cover
Contact Name
Yustya Purnama Brata
Contact Email
lppm.stikesicsada@gmail.com
Phone
+6282139192012
Journal Mail Official
lppm.stikesicsada@gmail.com
Editorial Address
Jln dr Wahidin No. 68 A Bojonegoro
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : 10.37413/jmakia
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA adalah jurnal yang diterbitkan oleh LPPM STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro. Jurnal ini Fokus pada Ilmu Kesehatan yang meliputi: Ilmu keperawatan, Kebidanan. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
Articles 118 Documents
Analisa Karakteristik Guru Anak Tunagrahita Terhadap Pandangan “Sexuality Readiness Programm” Maria Putri Sari Utami; Etik Pratiwi; Admila Rosada
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i1.152

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Anak merupakan investasi masa depan dimana banyak ditemukan hambatan dalam proses tumbuh kembangnya, salah satunya adalah anak tunagrahita. Anak penyandang tunagrahita memiliki hambatan sosial terhadap lingkungan sekitarnya Anak muda membutuhkan informasi yang akurat mengenai kebutuhan seksualitasnya begitupula anak dengan keterbatasan (tunagrahita). Guru yang pernah mengikuti pelatihan kesehatan reproduksi masih sangat sedikit (2,8%), menurut informasi guru materi kesehatan reproduksi hanya diberikan pada pelajaran lain. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara karakteristik guru retardasi mental, khususnya usia dan lama kerja guru terhadap pandangan guru tentang “program kesiapan seksualitas” . Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan metode total sampling yang dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2020. Subjek penelitian adalah 40 guru di Bantul DIY. Hasil: Mayoritas responden berusia 26-45 tahun. Pada karakteristik Lama mengajar meenunjukkan 40% guru menyatakan mengajar kurang dari 10 tahun. Hasil analisis menggunakan uji korelasi pearson menunjukkan bahwa hubungan antara usia guru terhadap pandangan tentang program kesiapan kesehatan reproduksi adalah p = 0,166, dan lama kerja guru adalah p = 0,539. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara usia dan lama bekerja terhadap pandangan guru SLB “program kesiapan seksualitas” . Kata Kunci : Usia Guru, Lama Bekerja Guru, Pandangan Guru, Anak Tuna Grahita
Analisis Faktor Perilaku Lansia Dengan Penyakit Kronis Berdasarkan Health Belief Model Di Puskesmas Ellia Ariesti; Felisitas A. Sri S; Elizabeth Yun Yun Vinsur; Kristianto D. N
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i1.153

Abstract

ABSTRAK Proses menua sering dikaitkan dengan insiden penyakit kronik seiring dengan penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial serta berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh luar dari ketahanan tubuhnya. Banyak permasalahan timbul dari kondisi kronis di lansia karena meningkatnya jumlah lansia. Pengontrolan maupun pencegahan menuju kondisi lebih parah dapat dilakukan melalui gaya hidup sehat. Salah satu model yang dikembangkan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan seseorang untuk mencari upaya hidup sehat adalah model kepercayaan kesehatan atau Health Belief Model. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku lansia dengan penyakit kronis dalam mengatasi penyakitnya berdasarkan Health Belief Model di Puskesmas. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami penyakit kronis di Puskesmas Bareng Kota Malang. Jumlah sampel sebanyak 76 responden. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa variabel perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers yang berhubungan dengan perilaku lansia (p<0.05). Hasil model akhir analisis multivariat, variabel perceived barriers merupakan variabel yang berhubungan dengan perilaku lansia yang menderita penyakit kronis. Dukungan individu lain terhadap lansia mulai dari mereka yang tinggal bersama maupun oleh aparat penduduk setempat untuk meminimalkan atau menghilangkan rintangan mesti dilakukan agar kualitas hidup lansia dengan penyakit kronis dapat optimal. Kata Kunci : Health Belief Model, Penyakit Kronis, Perilaku Lansia
Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Tingkat Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Dengan Dabetes Mellitus : Literature Review Satriya Pranata; Herlina Wulandari
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.165

