cover
Contact Name
Ade Marlisa Rahmadayanti
Contact Email
stikesabdurahmanpalembang@gmail.com
Phone
+6281377902442
Journal Mail Official
lppmstikesabdurahman@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sukajaya No.7 Rt/Rw 005/001 Km.5,5 Kec.Sukarami Palembang Telp.(0711) 421674 Ext.201.202.Fax. (0711) 5611015
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Abdurrahman
ISSN : 20899599     EISSN : 27463737     DOI : https://doi.org/10.55045/jkab.v10i2
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Abdurahman (JKAB) adalah jurnal peer-review, multidisiplin dan ilmiah yang menerbitkan artikel asli yang relevan dengan masalah kesehatan nasional, termasuk bidang ilmu kebidanan, perawat, akademisi dan praktisi. Ruang lingkup publikasi artikel yang diterbitkan dalam Jurnal Kesehatan Abdurahman, meliputi: Kehamilan, Kelahiran, Bayi, Tumbuh Kembang, Remaja, Keluarga Berencana, Climacterium dan Menopause dan Terapi komplementer dalam kebidanan.
Articles 205 Documents
HUBUNGAN USIA KEHAMILAN DAN PENYAKIT YANG DIDERITA IBU DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Yan Permadi; Devyka Utami
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.35 KB)

Abstract

Low Birth Weight Babies are babies with birth weightsless than 2,500 grams. Based onsurveys in Palembang Muhammadiyah Hospital that the incidence of Low Birth Weight Infants(LBW) in the year 2009 amounted to 292 of 1449 deliveries, the year 2010 amounted to 362 of 1967 deliveries, and in 2011 amounting to 278 of 2328 deliveries. The purposeofthis study was todetermine the relationship between gestational age and mother's illness withthe incidence of Low Birth Weight Infants(LBW) inmaternal Muhammadiyah Hospital in Palembang. The method of this research that used in here was quantitative by using survey analytic method closing Cross Sectional. Dependent variablein this studywas the incidence ofLow BirthWeightInfants(LBW), and independent variable in this research is gestational ageand mother's illness. This research usingsecunder data has been got bymedical recordobservations ofmothers whoborning life babyatHospital MuhammadiyahPalembang in 2011by using theCheck List, with the sample about 352 people. Univariat analyze result showing respondent proportion gestational age about 178 people (50.60%) ;proportionof respondentswhosuffer fromthe diseaseabout 177 people (50.28%) ; proportionof respondentswhohadlow birth weightincidenceis 213 people (60.50%). The results ofbivariate analysiswithchi square testsindicatethat there is a significant relationship between gestational age with the incidence of LBW (P Value : 0.000) andtherewas a significant association between maternal illness with the incidence of LBW (P Value : 0.000). The conclusion from this study that there is a relationship between gestational age and mother's illness with the incidence of Low BirthWeight Infants at Hospital maternal Muhammadiyah Palembang in 2011. Berat Bayi Lahir Rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram. Berdasarkan survei di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang bahwa kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2009 sebesar 292 dari 1449 persalinan, tahun 2010 sebesar 362 dari 1967 persalinan, dan pada tahun 2011 sebesar 278 dari 2328 persalinan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia kehamilan dan penyakit yang diderita ibu dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) pada ibu bersalin di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), sedangkan variabel independen nya adalah usia kehamilan dan penyakit yang diderita ibu. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui observasi medical record ibu yang melahirkan bayi lahir hidup di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pada tahun 2011 dengan menggunakan Check List, dengan sampel sebanyak 352 orang. Hasil analisis univariat menunjukkan proporsi responden berdasarkan usia kehamilan yang preterm adalah sebanyak 178 orang (50.60%) ; proporsi responden yang menderita penyakit adalah sebanyak 177 orang (50.28%) ; proporsi responden yang mengalami kejadian BBLR adalah 213 orang (60.50%). Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara usia kehamilan dengan kejadian BBLR (P Value : 0.000) dan ada hubungan yangbermakna antara penyakit yang diderita ibu dengan kejadian BBLR (P Value : 0.000). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara usia kehamilan dan penyakit yang diderita ibu dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah pada ibu bersalin di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2011.
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT) PADA IBU HAMIL DI RUMAH BERSALIN MITRA ANANDA Wika Sepiwiryanti
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.16 KB)

