cover
Contact Name
Farisa Luthfiana
Contact Email
lppmuta45@uta45jakarta.ac.id
Phone
+6282218999015
Journal Mail Official
lppmuta45@uta45jakarta.ac.id
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Podomoro, Jakarta 14350
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 25028413     DOI : https://doi.org/10.52447/scpij.v7i1
Core Subject : Health, Social,
Social Clinical Pharmacy Indonesia Journal (SCPIJ) is a scientific journal managed by the Faculty of Pharmacy Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, which is published twice a year (April and October). SCPIJ is a scientific research journal in the field of community service with articles that have never been published online or in print before. SCPIJ aims to disseminate conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the fields of pharmacy and health, Regulatory Affairs and Pharmaceutical Marketing Research, Pharmaceutical Care,Pharmacotheraphy, Pharmacoepydemology, Pharmacogenetic, Rational Therapeutics, Evidence-Based Practice, Health Services Research, Medication Management, Drug Interactions, Drug Utilization, Drug Prescribing, Drug Information. The results of the service published in this journal are in the form of experimental and non-experimental service.
Articles 107 Documents
ANALISA HUBUNGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIASMA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN ASMA PERSISTEN RAWAT JALAN DI RSUP PERSAHABATAN JAKARTA PERIODE JULI-AGUSTUS 2017 Lukas, Stefanus
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v2i2.854

Abstract

Asma merupakan penyakit peradangan kronis pada saluran penafasan. Salah satu tujuan dari penatalaksanaan asma yaitu meningkatkan kepatuhan dan kualitas hidup pasien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan penggunaan obat antiasma dengan kualitas hidup pasien asma persisten rawat jalan di RSUP Persahabatan Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Subjek penelitian ini terdiri dari 60 pasien asma persisten yang diperoleh dengan teknik quota sampling pada bulan Juli-Agustus 2017.Penilaian kepatuhan pengobatan asma dengan menggunakan Morisky Medication Adherence Scales 8 (MMAS-8) dan kualitas hidup dinilai dengan Mini Asthma Quality of Life Questionnaire (MINI-AQLQ). Hasil analisa dengan Uji Chi-square (Confident 95%; α=0.05) didapat nilai p= 0,005 (p<α) OR=8,636 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan penggunaan obat antiasma dengan kualitas hidup pasien asma persisten. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan dengan kualitas hidup pasien asma persisten rawat jalan di RSUP Persahabatan Jakarta. Semakin tinggi tingkat kepatuhan penggunaan obat antiasma maka semakin tinggi juga kualitas hidup pasien asma persisten.Asthma is a chronic inflammatory disease of the respiratory tract. One of the goals of asthma management is to improve patient adherence and quality of life. This study aims to determine the relationship of adherence antiasma drug use to the quality of life of persistent asthma patients outpatient in RSUP Persahabatan Jakarta. This study used a cross-sectional study design. The subjects of this study consisted of 60 persistent asthma patients obtained by quota sampling technique in July-August 2017. Assessment of asthma treatment adherence using Morisky Medication Adherence Scales 8 (MMAS-8) and quality of life was assessed with Mini Asthma Quality of Life Questionnaire( MINI-AQLQ). Result of analysis with Chi-square test (Confident 95%; α = 0.05) got p value = 0,005 (p <α) OR = 8,636 indicated that there was significant correlation between adherence of antiasma drug usage with quality of life of persistent asthma patient. Based on the results of research that has been done that there is a relationship between adherence to the quality of life of persistent asthma patients outpatient in RSUP Persahabatan Jakarta. The higher the level of adherence to antiasma drug use, the higher the quality of life of persistent asthma patients.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA OBAT ANTIDIABETIK MONOTERAPI DAN KOMBINASI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II PESERTA BPJS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM CEMPAKA PUTIH JAKARTA PERIODE 2018 Ramadhan, Irfan Rivano
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v5i1.1864