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: penderita diabetes melitus terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Laporan menunjukkan bahwa terapi pijat merupakan terapi komplementer yang digemari di indonesia serta memiliki banyak manfaat. Tujuan: menggali lebih dalam mengenai pengaruh terapi pijat terhadap tingkat kadar glukosa darah pada pasien dengan diabetes melitus. Metode: Pencarian artikel dilakukan menggunakan Science Direct, Medline, Google Search dan Pro Quest untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Artikel yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan penulis dianalisis, ditentukan level dari evidancenya, diekstraksi kemudian disintesis. Hasil: terapi pijat secara signifikan mampu mengontrol kadar glukosa darah pada pasien anak-anak dengan diabetes melitus P value < 0,0001. Faktor yang mempengaruhi pasien menggunakan pengobatan komplementer adalah gender dengan P value = 0.049, pemasukan rumah tangga P= 0.048 dan frekuensi kontrol gula darah P= 0.036. Swedish massage terbukti efektif memberikan efek penurunan kadar glukosa darah pada anak dengan DM nilai P =0.00. sampel menggunakan pengobatan herbal mencapai 100%. Intervensi mind body 94,2%. 100%. Sampel mempercayai bahwa obat herbal dapat menurunkan kadar glukosa darah dan dapat mengatasi gejala DM 35,7%. Terdapat signifikansi kadar glukosa darah dan laktat sebelum dan sesudah pijat dengan nilai P<0.05. Terdapat penurunan level ansietas dan glukosa darah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pijat dengan nilai P 0.00. Kesimpulan: terapi pijat merupakan terapi komplementer yang digemari. Hasil penelitian belum dapat digeneralisasi. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Remaja Di Surabaya Astrida Budiarti; Margaretha Patri Pal Utami
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.167

Abstract

ABSTRAK Tingkat kesibukan masyarakat membuat masyarakat menyukai sesuatu yang praktis, termasuk dalam pemilihan makanan. Makanan cepat saji sangat mudah di jumpai sehingga banyak orang menyukainya. Disisi lain, kandungan gizi makanan cepat saji yang tidak seimbang akan menimbulkan masalah gizi, dan merupakan faktor risiko berat badan lebih atau obesitas serta berbagai penyakit degeneratif. Perilaku ini tentunya sangat berbahaya jika dimiliki oleh remaja, karena dampak negatifnya akan didapatkan sekarang maupun jangka panjang yang akan menurunkan kualitas kesehatan bangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran konsumsi makanan cepat saji dan kejadian obesitas pada remaja di Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan studi Analisis Observasional pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah remaja SMP di Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 166 orang. Cara pemilihan sampel dengan probability sampling yaitusecara cluster sampling. Alat pengambilan data adalah menggunakan kuesioner JFIM (Junk Food Intake Measure). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja sebesar 84,3% mengkonsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi yang tinggiserta terdapat hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gizi lebih (p = 0,037). Perlu kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan Puskesmas dalam mengedukasi remaja tentang bahaya mengkonsumsi junkfood dalam frekuensi yang tinggi. Selain itu penting juga untuk memberikan edukasi kepada orang tua agar menyediakan makanan yang sehat dirumah. Peran sekolah juga sangat penting dalam menyediakan kantin sehat, sehingga gerakan masyarakat sehat yang dicanangkan pemerintah bisa terdukung dengan baik.
Hubungan Kadar Asam Urat Dengan Kualitas Tidur Pada Lansia Di Desa Dukuhseti Pati Galia Wardha Alvita; Noor Faidah; Fuji Vindias Tutik
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.168

Abstract

ABSTRAK Salah satu masalah metabolisme pada pasien paliatif dengan usia lanjut adalah tidak stabilnya kadar Asam urat hal ini merupakan penyakit degeneratif yang sering memunculkan gejala tidak nyaman berupa nyeri yang dirasakan di seluruh persendian dan mempengaruhi pasien untuk mendapatkan kondisi rileks. Susahnya pasien paliatif untuk mendapatkan kondisi relaksasi merupakan penyebab utama mereka tidak memiliki kualitas tidur dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar asam urat dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Dukuhseti. Penelitian ini menggunakan desain korelatif analitik. Teknik sampling menggunakan purposive sampling sebesar 53 lansia. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling yaitu lansia berusia 60 tahun keatas dengan memiliki riwayat kadar asam urat tinggi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden yaitu 67,9% memiliki kadar asam urat yang sangat tinggi (>9mg/dl) dan memiliki kualitas tidur yang kurang yaitu sebesar 60,4 %. Untuk uji dengan menggunakan Chi square menunjukkan hasil p-value 0,02 (p-value <0.05). maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadar asam urat dengan kualitas tidur pada lansia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi umum yang berkaitan dengan kondisi ketidaknyamanan pasien paliatif usia lanjut berupa terganggunya kualitas tidur yang disebabkan oleh ketidakstabilan masalah metabolisme khususnya kadar asam urat yang tinggi. Selain itu, temuan dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan saran bagi penyedia layanan kesehatan setempat supaya labih aktif dalam menemukan penyebab ketidaknyamanan pada pasien paliatif usia lanjut sehingga dapat sebagai acuan dalam perencanaan program untuk peningkatkan pelayanan kesehatan lansia secara efektif
Penatalaksanaan Radioterapi Kanker Ovarium Dengan Teknik IMRT Di Rumah Sakit X Diah Novita; Nursama Heru Apriantoro
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.169

