Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH FORMULASI SEDIAAN HERBAL PARAM KOCOK DARI KENCUR, KUNIR PUTIH DAN DAUN PACAR AIR TERHADAP SKALA NYERI SENDI PADA LANSIA Ariesti, Ellia; Kartikasari, Betti Dwi
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.555 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v3i2.89

Abstract

Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia mempunyai dampak antara lain adalah meningkatnya umur harapan hidup lansia yang mengakibatkan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk lansia. Proses penuaan pada lansia diikuti dengan kemunduran fisik, biologi, mental maupun sosial ekonomi. Salah satu perubahan kondisi fisik karena menua adalah pada sistem muskuloskeletal yaitu gangguan pada persendian yang merupakan penyakit yang sering dijumpai yang sangat erat hubungannya dengan proses menua dengan gejala utama nyeri. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimen dengan pendekatan pre dan post test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Jumlah sampel penelitian sebanyak 50 lansia. Pengumpulan data untuk mengetahui skala nyeri sendi pada lansia menggunakan kuesioner Verbal Numerical Rating Scale. Dari hasil uji paired sample t test untuk perbandingan antara nilai skala nyeri pasien pada saat sebelum (pre test) dan setelah (post test) pemberian formulasi sediaan herbal param kocok dari kencur, kunir putih dan daun pacar air menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari alpha 0.05 (p<0.05, tolak Ho), sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada nilai skala nyeri sendi pasien lansia antara saat sebelum (pre test) dan setelah diberikan formulasi sediaan herbal param kocok dari kencur, kunir putih dan daun pacar air (post test). Param kocok sebagai sediaan topikal sangat sesuai digunakan untuk lansia yang mengalami masalah persendian dengan jumlah pelumas sendi yang menurun.
Analisis Faktor Perilaku Lansia Dengan Penyakit Kronis Berdasarkan Health Belief Model Di Puskesmas Ellia Ariesti; Felisitas A. Sri S; Elizabeth Yun Yun Vinsur; Kristianto D. N
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v11i1.153

Abstract

ABSTRAK Proses menua sering dikaitkan dengan insiden penyakit kronik seiring dengan penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial serta berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh luar dari ketahanan tubuhnya. Banyak permasalahan timbul dari kondisi kronis di lansia karena meningkatnya jumlah lansia. Pengontrolan maupun pencegahan menuju kondisi lebih parah dapat dilakukan melalui gaya hidup sehat. Salah satu model yang dikembangkan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan seseorang untuk mencari upaya hidup sehat adalah model kepercayaan kesehatan atau Health Belief Model. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku lansia dengan penyakit kronis dalam mengatasi penyakitnya berdasarkan Health Belief Model di Puskesmas. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami penyakit kronis di Puskesmas Bareng Kota Malang. Jumlah sampel sebanyak 76 responden. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa variabel perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers yang berhubungan dengan perilaku lansia (p<0.05). Hasil model akhir analisis multivariat, variabel perceived barriers merupakan variabel yang berhubungan dengan perilaku lansia yang menderita penyakit kronis. Dukungan individu lain terhadap lansia mulai dari mereka yang tinggal bersama maupun oleh aparat penduduk setempat untuk meminimalkan atau menghilangkan rintangan mesti dilakukan agar kualitas hidup lansia dengan penyakit kronis dapat optimal. Kata Kunci : Health Belief Model, Penyakit Kronis, Perilaku Lansia
Studi Fenomenologi Mekanisme Koping Penyitas Covid 19 Saat Didiagnosis Positif Covid 19 Yafet Pradikatama; Ellia Ariesti; M. Ali Sodikin
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.191

