Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK PURNA FARMA PROVINSI BENGKULU SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Ovie Meizaradela; Piter, Piter
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i1.1970

Abstract

Apotek adalah unit perawatan kesehatan yang paling mudah diakses oleh masyarakat. Apotek sebagai alternatif fasilitas kesehatan ditengah pandemi ini menjadi sering dikunjungi oleh masyarakat. Sarana pelayanan kesehatan bagi warga seperti apotek sudah sepantasnya harus diperhatikan. Seperti dalam pelayanan kepada konsumen (pelanggan). Keberlangsungan bisnis apotek salah satunya ditentukan oleh faktor kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen berkaitan erat dengan kualitas pelayanan. Kepuasan konsumen akan didapatkan jika apa yang dirasakan konsumen dari suatu pelayanan sebanding atau lebih besar dari harapan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan yang merupakan salah satu indikator mutu pelayanan yang berkualitas. Penelitian ini termasuk adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian secara deskriptif dengan menggunakan analisis kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 73 orang pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dalam bentuk Google Form melalui Sosial Media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profil konsumen Apotek Purna Farma berdasarkan jumlah mayoritas konsumen adalah wanita dengan jumlah 42 responden atau 57,5%. dengan golongan usia yang terbanyak pada usia 23-24 tahun, dengan latar belakang pendidikan terbanyak pada Diploma dan Sarjana. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek Purna farma provinsi Bengkulu selama masa pandemic covid19 secara keseluruhan konsumen menunjukan
PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN GEA (Gastroenteritis Akut) LAPORAN KASUS di RUANG RAWAT INAP ANAK di RUMAH SAKIT “X piter, piter
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v2i1.818

Abstract

Diare  masih  banyak  terjadi  di  dunia  dan  menyebabkan  4 % kematian anak pada tahun 2009. Di Indonesia angka morbiditas diare pada anak -anak mencapai 60  %  sampai  80  %  dan  setiap  anak mengalami diare  rata - rata  1,6  sampai  2  kali  setahun  dengan  kematian  rata-rata  3,4  per  mil  pertahun  pada  balita  dan  12,7 per mil  per  tahun  pada  bayi.  Kasus  diare  pada bayi menduduki tempat kedua atau 11 % setelah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) sebagai penyebab kematian (Betz, 2002).
Clinical Pharmacy Services at The Central Public Hospital "X" Luthfiana, Farisa; Astiani, Rangki; piter, piter; Sukartiningsih, Yulita
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v8i2.7440

Abstract

Background: Pharmaceutical service is a direct and responsible service to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving definite results to improve the patient's quality of life.Objective: The aim is to find out how clinical pharmacy services are at “X” Hospital with eleven clinical pharmacyservice indicators based on Minister of Health Regulation Number 72 of 2016.Methods: The method used is descriptive, which aims to obtain a realistic and objective picture of pharmaceuticalservices at “X” Center General Hospital.Results: The results of the study found that eleven indicators of clinical pharmacy services were Assessment and Prescription Services, Tracing Drug Use History, Drug Reconciliation, Drug Information Services (PIO), Counseling, Visitation, Drug Therapy Monitoring (PTO), Drug Side Effects Monitoring (MESO), Evaluation Medication Use(EPO), Dispensing of Sterile Preparations, and Monitoring Blood Drug Levels (PKOD) have been carried out properly in accordance with Minister of Health Regulation No. 72 of 2016, except for PKOD because there is no request from the doctor or pharmacist's initiative to do so.
PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN NEUROPATI DIABETIK Laporan Kasus di Ruang Rawat Rumah Sakit “X” piter, piter
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v1i2.819