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi oleh penyakit keganasan yaitu kanker ovarium yang merupakan kanker ginekologis terbanyak kedua yang diderita dan seringkali baru ditemukan ketika sudah stadium lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan prosedur penyinaran radioterapi menggunakan teknik IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy) di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit X yang merupakan salah satu modalitas pengobatan kanker ovarium. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan satu sampel primer pada kasus kanker ovarium yang menggunakan teknik IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy), sampel ini diambil dari seluruh populasi kanker ovarium di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit X. Instrumen penelitian yang digunakan berupa studi kepustakaan, observasi langsung, wawancara serta dokumentasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2021 di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit X. Hasil yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah prosedur penatalaksanaan radioterapi untuk kasus kanker ovarium menggunakan teknik IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy) di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit X meliputi beberapa prosedur yaitu: administrasi dengan membawa dokumen penunjang seperti hasil CT Scan/MRI/Bone Scan/USG, kemudian pasien melakukan konsultasi dengan dokter onkologi radiasi, melakukan persiapan-persiapan pasien, persiapan alat dan bahan, scanning di CT Simulator, proses perencanaan radiasi yang dilakukan di Treatment Planning System (TPS), proses verifikasi menggunakan alat verifikasi yaitu Electronic Portal Imaging Device (EPID) dan yang terakhir adalah penyinaran radiasi di ruang penyinaran dengan menggunakan pesawat radioterapi Linear Accelerator (LINAC) Elekta Synergy Platform.
Tingkat Breastfeeding Self Efficacy Terhadap Motivasi Ibu Nifas Post-Op Sectio Secaria Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Kepanjen Malang Inu Martina; Janes Jainurakhma
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.170

Abstract

ABSTRAK Ibu nifas post-op sectio secaria membutuhkan proses penyembuhan yang unik, baik secara fisik maupun psikis, begitu pula dengan breastfeeding self efficacy yang baik mampu meningkatkan kemampuan ibu nifas dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat breastfeeding self efficacy ibu nifas post-op sectio secaria terhadap motivasi dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan pendekatan non eksperimen, dengan 67 responden, dengan menggunakan 24 item pertanyaan yang mengukur motivasi breastfeeding scale dan 14 item Breastfeeding Self Efficacy Scale- SF, dengan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif, dimana semakin tinggi breastfeeding self efficacy maka semakin tinggi pula motivasi menyusui pada ibu nifas pasca persalinan, dengan nilai significant menunjukkan p-value <0,001. Penelitian ini mengindikasikan bahwa seorang ibu nifas post-op sectio secaria membutuhkan breastfeeding self efficacy yang tinggi untuk meningkatkan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi baru lahir. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi baru lahir lewat ASI yang diberikan oleh ibu, mampu membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan juga mensupport hubungan emosional ibu dan anak ke arah yang lebih baik.
Perilaku Penggunaan Smartphone, Gaya Hidup, Dan Lingkungan Fisik Berhubungan Dengan Kualitas Tidur Yang Buruk Pada Remaja Irwina Angelia Silvanasari; Wike Rosalini
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.171

