cover
Contact Name
Farisa Luthfiana
Contact Email
lppmuta45@uta45jakarta.ac.id
Phone
+6282218999015
Journal Mail Official
lppmuta45@uta45jakarta.ac.id
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Podomoro, Jakarta 14350
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 25028413     DOI : https://doi.org/10.52447/scpij.v7i1
Core Subject : Health, Social,
Social Clinical Pharmacy Indonesia Journal (SCPIJ) is a scientific journal managed by the Faculty of Pharmacy Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, which is published twice a year (April and October). SCPIJ is a scientific research journal in the field of community service with articles that have never been published online or in print before. SCPIJ aims to disseminate conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the fields of pharmacy and health, Regulatory Affairs and Pharmaceutical Marketing Research, Pharmaceutical Care,Pharmacotheraphy, Pharmacoepydemology, Pharmacogenetic, Rational Therapeutics, Evidence-Based Practice, Health Services Research, Medication Management, Drug Interactions, Drug Utilization, Drug Prescribing, Drug Information. The results of the service published in this journal are in the form of experimental and non-experimental service.
Articles 102 Documents
PENGARUH KECUKUPAN ASAM FOLAT TERHADAP PENDERITA KONGENITAL PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO Aditya, Dhimas
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v4i2.1849

Abstract

Kelainan kongenital merupakan kelainan yang terjadi dalam masa pertumbuhan janin di dalam rahim yang dapat mempengaruhi struktur, fungsi, atau pun metabolisme semenjak kehidupan intrauterus yang dapat diidentifikasi sebelum lahir dan saat lahir. Salah satu faktor risiko dari kelainan kongenital ialah faktor gizi. Faktor gizi yang tidak kalah penting dalam proses tumbuh kembang janin ialah asam folat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian case control menggunakan dua kelompok penelitian. Subyek yang dipilih secara acak menggunakan random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 25 responden ibu melahirkan bayi dengan kelainan kongenital dan 25 responden ibu melahirkan bayi tanpa kelainan kongenital. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan checklist kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor kecukupan asam folat berperan penting terhadap kejadian kelainan kongenital dengan nilai p-value 0,001 dan nilai OR 4,510; 95% CI 2,338-9,190. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ibu yang kekurangan asupan asam folat mempunyai risiko 4,51 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan kelainan kongenital.
Analisis Mutu Pelayanan Farmasi di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit X Di Bogor Dhani Kurniasih, Fransisca
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v1i1.386

Abstract

Abstrak: Mutu pelayanan kesehatan adalah refleksi dari nilai dan pencapaian yang ada pada suatu sistem pelayanan kesehatan dan pada lingkup masyarakat yang lebih luas dimana sistem itu diberlakukan. Instalasi Farmasi Rumah Sakit X di Bogor memegang peranan penting dalam proses solusi akhir pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit tersebut, oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap mutu pelayanan instalasi farmasi untuk mengevaluasi dan memperbaiki mutu pelayanan yang ada. Penelitian mutu pelayanan farmasi ini dilakukan terhadap aspek input/ struktur, proses dan hasil. Metode yang digunakan bersifat deskriptif-evaluatif melalui survei dengan kuesioner dan observasi terhadap resep dan kegiatan pelayanan di depo farmasi rawat jalan. Data kualitatif dan kuantitatif diambil secara retrospektif terhadap data bulan Juni sampai Agustus 2014 dan konkuren selama bulan Juli sampai September 2014. Hasil penelitian menunjukkan kondisi yang belum optimal pada ketiga aspek yang dianalisis. Pada aspek input/ struktur, tenaga kefarmasian masih kurang merasa puas dengan pekerjaannya terutama terkait faktor beban kerja. Kelengkapan jenis informasi obat masih perlu upaya perbaikan karena belum mencapai standar minimal yang ditetapkan pemerintah. Pada aspek proses, waktu tunggu pelayanan resep (dispensing time) masih terlalu lama. Pada aspek hasil, frekuensi kejadian potensi medication error masih tinggi, angka keterjaringan resep belum maksimal, survei kepuasan pasien menunjukkan semua dimensi mutu pelayanan bernilai gap negatif, gap terbesar ada pada dimensi responsiveness. Perlu dilakukan langkah perbaikan pada aspek struktur, mencakup perbaikan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), kebijakan internal rumah sakit dan pengembangan fasilitas penunjang yang mendukung pekerjaan kefarmasian sehingga dapat tercapai perbaikan pada aspek proses dan hasil. Hasil penelitian ini akan dijadikan rekomendasi kepada manajemen RS X di Bogor. Kata kunci: Aspek struktur, aspek proses, aspek hasil, rawat jalan, mutu pelayanan farmasi.   Abstract: Quality of health service is a reflection of values and goals current in the medical care system and in the larger society of which it is a part. Pharmacy department of Hospital X in Bogor has important role in final solution process of hospital health service, therefore it is needed to analyze pharmaceutical service quality to evaluate and improve the current quality. Aim of this study was to analyze pharmaceutical service quality in three aspects, structure, process and output-outcome. This is a descriptive-evaluative study, using questioner for survey and observation of prescription documents and pharmaceutical service activity. Qualitative and quantitative data was collected retrospectively for month June to August 2014 and concurrently for month July to September 2014. The results of study indicated that three analyzed aspects have not been in optimal performance.  In aspect of input/ structure, pharmaceutical workers have not been satisfied in their job, particularly related to work load. Quality of drug information have not met the minimum government qualifications.In aspect of process, dispensing time was too long. In aspect of output-outcome, frequency of potential medication error was high, customer retention was low, negative gaps were showed in all quality dimensions in customer satisfaction survey, particularly in responsiveness dimension. It is important to improve the system in aspect of input/ structure, including improvement of human resources management, internal policies, and supporting facilities those able to improve quality of process and output-outcome aspects. These study results will be useful as recommendation to management of Hospital X in Bogor. Keywords: Aspect of input/ structure, aspect of process, aspect of output and outcome, outpatient, quality of pharmaceutical service.  
PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN CKD (Chronic Kidney Disease), ANEMIA, HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT X Ermawardani, Kadek Ayu Yessy
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v6i1.4601

