cover
Contact Name
Reni Suryanti
Contact Email
jpppolbangtanbogor@gmail.com
Phone
+628128822179
Journal Mail Official
renisuryanti@pertanian.go.id
Editorial Address
Bogor Agricultural Develpoment Polytechnic Jln. Aria Surialaga No 1, Pasir Kuda Bogor 16119
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Pertanian
ISSN : 19075893     EISSN : 25990403     DOI : https://doi.org/10.51852/jpp.v16i1.460
This journal contains the results of research related to developing issues in the field of agricultural extension based on the needs of the community or farmer groups. published articles include research articles and literature studies.
Articles 240 Documents
AKURASI FOOD RECALL DAN FOOD RECORD DALAM AKURASI SIMPLIFIED DIETASI ASSESSMENT (SDA) PADA ANAK USIA SEKOLAH UNTUK IDENTIFIKASI RESIKO KURANG VITAMIN A Nawangwulan Widyastuti
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.653 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.207

Abstract

A simplified dietary assessment method using food consumption approach to identify thevulnerable group vitamin A deficiency was developed by IVACG (International Vitamin AConsultative Group). For food comsumption survey, food weighing, food recall and food recordwere coomonly used. The objective of this research was to analyze the accuration of food recalland food record using simplified dietary assessment on school children to identify vitamin Arisk. The study showed that vitamin A food pattern’s of school children mostly was fromvegetables and eggs, although the quantity was very low. Fruit was consumed infequently withthe low quantity. Vitamin A consumption using food recall tend to underestimate, while foodrecord tend to overestimate compare with food weighing. Comparing with vitamin A RDA, theRDA level was below 65% of RDA. The prevalence of sample with vitamin A risk was higher onfood recall (64.7%) and lower on food record (60.0%) compare with food weighing (62.4%)with the smallest deviance toward food weighing was found on food record. The sensitivity offood recall was higher than food record, although the difference was not to high. The specificityand positive predicted value of food recall was lower than food record. Food record had betteraccuration than food recall in identifying vitamin A risk. The influenced factors of vitamin Arisk was family’s income, family size and vitamin/supplement feeding.
PENGARUH PENAMBAHAN ONGGOK DALAM PEMBUATAN TEMPE (Dilaksanakan dalam Rangka Praktek Mahasiswa Semester VII) Ait Maryani
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.591 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.208

Abstract

Tempe merupakan salah satu produk olahan bahan nabati (kedelai) yang bernilai gizitinggi dan mudah diterima oleh masyarakat. Namun bagi masyarakat pedesaan yang tinggal didaerah-daerah minus, harga tempe kedelai masih sulit di jangkau. Harga tempe kedelai antaralain ditentukan oleh harga dan jumlah kedelai yang digunakan. Untuk mengatasi masalah ini,maka tempe dibuat dengan mengurangi jumlah kedelai sedemikian rupa dan mencampurnyadengan bahan-bahan lain yang lebih murah. Salah satu bahan yang dapat ditambahkan adalahonggok. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penambahan onggok terhadap mututempe dan menentukan jumlah (persentase onggok) yang dapat ditambahkan dalam pembuatantempe sehingga mutu tempe tetap dapat diterima konsumen. Penelitian ini dilakukan di JurusanPenyuluhan Pertanian STPP Bogor selama tiga bulan,yaitu dari bulan November 2002 sampaiJanuari 2003. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan onggok (0, 25, 50, 75 dan 100%)dan jenis pembungkus (kantong plastik dan daun pisang). Pola penelitian disusun denganmenggunakan rancangan faktorial (5 X 2) dengan 2 ulangan. Untuk mengetahui respon tempeterhadap perlakukan dilakukan analisis sidik ragam dan uji wilayah berganda Duncan.Pengamatan dilakukan terhadap total protein, sifat organoleptik tempe segar dan tempe goreng.Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar onggok yang ditambahkan maka totalprotein semakin menurun. Penambahan 25% onggok menghasilkan tempe yang kandungan totalproteinnya lebih baik dibandingkan dengan penambahan onggok yang lebih besar. Penambahan25% onggok menghasilkan tempe campuran yang mempunyai mutu relatif mendekati mututempe murni, dengan melihat sifat-sifat organoleptik tempe segar (tekstur, bau dan sifat irisan)dan sifat-sifat organoleptik tempe goreng (rasa dan bau).
DINAMIKA PETANI PERKOTAAN Pepi Rospina Pertiwi
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.961 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.209

