Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling sebagai media publikasi ilmiah dalam pengkajian dan pengembangan Ilmu Bimbingan dan Konseling. Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling memuat tulisan ilmiah berupa artikel konseptual, hasil penelitian maupun isu-isu aktual yang relevan dalam Bimbingan dan Konseling. Setiap manuskrip yang dikirimkan akan ditinjau oleh setidaknya dua peer-reviewer menggunakan metode double-blind review. Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling diterbitkan dua kali dalam setahun (Mei dan September) oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Bima. Jurnal ini terdaftar di sistem http://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/GW/index dengan prefiks Digital Object Identifier (DOI) 10.33627. Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling menerbitkan artikel tentang praktik, teori, dan penelitian di semua bidang Bimbingan dan Konseling juga pendidikan terkait Bimbingan dan Konseling yang mencakup: Bimbingan dan Konseling Pribadi Bimbingan dan Konseling Sosial Bimbingan dan Konseling Karier Bimbingan dan Konseling Akademik Bimbingan dan Konseling Sekolah Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi Penilaian dalam Bimbingan dan Konseling Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok Konseling Perorangan Konseling Multikultural Analisis dan Modifikasi Perilaku Bimbingan dan Konseling untuk Penyandang Cacat Evaluasi dan Pengawasan dalam Bimbingan dan Konseling Manajemen Bimbingan dan Konseling Rencana karir Penilaian Psikologis Teknik Komunikasi Kebersihan Mental Media Bimbingan dan Konseling Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling
Articles
26 Documents
Search results for
, issue
"Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling"
:
26 Documents
clear
M Media Permainan Tradisional Dalam Membentuk Interaksi Sosial Anak Tunagrahita
Fika Nurdiyati;
Alfin Miftakhul Khairi
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.1917
Tunagrahita merupakan seseorang yang mengalami hambatan intelektual yang berada di tingkat rendah atau dibawah rata-rata. Karena hambatan intelektual nya, tunagrahita cenderung menarik diri dari lingkungan sekitarnya, sehingga tunagrahita memerlukan sekolah khusus atau sekolah inklusi yang dapat mengurangi hal tersebut. Media permainan tradisional merupakan sebuah sarana bermain yang memberikan kontak sosial secara langsung kepada pemainnya, sehingga permainan tradisional ini mampu membentuk interaksi sosial anak tunagrahita. Dalam hal ini, permainan tradisional yang digunakan yaitu ular naga dan congklak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memaparkan tentang permainan tradisional dalam membentuk interaksi sosial anak tunagrahita. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini adalah guru wali kelas 5C dan guru yang sebelumnya pernah mengajar di kelas 5C. Proses penelitian diawali dengan adanya suatu masalah, menentukan jenis informasi yang akan diperlukan, menentukan prosedur pengumpulan data melalui wawancara dan observasi, mengolah data-data, kemudian yang terakhir menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan peneliti yang dilakukan di SLB N Boyolali, media permainan tradisional ular naga dan congklak ini mampu membentuk interaksi sosial anak tunagrahita. Dengan adanya media permainan yang menyenangkan kemampuan interaksi sosial anak tunagrahita mampu berkembang dengan baik.
Upaya Guru Dalam Meningkatkan Pengetahuan Sains Melalui Pendekatan Eksplorasi Lingkungan Sekitar Di TK Kembang Seroja
Astuti Hardiyanti;
Ihlas Ihlas;
Sri Wahyuningsih;
Ade S Anhar
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.1919
This research aims to enhance the understanding of children at TK Kembang Seroja in the field of science through the approach of environmental exploration. The study employed a classroom action research method combining both quantitative and qualitative approaches. The participants involved 34 children from TK Kembang Seroja Group B. Data analysis utilized descriptive percentage and descriptive analysis of children's activities. Data validity was confirmed through content validity. The results indicated that the environmental exploration approach successfully improved the children's scientific understanding. Initially, before the intervention, the average scientific understanding of the children was 31%. However, after implementing the classroom action research with the environmental exploration approach, the average understanding increased to 41%. In the second cycle, the average understanding further rose to 59%, and by the third cycle, the children's average understanding reached the targeted goal of 83%.The selection of suitable teaching methods is crucial in achieving educational objectives. All educational goals should be integrated into the curriculum as guidelines for teachers. However, curriculum implementation relies on the competence of teachers. The ability of teachers to plan, execute, and evaluate teaching significantly determines the selection of appropriate methods. The use of the environmental exploration approach to enhance scientific understanding has proven successful in the Classroom Action Research at TK Kembang Seroja.
Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Kelompok B TK Negeri Pembina Sape
Fitri Rahayu;
Ihlas Ihlas;
Ade S. Anhar
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.1920
This research aims to explore how the use of letter card games can enhance letter recognition skills among children in group B of TK Negeri Pembina Sape. The study employs an action research approach with 28 Early Childhood Education (ECE) children from TK Negeri Pembina Satu, comprising 12 boys and 16 girls, as the research subjects. The research focuses on improving letter recognition skills through the utilization of letter card games. Data collection involves observation and documentation using a checklist observation instrument. Data analysis is conducted through quantitative descriptive techniques. The results indicate that the use of letter card games is effective in improving letter recognition skills among group B children at TK Negeri Pembina Satu. The percentage of letter recognition skills increased from an initial condition of 35.85% to 61.11% in Cycle I, and further increased to 83.73% in Cycle II. The percentage increase from Pre-cycle to Cycle I is 25.27%, while the increase from Cycle I to Cycle II is 22.62%.
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Bermain Puzzle di TK Negeri Sangia
Khaerunnisah Khaerunnisah;
Ilham Ilham;
Kaharuddin Kaharuddin;
Agus Salam
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.1921
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kemampuan kognitif anak sebelum dan sesudah diberikan stimulasi melalui kegiatan bermain puzzle tangram. Pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental yang meliputi tahap perencanaan, aksi atau tindakan, observasi dan refleksi. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelompok Junior usia 5-6 tahun di TK Negeri Sangia berjumlah 28 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik pada Siklus I masih sangat rendah dan terjadi peningkatan yang signifikan pada siklus ke II. Jadi berdasarkan hasil penelitian tersebut, terlihat kemampuan kognitif anak melalui Media Tangram sudah meningkat.
Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Kelompok B Parado
Nurma Nurma;
Hendra Hendra;
Muslim Muslim;
Ahmadin Ahmadin
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.1922
This study originates from the initial observation results indicating that the social-emotional abilities of group B children at Parado Kindergarten are significantly limited. They tend to struggle in controlling their emotions, easily get angry, and frequently engage in aggressive behaviors towards their peers. Additionally, they seldom apologize for their mistakes and appear to be indifferent to the consequences of their actions. Considering these challenges, the aim of this research is to evaluate the effectiveness of role-playing methods in enhancing the social-emotional skills of group B children at Parado Kindergarten. The study employs an action research approach organized in repeated cycles. Each cycle consists of four stages: planning, action implementation, observation, and reflection. The research subjects are the group B children at Parado Kindergarten, totaling 15 participants. Data collection methods include observation and documentation, with data analysis conducted using descriptive statistics. The data analysis reveals that in cycle 1, the children's social-emotional abilities reached a percentage of 50%. This figure indicates that the action research has not yet achieved the set target of 80%. Therefore, the research proceeds to cycle 2, which yielded a result of 97%, demonstrating the success of the study. These findings support the notion that the utilization of role-playing methods can effectively enhance the social-emotional skills of children.
Pelecehan Seksual Melalui Aplikasi Tiktok
Salsabila Wijaya;
Rizki Setiawan
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.1931
Violence in Indonesia is increasing, especially sexual violence against women. The Ministry of Women's Empowerment and Child Protection in 2024, stated that women will be the dominant victims in cases of violence in 2024. One type of sexual violence that often occurs according to data obtained in the 2024 Online Information System for the Protection of Women and Children is sexual harassment. , which can occur without limitations of age, space and time. Sexual harassment is not only carried out in public spaces but can be done through social media, one of which is the TikTok application. This research aims to find out and explore the issue of sexual harassment through the TikTok application, using a descriptive qualitative approach and based on Kimberle Crenshaw's intersectionality theory, to find out how sexual harassment factors can influence a person's vulnerability to sexual harassment in cyberspace.