Abstract

ABSTRACT In 2020 the world experienced a Covid-19 pandemic, and this affected all aspects of life, especially health. The impact in the world of health is the number of people infected with the Corona virus. This pandemic makes some people experience fear, where the mass media reports a lot about deaths due to being infected with Covid. The existence of this phenomenon shows that it is necessary to conduct a study on how this Covid-19 survivor responds to his illness and survives until he is declared cured by the doctor. Research design: Qualitative, Research participants: Covid-19 survivors who have been declared cured. Results: 4 sub themes were found which resulted in 2 themes, namely: positive thinking and adapting to current circumstances. Conclusion: Participants were able to get through a critical period because they have adaptive internal and external coping mechanisms, so they can survive in a balanced state, both physically and psychologically. In the end, the participants were able to return to health, and were able to do the same activities as before the illness. Keywords: Individual Coping Mechanisms, Survivors of Covid 19, Experience
Self efficacy, Kepatuhan, HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BARENG KOTA MALANG Ellia Ariesti
Jurnal Keperawatan Malang Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan Malang (JKM)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.947 KB) | DOI: 10.36916/jkm.v3i1.51

Abstract

Abstract Hypertension is a risk factor for the occurrence of cardiovascular and cerebrovascular diseases. Identification of level of patient compliance in using drugs, especially in outpatients, needs to be done, given that patients use their own medication without supervision from health workers. In order to achieve effective treatment, nurses need to be involved in the program of delivering information about the treatment of hypertension through selfefficacy methods to support adherence in taking medication. The research method uses correlational research with a cross sectional research design that aims to see how the relationship between self-efficacy and the level of medication adherence in patients with hypertension in Bareng Health Center. The populations in this study were hypertensive patients who had been treated. The sample was determined using purposive sampling technique. The statistical test used Rank Spearmen Correlation test. The results of the study obtained significant values Sig. (2-tailed) is 0.155, where this result is >0.05, so it can be concluded that H0 failed to be rejected, namely there is no relationship between self-efficacy and adherence to elderly hypertension treatment. The absence of a relationship in this study was due to the fact that although most of the large outputs of respondents had moderate self-efficacy, the adherence to treatment was low, and also those who had high self-efficacy also had low treatment compliance; length of hypertension is still under 5 years and all respondents had no complications from hypertension even though most of them had received information from health workers, family support even had health insurance Keywords: Self efficacy, Compliance, Hypertension Treatment
ADAPTASI PSIKOLOGIS LANSIA DENGAN POST STROKE ; ANALISIS FENOMENOLOGI Yafet Pradikatama Prihanto; Ellia Ariesti
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 4 No 1 (2022): Maret
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v4i1.213

Abstract

ABSTRAK Stroke atau Cerebro Vaskuler Accident (CVA) merupakan gangguan peredaran darah di daerah cerebral, yang disebebkan oleh pecahnya pembulih darah (stroke haemorargic) atau karena sumbatan (stroke iscemic). Manifestasi klinis stroke ini tergantung pada daerah serebri mana yang mengalami gangguan vaskularisasi. Tanda umum yang terjadi pada penderita stroke adalah terjadi kelemahan tubuh sampai dengan kelumpuhan total, baik seluruh tubuh maupun sebagian tubuh. Prevalensi stroke saat ini terbanyak masuh dialami oleh lansia, diatas 50 tahun, walaupun angka tersebut telah bergeser, dan banyak juga terjadi pada usia produktif, dan ini berhubungan dengan sedentary lifestyle. Setelah terjadi serangan stroke pada lansia, biasanya lansia masih mengalami gejala sisa. Gejala sisa inilah yang membuat lansia mengalami stress psikologis, salah satunya diakibatkan oleh kurangnya sumber informasi terkait perawatan post stroke. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur, jumlah partisipan 5 orang. Didapatkan 7 sub tema yang menghasilkan 3 tema besar ; yaitu memiliki harapan, hambatan dari dalam diri dan perlunya dukungan eksternal. Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan pertama juga menyediakan layanan kunjungan rumah pada pasien post stroke sehingga meminimalkan komplikasi, terutama masalah psikologis. Kata Kunci : Post stroke ; Adaptasi ; Psikologis
PELATIHAN CAREGIVER LANSIA TERAPI THOUGHT STOPPING UNTUK MENGATASI KECEMASAN SELAMA MERAWAT LANSIA DI MASA PANDEMI COVID 19 Ellia Ariesti; Eli Lea Widhia Purwandhani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.6685