Abstract

 CKD adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible dimana ginjal gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, yang menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Anemia adalah komplikasi CKD yang paling umum dan bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular. Hal ini terutama disebabkan oleh kekurangan produksi eritropoietin endogen oleh ginjal. Hipertensi adalah kelainan sistem sirkulasi darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal atau tekanan darah ≥140/90 mmHg. Laporan ini dilakukan untuk mengetahui drug related problems (DRP’s) pada penatalaksanaan pengobatan Pasien CKD (Chronic Kidney Disease), Anemia dan Hipertensi Di Rumah Sakit X. Pasien atas nama Tn. A dirawat di ruangan rawat inap. Pemantauan Terapi Obat (PTO) untuk memastikan penggunaan obat yang rasional, agar tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.
PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN CKD (Chronic Kidney Disease), HIPERTENSI, DIABETES, STROKE, PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT X isdar, muhammad; Rabima, Rabima
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v5i2.2569

Abstract

CKD adalah penurunan progresif fungsi ginjal yang terjadi selama beberapa bulan atau tahun. Hipertensi  merupakan  penyakit yang ditandai dengan peningkatan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥  90 mmHg pada pemeriksaan yang berulang. Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. CVA Infark adalah sindrom klinik yang awal timbulnya mendadak, progresif cepat, berupa defisit neurologi fokal atau global yang berlangsung 24 jam terjadi karena trombositosis dan emboli yang menyebabkan penyumbatan yang bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Pneumonia adalah peradangan akut pada parenkim paru, bronkiolus respiratorius dan alveoli, menimbulkan konsolidasi jaringan paru sehingga dapat mengganggu pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru. Laporan ini dilakukan untuk mengetahui drug related problems (DRP’s) pada penatalaksanaan pengobatan Pasien CKD (Chronic Kidney Disease), Hipertensi, Diabetes Stroke Infark, Pneumonia Di Rumah Sakit X. Pasien atas nama Tn.Os dirawat di ruang HCU. Pemantauan Terapi Obat (PTO) untuk memastikan penggunaan obat yang rasional, agar tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan
PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI BANGSAL FLAMBOYAN RUMAH SAKIT Tk.II dr. AK GANI PALEMBANG PERIODE 01 MARET – 26 APRIL 2017 Dhani Kurniasih, Fransisca
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v2i1.907

Abstract

Menurut American Society of Hyrpertension (ASH) hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan, WHO menyatakan hipertensi merupakan peningkatan tekanan sitolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg, (JNC VII) berpendapat hipertensi adalah peningkatan tekanan darah diatas 140/90 mmHg, sedangakan menurut Brunner dan Suddarth hipertensi juga diartikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan darahnya diatas 140/90 mmHg.Data dari National Health dan Nutrition Examination Survey dari 1999 sampai 2000 menunjukkan bahwa tentang populasi Orang Amerika dengan tekanan darah tinggi, 68,9% sadar karena mereka mempunyai tekanan darah tinggi, dan hanya 58,4% di beberapa wujud dari perawatan antihipertensi, hanya 34,0% dari semua pasien sudah mengawasi tekanan darah, yang tingkatkan kepada hanya 53,1% ketika hanya mereka dirawat, ada peluang besar untuk petugas medik untuk memperbaiki pemeliharaan pasien-pasien hipertensi. Metode yang dilakukan terhadap pasien di Rumah sakit Tk. II dr.AK Gani Palembang ialah dengan melihat gejala penyakit, diagnose, penanganan terhadap pasien, pemberian obat- obatan terhadap pasien, pengaturan pola makan pasien, perkembangan penyakit pasien, yang semua datanya dilakukan pemantauan selama dirumah sakit.
EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN KUESIONER MMAS-8 DI PENANG MALAYSIA apriliyani, winda
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v5i1.1863