Perilaku Stereotype Budaya Pada Siswa Man 1 Kota Bima
Nurhayati Nurhayati;
Faijin Faijin;
Alya Nurmaya;
Amiruddin Amiruddin;
Audi Maulida Putri
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.1961
Sikap stereotype berupa mengolok-olok, meremehkan dan membandingkan siswa lain dengan dirinya masih sering terjadi di lingkungan terutama lingkungan sekolah termasuk di Kelas X MAN 1 Kota Bima. Perilaku yang menunjukan prasangka yang bersumber dari penilaian subjektif seorang individu terhadap individu lain yang berdampak pada munculnya perlakuan yang subjektif. Kegiatan bimbingan kelompok dapat membantu mengurangi perilaku stereotype pada Siswa MAN 1. Melalui kegiatan kelompok siswa akan merasa saling memiliki dan saling tenggang rasa, karena dengan adanya dinamika dalam kelompok Siswa akan didorong untuk saling memiliki rasa peduli dan empati. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mendeskripsikan bagaimana perilaku stereotype budaya antara siswa. Sumber data primer dalam penelitian ini siswa kelas X sebanyak 5 orang, dan sumber data sekunder adalah 1 orang guru kelas dan 1 orang guru Bibingan dan Konseling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Pengumpulan data penelitian dengan melakukan pengamatan dan wawancara mendalam. Data hasil temuan dalam penelitian ini dianalilisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi sebagai data primer dari 5 orang siswa. Melalui dinamika dan kebersamaan selama kegiatan kelompok, siswa merasa saling memiliki dan saling mendukung, sehingga siswa yang memiliki kebiasaan meremehkan teman dari kampung (budaya) tertentu, mulai belajar memahami dan mengerti serta menerima bahwa nilai-nilai dan budaya temannya berbeda dengan yang dimilikinya. Menurut informasi dari siswa yang pernah mengikuti bimbingan kelompok, siswa merasa selama ini menganggap buruk kebiasaan (nilai) dan budaya teman-temannya yang berbeda dengan dirinya sehingga siswa tersebut mengolok-olok dan meremehkan temannya. Setelah mengikuti kegiatan bimbingan Bersama siswa mulai mengerti, memahami dan bisa menerima keberadaan teman dari kampung yang berbeda kebiasaan (nilai), budaya dengan dirinya. Berdasarkan hasil pengamatan, para siswa di kelas X tersebut kompak. Siswa yang menunjukan perilaku meremehkan, mengolok-olok teman lain sudah tampak berkurang walaupun terkadang masih muncul perilaku stereotype melalui nada candaan, akan tetapi tidak menimbulkan perpecahan. Kesimpulan penelitian ini bahwa perilaku stereotype ini muncul dan tumbuh karena kurang pemahaman sehingga siswa kurang dapat menerima perbedaan nilai-nilai dan budaya siswa lain.
Hubungan Antara Filsafat Dan Pendidikan
Ruslan Ruslan;
Sri Nilawati;
Andi Marjuni;
Andi Achruh
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.2163
Kajian ini menjelaskan bagaimana hubungan antara filsafat dengan pendidikan. Pendidikan berkepentingan untuk membangun filsafat hidup, untuk dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari agar selalu dalam keteraturan. Kemudian filsafat memberikan sumbangan berupa kesadaran menyeluruh asal-mula, eksistensi dan tujuan kehidupan. Filsafat merupakan wacana teoritis dalam mengkaji setiap permasalahan dengan tujuan mencari kebenaran rasional. Filsafat sebagai fondasi berbagai ilmu pengetahuan, akan membentuk nilai-nilai dasar setiap bangunan ilmu pengetahuan. Filsafat membentuk kerangka pikir yang orisinil dan terarah, mencari sumber secara radikal dan menelaah objek kajian secara universal dan komprehensif, sehingga tampak kebenaran sejati walaupun bersifat relatif. Jadi, pendidikan membutuhkan konsep yang jelas dan benar, dan tentunya dari filsafat, dan filsafat membutuhkan pengembangan pencarian kebenaran, yang tentunya bagian dari kerja pendidikan. Filsafat dan ilmu pengetahuan saling terkait satu sama lain, keduanya tumbuh dari sikap refleksi, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada kebenaran. Ilmu pengetahuan memiliki banyak fungsi, tergantung bagaimana manusia menggunakannya. ilmu alam berfungsi sebagai dasar bagi pembentukan dan pengembangan teknologi, penjelasan atas segala hal yang terjadi, penerang atau nur bagi kehidupan manusia, pondasi yang akan menyangga benteng peradaban sekarang ini sekaligus merupakan alat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Manusia Sebagai Konselor Dan Sasaran Konseling Pendidikan
