cover
Article Per Year (5 Year)
All
Home Page
OAI Link
Editorial Team
Contact
Reviewer
Google Scholar
Contact Name
Amiruddin
Contact Email
jurnalklorofil@uinsu.ac.id
Phone
+6281397517900
Journal Mail Official
husnarikafebriani@uinsu.ac.id
Editorial Address
Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan Jalan IAIN No.1 Medan 20235, Indonesia (Kampus UIN Sumatera Utara Jalan Sutomo)
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan
Published by Universitas Indraprasta PGRI
ISSN : -     EISSN : 25986015     DOI : -
Core Subject : Science,
Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Immunology & microbiology
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan is a journal that published by Major of biology and applied sciences, Departmen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia.
Arjuna Subject : Ilmu Pertanian dan Biologi (Semua) - Ilmu Hewan dan Zoologi
Articles 109 Documents
 5   6   7   8   9 
Pengaruh Konsumsi Alkohol terhadap jumlah Eritrosit dan Hemoglobin Mencit (Mus musculus) Raudhah Hayatillah; Widie Kemala Hapsari; Syukriah Syukriah
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 5, No 2 (2021): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v5i2.10335

Abstract

Alcohol is an organic compound that is often used in our life. In science research, alcohol is used as a solvent, fuel, and antiseptic. Alcohol if consumed in large quantities has side effects on the body that affect physiologically, one of which is nerve damage, liver and kidney damage, and affects the fetus if consumed by pregnant women. In addition, it is known that alcohol can affect erythrocytes and hemoglobin. In this study, alcohol was given to mice (Mus musculus) to see the effect on the number of erythrocytes and hemoglobin. This study used beer concentrations of 4% and 1% and distilled water as a control. The experimental animals used were 9 mice which would be induced by 1 mL of alcohol for 5 days. The parameters used were the number of erythrocytes and hemoglobin. Data collection was carried out 3 times after 5 days of alcohol induction. The result of this study is that alcohol can reduce the number of erythrocytes and hemoglobin in mice. Decreased erythrocytes and hemoglobin in mice  have an impact on other body organ damage.
Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Terhadap Pertumbuhan BakteriStaphylococcus epidermidis FATTYA MURSYIDA; Husnarika febriani; rasyidah rasyidah
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 5, No 2 (2021): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v5i2.10271

Abstract

Fragrant pandanus leaves (Pandanus amaryllifolius Roxb.) commonly used as additives in food has a compound content that includes flavonoid compounds, alkaloids, saponins, tannins, and polyphenols and dyes are suspected to contribute as antibacterial. In addition, the content contributes to other activities such as antidiabetic, chemical content in leaves that are suspected to be antibacterial are flavonoids. The purpose of this study is to find out if pandanus fragrant leaf extract (Pandanus amaryllifolius Roxb.) effectively inhibits the growth of staphylococcus epidermidis bacteria and know what concentration of fragrant pandan leaf extract (Pandanus amaryllifolius Roxb.) is effective in inhibiting the growth of staphylococcus epidermidis bacteria. The method used in this study was disc diffusion method with concentrations of 30%, 50%, 70%, 90% and 100% respectively.The results in this study pandan leaf extract fragrance (Pandanus amaryllifolius Roxb.) able to inhibit the growth of bacteria Staphylococcus epidermidis, with results obtained at a concentration of 30% obtained on average 2 mm, concentration 50% 2.3 mm, concentric 70% 9.6 mm, concentric 90% 10.6 mm and at 100% concentricity obtained the largest average of 14 mm is done each 3 repetitions. Effective concentration inhibits the growth of staphylococcus epidermidis bacteria at a concentration of 100%. Positive control used in this study is antibiotics (erythromycin) obtained an average tasteless zone of 30.3 mm in 3 repetitions while in negative control using sterile aquadest does not indicate the presence of a tasteless zone around the disc paper.
STRUKTUR DAN KOMPOSISI TUMBUHAN BAWAH DENGAN VARIASI KETINGGIAN DI GUNUNG SIBUATAN DESA NAGALINGGA KECAMATAN MEREK KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA Anwar Auliansyah Siregar; Kartika Manalu; Melfa Aisyah Hutasuhut
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 5, No 2 (2021): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v5i2.9406