Abstract

Di Malaysia, Berdasarkan hasil Kajian Kesehatan dan Morbiditas Nasional (NHMS) pada tahun 2015 menunjukkan prevalensi keseluruhan hipertensi di Malaysia yaitu 30,3%. Prevalensi penyakit ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kepatuhan dalam terapi hipertensi sangat dibutuhkan untuk mengontrol tekanan darah pasien sesuai target demi tercapainya keberhasilan terapi itu sendiri dan mencegah atau meminimalisir adanya komplikasi. Penelitian dilaksanakan secara observasional dengan melakukan survey untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan antihipertensi tersebut pada pasien hipertensi di Pulau Penang Malaysia menggunakan kuisioner yang telah tervalidasi sebelumnya yaitu kuisioner MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale 8-items). Pengumbulan data dilakukan dengan teknik convenience sampling sehingga diperoleh 57 pasien hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi. Menurut hasil analisa, Pasien hipertensi di Penang Malaysia berdasarkan faktor sosiodemografi yang diamati pada penelitian ini didominasi oleh kelompok usia ≥40 tahun sebesar 61,4%, perempuan sebesar 56,1%, berpendidikan tinggi sebesar 66,7%, sudah menikah sebesar 77,2%, dan sudah bekerja sebesar 70,2%. Faktor yang memiliki hubungan terhadap kepatuhan yaitu usia, pendidikan, dan jenis kelamin dengan nilai Pvalue <0.05. Faktor pendidikan didapati sebagai faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepatuhan. Hasil analisa selanjutnya menunjukkan tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Penang Malaysia tidak patuh  dalam menggunakan obat antihipertensi dengan nilai 63.2% atau sebanyak 36 orang dari total 57 responden. Masalah utama terkait tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam menggunakan antihipertensi di Pulau Penang Malaysia yang didapat berdasarkan jawaban responden pada kuisioner yaitu banyaknya responden yang lupa meminum obat dan lupa membawa obatnya saat berpergian. 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN NEUROPATI DIABETIK Laporan Kasus di Ruang Rawat Rumah Sakit “X” piter, piter
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v1i2.819

Abstract

Neuropati diabetik (ND) merupakan salah satu komplikasi kronis paling sering ditemukan pada diabetes melitus. Resiko yang dihadapi pasien diabetes melitus dengan neuropati diabetik antara lain ialah infeksi berulang, ulkus yang tidak sembuh-sembuh dan amputasi jari/kaki.Pasien Ny.Sy 63 tahun dengan BB 75 kg tercatat pada tanggal 20 November 2016 masuk Rumah Sakit “X” dengan keluhan utama badan pegal-pegal diseluruh tubuh, jari tangan dan kaki baal, pusing, BAB dan BAK tidak ada keluhan, telapak tangan dan kaki nyeri. Riwayat penyakit terdahulu Diabetes Mellitus tipe 2. Dan didiagosa oleh dokter Neuropati DM. Dari hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 20 November 2016 nilai tekanan darahnya tinggi 140/90  mmHg. Pada hasil pemeriksaan Laboratorium mengalami peningkatan Trigliserida dan Gula darah sewaktu yang menandakan bahwa pasien menderita DM. Dan mengalami  penurunan Hematokrik yang menandakan terjadinya anemia. Pemantauan terapi obat harus terus dilakukan kepada pasien untuk meningkatkan rasionalitas penggunaan obat. Dan sebaiknya mempertimbangkan penggunaan obat DM pada pasien, karena sewaktu-waktu gula darah pasien bisa meningkat, sebaiknya obat DM (Glibenklamid) tetap diminum selama perawatan. Memberikan edukasi kepada pasien agar memperbaiki lifestyle sepeti tidak merokok, minum alkohol, mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam, kolestrol dan mengurangi aktifitas fisik untuk mencegah kekambuhan atau keparahan penyakit
Analisa Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Rawat Jalan RSUPN DR Cipto Mangunkusumo Kencana Jakarta Irnawati, Nur Diah
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v4i2.1869

