Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
Majalah Ilmiah Swara Patra merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi Widyaiswara, Instruktur, Dosen, Peneliti dan civitas academika yang hendak mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk studi literatur, latihan penelitian, dan pengembangan teknologi sebagai bentuk penerapan metode, algoritma, maupun kerangka kerja. Scope Majalah Ilmiah Swara Patra meliputi energi terbarukan, minyak dan gas bumi, konservasi energi dan ekonomi energi.
Articles
241 Documents
INOVASI ITU MEMUDAHKAN DAN MENANTANG
Hasan Syukur
Swara Patra Vol 4 No 3 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Awal Tahun 2014, LAN memberlakukan kebijakan baru tentang Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) di seluruh tingkatan, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Diklatpim Pola Baru. Dalam sistem diklat yang baru, seorang alumni diklat masih terus dituntut untuk mampu menghasilkan inovasi-inovasi dan perubahan baru yang berkelanjutan. Pemerintah juga telah berupaya memberikan peluang dan bahkan penghargaan bagi daerah-daerah yang mampu menerapkan konsep kreativitas dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahannya. Untuk mewujudkan kreativitas dan menciptakan inovasi-inovasi baru dalam kepemerintahan di Indonesia memerlukan aparatur-aparatur yang kreatif dan inovatif, yang memiliki konsep berpikir kreatif. Untuk mewujudkan hal ini membutuhkan sebuah perubahan bagi aparatur dalam melatih cara berpikirnya kearah berpikir kreatif dan inovatif.
PENENTUAN MASA PENGGANTIAN PELUMAS MELALUI MONITORING PELUMAS
Arluky Novandy
Swara Patra Vol 2 No 3 (2012): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Produk Pelumas adalah produk olahan dari minyak bumi yang berfungsi untuk melumasi mesin, baik mesin kendaraan maupun mesin industri. Pelumas diformulasikan untuk memperpanjang usia mesin ketika beroperasi, sehingga kemampuan pelumas dalam membentuk lapisan film adalah modal utama dalam melapisi mesin sehingga bisa mengurangi gesekan antar logam. Masa penggunaan pelumas umumnya bergantung pada manual dari peralatan yang kita pakai. Tentunya dalam hal ini, pelumas yang harus digunakan adalah pelumas yang sesuai dengan rekomendasi bawaan alat tersebut. Kekurangannya adalah harga pelumas bawaan alat tersebut sangatlah mahal karena pelumas tersebut harus di import.Dengan mahalnya harga pelumas bawaan alat maka tentunya ada keinginan dari si pemakai alat untuk mengganti jenis pelumas bawaan alat tersebut dengan pelumas buatan lokal (dalam negeri) sehingga bisa menekan biaya operasi suatu perusahaan. Bergantinya jenis pelumas tentunya guidance masa penggantian pelumas sangatlah diperlukan, sedangkan guidance masa penggantian pelumas bawaan alat adalah sesuai dengan pelumas bawaan alat itu sendiri. Nah, disinlah diperlukan suatu monitoring performa pelumas untuk mengetahui kapan penggantian pelumas sebaiknya dilakukan, sehingga ketergantungan terhadap pelumas import bawaan alat bisa di eliminir.
PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Dwi Heri Sudaryanto
Swara Patra Vol 4 No 3 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Dalam rangka usaha memelihara kewibawaan Pegawai Negeri Sipil, serta untuk mewujudkan Pegawai Negeri sebagai Aparatur Pemerintah yang bersih dan berwibawa diperlukan aparatur yang berdedikasi dan berdisiplin yang tinggi, tujuannya adalah untuk membangun citra dan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur Negara yang fungsinya sebagai abdi Negara dan pelayan masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya perangkat peraturan disiplin yang memuat pokok-pokok kewajiban, larangan dan sanksi apabila suatu kewajiban tersebut tidak ditaati atau adanya suatu pelanggaran-pelanggaran dalam menjalankan tugas. Pemberian sanksi disiplin terhadap Pegawai Negeri Sipil pada dasarnya sudah memiliki hukum yang jelas dan diatur ke dalam dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara khususnya pada pasal 33, serta PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil khususnya bagian III.Kedisiplinan pegawai dapat ditegakkan apabila peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan oleh sebagian besar pegawainya dalam kenyataan, bahwa dalam suatu instansi apabila sebagian besar pegawainya mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan, maka disiplin pegawai sudah dapat ditegakkan.