Abstract

Neuropati diabetik (ND) merupakan salah satu komplikasi kronis paling sering ditemukan pada diabetes melitus. Resiko yang dihadapi pasien diabetes melitus dengan neuropati diabetik antara lain ialah infeksi berulang, ulkus yang tidak sembuh-sembuh dan amputasi jari/kaki.Pasien Ny.Sy 63 tahun dengan BB 75 kg tercatat pada tanggal 20 November 2016 masuk Rumah Sakit “X” dengan keluhan utama badan pegal-pegal diseluruh tubuh, jari tangan dan kaki baal, pusing, BAB dan BAK tidak ada keluhan, telapak tangan dan kaki nyeri. Riwayat penyakit terdahulu Diabetes Mellitus tipe 2. Dan didiagosa oleh dokter Neuropati DM. Dari hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 20 November 2016 nilai tekanan darahnya tinggi 140/90  mmHg. Pada hasil pemeriksaan Laboratorium mengalami peningkatan Trigliserida dan Gula darah sewaktu yang menandakan bahwa pasien menderita DM. Dan mengalami  penurunan Hematokrik yang menandakan terjadinya anemia. Pemantauan terapi obat harus terus dilakukan kepada pasien untuk meningkatkan rasionalitas penggunaan obat. Dan sebaiknya mempertimbangkan penggunaan obat DM pada pasien, karena sewaktu-waktu gula darah pasien bisa meningkat, sebaiknya obat DM (Glibenklamid) tetap diminum selama perawatan. Memberikan edukasi kepada pasien agar memperbaiki lifestyle sepeti tidak merokok, minum alkohol, mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam, kolestrol dan mengurangi aktifitas fisik untuk mencegah kekambuhan atau keparahan penyakit
IDENTIFIKASI ASUPAN PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT PADA MAHASISWA AGROINDUSTRI PANGAN SEMESTER 5 Nurul Hadi; Piter, Piter; Romadan, Rizki
Media Ilmiah Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/miki.v2i3.201

Abstract

Menghadapi kehidupan pada usia dewasa muda, mereka dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya agar dalam kehidupan sehari-hari tidak menemui permasalahan yang berarti dan tidak menghambat kemajuan tahap perkembangan selanjutnya. Pada saat ini makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) merupakan komponen utama dibutuhkan tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui asupan kalori mahasiswa semester 5 Agroindustri Pangan. Metode yang digunakan ialah dengan food record, yaitu mencatat apa saja yang dikonsumsi selama 1 minggu. Pada hari ke-1, hari ke-2, hari ke-5, hari ke-6 dan hari ke-7 grafik tidak ada perubahan secara signifikan pada konsumsi protein, lemak dan karbohidrat. Pada hari ke-3 mahasiswa Agroindustri Pangan banyak mengonsumsi karbohidrat sehingga berdampak buruk pada asupan kalori. Pada hari ke-4 rata-rata mahasiswa Agroindustri Pangan mengalami kekurangan konsumsi karbohidrat dan lemak. Acuan penghitungan asupan kalori menggunakan AKG dan TKPI. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) ini memang perlu disempurnakan dan diformalkan oleh pihak yang berwenang karena diharapkan satu TKPI saja bisa menjadi rujukan bagi seluruh departemen di tanah air. Angka Kecukupan Gizi (AKG) merupakan satu nilai yang mencakup kebutuhan zat gizi yang harus dipenuhi setiap hari bagi semua orang (aktivitas fisik, jenis kelamin, kondisi fisiologis dan umur) agar hidup menjadi lebih sehat.
PENGARUH PENJUALAN OBAT SECARA DARING (APOTEK DARING) TERHADAP PENJUALAN APOTEK KONVENSIONAL DI KECAMATAN TANJUNG PRIOK KOTA JAKARTA UTARA Indrawan, Andhika; Piter, Piter
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In today's digital era, technology is advancing rapidly, and society is required to adapt and master it to remain competitive. The internet, in particular, plays a significant role in the advancement of businesses, including the healthcare sector. The ability to purchase medication online has made it more convenient for consumers, eliminating the need to visit traditional pharmacies. This shift has impacted conventional pharmacies, particularly in terms of revenue, as consumers increasingly opt for more practical and efficient purchasing methods. Conventional pharmacies operate as physical stores providing direct services on-site. However, online sales of pharmaceuticals are restricted to those with proper authorization from relevant authorities, such as Electronic Pharmacy System Providers (PSEF), pharmaceutical wholesalers, and pharmacies utilizing an Electronic System (PSE). PSEF entities are responsible for providing, managing, and operating the electronic pharmaceutical system, as well as monitoring, evaluating, and reporting regularly. Despite the positive effects of online sales on revenue growth and market expansion, many conventional pharmacies continue to rely on traditional record-keeping systems. According to data from the North Jakarta Health Office in 2023, there are 51 conventional pharmacies in Tanjung Priok District that still use traditional systems. This study aims to understand how online pharmaceutical sales impact the sales performance of conventional pharmacies in this region.This research employs a descriptive method with a quantitative approach. It focuses on analyzing the impact of online pharmaceutical sales on conventional pharmacies, covering aspects such as service quality, product availability, operational hours, and revenue. Data were collected using questionnaires distributed both physically and via Google Forms. The sample includes all 51 conventional pharmacies in Tanjung Priok District, selected using a saturated sampling technique. The findings reveal that online sales have a notable influence on conventional pharmacies, particularly regarding service enhancement, product availability, and operational adjustments.