Abstract

The tetanus neonatorum is a serious public health problem in most developing countries where coverage of antenatal health services and Tetanus Toxoid Immunization (TT) to pregnant women is low.Tetanus neonatorum causes 50% of perinatal death and accounts for 20% of infant deaths. The purpose of this study was to determine the relationship between education and knowledge with the provision of TT immunization in pregnant women at Mitra Ananda Palembang Maternity Hospital 2014. This research is an analytic survey research with cross sectional approach with population as much as 78 pregnant women and 36 samples of pregnant women, the sample is taken by accidental sampling technique. Data taken directly from respondents by using questionnaire then in doing data processing and then researched. Analysis of the relationship between education and knowledge with TT immunization on pregnant women using Chi-Square analysis with 95% confidence level with α = 0,05. The result of univariate analysis was obtained by mothers with high knowledge of 17 (47,2%) and low knowledge 19 (52,8%) while mother with high education 19 (52,8%) and low education 17 (47,2%) and the result of bivariate analysis using chi-square test showed that there was correlation between knowledge with TT immunization with ρ value 0,021 <α = 0,05 and there was relationship between education with TT immunization with ρ value 0,017 <α = 0,05. From the results of this study suggested to health workers should improve knowledge and services in providing counseling about the provision of TT immunization in pregnant women in order to reduce the incidence of tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di sebagian besar negara berkembang dimana cakupan pelayanan kesehatan antenatal dan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) kepada ibu hamil masih rendah. Tetanus neonatorum menyebabkan 50% kematian perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil di Rumah Bersalin Mitra Ananda Palembang tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sebanyak 78 ibu hamil dan sampel sebanyak 36 ibu hamil, sampel diambil dengan teknik accidental sampling. Data diambil langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner kemudian di lakukan pengolahan data lalu diteliti. Analisis hubungan antara pendidikan dan pengetahuandengan pemberianimunisasi TT pada ibu hamil menggunakan analisis Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05. Hasil analisis univariat didapatkan ibu dengan pengetahuan tinggi sebanyak 17 (47,2%) dan pengetahuan rendah 19 (52,8%) sedangkan ibu dengan pendidikan tinggi sebanyak 19 (52,8%) dan pendidikan rendah 17 (47,2%) dan hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi TT dengan ρ value 0,021< α = 0,05 dan ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian imunisasi TT dengan ρ value 0,017< α = 0,05. Dari hasil penelitian tersebut disarankan kepada tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan pengetahuan dan pelayanan dalam memberikan penyuluhan tentang pemberian imunisasi TT pada ibu hamil agar dapat mengurangi angka kejadian tetanus neonatorum.
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013 Sagita Darma Sari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.087 KB)

Abstract

Prevalence of Low Birth Weight (LBW) is estimated to be 15% of all births in the world with a 3.3% -38% limit and is more common in developing or low socio-economic countries. Statistically, 90% of LBW incidence was found in developing countries and mortality 35 times more than 2,500 gram. The purpose of this study is to determine the relationship between parity and education level with the incidence of BBLR at Muhammadiyah Hospital Palembang in 2013. This research is an analytical survey research with cross sectional approach with population of 4616 newborns and 368 samples of newborns, taken by simple random sampling technique. The data were taken from medical record of Muhammadiyah Hospital Palembang and collected by using check list then done pengkodingan then researched. Analysis of the relationship between parity and education level with the occurrence of LBW using Chi-Square analysis with 95% confidence level with α = 0.05. The result of univariate analysis was found by high parity mother as many as 232 (63%) and low parity 136 (37%) while high education level 137 (37,2%) and low education level 231 (62,8%), and bivariate analysis result using chi-square test showed there was a relationship between parity with the occurrence of LBW in newborn with ρ value 0.001 <α = 0.05 and there is a relationship between educational level with the incidence of LBW in newborn with ρ value 0.001 <α = 0.05. From the results of the study suggested to health workers should increase knowledge and services in providing care in newborns with LBW so as to reduce the mortality rate of infants due to LBW. Prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio – ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di Negara berkembang dan angka kematian 35 kali lebih dari 2.500 gram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas dan tingkat pendidikan dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sebanyak 4616 bayi baru lahir dan sampel sebanyak 368 Bayi baru lahir, sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data diambil dari rekam medik Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dan dikumpulkan dengan menggunakan check list kemudian dilakukan pengkodingan lalu diteliti. Analisis hubungan antara paritas dan tingkat pendidikan dengan kejadian BBLR menggunakan analisis Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05. Hasil analisis univariat didapatkan ibu yang paritas tinggi sebanyak 232 (63%) dan paritas rendah 136 (37%) sedangkan tingkat pendidikan tinggi 137 (37,2%) dan tingkat pendidikan rendah 231 (62,8%), dan hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR pada bayi baru lahir dengan ρ value 0,001< α = 0,05 dan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian BBLR pada bayi baru lahir dengan ρ value 0,001 < α = 0,05. Dari hasil penelitian tersebut disarankan kepada tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan pengetahuan dan pelayanan dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan BBLR sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi akibat BBLR.
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA IBU TERHADAP PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI MTBS PUSKESMAS PADANG SELASA PALEMBANG TAHUN 2012 Yulia Hariani
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.882 KB)

