cover
Contact Name
Putu Doddy Heka Ardana
Contact Email
doddyhekaardana@unr.ac.id
Phone
+62361-467533
Journal Mail Official
gradien.ft@unr.ac.id
Editorial Address
Jalan Kampus Ngurah Rai - Padma, Penatih, Denpasar Timur
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Teknik Gradien
Published by Universitas Ngurah Rai
ISSN : 20852932     EISSN : 27970094     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Teknik Gradien adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai. Hal ini bertujuan untuk memediasi dan mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang teknik sipil dan perancangan, dimana pembaca jurnal diharapkan dari peneliti / ilmuwan teknik sipil, peneliti / ilmuwan bidang perencanaan (Arsitektur), mahasiswa di bidang terkait, insinyur, dan praktisi di bidang ini. Jurnal Teknik Gradien menerbitkan jurnal dua kali dalam setahun, yaitu April dan dan Oktober. Ini memungkinkan proses publikasi yang lebih ketat dan memungkinkan dewan editorial memperbaiki kinerja jurnal. Jurnal Teknik Gradien menerbitkan artikel ilmiah di bidang teknik sipil dan perancangan, sebagai berikut. - Rekayasa Struktural, - Teknik Sumber Daya Air, - Teknik Transportasi, - Bidang Geoteknik, - Teknik & Manajemen Konstruksi, - Perencanaan Kota - Rekayasa Geospasial dan Geomatika, - Pelabuhan - Heritage Architecture - Building Technology - Urban Design - Architecture and Tourism Planning - Landscape Architecture. Semua makalah yang dikirimkan akan menjalani proses peninjauan Secara umum, Jurnal Teknil Gradien memprioritaskan makalah yang dapat menunjukkan orisinalitas, kebaruan, dan temuan penting yang dapat bermanfaat bagi minat pembaca. Pemeriksaan kesamaan untuk semua kertas yang dikirimkan akan diterapkan untuk memastikan kualitas kertas. Dalam hal ini, dewan redaksi Jurnal Teknik Gradien berkomitmen untuk memungkinkan makalah berkualitas serta berkontribusi di bidang teknik sipil dan perencanaan.
Arjuna Subject : -
Articles 218 Documents
PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG TERHADAP BEBAN GEMPA BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DAN 03-1726-2012 Yoshua Febrian Kastama; I Gusti Made Sudika; Ni Kadek Astariani
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan kawasan dengan kondisi tektonik yang cukup aktif di dunia, karena Indonesia terletak pada jalur Ring Of Fire.Pada beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami gempa bumi di sejumlah wilayah.Kerusakan bangunan dan infrastruktur tetap terjadi padahal bangunan telah didesain ketahanan gempanya dengan mengacu pada SNI 03-1726-2002.Karenahal tersebut maka dilakukan kajian mendalam terhadap percepatan batuan dasar dari gempa yang terjadi.Ternyata percepatan batuan dasar pada gempa aceh tahun 2004 lebih besar dibandingkan dengan percepatan batuan dasar menurut SNI 03-1726-2002, berdasarkan penemuan tersebut menyebabkan peta gempa SNI 03-1726-2002 dinilai sudah tidak memenuhi syarat lagi untuk di aplikasikan sebagai pedoman perencanaan struktur tahan gempa. Pada landasan fenomena percepatan batuan dasar tersebut dan perkembangan peraturan gempa terkini di dunia seperti ASCE 7-10 dan IBC 2009, maka diperbaharui pedoman ketahanan gempa menjadi SNI 03-1726-2012.Sampai dengan sekarang ini masih ada gedung – gedung dengan perancangan tahan gempa SNI 2002 yang difungsikan untuk umum.Dengan adanya peraturan yang baru, maka perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan kedua peraturan tersebut yaitu SNI 03-1726-2012 dengan SNI 03-1726-2002 yang sebelumnya.Sehingga dapat memberikan hasil konkrit tentang Kelayakan Bangunan yang dirancang menggunakan Peraturan yang lama.Penelitian yang dilakukan yaitu membandingkan perilaku struktur beton bertulang pada bangunan lantai 4yang dibebani beban gempa berdasarkan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1726-2012.Zona wilayah gempa adalah zona kab.Gianyar(denpasar selatan) dengan jenis tanah sedang. Dari hasil analisis dan komparasi dapat disimpulkan beban dipengaruhi oleh faktor respons gempa pada SNI 2002 memiliki faktor respons gempa lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 44,24%. Hasil komparasi analisis gempa statis linier dengan menggunakan analisis statik ekuivalen gaya geser nominal dan simpangan antarlantai SNI 2002 lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 21,33% dan 31,78%. Pada analisis gempa dinamis linier dengan menggunakan analisis spektrum respons ragam metode SRSS gaya geser nominal pada arah X(memanjang) pada SNI 2002 lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 6,73% sedangkan pada arah Y(memendek) pada SNI 2002 lebih kecil daripada SNI 2012 yaitu 10,54% dan simpangan antarlantai SNI 2002 lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 30,15%. Simpangan antarlantai SNI 2002 dengan analisis statis lebih besar daripada analisis dinamis yaitu 18,77%, begitu juga pada simpangan antarlantai SNI 2012 dengan analisis statis lebih besar daripada analisis dinamis yaitu 16,79%. Pada desain tulangan hasil desain tulangan dengan SNI 2002 lebih besar daripada SNI 2012 yaitu 33,22% pada balok dan 41,25% pada kolom.
