberlakukan, diprediksi akan mengurangi ratarata pemanasan global antara 0,02°C - 0,28°C pada tahun 2050. Indonesia sebagai negara yang masih mempunyai hutan yang cukup luas punya peluang untuk mensukseskan Protokol Kyoto tersebut. Beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan di Indonesia adalah membatasi emisi karbon dengan mengganti dari energi fosil dengan sumber energi lainnya seperti biofuel yang lebih ramah lingkungan, memperbanyak tanaman untuk menyerap gas rumah kaca yang berlebih, menjaga, mengelola dan melestarikan hutan, karena hutan sangat potensial menyerap gas rumah kaca, menjaga keseimbangan antara tingkat polusi dan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di setiap wilayah, mendorong penelitian dan pengembangan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI Unggul Nugroho Edi
Swara Patra Vol 2 No 2 (2012): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi model reservoir, flowline network lapangan minyak dan lapangan gas. Dengan Pemodelan terintegrasi antara model reservoir, model network lapangan minyak dan model network lapangan gas akan dapat diketahui kondisi produksi terhadap waktu mulai diperlukannya gas lift. Selanjutnya dilakukan pengoptimalan kebutuhan gas dan diverifikasi dengan kondisi potensi lapangan gas. Tujuan dari tulisan ini adalah analisa beberapa skenario produksi dan injeksi sehingga diperoleh kombinasi rate produksi natural 4 sumur minyak dan maksimal 4 sumur gas yang menghasilkan recovery maksimum dengan jumlah sumur gas paling minimum. Hasil simulasi menunjukkan dengan menggunakan gas lift dapat meningkatkan recovery hingga 7% dari recovery produksi natural flowing. Dengan penambahan sumur gas minimum 2 sumur gas.
BEKERJA AMAN DI DALAM RUANG TERBATAS Martono Martono
Swara Patra Vol 3 No 1 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses identifikasi bahaya dalam ruang terbatas dan pemenuhan akan prosedur memasuki ruang terbatas merupakan faktor krusial dalam menjamin keselamatan pekerja. Konsentrasi gas-gas beracun, kandungan oksigen yang rendah, adanya uap-uap yang dapat terbakar dan bahaya bahaya khusus senantiasa menyertai di dalam ruang terbatas. Pemahaman dimulai dari kemampuan setiap pekerja dalam mengidentifikasi kategori bekerja di dalam ruang terbatas, potensi bahaya, tahap persiapan untuk pengamanan, termasuk isolasi energi berbahaya yang berkaitan dengan pekerjaan di dalam ruang terbatas, tim kerja yang diperlukan, tugas dan tanggung jawabnya serta kompetensi dan keahlian yang diperlukan, pengamanan selama memasuki atau melaksanakan pekerjaan di dalam termasuk bagaimana mempertahankan kondisi atmosfir dalam yang memenuhi syarat dan memonitor kondisi atmosfir tersebut, peralatan yang diperlukan, alat pelindung diri yang harus digunakan serta tindakan penanggulangan keadaan darurat dalam ruang terbatas.
PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM BOILER Sonden Winarto
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uap digunakan sebagai media pembawa energi pada pusat pembangkit daya maupun untuk keperluan pemanasan di industri merupakan alasan utama mengapa uap hadir dan diperlukan dalam berbagai kegiatan masyarakat. Uap sebagai media pembawa energi sering digunakan karena sifatnya yang menguntungkan. Menghemat energi menjadi menarik bagi masyarakat industri karena fraksi biaya energi dalam biaya operasi cukup tinggi. Penghematan energi sebesar 10 -20 % mudah diperoleh dengan cara perbaikan prosedur operasi dan pemeliharaan. Penghematan energi yang lebih besar hingga 20 – 30 % dapat diperoleh jika dilakukan perbaikan atau modifikasi. Fakta di beberapa perusahaan menunjukkan bahwa biaya energi tidak terkontrol dengan baik dan pasrah saja terhadap keadaan yang terjadi. Kunci sukses dari management energi adalah adanya sistem pengelolaan energi.
EVALUASI INJEKSI PENAMBAHAN BAHAN KIMIA UNTUK PENCEGAHAN PEMBENTUKAN GAS HIDRAT Arluky Novandy
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sistem distribusi gas alam di pipa seringkali digunakan suatu bahan kimia yang diinjeksikan untuk mencegah pembentukan hidrat. Pembentukan hidrat ini sangat dihindari mengingat hidrat dapat menimbulkan plugging di pipa distribusi gas sehingga perbedaan tekanan gas distribusi menjadi tinggi. Untuk menghindari pembentukan hidrate ini biasanya diinjeksikan bahan kimia inhibitor di pipa, tentunya dalam penambahan bahan kimia inhibitor ini diperlukan perhitungan yang ekonomis mengingat bahan kimia yang digunakan sangatlah mahal. Persamaan baru yang dikembangkan ini memiliki perbedaan dari beberapa persamaan yang ada sebelumnya.
OPTIMALISASI PEMISAHAN UAP AIR DALAM NATURAL GAS (GAS ALAM) Lilis Harmiyanto
Swara Patra Vol 3 No 1 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan natural gas (gas alam) di dalam perut bumi tidak dapat terpisahkan dari air. Pada umumnya gas alam ( natural gas ) yang baru keluar dari perut bumi kandungan uap airnya tinggi atau dalam kondisi saturated ( jenuh ). Hal ini berarti bila gas mengalami pendinginan sehingga suhunya dibawah suhu dew pointnya maka akan terjadi pelepasan uap air dari gas dan akan terbentuk air bebas (free water ) . Free water ini akan membentuk hydrate atau zat padat yang merupakan campuran antara air dan hidrokarbon ringan yang dapat terjadi diatas titik beku air. Adanya hydrat pada operasional akan berpengaruh : terjadinya kebuntuan pada pipa penyalur, korosif. Untuk memisahkan kandungan air dalam gas tersebut dapat dilakukan dengan cara injeksi bahan kimia untuk menurunkan dew point dari air atau dapat dengan mengurangi serendah mungkin air dengan absorbsi.
KERUSAKAN CRANE WIRE ROPE DAN METODE PEMERIKSAANYA Ikhsan Kholis
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kegiatan industri tidak terkecuali industri migas, banyak memanfaatkan peralatan angkat dan angkut yang salah satunya adalah crane. Komponen utama dari peralatan tersebut adalah wire rope (tali baja). Dalam penggunaannya wire rope tentu saja mengalami penurunan kualitas meskipun wire rope tersebut sudah sesuai dalam perancangan dan pemeliharaannya. Secara umum penurunan kualitas pada wire rope disebabkan oleh external/intenal fatigue dan crushing. Kerusakan-kerusakan pada wire rope disebabkan beberapa faktor, antara lain adalah abrasi, korosi dan perubahan struktur dari wire rope itu sendiri. Kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi pada wire rope adalah broken wire, pengurangan diameter, korosi, perubahan bentuk, dan kerusakan akibat panas. Untuk mendeteksi adanya kerusakan-kerusakan pada wire rope maka diperlukan suatu pemeriksaan. Pemeriksaan dapat dilakukan secara rutin dan juga dapat dilakukan pemeriksaan secara periodik atau berkala. Sedangkan metode pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan visual dan pemeriksaan dengan metode elektromagnetik.