Abstract

Tumbuhan bawah mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekosistem, antara lain sebagai sumber obat-obatan, plasma nutfah, pengurangan erosi, siklus hara, peningkatan infiltrasi, dan tanaman hias. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan komposisi tumbuhan bawah dan untuk mengetahui indeks keanekaragaman tumbuhan bawah di Gunung Sibuatan Desa Nagalingga Kecamatan Merek Kabupaten Karo Sumatera Utara. Metode yang digunakan yaitu metode survei dengan teknik pembuatan petak kuadrat secara purposive sampling pada tiga lokasi dengan ketinggian 1.600 mdpl, 1.800 mdpl, dan 2.000 mdpl dengan ukuran plot 5m x 5m. Struktur tumbuhan bawah dilihat dari nilai INP. Hasil penelitian ini diperoleh pada ketinggian 1.600 mdpl terdapat nilai INP tertinggi yaitu pada jenis Selaginella caudata (Desv.) dengan nilai INP sebesar 50,61. Pada ketinggian 1.800 mdpl terdapat nilai INP tertinggi yaitu pada jenis Argostemma uniflorum Blume ex DC dengan nilai INP sebesar 79,54. Sedangkan pada ketinggian 2.000 mdpl terdapat nilai INP tertinggi yaitu pada jenis Calamus viminalis Willd dengan nilai INP sebesar 37,75. Komposisi jenis tumbuhan bawah pada ketinggian 1.600 mdpl terdapat 16 jenis tumbuhan bawah dengan 13 famili. Pada ketinggian 1.800 mdpl diperoleh 11 jenis tumbuhan bawah dengan 9 famili. Pada ketinggian 2.000 mdpl diperoleh 11 jenis tumbuhan bawah dengan 8 famili. Indeks Keanekaragaman pada ketinggian 1.600 mdpl sebesar 1,75, ketinggian 1.800 mdpl sebesar 1,28, dan pada ketinggian 2.000 mdpl sebesar 1,91. Dari data indeks keanekaragaman tersebut yang menunjukkan keanekaragaman tergolong sedang, yaitu mempunyai komunitas stabil.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK UMBI LOBAK PUTIH (Raphanus sativus L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus epidermidis Wiwid Deswita; kartika manalu; Efrida Pima Sari Tambunan
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 5, No 2 (2021): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v5i2.10032

Abstract

This study aims to determine the ability of white radish tuber extract (Raphanus sativus L) in inhibiting the growth of bacteria Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes and to determine the effective concentration of white radish tuber extract (Raphanus sativus L) in inhibiting the growth of Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. Based on the results of tests using Analysis of Variance SPSS 21 (ANOVA) showed that there was an effect of antibacterial effectiveness on Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes with a significance value (α <0.05). The 100% extract concentration in bacteria Propionibacterium acnes is the best concentration in forming the inhibition zone with a diameter of 15.6 mm and the 100% extract concentration in the bacteria Staphylococcus epidermidis is the best concentration in forming the inhibition zone with a diameter of 13.3 mm.
Uji Aktivitas Antibakteri ekstrak Batang Muda Rotan Manau (Calamus manan) terhadap pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumonia Ulfayani Mayasari
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 1 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i1.11762

Abstract

Batang muda rotan manau dapat diolah menjadi makanan seperti makanan khas Mandailing Natal di Tapanuli Selatan Sumatera Utara yang biasa disebut dengan pakkat. Selain sebagai bahan makanan, batang muda rotan manau juga  sebagai bahan obat-obatan karna mengandung senyawa fitokimia yang mampu menjadi antibakteri. Salah satu penyakit yanhg disebabkan bakteri yaitu pneumonia yang disebabkan bakteri Klebsiella pneumonia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan batang muda rotan manau dalam menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumonia. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan pengujian skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder batang muda rotan manau dan selanjutnya pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram dengan konsentrasi ekstrak 20%,40%, 60%, 80%. Hasil skrinig fitokimia menunjukkan batang muda rotan manau mengandung flavonoid, glikosida, saponin dan tanin. Pada uji aktivitas antibakteri diperoleh zona hambat pada masing-masing konsentrasi dari yang terendah yaitu 11,38mm , 12,30mm, 13,78mm, 14,33mm. Disimpulkan bahwa batang muda rotan manau mampu menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumonia. Keywords: antibakteri, Rotan manau (Calamus manan), Klebsiella pneumonia
Inventarisasi Jenis dan Potensi Tumbuhan Marga Elatostema, Pilea, dan Dendrocnide di Hutan Primer Desa Bukum Zahratul Idami; Melfa Aisyah Hutasuhut; Ike Ramayati
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 1 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i1.11747