MODEL KONSERVASI BERBASIS PEMANENAN AIR HUJAN DALAM PENGENDALIAN BANJIR PERKOTAAN, SUATU PENGANTAR Ridho Waluyo; Putu Doddy Heka Ardana
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan – permasalahan sumberdaya air selalu menjadi fenomena yang sangat kompleks khususnya di wilayah perkotaan. Permasalahan yang sering kali terjadi saat musim hujan tiba adalah genangan banjir akibat volume limpasan yang berlebihan. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat diupayakan dengan alternatif langsung berbentuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan merupakan metode konservasi dan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan air hujan yang berasal dari atap bangunan, permukaan tanah, jalan atau perbukitan. Salah satu metode pemanenan air hujan yang mengumpulkan dan menyimpannya di permukaan tanah adalah sumur resapan dan lubang resapan biopori. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif terhadap suatu hasil penelitian yang berhubungan dengan pemanenan air hujan dalam pengendalian banjir perkotaan. Dari beberapa hasil penelitian, hasil akhir menunjukkan bahwa pemanenan air hujan berbasis sumur resapan dan lubang resapan biopori terbukti mampu mengurangi debit banjir yang terjadi khususnya di daerah yang kurang tingkat resapannya. Selain efektif sebagai pengendalian genangan banjir, sumur resapan dan lubang resapan biopori juga mampumeningkatkan ataupun menambah cadangan air tanah melalui proses infiltrasi.
RESOR WISATA DAN OLAHRAGA AIR DI KARANGASEM I Putu Eka Astawan; I Gusti Bagus Adnyanegara; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali merupakan destinasi pariwisata dunia yang turut memberikan sumbangan devisa negara dan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Selain sebagai pusat pariwisata di Indonesia, Bali juga banyak melahirkan atlet-atlet olahraga, khususnya olahraga berbasis air, namun sarana dan prasarana yang dimiliki masih sangat minim dan kurang. Sehingga perlu direncanakan sebuah kawasan yang representatif dengan memadukan unsur pariwisata dan unsur olahraga khususnya berbasis perairan. Perancangan Resort Wisata dan Olahraga Air di Karangasem dengan tema Neo Vernakular merupakan sebuah kawasan wisata dan olahraga air dengan mengimplementasikan unsur budaya lokal (arsitektur Bali) dipadukan unsur modern yang dituangkan pada suatu rancangan arsitektural, yang berdasarkan pada konsep perancangan tapak, bangunan, sirkulasi, sistem struktur, utilitas, dan ruang luar. Keberadaan resort wisata dan olahraga air yang representatif di Karangasem dapat menjadi suatu wadah bagi wisatawan yang suka menikmati keindahan pantai dengan difasilitasi akan sarana olahraga air yang lengkap baik jenis perlombaan maupun yang memacu adrenalin serta yang bersifat rekreasi
PUSAT REKREASI DI KABUPATEN TABANAN I Kadek Liswantara; Agus Wiryadhi Saidi; Ni Made Swarmini
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali sebagai destinasi pariwisata memiliki beragam tempat tujuan rekreasi mulai dari pantai, alam pedesaan sampai pegunungan. Tujuan rekreasi dengan mengandalkan pesona keindahan alam yang alami menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan hiburan, atau rekreasi. Rekreasi yang berasal dari bahasa Latinre-creare secara harfiah berarti membuat ulang, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani. Selain itu rekreasi juga memberi dampak positif terhadap kesehatan, dapat mengatasi tingkat stres berlebih yang ditimbulkan oleh rutinitas sehari – hari. Pusat rekreasi mempunyai pengertiansebagai suatu tempat yang dirancang secara sengaja sebagaiwadah penampung berbagai bentuk kegiatan rekreasi dengan penyediaan berbagai wahana kreatif maupun rekreatif serta fasilitas penunjang kegiatan sebagai upaya mempermudah pengunjung seperti fasilitas umum berupa ATM, toilet, food court, maupun suvenir dan lain sebagainya. Pusat rekreasi juga dapat berarti sebagai penggabungan atau pengelompokan dari berbagai wahana hiburan kedalam satu kawasan, sehingga waktu yang diperlukan masyarakat menjadi lebih efektif dengan hanya berkunjung ke satu tempat untuk mendapatkan banyak pilihan rekreasi yang bahkan bisa menghabiskan waktu sehari penuh. Konsep dasar dalam perancangan pusat rekreasi ini adalah kreatif dan rekreatif.Dari pendekatan konsep dasar maka ditentukan tema rancangan untuk pengadaan Pusat Rekreasi di Kabupaten Tabanan ini adalah arsitektur Neo Vernakular. Dalam hal ini mengacu terhadap konsep arsitektur tradisional Bali yang memiliki konsep dasar dalam menyusun tata ruangnya seperti orientasi kosmologi atau dikenal dengan Sanga Mandala, keseimbangan/kesesuaian kosmologi dengan istilah manik ring cecupu, hirarki ruang yang terdiri dari tri loka dan tri angga dan dimensi tradisional Bali yang didasarkan pada proporsi dan skala manusia.
