cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 585 Documents
DETERMINAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI FILARIASIS PADA MASYARAKAT DESA SELAT REMIS KECAMATAN TELUK PAKEDAI ., Isabella
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.191 KB)

Abstract

Latar Belakang. Filariasis atau yang lebih sering dikenal dengan kaki gajah adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh parasite. Penyakit kaki gajah masih menjadi masalah kesehatan di dunia dimana terdapat 1,3 miliar penduduk yang berisiko tertular penyakit kaki gajah. Metode.  Penelitian analitik observasional dengan pendekatan rancangan penelitian cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 97 orang. Variabel bebas pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, sosial ekonomi, fasilitas kesehatan, peran petugas kesehatan dan peran tokoh masyarakat. Variabel terikat adalah kepatuhan minum obat anti. Hasil.  Dari 97 orang responden, didapat determinan kepatuhan minum obat anti filariasis adalah usia (nilai p= 0,016), jenis kelamin (nilai p= 0,002), pendidikan (nilai p= 0,041), pengetahuan (nilai p= 0,043), peran petugas kesehatan (nilai p= 0,043) dan peran tokoh masyarakat (nilai p= 0,044). Analisis multivariat jenis kelamin (nilai sig= 0,001), pendidikan (nilai sig= 0,008) dan usia (nilai sig= 0,047). Kesimpulan. Terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, peran petugas kesehatan dan peran tokoh masyarakat dengan kepatuhan minum obat anti filariasis pada masyarakat Desa Selat Remis. Hasil analisis analisis multivariat variabel yang paling berpengaruh adalah jenis kelamin, pendidikan dan usia. 
HUBUNGAN JENIS KELAMIN, PEKERJAAN DAN STATUS PERNIKAHAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN OPERASI KATARAK DI RUMAH SAKIT YARSI PONTIANAK ., DEDE ACHMAD BASOFI
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.825 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan adalah tegang yang berlebihan atau tidak pada tempatnya yang ditandai oleh perasaan khawatir, tidak menentu, atau takut, tingkat ini meningkatkan morbiditas, penggunaan pelayanan kesehatan, dan hendaya fungsional. Operasi katarak meningkatkan risiko kejadian kecemasan Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, status pernikahan dan pekerjaan dengan tingkat kecemasan pada pasien operasi katarak di Rumah Sakit Yarsi Pontianak. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Data diambil dari 49 responden melalui pengukuran langsung terhadap tingkat keceamasan dengan menggunakan instrumen Beck Anxiety Inventory (BAI). Sampel diambil dengan metode convenience sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis korelatif melalui uji Fisher untuk korelasi Jenis Kelamin dan Tingkat Kecemasan, korelasi antara Status Pernikahan dan Tingkat Kecemasan serta korelasi Pekerjaan dan Tingkat Kecemasan menggunakan SPSS 20.0. Hasil: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Kecemasan (or= 0,500; p= 1,000). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Pekerjaan dengan Tingkat Kecemasan (or = 1,111; p= 0,27). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Status Pernikahan dengan Tingkat Kecemasan (or = 1,000; p= 2,000) Kesimpulan: Tingkat kecemasan pada pasien operasi katarak tidak diperberat dengan faktor jenis kelamin, pekerjaan dan status pernikahan.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETERATURAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PERUMNAS II KECAMATAN PONTIANAK BARAT ., Yosefa Rosari Violetta
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.487 KB)

Abstract

Latar belakang: Tuberkulosis paru (TBC paru) merupakan penyakit infeksiyang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Untuk mengurangiangka kematian dan kesakitan pasien TBC paru WHO menerapkan suatustrategi Directly Observed Treatment-Shortcourse (DOTS). Keberhasilanstrategi ini bergantung pada keteraturan minum obat pasien dalam bataswaktu berkisar dari 6-9 bulan. Permasalahan yang sering terjadi ialahkurangnya kesadaran pasien untuk minum obat secara teratur. Dukungankeluarga berupa moral serta emosional dimungkinkan memiliki hubungandengan kesadaran pasien untuk minum obat secara teratur sampai iasembuh. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluargadengan keteraturan minum obat pasien tuberkulosis paru di PuskesmasPerumnas II Kecamatan Pontianak Barat. Metodologi: Penelitian inimerupakan penelitian analitik dengan desain potong lintang menggunakankuesioner dukungan keluarga dan data kartu pengobatan pasien TBC paru.Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Perumnas II Kecamatan PontianakBarat. Sebanyak 40 pasien TBC paru menjadi sampel pada penelitian ini.Hasil penelitian diuji dengan uji hipotesis Chi-square (x2) dan dilanjutkan dengan uji alternatif Fisher. Hasil: Sebanyak 52,5% mendapat dukungankeluarga tinggi dan 97,5% pasien TBC paru teratur minum obat. Berdasarkananalisis statistik diperoleh nilai signifikansi (p) Chi-square (x2) 0,000 dikarenakan ada syarat pengujian yang tidak terpenuhi maka analisisdilanjutkan dengan uji alternatif Fisher dan didapatkan Fisher’s exact test0,025. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara dukungankeluarga dengan keteraturan minum obat pasien TBC paru di PuskesmasPerumnas II Kecamatan Pontianak Barat.Kata kunci: Tuberkulosis paru, dukungan keluarga, keteraturan minum obat
PENGARUH BEBAN LATIHAN-RENANG TUNGGAL DAN BERULANG SECARA BERLEBIHAN TERHADAP BERAT BADAN DAN AKTIVITAS ENZIM ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) DALAM PLASMA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN GALUR WISTAR ., Tiara Grhanesia Denashurya
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3091.803 KB)