STUDI PERENCANAAN POLA PENYEBARAN SUMUR PRODUKSI TERHADAP PENGARUH HETEROGENITAS RESERVOIR
Agus Alexandri
Swara Patra Vol 3 No 3 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ketidakseragaman reservoir dapat terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan pada lingkungan pengendapan yang akan memberikan gambaran mengenai besar butir, bentuk butir dan juga mengenai sementasi. Disamping lingkungan pengendapan, proses sedimentasi juga dapat mempengaruhi ketidakseragaman reservoir.Pada kenyataannya, semua reservoir yang ditemui bersifat heterogen, apabila ditinjau dari studi facies dan data-data penilaian formasi. Untuk mendapatkan hasil yang ekonomis dalam penentuan pola penyebaran sumur, maka informasi data geologi sangat diperlukan, informasi data geologi ini dapat berupa geologi permukaan dan bawah permukaan. Dari data-data analisa penilaian formasi dan data geologi, maka dapat ditentukan distribusi zona ketebalan produktif sebagai dasar penentuan titik-titik dan pola sumur produksi. Perencanaan pola penyebaran sumur produksi memerlukan tahapan perencanaan yang berfungsi untuk menentukan pola sumur produksi dan evaluasi untuk mengetahui hasil dari perencanaan dan optimasi produksi sumur.
BAHAN DASAR MINYAK PELUMAS MINERAL ( BASE MINERAL OIL )
Mulyono Mulyono
Swara Patra Vol 2 No 3 (2012): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Base mineral oil adalah jenis base oil yang dihasilkan dari proses pemurnian minyak bumi (crude oil) melalui serangkaian proses kilang. Untuk mendapatkan fraksi minyak pelumas dasar dari minyak bumi maka diperlukan berbagai macam proses untuk memeperoleh sifat sifat penting dari minyak pelumas hal ini mengingat senyawa hidro karbon yang ada dalam minyak bumi adalah dalam jumlah yang sangat besar dan sangat komplek. Untuk menghindari hidrokarbon yang mempunyai sifat jelek terhadap pelumas maka diperlukan unit unit proses yang sangat banyak dan saling terintegreted satu sama lain karena semua unit yang ada adalah penghilangan sifat sifat hidrokarbon yang mempunyai pengaruh jelek terhadap pelumasBase mineral oil adalah jenis base oil yang dihasilkan dari proses pemurnian minyak bumi (crude oil) melalui serangkaian proses kilang. Untuk mendapatkan fraksi minyak pelumas dasar dari minyak bumi maka diperlukan berbagai macam proses untuk memeperoleh sifat sifat penting dari minyak pelumas hal ini mengingat senyawa hidro karbon yang ada dalam minyak bumi adalah dalam jumlah yang sangat besar dan sangat komplek. Untuk menghindari hidrokarbon yang mempunyai sifat jelek terhadap pelumas maka diperlukan unit unit proses yang sangat banyak dan saling terintegreted satu sama lain karena semua unit yang ada adalah penghilangan sifat sifat hidrokarbon yang mempunyai pengaruh jelek terhadap pelumas
PENERAPAN MANAGEMENT OF CHANGE (MOC) PADA INDUSTRI MIGAS
Kasturi Kasturi
Swara Patra Vol 4 No 3 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Industri Migas membutuhkan adanya keseriusan dalam penanganan dan pengoperasian. Hal ini dilatar belakangi oleh resiko tinggi, biaya tinggi dan teknologi tinggi. Pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana proses untuk melakukan perubahan pada equipment, proses operasional atau produksi, prosedur juga batasan operasional. Untuk menghasikan perubahan, setiap karyawan dan pemimpin akan melalui serangkaian pengalaman dan menganalisa permasalahan, sampai pada mengatasi masalah. Dari sini muncul adanya suatu kompetisi yang menuju ke kompetensi dalam usaha menuju perubahan teknik pengelolaan dalam lingkup kerja-nya. Kendala yang akan terjadi di selesaikan terkait dengan kesiapan perencanaan, biaya, serta memperkecil dampak yang mungkin akan terjadi.