Abstract

ABSTRAK Kebutuhan tidur yang seringkali terabaikan justru merupakan kebutuhan yang penting yang dapat mempengaruhi pemikiran, perilaku, dan kesejahteraan emosional remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku penggunaan smartphone, gaya hidup, lingkungan fisik dengan kualitas tidur yang buruk pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik: cross sectional. Penelitian dilakukan di STIKES dr.Soebandi Jember. Sampel penelitian ini sebanyak 115 remaja dengan teknik sampling: simple random sampling. Variabel independen yaitu perilaku penggunaan smartphone, gaya hidup, dan lingkungan fisik. Variabel dependen adalah kualitas tidur yang buruk. Penelitian ini mendapatkan hasil yaitu tidak ada perbedaan rata-rata kualitas tidur yang buruk pada remaja dengan perilaku penggunaan smartphone < 2 kali, 2-4 kali, 5-6 kali, dan > 6 kali/hari, tidak ada perbedaan rata-rata kualitas tidur yang buruk antara remaja yang lingkungan fisiknya baik dengan remaja yang lingkungan fisiknya kurang baik, serta ada perbedaan rata-rata kualitas tidur yang buruk antara remaja yang gaya hidupnya baik dengan remaja yang gaya hidupnya kurang baik. Rata-rata kualitas tidur yang buruk pada remaja dengan gaya hidup kurang baik lebih tinggi daripada rata-rata kualitas tidur yang buruk pada remaja dengan gaya hidup baik. Hasil penelitian ini mengindikasikan pentingnya mempertahankan gaya hidup yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya dengan mempertahankan gaya hidup yang baik, nilai kualitas tidurnya lebih mendekati batas bawah nilai kualitas tidur yang buruk. Remaja sebaiknya mampu memiliki gaya hidup sehat dengan meminimalkan konsumsi kafein, tidak merokok, serta mengurangi makan berlebih sebelum waktu tidur malam.
Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali Kadek Sri Ariyanti; Made Dewi Sariyani
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.172

Abstract

ABSTRAK Latar belakang dan tujuan: Infeksi Virus Corona merupakan penyakit menyerang sistem pernapasan. Virus ini ditemukan pertama kali di Kota Wuhan, Cina pada Bulan Desember 2019. Virus ini telah menyebar hampir ke semua Negara dengan sangat cepat dalam waktu yang sangat singkat. WHO telah menetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020. Vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19 belum ditemukan. Penerapan perilaku hidup sehat merupakan salah satu upaya pencegahan Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku pencegahan Covid-19 dalam tatanan rumah tangga yang meliputi: 1) penerapan PHBS 2) social distancing dan physical distancing serta 3) peningkatan imunitas tubuh. Metode: Penelitian ini merupakan survey deskriptif menggunakan kuesioner yang dapat diakses secara online. Penelitian ini menggunakan sampel ibu rumah tangga dengan jumlah 98 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Data dianalisis secara deskriptif yang menghasilkan distribusi frekwensi variabel. Hasil dan Simpulan: Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar rumah tangga di Desa Gadungan Tabanan Bali telah menerapkan perilaku pencegahan Covid-19 dengan baik. Namun masih ada kekurangan dalam pelaksanaan desinfektan secara berkala serta kegiatan olahraga secara rutin. Rekomendasi: Perlu edukasi yang lebih baik kepada masyarakat agar mampu meningkatkan kegiatan desinfektan dan olahraga secara teratur untuk mencegah penularan Covid-19 di rumah tangga.
Pengaruh Frekuensi Mengkonsumsi Kopi Dengan Kadar Hemoglobin Calon Pendonor Laki-Laki Di PMI Kabupaten Sleman Relita Pebrina; Wiwit Sepvianti; Serafica Btari Christiyani Kusumaningrum; RIfail
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i2.173

Abstract

ABSTRAK Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah yang kemudian digunakan untuk keperluan transfusi darah. Sebelum pelaksanaan pengambilan darah (aftap), calon donor terlebih dahulu diseleksi untuk mengetahui apakah memenuhi syarat/ kriteria yang ditentukan. Seleksi donor diantaranya adalah pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb). Kadar Hb setiap orang berbeda-beda, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya minuman yang populer saat ini adalah kopi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh frekuensi minum kopi dengan kadar hemoglobin calon pendonor laki-laki. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 50 responden ditentukan dengan concecutive sampling. Hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu frekunesi mengkonsumsi kopi responden 4 kali dalam seminggu memiliki kadar Hb normal 40,0% lebih banyak dari kadar Hb rendah 2,0% dan kadar Hb tinggi 0,0%, sedangkan responden dengan perilaku >4 kali minum kopi dalam seminggu memiliki kadar Hb normal 30,0% lebih banyak dari kadar Hb rendah 4,0% dan kadar Hb tinggi 0,0%. Responden dengan perilaku 6 kali minum kopi dalam seminggu memiliki kadar Hb normal 20,0% lebih banyak dari kadar Hb rendah 4,0% dan kadar Hb tinggi 0,0%. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh frekuensi konsumsi kopi dengan kadar hemoglobin calon pendonor laki-laki dengan nilai signifikasi 0.000.

Page 9 of 12 | Total Record : 118