cover
Contact Name
Pipin Sumantrie
Contact Email
pipinsitorus99@gmail.com
Phone
+6285373183251
Journal Mail Official
pipin.sumantrie@suryanusantara.ac.id
Editorial Address
Pipin Sumantrie. Komp Advent Jln Rakutta Sembiring. Kel Pondok Sayur, Kec Siantar MArtoba. Pematangsiantar 21137. Sumatera Utara. Indonesia
Location
Kota pematangsiantar,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurkessutra/Jurnal Kesehatan Surya Nusantara
ISSN : 2086700X     EISSN : 26228939     DOI : https://doi.org/10.48134/jurkessutra.
Core Subject : Health,
JURKESSUTRA is published two times a year; in January and Juli, Jurkessutra was published in Indonesia and English. The process of publishing Jurnal Kesehatan Surya Nusantara is conducted through a quick submit since 2012, then is full-online using the Online Journal System (OJS) since 2018 (Vol 7 No. 1 of 2019) through the website: https://jurnal.suryanusantara.ac.id. Focus and range of encryption include: Fundamental of Nursing Pediatric Nursing Maternity Nursing Psychiatric Nursing Family and Community Health Nursing Critical and Intensive Care Nursing Medical Surgical Nursing
Articles 108 Documents
GAMBARAN USIA KELAHIRAN KURANG DARI 35 MINGGU TERHADAP ANGKA KEJADIAN RETINOPATHY OF PREMATURITY DI RS XX JAKARTA SELATAN Udy Irianto; Debilly Yuan Boyoh
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 10, No 1 (2022): Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.597 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v10i1.94

Abstract

Latar Belakang: Pemeriksaan yang tepat pada mata bayi yang terlahir prematur merupakan langkah awal untuk mencegah terjadinya gangguan penglihatan bayi yang diakibatkan oleh ROP, karena pengobatan yang lebih awal dapat  menghasilkan pemulihan fungsi penglihatan yang lebih baik. Pemeriksaan yang dianjurkan untuk mendeteksi terjadinya ROP ialah foto fundus (retcam). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan penglihatan yang terjadi pada usia kelahiran kurang dari 35 minggu. Metode : metode penelitian ini berupa kuantitatif deskriptif dilakukan dengan purposive sampling terhadap bayi premature yang melakukan pemeriksaan foto fundus di RS XX Jakarta Selatan periode 2019-2020. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa usia dan berat badan lahir bayi premature yang rendah memiliki resiko yang tinggi terhadap gangguan penglihatan mata bayi. Diskusi:  pemeriksaan awal seperti foto fundus pada mata bayi sangat diperlukan untuk mencegah gangguan penglihatan bayi yang parah.
KEBIASAAN MINUM TEH DAN ASUPAN TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BENDAHARA ACEH TAMIANG PROPINSI ACEH Lina Lina
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 7, No 2 (2019): Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.915 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v7i2.2

Abstract

Pendahuluan. Anemia adalah suatu keadaan di mana volume sel darah merah (hemoglobin) darah di bawah normal. Anemia atau kurang darah merupakan salah satu penyakit ringan namun berbahaya. World Health Organizatoin (WHO) anemia memiliki kontribusi hingga  40 % kematian ibu hamil di Negara-negara berkembang. Kehamilan membawa perubahan yang sangat banyak pada fisiologis ibu hamil dan memengaruhi seluruh sistem organ didalam tubuh termasuk sistem hemolitik (Purwita, et, al, 2014).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kebiasaan Minum Teh dan Asupan Tablet Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Bendahara Aceh Tamiang Propinsi Aceh Tahun 2015.Metodologi. Jenis penelitian ini survey analitik dengan desain crossectional, sampel dalam penelitian ini adalah 77 responden yang diambil dengan menggunakan cara total sampling.Hasil. Penelitian mayoritas respondentidak mengalami anemia sebanyak 49 orang (63,6%), ada hubungan antara kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia dimana nilai P Value 0,003 P 0,05, dan ada hubungan antara asupan tablet zat besi dengan kejadian anemia dimana nilai P Value 0,003 P 0,05.Kesimpulan. Diharapkan Dinas Kesehatan dan puskesmas agar melakukan monitoring dan evaluasi kualitas ANCuntuk menurunkan kasus anemia untuk mencegah kematian ibu akibat perdarahan, kematian bayi akibat BBLR dan asfiksia. Responden agar mengonsumsi Fe yang diberikan petugas kesehatan sebanyak 90 tablet dan mengurangi mengonsumsi teh bersamaan dengan makanan.
PENGARUH MEROKOK TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA KELOMPOK USIA ≤ 45 TAHUN DI RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT IV 01.7.01 PEMATANGSIANTAR TAHUN 2019 riska wani eka putri
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 8, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.039 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v8i1.19