Abstract

Latar belakang: Latihan fisik yang berlebihan dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh akibat peningkatan konsumsi oksigen di otot saat olahraga, yang berdampak pada penurunan konsumsi oksigen di hepar. Hepar memiliki peran penting dalam mempertahankan glukosa, dan mengatur homeostasis lipid, sehingga latihan fisik secara berlebihan dapat berdampak pada pengukuran berat badan. Akumulasi radikal bebas didalam tubuh dapat merusak fungsi sel dan komponen sel hepar, akibatnya terjadi peningkatan permeabilitas sel hepar, sehingga ALT keluar menuju aliran darah yang merupakan indikator kerusakan hepar secara spesifik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh latihan renang-tunggal dan berulang terhadap berat badan dan aktivitas enzim ALT pada plasma tikus jantan galur wistar. Metodologi: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental rancang acak lengkap (RAL) dengan desain pra-latihan dan pasca-latihan. Sebanyak 16 ekor tikus putih jantan galur wistar dibagi secara acak dalam 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok perlakuan latihan renang tunggal (45 menit), dan kelompok perlakuan latihan renang berulang (45 menit/hari selama 7 hari). Sampel darah diambil saat sebelum dan setelah perlakuan latihan renang. Aktivitas enzim ALT diukur didalam plasma darah. Data dianalisis menggunakan Tes T berpasangan dan Tes T tidak berpasangan. Hasil: Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada berat badan kelompok pasca-latihan renang tunggal, jika dibandingkan dengan kelompok pra-latihan renang tunggal dan tidak terjadi perbedaan bermakna pada berat badan kelompok latihan-renang berulang, kemudian tidak terjadi perbedaan pada aktivitas enzim ALT kelompok latihan-renang tunggal dan kelompok perlakuan latihan renang berulang. Kesimpulan: Beban latihan-renang dengan durasi 45 menit dapat meningkatkan berat badan tikus jantan galur wistar pada latihan-renang tunggal, namun tidak dapat meningkatkan berat badan tikus jantan galur wistar pada latihan renang berulang, serta tidak dapat meningkatkan aktivitas enzim ALT plasma tikus jantan galur wistar pada kelompok latihan-renang tunggal dan berulang.
DETERMINAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MULIA DHARMA ., Hafitz Al-Khairi
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.455 KB)

Abstract

Latar belakang. Semakin bertambahnya umur lansia mengalami berbagai macam perubahan seperti perubahan fisik, psikologi, maupun psikososial, hal ini tentu saja akan menimbulkan masalah baru salah satunya adalah depresi.6 Gejala depresi ini dapat memperpendek harapan hidup dengan mencetuskan kemunduran fisik. Dampak terbesarnya adalah penurunan kualitas hidup dan menghambat pemenuhan tugas-tugas perkembangan lansia.1 PSTW Mulia Dharma memiliki total 65 orang lansia terdapat beberapa lansia yang mengalami depresi. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional jenis cross sectional. Data primer berupa tingkat depresi dan dukungan keluarga diperoleh dengan pengisian kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS). Penelitian dilakukan di PSTW Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya dengan subjek penelitian berjumlah 37 orang lansia. Analisis data diolah dengan uji statistik Chi Square menggunakan SPSS 23. Hasil. Responden terbanyak berdasarkan umur 60-74 tahun 83,8%, jenis kelamin laki-laki 59,5% , riwayat penyakit 67,6%, status perkawinan janda/ duda 64,9%, dukungan keluarga yang tidak baik 62,2% dan tingkat pendidikan SD 62,2%. Berdasarkan analisis statistik diperoleh nilai signifikansi (p) yang didapatkan dengan uji Chi Square untuk variabel umur p= 0,704, jenis kelamin p=0,427, riwayat penyakit p=0,000, status perkawinan p=0,241, dukungan keluarga p=0,005, dan tingkat pendidikan p=0,924 variabel riwayat penyakit OR=13,45 . Kesimpulan. Terdapat hubungan antara riwayat penyakit dan dukungan keluarga terhadap tingkat depresi dan riwayat penyakit merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat depresi pada lansia di PSTW Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEMILIH PENOLONG PERSALINAN DI DESA SELALONG KECAMATAN SEKADAU HILIR ., Henny Sri Agustina Ningsih
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.834 KB)

