cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 585 Documents
Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Mangga Bacang (Mangifera foetida L.)Terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro ., Syamsul Hidayat
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3547.183 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit infeksi atau penyakit yang disebabkan olehmikroorganisme seperti bakteri merupakan penyakit yang banyakditemukan pada negara berkembang seperti Indonesia. Staphylococcusaureus merupakan bakteri gram positif yang merupakan salah satupenyabab terbanyak dari infeksi yang didapat di rumah sakit (infeksinosokomial). Staphylococcus aureus diketahui telah resisten terhadapbeberapa antibiotik. Oleh karena itu dikembangkan penelitian senyawaantimikroba yang berasal dari tumbuhan. Penelitian sebelumnyamenunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Mangga bacang (Mangiferafoetida L.)mengandung senyawa metabolit sekunder yang memilikiaktivitas antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiaktivitas antibakteri, kandungan senyawa metabolit sekunder danmenentukan konsentrasi efektif infusa daun Mangifera foetida L. dalammenghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metodologi: Skriningfitokimia menggunakan metode uji tabung. Uji aktivitas antibakterimenggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer dengan konsentrasi100%, 50%, 25%, 12,5%, dan 6,25%. Daun Mangifera foetida L.diekstraksi dengan metode infundasi menggunakan pelarut akuades steril.Kontrol positif yang digunakan adalah eritromisin 15 µg/disk sedangkankontrol negatif yang digunakan adalah akuades steril. Hasil: Metabolitsekunder yang terkandung dalam infusa daun Mangifera foetida L. yaitualkaloid, flavonoid, fenol, saponin, tanin, dan triterpenoid. Infusa daunMangifera foetida L. tidak membentuk zona hambat terhadappertumbuhan Staphylococcus aureus. Kesimpulan: infusa daun manggabacang (Mangifera foetida L.) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadappertumbuhan Staphylococcus aureus.Kata Kunci: Antibakteri, Infusa Daun Mangifera foetida L., Staphylococcusaureus.
Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Daun Kesum (Polygonum minus) sebagai Larvasida Aedes aegypti ., Rina Rostiana
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310 KB)

Abstract

Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia yang disebabkan oleh virus dengue. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi populasi vektor utama penyebaran virus dengue, yaitu Aedes aegypti. Daun kesum mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang berpotensi sebagai biolarvasida. Metodologi. Ekstrak metanol daun kesum disiapkan dalam tujuh konsentrasi berbeda, yaitu 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3% dan 3,5%. Larutan aquades dan temefos digunakan sebagai kontrol negatif dan kontrol positif. Hewan uji yang digunakan adalah larva instar III/IV Aedes aegypti. Kematian larva dalam waktu 24 jam dihitung dan dilakukan analisis data. Hasil. Persentase kematian larva yang dihasilkan oleh ekstrak metanol daun kesum konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3% dan 3,5% secara berturut-turut adalah 7%, 10%, 19%, 23%, 26%, 37,6% dan 54%. Persentase kematian larva pada kontrol negatif sebesar 0%, sedangkan pada kontrol positif sebesar 100%. Terdapat perbedaan bermakna antara kematian larva yang ditimbulkan oleh berbagai kelompok konsentrasi ekstrak metanol daun kesum dengan kontrol positif. Kesimpulan. Ekstrak daun kesum dalam berbagai konsentrasi memiliki aktivitas sebagai larvasida Aedes aegypti, namun belum lebih efektif dibandingkan dengan temefos. Kata kunci: larvasida, daun kesum, Aedes aegypti
Aktivitas Antihelmintik Ekstrak Etanol Akar Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap Ascaridia galli secara In Vitro ., Muhammad F Amrullah
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.616 KB)

