cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jmars@untan.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Arsitektur Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jalan Prof Dr. H. Hadari Nawawi, 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 27465896     DOI : -
Core Subject : Engineering,
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur (sebelumnya Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN) adalah jurnal nasional yang berisi kumpulan naskah/ artikel hasil perancangan arsitektur yang fokus pada kegiatan "analisis dan sintesis" yang mendukung proses-proses perancangan arsitektur dan menghasilkan karya arsitektural. Substansi naskah dapat berupa kajian mengenai metode perancangan, proses analisis dalam perancangan, pengambilan keputusan dalam proses desain, proses penciptaan karya arsitektural, dan teori yang mendukung proses perancangan. Selain itu, JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur juga menerima (terbatas) naskah dengan pendekatan "penelitian" kajian arsitektural lainnya, seperti sejarah, teori, dan kritik arsitektur, teknologi bangunan, serta kota dan permukiman. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur mempunyai ISSN 2746-5896 (media online)
Arjuna Subject : -
Articles 421 Documents
REDESAIN MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT ARIANDA, MUHAMAD TAUFIK
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 1 (2015): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.078 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v3i1.10447

Abstract

Museum Provinsi Kalimantan Barat merupakan wadah dari kebudayaan dan sejarah serta merupakan pusat dari penyimpanan dan perawatan barang-barang koleksi terbesar di provinsi Kalimantan Barat. Museum yang dibangun tahun 1974 ini mulai memudar eksistensinya. Pada perkembangannya Museum tidak memberikan apa yang dibutuhkan oleh pengunjung sehingga Museum dirasa membosankan dan tidak menarik. Selain itu jumlah koleksi yang tiap tahun terus bertambah sementara tempat untuk menyimpan dan memamerkan sudah tidak mencukupi menyebabkan beberapa bangunan sudah beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan. Oleh karena itu Museum ini membutuhkan bangunan baru yang dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada sekarang.  Arsitektur kontekstual merupakan pendekatan perancangan yang dijadikan acuan dalam redesain Museum ini. Pendekatan perancangan yang menyelaraskan antara bangunan yang tetap dipertahankan (bangunan lama) dengan bangunan pendukung (bangunan baru). Rancangan bangunan baru mampu memperkuat dan mengembangkan karakteristik dari penataan lingkungan, atau setidaknya mempertahankan pola yang sudah ada dengan pendekatan perancangan ini bangunan Museum yang baru akan mengikuti langgam dari lingkungannya agar dapat menyesuaikan diri dengan konteksnya atau lingkungannya   Kata kunci: Museum, Kalimantan Barat, Arsitektur Kontekstual
HOTEL BISNIS DI KOTA PONTIANAK Suharnoto, Suharnoto
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3465.798 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.31525

Abstract

Adanya pertumbuhan penduduk menyebabkan kebutuhan penduduk yang semakin bertambah juga, dan salah satu di atantaranya adalah di bidang perdagangan dan jasa. Kota Pontianak sebagai titik persinggahan awal menuju ke berbagai kota dan kabupaten di daerah Kalimantan Barat. Untuk mengimbangi dan mewadahi kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para investor, maka diperlukan infrastruktur kota yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi bisnis. Salah satu infrastruktur yang sangat penting dalam mewadahi segala kegiatan yang dilakukan oleh para pebisnis adalah hotel bisnis. Lokasi perancangan terletak di Jalan Sidas, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak. Lokasi perancangan dapat di tempuh dengan jalur utama yaitu Jalan Sidas, dan jalur kedua adalah Jalan Fatimah. Hasil dari analisis terhadap kajian arsitektur pada Hotel Bisnis, menghasilkan konsep Hotel Bisnis bintang empat dengan fungsi bisnis, yaitu MICE (rapat, insentif, konferensi, dan ekhibisi). Hotel dibagi menjadi dua bagian besar yaitu front of the house dan back of the house. Bentuk bangunan mengikuti fungsi bangunan komersil sehingga berbentuk persegi sesuai dengan bentuk site. Bangunan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu podium dan tower. Podium difungsikan untuk sarana publik, rekreasi, administrasi, dan servis. Sedangkan tower dikhususkan untuk hunian. Kata Kunci: Hotel, Bisnis, Hotel Bisnis
PERANCANGAN RESORT DI KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Sabrina, Diesella Viska
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 4, No 2 (2016): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.067 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v4i2.17306

Abstract

Kalimantan Barat dilewati oleh garis Khatulistiwa. Provinsi ini memiliki banyak tempat yang berpotensi wisata. Potensi wisata tersebar di daerah pesisir, pegunungan dan lahan gambut. Daerah wisata ini dapat mengundang daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Daya tarik wisata yang dimiliki Kecamatan Sungai Kakap, perlu ditunjang oleh tersedianya berbagai akomodasi wisata. Sarana dan prasarana seperti resort harus memberikan kenyamanan dengan fasilitas wisata yang memadai dan sesuai standar bagi para wisatawan yang datang ke Kecamatan Sungai Kakap. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode perancangan Asimov yang memiliki beberapa langkah seperti tahap permulaan, tahap persiapan, dan tahap pengajuan usul. Konsep yang dihasilkan dalam perancangan ini adalah resort yang memiliki prinsip arsitektur tradisional yang memperhatikan unsur kandungan lokal daerah seperti ciri khas daerah pinggir sungai salah satunya dengan adanya gertak kayu untuk menghindari pasang surut air sungai.   Kata kunci: Resort, Wisata, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK PERKAPALAN DI KABUPATEN KUBU RAYA Salima, Aisya
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.327 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32587

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk menyiapkan sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa dan negara dengan pengembangan potensi diri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu penyelenggara pendidikan formal dengan karakteristik pembelajaran berupa praktek dan teori. SMK Teknik Perkapalan merupakan salah satu bidang studi yang bergerak di sektor maritim yang memberi pembekalan kepada peserta didik mulai dari pembelajaran teknik konstruksi kapal, instalasi pemesinan kapal, pengelasan, kelistrikan kapal, sampai pada teknik gambar rancang bangun kapal serta interior kapal. Pada perancangan ini hanya mengambil beberapa jurusan berdasarkan potensi yang ada  diantaranya teknik konstruksi kapal baja, kayu, dan fiberglass serta teknik gambar rancang bangun kapal. Perancangan SMK Teknik Perkapalan ini mengambil lokasi di Jalan Pelopor, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Metode perancangan yang digunakan meliputi gagasan, pengumpulan data, analisis, sintesis dan tahap rancangan. Hasil rancangan SMK Teknik Perkapalan ini terdiri dari beberapa massa berdasarkan masing-masing fungsi ruangan, yang terdiri dari massa bangunan pengelola, kelas, laboratorium, musholla dan R. serbaguna, serta bengkel kerja. Zonasi ruangan terbagi menjadi zona pengelolaan, zona pembelajaran, dan zona penunjang sekolah. Orientasi bangunan utama menghadap ke jalan utama, perletakkan dan sirkulasi diatur berdasarkan peraturan dan analisis yang ada. Kata kunci: Sekolah, Pendidikan Kejuruan, Teknik Perkapalan
LANGUAGE CENTER UNIVERSITAS TANJUNGPURA Ikraam, Dzul Jalaali Wal
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.635 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.27422

Abstract

Universitas Tanjungpura memiliki UPT Bahasa yang berfungsi sebagai unit pelayanan pelatihan dan tes bahasa asing bagi civitas akademik maupun kalangan umum. UPT Bahasa mengalami perkembangan dari masa ke masa menyesuaikan kebutuhan universitas dan sekitarnya. UPT Bahasa Universitas Tanjungpura saat ini dianggap kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari kapasitas gedung dan kebutuhan ruang yang masih kurang. Kebutuhan ruang kelas dianggap kurang, karena tingkat pertambahan mahasiswa setiap tahun cenderung mengalami peningkatan. Oleh karena itu, diperlukannya perencanaan dan perancangan kembali gedung UPT Bahasa dan merubah nama menjadi Language Center Universitas Tanjungpura. Perubahan ini bertujuan untuk menjadikan Universitas Tanjungpura tergolong World Class University dan meningkatkan akreditasi menjadi A. Perancangan Language Center dilakukan pada lokasi baru yang masih berada dalam lingkungan Universitas Tanjungpura. Penerapan konsep modern pada perancangan berdasarkan fungsi bangunan yang diselaraskan dengan bangunan sekitar agar terciptanya harmonisasi pada lingkungan Universitas Tanjungpura. Bangunan Language Center ini menggunakan fasade yang menyelaraskan dengan fasade tiap gedung pada lingkungan Universitas Tanjungpura. Bangunan Language Center ini dibangun bertingkat tiga dengan tiap lantai memiliki fungsi ruang yang berbeda. Penataan ruangan dilakukan sesuai dengan fungsi dan zonasi sehingga aktivitas di dalam bangunan teratur. Kata kunci: Bahasa, Modern, Selaras
REDESAIN TAMAN ALUN KAPUAS DENGAN PENDEKATAN LAYAK ANAK RACHMAWATI, ANGGUN
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 1 (2015): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2423.839 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v3i1.9606

Abstract

Pada tahun 2013 pemerintah Kota Pontianak melakukan visi untuk mewujudkan Kota Pontianak Layak Anak tahun 2015. Salah satu indikator kota layak anak adalah menyediakan taman kota untuk kegiatan kreatif dan rekreatif yang ramah anak. Taman kota di Kota Pontianak yang sudah dimanfaatkan sebagai area rekreasi dan tempat bermain anak adalah Taman Alun Kapuas. Namun, kondisi eksisting taman seperti elemen lansekap, fasilitas dan pengaturan zona  masih belum mempertimbangkan hak dan kebutuhan anak pada ruang terbuka. Sehingga akan ada upaya perbaikan berupa redesain untuk memenuhi kriteria taman layak anak. Proses yang digunakan dalam perancangan adalah menggunakan metode 5 langkah karya Asimov yang  dimulai dari tahap permulaan, persiapan, pengajuan usul, tahap evaluasi dan tahap tindakan. Dalam redesain taman aspek yang harus diperhatikan adalah kebutuhan publik dan kebutuhan anak pada ruang terbuka. Kebutuhan publik pada ruang terbuka dapat dipenuhi dengan mempertimbangkan fungsi, fasilitas dan prinsip desain dalam perancangan taman kota. Sedangkan untuk memenuhi hak dan kebutuhan anak maka perlu mempertimbangkan perkembangan, kebutuhan ruang anak dan kegiatan bermain anak. Hal ini akan menjadikan Taman Alun Kapuas terbagi menjadi tiga fungsi utama yaitu fungsi rekreasi, fungsi layak anak dan fungsi playscape.   Kata kunci: Kota Layak Anak, Taman Kota, Hak dan Kebutuhan Anak
KOMPLEKS PERKANTORAN DAN MESS PERKEBUNAN SAWIT PT. DUTA SEJAHTERA UTAMA Rafikasari, Denok
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.718 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.31443

Abstract

Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sumber daya alam yang tinggi di bidang perkebunan sawit. Semakin meningkatnya permintaan kebutuhan minyak kelapa sawit menyebabkan banyak perusahaan yang bergerak di bidang tersebut. Salah satu perusahaan perkebunan yang terdapat di Kalimantan Barat yaitu PT. Duta Sejahtera Utama dengan lokasi perkebunan yang terdapat di Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Permasalahan yang ada yaitu lokasi perkebunan yang jauh dari pusat kota dan kondisi jalan yang sulit diakses. Dari permasalahan tersebut muncul sebuah gagasan dimana suatu area perkebunan harus memiliki sebuah kawasan yang dapat mendukung segala kegiatannya baik dari segi administrasi maupun fasilitas penunjang bagi karyawannya. Yaitu berupa kawasan kompleks perkantoran dan mess yang didalamnya terdapat kantor, hunian bagi karyawan, fasilitas penunjang berupa fasilitas kesehatan, fasilitas ibadah, fasilitas pendidikan, fasilitas olah raga, fasilitas komersil serta ruang terbuka hijau guna memfasilitasi dan mendukung kinerja karyawan agar dapat bekerja lebih baik. Perencanaan fasilitas yang baik berpengaruh besar terhadap proses berjalannya suatu perusahaan karena dengan fasilitas yang tersedia di lokasi waktu pekerja dapat lebih optimal. Perancangan Kompleks Perkantoran dan Mess Perkebunan Sawit ini disesuaikan dengan standar fasilitas kawasan, kebutuhan ruang yang diperlukan, utilitas, gubahan bentuk dan multi massa, dan struktur bangunan. Kata kunci: Kawasan Perkebunan, Kantor, Mess Perkebunan
PENGEMBANGAN TAMAN WISATA REKADENA DI KABUPATEN KUBU RAYA Aprianto, Hari
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1481.582 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v3i2.13996

Abstract

Wisata merupakan kegiatan yang menyenangkan. Berwisata dapat membuat pikiran kembali segar dan memberikan pengalaman-pengalaman yang seru. Berwisata juga bisa merangsang kegembiraan, mengurangi stres dan kejenuhan. Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu tempat yang memiliki potensi sebagai tempat rekreasi wisata alam yang mampu memberikan suasana nyaman. Salah satu tempat wisata di Kabupaten Kubu Raya adalah Taman Wisata Rekadena yang menawarkan suasana alami dengan berbagai fasilitas pendukung yang berbasis pertualangan. Tempat wisata ini juga sering dimanfaatkan institusi untuk melakukan pelatihan building team bagi karyawannya untuk mempersolid kerja tim dan mengasah jiwa kepemimpinan. Hal ini yang menyebabkan pemilik taman wisata memiliki gagasan untuk mengembangkan taman wisata dengan fasilitas-fasilitas wisata alam yang lebih lengkap, untuk mendukung kebutuhan wisatawan yang datang berkunjung. Metodologi yang digunakan meliputi tahap permulaan, persiapan, pengajuan usul, evaluasi dan tindakan. Untuk mencapai tujuan dari pengembangan taman wisata ini adalah dengan melakukan analisis terhadap aspek lansekap alami dan pertualangan. Perletakan zonasi merupakan hal yang penting dalam perancangan taman wisata yaitu dengan menyesuaikan fungsi-fungsi dalam satu zona sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Zona-zona tersebut kemudian disesuaikan dengan infrastruktur-infrastruktur pendukungnya sehingga wisatawan dapat melakukan aktifitasnya dengan lancar.   Kata kunci: Taman wisata, pertualangan, Kabupaten Kubu Raya
REST AREA TEPIAN SUNGAI DI DESA BATU AMPAR Pratama, Meidy
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2301.903 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32489

Abstract

Sungai merupakan salah satu jalur sirkulasi yang masih menjadi potensi di Provinsi Kalimantan Barat khususnya. Sebagai jalur sirkulasi, jarak dan waktu tempuh menjadi potensi sekaligus permasalahan yang terdapat pada sistem transportasi air. Permasalahan jarak dan waktu tempuh dialami khususnya bagi moda transportasi air dengan jalur trayek dari Kota Pontianak menuju Desa Teluk Batang di Kabupaten Kayong Utara atau sebaliknya. Seperti pada sistem transportasi darat, diperlukan adanya tempat peristirhatan dan persinggahan sementara bagi penumpang dan pengemudi yang sudah mengalami kelelahan selama perjalanan. Tempat persinggahan sementara ini biasanya memiliki fasilitas penunjang yang dapat menghilangkan rasa lelah, lapar, bahkan keperluan untuk buang air bagi penumpang dan pengemudi. Tempat persinggahan sementara yang akan dibangun adalah pada Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya, pemilihan lokasi berdasarkan analisa terhadap waktu tempuh yang ideal untuk beristirahat antara Kota Pontianak menuju Kecamatan Teluk Batang atau sebaliknya. Perancangan tempat persinggahan ini memperhatikan aspek lokalitas serta potensi dan permasalahan tapak. Permasalahan utama pada sistem pertapakan adalah pasang surutnya air sungai akibat fluktuatifnya permukaan air laut. Dengan permasalahan serta potensi tapak tersebutlah tempat persinggahan ini menerapkan sistem dermaga apung demi mempermudah pengunjung masuk dan beristirahat didalam tempat persinggahan sementara. Adanya tempat persinggahan diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, yang mana tempat persinggahan juga dapat menjadi gerbang bagi hasil komoditi masyarakat desa. Kata kunci: Sungai, Tempat Beristirahat, Kalimantan Barat
PERANCANGAN PELABUHAN SUNGAI DI PULAU TAYAN Rafsanjani, Steven
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 5, No 2 (2017): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1230.031 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v5i2.23182

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena memiliki daerah perairan yang luas. Pelabuhan merupakan fasilitas penunjang di negara maritim. Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang dan pemelancar hubungan antar daerah, pulau atau bahkan antar benua dan bangsa yang dapat memajukan daerah belakangnya (daerah pengaruh). Pulau Tayan adalah salah satu daerah strategis yang terletak di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Pulau Tayan dilewati oleh sungai terpanjang di Indonesia yaitu Sungai Kapuas, maka masyarakat di pulau tersebut menggunakan angkutan air sebagai transportasi sehari-hari. Kondisi dermaga di Pulau Tayan yang ada sangat memprihatinkan, sehingga di pulau tersebut perlu dilakukan perancangan pelabuhan sungai. Pelayanan yang ada di dermaga terjadi secara terbuka tanpa melalui tahap pemeriksaan. Aktivitas angkutan air yang terjadi di dermaga antara lain menaik-turunkan penumpang, mengirim dan menerima barang, dan menyemberangkan penumpang. Kegiatan tersebut memerlukan fasilitas pendukung angkutan air berupa fasilitas terminal penumpang, dermaga, gudang barang, area pengendalian kapal, area kantor, anjungan, dan area penunjang seperti kafe. Penerapan konsep ruang tebuka diciptakan agar tidak merubah kebiasaan yang sudah terjadi. Kata kunci: Eksisting, Aktivitas, Fasilitas