PERANCANGAN TAMAN REKREASI DI KOTA DENPASAR Rai Gede Nara Kusuma; I Gusti Bagus Adnyanegara; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang potensi dan pengembangan Taman Rekreasi di Kota Denpasar dalam pencapaiannya menjadi salah satu tempat tujuan rekreasi dan sebagai salah satu tempat pendidikan yang berbasis wisata di Denpasar. Tulisan ini bertujuan untuk menjawab permasalahan, yaitu bagaimana konsep taman rekreasi yang sesuai dengan keadaan di Kota Denpasar dan menjadikan konsep serta potensi tersebut sebagai objek serta daya tarik wisata, melalui perancangan taman rekreasi yang bercirikan budaya lokal, diusahakan pengembangan taman rekreasi kota ini menjadi atraksi rekreasi dan edukasi yang menarik. Tulisan ini dimulai dari menyusun data dan menganalisa potensi lingkungan untuk dijadikan landasan konseptual dan program dasar perancangan Taman Rekreasi di Kota Denpasar. Selanjutnya mewujudkan rancangan bangunan Rekreasi yang sesuai dengan konsep Tradisional Bali. Taman rekreasi yang sudah ada di Denpasar seperti Art Centre , Desa Budaya Kesiman Kertalangu sebagai acuan dalam pembuatan tulisan ini. Dari taman rekreasi yang sudah ada didapat potensi, masalah, sasaran, fungsi, study kelayakan dan aktivitas serta kapasitas. Pendekatan konsep dasar dilandasi oleh aspek hakekat dari taman rekreasi di kota denpasar, dan konsep dasar yang digunakan adalah rekreatif, edukatif, fleksible, dan tema yang digunakan adalah arsitektur Neo Vernakular yang Kontemporer. Dalam penentuan luas tapak untuk bangunan bersifat komersil KDB yang diijinkan maksimum 50% dan area terbuka 50% dengan ketinggian bangunan maksimum 15 m atau setinggi pohon kelapa dan tempat parkir minimum 30% dari luas lahan. Luas kebutuhan ruang dibagi tiga yaitu ruang pengunjung, pengelola dan servis. Luas ruang pengunjung adalah 25732.00 m2, luas ruang pengelola adalah 825.00 m2, luas ruang servis adalah 216.00 m2, ditambah dengan ruang terbuka hijau sebesar 50%, maka luas total site adalah 62000.00 m2. Pemilihan lokasi permukiman yang terdapat di wilayah Kota Denpasar dengan melalui kriteria yang ada. Lokasi yang terpilih ada di Jl. Cargo Permai, Denpasar dengan luas total site adalah 62000.00 m2.
KAWASAN MIXED USE BUILDING PERDAGANGAN DAN PERKANTORAN MODERN DI KABUPATEN TABANAN Made Suhartadana; Agus Wiryadhi Saidi; Ayu Putu Utari Parthami Lestari
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kawasan menjadi alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan yang terjadi saat ini, pengembangan kawasan tersebut dikenal dengan mixed use building. Mixed Use Builiding merupakan penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau fungsi dalam bangunan Diterapkannya Mixed use building di Bali menjadi alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan yang semakin sempit, pengembangan kawasan ini dapat membantu perencanaan tata guna lahan di Bali. Kabupaten Tabanan dipilih dalam pengembangan kawasan dengan lokasi di Kecamatan Kerambitan, mengingat kondisi Kabupaten Tabanan yang masih kekurangan fasilitas kota. Dengan tema rancangan Neo-Vernakular yang menekankan budaya lokal dan memiliki luasan 3,76 Ha akan dibangun mall dan kantor sewa yang didukung dengan fasilitas penunjang seperti ruang serbaguna dan bioskop.