Page 6 of 25 | Total Record : 241


Filter by Year

2011 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 2 (2025): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 15 No 1 (2025): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 14 No 2 (2024): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 14 No 1 (2024): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 13 No 2 (2023): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 13 No 1 (2023): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 12 No 2 (2022): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 12 No 1 (2022): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 11 No 2 (2021): Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas Vol 11 No 1 (2021): Perbaikan Berkelanjutan untuk Konservasi Energi Vol 10 No 2 (2020): Pendekatan Baru untuk Konservasi Energi Vol 10 No 1 (2020): Kebangkitan Energi Terbarukan Vol 9 No 2 (2019): Inovasi untuk Nilai Tambah Energi Vol 9 No 1 (2019): Konservasi Energi Tak Sekedar Hemat Energi Vol 8 No 4 (2018): Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra Vol 8 No 2 (2018): Swara Patra Vol 8 No 1 (2018): Swara Patra Vol 7 No 1 (2017): Swara Patra Vol 6 No 4 (2016): Swara Patra Vol 6 No 3 (2016): Swara Patra Vol 6 No 2 (2016): Swara Patra Vol 6 No 1 (2016): Swara Patra Vol 5 No 4 (2015): Swara Patra Vol 5 No 3 (2015): Swara Patra Vol 5 No 2 (2015): Swara Patra Vol 5 No 1 (2015): Swara Patra Vol 4 No 4 (2014): Swara Patra Vol 4 No 3 (2014): Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra Vol 3 No 4 (2013): Swara Patra Vol 3 No 3 (2013): Swara Patra Vol 3 No 1 (2013): Swara Patra Vol 2 No 3 (2012): Swara Patra Vol 2 No 2 (2012): Swara Patra Vol 2 No 1 (2012): Swara Patra Vol 1 No 2 (2011): Swara Patra More Issue