cover
Contact Name
Noor Indahwati
Contact Email
fkip.unigres@gmail.com
Phone
+6281233164633
Journal Mail Official
noorindahwati@gmail.com
Editorial Address
Jl. Arif Rahman Hakim No. 2 B Gresik Jawa Timur Indonesia
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Jendela Pendidikan
Published by Universitas Gresik
ISSN : 20894554     EISSN : 26223635     DOI : -
Core Subject : Education,
Naskah berisi bahasan teori ,artikel, atau hasil penelitian yang berhubungan dengan kajian humaniora, sains, dan pengajaran atau pendidikan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 1 (2025): Jendela Pendidikan" : 5 Documents clear
Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan Digital dalam Membentuk Literasi Politik Generasi Z di Indonesia Umam, Aldo Faisal
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 15 No 1 (2025): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v15i1.3150

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara generasi Z di Indonesia mengakses, memahami, dan merespons informasi politik, sehingga menimbulkan tantangan baru dalam membangun literasi politik yang kritis dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi pendidikan kewarganegaraan digital dalam membentuk literasi politik generasi Z, khususnya dalam aspek pemahaman konsep kewarganegaraan, kemampuan berpikir kritis, deteksi misinformasi, partisipasi diskusi politik daring, serta pemanfaatan platform digital untuk keterlibatan sipil. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan 30 responden dari kalangan siswa SMA, mahasiswa, dan guru pendidikan kewarganegaraan di tiga kota besar di Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, kuesioner terbuka, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman kewarganegaraan digital sudah relatif tinggi (78%), namun keterampilan praktis seperti mendeteksi misinformasi (54%) dan keterlibatan dalam diskusi politik daring (48%) masih rendah. Temuan ini menegaskan adanya kesenjangan antara aspek kognitif dan praksis dalam literasi politik digital. Penelitian merekomendasikan penerapan project-based learning, integrasi civic online reasoning, serta kolaborasi dengan organisasi pemeriksa fakta untuk meningkatkan kemampuan kritis dan partisipasi politik generasi Z. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan digital berpotensi menjadi strategi kunci dalam memperkuat kualitas demokrasi Indonesia di era digital.pendidikan kewarganegaraan digital
Efektivitas Literasi Data dalam Kurikulum Merdeka untuk Meningkatkan Keterampilan Analitik Generasi Z Fauziyyah, Ghina
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 15 No 1 (2025): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v15i1.3151

Abstract

Perkembangan era digital menuntut Generasi Z memiliki keterampilan analitik yang kuat, salah satunya melalui penguasaan literasi data. Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Indonesia memuat literasi data sebagai bagian dari kompetensi abad ke-21, namun efektivitasnya dalam meningkatkan keterampilan analitik siswa belum banyak diteliti secara empiris. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas literasi data dalam Kurikulum Merdeka terhadap keterampilan analitik Generasi Z serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat implementasinya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif-eksplanatori, melibatkan 200 siswa SMA yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen berupa kuesioner skala Likert, observasi kelas, dan wawancara semi-terstruktur dengan guru. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda serta analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi data berpengaruh signifikan terhadap keterampilan analitik siswa (β = 0,62; p < 0,05), dengan skor tertinggi pada kemampuan membaca data (M=4,1) dan skor terendah pada kemampuan mengolah data (M=3,5). Faktor penghambat utama adalah keterbatasan pelatihan guru dan disparitas infrastruktur sekolah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi data efektif dalam memperkuat keterampilan analitik Generasi Z, namun implementasinya perlu diperkuat melalui pelatihan guru berbasis proyek, modul literasi data, serta penyediaan sarana digital yang merata. Temuan ini memberikan kontribusi teoretis bagi pengembangan literasi data dalam pendidikan Indonesia dan implikasi praktis bagi kebijakan Kurikulum Merdeka.
Pendidikan Anti-Bullying di Sekolah Menengah: Pendekatan Holistik melalui Proyek Profil Pelajar Pancasila Sandi, Budi
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 15 No 1 (2025): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v15i1.3152