Abstract

Latar Belakang. Tanaman pandan wangi memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Salah satunya ialah pandan wangi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat herbal anthelmintik. Bagian tubuh tanaman pandan wangi banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat herbal. Salah satu bagian pandan wangi yang biasa digunakan sebagai obat herbal ialah akarnya. Akar pandan wangi telah diteliti mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoida, tanin, polifenol dan zat warna.11 Senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang dikandung oleh pandan wangi ini diduga memiliki efek anthelmintik. Metode. Desain penelitian ini adalah true experimental dengan post test only control group design. Penelitian ini menggunakan 25 ekor cacing Ascaridia galli yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif diberikan Nacl 0,9%; kontrol positif diberikan albendazole 15 mg/ml; perlakuan 1 diberikan ekstrak etanol akar pandan wangi 25 mg/ml, perlakuan 2 diberikan ekstrak etanol akar pandan wangi 50 mg/ml dan perlakuan 3 diberikan ekstrak etanol akar pandan wangi. Analisa data menggunakan IBM SPSS versi 22.0 dengan uji hipotesis Kruskal-Wallis dilanjutkan Uji Mann-Whitney. Hasil. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) secara statistik pada kelompok positif, ekstrak konsentrasi 25 mg/mL, 50 mg/mL dan 100 mg/mL jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Kesimpulan.  Hasil ini menunjukkan bahwa seluruh kelompok perlakuan yang diuji memiliki daya anthelmintik.
EFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa [Aiton] Hassk.) TERHADAP NEFROTOKSISITAS YANG DIINDUKSI ASETAMINOFEN ., Rahayu Purwitasari
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1198.244 KB)

Abstract

Latar Belakang: Nefrotoksisitas dapat didefinisikan sebagai penyakit ginjal atau disfungsi yang timbul sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari paparan obat-obatan, dan bahan kimia industri atau lingkungan. Salah satu obat yang dapat menyebabkan disfungsi ginjal adalah asetaminofen. Nefrotoksisitas dapat dicegah dengan pemberian obat nefroprotektif. Daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa [Aiton] Hassk.) berpotensi sebagai obat nefroprotektif karena memiliki kandungan senyawa kimia yang bersifat antioksidan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek nefroprotektif ekstrak daun karamunting terhadap nefrotoksisitas asetaminofen. Metodologi: Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Penelitian terhadap tikus Wistar jantan dilakukan selama 15 hari dan dibagi dalam 5 kelompok terdiri atas kelompok kontrol pelarut (CMC 0,5%), kontrol negatif (asetaminofen 750 mg/kgBB pada hari ke 12, 13 dan 14), ekstrak daun karamunting dosis 200, 400 dan 800 mg/kgBB. Tikus dikorbankan pada hari ke-15 untuk dilakukan pemeriksaan ureum serum, kreatinin serum dan mikroskopik ginjal. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova. Hasil: Terdapat peningkatan kadar ureum dengan kreatinin serum normal serta gambaran nekrosis sel, dilatasi tubulus dan hilangnya brush border pada kelompok yang hanya diberi asetaminofen. Kelompok dengan pemberian asetaminofen dan ekstrak karamunting menunjukkan penurunan kadar ureum yang bertahap serta perbaikan struktur histologi ginjal. Kesimpulan: Efek nefroprotektif ekstrak etanol 70% daun karamunting ditunjukkan oleh adanya perbaikan nilai kadar ureum serum dan gambaran histologi ginjal meskipun tidak mengembalikan fungsi ginjal secara signifikan terhadap nefrotoksisitas asetaminofen.
Hubungan Tipe Kepribadian Introvert dan Ekstrovert dan Tingkat Kecemasan pada Siswa Kelas XII dalam Menghadapi Ujian Nasional ., Yosep Andrianu Loren
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.731 KB)

