cover
Contact Name
Singgih Wibowo
Contact Email
singgihwibowo@kemenperin.go.id
Phone
+6285782792443
Journal Mail Official
singgihwibowo@kemenperin.go.id
Editorial Address
Jl. Pangeran Sogiri No. 283, Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Warta AKAB
Published by Politeknik AKA Bogor
ISSN : 02159929     EISSN : 28079574     DOI : 10.55075
Warta AKAB adalah jurnal nasional yang dikelola oleh Politeknik AKA Bogor dan telah terindeks Google Scholar serta Garuda. Pertama kali diterbitkan pada Juli tahun 1998 dan terbit dua kali setiap tahunnya. Jurnal Warta AKAB memiliki tujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian, report maupun review yang telah diseleksi melalui proses peer review. Warta AKAB mempublikasikan paper penelitian, short communication, dan paper review terkait bidang kimia baik dari skala pendidikan sampai penerapan di industri. Beberapa topik yang menjadi pilihan dalam Warta AKAB tetapi tidak menutup untuk topik lainnya, antara lain : Analisis Kimia Biokimia Kimia Organik dan Bahan Alam Kimia Fisika Ilmu Bahan/Material Teknik dan Reaksi Kimia Elektrokimia Nanoteknologi Ilmu Pangan Penjaminan Mutu Industri Pangan Ilmu Lingkungan Pengolahan Limbah Industri Teknologi Konversi Energi Industri 4.0 pada Bidang Industri Kimia dan Pangan
Articles 102 Documents
Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Metanol, Etil Asetat dan Heksana Tanaman Ruku-Ruku (Ocimum tenuiflorum l.) dengan Metode DPPH Anton Restu Prihadi; Ahmad Dzaky Mualim; Ikhwan Affandy
Journal Warta AKAB Vol 45, No 2 (2021): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.292 KB) | DOI: 10.55075/wa.v45i2.37

Abstract

Tanaman ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L.) merupakan herbal yang banyak digunakan masyarakat dalam pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antioksidan dari seluruh komponen yang bersifat polar, semipolar dan nonpolar dengan menguji aktivitas antioksidan ekstrak methanol, etil asetat dan heksana tanaman ruku-ruku. Simplisia daun dan batang ruku-ruku dimaserasi dengan metanol, etil asetat dan heksana. Aktivitas antioksidan dari ekstrak methanol, etil asetat dan heksana dilakukan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etil asetat memberikan aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak metanol dan heksana. Aktivitas antioksidan dari ekstrak etil asetat diperoleh dengan nilai IC50 1503.58 µg/mL. Berdasarkan nilai IC50 ekstrak etil asetat tanaman ruku-ruku memiliki aktivitas antioksidan yang lemah
Uji Homogenitas dan Penetapan Koefisien Difusi Penjerapan Fosfat Pada Probe Sedimen Diffusive Gradien in Thin Film (DGT) Menggunakan Binding Gel Ferrihidrit Ardina Purnama Tirta; Imas Solihat
Journal Warta AKAB Vol 45, No 2 (2021): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.083 KB) | DOI: 10.55075/wa.v45i2.25

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menguji homogenitas dan penetapan koefisien difusi penjerapan fosfat pada probe sedimen Diffusive Gradien In Thin Film (DGT) menggunakan gel ferrihidrit sebagai binding gel. Uji homogenitas dilakukan dengan melakukan penggelaran tiga perangkat DGT probe sedimen pada larutan standar fosfat 5 mg/L selama 24 jam. Setelah waktu yang ditentukan, binding gel dilepas dan dipotong setiap kedalaman 1 cm, kemudian dielusi menggunakan H2SO4 0,25 M yang selanjutnya diukur konsentrasi fosfat yang terserap menggunakan spektrofotometer UV Visible. Penetapan koefisien difusi dilakukan dengan melakukan penggelaran DGT dalam larutan fosfat dengan konsentrasi PO42- = 5 mg/L dengan waktu kontak 4, 8, 12, 18 dan 24 jam. Nilai koefisien difusi dihitung dengan membuat kurva hubungan antara waktu penggelaran dengan nilai massa fosfat yang terserap. Hasil uji homogenitas gel ferrihidrit yang dapat digunakan dari kedalaman 1 – 15 cm diperoleh rerata massa fosfat yang terjerap binding gel 26,88 ± 3,15 µg dengan nilai % RSD sebesar 11,71 %. Nilai koefisien difusi gel ferrihidrit yang disintesis sebesar 1,63 x 10-6 cm2/s. Keywords: gel ferrihidrit; uji homogenitas; koefisien difusi
Review : Perkembangan dan Aplikasi Biosensor untuk Mendeteksi Aflatoksin Moh. Hayat; Inda Mapiliandari; Ratnawati Lilasari Djanis; Udin Asrorudin; Arie Pratama Putra
Journal Warta AKAB Vol 45, No 2 (2021): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.746 KB) | DOI: 10.55075/wa.v45i2.54