Abstract

In South Sumatera in 2010 the case of diarrhea has the fifth rank with a proportion of 4.07% after the respiratory infection and dengue fever. Factors associated with to the prevention efforts of diarrhea that is one of them is a predisposing factor (knowledge and attitudes). The purpose of this research is to know the correlation between the knowlegde level and the attitude of mother toward the prevention efforts of diarrhea by the infants mother at public health clinic of Padang Selasa Palembang year 2012. The design of this research uses quantitative analytical survey with cross sectional approach. The population in this research is all the mothers who have a baby that come to at MTBS public health clinic of Padang Selasa Palembang on July 2-14 2012 that is 40 samples which is taken through accidental sampling. From the result of the research, there were 40 respondents, it is obtained that the result of a good knowledge of mothers that is 67.5%, positive attitudes of mothers that is 72.5% and the mothers who take prevention efforts of diarrhea that is 65.0%. From the result of bivariate analysis using chi-square test statistic on the variable of knowledge, it is obtained that p value=0.004 meaning that there is a significant correlation between knowledge and the prevention efforts of diarrhea by infants mother, and the variable of the attitude of mother with p value=0.007 meaning that there is a significant correlation between attitude of mother and the prevention efforts of diarrhea by infants mothers. Diare hingga kini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak dengan angka kejadian di Indonesia mencapai 195 per 1000 penduduk. Di Sumatera Selatan pada tahun 2010 angka kejadian diare menempati urutan kelima dengan proporsi 4,07% setelah ISPA dan demam berdarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap upaya pencegahan diare oleh ibu balita di Puskesmas Padang Selasa Palembang Tahun 2012. Desain Penelitian ini bersifat survey analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah semua ibu yang memiliki balita yang datang ke MTBS Puskesmas Padang Selasa Palembang, dan sampel yang diambil adalah semua ibu yang memiliki balita yang datang ke MTBS Puskesmas Padang Selasa Palembang pada tanggal 2-14 Juli 2012 sebanyak 40 sampel yang di ambil secara accidental sampling. Analisis yang digunakan pada penelitian menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap upaya pencegahan diare oleh ibu balita. Dari hasil penelitian terdapat 40 responden, didapatkan hasil pengetahuan ibu yang baik sebesar 67,5%, sikap ibu yang positif sebesar 72,5% dan ibu yang melakukan upaya pencegahan diare sebesar 65,0%. Melalui hasil analisis bivariat yang menggunakan uji statistic chi-square pada varibel pengetahuan didapatkan ρ value = 0,004 berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan upaya pencegahan diare oleh ibu balita dan pada variabel sikap ibu ρ value = 0,007 berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan upaya pencegahan diare oleh ibu balita.
HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2011 Indah Rahmadaniah
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.737 KB)