Abstract

Analisis Efektivitas biaya (CEA) merupakan metode farmakoekonomi yang digambarkan dalam rasio biaya-efektivitas agar dapat membantu pengambilan keputusan dalam memilih obat yang efektif secara manfaat dan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran biaya pengobatan antidiabetik monoterapi dan kombinasi di RSIJ Cempaka Putih. Metode yang digunakan crosssectional dengan design retrospektif menggunakan data sekunder berupa data rekam medik yang diambil dari instalasi rekam medik di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 210 pasien yang menggunakan antidiabetik monoterapi dan kombinasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai ACER yaitu nilai ACER monoterapi glibenklamid Rp. 128.900, metformin Rp. 2.223.361, novorapid® Rp. 3.102.347, lantus® Rp. 43.124, dan kombinasi Novorapid® + Lantus® Rp. 4.930.882 dan Lantus® + Novorapid® + Acarbose Rp. 42.884. Terapi antidiabetik monoterapi dan kombinasi yang paling cost-effective berdasarkan nilai ACER adalah monoterapi oral glibenklamid Rp. 128.900, monoterapi injeksi Lantus® Rp. 43.124, dan kobinasi Lantus® + Novorapid® + Acarbose Rp. 42.884.
PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Pertiwi, Ritha Widya
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v2i1.894

Abstract

Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Diperkirakan telah menyebabkan 4.5% dari beban penyakit secara global, dan prevalensinya hampir sama besar di negara berkembang maupun di negara maju. Pemantauan terapi obat pada pasien Hipertensi di RS UKI telah ditemukan 2 interaksi obat. 2 Interaksi obat antara lain penggunaan obat Miniaspi dengan Amlodipin, dimana kedua obat dapat  dapat meningkatkan tekanan darah. Penggunaan Amlodipin dengan Simvastatin, dimana kedua obat dapat  dapat meningkatkan tingkat/kadar simvastatin dalam darah. Pasien diberikan konseling sebaiknya miniaspi disarankan diberikan pada siang hari setelah makan, amlodipin diberikan pada  pagi hari setelah makan dan simvastatin diberikan pada  sore hari setelah makan. Pasien dianjurkan menjaga gaya hidup sehat terkait hipertensi, seperti olahraga terapi, mengurangi berat badan, serta tidak merokok. Interaksi obat tersebut harus dilakukan diskusi dengan dokter yang bersangkutan.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIPLATELET CLOPIDOGREL DAN KOMBINASI CLOPIDOGREL DENGAN ASPILET PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUD KAB. BEKASI Pravita, Ayu
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v5i1.1755

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbesar di dunia dengan angka kejadian lebih dari 5,1 juta. Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal karena stroke (Junaidi, 2011). Data Riskesdas pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 7 dari 1000 orang di Indonesia terkena stroke (Depkes, 2013). Salah satu terapi yang digunakan untuk penderita stroke iskemik adalah antiplatelet. Antiplatelet adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering ditemukan pada sistem arteri (Fagan&Hess, 2008). Penggunaan antiplatelet penting untuk stroke iskemik akut. Pemberian terapi antiplatelet bisa menurunkan angka kejadian stroke berulang dari 68% menjadi 24% (Karuniawati dkk, 2015).Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas sebelum dan sesudah penggunaan obat antiplatelet clopidogrel tunggal dan kombinasi clopidogrel dan aspilet dengan menggunakan indikator PT dan APTT pada pasien Stroke Iskemik di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah metode observasional analitik cross sectional dengan desain studi retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling dengan teknik kuota sampling pada 37 pasien Stroke Iskemik di RSUD Kab.Bekasi. Analisa data dengan uji analisis non-parametric, Mann-Whitney signed rank test jika data tidak berdistribusi normal serta uji chi square.Hasil: Penggunaan Clopidogrel tunggal maupun kombinasi Clopidogrel dengan Aspilet tidak mempengaruhi nilai PT dan APTT pada pasien stroke iskemik. Karena tidak ada perbedaan signifikan dari nilai PT dan APTT pada penggunaan obat antiplatelet dosis tunggal dengan antiplatelet dosis kombinasi.Kesimpulan: Efektivitas dari penggunaan obat antiplatelet clopidogrel dan kombinasi clopidogrel dengan aspilet tidak terlihat jelas karena p value (>0,05) sehingga perbedaan efektivitas tidak signifikan.Kata kunci: Stroke iskemik; Antipletelet; Clopidogrel ; Aspilet ; PT; aPTT  
EVALUASI EFEK SAMPING OBAT ANTIRETROVIRAL DAN PENATALAKSANAANYA PADA PASIEN HIV/AIDS DI PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA PERIODE TAHUN 2013 – 2015 Barus, Tiurnani
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v2i1.817