Abstract

Biosensor adalah peralatan terintegrasi serba lengkap yang mampu menentukan dengan spesifik baik secara kuantitatif maupun semikuantitatif informasi-informasi analitis menggunakan unsur-unsur reseptor biokimia yang dihubungkan dengan elemen transduksi. Berdasarkan prinsip deteksinya biosensor dapat dibedakan menjadi 5 tipe yaitu biosensor piezoelektrik, optis, immunisensor, kalorimetrik dan elektrokimia. Sampai saat ini perkembangan teknologi nanomaterial dan biosensor bergerak cepat dengan bahan nanobiorecongnition baru yang dikembangkan dan dapat diterapkan sebagai reseptor penginderaan untuk analisis AFB1. Perangkat lab-on-a-chip adalah contoh penerapan sistem mikro/nanoteknologi yang dapat digunakan untuk analisis racun makanan. Alat ini akan bermanfaat bagi industri makanan dalam memastikan tingkat keselamatan dan kualitas makanan yang tinggi. Nanopartikel logam telah diterapkan dalam biosensor sebagai penanda untuk menggantikan enzim. Nanopartikel juga dapat dimanfaatkan dalam sensor berbasis konduktivitas. Nanopartikel emas mudah digunakan untuk imobilisasi antibodi dan kemudian diterapkan di Enzim Linked Immunosorbent assay (ELISA) pada permukaan elektroda. Penelitian tentang immunosensor elektrokimia untuk mendeteksi jumlah aflatoksin M1 (AFM1) dalam produk makanan. Sebuah uji immuno-kromatografi cepat dan sederhana juga telah dikembangkan untuk mendeteksi aflatoksin B1 (AFB1). Aplikasi biosensor pada dasarnya meningkat seiring dengan berkembangnya keperluan manusia dan kemajuan iptek. Tetapi secara umum tetap didominasi untuk aplikasi dibidang medis dan lingkungan hidup. Biosensor juga dapat digunakan sebagai detektor aflaktoksin.
PEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI BINTARO (CERBERA manghas Lin.) DENGAN PROSES FERMENTASI RAGI DAN HIDROLISIS DENGAN ASAM SULFAT Imas Solihat; Sri Redjeki Setyawati
Journal Warta AKAB Vol 44, No 2 (2020): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v44i2.19

Abstract

The process of making bioethanol from Bintaro seeds (CERBERA manghas Lin.) has been carried out with a hydrolysis process through a sulfuric acid catalyst at a temperature of 60oC for 30 minutes and fermentation using yeast. Obtained glucose levels of 1.43% with 1.0 M sulfuric acid catalyst. For 30 minutes of hydrolysis time, a glucose level of 8.8% was obtained after the Bintaro seeds were fermented. Fermentation time for 5 days at a temperatur 100oC gives the ethanol content of 0.17%.
Analisis Pengukuran Logam Cu, Fe, Mn, dan Pb pada Variasi Preparasi Suhu dan Pelarut Ahmad Zakaria; Aynuddin Aynuddin; Wittri Djasmasari
Journal Warta AKAB Vol 45, No 2 (2021): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.73 KB) | DOI: 10.55075/wa.v45i2.31