Abstract

Preterm labor is labor that occurs at 28-37 weeks gestation or weighing lahirn1000-2500 gram. Data taken from RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang July-August 2011 found that mothers of premature birth as many as 15 people. This study aims to determine the relationship of work and education of pregnant women with preterm labor incidence in RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang July-August 2011. This study is an analytical survey of research with Cross Sectional approach. The population in this study were all mothers in the maternity department of Dr. Mohammad Hoesin Palembang with samples of 30 respondents drawn from simple random sampling technique, data is processed in a univariate and bivariate analysis. Based on bivariate analysis using chi-square statistical test was found in mother's education variable with a value of p value (0.028) < (0.05) with α = 0.05, no significant relationship between education with the incidence of preterm labor. On the maternal employment variable with a value p value (0.009) < CSS(0.05) with α = 0.05, no significant relationship between employment with the incidence of preterm labor. Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan 28-37 minggu atau dengan berat badan lahir 1000-2500 gram. Data yang diambil dari RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Juli-Agustus 2011 didapatkan ibu yang bersalin prematur sebanyak 15 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pekerjaan dan pendidikan ibu hamil dengan kejadian persalinan prematur di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Juli-Agustus 2011. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dengan sampel 30 responden yang diambil dari teknik simple random sampling, data diolah secara analisis univariat dan bivariat. Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square didapatkan pada variabel pendidikan ibu dengan nilai p value (0,028) < (0,05) dengan α = 0,05, ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan kejadian persalinan prematur. Pada variabel pekerjaan ibu dengan nilai p value (0,009) < (0,05) dengan α = 0,05, ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kejadian persalinan prematur.
HUBUNGAN UMUR DAN PENDIDIKAN DENGAN PEREKLAMSIA BERAT DI RUMAH SAKIT MUHAMAMMADIYAH PALEMBANG Rara Inggarsih
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.883 KB)

Abstract

According to data from the World Health Organization (WHO) In 2010, the incidence of severe preeclampsia ranged from 0.51%-38.4%. Based on data obtained from Muhammadiyah Hospital Palembang, there were 10.6% in 2010, 1n 2012 and 26.8% in economic factors. The formulation of the problem in this study was whether there were relationship among age and educational background with incidence of severe preeclampsia in giving-birth mother. This study aimed to determine the relationship among age and educational background with incidence of Severe preeclampsia in giving-birth mother. This study used a quantitative analytical method with cross sectional approach, by using simple random sampling technique in the sampling, which was mother who did labor and insruments was a check list with a sample of 334 respondents. The result showed that the incidence of preeclampsia was a check 77.4%, and mother who did not experience severe preeclampsia were 22.6%, and mothers at the high risk age were 58.1% and mother who did not experience life at risk were 32.1%, and there were 43.5% mother had higher education and 66.55 with low education. It was found out that there was a relationship between age and the incidence of severe preeclampsia with p value =0.03 and a significant relationship education and of severe preeclampsia with p value = 0.03. Menurut data World Health Organization (WHO) Pada tahun 2010 angka kejadian preeklampsia berat berkisar antara 0,51%-38,4%. Berdasarkan data yang yang di peroleh Rumah Sakit Muhammdiyah Palembang pada tahun 2010 (10,6%), pada tahun 2011 (12,2%), dan pada tahun 2012 (26,8%). Preeklamsia berat di pengaruhi faktor ibu, meliputi umur, pendidikan, faktor ekonomi.Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah terdapat hubungan umur dan pendidikan dengan kejadian preeklamsia berat pada ibu bersalin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur dan pendidikan dengan kejadian preeklampsia berat pada ibu bersalin. Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. dengan penarikan sample teknik simple random sampling, yaitu ibu yang melakukan persalinan dan instrument penelitian menggunakan chek list dengan jumlah sampel 334 responden.Hasil penelitian diperoleh kejadian preeklampsia sebesar (77,4%) yang tidak mengalami preeklampsia berat (22,6%) dan umur resiko tinggi (58,1) dan yang tidak mengalami umur yang beresiko (32,1) dan pendidikan tinggi (43,5%) dan (66,5) yang berpendidikan rendah Ditemukan ada hubungan umur dengan Kejadian preekalmpsia berat (p value = 0,03), dan ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan kejadian preeklampsia berat (ρ = 0,03)
HUBUNGAN PERSALINAN PREMATUR DAN PREEKLAMSI BERAT DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA IBU BERSALIN Ririn Anggraini
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.722 KB)

