cover
Contact Name
Sri Wahyuni
Contact Email
geulimastikesmuhammadiyahaceh@gmail.com
Phone
+6285362414800
Journal Mail Official
geulimastikesmuhammadiyahaceh@gmail.com
Editorial Address
Jalan Harapan No. 14 Punge Blang Cut Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Kode pos : 23234
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Kebidanan Muhammadiyah GEULIMA
ISSN : 23391170     EISSN : 27749886     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kebidanan Muhammadiyah Geulima, berisi tulisan tentang tulisan Ilmiah yang berkaitan dengan Bidang Kesehatan terutama Kebidanan
Articles 41 Documents
HUBUNGAN PENATALAKSANAAN PENYIMPANAN ASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEURAXA BANDA ACEH TAHUN 2015 Fajriana, Eulisa
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 5, No 2 (2015): Edisi September 2015
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan laporan yang diperoleh dari  Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh (2015), pada periode Februari 2015 dari jumlah bayi usia 0-6 bulan sebanyak 113 orang terdapat sebanyak 71% bayi diberikan ASI eksklusif. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya kurang pengetahuan ibu tentang penyimpanan ASI dan cara memerah ASI. Berdasarka hasil wawancara diperoleh bahwa 7 orang ibu menyusui yang tidak menyusui dengan alasan bahwa ibu kurang mengetahui bagaimana penatalaksanaan proses menampung ASI, menyimpang ASI. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan penatalaksanaan penyimpanan ASI  dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2015.Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan kuesioner. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 8 s/d 20 Juni 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang memiliki bayi usia 6-12 bulan dan tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel berjumlah 67 orang, data diolah dan analisis menggunakan chi square test (x2).Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa dari 38 responden yang cara penyimpanan ASI kurang baik terdapat sebanyak 31 responden (81,6%) tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya (p=0,019), dari 36 responden yang wadah penyimpanan ASInya kurang tepat terdapat sebanyak 30 responden (83,3%) tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya (p=0,012), dari 38 responden yang lama penyimpanan ASInya kurang sesuai terdapat sebanyak 31 responden (81,6%) tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya (p=0,019), dari 34 responden yang cara pemberian ASI yang dismpan berada baik terdapat sebanyak 16 responden (47,1%) memberikan ASI eksklusif pada bayinya (p=0,011).Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan cara penyimpanan, wadah. Lama penyimpanan dan cara penyimpanan ASI yang disimpan dengan pemberian ASI eksklusif. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan agar dapat membuka layanan konseling untuk memotivasi dan memberikan informasi kepada sebagian besar responden yang kurang tepat tentang cara penyimpanan, wadah, lama dan cara pembrian ASI yang disimpan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2015-2017 Wahyuni, Sri
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 8, No 1 (2018): Edisi Maret 2018
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperemesis gravidarum merupakan keadaan mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis gravidarum. Jumlah kematian ibu di Provinsi Aceh yang disebabkan oleh hiperemesis gravidarum sebanyak 1 orang (0,5%). Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Pemerintah Aceh tahun 2015 jumlah ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak 57 orang (6,8%), tahun 2016 sebanyak 73 orang (9,1%) dan tahun 2017 sebanyak 71 orang (9,8%). Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Pemerintah Aceh tahun 2015-2017.Metode penelitian ini bersifat deksriptif retrospektif dengan tehnik pengambilan sampel secara Total Populasi dengan jumlah sampel 201 orang ibu yang mengalami hiperemesis gravidarum. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus s/d 11 Agustus 2018 dengan analisa univariat dan bivariat menggunakan uji Chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 201 responden sebagian besar mengalami hiperemesis gravidarum tingkat sedang sebanyak 89 responden (44,3%), tidak primigravida sebanyak 5127 responden (63,2%), tidak kehamilan ganda sebanyak 155 responden (77,1%) dan tidak molahidatidosa sebanyak 166 responden (82,6%) dimana primigravida dengan nilai P Value (0,006), kehamilan ganda nilai P Value (0,001) dan molahidatidosa nilai P Value (0,03).Kesimpulan terdapat pengaruh antara primigravida, kehamilan ganda dan molahidatidosa terhadap kejadian hiperemesis garvidarum. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dengan hiperemesis garvidarum