Abstract

ABSTRAK Efek samping obat Antiretroviral (ARV) kemungkinan bisa terjadi kepada pasien HIV/AIDS yang sedang melakukan terapi obat ARV.Adanya  efek samping bisa menyebabkan berkurangnya kepatuhan pasien dalam minum obat sehingga efektivitas terapi yang diharapkan tidak maksimal atau gagal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kombinasi regimen ARV, mengevaluasi jenis efek samping apa saja yang terjadi dan bagaimana penatalaksanaanya pada pasien HIV/AIDS di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara Periode Tahun 2013 – 2015. Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif yaitu data diambil dari rekam medis pasien maupun laporan lain yang dibutuhkan. Analisa data dilakukan secara deskriptif dan data akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram pie. Hasil penelitian menunjukkan dari 65 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi semua telah menerima terapi ARV lini pertama yang sesuai dengan Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral dari Depkes RI 2011. Sebagian besar pasien menggunakan kombinasi regimen dari Duviral + Neviral (58,47%). Tedapat 26 pasien (40%) yang mengalami kejadian efek samping ARV dan jenis terapi yang paling banyak menimbulkan efek samping adalah kombinasi regimen Duviral + Neviral (73,08%). Kejadian efek samping yang paling banyak dialami pasien adalah mual/muntah disertai pusing (34,62%). Di lakukan tatalaksana efek samping kepada 17 pasien dan tatalaksana yang paling banyak dilakukan adalah pemberian obat tambahan sesuai dengan gejala yang timbul (58,83%), diikuti tatalaksana substitusi regimen (23,53%) yang sesuai dengan pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral. Meskipun beberapa pasien mengalami kejadian efek samping ARV, dilihat dari rekam medis setelah dilakukan tatalaksana efek samping ARV pasien tetap melanjutkan terapi degan baik. Kata kunci: HIV/AIDS, Efek Samping ARV, Penatalaksanaan, Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. ABSTRACT There are possibilities of antiretroviral drugs (ARV) adverse effects to occur in patients on ARV therapy. Occurrence of the effects might affect compliance,  reducing therapeutic effectiveness or leading into therapeutic failure. This study aims to acknowledge ARV regiment combination, evaluate occurring adverse effects, and their managements on HIV/AIDS patients in Penjaringan district primary health centre, North Jakarta, 2013-2015. This is a retrospective study taken from medical records or other written reports. Data presentation was done descriptively in tables or piediagrams. This study finds every 65 patients fulfilling inclusion and exclusion criteria had accepted ARV therapy in accordance to Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral from RI Ministry of Health 2011. Most of the patients use Duviral + Neviral combination (58,47%). Twentysix patients (40%) suffering from ARV adverse effects. Duviral + Neviral combination contributes most  (73.08%). Most occurring adverse effects is nausea/vomiting and dizziness (34,62%).Effective managements were applied to 17 patients and most of them are additional pharmacologic symptomatic therapy, followed by regiment substitution (23,53%) in accordance to Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral from RI Ministry of Health 2011. Albeit few patients suffered from ARV adverse effects according to medical records, compliances were good  after adverse effectmanagements. Keywords: HIV/AIDS, ARV adverse effects, Penjaringan district primary health centre, North   Jakarta managements
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN SUPLEMEN ZAT BESI UNTUK MENGHINDARI ADB (ANEMIA DEFISIENSI BESI) PADA BAYI USIA 0 - 12 BULAN DI RSUD PADEMANGAN JAKARTA UTARA PERIODE JULI 2018 – FEBRUARI 2019 Sari, Indri Permata
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v4i2.1812