Abstract

ABSTRAKPanti Pangesti Lawang adalah salah satu panti sosial yang yang terletak di Lawang, Kabupaten Malang. Hasil survey menunjukkan tingginya prevalensi Covid 19 yang diderita oleh peugas maupun pada lansia di LKS-LU Pangesti Lawang. Selain itu, ditemukan juga permasalahan bahwa Caregiver masih banyak yang belum memahami mengenai pengelolaan dan penatalaksanaan kesehatan lansia di masa pandemi covid 19 sehingga kondisi ini menyebabkan ketakutan dan kecemasan. Oleh karena itu, kami bermaksud untuk mengadakan pelatihan kepada Caregiver agar dapat mengurangi kecemasan saat merawat lansia yang terpapar Covid 19 sehingga kesehatan lansia dapat termonitor seoptimal mungkin dan bisa  mencegah terpaparnya petugas dan lansia dengan penyakit covid 19. Pada tahap persiapan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendapatkan Ijin dari pimpinan LKS-LU Panti Pangesti Lawang. Tahap pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan selama 3x pertemuan, 1 kali pertemuan dilakukan secara daring dengan materi kecemasan dan terapi Thought Stopping, pertemuan ke 2 dengan materi terapi Thought Stopping kemudian dilanjutkan praktik, dan pertemuan ketiga dengan kegiatan evaluasi praktik terapi Thought Stopping. Sebelum dilakukan pertemuan pertama dilakukan pretest dan didapatkan nilai rata-rata kecemasan caregiver 10,5 atau masuk kategori kecemasan sedang dan sesudah kegiatan pelatihan (pertemuan ke 3), dilakukan posttest, dan didapatkan nilai rata-rata kecemasan caregiver 6,8 atau masuk kategori normal. Perubahan nilai antara pre dan post ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan tingkat kecemasan. Caregiver mengerti dan mampu melakukan terapi Thought Stopping, kemudian bersedia untuk mengajarkan ke lansia. Kata kunci: caregiver; terapi thought stopping; kecemasan; covid-19; lansia ABSTRACTPangesti Lawang Panti is one of the social institutions located in Lawang, Malang Regency. The survey results show the high prevalence of Covid 19 suffered by staff and the elderly at LKS-LU Pangesti Lawang. In addition, it was also found a problem that there are still many caregivers who do not understand the management and management of the health of the elderly during the COVID-19 pandemic so that this condition causes fear and anxiety. Therefore, we intend to hold training for Caregivers in order to reduce anxiety when caring for the elderly who are exposed to Covid 19 so that the health of the elderly can be monitored as optimally as possible and can prevent the exposure of officers and the elderly with Covid 19 disease. In the preparation stage, activities are carried out to obtain permits. from the leadership of LKS-LU Panti Pangesti Lawang. The implementation phase of this training was carried out for 3 meetings, 1 meeting was conducted online with material on anxiety and Thought Stopping therapy, the second meeting was with Thought Stopping therapy material, followed by practice, and the third meeting was evaluation of the practice of Thought Stopping therapy. Before the first meeting, a pretest was conducted and the average caregiver anxiety value was 10.5 or it was in the category of moderate anxiety and after training activities (3rd meeting), a posttest was carried out, and the average caregiver anxiety value was 6.8 or entered the normal category. . Changes in the value between pre and post indicate that there is a change in the level of anxiety. Caregivers understand and are able to do Thought Stopping therapy, then are willing to teach it to the elderly. Keywords: caregiver; thought stopping therapy; anxiety; covid-19; elderly
HUBUNGAN IDEAL DIRI DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PARA ANAK JALANAN DI LSM JKJT (JARINGAN KEMANUSIAAN JAWA TIMUR) KOTA MALANG Ellia Ariesti; Maria Magdalena Setyaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.89 KB)