Abstract

Teknik preparasi sampel memainkan peran penting dalam tujuan analisis. Teknik preparasi sampel logam berat menggunakan SSA-Nyala umumnya dengan penambahan asam pekat seperti asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), asam perklorat (HClO4), atau campurannya. Meskipun HNO3 telah diterima dan digunakan sebagai pengencer logam berat untuk mengatur pH di bawah 2, tetapi tidak banyak makalah atau laporan penelitian yang mengeksplorasi suhu atau kondisi pH alternatif dalam analisis sampel logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu dan pH optimum dalam analisis logam Cu, Fe, Pb, dan Mn. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan suhu dan konsentrasi HNO3 dalam larutan standar. Hasil pengukuran kemudian dianalisis linieritas, sensitivitas, dan deviasinya. Data menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan HNO3 dengan konsentrasi rendah dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak perlu menggunakan HNO3 berlebihan dalam preparasi sampel. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mensimulasikan teknik preparasi pada spesies logam berat yang berbeda. Kata kunci : Logam Berat; SSA-Nyala; pH; Suhu
Effects of addition of Sodium Benzoate of the Physicochemical Characteristic of Watermelon rind (Citrullus lanatus) Imas Solihat; Septilina Melati Sirait
Journal Warta AKAB Vol 45, No 2 (2021): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.434 KB) | DOI: 10.55075/wa.v45i2.24

Abstract

Watermelon rind is a food product that utilize wasted albedo waste. Generally, jam is gel or semi-dense so it has short shelf life. To make the jam more imperishable in storage, preservatives can be added in manufactured progress, one of the preservatives that can be used is sodium benzoate. This research aims to determine the effects of the addition of sodium benzoate on the physicochemical characteristics of watermelon rind jam. The results reveals that the formula of watermelon rind jam with the addition of sodium benzoate has physicochemical content that not much different apart from the one that isn’t added by sodium benzoate. The characteristics that were significantly different were only in viscosity, the jam with the addition of sodium benzoate (6400 cP) was greater than the jam without the addition of sodium benzoate (2900 cP). The selected formula will be tested by organoleptic (hedonic quality) with texture, taste, and aroma attributes with the results that the jam formula was well received by 30 panelists. The quality of watermelon rind jam is identified by color aspect with average score of 5.10 with good category that has brownish yellow color, by texture with average score of 5.10 with good category that has soft and fibrous textured, and by the taste with average score of 5,20 with good category that has sweet acidity taste. Keywords: Watermelon rinds, sensorics analysis
OPTIMASI VOLUME PREKURSOR Phenylacetic Acid (PAA) PADA PRODUKSI PENISILIN G DARI Penicillium chrysogenum Henny Rochaeni; Silvia Rachmy
Journal Warta AKAB Vol 44, No 2 (2020): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v44i2.12