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH TAHUN 2015 Murhadi, Teuku
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 5, No 2 (2015): Edisi September 2015
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit menular seksual  (PMS) adalah suatu penyakit atau gangguan yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak hubungan seksual. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh di ruang IMS pada bulan Januari s/d April 2015 terdapat 32 orang Wanita Usia Subur (WUS) terkena Penyakit Menular Seksual diantaranya adalah terdapat 3 orang terkena Servicitis Klamidialis, 7 orang terkena Bacterial Vaginosis (BV), 10 orang terkena Kandidiasis, 5 orang terkena Sifilis dini, 1 orang terkena Sifilis lanjut, 3 orang terkena Uretritis Non-Gonokokus, dan 3 orang terkena HIV (Data Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh, 2015). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Dengan Kejadian Penyakit Menular Seksual Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam Tahun 2015. Metode penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik Total Sampling dengan jumlah sampel 48 orang. Pengumpulan data dilakaukan pada tanggal 12 Agustus s/d 02 September 2015. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dengan CI 95% dan ditentukan apabila p value 0,05. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 responden terdapat 25 responden yang berpengetahuan rendah yang negatif PMS sebanyak 24 orang (96,0 %) dan 25 responden yang mempunyai sikap negatif yang negatif  PMS sebanyak 22 orang (88,0%), dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan wanita usia subur dengan kejadian penyakit menular seksual dengan nilai p=0,002 (p 0,05) dan tidak terdapat hubungan sikap wanita usia subur dengan kejadian penyakit menular seksual dengan nilai p=0,067 (p 0,05). Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat hubungan antara pengetahuan wanita usia subur dengan kejadian penyakit menular seksual. Maka disarankan bagi petugas kesehatan agar dapat mengadakan penyuluhan tentang penyakit menular seksual dan cara mencegah penyakit menular seksual serta menjaga kesehatan reproduksi. Perbuatan zina adalah suatu perbuatan yang dilarang agama karena merupakan perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk. Al-Isra (17):32.
VALIDASI INDEKS UNTUK MENGUKUR KUALITAS PELAYANAN BERSALIN DI BANDA ACEH Wahyuni, Sri; Hajar, Siti
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 7, No 2 (2017): Edisi September 2017
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AKI di Indonesia merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan AKI di negara-negara ASEAN lainnya yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Sedangkan AKI di Singapura adalah yang paling terendah di ASEAN  yaitu 6 per 100.000 kelahiran hidup.  Sementara AKI di Malaysia dan Vietnam adalah masing-masing 160 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2012).  Mengevaluasi kualitas layanan bersalin merupakan hal yang kompleks, alat bantu yang inovatif telah dikembangkan untuk mempromosikan kepatuhan terhadap program klinis dan aspek lain dari kualitas persalinan, seperti checklist persalinan yang aman (Spector et al., 2012), sejumlah checklist  yang telah dikembang terlalu panjang dan sulit untuk dijadikan sebagai indikator penting dalam mengevaluasi kualitas layanan bersalin, sementara itu untuk mengukur kualitas layanan bersalin  adalah hal yang sangat penting dalam memastikan persalinan yang tepat untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir serta angka kesakitan. Sehingga ada kebutuhan untuk menilai kualitas pelayanan bersalin berdasarkan indeks atau langkah-langkah yang valid dan reliabel, serta efisien. Adapun indikator yang dinilai menekankan pada tahap proses, hal ini disesuaikan berdasarkan teori Avedis Donabedian yang membagi kualias layanan