cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 585 Documents
Pembuatan Program untuk Mendukung akreditasi Fakultas Kedokteran ., Virhan Novianry
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.352 KB)

Abstract

Latar belakang. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura memiliki tiga prodi kesehatan yaitu kedokteran, farmasi dan keperawatan. Pendidikan kedokteran memiliki dua tahap dalam prosesnya, yaitu tahap akademik dan tahap klinik. Tahap klinik membutuhkan wahana pendidikan seperti rumah sakit, puskesmas atau klinik. Standar dalam Sumber Daya Manusia (SDM) dan kasus sangat mempengaruhi capaian kompetensi dari calon dokter. Terdapat perubahan untuk evaluasi, yang awalnya evaluasi dilakukan oleh BAN PT, sekarang dievaluasi oleh LAM-PTKes, dan sampai saat ini belum ada penelitian khusus yang dilakukan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pada akreditasi program studi kesehatan Metode. Penelitian ini dilakukan dengan cara diskusi dan pembuatan program. Hasil. Terdapat program untuk mendukung akreditasi fakultas kedokteran. Kesimpulan. Program akreditasi  yang ada dapat menjadi basis data yang aman  dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan dapat menerapkan sistem terbuka dan tertutup sesuai kebutuhan
HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN DAN KUALITAS HIDUP PASIEN PSORIASIS RSUD DR.SOEDARSO PONTIANAK ., Uray Muhammad Rizky Maulana
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.301 KB)

Abstract

Psoriasis merupakan penyakit kulit kronik residif, gejala klinis berupa plak eritema berbatas tegas, skuama tebal berlapis-lapis berwarna putih mengkilat. Penyakit ini berdampak negatif pada kualitas hidup pasien. Akibat dampak yang timbul, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara derajat keparahan psoriasis dan tingkat kualitas hidup pada pasien psoriasis. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis data cross sectional dan menggunakan uji chi-square penggabungan data dengan tingkat kemaknaan p<0,05 pada pasien psoriasi yang mengunjungi Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soedarso Pontianak periode Juli 2014 hingga Januari 2015. Subyek penelitian sebanyak 35 orang, 23 laki-laki dan 12 perempuan dianalisis dengan menggunakan Psoriasis Area Severity Index (PASI) dan kuesioner Indeks Kualitas Hidup dalam Dermatologi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata PASI adalah 10,38 dan nilai rata-rata IKHD adalah 10,17.  Didapatkan hubungan bermakna antara semakin beratnya derajat keparahan penderita psoriasis dan kualitas hidup mereka (p=0,001). Hasil ini membuktikan bahwa semakin meningkatnya derajat keparahan penderita psoriasis maka akan menyebabkan terganggunya kualitas hidup penderita.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAUN PAKU SISIK NAGA (Drymoglossum piloselloides L.) TERHADAP Streptococcus pyogenes ., Yohanes
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.879 KB)

Abstract

Latar Belakang: Streptococcus pyogenes merupakan bakteri penyebab tersering terjadinya faringitis akut. Beberapa penelitian menunjukkan terjadinya multidrug resistant terhadap Streptococcus pyogenes. Peningkatan resistensi bakteri Streptococcus pyogenes terhadap antibiotik memerlukan alternatif pengobatan yang berasal dari tanaman. Daun Paku Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides L.) merupakan salah satu tanaman di Indonesia yang memiliki kandungan metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan senyawa metabolit sekunder, mengetahui aktivitas antibakteri, dan menentukan konsentrasi hambat minimum infusa daun paku sisik naga (Drymoglossum piloselloides L.) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes. Metodologi: Skrining fitokimia menggunakan metode uji tabung. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer dengan konsentrasi 7,5 mg/ml, 15 mg/ml, 30 mg/ml, 60 mg/ml, dan 120 mg/ml. Daun paku sisik naga (Drymoglossum piloselloides L.) diekstraksi dengan metode infundasi menggunakan pelarut akuades. Kontrol positif yang digunakan adalah Eritromisin 15 µg/disk sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah akuades steril. Hasil: Metabolit sekunder yang terkandung dalam infusa daun paku sisik naga (Drymoglossum piloselloides L.) yaitu fenol, flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Infusa daun paku sisik naga (Drymoglossum piloselloides L.) tidak menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes. Kesimpulan: Infusa daun paku sisik naga (Drymoglossum piloselloides L.) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes.
Pemanfaatan Infusa Lidah Buaya (Aloe vera L) sebagai Antiseptik Pembersih Tangan terhadap Jumlah Koloni Kuman ., Dyanti Warrahmah Dewi
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.446 KB)