Abstract

Ideal diri seseorang akan mempengaruhi individu tersebut dalam menyikapi atau menyelesaikan suatu masalah. Sikap atau penyelesaian masalah seseorang tergantung mekanisme koping yang dimiliki oleh orang tersebut. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan ideal diri dengan kemampuan pemecahan masalah para anak jalanan di LSM JKJT Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional design dengan jumlah sampel anak jalanan sejumlah 67 anak dengan menggunakan Non random sampling. Alat ukur yang digunakan angket ideal diri dan angket kemampuan pemecahan masalah. Analisa bivariat yang digunakan adalah korelasi rank spearmen. Didapatkan ada hubungan antara ideal diri dengan kemampuan pemecahan masalah para responden. Seseorang yang mempunyai ideal diri akan cenderung memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah, dibandingkan dengan orang yang tergolong tidak memiliki ideal diri. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan jumlah responden yang lebih besar dengan metode penelitian yang lebih kompleks.
HUBUNGAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DENGAN PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI LKS-LU PANGESTI LAWANG DAN PANTI WERDHA TRESNO MUKTI TUREN Ellia Ariesti; Monika Luhung; Yafet Pradikatama P; Nanta Sigit
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 4 No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cermin_unars.v4i2.773

Abstract

Populasi lansia meningkat sangat cepat. Tahun 2020, jumlah lansia diprediksi sudah menyamai jumlah balita. Sebagai populasi berisiko ini memiliki tiga karakteristik risiko kesehatan yaitu, risiko biologi termasuk risiko terkait usia, risiko sosial dan lingkungan serta risiko perilaku atau gaya hidup. Pola tidur harian yang berubah merupakan perubahan paling terlihat pada usia lanjut. Ada beberapa dampak serius gangguan tidur pada lansia misalnya mengantuk berlebihan di siang hari, gangguan atensi dan memori, mood depresi, sering terjatuh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan terapi relaksasi otot progresif dengan perubahan tingkat insomnia pada lansia Di LKS-LU Pangesti Lawang dan Panti Werdha Panti Werdha Tresno Mukti Turen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimen dengan pendekatan pre test dan post tes pada kelompok perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang tinggal di LKS-LU Pangesti Lawang dan Panti Werdha Panti Werdha Tresno Mukti Turen dengn jumlah sampel sebanyak 29 responden. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil dari analisa regresi logistic biner diketahui bahwa terdapat hubungan antara tingkat insomnia pre dengan relaksasi otot progresif. Nilai uji Wald yang dihasilkan sebesar 0.419 dengan sig. 0,038 (< 0,05) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat insomnia pre terhadap relaksasi otot progresif dan terdapat hubungan antara tingkat insomnia post dengan relaksasi otot progresif. Nilai uji Wald yang dihasilkan sebesar 0.401 dengan sig. 0,028 (< 0,05) yang menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat insomnia post terhadap relaksasi otot progresif.
Posyandu cadre training on stress management with five finger hypnosis for the elderly with hypertension problems Ellia Ariesti; Mohammad Ali Sodikin; Febrina Secsaria Handini
Community Empowerment Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.594 KB) | DOI: 10.31603/ce.5937

Abstract

Tambakasri Village is located in Tajinan District, Malang Regency which has posyandu for the elderly and toddlers. Currently, the posyandu cadres have received training from the Tajinan Health Center, which focuses on the prevention and treatment of physical problems. However, one of the consequences of the pandemic is that many elderly which have hypertension health problems suffer stress, so training in a non-pharmacological way is required. As a result, the goal of this program is to improve the ability of health cadres in Tambakasri Village to use the five-finger hypnosis technique to improve the health of the elderly, particularly those with hypertension. This activity was judged successful based on four indicators, they are achieving the target number of training participants, the training objectives, the planned material targets, and participants' mastery of the material. The benefits obtained by health cadres include the ability to guide and assist the general public, particularly the elderly with hypertension who are stressed.
PELATIHAN CAREGIVER LANSIA TENTANG SKRINING STATUS GIZI MENGGUNAKAN THE MINI NUTRITIONAL ASSESSMENT (MNA) Ellia Ariesti; Monika Luhung; Eli Lea Widhia Purwandhani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9300

