cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Fitopatologi Indonesia
ISSN : 02157950     EISSN : 23392479     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Fitopatologi Indonesia (JFI) is an official publication owned by the Indonesian Phytopathology Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia). In 2010, JFI management was given to PFI Komda Bogor. Since then, JFI has been published 6 times (January, March, May, July, September, and November).
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 20 No. 5 (2024): September 2024" : 6 Documents clear
Direct Electric System untuk Mengeliminasi Nematoda Radopholus similis pada Medium Tanam Dracaena reflexa: Direct Electric System to Eliminate Radopholus similis Nematodes in Planting Medium for Dracaena reflexa Indahsari, Rizkhi; Supramana, Supramana; Munif, Abdul; Syafutra, Heriyanto
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 20 No. 5 (2024): September 2024
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.20.5.217-225

Abstract

Tanaman Song of India (Dracaena reflexa) merupakan komoditas ekspor Indonesia dengan tujuan Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Singapura dan Eropa. Ditemukannya nematoda pelubang akar Radopholus similis pada medium tanam kokopit menyebabkan dikeluarkannya Notification of Non-Compliance (NNC) oleh negara tujuan. Penelitian ini bertujuan mengekplorasi penggunaan teknik Direct Electric System (DES) untuk mengeliminasi nematoda pelubang akar R. similis yang ditemukan pada medium tanam kokopit. Percobaan laboratorium dilakukan untuk mengevaluasi efek penggunakan DES pada berbagai tegangan, jarak elektroda dan lama pemaparan pada medium tanah dan kokpit terhadap mortalitas R. similis. Percobaan rumah kaca dilakukan untuk mengetahui pengaruh DES terhadap mortalitas R. similis dan pertumbuhan tanaman D. reflexa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada medium tanah dan kokopit kematian nematoda berturut-turut sebesar 83.46% dan 86.17% tercapai dengan tegangan DES 1500 V, serta jarak elektroda 1 dan 2 cm selama 15 menit. Perlakuan DES pada tegangan 1500 V selama 15 menit pada medium kokopit tidak menurunkan pertumbuhan D. reflexa di rumah kaca.
Keberadaan Nematoda Aphelenchoides besseyi pada Benih Padi Varietas Lokal di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara: The Presence of the Nematode Aphelenchoides besseyi on Seeds of Local Rice Varieties in Samosir Regency, North Sumatra Sitanggang, Della; Supramana, Supramana; Kurniawati, Fitrianingrum
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 20 No. 5 (2024): September 2024
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.20.5.226-233

Abstract

Aphelenchoides besseyi merupakan salah satu nematoda parasit penting pada tanaman padi. Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan A. besseyi pada benih padi varietas lokal dari tiga kecamatan di Kabupaten Samosir, yaitu Pangururan, Sianjur Mula-Mula, dan Palipi. Nematoda diekstrak dari 400 benih padi pada setiap varietas menggunakan metode modifikasi corong Baermann. Benih padi dipotong pada bagian hilum, direndam dalam air, dan diinkubasi dalam ruangan gelap selama 24 jam pada suhu 20 °C. Nematoda diidentifikasi berdasarkan ciri morfologi dan morfometri. Pengukuran morfometri A. besseyi dilakukan terhadap 70 nematoda betina dan 10 nematoda jantan. Nematoda A. besseyi ditemukan pada varietas ‘Si Serang’, ‘Saratus Ari’, ‘Si Pining’, dan ‘Si Bandung’ dengan populasi 5 sampai 13 individu per 10 g atau 400 butir benih padi. Nematoda A. besseyi berhasil diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri morfologi, yaitu tubuh ramping, bibir set off, stilet tipis, median bulbus berukuran besar, dan terdapat mucro berbentuk bintang pada ujung ekor. Nematoda jantan memiliki ujung ekor melengkung dengan spikula berbentuk seperti duri mawar. Ukuran tubuh nematoda pucuk putih asal varietas padi lokal Samosir lebih kecil dibandingkan ukuran A. besseyi yang telah dilaporkan sebelumnya.
The PGPR Bacteria from Bamboo Rhizosphere as a Biocontrol Agent for Moler Disease: The PGPR Bacteria from Bamboo Rhizosphere as a Biocontrol Agent for Moler Disease Susanti, Herni; Rianto, Fadjar; Syahputra, Edy
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 20 No. 5 (2024): September 2024
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.20.5.234-241

