cover
Contact Name
Muhamad Suhardi
Contact Email
jurnalp4i@gmail.com
Phone
+6285239967417
Journal Mail Official
jurnalp4i@gmail.com
Editorial Address
JURNAL P4I Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah, NTB Principal Contact: Dr. Muhamad Suhardi, M.Pd Phone: 085239967417 Email: ardhysmart7@gmail.com
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
ELEMENTARY : Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
ISSN : 27748014     EISSN : 27747034     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dasar.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 162 Documents
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA SISWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 ANDIKA ADINANDA SISWOYO; ASTINADILA ADIVIAN S; SITI FATIMAH A; NUR ATIKA A; DINDA FITROTIN
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i3.1382

Abstract

Education is a very important need for everyone today and everyone has the right to obtain legal education according to their needs. The Nature of Reading Reading is essentially an activity that involves many things, not only reading an article but also using the mind, psycholinguistics and metacognitive as well as an activity to get a meaning from a reading but also having to master the language used by the author, so the reader needs to activate mental processes and cognition. This type of research is classroom action research (CAR). This classroom action research is carried out in a cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. The results of classroom action research that have been carried out in cycle I, from the beginning to the last stage have been carried out properly as they should. But in cycle 1 there were only 14 students who completed the learning activities. KKM on this load is 70. While in cycle 2 there is a difference. Based on the results of research conducted in grade 1 SDN BATOR 1 in Bangkalan district, the researchers can conclude that there is an increase in learning outcomes in Indonesian subjects about sentences of praise with the help of word card media. This can be seen from the learning outcomes of grade 1 students, where there is an increase after the implementation of learning through the word card game of praise. ABSTRAKPendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap orang saat ini dan setiap orang berhak memperoleh pendidikan hukum sesuai dengan kebutuhannya. Hakikat Membaca Membaca pada hakikatnya suatu kegiatan yang melibatkan banyak hal, tidak hanya membaca sebuah tulisan namun juga menggunakan pikiran, psikolinguistik dan meta kognitif juga merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh suatu makna dari suatu bacaan namun juga harus menguasai Bahasa yang digunakan penulis, sehingga pembaca perlu mengaktifkan proses mental dan kognisinya. Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara bersiklus yang terdiri dari dari perencanaan, tindakan, oberservasi, dan refleksi. hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siklus I, pada tahapan awal sampai terakhir sudah dilaksanakan dengan baik sebagaimana mestinya. Tetapi pada siklus 1 hanya terdapat 14 siswa yang tuntas dalam melakukan kegiatan pembelajaran. KKM pada muatan ini adalah 70. Sedangkan pada siklus 2 mulai terjadi perbedaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas 1 SDN BATOR 1 yang ada di kabupaten Bangkalan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa indonesia tentang kalimat pujian dengan bantuan media kartu kata. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar pada siswa kelas1, dimana terjadi peningkatan setalah diterapkannya pembelajaran melalui permainan media kartu kata kalimat pujian.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR KUSMIATI KUSMIATI
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i3.1383

Abstract

This research is motivated by the low creativity of science students in elementary schools. Education in the era of the industrial revolution 4.0 is expected for students to have high creative abilities to be able to solve problems in real life every day. To realize the achievement of these expectations, an innovative and creative learning model is needed, namely Project based Learning. This study aims to determine the effect of the project-based learning model on the creativity of elementary school students. This study uses a quantitative approach with the type of pre-experimental research using a one group pretest-posttest design. The research subjects were students of SD Negeri Kamal 1 Bangkalan, totaling 32 students. Data collection techniques using a questionnaire instrument. Judging from the average creativity of students before being given project based learning was 24.59 and after being given project based learning the average value was 34.81, meaning there was an increase of 11.22 so there was a difference before and after the application of the project based learning model. While the data hypothesis test using the paired sample t test technique obtained a sig (2-tailed) value of 0.000 which is smaller than 0.05, it can be concluded that there is an effect of the project based learning model on students' creativity. Project based learning is effective for increasing creativity skills in science lessons for fourth graders at the Kamal 1 Public Elementary School Bangkalan. ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi rendahnya kreativitas siswa IPA disekolah dasar. Pendidikan di era revolusi industri 4.0 diharapkan peserta didik memiliki kemamampuan kreatifitas yang tinggi agar mampu memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan nyata se hari-hari. Untuk mewujudkan ketercapaian harapan tersebut maka diperlukan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif yaitu pembelajaran Project based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap kreativitas siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre eksperimen dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Subyek penelitian siswa SD Negeri Kamal 1 Bangkalan yang berjumlah 32 siswa. Tehnik pengumpulan data menggunakan instrumen angket. Dilihat dari rata-rata kreativitas siswa sebelum diberi project based learning adalah 24,59 dan sesudah diberi project based learning rata nilainya 34.81 berarti ada kenaikan sebesar 11,22 jadi ada perbedaan sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran project based learning. Sedangkan Uji hipotesis data dengan menggunkan teknik paired sampel t test diperoleh nilai sig (2-tailed) 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap kreativitas siswa. Pembelajaran project based learning efektif untuk meningkatkan kemampuan kreativitas dalam pelajaran IPA siswa kelas IV sekolah dasar negeri kamal 1 Bangkalan.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VI A SEMESTER II SD N 6 TIANYAR BARAT NI KETUT SURATNI
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i3.1401