Abstract

Latar belakang. Ujian nasional merupakan syarat dalam menentukan kelulusan hal tersebut dapat menjadi beban bagi siswa-siswi SMA Negeri 01 Capkala sehingga menyebabkan siswa-siswi mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan hal ini dapat dipengaruhi kepribadian. Metode. Penelitian analitik dengan desain cross sectional menggunakan kuesioner Beck Anxiety InventoryII (BAI-II) dan kuesioner Eysenck Personality Inventory (EFI). Penelitian dilakukan di SMA Negeri 01 Capkala. Sebanyak 64 siswa angkatan 2016 menjadi sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian diuji dengan uji Chi-square dengan bantuan SPSS 20.0. Hasil. Berdasarkan tipe kepribadian didapatkan sebanyak 16 siswa (32,7%) dengan kepribadian introvert, sebanyak 33 siswa (67,3%) dengan kepribadian ekstrovert, dan berdasarkan tingkat kecemasan didapatkan sebanyak 31 siswa (93,9%) memiliki tingkat kecemasan normal-ringan, dan sebanyak 18 siswa (6,1%) memiliki tingkat kecemasan sedang-berat. Berdasarkan analisis Chi-square didapatkan nilai (p value < 0,000), dimana tipe kepribadian mempengaruhi tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional. Kesimpulan. Terdapat hubungan antara tipe kepribadian introvert dan ekstrovert dengan tingkat kecemasan pada siswa SMA Negeri 01 Capkala dalam menghadapi Ujian Nasional.
HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP DERAJAT HEMOROID INTERNAL DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK TAHUN 2009-2013 ., Fitrianto Dwi Utomo
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.924 KB)

Abstract

Latar belakang: Hemoroid internal adalah pelebaran vena pleksus hemoroidalis superior. Hemoroid internal akan menjadi semakin parah jikatidak segera diambil tindakan. Usia >45 tahun memiliki resiko lebih tinggiterkena hemoroid. Laki-laki dan perempuan memiliki faktor resiko yangsama terkena hemoroid. Tujuan: Mengetahui hubungan antara usia danjenis kelamin terhadap tingkat keparahan hemoroid internal di RSUD dr.Soedarso Pontianak. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional dan menggunakan ujiChi-Square. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metodeconsecutive sampling dan diperoleh dari rekam medik. Hasil: Subjekberusia <45 tahun yang menderita hemoroid internal derajat I sebanyak 21orang, derajat II sebanyak 36 orang, derajat III sebanyak 48 orang danderajat IV sebanyak 22 orang. Subjek berusia >45 tahun yang menderitahemoroid internal derajat I sebanyak 14 orang, derajat II sebanyak 11orang, derajat III sebanyak 21 orang dan derajat IV sebanyak 41 orang.Hasil penelitian kategori jenis kelamin laki-laki yang menderita hemoroidinternal derajat I sebanyak 20 orang, derajat II sebanyak 30 orang, derajatIII sebanyak 42 orang dan derajat IV sebanyak 39 orang. Pasienperempuan yang menderita hemoroid internal derajat I sebanyak 15orang, derajat II sebanyak 17 orang, derajat III sebanyak 27 orang danderajat IV sebanyak 24 orang. Terdapat hubungan antara usia terhadapderajat hemoroid internal (p=0,000). Tidak terdapat hubungan antara jeniskelamin terhadap derajat hemoroid internal (p=0,941). Kesimpulan:Semakin tinggi usia seseorang, maka hemoroid internal yang dideritanyaakan semakin parah. Jenis kelamin tidak mempengaruhi tingkatkeparahan dari hemoroid internal. Kata kunci: Hemoroid internal, Usia, Jenis kelamin, Derajat hemoroidinternal
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA KASUS TYPHUS ABDOMINALIS DI PUSKESMAS SIANTAN HILIR KOTA PONTIANAK TAHUN 2014 ., Elok Nur Farida Anggraini
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.153 KB)