Abstract

Fenomena bullying di sekolah menengah masih menjadi permasalahan serius yang berdampak pada kesehatan mental, iklim sekolah, dan kualitas pembelajaran siswa. Berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa intervensi berbasis karakter efektif dalam mengurangi perilaku agresif, namun masih jarang dikaitkan secara langsung dengan Proyek Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pendekatan holistik pendidikan anti-bullying melalui P5 di sekolah menengah, dengan fokus pada integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan karakter siswa. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan tiga sekolah menengah yang telah melaksanakan P5 minimal satu tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan signifikan kasus bullying yang dilaporkan siswa, dari 35% menjadi 12%, peningkatan skor empati dari 2,8 menjadi 4,1 (skala 1–5), serta peningkatan kepuasan iklim sekolah dari 60% menjadi 85%. Dimensi gotong royong dan beriman serta berakhlak mulia terbukti berperan dominan dalam membentuk perilaku prososial siswa. Temuan ini menguatkan teori pendidikan karakter dan sejalan dengan rekomendasi UNESCO tentang pencegahan kekerasan berbasis pendidikan. Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi sekolah untuk mengintegrasikan tema anti-bullying dalam setiap proyek P5 dan merekomendasikan penguatan kebijakan pendidikan nasional yang mendukung terciptanya sekolah yang aman dan inklusif.pendidikan anti-bullying
Model Pendidikan Inklusif Berbasis Teknologi untuk Memperkuat Akses Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Daerah 3T Solikhah, Mar'atus
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 15 No 1 (2025): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v15i1.3153

Abstract

Pendidikan inklusif merupakan salah satu upaya strategis dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang menghadapi keterbatasan infrastruktur, tenaga pendidik, serta sarana pendukung pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pendidikan inklusif berbasis teknologi yang dapat memperkuat akses pendidikan bagi ABK di daerah 3T melalui analisis kesiapan guru, ketersediaan infrastruktur, serta kesesuaian perangkat teknologi dengan kebutuhan peserta didik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan guru, kepala sekolah, orang tua, dan siswa ABK sebagai partisipan, serta mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap teknologi asistif berada pada kategori tinggi (76%), namun keterampilan teknis masih terbatas (68%) dan ketersediaan infrastruktur rendah (55%). Selain itu, kebutuhan terhadap perangkat asistif mencapai 82%, tetapi kesesuaian perangkat dengan kebutuhan anak baru 56%, meskipun integrasi teknologi dalam kurikulum sudah cukup kuat (83%). Temuan ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara kesiapan sumber daya manusia dengan sarana fisik, sehingga solusi yang ditawarkan meliputi peningkatan penyediaan perangkat asistif, pelatihan berkelanjutan bagi guru, serta kolaborasi multi-stakeholder untuk mendukung keberlanjutan implementasi. Penelitian ini berimplikasi pada penguatan kebijakan pendidikan inklusif berbasis teknologi dan memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Integrasi Kurikulum Merdeka dengan Pendidikan Digital Ethics: Strategi Menjawab Tantangan Era AI di Indonesia Komarudin, Komarudin
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 15 No 1 (2025): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v15i1.3154

Abstract

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah membawa dampak signifikan terhadap dunia pendidikan, termasuk di Indonesia, sekaligus menghadirkan tantangan etis yang perlu diantisipasi sejak dini. Kurikulum Merdeka yang menekankan fleksibilitas, kebebasan belajar, dan pembentukan karakter memberikan peluang strategis untuk mengintegrasikan pendidikan etika digital dalam membekali siswa menghadapi kompleksitas era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi integrasi Kurikulum Merdeka dengan pendidikan etika digital serta menganalisis relevansinya dengan tantangan dan kebutuhan etis di era AI. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus pada tiga sekolah menengah di Jawa Barat, melibatkan 9 guru, 3 konselor, dan 30 siswa melalui wawancara, observasi, dan kuesioner terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi etika digital berdampak positif terhadap kesadaran siswa, dengan peningkatan rata-rata skor persepsi hingga 3,8, perubahan perilaku digital yang lebih bertanggung jawab, serta kepuasan siswa terhadap iklim sekolah yang lebih etis (4,0). Namun, ditemukan kesenjangan antara sekolah di perkotaan dan pedesaan akibat keterbatasan infrastruktur dan kompetensi guru. Penelitian ini menegaskan bahwa kompetensi guru, ketersediaan modul ajar standar, serta dukungan kebijakan dan infrastruktur merupakan faktor kunci keberhasilan. Temuan ini memberikan kontribusi akademis terhadap literatur integrasi etika digital dalam pendidikan nasional, serta implikasi praktis bagi pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam membangun generasi yang cerdas sekaligus beretika di era AI.

Page 1 of 1 | Total Record : 5