PERANCANGAN RESOR AGROWISATA DI DESA PUPUAN TABANAN Ni Made Ari Dwijayanti; Ida Bagus Idedhyana; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting dalam pembangunan nasional. Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi kepariwisataan yang besar adalah pulau Bali. Bali memiliki kekayaan alam, seni, budaya dan adat istiadat yang sampai saat ini pariwisata masih menjadi andalan bagi provinsi Bali. Salah satu bentuk pariwisata alternatif telah banyak dikembangkan di Bali adalah mencakup kegiatan agrowisata. Salah satu daerah di Bali yang memiliki peran sertra dalam pertanian yang dapat dikembangkan sebagai kawasan agrowisata yaitu Kabupaten Tabanan. Tabanan merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Bali yang dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan budaya dan pemandangan lahan pertanian dan perkebunan dengan lahan sawah terluas di Provinsi Bali. Salah satu desa di Kabupaten Tabanan yang berpontesi dalam perencanaan agrowisata adalah Desa Pupuan. Desa Pupuan berada di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan yang terletak di sekitar hutan tepatnya disebelah utara kaki gunung Batukaru. Dilain pihak, Kabupaten Tabanan membutuhkan tambahan sarana akomodasi penginapan untuk menunjang pariwisata di Kabupaten Tabanan. Hal tersebut mendasari perancangan Resor Agrowisata di Desa Pupuan yang mengangkat potensi alam dan budaya Desa Pupuan, Kabupaten Tabanan. Terkait dengan kekayaan budaya dalam hal pertanian dan segala kearifan lokal yang terkandung didalamnya, Resor agrowisata yang dirancang mengarah pada konsep-konsep green architecture, dalam hal ini tidak hanya memperhatikan keserasian bangunan terhadap alam namun juga menjaga keberlangsungan budaya sebagai potensi unik yang telah melekat lama di masyarakat untuk tidak serta merta hilang ditelan perubahan jaman. Green architecture yang diterapkan pada rancangan diantaranya terkait pencahayaan alami, penghawaan, material bangunan, pengolahan air limbah bekas pakai serta pemberdayaan energi alternatif. Hal tersebut merupakan dasar dalam penyusunan program antara lain; program fungsional, program performansi, program ruang dan program tapak. Setelah proses penyusunan program hasil akhir dari proses berupa konsep perencanaan dan perancangan Resor Agrowisata di Desa Pupuan. Fasilitas utama yang terdapat pada Resor Agrowisata ini berupa area agrowisata, area unit villa dan hotel. Fasilitas lainnya adalah fasilitas penunjang seperti retail shop, restaurant, area outbond, playground dan area camping serta terdapat fasilitas servis seperti ruang pengelola, ruang MEP dan toilet umum.
LANDASAN KONSEPTUAL KAWASAN PERDAGANGAN DAN HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR I Made Juniarta; Ngakan Putu Ngurah Nityasa; Ketut Witarka Yudiata
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang berpenduduk nomor lima terbesar di dunia, yang pertumbuhan ekonomi dan industrinya mengalami banyak kemajuan. sehinggapembangunan infrastrukturmenjadi kebutuhan utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut. Topik pembahasan yang diangkat disini adalah Industri dibidang pariwisata, mengingat pariwisata bukan cuma membutuhkan tempat untuk berekreasi tapi juga tempat untuk peristirahatan melepas lelah sehabis melakukan perjalananwisata seperti hotel dan tempat yang sejenis lainnya. Untuk menunjang hal tersebut di perlukan suatu wadah mixed use building yang representatif berupa kawasan perdagangan dan hotel yang akan menjadi salah satu penunjang pariwisata. Lokasi yang terpilih adalah di Kabupaten Gianyar tepatnya di Kecamatan Sukawati, desa Ketewel jalan by pass Ida Bagus Mantra yang dekat dengan Pantai Lembeng, yang mempunyai prospek bagus untukmengembangkan suatu kawasan mixed use building perdagangan dan hotel sebagai perputaran ekonomi, bisnis dan sarana untuk menunjang pariwisata di Kabupaten Gianyar dan sekitarnya. Luas lahan yang diperlukan adalah 26.700 m² dengan konsep dan tema bangunannya adalah post modern yang mempunyai konsepdasar komersial, rekreatif, asosiatif dan komunikatif. Sehinga dari hasil analisis tersebut melahirkan konsep perencanaan dan perancangan yang terdiri dari perencanaan site berupa entrance, zoning, sirkulasi tapak. Perancangan ruang dalam dan ruang luar serta konsep penampilan bangunan, konsep struktur serta utilitas di dalam bangunan kawasan mixed use building perdagangan dan hotel.