PERANAN DATA PENILAIAN FORMASI UNTUK MEMINIMASI KERUSAKAN FORMASI AKIBAT AKTIVITAS PEMBORAN
Asep Mohammad Ishaq
Swara Patra Vol 3 No 3 (2013): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kerusakan formasi di sekitar lubang sumur pada lapisan produktif mengakibatkan berkurangnya aliran hidrokarbon ke dalam sumur. Kerusakan formasi dapat diidentifikasikan dengan adanya perubahan permeabilitas yang semakin kecil, antara lain disebabkan oleh adanya aktivitas pemboran yaitu invasi filtrat lumpur dan padatan yang menyumbat pori-pori batuan dan mengakibatkan penurunan permeabilitas. Permeabilitas yang semakin kecil menyebabkan terjadinya penurunan produksi.Dalam mengidentifikasi kerusakan formasi memanfaatkan data penilaian formasi. Perolehan data penilaian formasi dilakukan dengan Analisa Inti Batuan, Analisa Fluida Reservoir, Well Logging dan Well Testing.Dari perolehan data ini maka dapat dilakukan identifikasi dan analisa indikasi kerusakan formasi untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan formasi.
APLIKASI SISTEM SCADA MENGGUNAKAN PROTOKOL KONVERSI RS-232 KE RS-422
Supriyanto Sikumbang
Swara Patra Vol 2 No 3 (2012): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Aplikasi sistem SCADA menggunakan protokol konversi RS-232 ke RS-422 dan Wonderware Intouch dalam jaringan PLC OMRON CPM2A. Sistem ini mampu mengatur, memonitoring dan mengendalikan komunikasi antar PLC dalam satu jaringan RS-422 dengan Human to Machine Interface (HMI) sebagai interfacenya dengan biaya yang lebih murah. Sistem ini menggunakan RS-422 sebagai protokol komunikasinya karena mendukung komunikasi jarak jauh multidrop sehingga komputer server dapat mengontrol beberapa PLC dan mengatur komunikasi antara PLC tersebut. Pengguna dapat memasukan set point langsung melalui HMI dan membaca database yang disimpan di dalam file Microsoft Access.
MEMBEDAH STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) di INDONESIA
Risdiyanta Risdiyanta
Swara Patra Vol 4 No 3 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Stasiun Pengisian Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)tentu tidak asing bagi masyarakat Indonesia, untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM ) secara eceran/ritel bagi kendaraan bermotor baik roda dua atau empat dan lebih, Secara bisnis SPBU yang kepemilikan SPBU yang ada di Indonesia tidak hanya milik Pertamina tapi juga milik swasta baik nasional ataupun asing.Untuk mendirikan SPBU Pertamina/swasta ada syarat-syarat terkait biaya maupun sarana prasarana yang diwajibkan agar nantinya apabila sudah beroperasi bisa melayani masyarakat yang ingin membeli bahan bakar minyak.
MONITORING KEAJEGAN KINERJA ANALIS LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN CONTROL CHARTTOOL
Arluky Novandy
Swara Patra Vol 4 No 3 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengukuran keajegan kinerja dari suatu organisasi bisa merupakan penggambaran kinerja dari setiap individu yang terlibat di dalam organisasi tersebut sehingga pengukuran keajegan kinerja dari individu saat ini sangatlah penting. Ada beberapa tool yang bisa digunakan untuk memonitoring keajegan kinerja dari setiap individu. Salah satu tool yang umumnya di gunakan di industri adalah penggunaan control chart. Efektifitas penggunaan tool ini diujicobakan pada analis laboratorium penguji di Pusdiklat Migas Cepu. Disimpulkan bahwa penggunaan tool ini terlihat cukup efektif dalam mengevaluasi kinerja dari analis, bahkan bisa juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari peralatan yang digunakan para analis untuk menganalisis sample uji di laboratorium.