dalam tiga komponen yaitu Input Proses dan Output, dimana dengan menilai tahap Proses merupakan tahapan yang paling besar dalam menentukan kualitas dari suatu pelayanan kesehatan.Tujuan Penelitian : Untuk melakukan validasi untuk mengukur kualitas layanan bersalin, ditinjau dari dimansi kualitas klinis, kualitas komunikasi interpersonal, kualitas pemantauan dan pengawasan.Metode Penelitian : Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi observasional yang bertujuan mengamati variabel-variabel penelitian. Sedangkan pendekatan pada penelitian ini adalah study cross sectional dimana data yang menyangkut variabel penelitian akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai r tabel 0,17 hal ini menunjukkan bahwa item indeks berada pada kategori valid. Sementara nilai cronbachalfa diperoleh nilai 0,70 hal ini menunjukkan bahwa item indeks berada pada kategori reliabel.Kesimpulan : Berdasarkan nilai r tabel dan cronbach alfa maka ada kemungkinan seluruh item indeks dapat digunakan dalam menilai kualitas pelayanan bersalin.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS PATEK KABUPATEN ACEH JAYA memeh, rahma
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 10, No 2 (2020): Edisi September 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah bayi dengan BBLR sangat penting diperhatikan karena sangat erat berkaitan dengan kelangsungan hidup bayi selanjutnya. BBLR akan meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas bayi. Prevalensi kasus BBLR di Indonesia sebesar 10,2%, dimana 2,1% kematian bayi disebabkan oleh BBLR. Data yang diperoleh dari Puskesmas Patek Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2016 sebanyak 7 orang, tahun 2017 sebanyak 15 orang dengan jumlah kematian sebanyak 3 orang dan tahun 2018 sebanyak 7 orang dengan jumlah kematian 2 orang. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR di Puskesmas Patek Kabupaten Aceh Jaya tahun 2016-2018.Metode penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan retrospektif dengan tehnik pengambilan sampel secara Total Populasi dengan jumlah sampel 29 orang bayi dengan BBLR. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 April 2019 dengan analisa univariat dan bivariat menggunakan uji Chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P value  untuk anemia =0,014, peningkatan berat badan = 0,002, kehamilan ganda =0,006 dan umur =0,045Kesimpulan terdapat hubungan antara anemia, peningkatan berat badan, kehamilan ganda dan usia ibu dengan kejadian BBLR. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap bayi yang lahir dengan BBLR sehingga dapat mencegah penyebab kematian bayi karena BBLR.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2016 Hasanah, Siti
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 6, No 1 (2016): Edisi Maret 2016
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Dampak yang terjadi pada balita yang mengalami ISPA bila tidak dilakukan pengobatan yang tepat akan menyebabkan Pneumonia yaitu penyakit infekasi paru-paru yang menjadi penyebab kematian balita. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar terhitung dari Januari sampai Desember 2015 jumlah balita adalah 1.769 orang, balita yang mengalami ISPA sebanyak 1.312 orang (74,1%), balita yang mengalami pnemonia sebanyak 126 orang (7,1%), balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 5 orang (0,2%) dan balita yang mengalami gizi kurang sebanyak sebanyak 109 orang (6,1%). Cakupan imunisasi dasar pada bayi sebesar 72,8%. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ISPA pada balita di Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar tahun 2016.Metode penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan tehnik pengambilan sampel secara Accidental Sampling dengan jumlah sampel 43 orang ibu yang memiliki balita yang mengalami ISPA di Puskesmas darul Imarah Aceh Besar. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Juli s/d 5 Agustus 2016.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara status gizi dengan nilai p value (0,002), status imunisasi (0,008), berat badan lahir (0,017), asap rokok (0,007) dan kepadatan hunian rumah (0,011) terhadap ISPAKesimpulan terdapat pengaruh antara status gizi, status imunisasi, berat badan lahir, asap rokok dan kepadatan hunian rumah terhadap ISPA. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang ISPA.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IMPLAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMNO KABUPATEN ACEH JAYA Kurniawati, Evi; Zulhaini, Zulhaini