Ruslan Ruslan;
Syarifuddin Ondeng
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.2164
Kajian ini menjelaskan tentang manusia sebagai konselor dan sasaran konseling. Konseling merupakan salah satu disiplin ilmu yang berkaitan erat dengan pendidikan. Dalam konteks pendidikan Islam, konseling pendidikan memainkan peran penting dalam membantu individu mencapai keseimbangan spiritual, emosional, dan akademik. Konseling pendidikan Islam bertujuan untuk membantu siswa menghadapi tantangan, mengembangkan pemahaman tentang agama dan moralitas, serta membuat keputusan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam terkait pendidikan dan karier mereka. Disamping itu, dalam mengambil keputusan secara efektif, diperlukan kualitas hubungan antar pribadi yang baik dari konselor dalam konseling. Untuk dapat melaksanakan peranan profesional yang unik dan terciptanya layanan bimbingan dan konseling secara efektif, sebagaimana adanya tuntutan profesi, konselor harus memiliki kualitas pribadi. Salah satu yang penting dalam melihat keprofesionalitas konselor ialah mengamati kompetensi akademiknya. Kompetensi akademik merupakan landasan bagi pengembangan kompetensi profesional. Seorang konselor hendaknya memiliki kompetensi profesionalisme yang dilandasi oleh iman dan takwa. Profesi konselor pada hakikatnya tidak lepas dari nilai-nilai kebajikan untuk mendorong konseli untuk lebih memperbaiki diri agar menjadi orang yang lebih baik lagi. Keberadaan bimbingan konseling Islam pendidikan yang diselenggarakan di lembaga sekolah mempunyai peran yang sangat vital, karena terkait dengan pembinaan moral Islam peserta didik dalam rangka pengembangan kepribadian. Hal ini menunjukkan bahwa manusia, sebagai individu dan makhluk sosial, memiliki peran ganda yaitu pada suatu saat berperan sebagai seorang yang memberikan bantuan kepada orang lain (konselor) dan pada saat yang lain berperan sebagai orang yang memerlukan bantuan orang lain (klien) dalam mengatasi berbagai persoalan hidup yang dihadapinya.
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kurangnya Disiplin Belajar Peserta Didik Di SMPN 05 Kota Bima
Nur Syariful Amin
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 7 No 1 (2024): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/gw.v7i1.2172
Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap kuranya Disiplin Belajar Peserta didik di SMPN 05 Kota Bima tahun 2023. Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah dimana masih banyak peserta didik yang masih belum Disiplin Belajar, Disiplin Belajar merupkan ketaatan atau kepatuhan dari siswa untuk melaksanakan kewajiban belajar sehingga diperoleh perubahan pada dirinya, baik itu berupa pengetahuan, perbuatan, maupun sikap baik itu belajar di rumah maupun belajar di sekolah. Pada Penelitian ini menggunakan penelitan kuantitatif dengan metode eksperimen yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa ada kelompok pembanding one group pretest-posttest (tes awal-tes akhir kelompok tunggal). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan peserta didik di SMPN 05 Kota Bima yang berjumlah 222 peserta didik, jadi sampel penelitian ini adalah 8 orang peserta didik dari masing-masing kelas VII A, VII B, VIIC Dan VIII B, Berjumlah 32 Peserta Didik. Dengan Tekhnik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, angket, dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan rumus regresi linear sederhana . Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti, maka didapatkan adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen setelah diberikan treatmen (perlakuan) berupa layanan bimbingan kelompok, maka dapat ditarik kesimpulannya bahwa Ha diterima sedangkan Ho ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan Disiplin Belajar peserta didik Kata Kunci: Layanan Bimbingan Kelompok, Disiplin Belajar, Peserta Didik