Abstract

Plant growth promoting rhizobacteria banyak dimanfaatkan sebagai agens hayati, baik terhadap F. oxysporum ataupun patogen lainnya. PGPR dari perakaran bambu berpotensi dimanfaatkan untuk pengendalian penyakit moler pada bawang merah. Penelitian ini bertujuan melakukan penilaian potensi PGPR dari perakaran bambu, sebagai agens antagonis terhadap F. oxysporum. Sampel rizosfer bambu diambil dari beberapa lokasi di Kalimantan Barat dan diisolasi menggunakan metode tuang sebar pada medium nutrient agar. Isolat-isolat yang diperoleh dilakukan penilaian sebagai agens antagonis terhadap F. oxysporum secara in vitro. Hasil ekplorasi diperoleh 30 isolat, 19 isolat di antaranya mempunyai daya hambat terhadap F. oxysporum. Pada uji produksi HCN, diperoleh tujuh isolat terindikasi menghasilkan gas HCN dan menghambat F.oxysporum melebihi 50%, yaitu isolat PY.01, ST.02, PY.03, S2.05, PR.01, PR.02, dan ST.03. Isolat tersebut juga dapat menurunkan produksi konidium. Pengujian anticendawan dari metabolit yang terlarut dalam supernatan diperoleh 12 isolat menunjukkan sifat anticendawan dan mampu menghambat pertumbuhan F. oxysporum. Metabolit sekunder dari isolat PR.01 memiliki indeks penghambatan tertinggi, yaitu 73.08. Isolat ST.02, PR.02, dan S2.05 menunjukkan keunggulan dalam menghambat F. oxysporum, menghasilkan gas HCN dan metabolit.
Aktivitas Antagonisme Cendawan Endofit terhadap Cendawan Penyebab Bintik Mata Cokelat Daun Kopi: Antagonism Activity of Endophytic Fungi Against Pathogenic Fungus That Cause Coffee Brown Eye Spot Asparita, Yulia Dwi; Aini, Luqman Qurata; Suharjono
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 20 No. 5 (2024): September 2024
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.20.5.242-254

Abstract

Kopi merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berperan sebagai sumber devisa negara. Namun demikian produktivitas dan kualitas kopi mengalami penurunan yang disebabkan oleh cendawan penyebab bintik mata cokelat pada daun tanaman kopi. Salah satu alternatif untuk mengatasi pertumbuhan cendawan patogen tersebut ialah memanfaatkan cendawan endofit antagonisnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi cendawan penyebab bintik mata cokelat daun tanaman kopi dan cendawan endofit antagonisnya serta mengevaluasi potensi dan mekanisme antagonismenya. Cendawan patogen diisolasi dari daun tanaman kopi dengan gejala penyakit bintik mata cokelat, sedangkan cendawan endofit diisolasi dari daun kopi sehat yang dikumpulkan dari Perkebunan Kopi Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Masing-masing cendawan dimurnikan berdasarkan metode monospora. Isolat cendawan patogen diseleksi berdasarkan uji patogenisitas. Isolat cendawan endofit diuji potensi antagonisnya terhadap isolat cendawan patogen terpilih. Isolat cendawan endofit dengan potensi tertinggi menghambat pertumbuhan isolat cendawan patogen diidentifikasi berdasarkan similaritas sekuens 18S rDNA. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat cendawan penyebab bintik mata cokelat memiliki similaritas sekuens 100% dengan Mycosphaerella coffeicola-PF2. Isolat cendawan endofit paling potensial mampu menghambat pertumbuhan isolat cendawan patogen, memiliki similaritas sekuens 99.94% dengan Colletotrichum sp.-EF1. Cendawan endofit Colletotrichum sp. menghambat pertumbuhan M. coffeicola dengan mekanisme kompetisi dan mikoparasit. Cendawan endofit Colletotrichum sp. dapat dikembangkan sebagai agens biopestisida untuk mengendalikan M. coffeicola penyebab penyakit bintik mata cokelat pada daun tanaman kopi.
DAS-ELISA and RT-PCR Methods for Detection of Potyviruses Infecting Shallot: DAS-ELISA and RT-PCR Methods for Detection of Potyviruses Infecting Shallot Siregar, Ivan Arif Rachman Martua; Hidayat, Sri Hendrastuti
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 20 No. 5 (2024): September 2024
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.20.5.255-262