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh multifaktor. Salah satunya adalah kebiasaan merokok. Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok dapat mengakibatkan menderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh merokok terhadap kejadian hipertensi pada kelompok usia ≤45 tahun dengan desain studi case control. Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Tentara Tingkat IV 01 07 01 tahun 2019. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September Tahun 2019. Populasi kasus adalah seluruh penderita hipertensi kelompok usia  ≤ 45 tahun yang dirawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Tentara Tingkat IV 01 07 01 Pematangsiantar. Populasi kontrol adalah pasien yang tidak menderita hipertensi di Rumah Sakit Tentara Tingkat IV 01 07 01 Pematangsiantar. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 44 orang yang terdiri dari kasus sebanyak 22 orang dan kontrol sebanyak 22 orang dengan perbandingan antara kasus dan kontrol adalah 1:1. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Nonprobability sampling yaitu Consecutive Sampling. Analisis data menggunakan analisis Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh merokok terhadap kejadian penyakit hipertensi pada kelompok usia ≤45 tahun (p=0,002). Oleh karena itu kepada responden yang memiliki kebiasaan merokok agar dapat berhenti untuk tidak merokok lagi sehingga dapat terhindar dari penyakit hipertensi di usia ≤45 tahun. Kata Kunci : Merokok, Hipertensi, Usia ≤45 tahun.
Physical Activities of Diabetes Mellitus Patients at Binjai Estate Health Center in 2020 Wirda Faswita
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 9. No 1 (2021) Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.51 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v9i1.54

Abstract

Diabetes mellitus has increased from 8.4 million in 2000 to around 21.3 million in 2030 in Indonesia. The purpose of this study was to describe the quality of life picture of type 2 diabetes mellitus at Binjai Estate Health Center. This type of research is a quantitative research, with a descriptive design with univariate analysis. Researchers took samples with non probability sampling on 20 people with Diabetes Mellitus. The results of the study based on the characteristics of the majority of respondents aged 51-59 years were 11 people (55%), 11 people (55%) female gender, 6 people (30%) at the junior high school level, who worked as housewives. as many as 11 people (55%), long suffering from type 2 diabetes mellitus for 2-5 years as many as 9 people (45%), blood sugar levels when diabetes mellitus patients who were categorized as abnormal (≥ 200 mg / dL) were 15 people ( 75%), 10 people (50%) light physical activity. It is hoped that further researchers will carry out related research on the increase in physical activity of patients with Type 2 diabetes mellitus.Keywords: Physical Activity, Diabetes Mellitus Type 2
EFEKTIVITAS GUIDE IMAGERY RELAXATION TERHADAP NYERI KEPALA PADA PASIEN CEDERA KEPALA RINGAN Agnes Silvina Marbun; Lenny Lusia Simatupang; Siska Simanjuntak
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 9. No 2 (2021) Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.544 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v9i2.78

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan. Cedera kepala merupakan suatu masalah kesehatan, sosial dan ekonomi yang paling penting diseluruh dunia dan penyebab utama dengan kematian dan disabilitas permanen pada usia dewasa. Pada kasus pasien dengan cedera kepala dapat menimbulkan masalah pada mental, kognitif, fisik dan sosial. Salah satu penyebab paling sering terjadinya cedera kepala adalah kecelakaan lalu lintas. Cedera kepala ringan adalah cedera atau trauma pada kepala dan otak yang dapat memberikan dampak pada fungsi otak. Guide imagery relaxation dimana salah satu terapi yang dapat meringankan rasa nyeri pada kepala dimana saat endorphin dikeluarkan oleh otak dapat mengurangi nyeri dan mengaktifkan system parasimpatik untuk relaksasi tubuh dan menurunkan tekan darah, respirasi, headache dan nadi.Metode. Penelitian ini menggunakan desain experimental (pre experiment design) dengan rancangan “one group pre-post test only design” yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas guide imagery relaxation terhadap nyeri kepala pada pasien cedera kepala ringan.Hasil. Berdasarkan hasil uji statistik Paired Sampel t-test diperoleh bahwa pada uji rata-rata untuk dua sampel yang berpasangan sebelum dilakukan terapi guide imagery relaxation adalah sebesar 7,8 % dan sesudah dilakukan terapi guide imagery relaxation adalah sebesar 2,2 %. Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan rata-rata respon nyeri setelah dilakukan guide imagery relaxation.Kesimpulan dan Saran. Disarankan kepada  perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi nyeri kepala pada pasien cedera kepala ringan dengan menggunakan manajemen nyeri non farmakologi seperti guide imagery relaxation untuk menurunkan nyeri kepala pada pasien secara mandiri. Kata kunci: Nyeri, Guide Imagery Relaxation, Cedera Kepala
FAKTOR DETERMINAN TERHADAP GIZI LEBIH DI SMK GKPS-3 PEMATANG SIANTAR Sondang Sidabutar
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 7, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.594 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v7i1.13

Abstract

Pendahuluan. Indonesia saat  ini mengalami permasalahan  beban ganda masalah gizi dimana  ketika permasalahan gizi kurang belum terselesaikan, muncul permasalahan gizi lebih. Gizi lebih dapat terjadi pada siapa saja dan bisa terjadi mulai dari bayi hingga usia lanjut, baik pria maupun wanita. Status gizi lebih dipengaruhi pola makan, aktifitas fisik, pengetahuan gizi dan faktor genetik. Perubahan pola makan tersebut dipicu oleh kesibukan orang tua yang menyebabkan remaja lebih suka makan di luar rumh yang praktis dan siap saji. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 prevalensi Nasional obesitas umumnya pada penduduk berusia ≥ 15 Tahun adalah 10,3% Laki laki, 13,9% perempuan sedangkan prevalensi berat badan lebih pada anak usia 6-14 tahun pada laki laki 9,5% dan perempuan 6,4% angka ini hampir sama dengan estimasi WHO sebesar 10% pada anak usia 5 – 17 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan penyebab status gizi lebih pada siswa siswi kelas X dan XI SMK GKPS – 3 Pematang Siantar tahun 2014. Penelitian ini dilakukan di SMK GKPS – 3 Pematang Siantar bulan Mei 2014.Metode. Jenis Penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan desain cross – sectional. Populasi adalah seluruh siswa Kelas X dan XI SMK GKPS – 3 sebanyak 214 siswa dan sampel adalah seluruh siswa – siswi yang memiliki IMT  25. Analisis data dilakukan dengan uji univariat,bivariat dan multi variat Regresi Logistik. Hasil. Penelitian menunjukkan faktor determinan penyebab status gizi lebih siswa-siswi SMK GKPS-3 Pematangsiantar tahun 2014 adalah kebiasaan makan dengan nilai P = 0,037, faktor pengetahuan dengan nilai P = 0,013, faktor konsumsi fast food dengan nilai P = 0,002 0,05, faktor aktifitas fisik dengan nilai P = 0,016.Kesimpulan.  Dengan melakukan monitoring status gizi anak sekolah terutama siswa-siswi SMK GKPS-3 Pematangsiantar untuk memantau status gizinya dan mengadakan penyuluhan-penyuluhan mengenai gizi dan kesehatan termasuk pola hidup sehat kepada siswa-siswi SMK GKPS-3 Pematangsiantar.
PENGETAHUAN PERAWATTENTANG ATRAUMATIC CARE PADA ANAK DI RSU ADVENT MEDANTAHUN 2019 Aspiati Aspiati
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 8, N0 2 (2020): Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.441 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v8i2.34

Abstract

Atraumatic care merupakan bentuk perawatan teraupetik yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam tatanan kesehatan anak, melalui penggunakan tindakan yang dapat mengurangi stres fisik maupun stres psikologis yang dialami anak maupun orang tuanya. Atraumatic care sebagai bentuk perawatan teraupetik dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan, seperti memperhatikan dampak tindakan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan perawat tentangatraumatic care di Ruang Sakura RSU Advent Medan Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang berada di ruang sakura sebanyak 14 orang. Penelitian dilakukan di RSU Advent Medan.Hasil yang diperoleh adalah bahwa tingkat pengetahuan responden mayoritas pada kategori cukup sebanyak 8 orang (57,1%) dan minoritas responden memiliki tingkat pengetahuan pada kategori baik sebanyak 6 orang (42,9%).Disarankan bagi responden untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang atraumatic care dan disarankan untuk menambah informasi dan meningkatkan pengetahuan tentang atraumaticcare.
HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA REMAJA martalina limbong
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 9. No 2 (2021) Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.274 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v9i2.70

Abstract

ABSTRAKMasa remaja (adolescence) merupakan masa di mana transisi masa kanak-kanak menuju dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20 tahun, sehingga. Penyesuaian dan adaptasi dibutuhkan untuk menghadapi perubahan ini. Peran orang tua sangat penting, bagaimana mereka kembali menerapkan nilai-nilai yang ada dikeluarga tersebut, selain itu diharapkan orang tua dapat menjalin komunikasi yang baik. Dengan berkomunikasi dengan baik juga diharapkan anak-anak remaja dapat memiliki kepribadian yang baik dan tidak terjerumus kedalam perkembangan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan perkembangan sosial pada remaja.Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi.dengan populasi 90 siswa dimana seluruh populasi dijadikan sampel.Hasil penelitian menunjukkan hasil koefisien korelasi person sebesar o,426** dimana terdapat hubungan yang sanagat kuat antara variabel komunikasi fungsional dengan perkembangan social. Hasil hubungan 2 arah (sign 2-tailed) = 0,000 (nilai konstanta 0,05) artinya hubungan kedua variabel mempunyai dua arah yaitu dapat searah dan tidak searah. Diharapkan remaja putri dan orang tua lebih sering menggunakan komunikasi fungsional sehingga perkembangan sosial remaja akan baik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMATANG JOHAR KECAMATAN LABUHAN DELI TAHUN 2017 Erwin Silitonga
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 7, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.177 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v7i1.8

Abstract

Pendahuluan. Pengetahuan ibu tentang kadarzi sangat penting untuk meningkatkan Status gizi balita terutama baduta (bayi di bawah dua tahun). Keluarga sadar gizi merupakan program pemerintah  untuk mewujudkan keluarga yang mandiri untuk meningkatkan status gizi dalam keluarganya. Karena Baduta merupakan usia yang rentan mengalami masalah gizi seperti gizi buruk  dan gizi kurang. Dalam menentukan status gizi balita penulis mengunakan perameter berat badan menurut umur (BB/U). Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gizi dengan status gizi baduta di wilayah kerja Puskesmas Pematang Johar.Metode. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptions correlation dengan pendekatan   cross   sectional.   Sampel   dalam   penelitian   ini   menggunakan accidental sampling dengan sampel sebanyak 92 responden dan data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis melalui dua tahapan, yaitu univariat untuk  mengetahui  gambaran  dan  bivariat  untuk  mengetahui  hubungan  (chi square).Hasil. Hasil  penelitian  didapatkan dari 92  responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 13 orang (14,1%), memiliki pengetahuan cukup tentang kadarzi sebanyak 55 orang(59,8%) dan respoden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 24 orang(26,1%). Dari 92 responden anak baduta yang memiliki status gizi baik sebanyak 68 orang (73,9%) dan status gizi kurang sebanyak 24 orang (26,1%). Berdasarkan hasil analisis bahwa responden ibu yang memiliki pengetahuan baik dan cukup    sebanyak 68 orang (73,9%), anak badutanya juga memiliki status gizi baik sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan kurang status gizi badutanya juga kurang sebanyak   sebanyak 24 orang (26,1%).Kesimpulan. Berdasarkan hasil  tersebut disimpulkan adanya hubungan Pengetahuan ibu tentang kadarzi dengan status gizi baduta, serta berdasarkan hasil uji chi square dengan Sig α 0,05 didapatkan p value = (0,000 0,05), yang artinya terdapat  hubungan  antara  Pengetahuan ibu tentang kadarzi   dengan  status  gizi balita di wilayah  Puskesmas Pematang Johar  Kecamatan Labuhan Deli .
Faktor- Faktor Dominan Penyebab Obesitas Pada Anak Usia 7-9 Tahun di SD Negeri 068008 Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2018 Suriati Lubis
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 8, N0 2 (2020): Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.567 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v8i2.26

Abstract

Obesitas merupakan kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Obesitas pada anak merupakan masalah yang kompleks pada saat sekarang ini. Obesitas pada anak dapat berlanjut hingga dewasa. Menurut WHO Prevalensi obesitas terus meningkat dengan bertambahnya usia. Usia sekolah merupakan usia yang mengalami peningkatan yang luar biasa di 25 negara. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain faktor genetik, pola aktivitas dan pola makan. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dominan penyebab obesitas pada anak usia 7-9 tahun di SD Negeri 068008 Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi yang Obesitas  usia 7-9 tahun di SD Negeri 068008 Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Sebanyak 47 siswa-siswi pada tahun 2011 yang keseluruhannya di jadikan sampel ( Total Sampling ). Penelitian ini menggunakan data primer dengan cara memberikan kuesioner kepada siswa siswi yang mengalami obesitas. Data dianalisis secara deskriptif dengan melihat jumlah presentase data dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab obesitas pada anak usia 7-9 tahun diSD Negeri 068008 Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan adalah faktor genetik ada sebanyak 15 orang (31,9%), faktor pola aktivitas ada sebanyak 33 orang (70,2%) dan faktor pola makan  sebanyak 32 orang (68,1%). Faktor-faktor dominan penyebab obesitas pada anak di SD Negeri 068008 Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan adalah faktor pola aktivitas dan faktor pola makan.  Diharapkan  kepada responden untuk lebih meningkatkan pola aktivitas yaitu dengan membatasi waktu mereka menonton, main video games, dan temukan aktivitas yang disukai dan buat bervariasi. Selain itu anak juga diharapkan mengatur  pola makan untuk mengurangi risiko terjadinya dampak negatif di kemudian hari, seperti penyakit degeneratif yaitu dengan cara batasi kebiasaan makan di luar rumah , terutama makanan cepat saji, batasi mengkonsumsi makanan yang manis dan anjurkan untuk menkonsumsi sayuran hijau dan kuning untuk mencegah terjadinyaobesitas. Disarankan pada Para Guru di SD Negeri 068008 Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan untuk mengaktifkan para siswa-siswi dalam kegiatan olahraga dan mengajarkan anak-anak dalam pemilihan jajanan sehat.Kata kunci : Obesitas, Faktor genetik, Pola aktivitas, Pola makan

Page 2 of 11 | Total Record : 108