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 10, No 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan kontrasepsi implan di Puskesmas Lamno masih minim sosialisasi tentang pemakaian, manfaat dan efek samping dari kontrasepsi implan. Selain itu petugas yang menyampaikan kepada masyarakat tentang pemasangan implan diberitahukan melalui bidan desa yang selanjutnya di tindak lanjuti oleh bidan ke puskemas Lamno. Kabupaten Aceh Jaya tahun 2017 jumlah akeseptor KB sebanyak 14250 orang. Untuk pemasangan IUD sebanyak 361 orang, MOW 78 orang, MOP 3 orang, kondom 1474 orang, implant 317 orang, suntik 8351 dan pil 3666 orang. Tahun 2018 jumlah akeseptor KB sebanyak 8139 orang, pemasangan IUD sebanyak 218 orang, MOW 88 orang, MOP 4 orang, kondom 180 orang, implan 182, suntik 6559 orang, dan pil 908. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor KB terhadap pemilihan alat kontrasepsi implan di Wilayah Kerja Puskesmas Lamno Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2019. Metode penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh akseptor KB tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas Lamno Kabupaten Aceh Jaya sebanyak 1303 orang. Dengan rata-rata kunjungan 108/bulan. Sampel menggunakan accidental sampling sebanyak 59 orang. Penelitian telah dilakukan pada 20 Februari s/d 01 Maret 2019. Hasil penelitian terhadap 59 responden didapat bahwa penggunaan kontrasepsi implan paling banyak berada pada kategori tidak memakai sebesar 41 orang (69,5%), pengetahuan responden paling banyak berada pada kategori rendah yaitu 30 orang (50,8%), informasi paling banyak berada pada kategori tidak pernah yaitu 31 orang (52,5%) dan pendidikan responden paling banyak berada pada kategori dasar yang berjumlah 27 orang (45,7%). Diharapkan perlu peningkatan dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai alat kontrasepsi Implan selain itu untuk menambah pengetahuan dan minat masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi Implan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI GAMPONG BITAI KECAMATAN JAYA BARU BANDA ACEH Muna, Sirajul
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 5, No 2 (2015): Edisi September 2015
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu lansia yaitu suatu bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun keatas.Menurut survey awal di Gampong Bitai Kecamatan Jaya Baru, jumlah lansia di gampong tersebut sebanyak 43 orang, dimana kunjungan posyandu lansia tiap bulannya hanya mencapai 5 sampai 10 orang. Berdasarkan wawancara awal yang penulis lakukan terhadap 10 orang lansia, 9 orang diantaranya sudah tidak aktif dalam kegiatan posyandu hal ini dikarenakan lansia merasa bahwa posyandu tidak ada manfaatnya, serta kurangnya perhatian kader terhadap lansia selain itu keluarga tidak memberikan semangat bagi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia.Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling.Populasi adalah adalah seluruh lansia yang berada di Gampong Bitai Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh yang berjumlah sebanyak 43 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, analisa data secara bivariat dengan menggunakan rumus Chi-square.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pemanfaatan posyandu lansia  dengan sikap lansia terdapat 23 orang lansia (78,3%) tidak aktif  ,  peran kader dalam pemanfaatan posyandu lansia  baik  sebanyak 21 orang (75,0%), dukungan keluarga dalam pemanfaatan posyandu lansia ada sebanyak 21 orang (84,0%). Dimana ada pengaruh sangat bermakna antara pemanfaatan posyandu lansia  dengan sikap lansia, peran kader, dan dukungan keluarga  dengan P=0,001 (P 0,05).Diharapkan Hasil penelitian ini menjadi salah satu bahan atau sumber tentang  faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia, dapat meningkatkan minat mahasiswa menjadi bidan bagi akbid muhammadiyah mendorong lanjut usia agar lebih aktif dalam berbagai kegiatan di posyandu lansia
PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN MENTAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA BARO ACEH BESAR Eristono, Eristono
