cover
Contact Name
Gatut Setiadi
Contact Email
iaiskjmalang.jurnal@gmail.com
Phone
+6281232252015
Journal Mail Official
iaiskjmalang.jurnal@gmail.com
Editorial Address
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN KALIJOGO MALANG Jl. Keramat Desa Sukolilo Kec. Jabung Kab. Malang Kode Pos 65155 Website : www.iaiskjmalang.ac.id, Email : iaiskjmalang@gmail.com Telp / fax : (0341) 792669
Location
Kab. malang,
Jawa timur
INDONESIA
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
ISSN : 26229293     EISSN : 27219658     DOI : https://doi.org/10.51339/akademika
Core Subject : Education,
Jurnal Akademika terbit sejak tahun 2019, jurnal ini merupakan jurnal Manajemen Pendidikan Islam yang menyajikan artikel hasil penelitian (empiris) serta isu-isu yang mencakup kajian tentang pendidikan. Secara berkala Jurnal Akademika akan terbit setiap enam bulan sekali yaitu pada bulan Juni dan Desember. Secara khusus ruang lingkup jurnal ini meliputi: Filsafat Pendidikan Islam; Modernisasi pendidikan Islam; Kebijakan Pendidikan Islam; Lembaga pendidikan Islam; Pendidikan Tinggi Islam; Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Islam; Karakter dan pendidikan Islam; Pendidikan Pesantren dan Madrasah, Pendidikan Islam dan Transformasi Sosial; Kurikulum pendidikan Islam; Berbagai Model, Strategi, dan Metode Pengajaran Pendidikan Islam; Tokoh Pendidikan Islam; Media Pendidikan Islam; Evaluasi Pendidikan Islam;
Articles 102 Documents
Implementasi Program Peningkatan Mutu Guru Berbasis Kebutuhan di SMK dan SMK Sunan Kalijogo Jabung Endang Tyasmaning
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Juni)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program peningkatan mutu guru secara efektif harus berdasarkan pada need assessment. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan program peningkatan kualitas guru yang didasarkan pada kebutuhan guru. Dalam penelitian diketahui ada dua program yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas para guru SMA dan SMK Sunan Kalijogo Jabung. Pertama program untuk meningkatkan kualifikasi akademik guru. Berdasarkan pada kebutuhan guru, program ini harus mempertimbangkan berbagai aspek berikut. 1) program harus menawarkan program sarjana (S1) dan program pascasarjana (S2) di bidang pendidikan yang relevan dengan mata pelajaran yang diajaran guru. 2) program harus mengambil tempat di dekat atau di dalam lokasi tempat guru tinggal. 3) program harus memberikan dukungan bagi guru seperti pendanaan untuk mempelajari biaya kuliah dan biaya operasional, dan izin belajar atau dispensasi bagi guru untuk bebas dari atau untuk mengurangi jam mengajar mereka. Program kedua adalah program untuk meningkatkan kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogik.