EARNED VALUE MANAGEMENT SYSTEM DAN PENERAPANNYA PADA PROYEK KONSTRUKSI OLEH KONTRAKTOR KECIL DI BALI Ida Bagus Gede Indramanik
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu bagian dari manajemen, pengendalian dilakukan pada sisi biaya, mutu dan waktu. Pengendalian dilaksanakan dengan cara membandingkan antara pelaksanaan dengan rencana yang telah disusun sebelum proyek dimulai. Pengeluaran biaya dan penggunaan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan harus diukur secara kontinyu penyimpangannya terhadap rencana yang telah dibuat. Penyimpangan yang signifikan mengindikasikan pengelolaan proyek yang buruk. Diperlukan suatu indikator yang dapat mengindikasikan penyimpangan yang mungkin terjadi terhadap biaya dan waktu secara terintegrasi Gambaran potensi penggunaan konsep EVMS pada pengelolaan proyek-proyek konstruksi di Bali didapatkan melalui survei terbatas terhadap 20 kontraktor kecil di Denpasar. Pada setiap responden dilakukan wawancara komprehensif mengenai praktek perencanaan dan pengendalian aspek biaya dan waktu. Hasil survei yang terbatas ini memberikan gambaran bahwa praktek penerapan konsep earned value pada penyelenggaraan proyek konstruksi perlu dikembangkan. Kapasitas dan kualifikasi kontraktor yang berbeda-beda dapat menjadi fokus selanjutnya. Intensitas pengembangan dan penggunaan konsep earned value harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik besaran kontrak dan kompleksitas proyek yang ditanganinya.
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN MODEL KEBUTUHAN PARKIR I Wayan Diasa; I Made Sudarma; I Nengah Adi Meirawan
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 1 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas pasar tradisional di Kabupaten Tabanan yang padat menyebabkan meningkatnya volume kendaraan yang masuk dan keluar pasar pada jam-jam tertentu, sehingga banyak kendaraan yang sulit mencari tempat untuk parkir.Pada dasarnya suatu kawasan harusnya menyediakan areal parkir yang memadai sehingga mampu menampung volume kendaraan yang parkir.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik parkir dan model hubungan parkir pada beberapa pasar tradisional yang ada di kabupaten Tabanan. Penelitian ini dilakukan pada Pasar Tradisional Kediri, Pasar Tabanan, Pasar Dauh Pala dan Pasar Marga yang berlokasi kabupaten Tabanan. Adapun metode yang digunakan di dalam pengumpulan data adalah mengolah data primer dan sekunder. Data primer berupa survey secara langsung dan wawancara ke petugas / kantor yang mengurus tentang parkir pada lokasi studi. Data sekunder berupa data kios dan los yang didapat dari kantor pasar pada masing-masing lokasi studi kemudian dianalisa karakteristik dan dianalisa regresi untuk mendapatkan model parkir pasar tradisional di Kabupaten Tabanan Hasil penelitian menunjukan areal parkir Pasar Kediri untuk sepeda motor (MC) mampu menampung permintaan parkir sedangkan kendaraan ringan (LV) tidak mampu menampung permintaan parkir.Areal parkir Pasar Tabanan untuk sepeda motor (MC) mampu menampung permintaan parkir sedangkan kendaraan ringan (LV) tidak mampu menampung permintaan parkir.Areal parkir Pasar Dauh Pala tidak mampu menampung permintaan parkir untuk sepeda motor (MC) dan kendaraan ringan (LV).Areal parkir Pasar Marga mampu menampung permintaan parkir untuk sepeda motor (MC) dan kendaraan ringan (LV).Model regresi dari kapasitas parkir di Pasar Tradisional Kabupaten Tabanan untuksepeda motor (MC) yaitu Y= 89,534+0,073X1+0,084X2 dimana, jumlah kios dan jumlah los secara bersama-sama mampu mempengaruhi kapasitas parkir dan model regresi dari kapasitas parkir di Pasar Tradisional Kabupaten Tabanan untuk kendaraan ringan (LV) yaitu Y= 23,267+0,035X1+0,073X2 dimana, jumlah kios dan jumlah los secara bersama-sama mampu mempengaruhi kapasitas parkir

Page 7 of 22 | Total Record : 218