Abstract

Plants of Elatostema, Pilea, and Dendrocnide genus are members of the Urticacea family that are scattered in the forest, one of which is found in the Primery Forest of Bukum Village, Sibolangit. The purpose of this study was to find out what types of plants from the genera Elatostema, Pilea and Dendrocnide live in the Forest of Bukum Village, and identify the potential use of these plants. This research method is an exploratory survey. The plant inventory was obtained using a 10m x 10m plot placed by purposive sampling. While the potential use of the use of research journal literature techniques. The results of this study obtained 8 species of the Elatostema genus, 3 species of the Pilea genus, and 2 species of the Dendrocnide genus. The literature study shows 5 potential uses of each type of plant studied from the three genera of the Urticacea family, namely wood producers, medicinal plants, fruits, vegetable producers, and animal feed
Tinjauan Nilai dan Konsep Konservasi Hutan Mangrove di Desa Tanjung Rejo (Wisata Hutan Mangrove Mekar Bahari) Rizki Amelia Nasution; Zahratul Idami
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 1 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i1.11755

Abstract

Mangrove forest is one of the natural resources that has the potential for protection and conservation of nature. Conservation can be defined as a system of management and sustainable use of the environment and natural resources. Tanjung Rejo Village, Percut Sei Tuan sub-district is one of the coastal areas with mangrove forest conditions that have been damaged. This study aims to identify the conservation efforts carried out by the people of Tanjung Rejo Village, precisely in the tourist area of the Mekar Bahari Mangrove Forest. The research was conducted by means of surveys, observations and interviews with the management community. The results show that the conservation efforts carried out by protecting and culturing mangrove plants and making mangrove forests as ecotourism and education of mangrove forests have not getting reached for maximum, if viewed from the presence of mangrove plants and the surrounding environment. Based on surveys and interviews about community perceptions of eco-edutourism development, the community agrees that in the near of future the mangrove forest in Tanjung Sari Village will be used as an eco-edutourism area. It can be said that conservation efforts do not reach the standard, so it is important to develop eco-tourism areas in mangrove forests by increasing public awareness of   mangrove preservation. Keywords: Conservation, eco-edutourism, Mangrove Forest
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK NPK, SUNGKUP DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annuum L.) Muhammad Idris
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 1 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i1.11065

Abstract

Penelitian bertujuan  untuk (1)   mengetahui pengaruh pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai,(2)   mengetahui pengaruh pemakaian sungkup terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai,(3)    mengetahui pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai serta (4)   mengetahui pengaruh interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai.Penelitian dilakukan di  Jl. Karya kasih, gang. Sawah No. 1. Kel. Pkl. Masyhur, Kecamatan Medan Johor Medan, dengan ketinggian tempat ± 30 m diatas permukaan laut  dan   dilaksanakan pada bulan Oktober 2021  sampai dengan Januari 2022 .Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: mencapai Tanaman Cabai varietas cemeti I , pupuk majemuk NPK, pupuk kandang, sungkup dari kain tile, fungsida derosal, bakterisida agrept, Insektisida Decis 2,5 EC   dan polybag. Sedangkan alat-alat yang dipergunakan adalah: cangkul, gembor dan hand sprayer, meteran,timbangan analitis dan biasa, schaliffer untuk mengukur diameter batang, gergaji, paku dan martil dan alat-alat tulis dan lainnya yang dianggap perlu.Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari tiga faktor yaitu pupuk kandang (K) yang terdiri dari dua taraf (K0 =tanpa pemberian pupuk kandang dan K1 = pemberian pupuk kandang 5 ton/ha), pemakaian sungkup (S) yang terdiri dari 2 perlakuan (S0 = tanpa memakai sungkup dan S1 = pemakai sungkup) dan pemberian pupuk majemuk NPK (P) yang terdiri dari tiga taraf (P0 = tanpa pemberian pupuk , PI = pemberian pupuk 400 kg/ha dan P2 = pemberian pupuk 800 kg/ha). Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan, sehingga terdapat 36 unit percobaan.Peubah amatan  mencakup tinggi tanamarn umur 2 - 12 Minggu Setelah Tanam (MST), diameter batang umur 4- 12 minggu setelah tanam dan jumlah buah saat panen.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) pemberian pupuk majemuk NPK tidak   menunjukkan pengaruh nyata   terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan Jumlah buah saat panen meskipun demikian secara visual perlakuan terbaik adalah P0 (tanpa pemberian pupuk majenuk NPK), (2) Perlakuan sungkup menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan Jumlah buah saat panen serta  tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang. Adapun perlakuan terbaik adalah S1 ( perlakuan pemakaian sungkup). (3) pemberian pupuk kandang tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah buah saat panen Meskipun demikian secara visual perlakuan terbaik adalah (pemberian pupuk kandang 0.25 kg/10 kg tanah)dan (4) tidak terdapat interaksi yang nyata terhadap peubah yang diamati meskipun secara visual untuk kombinasi pupuk majemuk NPK dengan pemkaian sungkup perlakuan yang terbaik adalah S1P0 (pemakaian sungkup dan tanpa pemberian pupuk majemuk NPK). Untuk kombinasi pupuk majemuk NPK dengan pupuk kandang perlakuan yang terbaik P2KI (pemberian pupuk majemuk NPK 800 kg/ha dan pemberian pupuk kandang 5 ton/ha). Untuk kombinasi pemakaian sungkup dan pemberian pupuk kandang perlakuan yang terbaik S1K1 ( pemakaian sungkup dan pemberian pupuk kandang 5 ton / ha). Sedangkan untuk kombinasi ketiganya perlakuan yang terbaik adalah S1P2K1 (pemakaian sungkup. Pemberian pupuk majemuk NPK 800 kg/ha dan pupuk kandang 5 ton/ha)
HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS (Rattus norvegicus) DIABETES MELITUS YANG DIBERI EKSTRAK ETANOL BAWANG BATAK (Allium chinense G.Don) Tri Novitashari Butar-Butar; Husnarika Ferbriani; Rasyidah Rasyidah; Syukriah Syukriah
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 1 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i1.10866