Abstract

The incidence oflow birth weightin Muhammadiyah Palembang Hospital from year to year is always in creased in 2010 (3.3%), in 2011(4.1%), while in 2012(4.4%), the incidence of weight low birth mother is influenced factors include age, education and employment. Formulation of the problemin this study whether there is a relationship of Preterm Laborand Preeclampsia weight with incidence of low birth weight on maternal. This study aims to determine the relationship of preterm labor and severe preeclampsia with low birth weight, maternal.This study uses a quantitative analytical method with cross sectional approach, the sampling is simple random sampling technique that mothers who do labor and research instrument using a check list, with a sample of 334 respondents.The results obtained by the incidence of low birth weight (64.1%), and are not experienced by low birth weight (35.9%) and that of preterm labor (56.6) and are not experiencing preterm labor (43 , 4), while the experience of severe preeclampsia (55.4%) and who are not experiencing severe preeclampsia at (44.6%). Found no association with the incidence of preterm labor Low birth weight (P value = 0.03), and no significant relationship between the incidence of severe preeclampsia with low birth weight (ρ = 0.01). Angka kejadian berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dari tahun ke tahun selalu meningkat pada tahun 2010 (3,3%), pada tahun 2011 (4,1%) sedangkan pada tahun 2012 (4,4%), kejadian berat badan lahir rendah salah satunya dipengaruhi faktor ibu meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah terdapat hubungan Persalinan Prematur dan Preeklampsia berat dengan kejadian berat badan lahir rendah pada ibu bersalin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persalinan prematur dan preeklampsia berat dengan berat badan lahir rendah pada ibu bersalin.Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan penarikan sampel secara teknik simple random sampling yaitu ibu yang melakukan persalinan dan instrument penelitian menggunakan chek list, dengan jumlah sampel 334 responden.Hasil penelitian diperoleh kejadian Berat badan lahir rendah sebesar (64,1%), dan yang tidak mengalami berat badan lahir rendah sebesar (35,9%) dan yang mengalami persalinan prematur sebesar (56,6) dan yang tidak mengalami persalinan prematur (43,4) sedangkan yang mengalami preeklampsia berat sebesar (55,4%) dan yang tidak mengalami preeclampsia berat sebesar (44,6%). Ditemukan ada hubungan persalinan prematur dengan Kejadian Berat badan lahir rendah (P value =0,03), dan ada hubungan yang signifikan antara preeklampsia berat dengan kejadian Berat badan lahir rendah (ρ = 0,01).
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PARITAS IBU TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATALCARE DI RUMAH BERSALIN CITRA PALEMBANG TAHUN 2014 Popy Apriyamti; Epriyanti Epriyanti
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.328 KB)