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 8, No 2 (2018): Edisi September 2018
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan mental atau jiwa selalu mempersoalkan mental yang dimiliki seseorang apakah bermasalah atau memilki kehidupan rohani yang sehat. Dan juga menegakkan pada keutuhan pribadi psiko-fisik manusia yang menyeluruh. Kesehatan mental sebagai ilmu membicarakan bagaimana cara seseorang memecahkan masalah batinnya sehingga ia mampu memahami berbagai kesulitan hidup dan melakukan berbagai upaya agar jiwanya menjadi bersih. Dengan memahami ilmu kesehatan mental adalah arti mengerti, mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya, maka seseorang tidak akan megalami bermacam- macam ketegangan kekuatan dan komplik batin. Selain itu, ia melakukan upaya agar jiwanya menjadi seimbang dan kepribadiannya pun terinteraksi dengan baik. Ia juga akan mampu memecahkan segala kesulitan jiwa. Oleh karena itu, remaja perlu memahami pengetahuan tentang kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari.Tujuan Penelitian:  Untuk mengetahui  pengetahuan  remaja tentang kesehatan  mental  di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh BesarMetode Penelitian:  Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross cectional. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang berjumlah 76 orang. Pengumpulan data dilakukan menyebarkan kuesioner. Kemudian di uji statistik mengunakan chi-quare.Hasil Penelitian: Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Mei sampai 12 Juni 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja yang kurang tentang kesehatan mental sebanyak 42 orang (55,3%), dan pengetahuan baik sebanyak 34 orang (44,7%) pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh BesarKesimpulan  dan  Saran:  Remaja  banyak  menjawab  salah  tentang  gangguan  kesehatan mental, gejala yang berhubungan dengan kesehatan mental, faktor   yang mempengaruhi kesehatan mental, prinsip memelihara kesehatan mental dan cara mengatasi gangguan kesehatan mental. Sedangkan responden yang banyak menjawab benar adalah tentang pengertian kesehatan mental dan ciri-ciri kesehatan mental. Dengan demikian diharapkan kepada  remaja  untuk  meningkatkan  pengetahuan  mengenai  kesehatan  mental  sehingga remaja bisa menghindari tindakan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental.
HUBUNGAN KOMUNIKASI BIDAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL DALAM ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2015 Wahyuni, Sri
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 5, No 2 (2015): Edisi September 2015
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, setiap tahun jumlahnya 18.000 ibu yang meninggal dunia, dua jiwa yang melayang setiap jam karena kehamilan atau persalinan. Resiko kematian ibu akibat kehamilan, persalinan atau nifas serta bayi dapat dikurangi bila upaya persiapan persalinan dan kemudahan dalam mendapat  pelayanan kesehatan dasar. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar, namun pada kenyataannya walaupun hampir seluruh pemeriksaan antenatal datang pada bidan sebagian besar persalinan masih ditolong oleh dukun. Hal tersebut disebabkan rendahnya kualitas keterampilan bidan dam berkomunikasi dan memberikan konseling pada klien (Rustica, 2015).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan komunikasi bidan dengan tingkat kepuasan ibu hamil dalam antenatal care di Puskesmas Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015.Penelitian ini menggunakan metode analitik, dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan acidental sampling yang berjumlah 51 responden. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 s/d 28 September 2015.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 51 responden jumlah responden yang memiliki tingkat kepuasan puas dalam pelayanan antenatal care sebanyak 33 responden (64,7%). Dari 51 responden jumlah responden yang menilai komunikasi bidan baik dalam pelayanan antenatal care sebanyak 31 responden (60,8%). Dari 51 responden persentase ibu hamil yang menilai komunikasi bidan baik dan merasa puas dalam pelayanan antenatal care yaitu  25 responden (80,6%).Diharapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Indrapuri khususnya bidan untuk dapat memberikan pelayanan ANC yang bagus kepda ibu hamil dengan komunikasi yang baik.