Abstract

The objectives of the study are to describe the level of urban farmer dynamics, thefactors affected the urban farmer dynamics, and the effect of the urban farmer dynamics onfarm enterprise products. The locations of the study are in the area of Jakarta, Depok, andBandung. The results of study indicate that urban farmer has dynamics, shown by urban farmerattitude whereas they have activities which support the dynamics, such as prestative, workhard, autonomous, flexible, and innovative. There are several factors influence the dynamics ofurban farmer, those are farmer’s age, land area, market scope, extention institution, andextention method received by the farmer. Other results are the dynamics effect of urban farmeron farm enterprise product, income and the sustainability of farm enterprises. In conclusion,therefore government attention to urban farmers is needed in order to rise their dynamics. Inaddition, it is also needed to give an opportunity to rise their bargaining position that can pushthem to keep dynamics in doing their job, which subsequently give a positive effect for theirwelfare.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN BERUPA MINERAL SUPER® DAN LEGUME TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN TERNAK DOMBA (Penelitian di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut) Susilo Susilo
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.146 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.210

Abstract

Kaji terap dilaksanakan dengan menggunakan ternak domba betina sebanyak 15 ekordengan umur rata-rata 6 bulan dan berat rata-rata 12,73 Kg. Perlakuan yang digunakan adalah;pemberian rumput sebanyak 5 kg/ekor/hari dan pakan tambahan Mineral Super® sebanyak 20gr/ekor/hari dan pemberian rumput sebanyak 5 kg/ekor/hari dengan legum jambul kudasebanyak 5 kg/ekor/hari.Domba yang dijadikan sampel dalam kaji terap dibagi dalam tiga kelompok yaitu; P0sebagai kontrol yang hanya diberikan rumput saja, P1 adalah perlakuan yang diberi rumputsebanyak 5 kg/ekor/hari dengan Mineral Super® sebanyak 20 gr/ekor/hari dan P2 adalahperlakuan yang diberi rumput sebanyak 5 kg/ekor/hari dengan legum jambul kuda sebanyak 5kg/ekor/hari. Masing-masing perlakuan terdiri atas 5 ekor domba.
HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PENYULUHAN PERTANIAN PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Asep Ahmad Subagio
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.695 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompensasi, pengembangandan produktivitas kerja penyuluh pertanian. Penelitian dilaksanakan di Dinas PertanianKabupaten Bogor pada bulan Januari sampai dengan Maret 2005.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antarakompensasi dengan produktivitas kerja (r = 0,863), pengembangan dengan produktivitas kerja(r = 0,844) dan gabungan kompensasi dan pengembangan dengan produktivitas kerja (r =0,892). Implikasinya adalah peningkatan produktivitas kerja penyuluh pertanian di DinasPertanian Kabupaten Bogor dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kompensasi,pengembangan pegawai atau gabungan kompensasi dan pengembangan pegawai.
ANALISIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERSPEKTIF PEMERINTAHAN DAERAH Windra Kurniawan
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.286 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.212

Abstract

This research will elaborate the motivation of the community to participate in thesustainable development . In the village level in Bogor West Java, the activity of thedevelopment mainly dominate by the Head of the village (lurah) with all his followers. Howeverin the several village the participation of the community shows significant level, this can behappen because the community indicates they are willing to do something that may give thembenefits to the their village.This will give us understanding that the relationship between the institutions in thecommunityplay significant rules in the development, meanwhile the structure of the villageorganization also giving significant relations with the development.The resultshows that thestakeholders play main rule in the development, this happen if the village can be participate inthe development.
PERANAN PENYULUH FORMAL DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN PETANI (Kasus di Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor) Nayu Nurmalia; Dedy Kusnadi
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.567 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.213