Abstract

This classroom action research was conducted at SD Negeri 6 Tianyar Barat for Class VI A students in the second semester of the 2021/2022 academic year. II SD Negeri 6 Tianyar Barat for the academic year 2021/2022. The data from this research were collected by giving a learning outcome test. In analyzing the data obtained, descriptive analysis method was used. The data generated from this study consisted of initial data, cycle I data and data from Cycle II. From the initial data, there were 12 students who scored below the KKM and in the first cycle it decreased to 5 students and in the second cycle there were no students who scored below the KKM. The initial average value of 64.59 rose to 73.37 in the first cycle and in the second cycle it rose to 81.08. From the initial data, only 25 students completed while in the first cycle there were more, namely 32 students and in the second cycle it became quite a lot, namely all students completed with a 100% completeness percentage. The data in Cycle II is in line with expectations due to the application of the problem based learning (PBL) model. The conclusion obtained is that the application of the problem based learning (PBL) model can improve the learning outcomes of Hindu religious education and character for class VI A semester II SD Negeri 6 Tianyar Barat academic year 2021/2022. ABSTRAKPenelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri 6 Tianyar Barat pada siswa Kelas VI A semester II tahun pelajaran 2021/2022 yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan agama Hindu dan budi pekerti melalui penerapan model problem based learning (PBL) pada siswa kelas VI A semester II SD Negeri 6 Tianyar Barat tahun pelajaran 2021/2022. Data hasil penelitian ini dikumpulkan dengan cara pemberian tes hasil belajar. Dalam menganalisis data yang diperoleh digunakan metode analisis deskriptif. Data yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari data awal, data siklus I dan data Siklus II. Dari data awal ada 12 siswa mendapat nilai dibawah KKM dan pada siklus I menurun menjadi 5 siswa dan siklus II tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Nilai rata-rata awal 64.59 naik menjadi 73.37 pada siklus I dan pada siklus II naik menjadi 81.08. Dari data awal siswa yang tuntas hanya 25 orang sedangkan pada siklus I menjadi lebih banyak yaitu 32 siswa dan pada siklus II menjadi cukup banyak yaitu semua siswa tuntas dengan persentase ketuntasan 100%. Data pada Siklus II ini sudah sesuai harapan akibat penerapan model problem based learning (PBL). Kesimpulan yang diperoleh adalah penerapan model problem based learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Hindu dan budi pekerti siswa kelas VI A semester II SD Negeri 6 Tianyar Barat tahun pelajaran 2021/2022.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DALAM MENGURAI TEKS BACAAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI ISIH SUBEKTI
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i3.1402