Abstract

Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan anemia yang sering ditemukan di negara berkembang. Defisiensi besi pada anak dan defisiensi nutrisi, baik makronutrien maupun mikronutrien, masih menjadi masalah utama dinegara berkembang termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi suplemen zat besi untuk menghindari ADB (Anemia Defisiensi Besi) pada bayi usia 0 -12 bulan. Suplementasi zat besi yang direkomendasi kan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI / 2011) yaitu 2-3 mg/kgBB/hari dengan penggunaan selama 3 bulan berturut-turut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang menggunakan data retrospektif dari pasien yang diberikan suplementasi besi di RSUD Pademangan pada periode Juli 2018 – Februari 2019. Disimpulkan bahwa suplemen zat besi yang paling banyak digunakan pada pasien IDA di RSUD Pademangan, Jakarta Utara pada periode Juli 2018 - Februari 2019 adalah dosis 2-3 mg / kgBB / hari, sesuai dengan pedoman IDAI.
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Swamedikasi Diare pada Anak di RW 012 Perumahan Bekasi Timur Permai Tambun Selatan Bulan Juni 2015 Meryta, Aries
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v1i1.276

Abstract

Now is more outstanding food and unhealthy snacks and it can lead to various diseases. It is a gastrointestinal problems, particularly diarrhea. Diarrhea is a condition that is not normal feces expenditure or unusual. Diarrheal disease is one of the main causes of mortality and morbidity of children in this country. Therefore, the reason to undertake this work. This study aims to reveal the mother's knowledge in the neighborhood of swamedikasi diarrhea in children, know the reason for doing swamedikasi mother, a mother obtain medicines, resources for mothers do swamedikasi and maternal drug use to swamedikasi. This study design using quantitative descriptive method carried out in East Bekasi RW Permai housing 012 South Tambun during the month of June 2015 by the respondents of all mothers of children aged 5-11 years and never did swamedikasi diarrhea in children. The sample in this research were 101 mothers. Results from this study is that having a good level of knowledge as much as 62 respondents (61.38%), So it can be concluded overview mother's knowledge in the RW 012 Permai housing East Bekasi Tambun Selatan is good. The reason the mother to do swamedikasi 48 respondents (47.52%) as a cost-effective answer. Place mother get medicine for swamedikasi is as much as 41 respondents (40.60%) chose the drug store. And which is the source of information for the mother to do swamedikasi was from the neighborhood and friends as many as 30 respondents (29.70%). As well as the mother's drug use to swamedikasi is as much as 47 respondents (27.64%) chose diarrhea medication with efficacy adsorbensia class. Dewasa ini sudah semakin banyak beredar makanan dan jajanan yang tidak sehat dan tentunya dapat menimbulkan berbagai macam  penyakit. Salah satunya adalah masalah pencernaan, khususnya diare. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan anak-anak di negara ini. Oleh karena itu, alasan penulis melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu di lingkungan tersebut tentang swamedikasi diare pada anak, mengetahui alasan ibu melakukan swamedikasi, tempat ibu memperoleh obat-obatan, sumber informasi bagi ibu melakukan swamedikasi serta obat yang ibu gunakan untuk swamedikasi. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dilakukan di RW 012 perumahan Bekasi Timur Permai Tambun Selatan selama bulan Juni 2015 dengan responden semua ibu yang memiliki anak usia 5-11 tahun dan pernah melakukan swamedikasi diare pada anak. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 101 ibu. Hasil dari penelitian ini adalah, yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 62 responden (61,38%), Jadi dapat disimpulkan gambaran pengetahuan ibu di lingkungan RW 012 perumahan Bekasi Timur Permai Tambun Selatan adalah baik. Alasan ibu untuk melakukan swamedikasi sebanyak 48 responden (47,52%) menjawab karena hemat biaya. Tempat ibu mendapatkan obat untuk swamedikasi adalah sebanyak 41 responden (40,60%) memilih toko obat. Dan yang menjadi sumber informasi bagi ibu untuk melakukan swamedikasi adalah dari lingkungan sekitar dan teman yaitu sebanyak 30 responden (29,70%). Serta obat yang ibu gunakan untuk swamedikasi adalah sebanyak 47 responden (27,64%) memilih obat diare dengan golongan khasiat adsorbensia.  
ANALISIS BIVARIAT HUBUNGAN STATUS MENYUSUI IBU SAAT WAWANCARA PADA SDKI 2012 TERHADAP AMENORE POSTPARTUM 2 BULAN PADA IBU DENGAN BAYI USIA 2–6 BULAN DI INDONESIA TAHUN 2012 (ANALISIS DATA SDKI 2012) Nugroho, Hadi
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v1i1.340