Abstract

Petani pada dasarnya berusaha mencari peluang-peluang dalam meningkatkankesejahteraannya, seharusnya petani dan keluarganya mampu mandiri dalam usaha tani.Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembangkan kemandirian petani, khususnya olehpenyuluh formal. Sejalan dengan keadaan ini, permasalahan pokok yang perlu dijawab adalahfaktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kemandirian petani dalam berusaha tani padi.Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkatkemandirian petani dalam berusaha tani padi, (2) mengetahui hubungan antara karakteristikpetani, sistem sosial, dan kinerja penyuluhan dengan tingkat kemandirian petani.Penelitian dilakukan selama dua bulan, sejak Maret sampai dengan April 2006, di sebuahdesa wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Cigudeg, yaitu Desa Bangunjaya KecamatanCigudeg, Kabupaten BogorPopulasi penelitian adalah petani yang menguasai lahan dan melakukan proses usahatanipadi, minimal satu musim terakhir. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive randomsampling. Keseluruhan responden yang diambil adalah sebanyak 90 orang petani.Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengujian hipotesismenggunakan statistika nonparamertik. Untuk mengukur keeratan hubungan antara faktorkarakteristik petani, faktor eksternal (sosial sistem), dan kinerja penyuluhan yang masingmasingmempengaruhi tingkat kemandirian petani dalam berusaha tani padi, yaitu dengan ujikolerasi peringkat Spearman.
PERUBAHAN KARAKTERISRIK FISIK PADA DAGING KELINCI KARENA PERBEDAAN UMUR, WAKTU DAN TEMPERATUR PEMASAKAN Rismi Rismi
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.931 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.214

Abstract

The study was conducted to know physical characteristic changes due to differences ofage, cooking time and temperature combination in native rabbit meat. Six male native rabbitswere used 3 rabbit of 2 months and 3 rabbit of 4 months, they were processed into carcasses.All carcasses were split into two sides, and each side was cut into 5 combination oftreatments; fresh 80oC, 30 minutes cooking, 80oC, 60 minutes cooking, 90oC, 30 minutescooking, 90oC, 60 minutes cooking. The physical characteristic changes of meat were focusedon pH, WHC, cooking loss and tenderness. The treatment effects of different ages, cooking timeand temperature combination were analyzed by 2x5 factorial of variance analysis. First factoris hare, consist of 2 level that is 2 months and 4 months. [both/ second] Factor is ripeningtemperature and time, consist of 5 level that is raw, cooked [at] temperature 80oC during 30minute, 80oC during 60 minute, 90oC during 30 minute, and 90oC during 60 minute so thatthere are 10 set of attempt.The result indicated that rabbit age, cooking time, and temperature combination affectedsignificantly on physical property of native rabbit meat. There were interaction between threefactor of treatment on pH, WHC, cooking loss and meat tenderness.Increasing age of rabbit enhanced the pH, WHC of meat significantly, but it decreasedcooking loss and meat tenderness. The increasing time of cooking decreased pH and cookingloss, but enhanced increased WHC and meat tenderness.
PENGARUH TINGKAT UMUR PEMOTONGAN PARUH TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN, KONSUMSI PAKAN, KONVERSI PAKAN DAN UMUR MULAI BERTELUR PADA BURUNG PUYUH R. Eddy Sugiharto; Supriyanto Supangat
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.984 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.215

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat umur pemotongan paruhterhadap pertambahan berat badan konsumsi pakan, konversi pakan dan umur mulai bertelur.Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi pada umur berapa pemotonganparuh burung puyuh dilakukan agar didapat pertambahan berat badan, konsumsi pakan,konversi pakan yang optimal dan umur mulai bertelur yang lebih muda.Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat umur pemotongan paruh tidak berpengaruhterhadap pertambahan berat badan (P > 0,05), berpengaruh terhadap konsumsi pakan (P < 0,05)dan sangat berpengaruh (P < 0,01) terhadap konversi pakan. Hasil terbaik pada perlakuan P3dan terhadap umur mulai bertelur dengan urutan terbaik pada perlakuan P4 dan P3.
PENGARUH EGG STIMULAN®TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI TELUR ITIK GEMBALA Kenedy Putra
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 1 No 2 (2006)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.488 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v1i2.216

Abstract

Egg stimulan® merupakan elektrolit bagi ternak yang berfungsi meningkatkan produksitelur. Kandungan egg stimulan® berupa vitamin dan antibiotik serta beberapa asam aminoseperti asam folat dan asam nikotimat. Selain berfungsi meningkatkan produksi telur, eggstimulan® juga berfungsi menjaga daya tahan tubuh ternak, mempertahankan produksi tetapstabil dan memperbaiki efisiensi pakan serta menekan angka stres ternak. Selama ini eggstimulan® telah memberikan hasil positif pada peningkatan produksi ayam petelur tetapi belumbanyak diketahui pengaruhnya pada itik petelur. Kaji terap ini bertujuan untuk mengetahuisejauh mana pengaruh egg stimulan® terhadap peningkatan produksi telur itik, terutama padaitik gembala.

Page 4 of 24 | Total Record : 240