Abstract

Latar belakang: Kesehatan ibu dan anak masih merupakan masalahkesehatan di Indonesia, hal ini terlihat dari masih tingginya angkakematian bayi. Angka kematian bayi di Desa Selalong tercatat sebesar 25per 1.000 kelahiran hidup. Ini lebih tinggi dari target yang ingin dicapaidalam Millenium Development Goals, yaitu menurunkan angka kematianbayi sampai 23 per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayiini dapat disebabkan karena masih tingginya persentase persalinan dirumah dengan penolong persalinan oleh tenaga dukun bayi. Tujuan:Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam memilihpenolong persalinan di Desa Selalong Kecamatan Sekadau Hilir.Metodologi: Penelitian ini merupakan survei analitik observasionaldengan desain cross sectional. Jumlah responden 43 orang. Analisis yangdilakukan univariat, bivariat dan multivariat Hasil: Analisis bivariatmenunjukkan faktor-faktor yang memiliki hubungan bermakna denganperilaku memilih penolong persalinan (p=0,05) adalah pendidikan, sikapdan kebudayaan. Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa faktor sikapdan kebudayaan merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilakumemilih penolong persalinan. Kesimpulan: Faktor yang palingmempengaruhi perilaku memilih penolong persalinan adalah sikap dankebudayaan. Disarankan untuk melakukan promosi kesehatan, khususnyadibidang kesehatan ibu dan anak, sehingga diharapkan dapat mengubahcara pandang dan sikap ibu terhadap tenaga kesehatan.
PENGARUH KADAR GLUKOSA DARAH SAAT MASUK DENGAN KELUARAN FUNGSIONAL PADA PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT NON DIABETIK DI RSUD DR. ABDUL AZIZ SINGKAWANG ., Vera Roulina
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.745 KB)

Abstract

Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kecacatan utama dan terbanyak pada usia dewasa. Peningkatan kadar glukosa darah (>140 mg/dl) saat masuk adalah hal yang umum terjadi pada pasien stroke iskemik akut dengan/tanpa riwayat Diabetes Mellitus. Kadar glukosa darah yang tinggi saat masuk dikatakan berhubungan dengan keluaran fungsional yang buruk pada pasien stroke iskemik akut. Tujuan. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh kadar glukosa darah saat masuk dengan keluaran fungsional pada pasien stroke iskemik akut non diabetik. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional desain kohort prospektif yang mencari korelasi antar-variabel. Jumlah sampel 33 orang pasien stroke iskemik akut non diabetik di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang, diambil dengan tehnik consecutive sampling. Data penelitian diambil dari rekam medis dan penilaian dengan lembar skor NIHSS pada hari pertama dan ketujuh. Hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik Fisher dan uji korelasi Spearman. Hasil. Didapatkan korelasi negatif bermakna antara kadar glukosa darah saat masuk dengan keluaran fungsional pada pasien stroke iskemik akut non diabetik (r= -0,463, p=0,007). Semakin tinggi kadar glukosa darah saat masuk, semakin rendah keluaran fungsional pada pasien stroke iskemik akut non diabetik. Kesimpulan. Kadar glukosa darah saat masuk yang tinggi (>140 mg/dl) memiliki pengaruh buruk terhadap keluaran fungsional pada pasien stroke iskemik akut non diabetik.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG CUCI TANGAN PADA PEGAWAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK TAHUN 2017 ., Ryan Kusumawardani
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.202 KB)

Abstract

Latar Belakang: Risiko infeksi di rumah sakit atau yang biasa dikenal dengan infeksinosokomial atau Health Care Assosciated Infection (HCAI) merupakan masalah pentingdi seluruh dunia. World Health Organization (WHO) sebagai induk organisasi kesehatandunia telah mengkampanyekan program keselamatan pasien, salah satunya adalahmenurunkan risiko HCAI. Cuci tangan atau hand hygiene menjadi salah satu langkahyang efektif untuk memutuskan rantai transmisi infeksi, sehingga insidensi HCAI dapatberkurang. Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku tentang cucitangan pada pegawai Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak tahun2017. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatancross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menilai pengetahuandan observasi untuk menilai perilaku reseponden. Total sampel yang diberikan kuesionersebanyak 153 responden dan yang diobservasi sebanyak 50 responden. Pemilihansampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara total sampling. Hasil: Pengetahuanresponden mengenai cuci tangan paling banyak berada pada kategori cukup yaitusebanyak 66 orang (43,14%), diikuti dengan kategori baik sebanyak 60 orang (39,21%),dan kategori kurang sebanyak 27 orang (17,65%). Perilaku responden mengenai cucitangan paling banyak berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 25 orang (50%%),diikuti dengan kategori baik sebanyak 22 orang (44%), dan kategori kurang sebanyak 3orang (6%). Kesimpulan: Pengetahuan tentang cuci tangan pada pegawai Rumah SakitPendidikan Universitas Tanjungpura berada dalam kategori cukup yaitu sebesar 43,14%(66 dari 153 responden). Sedangkan perilaku tentang cuci tangan pada pegawai RumahSakit Pendidikan Universitas Tanjungpura berada dalam kategori cukup yaitu sebesar50% (25 dari 50 responden). Kata Kunci: Cuci tangan, Pengetahuan, Perilaku1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura,Pontianak, Kalimantan Barat.2. Departemen Anak, Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso, Pontianak,Kalimantan Barat.3. Departemen Histologi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
HUBUNGAN PERSALINAN TINDAKAN EKSTRAKSI VAKUM DENGAN ANEMIA PADA PERSALINAN CUKUP BULAN DI RSUD dr. SOEDARSO PONTIANAK TAHUN 2009-2011 ., Monika
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1130.824 KB)

Abstract

Latar Belakang: Persalinan tindakan ekstraksi vakum bertujuan untukmembantu proses persalinan yang mengalami penyulit. Gangguan prosespersalinan pada komponen power seperti gangguan his, gangguankekuatan mengedan, dan kala II lama bisa berakhir pada persalinantindakan. Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh anemia padapersalinan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara persalinan tindakanekstraksi vakum dengan anemia pada persalinan cukup bulan di RSUD dr.Soedarso Pontianak 2009-2011. Metode: Penelitian ini merupakan studianalitik dengan pendekatan case control yang dilakukan terhadap 48rekam medik pasien dengan persalinan spontan sebagai kontrol dan 48rekam medik pasien dengan persalinan ekstraksi vakum sebagai kasus.Hasil: Pada kelompok kontrol didapatkan 14 pasien (29,17%) mengalamianemia dan 34 pasien (70,83%) tidak anemia. Pada kelompok kasusdidapatkan 28 pasien (58,33%) dengan anemia dan 20 pasien (41,67%)tidak anemia. Dari hasil analisis didapatkan hubungan antara anemiapada persalinan dengan kejadian persalinan ekstraksi vakum (p= 0,04)dengan Odd Rasio 3,4. Kesimpulan: Terdapat hubungan antarapersalinan ekstraksi vakum dengan anemia pada persalinan cukup bulandi RSUD dr. Soedarso Pontianak 2009-2011 dan ibu hamil dengananemia saat persalinan memiliki risiko 3,4 kali mengalami persalinanekstraksi vakum.
HUBUNGAN KONSEP DIRI TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KUSTA DI RUMAH SAKIT KUSTA ALVERNO SINGKAWANG ., Christina Wiyaniputri
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.099 KB)

Abstract

Latar Belakang. Penyakit kusta termasuk salah satu penyakit menular. Masyarakat cenderung mengucilkan pasien kusta sehingga menyebabkan depresi pada pasien. Depresi mempunyai pengaruh besar terhadap penurunan kualitas hidup dan memberi konsep diri negatif pada pasien kusta, sehingga penatalaksanaan depresi secara dini sangat diperlukan. Konsep diri yang baik akan menurunkan tingkat depresi. Metode. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sebanyak 49 sampel dalam penelitian ini dipilih dengan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data mengenai konsep diri dan tingkat depresi didapatkan dari hasil pemeriksaan menggunakan kuesioner konsep diri dan Zung Self-Rating Depression Scale (ZSDS). Hasil. Analisis statistik menggunakan uji Gamma diperoleh nilai signifikan sebesar 0,015. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara konsep diri dan tingkat depresi pada pasien kusta. 

Filter by Year

2013 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue