cover
Contact Name
Boby Rahman
Contact Email
kajianruangplanologi@unissula.ac.id
Phone
+6285233945781
Journal Mail Official
kajianruangplanologi@unissula.ac.id
Editorial Address
Jl Kaligawe Raya Km 4, Gedung Fakultas Teknik Lantai 2 Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kajian Ruang
ISSN : -     EISSN : 28277678     DOI : http://dx.doi.org/10.30659/jkr.v1i2
Core Subject : Social, Engineering,
Articles written for the Jurnal Kajian Ruang, covering the results of thoughts and research results relating to the field of study urban and regional planning directly or indirectly. 1) Spatial planning 2) Remote Sensing 3) Urban Design 4) Transportation 5) Infrastructure 6) Environmental Studies 7) Socio-Economic Area and City 8) Rural Planning 9) Disaster Mitigation 10) Islamic City
Articles 79 Documents
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA Iin Choirunnisa Choirunnisa; Mila Karmilah
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i1.20446

Abstract

ABSTRACTCultural tourism is tourism whose main attraction is culture. Cultural tourism needs to be preserved because it can be a place for future generations to stay familiar with local traditions and culture in the midst of rapid technological advances. The purpose of writing this research is to find out the strategy for developing cultural tourism that can be carried out in the region or region at the village, sub-district, or district/city scale in Indonesia so that cultural tourism can still exist. The method in this study is a qualitative descriptive method using a study literature approach. Based on studies conducted in previous studies, it can be seen that the development of cultural tourism can be a separate potential for tourism because each region must have local cultural wisdom that is unique and unique to tourists. The study area of this research is located in Lasem Chinatown, Maspati Lawas Village, and Selumbung Village. Based on the results of the research, the strategy for developing cultural tourism can be carried out, among others, by developing cultural attractions that maintain regional identity, maintaining historic buildings as cultural heritage buildings, improving infrastructure, increasing tourism supporting facilities, and involving local community participation.Keywords: culture, tourism, development, strategyABSTRAKPariwisata budaya merupakan pariwisata dengan daya tarik utama yaitu budaya. Pariwisata budaya perlu dilestarikan karena dapat menjadi wadah bagi generasi penerus untuk tetap mengenal tradisi dan budaya lokal di tengah pesatnya kemajuat teknologi. Tujuan penulisan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pengembangan pariwisata budaya yang dapat dilakukan di kawasan atau wilayah baik pada skala desa, kecamatan, ataupun kabupaten/kota di Indonesia agar pariwisata budaya dapat tetap eksis. Metode pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan literatur studi. Berdasarkan kajian yang dilakukan pada penelitian-penelitian terdahulu, dapat diketahui bahwa pengembangan pariwisata budaya dapat menjadi potensi tersendiri bagi pariwisata tersebut karena masing-masing daerah pasti memiliki kearifan budaya lokal yang khas dan unik bagi wisatawan. Wilayah studi penelitian ini terapat di Kawasan Pecinan Lasem, Kampung Lawas Maspati, dan Desa Selumbung. Berdasarkan hasil penelitian, strategi pengembangan pariwisata budaya dapat dilakukan antara lain dengan cara pengembangan atraksi budaya yang tetap mempertahankan jati diri kawasan, pemeliharaan bangunan-bangunan bersejarah menjadi bangunan cagar budaya, peningkatan infrastruktur, peningkatan fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata, serta melibatkan partisipasi masyarakat setempat.Kata kunci: budaya, pariwisata, pengembangan, strategi
IDENTIFIKASI PENATAAN SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG Riyan Hidayatur Romadhon
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i1.20603