Abstract

This Classroom Action Research aims to improve the learning process to improve Indonesian language learning outcomes in parsing Reading Texts through group discussions for sixth graders at SDN Ngeposari II Kapanewon Semanu, Gunungkidul Regency. This research was conducted from August 2021 to October 2021. Through group discussions by implementing four activity steps: Planning, Implementation, Observation and Reflection. In the second cycle of assessment scores, it was shown that the students' ability in learning Indonesian about parsing reading texts through group discussions was able to increase students' competence in learning Indonesian. It was proven that the second cycle score was 86.87, an increase of 21.41 when compared to the first cycle of 65.46 because the results in the second cycle were already showed a very good improvement and had exceeded the researcher's expectations of 80 with a final score of 86.87, the study was stopped with the criteria of a "good" score. It is expected that colleagues will try to do CAR in order to improve learning. In learning in elementary schools, especially Indonesian language subjects, authorized agencies such as the Regional Biddik Sub-district and other agencies are expected to use the results of this research in the context of developing Indonesian language learning in elementary schools by applying the group discussion learning model. ABSTRAKPenelitian Tindakan Kelas, ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dalam mengurai Teks Bacaan melalui diskusi kelompok pada siswa kelas VI di SDN Ngeposari II Kapanewon Semanu Kabupaten Gunungkidul.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 sampai dengan Oktober 2021 Melalui diskusi kelompok dengan menerapkan empat langkah kegiatan: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi.  Dalam skor Penilaian siklus II menunjukkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang mengurai teks bacaan melalui diskusi kelompok ternyata mampu meningkatkan kompetensi siswa dalam belajar Bahasa Indonesia terbukti skor siklus II mendapat jumlah 86.87 meningkat 21.41 jika dibanding dengan siklus I sebesar 65.46 karena hasil pada siklus II sudah menunjukan peningkatan yang sangat bagus dan sudah melampaui harapan peneliti sebesar 80 dengan skor akhir 86.87 maka penelitian dihentikan dengan kriteria nilai “Baik”. Diharapkan teman sejawat mau mencoba melakukan PTK dalam rangka perbaikan pembelajaran. Dalam pembelajaran di SD khususnya mata pelajarn Bahasa Indonesia, instansi berwenang seperti Korwil Biddik Kecamatan dan instansi lainnya diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini dalam rangka pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia di SD dengan penerapan model pembelajaran diskusi kelompok.
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN MODEL MELALUI DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ORGAN PENCERNAAN MANUSIA SISWA KELAS V MIN 2 LUMAJANG ARIS RAHMAWATI
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i3.1413

Abstract

Class situation in learning science, the situation is not the same as learning other knowledge. In learning science students must be active in the learning process. The reality in the field is that the teacher's role is still very dominant, students are seen as objects only. Even though this is not necessarily wrong, the reality in the field is that there are still many students who have difficulty in learning science. The problem needs to be found a way out, for that it is necessary to apply alternative learning models that can activate students, are fun and more meaningful. If students learn happily, it is expected that student learning outcomes will increase. One of the learning models that can activate and delight students is optimizing the use of video media and models through group discussions. The purpose of this study was to determine whether or not there was an increase in learning outcomes of the Human Digestive Organ. The success indicator is determined that at least 85% of students get a minimum score of 65. Group activity scores obtained from cycle to cycle always increase. On the other hand the score of teacher activity in the learning process the score obtained is at least 75%. The results showed that the mean, the initial test results were 59.46, the first cycle was 65.75 and the final average of the second cycle was 69.28. Meanwhile, students who finished studying in the initial test scored 46.43%, the first cycle was 71.42% and the second cycle was 85.71%. The average score of teacher activity in learning, the first cycle is 82.5% and the second cycle average is 86.25%. ABSTRAKSituasi kelas dalam belajar IPA, situasinya tidak sama dengan belajar pengetahuan lainnya. Dalam belajar IPA siswa harus aktif dalam proses pembelajaran. Kenyataan di lapangan peran guru masih sangat dominan, siswa dipandang sebagai objek saja. Miskipun hal ini belum tentu salah, namun kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang kesulitan dalam belajar IPA. Masalah tersebut perlu dicari jalan keluarnya, untuk itu perlu menerapkan model pembelajaran alternatif yang bisa mengaktifkan siswa, menyenangkan dan lebih bermakna. Apabila siswa belajar dengan senang diharapkan hasil belajar siswa meningkat. Salah satu model pembelajaran yang bisa mengaktifkan dan menyenangkan siswa adalah mengoptimalkan penggunaan media video dan model melalui diskusi kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya peningkatan hasil belajar Organ Pencernaan Manusia. Indikator keberhasilan itu ditentukan sekurang-kurangnya 85 % siswa mendapat nilai minimal 65. Aktivitas kelompok skor yang didapat dari siklus ke siklus selalu naik. Disisi lain skor aktivitas guru dalam proses pembelajaran skor yang diperoleh minimal 75 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata, hasil tes awal sebesar 59,46, siklus I sebesar 65,75 dan rerata akhir siklus II sebesar 69,28. Sedangkan siswa yang tuntas belajar pada tes awal skor yang dicapai 46,43%, siklus I sebesar 71,42% dan siklus II sebesar 85,71%. Rerata Skor aktivitas guru dalam pembelajaran, siklus I sebesar 82,5% dan rerata siklus II sebesar 86,25%.
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MULTIMEDIA POWERPOINT PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V SD N 1 MUTIHAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022 MUHAMMAD ARIFIN
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i3.1414