Abstract

Lаtаr bеlаkаng : Pemenuhan kebutuhan pasien akan obat dan informasi serta memberikan pelayanan yang memuaskan pada pasien rawat jalan adalah orientasi utama dalam pelayanan kefarmasian. Faktor penting untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi pasien rawat jalan adalah pendistribusian obat. Tujuan utama distribusi obat adalah tersedianya perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan tepat waktu, tepat jenis dan tepat jumlah. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu indikator yang banyak dipakai dalam mengukur kualitas layanan sebuah produk baik barang maupun jasa. Apotek adalah salah satu sarana kesehatan, yaitu tempat tertentu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.Tujuаn : Реnеlіtіаn іnі bеrtujuаn untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dalam menerima pelayanan kefarmasian di apotek rawat jalan RSCM Kencana dan mengetahui kualitas pelayanan kefarmasian di apotek rawat jalan RSCM Kencana. Mеtоdе :  Penelitian ini adalah penelitian noneksperimental dengan rancangan penelitian secara deskriptif golongan survei pendapat umum (Public Opinion Survey) dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.   Penelitian ini menggunakan kuesioner. Hаѕіl :  Analisis dimensi digunakan untuk menilai kepuasan pelanggan berdasarkan dimensi Tangible (T), Reliability (R), Responsiveness (S), Assurance (A), dan Emphaty (E). Berdasarkan hasil analisa dimensi Tangible, tingkat kepuasan pelanggan adalah sangat puas dengan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) 83,34%. Berdasarkan hasil analisa dimensi Reability, tingkat kepuasan pelanggan adalah sangat puas dengan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) 81,18 %. Berdasarkan hasil analisa dimensi Responsiveness, tingkat kepuasan pelanggan adalah puas dengan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) 79,85 %. Berdasarkan hasil analisa dimensi Assurane, tingkat kepuasan pelanggan adalah sangat puas dengan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) 82,59 %. Berdasarkan hasil analisa dimensi Emphaty, tingkat kepuasan pelanggan adalah sangat puas dengan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) 81,12%.  Kеѕіmрulаn: Berdasarkan hasil analisa keseluruhan, tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kefarmasian di apotek rawat jalan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Kencana adalah sangat puas dengan nilai rata-rata dari indeks CSI seluruh dimensi yaitu 81,61%.
PENGETAHUAN MAHASISWA S1 FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 TERHADAP CARA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK Astiani, Rangki
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v1i2.807

Abstract

Penggunaan antibiotika yang tidak rasional saat ini semakin luas dan telah menjadi masalah yang penting di seluruh dunia.Karena efek samping yang di timbulkan dari penggunaan antibiotik yang tidak rasional adalah resistensi antibiotik, suprainfeksi, toksisitas antibiotik.Sehinga waktu pengobatan pasien menjadi lebih lama, biaya pengobatan meningkat, dan menurunnya kualitas kesehatan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif dan teknik pengumpulan sample menggunakan sample random dengan menggunakan rumus Slovin. Total responden dalam penelitian ini berjumlah 192 yang terdiri dari mahasiswa semester II, IV dan VI di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Para responden dekehendaki untuk mengisi indetitas  diri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di lembar kuesioner. Tingkat pengetahuan terhadap penggunaan antibiotika dan frekuensi penggunaan antibiotika di analisis menggunakan uji Chi-Square. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 terhadap penggunaan antibiotik. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi Universitas 17 Agustus 1945 berhubungan dengan tingkat penggunaan antibiotik, sebab hasil analisa chi-squarediperoleh nilai p-value sebesar 0,003 dan nilai chi square sebesar 11,614. Karena nilai p-value < 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kualitas penggunaan antibiotik pada mahasiswa.
UJI VALIDITAS INSTRUMEN B-IPQ VERSI INDONESIA PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK Robiyanto, Robiyanto
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v1i1.410

Abstract

Validity and reliability tests of Indonesian version of Brief-Illness Perception Questionnaire (B-IPQ) instrument are important to determine is this instrument valid and reliable in clasifying the patients’ perception toward the condition of disease they have. The purpose of this research is to measure the validity and reliability of Indonesian version of B-IPQ instrument which were given to 30 patients with hypertension treated at RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak. This was an observational study with analytical survey method and cross-sectional approach.  Validity test was measured using Pearson correlation (correlation score ≥ 0,3) and for reliability test using Internal consistency technique (Cronbach alpha coefficient ≥ 0,7). The result of validity test showed the correlation score in each item was > 0.3 (0.05) and the result of reliability test showed the Cronbach alpha coefficient was 0.807 > 0.7 (0.05). From these two tests results it can be concluded that the Indonesian version of B-IPQ instrument is valid and reliable in measuring the perception of hypertension patient at RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak.

Page 5 of 11 | Total Record : 102