Telaah Wajib Madrasah Diniyah di Kabupaten Pasuruan Khoirul Anwar
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Juni)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peraturan wajib madin merupakan sebuah wacana yang bergulir sejak terpilihnya HM. Irsyad Yusuf sebagai Bupati Pasuruan, dengan mengangkat kembali ikon Kabupaten Pasuruan sebagai Kota Santri, maka ciri khas yang menjadi kekhususan terus dibangun dan salah satunya adalah peraturan wajib madin, melalui beberapa audensi yang dimotori oleh PC. LP. Ma’arif NU Kab. Pasuruan untuk memfinalkan peraturan wajib madin dengan dukungan kurang lebih 1400 lembaga Madrasah Diniyah yang ada di Kabupaten Pasuruan akhirnya wajib madin dijadikan sebagai peraturan yang ada di Kabupaten Pasuruan melalui penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 4 tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan yang salah satu isinya pada pasal 31 ayat 2 menjelaskan tentang wajib madrasah diniyah di pasuruan. Implementasi perda wajib madin di Kabupaten Pasuruan masih terkesan terburu-buru tanpa adanya kesiapan yang matang, alasannya adalah mutu madrasah diniyah yang masih perlu mendapatkan pembinaan secara intens terutama di wilayah pedesaan, karena masih banyak adanya madin yang dikelola secara asal-asalan dan tidak sesuai dengan prosedur
Kerjasama Orang Tua Dengan Guru dalam Membentuk Nilai Religiusitas Anak Rofiqi; M Mansyur
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Desember)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap fenomena-fenomena siswa yang ada di madrasah Ummul Quro at-Tarbawiyah dimana sebagian dari mereka memiki karakter religius yang relatif baik, dalam hal ini bisa dilihat dari bagaimana mereka berinteraksi baik dengan para guru, teman dan para warga sekolah, dan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan agama yang ada di madrasah. Dengan demikian, peneliti berasumsi bahwa sikap tersebut tidak semerta-merta dapat tertanamkan dengan baik tanpa ada peran dan pengaruh yang signifikan oleh pendidikan yang diberikan orang tua di rumah. Oleh karenanya peneliti mengajukan judul Tesis yang berjudul Peran Orang Tua dalam Membentuk Karakter Religius Anak di Madrasah Ummul Quro At-TarbawiyahKabupatenPamekasan. Berdasarkan hal tersebut, maka ada tiga fokus yang menjadi kajian dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, Bagaimana karakter religius anak di Madrasah Ummul Quro at-Tarbawiyah. Kedua,Apa saja upaya orang tua dalam membentuk karakter religius anak di Madrasah Ummul Quro at-Tarbawiyah. Ketiga, Apa kendala yang diperoleh orang tua dalam membentuk karakter religius anak dan bagaimana solusinya? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis studi kasus. Data yang diperoleh yaitu dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber datanya adalah orang tua siswa, siswa-siswa madrasah, dewanGuru.Adapun teknik analisis datanya menggunakan reduksi data, display data (penyajian data), dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Sedangkan tehnik pengecekan keabsahan datanya melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, dan member chek. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, karakter religius anak di madrasah dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu: aqidah, ibadah, dan akhlak. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari siswa memperlihatkan karakter religius yang baik, namun tidak sedikit pula yang menunjukkan karakter yang kurang baik. Kedua, upaya yang dilakukan orang tua dalam membentuk karakter religius dapat dilihat dari beberapa cara yaitu; pemberian nasehat, pembiasaan, modelling, pengawasan, dan pemberian hukuman. Ketiga, kendala-kendala orang tua dalam mmembentukkarakter religius anak secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu: Internal siswa meliputi kurang kesadaran siswa akan pentingnya mempunyai karakter religius, dan pemikiran mereka yang belum matang. Sedangkan faktor eksternal yaitu pergaulan di lingkungan luar yang kurang baik. Solusi yang dilakukan oleh orang tua masih bersifat kuratif berupa pengawasan terutama dalam hal pergaulan, nasehat secara continue, dan hukuman.
Pelaksanaan Pembelajaran Pada Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi Kelas IIII di SDN 10 Sungai Sapih Yola Yuresty Pratama; Zulmiyetri
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Desember)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang yang akan dibahas dalam penelitian ini tentang pelaksanaan pendidikan inklusif yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana situasi di lapangan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah penyelengara pendidikan inklusif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif guna mendeskripsikan kondisi di lapanganapa adanya. Perolehan data dengan tiga teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran di SDN 10 Sungai Sapih masih belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari kegiatan pembelajaran yang belum mengayomi seluruh siswa di kelas terkait dalam penggunaan metode dan media pembejaran. Tujuan pembelajaran tidak dilakukan modifikasi sehingga siswa berkebutuhan khusus harus mengikuti pelajaran yang sama dengan siswa regular di kelas. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah masih belum sempurna ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran, metode pembelajaran ,serta media pembelajaran.