Abstract

ABSTRAK (dalam Bahasa Indonesia)Kawasan Kota Lama Semarang merupakan suatu blok kawasan yang terletak di tepi sungai mberok. Secara administratif, Kawasan Kota Lama Semarang berada di Kelurahan Bandaharjp, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kawasan ini merupakan salah satu objek wisata bagi Kota Semarang. Sebagai salah satu objek icon wisata bagi Kota Semarang, perlu adanya penataan sarana prasarana yang salah satunya drainase. Drainase di Kawasan Kota Lama Semarang ini mayoritas jenis drainase tertutup. Penataan drainasee pada kawasan ini sudah baik, namun masih terdapat beberapa masalah yang terdapat di Kawasan Kota Lama Semarang diantaranya kurang berfungsinya kinerja sistem drainase akibat perubahan tata guna lahan, kurangnya penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan drainase. Konsep yang digunakan dalam pengembangan drainase kawasan kota lama adalah konsep sistem drainase yang berkelanjutan. Penerapan konsep ini dengan membangun beberapa sumur pada beberapa titik di Kawasan Kota Lama SemarangPada penelitian ini merupakan identifikasi mengenai kondisi dan permasalahan mengenai prasarana drainase di Kawasan Kota Lama Semarang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi kemudian diolah menggunakan metode analisis deskriptif. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pandangan mengenai penataan drainase yang berkelanjutan pada Kawasan kota Lama semarang.  Kata Kunci : Drainase, Permsalahan, Konsep pengembangan ABSTRACT The Old Town area of Semarang is an area block located on the banks of the Berok River. Administratively, the Semarang Old Town area is included in the Tanjung Mas area, North Semarang District, Semarang City, Central Java. This area is one of the tourist attractions for the city of Semarang. As one of the tourist icon objects for the city of Semarang, it is necessary to arrange infrastructure facilities, one of which is drainage. Drainage in the Old City area of Semarang is mostly closed drainage. The drainage arrangement in this area is good, but there are still some problems in the Old City area of Semarang including the lack of functioning of the drainage system due to changes in land use, lack of counseling about the importance of maintaining clean drainage. The concept used in the development of drainage in the old city area is the concept of a sustainable drainage system. The application of this concept by building several wells at several points in the Semarang Old Town AreaThis research is an identification of the conditions and problems regarding drainage infrastructure in the Old City of Semarang. This study uses a qualitative approach with data collection techniques through observation and documentation and then processed using descriptive analysis methods. It is hoped that this research can provide views on sustainable drainage arrangements in the Old City area of Semarang Keyword: Drainage, Problems, Development concept 
PENGARUH PERKEMBANGAN PERKOTAAN TERHADAP FENOMENA PULAU PANAS (URBAN HEAT ISLAND) Annisa Pinasthika Larasati; Boby Rahman; Jamilla Kautsary
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i1.20469

Abstract

Perkembangan perkotaan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh faktor alami maupun non alami. Kota dituntut untuk dapat mewadahi seluruh aktivitas penduduknya mulai dari bekerja, bertempat tinggal dan mencari hiburan. Sifat lahan yang statis dan angka penduduk yang dinamis membuat meningkatnya permintaan akan lahan. Penduduk akan berkompetisi untuk dapat memanfaatkan lahan dengan maksimal. Muara dari kompetisi lahan ini adalah perubahan penggunaan lahan dimana lahan hijau akan terus berkurang dan produktivitas lahan ditingkatkan. Bangunan bertingkat mendominasi wilayah perkotaan dan asap sisa pembakaran kendaraan bermotor akan berkomsentrasi di pusat perkotaan. Hal tersebut mengakibatkan masalah lingkungan berupa terganggunya pola sirkulasi atmosfer perkotaan yang ditandai dengan perbedaan suhu yang tajam antara daerah perkotaan dengan sekitarnya (Urban Heat Island).Metode yang dugunakan pada makalah ini adalah literature review dan comparation method. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pokok permasalahan atau topik dalam suatu pembahasan. Sedangkan comparation method bertujuan untuk membandingkan beberapa studi kasus untuk menarik kesimpulan. Pada makalah ini dilakukan proses studi literatur untuk mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan perkotaan terhadap fenomena pulau panas (Urban Heat Island) dengan melakukan kajian terhadap studi kasus di Kota Semarang, Kota Medan, Kota Bitung, Kota Surabaya, Kota Jayapura dan DKI Jakarta. Pemilihan studi kasus dilakukan berdasarkan kesamaan fungsi perkotaannya yakni Pusat Kegiatan Nasional (PKN).Berdasarkan 6 Studi kasus yang dibahas dapat diketahui bahwa perkembangan perkotaan sangat berkaitan erat dengan terciptanya fenomena UHI. Urbanisasi dan aktivitas perkotaan memberikan dampak pada perubahan guna lahan dan membentuk pola- pola tertentu yang berkaitan dengan pola spasial UHI yang terbentuk. Variabel jenis material permukaan juga terbukti memberikan efek buruk bagi panas perkotaan.Kata Kunci : UHI, Guna Lahan, Perkotaan
STRATEGI CITY BRANDING DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN Alika Fathinnah; Agus Rochani; Mila Karmilah
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i1.20367