Abstract

Infeksi virus pada tanaman bawang merah di Indonesia merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman, terutama karena sifatnya yang terbawa umbi. Deteksi virus untuk memantau insidensi penyakit di lapangan atau memeriksa benih sehat membutuhkan metode yang akurat dan dapat diandalkan. Pada penelitian ini dilakukan deteksi anggota Potyvirus, yaitu Onion yellow dwarf virus (OYDV) dan Shallot yellow stripe virus (SYSV) menggunakan metode double antibody sandwhich enzyme-linked immunosorbent assay (DAS-ELISA) dan reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) dari sampel daun bawang merah. Sampel daun dikumpulkan dari beberapa daerah penanaman bawang merah di Brebes dan Cirebon. Infeksi OYDV dan SYSV dideteksi menggunakan metode DAS-ELISA, selanjutnya sampel lapangan yang memberikan reaksi positif dipilih untuk deteksi lebih lanjut menggunakan metode RT-PCR dan perunutan asam nukleat dengan sikuensing. Berdasarkan metode DAS-ELISA, infeksi OYDV dan SYSV berhasil dideteksi dari sampel lapangan sebagai infeksi tunggal dan infeksi campuran. Infeksi Potyvirus terkonfirmasi dengan metode RT-PCR dari sampel lapangan yang memberikan reaksi positif dalam ELISA. Analisis sikuen nukleotida menunjukkan infeksi OYDV baik pada sampel yang bereaksi positif dengan antiserum OYDV maupun SYSV. Hasil tersebut mengindikasikan terjadinya reaksi silang antara antiserum OYDV dan SYSV.
Cover Jurnal Fitopatologi Vol. 20 No. 5, September 2024: Cover Jurnal Fitopatologi Vol. 20 No. 5, September 2024 Editors Jurnal Fitopatologi Indonesia
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 20 No. 5 (2024): September 2024
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This editorial contains the front cover, editorial page, and back cover of the Jurnal Fitopatologi Vol. 20 No. 5, September 2024.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 21 No. 1 (2025): Maret 2025 - IN PROGRESS Vol. 20 No. 6 (2024): November 2024 - IN PROGRESS Vol. 20 No. 5 (2024): September 2024 Vol. 20 No. 4 (2024): Juli 2024 Vol. 20 No. 3 (2024): Mei 2024 Vol. 20 No. 2 (2024): Maret 2024 Vol. 20 No. 1 (2024): Januari 2024 Vol 19 No 6 (2023): November 2023 Vol 19 No 5 (2023): September 2023 Vol. 19 No. 4 (2023): Juli 2023 Vol 19 No 4 (2023): Juli 2023 Vol 19 No 3 (2023): Mei 2023 Vol 19 No 2 (2023): Maret 2023 Vol. 19 No. 2 (2023): Maret 2023 Vol 19 No 1 (2023): Januari 2023 Vol. 18 No. 6 (2022): November 2022 Vol. 18 No. 5 (2022): September 2022 Vol. 18 No. 4 (2022): Juli 2022 Vol. 18 No. 3 (2022): Mei 2022 Vol. 18 No. 2 (2022): Maret 2022 Vol. 18 No. 1 (2022): Januari 2022 Vol 17 No 6 (2021) Vol 17 No 5 (2021) Vol 17 No 4 (2021) Vol 17 No 3 (2021) Vol 17 No 2 (2021) Vol 17 No 1 (2021) Vol 16 No 6 (2020) Vol. 16 No. 5 (2020) Vol 16 No 4 (2020) Vol. 16 No. 3 (2020) Vol 16 No 2 (2020) Vol 16 No 1 (2020) Vol 15 No 6 (2019) Vol 15 No 2 (2019) Vol 15 No 1 (2019) Vol 14 No 6 (2018) Vol 14 No 5 (2018) Vol 14 No 4 (2018) Vol. 14 No. 3 (2018) Vol. 14 No. 2 (2018) Vol 14 No 1 (2018) Vol. 14 No. 1 (2018) Vol. 13 No. 6 (2017) Vol 13 No 5 (2017) Vol. 13 No. 5 (2017) Vol 13 No 4 (2017) Vol. 13 No. 3 (2017) Vol. 13 No. 2 (2017) Vol. 13 No. 1 (2017) Vol 12 No 6 (2016) Vol 12 No 5 (2016) Vol 12 No 4 (2016) Vol 12 No 3 (2016) Vol 12 No 2 (2016) Vol 12 No 1 (2016) Vol 11 No 6 (2015) Vol 11 No 5 (2015) Vol 11 No 4 (2015) Vol 11 No 3 (2015) Vol 11 No 2 (2015) Vol 11 No 1 (2015) Vol 10 No 6 (2014) Vol 10 No 5 (2014) Vol 10 No 4 (2014) Vol 10 No 3 (2014) Vol 10 No 2 (2014) Vol 10 No 1 (2014) Vol 9 No 6 (2013) Vol 9 No 5 (2013) Vol 9 No 4 (2013) Vol 9 No 3 (2013) Vol 9 No 2 (2013) Vol 9 No 1 (2013) Vol 8 No 6 (2012) Vol 8 No 5 (2012) Vol 8 No 4 (2012) Vol. 8 No. 3 (2012) Vol. 8 No. 2 (2012) Vol. 8 No. 1 (2012) More Issue