Penanaman Nilai Pendidikan Multikultural Pondok Pesantren di Kabupaten Tulungagung Galuh Dwi Purwasih
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Desember)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini akan mengetengahkan temuan-temuan penelitian tentang bagaimana sebuah lembaga pendidikan Islam, pesantren, berupaya untuk mengembangkan strategi dan model pendidikan yang berwawasan multikultural. Dengan argumentasi bahwa pendidikan multikultural harus didekati secara holistik atau whole-school, penelitian ini mencoba mengeksplorasi beberapa aspek penting dari pesantren seperti faham dan keyakinan akan multikulturalisme, kurikulum dan pembelajaran, visi dan kepemimpinan dalam upaya masing-masing untuk menerapkan prinsip-prinsip pendidikan multikultural yang kompleks. Pesantren yang diteliti ini menunjukkan visi yang kuat dan pemahaman yang unik terhadap multikulturalisme, namun masih harus membangun strategi dan program yang sesuai dan simultan bagi pencapaian tujuan. Salah satu wawasan yang bisa dicapai dari pendidikan di pondok pesantren adalah wawasan multikultural. Wawasan multikultural ini sejatinya memang sudah ada dalam Islam maka instansi pendidikan bernafaskan Islam menjadi baik untuk dijadikan implementasi dalam masyarakat. Dengan menggunakan metode etnografi, studi ini memberikan gambaran budaya dalam pondok pesantren terpraktiknya pendidikan multikultural. Pendidikan berwawasan multikultural ini adalah studi yang dilakukan di kabupaten Tulungagung yang terfokuskan di Kabupaten Tulungagung. Hal yang menjadi nilai saing ini adalah apa yang dibangun dalam pendidikan di pondok pesantren seperti kurikulum, strategi pembelajaran, dan budaya yang didapat dari pendidikan di pondok pesantren. Pondok pesantren adalah sebagai laboratorium bagi santri dalam pembentukan atmosfer yang masif sehingga ketika terjun dan disebarkan di masyarakat diharapkan generasi bangsa yang selanjutnya agar mereka aware dan bisa menghadapi kemajemukan sosial yang beragam.
Upaya Meningkatkan Kinerja Kepala Madrasah terhadap Peningkatan Mutu Pembelajaran MI Miftahul Ulum Kayukebek Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Hufron; Khoirul Anwar; Endang Tyasmaning
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Desember)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pendidikan saat ini masih menjadi polemik dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia di tingkat dasar dan menengah. Oleh karena itu lembaga pendidikan harus memiliki kinerja yang dapat menunjukkan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan secara keseluruh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sehingga diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan jawaban responden terhadap kepemimpinan kepala madrsah di MI Miftahul Ulum Kayukebek dengan nilai “baik” hal ini menggambarkan bahwa peningkatan mutu pembelajaran pada madrasah ibtidaiyah sudah terlaksana dengan baik menurut responden guru.
Kapitalisme Pendidikan Islam: (Antara Kompetisi dan Keadilan) Moh. Zaiful Rosyid
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Desember)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah pendidikan Islam yang berkembang di sekolah saat ini sangat banyak, salah satunya adalah kapitalisme pendidikan Islam, pendidikan yang menjadi hak setiap individu dibatasi oleh kemampuan finansial. mahalnya biaya pendidikan swasta yang notabene adalah lembaga pendidikan islam yang biasanya ada kata islam di belakang nama sekolahnya seperti SD Islam, Madrasah Ibtidaiyah dan sejenisnya. itu membuat pendidikan telah keluar dari tujuan yang sebenarnya. Paradigma pendidikan Islam tidak membedakan stratifikasi sosial di masyarakat, karena belajar adalah hak setiap individu, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan di sekolah. Sudah saatnya kita menerapkan paradigma “keadilan sosial”, dengan menggunakan “pendekatan pemberdayaan manusia”. Pendekatan ini menempatkan manusia sebagai manusia. Manusia tidak beradaptasi dengan barang. Manusia adalah makhluk yang mandiri-otonom, memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan diwujudkan. Maka pendidikan yang berkeadilan ini akan terwujud bila kita semua serius mentransformasikan pendidikan dengan konsep “memanusiakan manusia”.
Penataan Tempat Duduk di Kelas dalam Memotivasi Belajar Siswa Ahmad Mubarok
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Juni)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Tingkat motivasi belajar siswa kelas VII di SMP IT Asy-Syadzili, (2) Tanggapan siswa kelas VII dan guru di SMP IT Asy-Syadzili terhadap penataan tempat duduk formasi huruf U yang dilakukan oleh guru (3) Pengaruh penataan tempat duduk formasi huruf U yang dilakukan oleh guru terhadap motivasi belajar siswa kelas VII di SMP IT Asy-Syadzili. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dari 5 informan berasal dari siswa dan 2 orang dari guru kemudian dianalisis dengan teknik analisa data selama di lapangan model Spradley. Hasil penelitian adalah (1) Motivasi belajar siswa di kelas VIIC dan VIIE di SMP IT Asy-Syadzili dapat dikatakan cukup baik, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik; (2) Siswa merasa menjadi lebih semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas karena pandangan guru lebih fokus dan tertuju kepada masing-masing siswa sehingga setiap siswa merasa lebih diperhatikan oleh guru. Selain itu guru juga merasa mendapat keuntungan karena penataan model ini dapat meningkatkan fokus belajar siswa, sehingga guru menjadi lebih mudah dalam menyampaikan materi dan interaksi antar guru dan siswa dapat lebih terjalin; (3) Penataan tempat duduk formasi huruf U yang dilakukan oleh guru cukup berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas VII di SMP IT Asy-Syadzili.
A Study Of The Teaching English For Young Learners At Islamic Elementary School Islamiyah Malang Muhammad A. Zamzami
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Juni)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesia, English is a foreign language which is considered important to absorb and develop science and knowledge, technology, art, and to improve the relationship among the countries in the world. Consequently, English is important to be studied. It is better to be taught in the earlier time. The objective of English program of elementary school is to enable the students to comprehend simple oral and written expression, and to prepare the students for further education in the secondary school. This research used descriptive qualitative and quantitative design, which tries to get the description of the teaching and learning at MI Islamiyah Malang, The subjects of this study are the English teacher, and the students of fifth grade A. There are two classes in fifth grade: fifth-grade A and fifth-grade B. But the researcher took fifth-grade A as the subject. The data of this study are from the observation in the classroom, interview, questionnaire, and documentation. The observation is done to collect the data about the activities of the students and the teacher in the classroom. Interview is used to answer the research problems dealing with: 1) the curriculum of MI Islamiyah Malang, 2) the teacher's qualification, 3) the use of media, 4) techniques of teaching English, 5) the evaluation of teaching, and 6) English achievement. Then interview is used to support the data about techniques of teaching English and the use of media. The last data is documentation is used to support the data gathered through observation by taking pictures of teaching and learning activities in the classroom.
Pendidikan Karakter Menurut Islam dalam Perspektif Imam Al-Ghazali M. N. Zainal Abidin; Lu'luul Ikrimah; Aufa Husna Aulia
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Edisi Juni)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah pendidikan moral atau karakter dapat ditelusuri dari keterkaitannya dengan kewarganegaraan. Kewarganegaraan merupakan wujud loyalitas akhir dari setiap manusia modern. Di Indonesia, dalam zaman pra-kemerdekaan, yang dikenal adalah pendidikan atau pengajaran budi pekerti yang menanamkan dalam peserta didik asas-asas moral, etika dan etiket yang melandasi sikap dan tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari. Setelah Indonesia memasuki era Demokrasi Terpimpin di bawah presiden Soekarno pada awal 1960-an pendidikan kewarganegaraan muncul dalam bentuk indoktrinasi. Upaya pembentukan karakter bangsa melalui mata pelajaran berlabel Pancasila ini terus dilakukan dengan pendekatan indoktrinasi sampai pada awal tahun dasawarsa 90-an. Seiring dengan menggemanya reformasi, sekitar tahun 2000 digulirkanlah kurikulum berbasis kompetensi yang membidani lahirnya pelajaran budi pekerti.

Page 1 of 11 | Total Record : 102