Abstract

Daerah di Indonesia berlomba buat memperkenalkan sektor pariwisata wilayah masing-masing. Persaingan antar wilayah tadi akhirnya mendorong setiap wilayah melakukan upaya pemasaran pariwisata atau dikenal dengan City branding, merupakan proses atau bisnis menciptakan merk berdasarkan suatu kota buat mempermudah pemilik kota tadi memperkenalkan kotanya pada sasaran pasar (investor, tourist, talent, event) menggunakan memakai kalimat positioning, slogan, icon, perunjukan & banyak sekali media lainnya.Indonesia banyak memiliki potensi dalam sektor pariwisata, Akan tetapi banyak yang masih belum mengetahui atau mengenal city branding. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas city branding dan strategi city branding dalam menarik wisatawan. Metode penelitian yang penulis digunakan yaitu literature review. Kesimpulannya bahwa pemasaran citra (Image marketing) berpengaruh terhadap strategi city branding suatu kota.
PREFERENSI GENERASI MILENIAL DALAM MEMILIH HUNIAN STUDI KASUS: DKI JAKARTA, JAKARTA BARAT, DAN YOGYAKARTA Firda Puspa Yustika; Mohammad Agung Ridlo; Hasti Widyasamratri
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i1.20356

Abstract

Generasi milenial ialah generasi dengan populasi terbanyak di Indonesia, Generasi milenial dapat dikatakan penduduk yang lahir tenggang waktu tahun 1980 sampai tahun 2000. Berdasarkan data Survei Susenas yang bersumber dari data BPS jumlah penduduk milenial di Indonesia yaitu sebesar 33,75% dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini tentu saja mempengaruhi permintaan hunian. Pada penelitian ini penulis membahas mengenai preferensi generasi milenial dalam memilih hunian serta faktor-faktor apa saja yang menjadi acuan bagi generasi milenial dalam memilih hunian. Penyusunan artikel ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari jurnal, literatur serta data terkait. Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan preferensi generasi milenial dalam memilih hunian untuk studi kasus yang ada di DKI Jakarta bentuk hunian perumahan maupun apartemen secara garis besar belum sesuai dengan preferensi generasi milenial. Sedangkan untuk studi kasus yang berada di Yogyakarta dalam memilih hunian Generasi Y melihat dari ketersediaan lahan parkir, kualitas bahan bangunan, ruang privat, interior dan eksterior
ANALISIS SEKTOR EKONOMI POTENSIAL SEBAGAI ARAHAN PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH Ayu Nisa Ufitri; Ardiana Yuli Puspitasari
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 2 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i2.20962

Abstract

Pelaksanaan pembangunan ekonomi wilayah yang tidak disesuaikan terhadap potensi dari masing-masing wilayah mengakibatkan sumber daya yang dimiliki dimanfaatkan secara kurang optimal sehingga mengakibatkan lambatnya proses pertumbuhan ekonomi wilayahnya. Oleh karena itu, perlu untuk mengidentifikasi potensi ekonomi di masing-masing wilayah agar penyusunan perencanaan pembangunan wilayah menjadi lebih terarah dan juga menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan yang mana prioritas pembangunan ekonomi difokuskan pada pengoptimalan sektor ekonomi potensial sehingga dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Tujuan penulisan artikel kajian ini yaitu untuk menganalisis sektor ekonomi potensial yang digunakan sebagai arahan pembangunan ekonomi wilayah dengan pengambilan studi kasus yaitu Kota Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Bandung. Metode penulisan artikel ini yaitu deskriptif melalui pendekatan literatur studi. Berdasarkan hasil kajian, sektor ekonomi potensial di Kota Surabaya yaitu sektor jasa perusahaan. Sedangkan sektor ekonomi paling potensial di Kota Semarang dan Kota Bandung yaitu sektor informasi dan komunikasi.
ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN WILAYAH Erina Yuliana Dewi; Eppy Yuliani; Boby Rahman
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 2 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i2.20961

Abstract

Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah bergantung kepada permintaan dari luar wilayah terhadap produk-produk dari dalam wilayah itu sendiri, sehingga sektor/komoditi yang memiliki keunggulan komparatif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi wilayah terkait. Guna menunjang pembangunan suatu wilayah, maka diperlukan identifikasi komoditas-komoditas unggulan pertanian sebagai arahan prioritasi pengembangan yang menjadi dasar perumusan strategi pembangunan wilayah. Tujuan dari kajian ini yaitu guna mengetahui peran sektor pertanian dalam pertumbuhan perekonomian wilayah. Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan literatur studi guna memberi penjelasan mengenai peran sektor pertanian terhadap perekonomian wilayah. Keberadaan sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian masih dianggap sebagai sektor pasif dan sekadar menjadi elemen penunjang sebagai input bagi sektor lain terutama sektor industri serta perdagangan dan jasa. Akan tetapi, hal tersebut juga dapat menjadi peluang serta tantangan bagi sektor pertanian untuk berkembang pesat dan meningkatkan daya saingnya. Meskipun sektor pertanian pada suatu wilayah bukan merupakan sektor unggulan, bukan berarti sektor pertanian dapat dikesampingkan karena perannya yang penting dalam proses pertumbuhan ekonomi dan erat kaitannya dengan ketahanan pangan, serapan tenaga kerja, sumber bahan baku industri, dan sumber pendapatan masyarakat yang kemudian berdampak pada pertumbuhan perekonomian suatu wilayah.
MITIGASI BENCANA BERDASARKAN TINGKAT RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR Vira Ananda Zulfa; Hasti Widyasamratri; Jamilla Kautsary
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 2 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i2.26532

Abstract

Bencana Tanah longsor merupakan jenis bencana dengan intensitas kejadian tertinggi ke tiga  di Indonesia pada tahun 2020. Longsor yang terjadi membawa dampak timbulnya korban jiwa meninggal, hilang dan terluka serta kerugian dari kerusakan bangunan milik pribadi maupun fasilitas umum dan sosial. Salah satu bentuk upaya pengurangan risiko bencana longsor dapat dilakukan melalui perencanaan mitigasi bencana longsor untuk meminimalkan ancaman dan kerentanan serta mengoptimalkan kapasitas. Mitigasi longsor dapat didasarkan atas urgensi atau kebutuhan kawasan berdasarkan tingkat risiko bencana longsor. Metode dalam tulisan ini menggunakan kajian studi kasus mitigasi berdasarkan tingkat risiko longsornya dari beberapa wilayah. Hasil dari tulisan ini menunjukan berbagai bentuk upaya mitigasi bencana longsor baik secara struktural maupun non struktural berdasarkan urgensi yang harus diterapkan sesuai klasifikasi tingkat risiko bencana longsor. Hasil dalam tulisan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan mitigasi bencana baik secara struktural maupun non struktural yang tepat dengan kebutuhan kawasan.Kata kunci: mitigasi bencana, risiko bencana, tanah longsor
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS EDUECO TOURISM DI KABUPATEN RAJA AMPAT, PAPUA BARAT Risal Rasyid; Mila Karmila; Hertine M Kesaulya
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 2 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i2.27308