Abstract

Latar Belakang. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme patogen seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman fungsional yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Penelitian menunjukkan lidah buaya (Aloe vera L.) memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, serta tanin yang bersifat antiseptik. Metode. Skrining fitokimia menggunakan metode uji tabung. Aloe vera diekstraksi dengan metode infundasi menggunakan akuades steril. Uji efek antiseptik pembersih tangan menggunakan infusa lidah buaya konsentrasi 150%, 250%, dan 350%. Kontrol positif menggunakan  hand sanitizer sedangkan kontrol negatif menggunakan air mengalir. Sampel kuman didapat dari swab telapak tangan responden yang dimasukan kedalam tabung berisi NaCl 0,9% dan dilakukan pengenceran berseri. Suspensi kuman ditumbuhkan pada media Plate Count Agar dengan metode pour plate. Jumlah koloni kuman dihitung menggunakan colony counter dengan memenuhi Standard Plate Counts (SPC) Hasil. Infusa  Aloe vera L. dapat mengurang jumlah koloni kuman pada telapak tangan dengan penurunan koloni terbanyak pada penggunaan konsentrasi 350%. Kesimpulan. Infusa  Aloe vera L. dapat mengurang jumlah koloni kuman pada telapak tangan.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Soma(Ploiarium alternifolium Melchior) terhadap Salmonella typhi ., Muhamad Arif Tri Hapsoro
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.961 KB)

Abstract

Latar Belakang. Demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi dan mengancam nyawa karena menginvasi usus halus. Tanaman soma (Ploiarium alternifolium Melchior) merupakan tanaman yang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai alternatif pengobatan tradisional antibakteri. Metode. Daun soma diekstraksi secara maserasi dengan pelarut metanol. Ekstrak yang diperoleh diskrining fitokimia dan diuji aktivitas antibakterinya dengan metode Disc Diffusion Kirby-Bauaer pada konsentrasi 0,125%; 0,25%; 0,5%; 1%; 2%; 4%; 8%; dan 16%. Kontrol positif yang digunakan adalah siprofloksasin 5µg/cakram dan kontrol positif yang digunakan adalah DMSO 10%. Hasil. Ekstrak metanol daun soma mengandung senyawa flavonoid, tanin, steroid dan fenol. Ekstrak metanol daun soma memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi. Konsentrasi 16% menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar namum siprofloksasin 5 µg memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik. Kesimpulan. Ekstrak metanol daun soma memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Rimpang Jeringau Merah (Acorus calamus Linn.) terhadap pertumbuhan Shigella flexneri secara in vitro ., Restu Wulandari
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.656 KB)

Abstract

Latar Belakang. Shigellosis adalah suatu infeksi akut pada kolon yang disebabkan oleh bakteri shigella sp yang merupakan bakteri gram negatif famili Enterobacteriaceae, nonmotil, dan berbentuk kokobasil. Jeringau merah (Acorus calamus Linn.) dari famili Acoraceae merupakan tanaman tropis di Indonesia. Data empiris menunjukkan bagian rimpang dari tanaman jeringau merah dapat digunakan untuk mengobati diare dan beberapa penelitian telah melaporkan bahwa rimpang jeringau merah memiliki aktivitas antibakteri. Metodologi. Skrining fitokimia menggunakan metode uji kualitatif. Rimpang jeringau merah diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Penelitian ini menggunakan sepuluh konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Kontrol positif menggunakan siprofloksasin 5μg dan kontrol negatif menggunakan pelarut metanol. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer terhadap Shigella flexneri. Hasil. Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol rimpang jeringau merah yaitu minyak atsiri, alkaloid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Ekstrak metanol rimpang jeringau merah memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan Shigella flexneri dosis efektif pada konsentrasi ekstrak 100%. Kesimpulan. Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol rimpang jeringau merah yaitu minyak atsiri, alkaloid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Ekstrak metanol rimpang jeringau merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella flexneri. Kata Kunci: antibakteri, ekstrak metanol rimpang jeringau merah, Shigella flexneri
Pengaruh Pemberian Astaxanthin terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar yang diinduksi Formaldehid secara Oral ., Deby Wahyu Putriana
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.94 KB)

Abstract

Latar Belakang. Formaldehid sering disalahgunakan sebagai bahan pengawet makanan. Formaldehid yang bersifat sangat reaktif dapat memicu peningkatan produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Pemberian astaxanthin dapat menghambat terbentuknya radikal bebas sehingga dapat memperbaiki kerusakan pada ginjal. Metodologi. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre and posttest-only control group design. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 25 tikus dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol normal diberikan CMC 0,5%; kelompok kontrol negatif diberikan induksi formaldehid; Kelompok dosis 1 diberikan astaxanthin 12 mg/hari; kelompok dosis 2 diberikan astaxanthin 24 mg/hari; kelompok dosis 3 diberikan astaxanthin 48 mg/hari. Data dianalisis dengan uji statistik t berpasangan. Hasil. Pada pengukuran setelah perlakuan (posttest) tidak terjadi penurunan pada rerata kadar ureum dan kreatinin pada kelompok uji dosis 1 dan 2 (p>0.05), namun terjadi penurunan bermakna pada kelompok uji dosis 3 (p<0.05). Kesimpulan. Astaxanthin dosis dosis 48 mg/hari menyebabkan penurunan rerata kadar ureum dan kreatinin yang diinduksi formaldehid.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKATAN STRES PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK TAHUN 2015 ., Dwi Tirta Perwitasari
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.775 KB)