Abstract

Diabetes mellitus occurs due to insulin resistance and disruption of insulin secretion. Bawang Batak (Allium chinense G.Don) is a herbal plant that is often used by the community as a traditional medicine for the treatment of diabetes mellitus, but there have been no preclinical studies. This study aims to determine the effect of bawang batak extract on the histopathology of the pancreas of alloxan-induced diabetes mellitus rats. This study used rats as experimental animals which were divided into 6 groups (normal control, negative control, metformin group, P1:bawang batak extract dose 250 mg/kg, P2:500 mg/kg, and P3:750 mg/kg), with 4 repetitions. The histological preparations of pancreas were made using the paraffin method with hematoxylin-eosin staining. Data were analyzed using one-way ANOVA and Duncan's test. The statistical results showed that there was a significant difference (p <0.05) in the diameter and area of islet langerhans between the control group and the treatment group. The diameter and area of islet Langerhans improved when compared to the negative control group. It can be concluded that the onion extract has an effect on the improvement of pancreatic in rats with diabetes mellitus and the most effective dose of bawang batak extract is 500 mg/kg.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR CANGKANG TELUR AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) Fitri Rahmadani Batubara
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 1 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i1.11651

Abstract

Chicken egg shell is one of the ingredients that can be used as liquid organik fertilizer, because chicken egg shells have a lime substitute to increase soil pH. The purpose of this research is to investigate the effect of giving chicken egg shell liquid organik fertilizer on vegetative growth. Red spinach (Amaranthus tricolor L.)”. Also to determine the effect of the amount of chlorophyll content of red spinach (Amaranthus tricolor L.) on the application of liquid organik fertilizer chicken egg shells. The experimental design used a completely randomized design (CRD). By giving treatment with 5 levels, namely 0%, 20%, 40%, 60% and 80%. The results showed that the application of different concentrations of liquid organik fertilizer on chicken egg shells had a significant effect on the growth of red spinach. Application of liquid organik fertilizer with concentrations of 60% and 80% is the most effective concentration. The amount of chlorophyll content in red spinach plants also showed a significant effect.

Page 7 of 11 | Total Record : 109

 5   6   7   8   9 

Filter by Year

2017 2025


Reset
Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2025): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 8, No 1 (2024): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN (PROSES) Vol 7, No 2 (2023): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 7, No 1 (2023): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 6, No 2 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 6, No 1 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 5, No 2 (2021): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 5, No 1 (2021): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 4, No 2 (2020): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 4, No 1 (2020): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 3, No 2 (2019): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 3, No 1 (2019): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 2, No 2 (2018): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN Vol 2, No 1 (2018): Klorofil: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 1, No 2 (2017): Klorofil: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 1, No 1 (2017): Klorofil: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan More Issue