Abstract

Abstrak Amenore postpartum adalah periode akhir kehamilan perempuan sampai waktu ia mulai menstruasi kembali. Ini adalah periode ketidaksuburan sementara. Periode amenore postpartum merupakan peristiwa penting bagi reproduksi dalam rentang hidup perempuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan status menyusui ibu dengan amenore postpartum. Menggunakan data sekunder SDKI 2012 dengan desain studi crossectional, dengan jumlah sampel sebesar 1171 responden. Pada analisis bivariat dengan menggunakan chi-square  pada status menyusui ibu terhadap amenore postpartum didapatkan nilai PR 2,08 (95% CI: 1,43-3,03). Ini menunjukkan pentingnya ibu untuk terus menyusui dan menggunakan kontrasepsi non hormonal setelah melahirkan sebagai salah satu upaya untuk menjaga jarak kelahiran yang baik pada periode postpartum Postpartum amernorrhea is the end period of pregnancy women until she started the menstruating again. This is just temporary infertility period. Postpartum amenorrhea period is an important event of women’s reproductive life span. The objective of this study was to determine the relationship of maternal lactating status with postpartum amenorrhea. Using IDHS 2012 secondary data’s with crossectional design study, with 1171 respondents. With bivariate analysis using Chi-Square test,  maternal lactating status against postpartum amenorrhea showed the PR is 2,08 (95% CI: 1,43-3,03). It’s showed how importance the mothers must continuing breastfeeding and using a non-hormonal contraception after delivering as a way to made a good spacing in the postpartum period.
ANALISA PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN SEPSIS, PNEUMONIA, CVD INFARK, STEMI LATE ONSET DAN HEPATITIS B DI RUANG PERAWATAN PAVILIUN DARMAWAN RUMAH SAKIT X rizky, tri agung; Ramatillah, Diana Laila
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v5i2.3747

Abstract

Pemantauan terapi obat (PTO) merupakan kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Kegiatan tersebut mencakup: pengkajian pilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respons terapi, reaksi obat  yang  tidak dikehendaki (ROTD), dan rekomendasi perubahan atau alternatif terapi. Sindrom koroner akut atau infark miokard akut merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju. Infark miokard terjadi karena berkurangnya supply oksigen yang masuk ke dalam jantung akibat adanya arterosklerosis. Dislipidemia merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya infark. Komplikasi lain juga disebabkan karena kadar gula darah yang tidak terkontrol sehingga meningkatnya viskositas darah. Kenaikan gula darah akan menurunkan kemampuan sel darah putih melawan bakteri sehingga sangat rentan sekali terkena infeksi. Kondisi ini dapat memperparah kondisi pasien serta sehingga diperlukan regimen pengobatan yang rasional untuk menjaga agar tidak ada kesalahan dalam instruksi pengobatan. Pengamatan menunjukkan ada beberapa Drug’s Related Problem berkaitan pengobatan pasien dan telah didiskusikan lebih lanjut bersama Dokter Penanggung Jawab Pasien yakni mengenai poin P1 yang berkaitan dengan efektivitas pengobatan dan poin C1 mengenai pemilihan obat dengan hasil pada poin A3.2 yakni intervensi tidak dilakukan dan poin O1.1 yaitu masalah terpecahkan sepenuhnya.
PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN GEA DI RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT dr. SUYOTO PUSREHAB KEMHAN Candra, Satya
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v2i1.909

Abstract

Gastritis akut erosif adalah peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi (Khomsan, 2003). Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengkaji profil pengobatan pasien rawat inap Rumah Sakit dr. Suyoto Mei-Juni 2017. Metode yang dilakukan adalah dengan cara identitas pasien pemeriksaan secara laboratorium, pemeriksaan tanda vital pasien, profil pengobatan pasien dan analisa Aseesment and Plan (Identifikasi, manajemen dan plan DRP). Pasien atas nama Ny. SS didiagnosa menderita Anemia dan Gastritis Erosif. Musin syr, injeksi Ranitidin, dan Injeksi Omeprazole serta hemobion Hemobion dimana frekuensi pemberian Hemobion pada pasien 2 x 1 tab maka sebaiknya frekuensi pemberian Hemobion sesuai dengan dosis lazim yaitu 3 x 1 tab.

Page 6 of 11 | Total Record : 107