Abstract

ABSTRACTThis study aims to examine the concept of tourism development in Raja Ampat Regency. Tourism development is currently important for regions that have tourism potential, because in the last few decades the tourism sector is one sector that plays an important role in improving the country's economy. This study uses a mixed method, qualitative methods are used to identify the condition of tourism objects and formulate the concept of tourism development in accordance with their potential and see policies that support tourism development in Raja Ampat Regency, while the use of quantitative methods to analyze the number of visits and tourist demand using the method least square. The output of this research is the concept of tourism development in Raja Ampat Regency based on EduEco Tourism, this concept means that tourism activities in Raja Ampat focus on ecological concepts, especially on the balance of nature and the environment, and in tourism activities tourists can learn about biodiversity and tourism ecosystems in Raja Ampat.Keywords: Tourism, Raja Ampat, Tourism Concept ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pengembangan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat. Pengembangan pariwisata saat ini penting dilakukan oleh daerah-daerah yang memiliki potensi wisata, karena dibeberapa dekade terakhir sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting terhadap peningkatan ekonomi negara. Penelitian ini menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitaif, metode kualitatif digunakan dalam mengidentifikasi kondisi obyek wisata dan merumuskan konsep pengembangan pariwisata sesuai dengan potensi yang dimiliki serta melihat kebijakan yang mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, sedangkan penggunaan penggunaan kuantitatif untuk menganalisis jumlah kunjungan dan permintaan wisatawan yang menggunakan metode least square. Luaran dari penelitian ini berupa konsep pengembangan pariwisata Kabupaten Raja Ampat yang berbasis EduEco Tourism, konsep ini berarti bahwa kegiatan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat menitikberatkan pada konsep ekologis terutama pada keseimbangan alam dan lingkungan, dan dalam kegiatan pariwisata wisatawan dapat memperoleh pembelajaran mengenai keanekaragaman hayati dan ekosistem wisata di Raja Ampat.Kata Kunci: Pariwisata, Raja Ampat, Konsep Pariwisata
Analisis Gap & Pencapaian Indikator Smart City Readiness Dalam Program Pembangunan Daerah Kabupaten Wakatobi Wa Ode Siti Jurianti Aswad
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 2 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i2.26916

Abstract

ABSTRACTSmart city-based development is becoming a trend in the world amid the complexity of urban problems and technological developments. Continuation of the Movement Towards 100 Smart Cities program in Indonesia, in 2021 the government is targeting 50 Super Priority Tourism Areas for technical guidance on the Smart City Masterplan.  One of the selected areas is Wakatobi Regency, which has problems with limited infrastructure and budget. This study aims to determine the gap in the regional performance of Wakatobi Regency related to smart city readiness indicators. Smart city is a complex, gradual and multi-sectoral business, so long-term planning is needed. This study uses a quantitative approach with a descriptive method that aims to describe the situation objectively. The results show that the achievement of smart city readiness indicators in the Wakatobi Regency development program is low or there is a gap between existing and target conditions in the smart city dimension.Kata Kunci : Smart City, Teknologi, Kesenjangan, Kinerja Daerah ABSTRAKPembangunan berbasis smart city telah menjadi trend di dunia ditengah kompleksitas permasalah perkotaan dan laju perkembangan teknologi. Sebagai lanjutan dari program Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia, Tahun 2021 pemerintah menyasar 50 daerah yang termasuk dalam Kawasan Pariwisata Super Prioritas untuk bimbingan teknis Masterplan Smart City. Salah satu daerah yang terpilih adalah Kabupaten Wakatobi yang disisi lain masih menghadapi masalah keterbatasan infrastrukur dan anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan capaian kinerja daerah Kabupaten Wakatobi yang terkait dengan indikator kesiapan smart city (smart city readiness). Pembangunan smart city merupakan usaha yang kompleks, bertahap dan bersifat multi sektoral sehingga diperlukan perencanaan jangka panjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan secara objektif. Hasil penelitian menunjukan pencapaian indikator smart city readiness dalam program pembangunan daerah di Kabupaten Wakatobi masih rendah atau masih ada gap antara kondisi eksisiting dan target dalam dimensi smart city.Kata Kunci : Smart City, Teknologi, Kesenjangan, Kinerja Daerah