Abstract

ABSTRAKLansia merupakan kelompok khusus yang rentan dan berisiko mengalami berbagai permasalahan terkait kesehatan mereka. Di LKS-LU Pangesti Lawang 21 lansia pernah terpapar Virus Covid 19, sehingga sangat diperlukan perhatian khusus terhadap kesehatan lansia, terutama dalam upaya mempertahankan imunitas, misalnya melalui asupan nutrisi adekuat. Indikator nutrisi adekuat dapat diketahui melalui skrining menggunakan the Mini Nutritional Assessment (MNA). Tujuan kegiatan Program kemitraan Masyarakat (PkM) ini adalah melatih dan meningkatkan keterampilan care giver lansia melakukan skrining status gizi menggunakan the Mini Nutritional Assessment (MNA). Kegiatan ini dilakukan 3 tahap yang meliputi tahapan persiapan yaitu melakukan perijinan dan menyusun pelaksanaan. Tahap kedua pemberian edukasi dan pelatihan cara melakukan skrining status gizi menggunakan the Mini Nutritional Assessment (MNA), kegiatan demonstrasi & redemonstrasi skrining status gizi menggunakan MNA. Tahap ke tiga evaluasi kegiatan yang meliputi evaluasi kemampuan caregiver dengan post tes. Kegiatan ini telah terlaksana selama bulan Mei - Juni 2022, dan diikuti oleh  14 caregiver. Hasil kegiatan pengabdian ini pada awal pre tes nilai rata-rata peserta adalah 80 sedangkan nilai pos tes rata-rata peserta meningkat menjadi 94. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta pelatihan terhadap materi pelatihan yang diberikan selama tiga hari. Hasil observasi yang dicapai dalam redemonstrasi semua peserta atau 100 % mampu melakukan skrining dengan benar. Kegiatan skrining status gizi menggunakan the Mini Nutritional Assessment (MNA) diharapkan nantinya dapat diterapkan oleh semua care giver lansia secara mandiri di LKS-LU Pangesti Lawang. Kata kunci: caregiver; skrining; status gizi; lansia; Mini Nutritional Assessment (MNA) ABSTRACTThe elderly are a special group that is vulnerable and at risk of experiencing various problems related to their health. In LKS-LU Pangesti Lawang, 21 elderly people have been exposed to the Covid 19 virus, so special attention is needed to the health of the elderly, especially in an effort to maintain immunity, for example through adequate nutritional intake. Indicators of adequate nutrition can be identified through screening using the Mini Nutritional Assessment (MNA). The purpose of this Community Partnership Program (PkM) activity is to train and improve the skills of elderly care givers in screening nutritional status using the Mini Nutritional Assessment (MNA). This activity is carried out in 3 stages which include the preparation stage, namely licensing and compiling implementation. The second stage is providing education and training on how to screen for nutritional status using the Mini Nutritional Assessment (MNA), demonstration activities & redemonstrations of nutritional status screening using MNA. The third stage is the evaluation of activities which includes evaluating the caregiver's ability with a post test. This activity has been carried out during May - June 2022, and was attended by 14 caregivers. The results of this service activity at the beginning of the pre-test the average score of the participants was 80 while the average post-test score of the participants increased to 94. This indicates an increase in the knowledge of the trainees on the training materials provided for three days. The results of the observations achieved in the redemonstration of all participants or 100% were able to do the screening correctly. The nutritional status screening activity using the Mini Nutritional Assessment (MNA) is expected to be implemented by all elderly care givers independently at LKS-LU Pangesti Lawang. Keywords: caregivers; screening; nutritional status; elderly: Mini Nutritional Assessment (MNA)