Abstract

Latar Belakang: Stres merupakan respon tubuh yang sifatnya nonspesifikterhadap setiap tuntutan beban atasnya. Stres satu di antaranya dapatdialami oleh tenaga kesehatan. Tingkatan stres dibagi menjadi ringan,sedang, dan berat yang dipengaruhi oleh faktor yang berbeda-beda darisetiap individu.Tujuan: Mengetahui tingkat stres dan faktor yang mempengaruhi padatenaga kesehatan di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianaktahun 2015.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif denganpendekatan potong lintang. Data yang digunakan adalah data primer yangdiperoleh melalui kuesioner.Hasil: Tingkat stres tenaga kesehatan sebagian besar dalam kategoritidak stres sebanyak (66%). Didapatkan juga faktor-faktor yangmempengaruhi tingkat stres yaitu faktor kemampuan individumempersepsikan stresor (84%), faktor intensitas terhadap stimulus (88%),faktor jumlah stresor yang harus dihadapi dalam waktu yang sama (68%),faktor lamanya pemaparan stresor (74%), faktor pengalaman masa lalu(82%), dan faktor tingkat perkembangan (78%).Kesimpulan: Faktor kemampuan individu mempersepsikan stresor, faktorintensitas terhadap stimulus, faktor jumlah stresor yang harus dihadapidalam waku yang sama, faktor lamanya pemaparan stresor, faktorpengalaman masa lalu dan faktor tingkat perkembangan mempengaruhitingkat stres.Kata Kunci: Tenaga kesehatan, tingkat stres, faktor stres.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSEPSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA BAGIAN PODUKSI PT. X PONTIANAK TAHUN 2014 ., Bakri Bayquni Nasution
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.552 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kecelakaan kerja merupakan suatu kecelakaan yang terjadi pada saat seseorang melakukan pekerjaan dan berupa peristiwa yang tidak direncanakan disebabkan oleh suatu tindakan yang tidak berhati-hati atau suatu keadaan yang tidak aman atau kedua-duanya. Penyebab  kecelakaan kerja yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%. PT. X merupakan salah satu perusahaan karet terbesar yang berada pada kota Pontianak, masih terdapat pekerja yang tidak menggunakan APD pada saat bekerja. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan persepsi K3 terhadap perilaku tidak aman pada pekerja bagian produksi PT. X. Metode: Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian berlangsung pada September–Maret 2015, menggunakan 43 orang bekerja bagian produksi menggunakan koesioner. Analisis data menggunakan Chi-Square dengan uji alternatifnya Fisher. Hasil: Hasil uji statistik hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku tidak aman pekerja diperoleh nilai p value 0,077 dan nilai fisher 1.000. Hasil uji statistik hubungan antara persepsi terhadap perilaku tidak aman pekerja diperoleh nilai p value 0,242 dan nilai fisher 1.000. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan persepsi K3 terhadap perilaku tidak aman pekerja bagain produksi PT. X 
Gambaran Histopatologi dan Kemampuan regenerasi Korteks Ginjal Tikus Putih Jantan Dewasa setelah Penghentian Pajanan Monosodium Glutamat ., Esty Feira Yuliana
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.3 KB)

Abstract

Latar Belakang. Monosodium glutamat (MSG) merupakan bahan tambahan pada berbagai jenis makanan. Ginjal berperan penting dalam mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi berbagai konstituen plasma dan mengeliminasi semua sampah metabolik. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa terjadi kerusakan akibat MSG pada korteks ginjal, disertai adanya kemampuan korteks ginjal untuk beregenerasi. Metode. Penelitian ini merupakan studi in vivo dengan pendekatan eksperimental murni. Kelompok kontrol (K) 1,2,3 diberikan aquades selama 28 hari; kelompok perlakuan satu (P1) 1,2,3 diberikan MSG dosis 4g/KgBB/hari selama 28 hari; kelompok perlakuan (P2) 1,2,3 diberikan MSG dosis 6 g/KgBB/hari selama 28 hari kemudian pajanan dihentikan dan dibiarkan selama 1 hari, 28 hari dan 56 hari. Berikutnya dilakukan pembuatan preparat organ ginjal dengan pewarnaan Haematoxylin-Eosin. Variabel yang diukur adalah jumlah korpuskulum ginjal dan tubulus proksimal normal, diamati dengan perbesaran lensa objektif 40x. Data dianalisa dengan menggunakan uji One-Way ANOVA dengan uji Post-Hoc LSD, serta uji Kruskal-Wallis dan uji Mann Whitney. Hasil. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada penghentian pajanan MSG hari ke-1 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB menunjukkan kerusakan pada korpuskulum ginjal dan tubulus proksimal. Serta  tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) pada penghentian pajanan MSG hari ke-56 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB menunjukkan terjadi regenerasi pada korpuskulum ginjal dan tubulus proksimal. Kesimpulan. Penghentian pajanan MSG dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB pada hari ke-56 menunjukkan adanya regenerasi pada korpuskulum ginjal dan tubulus proksimal.

Filter by Year

2013 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue