cover
Contact Name
Reni Suryanti
Contact Email
jpppolbangtanbogor@gmail.com
Phone
+628128822179
Journal Mail Official
renisuryanti@pertanian.go.id
Editorial Address
Bogor Agricultural Develpoment Polytechnic Jln. Aria Surialaga No 1, Pasir Kuda Bogor 16119
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Pertanian
ISSN : 19075893     EISSN : 25990403     DOI : https://doi.org/10.51852/jpp.v16i1.460
This journal contains the results of research related to developing issues in the field of agricultural extension based on the needs of the community or farmer groups. published articles include research articles and literature studies.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 2 (2024)" : 7 Documents clear
Persepsi Petani dalam Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kakao di Luwu Utara Milasari; Syafruddin; Anggra, Alfian
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.676

Abstract

Kabupaten Luwu Utara memiliki lahan tanaman kakao yang luas, namun tidak diikuti oleh peningkatan hasil produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persepsi petani dalam mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman kakao di Kabupaten Luwu Masamba Utara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dan data yang dikumpulkan berasal dari hasil wawancara dan pengisian angket. Populasi adalah subjek keseluruhan dalam penelitian ini yaitu kelompok tani yang ada di Desa Pandak dan Desa Pongo sebanyak 2 kelompok tani yaitu sasaran dalam penelitian ini adalah Kelompok Tani Pemuda Seberang dan Kelompok Tani Bulo. Penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Structural Equation Modeling (VB-SEM) berbasis varians menggunakan aplikasi Smart Partial Least Squares (Smart PLS). Analisis data menggunakan SEM menunjukkan bahwa pengaruh variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah karakteristik, partisipasi, dukungan lingkungan dan persepsi. Pengaruh ini dapat dilihat berdasarkan hasil analisis determinan. Analisis determinan bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tersebut. Hasil penelitian menunjukan persepsi petani berada pada kategori tinggi dengan nilai 54%. Karakteristik petani, partisipasi, dan dukungan lingkungan sosial secara signifikan mempengaruhi persepsi petani. Oleh karena itu, untuk meningkatkan persepsi petani, setiap anggota kelompok tani harus terlibat dalam setiap fase kegiatan penyuluhan mengenai hama dan penyakit tanaman kakao.
Peran Badan Usaha Milik Desa dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Pembangunan Perekonomian Masyarakat Natasya Rahman; Yuniasih, Annisa Wirrdiana; Nurlaela, Siti
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.678

Abstract

Ketahanan pangan merupakan kondisi penting yang harus diusahakan untuk memastikan pembangunan kehidupan masyarakat. Pembangunan ketahanan pangan dapat dilakukan dari adanya lembaga seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui BUMDES dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan perekonomian masyarakat, khususnya di Kelurahan Karangrejek Kapanewon Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara (interview). Wawancara dilakukan dengan Sekretaris BUMDES Kelurahan Karangrejek, Kepala Dukuh Dusun Blimbing, Karyawan BUMDES dan 10 orang perwakilan petani yang menggunakan BUMDES. Analisis yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data dan kesimpulan. Dari analisis hasil penelitian yang sudah dilakukan adanya Badan Usaha Milik Desa di Kelurahan Karangrejek Kapanewon Wonosari belum memiliki peran dalam bentuk fisik untuk ketahanan pangan. Akan tetapi, memiliki peran secara tidak langsung dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan modal petani sehingga dapat mendukung jalannya ketahanan pangan seperti usaha pengolahan hasil potensi seperti bawang merah. Sedangkan peran BUMDES dalam pembangunan ekonomi masyarakat sudah nampak dengan jelas dengan adanya unit usaha yang menunjang peningkatan perekonomian masyarakat Kelurahan Karangrejek. Adanya pengembangan kualitas sumber daya manusia BUMDES dapat menjadi suatu modal utama petani untuk mengembangkan usaha tani dan memperkuat ketahanan pangan. BUMDES sudah berperan penting untuk memajukan masyarakat Kelurahan Karangrejek lewat unit usaha yang dijalankan seperti Pelayanan Air Bersih, Usaha Kredit Mikro, dan Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan.
Petani Maju Sebagai Agen Pembangunan Pertanian Haryanto, Yoyon; Wiwik Yuniarti
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.769

Abstract

Penyuluh swadaya yang berasal dari petani maju hadir karena adanya tuntutan pendekatan partisipatori agar petani dapat menjadi subjek dalam program pembangunan pertanian mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, merencanakan, melaksanakan hingga tahap mengevaluasinya. Petani maju memiliki keunggulan dalam melaksanakan perannya sebagai agen perubahan di perdesaan karena bagian dari komunitasnya dan lebih dipercaya oleh sesama petani. Tulisan ini merupakan hasil telaah dan kajian yang bertujuan memaparkan konsep tentang petani maju dapat menjadi penyuluh swadaya dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan penyuluhan dari petani ke petani. Selain sebagai pembantu penyuluh, petani maju sebagai penyuluh swadaya juga menjadi pelaku aktif dalam konsep metode belajar dari petani ke petani. Optimalisasi peran petani maju sebagai penyuluh swadaya dalam mendorong percepatan regenerasi petani menjadi salah satu solusi dalam menyusun road map pengembangan agropreneur muda. Hal ini telah terbukti bahwa petani maju sebagai penyuluh swadaya mampu berperan dalam menyebarkan teknologi tradisional berbasis kearifan lokal, menjadi pemimpin informal dan mampu bersinergi dengan sesama petani dalam mendorong pembangunan pertanian di pedesaan. Petani maju memiliki kecenderungan kapabilitas menjadi penyuluh swadaya sebagai penggerak penyuluhan dari petani ke petani. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas penyuluh swadaya dalam hal mengorganisasikan dan memandirikan petani sehingga paradigma penyuluhan yang partisipatori dan meninggalkan pola lama pemerintah (top down) dapat terwujud.
Tingkat Keberdayaan Petani Padi dalam Program Indeks Penanaman (IP) 300 di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh Nizam Auza, Muhammad; Sadono, Dwi; Harijati, Sri
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.814

Abstract

Pemberdayaan petani merupakan proses beraneka segi yang melibatkan peningkatan kapasitas mereka untuk meningkatkan produktivitas pertanian, beradaptasi dengan tantangan, dan mencapai mata pencaharian yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberdayaan petani dan pengaruh karakteristik petani, intensitas pemberdayaan dan dukungan eksternal terhadap tingkat keberdayaan petani. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dengan menjelaskan pengaruh hubungan dan pengaruh antar variable-variabel di Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie pada bulan Agustus-September 2023. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap 130 orang responden. Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif dan menggunakan teknik Partial Least Square (PLS) melalui bantuan aplikasi smartPLS.3.2.9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan petani padi IP 300 di Kecamatan Keumala dikategorikan tinggi. Faktor-faktor yang secara signifikan memengaruhi keberdayaan petani padi dalam program IP 300 di Kabupaten Pidie adalah intensitas pemberdayaan (intensitas pengembangan kemampuan teknis, intensitas pengembangan perilaku inovatif, dan ketepatan metode penyuluhan) dan dukungan eksternal (ketersediaan infrastruktur, dukungan tokoh tani, dan dukungan kebijakan pemerintah), sedangkan karakteristik petani (pendidikan non formal, luas lahan dan motivasi) berpengaruh tidak sifinikan terhadap tingkat keberdayaan petani padi program IP 300 di Kabupaten Pidie.
Analisis Potensi Kapasitas Lokal Pemberdayaan Kelembagaan Ekonomi Petani pada Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan Mulyani, Puji Wahyu; Dwi Febrimeli; Yuliana Kansrini; Yusra Muharami Lestari; Hamdan
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.858

Abstract

Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara pada tiga komoditi yakni bawang merah, bawang putih dan kentang. Pembentukan kelembagaan ekonomi petani berbasis korporasi petani memberikan jalur hilirisasi produk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi kapasitas lokal dalam mendukung pemberdayaan kelembagaan ekonomi petani. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan responden kelompok tani di Kecamatan Pollung.Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan informan kunci petani dan pemangku kepentingan. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan aspek kapasitas pengetahuan yang mengakar pada masyarakat, yakni sumber daya manusia yang mengelola usaha tani. Petani sudah terbiasa melakukan budidaya sesuai pengalaman dan penyuluhan pertanian. Petani mampu menganalisis biaya produksi tanaman. Pengetahuan lokal petani berupa penentuan jadwal tanam, pemanfaatan tanaman herbal sebagai ramuan obat-obatan alami, kuliner khas sebagai hidangan pada kegiatan petani. Potensi kapasitas lokal pada aspek pengetahuan dapat dikembangkan untuk meningkatkan penguasaan terhadap teknologi dan pengetahuan modern. Keberadaan aktor lokal dapat berpengaruh pada percepatan penyesuaian organisasi atau kelembagaan ekonomi petani secara modern berbasis korporasi petani. Diperlukan perubahan sistem nilai kepemimpinan lokal, agar dapat meningkatkan kepercayaan pada para aktor lokal dalam mendukung kelembagaan ekonomi petani.
Analisis Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo Kelompok Tani Ngudi Lancar, Desa Singasari, Kabupaten Banyumas Yulianto, Aziz; Dharmawan, Leonard; Pratama, Agief Julio
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.864

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) menjadi salah satu tanaman penghasil makanan pokok paling penting saat ini bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat memiliki permintaan yang tinggi untuk kebutuhan beras. Peningkatan produktivitas memerlukan adanya dorongan inovasi teknologi seperti cara budidaya, varietas yang unggul, penggunaan benih bersertifikat, pengendalian HPT, pengaturan populasi tanam, dan perbaikan pengelolaan unsur hara tanaman. Penyuluh dalam hal ini berperan guna membimbing serta mengajarkan petani terkait teknologi dan sistem tanam jajar legowo sehingga mampu mengadopsi dan menerapkan sistem tersebut. Tujuan dari penelitian tersebut adalah menguraikan karakteristik petani di Kelompok Tani Ngudi Lancar Desa Singasari, mendeskripsikan jalannya penyuluhan dan kendala terkait produktivitas padi di Desa Singasari, mengidentifikasi peningkatan pengetahuan dan sikap setelah dilaksanakannya penyuluhan terhadap sistem tanam jajar legowo. Data dikumpulkan melalui observasi, focus group discussion, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan petani mengenai sistem tanam jajar legowo terdapat peningkatan pengetahuan setelah kegiatan penyuluhan senilai 11,3%. Peningkatan sikap terhadap sistem tanam jajar legowo senilai 10,4%. Faktor yang mempengaruhi penyampaian inovasi terdiri atas karakteristik petani, media, perspektif petani, dan tenaga tanam.
Potensi Penyuluh Pertanian dan Tantangan Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Kuantan Singingi Azra, Habibah Nurfaizah Azra; Rosnita; Roza Yulida
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.893

Abstract

Kabupaten Kuantan Singingi merupakan kabupaten peringkat kelima jumlah produksi terbanyak tanaman padi di Provinsi Riau, hal ini dapat menjadi faktor penentu tercapainya ketahanan pangan. Penyuluh pertain menjadi agen perubahan yang dapat menjadikan petani lebih baik dan meningkatkan produktivitasnya guna meningkatkan ketahanan pangan. Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari lima belas kecamatan dan lima diantaranya memiliki potensi tanaman pangan padi sawah yaitu: Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah, dan Kecamatan Sentajo Raya. Penelitian ini bertujuan 1) mengidentifikasi karakteristik penyuluh, 2) mengidentifikasi potensi dan tantangan yang dihadapi oleh penyuluh dalam mewujudkan ketahanan. Penelitian ini menggunakan metode survei, pengambilan sampel secara sensus dengan jumlah sampel 29 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh pertanian didominasi laki-laki yang berada di umur produktif dengan tingkat pendidikan hingga perguruan tinggi atau sarjana dan status kepegawaian mendominasi PNS dan PPPK. Terdapat 13 (tiga belas) potensi penyuluh dan 7 (tujuh) tantangan yang dihadapi penyuluh dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Kuantan Singingi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7