Abstract

Salah satu metode untuk meningkatkan produktivitas penisilin G dari jamur Penicillium chrysogenum adalah dengan cara Optimasi PAA karena komposisi dari medium yang digunakan untuk kultivasi mikroorganisme dapat secara langsung berpengaruh pada fenotip fisiologis dan kinerja fermentasi mikroorganisme tersebut. Sampel jamur Penicillium chrysogenum terdiri atas koloni 2 dan 3 yang kemudian diberi perlakuan yang berbeda dengan menambahkan prekursor PAA dengan volume yang dibagi menjadi 3 variasi, yakni PAA 0,5 mL, 0,6 mL, dan 0,7 mL. Semua sampel kemudian dianalisis lebih lanjut dengan metode HP-LC dan analisis gula. Dari penelitian ini didapatkan hasil , pemberian PAA 0,7 menghasilkan rata-rata penisilin-G dalam jumlah yang paling besar (3787,2 dan 4021,4 ppm) dibandingkan dengan pemberian PAA 0,5 dan PAA 0,6. 2. Koloni 3 memiliki morfologi yang mendekati dengan morfologi koloni ideal yang dapat menghasilkan penisilin-G di atas 5000 ppm, yaitu berwarna hijau gelap dengan struktur yang menyerupai gunung dengan sebuah kawah di bagian tengah. Akan tetapi, belum bisa ditentukan volume PAA yang dapat digunakan untuk menghasilkan penisilin-G dengan jumlah maksimal.
ISOLASI BAKTERI ASAM ASETAT PADA SCOBY KOMBUCHA TEH HIJAU Wittri Djasmasari; Lintannisa Rahmatia
Journal Warta AKAB Vol 44, No 2 (2020): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v44i2.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan  mengisolasi bakteri asam asetat dari scoby kombucha teh hijau. Isolasi dilakukan dengan menggunakan metode cawan tuang.   Karakteristik isolat yang diperoleh ditentukan secara makroskopis (bentuk koloni, elevasi koloni, tepian koloni, dan warna kolon) dan secara mikroskops (bentuk sel, jenis gram, dan uji katalase).  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh isolat bakteri yang mencirikan koloni bakteri asam asetat pada media Acetobacter agar (memiliki zona terang di sekeliling koloni). Isolat tersebut menunjukkan ciri makroskopis, yaitu bentuk koloni bundar, elevasi cembung, tepian rata, dan warna koloni putih.  Ciri mikroskopis isolat yang diperoleh yaitu bentuk sel batang pendek, gram negative, dan menghasilkan enzim katalase.  Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada scoby kombucha teh hijau diperoleh isolat bakteri yang memiliki ciri-ciri bakteri asam asetat. 
Prototype Pengolahan Air Sistem Semi Kontinu Secara Fotokatalisis Menggunakan Nanopartikel TiO2 Ika Widiana; Kurnia Widhi Astuti
Journal Warta AKAB Vol 45, No 2 (2021): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v45i2.50

Abstract

Pengolahan air dengan menggunakan fotokatalisis merupakan salah satu metode yang paling banyak dikembangkan untuk menyelesaiakn permasalahan pasokan air besih dikarenakan sifatnya yang murah,  ramah energi dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini dikembangkan Prototype Pengolahan Air Sistem Semi Kontinu Secara Fotokatalisis Menggunakan Nanopartikel TiO2 yang selain dapat digunakan untuk pengolahan air limbah sekaligus dapat digunakan sebagai media pengajaran di Politeknik AKA khususnya untuk mata kuliah yang berhubungan dengan pengolahan limbah dan proses pemisahan. Hasil ujicoba yang telah dilakukan dengan mengolah air limbah domestik yang berasal dari sekitar Politeknik AKA, dan dengan kondisi proses laju pengolahan 3 liter/jam dan variasi katalis TiO2 sebesar 0 hingga 100 ppm menunjukkan bahwa prototype yang dihasilkan mampu  menurunkan  nilai kekeruhan dan Total Dissolved Solid ( TDS) air limbah. Penurunan kekeruhan dan TDS terbesar terjadi pada variasi konsentrasi katalis 100 ppm dengan penurunan 71,29% dan 18,97% masing-masing untuk kekeruhan dan TDS.
DEGRADASI PEWARNA METHYLENE BLUE MENGGUNAKAN POWDER TIO2 FOOD-GRADE DI BAWAH SINAR MATAHARI Lisda Damayanti; Sindi Sitasari; Singgih Wibowo
Journal Warta AKAB Vol 44, No 2 (2020): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v44i2.14

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh material titanium dioksida (TiO2) food-grade terhadap degradasi pewarna metilene blue (MB) di bawah sinar matahari. Massa material TiO2 pada larutan MB divariasi untuk mengetahui berapa jumlah TiO2 yang dibutuhkan. Hasil degradasi terbaik ditunjukkan oleh sampel dengan penggunaan TiO2 sebanyak 5 g dengan waktu 2 jam. Dari data – data yang diperoleh juga didapatkan hasil bahwa sinar matahari tidak berpengaruh banyak terhadap proses degradasi MB dengan kata lain TiO2 foodgrade tidak memiliki aktivitas fotokatalitik.

Page 4 of 11 | Total Record : 102