Abstract

Latar Belakang. Penggunaan obat secara rasional menurut World Health Organization (WHO) adalah penggunaan obat yang sesuai dengan kebutuhan klinis pasien, dalam jumlah dan untuk masa yang memadai, serta dengan biaya yang terendah. Obat yang paling banyak digunakan secara salah (misused) adalah antibiotik. Tatalaksana antibiotik yang tepat pada pasien typhus abdominalis sangat penting karena dapat mencegah komplikasi dan mengurangi angka kematian. Metodologi. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang dengan pendekatan retrospektif. Sampel pada penelitian ini adalah 95 rekam medis pasien typhus abdominalis yang memuat antibiotik. Rasionalitas penggunaan antibiotik dinilai dengan kriteria Gyssens. Hasil. Peresepan antibiotik pada kasus typhus abdominalis rawat inap dengan kategori 0 sebanyak 69,4%, kategori III B sebanyak 16,1%, kategori I sebanyak 6,5%, kategori V sebanyak 4,8%, dan kategori IVA sebanyak 3,2%. Peresepan antibiotik pada  kasus  typhus  abdominalis  rawat  jalan  dengan  kategori  IV  A sebanyak 93,9% dan kategori 0 sebanyak 6,1%. Kesimpulan. Penggunaan  antibiotik  yang  rasional  pada  kasus  typhus  abdominalis rawat inap sebanyak 69,4% dan yang tidak rasional sebanyak 30,6%. Penggunaan  antibiotik  yang  rasional  pada  kasus  typhus  abdominalis rawat jalan sebanyak 6,1% dan yang tidak rasional sebanyak 93,9%.
GAMBARAN KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA SISWI DI SMP ABDI WACANA PONTIANAK TAHUN 2015 TENTANG GENITALIA HYGIENE SAAT MENSTRUASIGAMBARAN KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA SISWI DI SMP ABDI WACANA PONTIANAK TAHUN 2015 TENTANG GENITALIA HYGIENE SAAT MENSTRUASI ., Citra Kristi Melasari
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.933 KB)

Abstract

Latar belakang. Hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen hygieneperorangan yang memegang peranan penting dalam status perilaku kesehatanseseorang, termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi.Peningkatan kesehatan dengan cara meningkatkan pengetahuan pada remaja sangatlahpenting. Jika remaja tidak mengetahui cara-cara genitalia hygiene yang benar maka akantimbul beragam masalah seperti pengeluaran cairan vagina atau flour albus, iritasi,timbulnya infeksi pada saluran kemih, bau yang tidak sedap, dan infeksi pada daerahvagina (vaginitis), dan hal ini disebabkan oleh karena genitalia hygiene yang tidakadekuat. Dengan tidak menjaga Genitalia hygiene, maka akan meningkatkan terjadinyaInfeksi Saluran Kemih (ISK). Salah satu penyebab paling umum terjadinya InfeksiSaluran Kemih (ISK) adalah Bacterial Vaginosis. Bila infeksi tersebut dibiarkan dan tidakdiobati dengan sempurna, akan menimbulkan infeksi yang merambat ke organreproduksi bagian dalam. Di Indonesai variabel kebudayaan masih mempengaruhikesehatan khususnya masalah kesehatan reproduksi dikalangan remaja, yang sebagianbesar masih dianggap tabu. Keterbukaan antara guru, murid, maupun orangtua dalammembahas kesehatan reproduksi sangatlah penting. Salah satu permasalahan utamakesehatan reproduksi remaja di Indonesia yaitu karena kurangnya informasi mengenaikesehatan reproduksi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambarankarakteristik, distribusi tingkat pengetahuan dan sikap pada siswi di SMP Abdi WacanaPontianak tahun 2015 tentang genitalia hygiene saat menstruasi. Metodologi. Penelitianini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yangdigunakan dalam penelitian ini berjumlah 35 orang. Data penelitian diperoleh melaluikuesioner. Hasil. Berdasarkan karakteristik, didapatkan hasil sebagian besar berusia 15tahun sebanyak 15 orang (45,7%), sebagian besar berada di kelas IX sebanyak 16 orang(45,71%), sumber air didapat melalui PDAM sebanyak 30 orang (85,71%), penghasilanorang tua sebagian besar pendapatan berjumlah 1.000.000 s.d 2.000.000 sebanyak 16orang (45,71%) dan sumber informasi sebagian besar didapat melalui ibu sebanyak 18orang (51,43%). Dari 35 sampel didapatkan hasil remaja dengan tingkat pengetahuanbaik sebanyak 24 orang (68,58%), kurang sebanyak 11 orang (31,42%) dan sikap positifsebanyak 21 orang (60%), sikap negatif 14 orang (40%). Kesimpulan. Berdasarkankarakteristik sebagian besar berusia 15 tahun, berada di kelas IX, sumber air didapatmelalui PDAM, dengan tingkat ekonomi rendah menengah dan sumber informasi didapatmelalui ibu. Tingkat pengetahuan siswi SMP Abdi Wacana Pontianak adalah baik sertaberada dalam kategori sikap positif.Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Sikap, Karakteristik, Genitalia Hygiene,
HUBUNGAN PENINGKATAN ANGKA LEUKOSIT PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK FASE AKUT DENGAN MORTALITAS DI RSUD DR. ABDUL AZIZ SINGKAWANG ., Gapar
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.507 KB)

Abstract

Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab utama cacat menahun dan penyebab kematian nomor dua dunia serta merupakanpenyebab kematian nomor tiga dalam urutan daftar kematian di AmerikaSerikat. Stroke hemoragik terjadi pada 10-20% kasus stroke dan memilikiangka mortalitas yang tinggi mendekati 40% pada 30 hari pascaserangan. Peningkatan angka leukosit yang tinggi pada fase akut strokehemoragik diyakini berkaitan dengan kejadian mortalitas. Tujuan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan peningkatan angkaleukosit terhadap mortalitas pada pasien stroke hemoragik saat dirawat diRSUD dr. Abdul Aziz Singkawang. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain kohort retrospektif. Subjek penelitianberjumlah 44 orang. Subjek penelitian dikelompokkan menjadi angkaleukosit yang tinggi atau leukositosis dengan nilai leukosit >11000/uLdarah dan angka leukosit normal atau normoleukosit dengan rentangleukosit berkisar antara 4000-11000/uL darah. Data angka leukosit danstatus mortalitas diambil dari rekam medis pasien. Hasil. Mortalitas pada pasien dengan leukositosis lebih tinggi secara bermakna dibandingkandengan pasien dengan normoleukosit, dengan Relative Risk mortalitas pada pasien dengan leukositosis sebesar 2,857 (IK 95% 1,528-5,342; p =0,000). Kesimpulan. Terdapat hubungan bermakna antara peningkatanangka leukosit (leukositosis) saat masuk dengan mortalitas saat dirawatpada pasien stroke hemoragik di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. AbdulAziz Singkawang. Kata kunci: Leukositosis, Stroke Hemoragik Fase Akut, Mortalitas
Daya Antelmintik Ekstrak Metanol Daun Kesum (Polygonum minus) terhadap Ascaridia galli secara In Vitro ., Fida Alawiyah
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.916 KB)

Abstract

Latar Belakang. Infeksi cacing merupakan salah satu infeksi yang sering terjadi pada sebagian besar populasi dunia dengan prevalensi lebih dari dua miliar manusia. Askariasis merupakan penyakit infeksi cacing usus Ascaris lumbricoides yang paling sering ditemui dengan prevalensi 25% populasi dunia (0,8-1,22 miliar manusia). Daun kesum merupakan tanaman endemik di Kalimantan Barat yang secara tradisional digunakan sebagai obat cacing namun belum ada penelitian yang membuktikannya. Metodologi. Penelitian ini tediri dari lima kelompok yaitu, kelompok kontrol negatif (NaCl 0,9%), kontrol positif (Albendazol) dan tiga kelompok uji ekstrak metanol daun kesum dengan konsentrasi 0,5 mg/mL, 1 mg/mL dan 2 mg/mL. Hewan uji yang digunakan yaitu Ascaridia galli. Waktu kematian cacing diamati setiap jam. Hasil. Waktu kematian cacing pada kelompok ekstrak metanol daun kesum konsentrasi 0,5 mg/mL, 1 mg/mL dan 2 mg/mL berturut-turut yaitu 32,8±5,12 jam, 31,2±5,17 jam dan 23,2±5,11 jam. Konsentrasi ekstrak 2 mg/mL tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kelompok kontrol positif (p=0,262). Kesimpulan. Ekstrak metanol daun kesum memiliki daya antelmintik. Senyawa-senyawa terkandung di dalam ekstrak metanol daun kesum yaitu fenol, flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid. Konsentrasi efektif ekstrak metanol daun kesum sebagai antelmintik adalah 2 mg/mL.

Filter by Year

2013 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue