cover
Contact Name
Swastya Rahastamaa
Contact Email
swastya.r@lecturer.itk.ac.id
Phone
+6281266111589
Journal Mail Official
positron@physics.untan.ac.id
Editorial Address
Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Kota Pontianak Kalimantan Barat
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
POSITRON
Core Subject : Science,
POSITRON: Berkala Ilmiah Fisika (POSITRON) is a peer-reviewed open accessed Indonesian journal that publishes scientific research papers in the field of physics and its application. The journal covers a wide range of topics in physics, including conceptual studies, theoretical and experimental studies, the use of computational methods, instrumentation, and multidisciplinary studies involving physics. This journal aims to be a platform to exchange research results in physics-related topics across all scientific disciplines. POSITRON is published by Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Indonesia, twice a year (Mei and November). This journal is accreditated SINTA 2 by RISTEKDIKTI and indexed in Directory of Open Access Journal (DOAJ), Bielefeld Academic Search Engine (BASE), Google Scholar, Science and Technology Index (Sinta), Garda Rujukan Digital (GARUDA), and Indonesia One Search (IOS). All articles in this journal are uniquely identified with DOI.
Articles 222 Documents
Prediksi Curah Hujan di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian dan Harian Asri Rachmawati
POSITRON Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.674 KB) | DOI: 10.26418/positron.v5i2.11755

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan metode jaringan syaraf tiruan propagasi balik untuk memprediksi curah hujan di Kota Pontianak dengan menggunakan parameter cuaca yakni suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara dan penguapan sebagai parameter prediktor. Data yang digunakan adalah data pada periode 2005-2012 sebagai data latih dan 2013-2014 sebagai data uji. Keseluruhan proses dilakukan secara terpisah pada tiga bagian untuk skala waktu yang berbeda, yakni skala waktu bulanan, dasarian dan harian. Hasil model menunjukkan bahwa semakin besar skala waktu yang diteliti maka semakin tinggi ketepatan prediksi yang dihasilkan oleh model yang telah dibangun. Terlihat pada skala waktu bulanan, dasarian dan harian nilai koefisien korelasi hasil pengujian model secara berturut-turut adalah 0,93 ; 0,52 ; 0,44. Nilai ketetapan atau akurasi prediksi model secara kualitatif pada skala bulanan 100 % dan pada skala harian 52%. 
Analisis Tingkat Kekritisan Lahan di DAS Tabunio Kabupaten Tanah Laut Auliana Auliana; Ichsan Ridwan; Nurlina Nurlina
POSITRON Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1052.625 KB) | DOI: 10.26418/positron.v7i2.18671

Abstract

Lahan termasuk sumber daya yang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga dalam pengelolaannya harus digunakan secara baik sesuai kemampuannya agar tidak menurunkan produktivitas lahan. Penggunaan lahan sering tidak memperhatikan kelestariannya terutama pada lahan-lahan yang mempunyai keterbatasan, baik keterbatasan fisika, maupun kimia dengan adanya kondisi ini apabila berlangsung terus menerus dikhawatirkan akan terjadi lahan kritis yang mengakibatkan penurunan kesuburan tanah dan produktivitas tanah. Lahan kritis didefinisikan sebagai lahan yang mengalami proses kerusakan fisik, kimia, dan biologi karena tidak sesuai pengguna dan kemampuannya, yang akhirnya membahayakan fungsi hidrologis, orologis, produksi pertanian, permukiman dan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kekritisan lahan di DAS Tabunio dan menentukan daerah lahan kritis di DAS Tabunio. Metode yang digunakan dalam analisis spasial lahan kritis adalah metode skoring. Analisis spasial lahan kritis dilakukan dengan menumpangsusunkan (Overlay) beberapa parameter penentu lahan kritis seperti Peta Kemiringan Lereng, Peta Penutupan Tajuk, Peta Tingkat Bahaya Erosi (TBE) dan Peta Manajemen Lahan untuk memperoleh total skor dari masing-masing unit lahan dan hasil berupa peta lahan kritis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil analisis menunjukkan DAS Tabunio memiliki lima kategori tingkat kekritisan lahan yaitu lahan yang termasuk kriteria Sangat Kritis seluas 71,68 ha atau 0,11%, Kritis seluas 1.320,60 ha atau 2,11 %, Agak Kritis seluas 8.090,73 atau 12,93 %, Potensial Kritis seluas 30.657,21 ha atau 49,01 % dan Tidak Kritis seluas 22.418,34 ha atau 35,84 % sedangkan Luas lahan kritis di DAS Tabunio yaitu seluas 1.392,26 ha atau 2,22 % dimana hasil tersebut penjumlahan dari tiga kawasan yaitu kawasan hutan lindung seluas 836,08 ha, kawasan budidaya pertanian seluas 355,33 ha dan kawasan hutan lindung di luar kawasan hutan seluas 200,85 ha. 
Karakterisasi Sifat Fisik Batupasir Daerah Jantho dan Krueng Raya Menggunakan Uji Gelombang Ultrasonik Marwan Marwan; Rifqan Rifqan; Fadhli Syamsudin
POSITRON Vol 9, No 1 (2019): May Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.098 KB) | DOI: 10.26418/positron.v9i1.29843

Abstract

Penelitian sifat fisik batupasir daerah Jantho dan Krueng Raya dilakukan untuk mengetahui karakteristik batuan masing-masing daerah. Karakteristik batuan diamati melalui respon gelombang ultrasonik pada dua frekuensi berbeda untuk mengetahui nilai cepat rambat dan atenuasi gelombang. Sifat fisis yang diukur meliputi porositas, specific gravity, dan koefesien absorpsi. Hasil pengukuran menunjukkan nilai porositas batupasir daerah Jantho dan Krueng Raya memiliki nilai rata-rata 22% dan 25%. Respon cepat rambat yang dihasilkan pada sampel K16 (????=2,86%) dan K33 (????=8%) pada input frekuensi 1MHz bernilai 4040 m/s dan 3797 m/s, serta koefisien atenuasi bernilai 1,824. Sedangkan, respon cepat rambat yang diperoleh pada sampel Jantho tidak terdeteksi pada instrumen pengukuran. Keterbatasan penguatan sinyal dan tingginya kadar prositas tiap sampel berpengaruh besar pada tiap parameter yang diukur. Peninjauan terhadap jenis sampel yang lebih homogen dapat membantu pengamatan respon gelombang yang lebih baik.
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Riser Sleeve Sekam Padi Pada Aplikasi Pengecoran Baja Dewi Idamayanti; Wiwik Purwadi; Hamim Al Gary
POSITRON Vol 10, No 1 (2020): Vol. 10 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.575 KB) | DOI: 10.26418/positron.v10i1.37232

Abstract

Sekam padi mempunyai potensi besar sebagai material eksotermik yang umum dimanfaatkan sebagai bahan briket karena menghasilkan nilai kalor yang cukup tinggi. Dalam bidang pengecoran baja, material eksotermik seperti sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai riser sleeve untuk memperpanjang waktu pembekuan baja sekaligus mengatasi penyusutan baja. Ukuran partikel sekam padi yang diteliti adalah 40 mesh dan 60 mesh, dipisahkan dengan sieve shaker.  Penentuan jumlah bahan pengikat diujicoba pada rentang 10-18% (b/b). Penggunaan bahan pengikat sesedikit mungkin karena mempengaruhi terhadap kinerja sebuah riser sleeve.  Hasil pengujian kompresi menunjukan pengikat dengan kadar 11 % sudah memenuhi standar minimal kekuatan kompresi 5 kg/cm2. Selanjutnya, sekam padi yang berukuran 40 mesh maupun 60 mesh dibentuk dengan tipe H-sleeve berbahan pengikat 11%, dipadatkan melalui hand pressing dan dikeringkan pada 120­oC selama 2 jam.  Kinerja sleeve sekam padi sebagai riser diuji pada pengecoran baja karbon rendah melalui pengukuran laju solidifikasi baja dan modulus extension factor. Diperoleh bahwa sleeve sekam padi berukuran 40 mesh mampu menahan laju pembekuan baja 52 detik lebih lama dibandingkan sleeve sekam padi berukuran 60 mesh. Hal ini disebabkan porositas pada sleeve berukuran 40 mesh lebih tinggi sehingga memberikan efek insulasi lebih baik dari sleeve 60 mesh. Modulus extension factor untuk sleeve sekam padi berukuran 40 mesh dan 60 mesh adalah 1,9 dan 1,75. Kedua sleeve tersebut dapat diklasifikasikan sebagai  exothermic sleeve menurut Indian Standar 15865 : 2009.
Aplikasi Metoda Magnetik Untuk Eksplorasi Bijih Besi Studi Kasus : Bukit Munung Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat Joko Sampurno
POSITRON Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.069 KB) | DOI: 10.26418/positron.v1i1.598

Abstract

Eksplorasi bijih besi telah dilakukan di Bukit Munung Desa Sukabangun Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sebaran bijih besi di Bukit Munung baik secara lateral maupun vertikal. Penelitian ini menggunakan metode magnetik yang memanfaatkan parameter suseptibilitas batuan untuk menginterpretasikan struktur bawah bumi. Pengolahan data dilakukan dengan metode inversi untuk mendapatkan beberapa parameter fisis struktur bawah permukaan daerah yang ditinjau. Hasil pengamatan geologi dan pemetaan distribusi medan magnet menunjukkan potensi bijih besi berada di sebelah barat laut bukit. Berdasarkan distribusi nilai suseptibilitas batuan pada lintasan AB yang dibuat memotong daerah potensial tersebut, diduga bahwa terdapat tiga lokasi pengendapan batu besi berjenis hematit dan satu lokasi pengendapan batu besi berjenis hematit yang memiliki vein-vein magnetit.
Kajian Nilai Percepatan Puncak di Daerah Kulon Progo Utara, Yogyakarta, Indonesia, Berbasis Peta Gempa Nasional 2017 dan Pengukuran Mikrotremor Eddy Hartantyo; Novia Nurul Khayati; Rusnianti Nur; Skolastika Novita
POSITRON Vol 10, No 2 (2020): Vol. 10 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1959.701 KB) | DOI: 10.26418/positron.v10i2.43310

Abstract

Daerah Kulon Progo bagian utara memiliki morfologi perbukitan batuan lapuk dengan banyak kejadian longsor. Terdapat 16 titik wisata di daerah ini, sehingga sangat penting untuk dilakukan kajian resiko bencana longsor. Salah satu data cukup penting dalam perhitungan empiris adalah kajian nilai peak ground acceleration (PGA)/nilai percepatan puncak lokal di permukaan. PGA dihitung menggunakan kombinasi pengukuran mikroseismik dan peta PGA di batuan dasar untuk berbagai skenario deterministik maupun probabilistik. Sebanyak 78 data mikroseismik yang tersebar dengan pusat Desa Gerbosari dan sekitarnya diukur menggunakan Lennartz 1 Hz dengan sampling perekaman 100 Hz selama masing-masing 40-45 menit. Data diproses menggunakan  modul horizontal to vertical spectral ratio (HVSR) di Geopsy. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 55% data merupakan clearpeak, 23% clearpeak dengan noise rendah, dan 10% noise sedang. Amplitudo amplifikasi diperoleh hingga 5 kali, terutama di sisi tenggara dan barat Desa Gerbosari. Pada daerah dengan amplifikasi tinggi tersebut diperoleh nilai PGA untuk skenario P01, P07 dan P10 masing-masing sebesar 0,8 g, 3,8 g dan minimal 5 g. Daerah dengan nilai PGA dan amplifikasi tinggi bersesuaian dengan  lokasi-lokasi yang dilaporkan terjadi longsor yang dipicu oleh jenuhnya air, kemiringan lereng, dan amplifikasi goncangan, terutama yang berdekatan dengan jalan raya.
Analisis Whiteness Kaolin Asal Mandor Pada Variasi Temperatur Pemanasan Nelly Wahyuni; Cita Cita; Titin Anita Z.
POSITRON Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.936 KB) | DOI: 10.26418/positron.v2i2.2007

Abstract

Kebutuhan kaolin di dunia industri semakin meningkat. Salah satu paramater penting yang sangat menentukan nilai jual dan aplikasi kaolin adalah nilai whiteness-nya. Pada penelitian akan dilakukan analisa mengenai pengaruh temperature pemanasan terhadap nilai  whiteness kaolin yang berasal dari daerah Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Nilai whiteness kaolin asal Kecamatan Mandor pada variasi temperatur pemanasan 0 ⁰C,   200 ⁰C, 400 ⁰C , 600 ⁰C , 800 ⁰C , 1000 ⁰C dan   1200 °C yaitu: 89,46; 86,91; 84,45; 87,35; 88,93; 91,04; dan 91,72. Nilai whiteness ini didukung dengan beberapa data hasil analisis yang  meliputi gravimetri, X-Ray Difraction (XRD) dan Diferensial Thermal Analysis/Thermal Gravimetry Analysis (DTA/TGA). Analisis gravimetri menunjukkan adanya kenaikan rasio Si/Al pada setiap variasi temperatur pemanasan. Peningkatan rasio Si/Al diperkuat dengan data XRD bahwa  terjadi peningkatan persentase mineral kuarsa (sumber Si) dan rusaknya struktur mineral kaolinit (sumber Al). Termogram DTA menunjukkan telah terjadi proses dehidroksilasi kaolinit pada temperatur 550,20 oC, serta penurunan berat dengan selisih 1,756% pada TGA. Berdasarkan standar industri  untuk whiteness, maka kaolin dari daerah Mandor dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri cat dan pelapis, cat mobil, cat mobil otomotif, karet, keramik serta kertas.
Aplikasi EM-Conductivity Sistem Loop Vertical Coplanar untuk Identifikasi Sebaran Pupuk pada Lahan Pertanian di Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat Triandi Kuseno; Joko Sampurno; Yudha Arman
POSITRON Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10928.675 KB) | DOI: 10.26418/positron.v4i1.5643

Abstract

Telah diidentifikasi sebaran pupuk pada lahan pertanian berdasarkan perubahan konduktivitas tanahnya. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi perubahan konduktivitas tanah adalah EM-Conductivity dengan sistem Loop Vertical Coplanar (VCP). Kedalaman pengukuran sistem VCP mencapai 3 meter dari permukaan tanah dan cukup untuk menjangkau zona efektif akar. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah pemupukan dengan variasi ketinggian perangkat dari permukaan tanah. Hasil setelah pemupukan menunjukkan penurunan konduktivitas tanah pada kedalaman 1 meter, peningkatan konduktivitas yang cukup besar pada kedalaman 2 meter dan peningkatan konduktivitas yang tidak terlalu besar pada kedalaman 3 meter. Sebaran pupuk diduga berada pada kedalaman 2 meter selama sepekan setelah pemupukan.
Studi Variabilitas Tinggi dan Periode Gelombang Laut Signifikan di Selat Karimata . Mulyadi; Muhammad Ishak Jumarang; . Apriansyah
POSITRON Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.57 KB) | DOI: 10.26418/positron.v5i1.9737

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengkaji varibilitas tinggi dan periode gelombang laut signifikan di Selat Karimata. Metode yang digunakan adalah Sverdrup Munck Bretschneider (SMB) dengan variasi empat musim, yaitu musim barat, musim peralihan I, musim timur, dan musim peralihan II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi dan periode gelombang laut signifikan berkisar 0,79 s.d 1,49 meter dan 4,43 s.d 6,25 sekon pada musim barat ; 0,34 s.d 0,73 meter dan 2,49 s.d 3,94 sekon pada musim peralihan I ; 0,50 s.d 1,42 meter dan 3,13 s.d 6,09 sekon untuk musim timur ; sedangkan musim peralihan II adalah 0,51 s.d 1,05 meter dan 3,16 s.d 5,17 sekon. Tinggi dan periode gelombang laut signifikan tertinggi saat musim barat.
Identifikasi Sebaran Batuan Beku Di Bukit Koci Desa Sempalai Kabupaten Sambas Kalimantan Barat Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Mimin Setiadi; . Apriansyah; Joko Sampurno
POSITRON Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.205 KB) | DOI: 10.26418/positron.v6i2.16879

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi sebaran batuan beku dibukit Koci Desa Sempalai Kabupaten Sambas Kalimantan Barat dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai resistivitas batuan dan mengetahui pola sebaran serta jenis batuan yang ada di lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan membuat 6 buah lintasan geolistrik yang dimana 5 lintasan berada di puncak bukit dan 1 lintasan di lembah bukit. Berdasarkan hasil pengolahan data dari keenam lintasan menunjukkan bahwa jenis batuan yang mendominasi pada daerah penelitian adalah pasir, batu pasir, dan batuan beku andesit. Batuan beku andesit tersebar pada puncak bukit dengan lintasan 1,2,3,4, dan 6.  

Page 5 of 23 | Total Record : 222