Abstract

Based on the research that the researcher has done, the researcher concludes that the use of multimedia powerpoint in thematic learning of theme 9 sub-theme 2 in class V SDN 1 Mutihan has a positive impact on increasing student learning outcomes. This can be seen from the increase in the acquisition of learning outcomes shown in each cycle. The acquisition of learning outcomes in the pre-cycle there were only 9 students out of 20 students or only 45% of students who completed. After using multimedia powerpoint in learning in the first cycle, the acquisition value was quite increased to 14 students from 20 students or 70% of students who completed. The acquisition of learning outcomes in cycle II also experienced a significant increase in learning outcomes, namely 18 students who completed from 20 students or 90% of students who completed. Based on these data, it can be concluded that the use of multimedia powerpoint in thematic learning of theme 9 sub-theme 2 can improve the learning outcomes of fifth grade students of SDN 1 Mutihan. ABSTRAKBerdasarkan penelitian yang peneliti telah lakukan, maka peneliti memberikan kesimpulan bahwa penggunaan multimedia powerpoint dalam pembelajaran tematik tema 9 subtema 2 pada kelas V SDN 1 Mutihan memberikan dampak positif dalam meningkatkan perolehan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan perolehan hasil belajar yang ditunjukkan pada setiap siklusnya. Adapun perolehan hasil belajar pada pra siklus hanya ada 9 siswa dari 20 siswa atau hanya 45% siswa yang tuntas. Setelah menggunakan multimedia powerpoint dalam pembelajaran di siklus pertama nilai perolehan cukup meningkat menjadi 14 siswa dari 20 siswa atau 70% siswa yang tuntas. Perolehan hasil belajar pada siklus II juga mengalami peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan kenaikannya, yaitu 18 siswa yang tuntas dari 20 siswa atau 90% siswa yang tuntas. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia powerpoint dalam pembelajaran tematik tema 9 subtema 2 dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Mutihan.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN APLIKASI GOOGLE CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN DARING ISTIQOMAH ISTIQOMAH
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i3.1429

Abstract

This study aims to determine the improvement of student learning outcomes in class IVA MI Miftahul Jannah Cijantung by utilizing the Google Classroom application in online learning as a learning strategy during the Covid-19 pandemic on the circular shape material. This research is a classroom action research which was carried out for two cycles. Each cycle consists of stages of planning (planning), action (action), observation (observation), and reflection (reflection). The learning strategy used is by utilizing the Google Classroom application. The advantage of this application is that it can make it easier for teachers to manage learning and convey information precisely and accurately to students. The results of this study indicate that learning strategies by utilizing technology in the form of the Google Classroom application for online learning during the Covid-19 pandemic can improve student learning outcomes for the material around flat shapes for class IVA MI Miftahul Jannah Cijantung for the 2020-2021 academic year as evidenced by test results at the end of the cycle. First, there were 19 students with a percentage of completeness of 59.4% and an increase in the percentage of completeness in the second cycle of 78.13% from 32 students. This shows that the target percentage of students' completeness has exceeded the minimum limit value. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar siswa kelas IVA MI Miftahul Jannah Cijantung dengan memanfaatkan aplikasi google classroom pada pembelajaran daring sebagai salah satu strategi pembelajaran selama pandemi Covid-19 pada materi keliling bangun datar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Strategi pembelajaran yang digunakan dengan memanfaatkan aplikasi google classroom. Kelebihan dari aplikasi ini adalah dapat mempermudah guru dalam mengelola pembelajaran dan menyampaikan informasi secara tepat dan akurat kepada peserta didik. Hasil dari penelitan ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi berupa aplikasi google classroom pada pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi keliling bangun datar kelas IVA MI Miftahul Jannah Cijantung Tahun pelajaran 2020-2021 dibuktikan dengan hasil tes pada akhir siklus I terdapat 19 peserta didik dengan persentase ketuntasan sebesar 59,4% dan mengalami peningkatan persentase ketuntasan pada siklus II sebesar 78,13% dari 32 peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa target persentase ketuntasan peserta didik telah melebihi dari nilai batas minimal.
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SAINS PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MELALUI PENERAPAN MODEL PBL DI SD N 1 SEWON TAHUN PELAJARAN 2021/2022 AFIYANI AFIYANI
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i3.1435

Abstract

This study aims to determine the understanding of fourth grade students at SDN 1 Sewon. This research is motivated by the low understanding of students on science material or more familiar with science. Based on the results of observations made on the teaching process, teachers still use conventional methods, namely lectures when learning. Students are less directly involved in the learning process. In addition, based on the results of direct observations when learning in class students are less active when participating in learning, many students think that science material is difficult so that when students work on questions in the form of descriptions only with short answers without any explanation. After asking questions, students only understand the material in outline without knowing the material in its entirety. This study uses quantitative and qualitative research subjects with fourth grade students of SD N 1 Sewon totaling 15 people. Data collection methods used are observation, interviews and tests. Based on the results of the research conducted, there was an increase in the value of students' scientific understanding in each cycle, namely in the initial conditions the average value of students' scientific understanding was 70, the first cycle the average value of students' scientific understanding was 73, and the second cycle the average value. students' understanding of science is 82.9. The level of completeness of the value of understanding the science of students in the initial conditions is 6 students or 40%. In the first cycle there were 10 students or 67%, while in the second cycle there were 13 students or 87%. This shows that there is an increase from cycle I and cycle II by 20%. Thus, classically the students' understanding of science has achieved complete learning. ABSTRAKPenelitian ini bertujun untuk mengetahui pemahaman peserta didik kelas IV di SDN 1 Sewon. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya pemahaman peserta didik terhadap materi Sains atau lebih kita kenal dengan IPA. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap proses mengajar, guru masih menggunakan metode konvensional yaituceramah ketika pembelajaran. Peserta didik kurang terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Selain itu berdasarkan hasil pengamatan langsung ketika pembelajaran di kelas peserta didik kurang aktif ketika mengikuti pebelajaran, peserta didik banyak yang menganggap bahwa materi Sains itu susah sehingga ketika peserta didik mengerjakan soal bentuk uraian hanya dengan jawaban singkat tanpa adanya penjelasan. Setelah dilakukan tanya jawabpeserta didik hanya mengerti materi secara garis besarnya saja tanpa mengetahui materi secara utuh. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dan kualitatif dengan subjek penelitian peserta didik kelas IV SD N 1 Sewon yang berjumlah 15 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan tes. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa terjadi peningkatan nilai pemahaman sains peserta didik pada setiap siklusnya, yaitu pada kondisi awal nilai rata-rata pemahaman sains peserta didik 70, siklus I nilai rata-rata pemahaman sains peserta didik 73, dan siklus II nilai rata –rata pemahaman sains peserta didik adalah 82,9. Tingkat ketuntasan nilai pemahaman sains peserta didik kondisi awal sebanyak 6 peserta didik atau 40%. Pada siklus I sebanyak 10 peserta didik atau 67%,sedangkan pada siklus II sebesar 13 peserta didik atau 87%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari siklus I dan siklus II sebesar 20%. Dengan demikian secara klasikal pemahaman sains peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar.
PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS I SD NI WAYAN RANTAU WATI
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i3.1436

Abstract

This study used two cycles with each cycle carried out in 2 meetings. Each cycle has 4 stages, namely planning, implementation, observation, and reflection. In the learning process, the learning outcomes obtained by students still have not obtained the KKM score, namely a minimum completeness value of 60. Because students are still in grade 1, where students at this level still have to play a lot, one of the learning methods is chosen, namely the quantum teaching method. The Quantum Teaching method is a more relaxed and fun learning method because the learning process is accompanied by music. Students become more active because in Quantum Teaching learning, the object that is the main goal is students. The interaction of students with the learning environment is also the purpose of this method. A pleasant learning environment can lead to self-motivation of students so that it can directly affect the learning process and can increase the academic potential and creative potential of students. With the application of the Quantum Teaching method, Indonesian language learning outcomes for grade IA students at SD Negeri 6 Tianyar Barat can increase. This increase can be seen from the data in cycle I and cycle II. In the first cycle, students' learning mastery achieved 73% with an average score of 64. While in the second cycle, students' learning mastery reached the level of 100% with an average value of 72. ABSTRAKPenelitian ini menggunakan dua siklus dengan setiap siklusnya dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap siklus memiliki 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam proses pembelajaran, hasil belajar yang diperoleh siswa masih ada yang belum memperoleh nilai ?KKM yaitu nilai ketuntasan minimal sebesar 60. Karena siswa masih kelas 1, dimana siswa di tingkat ini masih harus banyak bermain maka dipilihlah salah satu metode pembelajaran yaitu metode quantum teaching. Metode Quantum Teaching merupakan metode pembelajaran yang lebih santai dan menyenangkan sebab proses belajar diiringi musik. Siswa menjadi lebih aktif karena dalam pembelajaran Quantum Teaching, objek yang menjadi tujuan utama adalah siswa. Interaksi siswa dengan lingkungan belajar juga merupakan tujuan metode ini. Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat menimbulkan motivasi diri siswa sehingga secara langsung dapat mempengaruhi proses belajar dan dapat meningkatkan potensi akademik maupun potensi kreatif yang dimiliki siswa. Dengan penerapan metode Quantum Teaching hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IA SD Negeri 6 Tianyar Barat dapat meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari data pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I ketuntasan belajar yang dicapai siswa adalah 73% dengan nilai rata-rata 64. Sedangkan pada siklus II, ketuntasan belajar siswa mencapai tingkat 100 % dengan nilai rata-rata 72.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG PENGURANGAN DUA BILANGAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BAGI SISWA KELAS 1 MI SUSANTI SUSANTI
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v2i4.1683

Abstract

This study aims to improve learning outcomes Mathematics. Mathematics as a compulsory subject that must be taken by students. In carrying out learning in class, especially learning mathematics about subtracting two numbers which is carried out in class 1 MI Nahdlatussubban in semester 1 of the 2021/2022 academic year, the author feels that there are deficiencies that occur in learning outcomes. The test scores obtained by students were still below the KKM, the specified KKM was 70 while the class average was 63. Out of 30 students only 12 or 40% of students had experienced completeness and 18 or 60% of students had not yet experienced completeness. Based on the results of the analysis carried out by the Class 1 teacher, the learning activities that have been carried out in the Mathematics subject about subtracting two-digit numbers with low learning outcomes. The cause of failure in learning is that the teacher still applies conventional learning models, the teacher does not give students the opportunity to ask questions, rarely uses props, and is too fast in explaining, so that students tend to be passive and not focus on following the lesson. Concepts in mathematics are abstract, whereas in general SD/MI level students still think from concrete things to abstract things. In order to overcome this problem, the author will try to use the TPS (Think Pair Share) learning model and use visual aids. The TPS learning model is a cooperative learning model designed to influence student interaction patterns. TPS is an effective way to vary the atmosphere in class discussion patterns. In addition TPS can give students a lot of time to think, to respond and to help. The use of the TPS (Think Pair Share) Learning Model can improve Mathematics learning outcomes for Class 1 students of MI Nahdlatussubban Karangtengah Demak District, this is evidenced by an increase in learning outcomes for the initial condition of the class average of only 63, in cycle 1 the class average of 72 means an increase of around 9 points. Meanwhile, in cycle 2 to 85, it increased by around 13 points. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika. Matematika sebagai mata pelajaran wajib yang harus ditempuh siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, terutama pembelajaran matematika tentang pengurangan dua bilangan yang dilakukan di kelas 1 MI Nahdlatussubban pada semester 1 tahun pelajaran 2021/2022, penulis merasakan ada kekurangan yang terjadi dalam hasil pembelajaran. Nilai ulangan yang diperoleh siswa masih di bawah KKM, KKM yang ditentukan adalah 70 sedangkan rerata kelas adalah 63. Dari 30 siswa hanya 12 atau 40% siswa yang sudah mengalami ketuntasan dan 18 atau 60% siswa belum mengalami ketuntasan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh guru Kelas 1, maka kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada mata pelajaran Matematika tentang pengurangan bilangan dua bilangan dengan hasil belajar masih rendah. Adapun penyebab kegagalan dalam pembelajaran adalah guru masih menerapkan model pembelajaran konvensional, guru tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya, jarang menggunakan alat peraga, dan terlalu cepat dalam menerangkan, sehingga siswa cenderung pasif dan tidak fokus dalam mengikuti pelajaran. Konsep dalam Matematika abstrak, sedangkan pada umumnya siswa jenjang SD/MI masih berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak. Guna mengatasi masalah tersebut, penulis akan mencoba menggunakan model pembelajaran TPS (Think Pair Share) dan menggunakan alat peraga. Model pembelajaran TPS adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi di kelas. Selain itu TPS dapat memberi banyak waktu siswa untuk berpikir, untuk merespon dan untuk membantu. Penggunaan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa Kelas 1 MI Nahdlatussubban Kecamatan Karangtengah Demak, hal ini dibuktikan terjadi peningkatan hasil belajar kondisi awal rerata kelas hanya 63 , pada siklus 1 rerata kelas 72 berarti mengalami kenaikan sekitar 9 poin. Sedangkan pada siklus 2 menjadi 85 mengalami kenaikan sekitar 13 poin.

Page 6 of 17 | Total Record : 162