Abstract

Antenatal Standard of Care by WHO specified by 4 times visit during pregnancy, utilize to detect the happening of high risk and aim to to lessen mother mortality and watch situation of foetus.The formula research internal issue was " was there relation among parity and education to antenatal visit of care".The target to know the relation among parity and education to antenatal visit of care at Rumah Bersalin Citra Palembang in 2013.The research represented quantitative research which had the character of analytic with approach of and retrospectif of prospectif, where data concerning variable of dependent ( antenatal visit of care) and was independent ( parity and education). Population in this research all pregnant mother which did antenatal visit of incoming care to Rumah Bersalin Citra Palembang in 2013 and research sample counted 119 responder taken by random sampling, data analysis done by univariat and bivariate.The result of research through data analysis with statistical test of Chi-Square with computerization output the relation data having a meaning among education of mother with antenatal visit of care with Value p = 0,002 < α 0,05 and relation having a meaning of among parity with antenatal visit of care with value p = 0,002 < α 0,05.The conclusion of this research, that there was relation having a meaning among education of mother with antenatal visit of care and there was relation among parity with antenatal visit of care. The research suggestion can be seen from antenatal visit number of care at Rumah Bersalin Citra Palembang need to be defended so that antenatal visit of care remain to as according to standard and when needed improved. Standar Antenatal Care oleh WHO ditetapkan 4 kali kunjungan selama kehamilan, guna untuk mendeteksi terjadinya resiko tinggi dan bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu dan memantau keadaan janin.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan antara pendidikan dan paritas terhadap kunjungan antenatal care”.Tujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan paritas terhadap kunjungan antenatal care di Rumah Bersalin Citra Palembang tahun 2013.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik dengan pendekatan retrospektif dan prospektif, dimana data menyangkut variabel dependen (kunjungan antenatal care) dan independen (pendidikan dan paritas). Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care yang datang ke Rumah Bersalin Citra Palembang tahun 2013 dan sampel penelitian sebanyak 119 responden diambil secara random sampling, analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian melalui analisa data dengan uji statistik Chi-Square dengan komputerisasi menghasilkan data hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care dengan p Value = 0,002 < α 0,05 dan hubungan yang bermakna antara paritas dengan kunjungan antenatal care dengan p value = 0,002 < α 0,05.Kesimpulan penelitian ini, bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan kunjungan antenatal care dan ada hubungan antara paritas dengan kunjungan antenatal care. Saran penelitian dapat dilihat dari angka kunjungan antenatal care di Rumah Bersalin Citra Palembang perlu dipertahankan agar kunjungan antenatal care tetap sesuai dengan standar dan bila perlu ditingkatkan.
HUBUNGAN ANTARA UMUR, PARITAS DAN PENDIDIKAN DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DI BPS SORAYA PALEMBANG TAHUN 2014 Tiara Fatrin; Winda Sari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.876 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the relation of age, parity and education with the election of injectable contraception in BPS Soraya Palembang in 2014. The method that used was analytical survey with cross sectional approach. Population in this research was all women by using contraception in BPS Soraya at Januari 1- December 31 2014 that mounted 1225 respondents. Sampling was done by random sampling with systematic random sampling technique, that amounted 302 responden. From the univariate analysis showed that respondents who chose injectable contraceptive amounted to 229 respondents (74,8%), which has a low risk age 208 respondent (68,0%), and who has a low risk parity 218 respondents (71,2%), while education is low as many 157 respondents (51,3%). Whereas the result of Bivariate Analysis of Age variable was taken p value (0,025). For parity variable that was taken p value (0,044). And education variable in getting p value (0,043).which shows the p value <a (0,05). This shows significant correlation between age, parity and education by election of injectable contraception. For areas practice in expected to improve the quality of service especially in private midwifery practice in giving healt service, basically about family planning in order that achieve national family planning program that is qualified family. Salah satu upaya pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia adalah dengan program Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi. Program KB yang ditujukan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah dengan mengajak seluruh masyarakat pasangan usia subur untuk menjadi akseptor KB. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur, paritas dan pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi suntik di BPS Soraya Palembang tahun 2014. Metode yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memakai kontrasepsi di BPS Soraya pada bulan 1 Januari – 31 Desember 2014 yang berjumlah 1225 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cararandom sampling dengan tehnik systematic random sampling, dengan jumlah sampel 306 responden. Dari analisa univariat menunjukan bahwa responden yang memilih kontrasepsi suntik berjumlah 229 responden (74,8%), yang memiliki umur beresiko rendah 208 responden (68,0%), dan yang memiliki paritas resiko rendah 218 responden (71,2%), sedangkan pendidikan yang bersifat rendah sebanyak 157 responden (51,3%). Sedangkan hasil dari Analisa Bivariat variable umur di dapatkan p value (0,025). Untuk variable paritas di dapatkan p value (0,044). Dan variable pendidikan di dapatkan p value (0,043). Yang menunjukan p value< a (0,05). Hal ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara umur, paritas dan pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi suntik.Untuk lahan praktik di harapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya di bidan praktik swasta dengan lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama tentang Keluarga Berencana, agar tercapainya program KB Nasional yaitu keluarga berkualitas.
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, UMUR DAN PARITAS IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI AKDR DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2010 – 2011 Marchatus Soleha
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.619 KB)

Abstract

Family planning is one of the most basic preventive health services for women and primary. Declining birth rate have anything to do with the success of the national family planning. Based on data from the Health Center Trustees Palembang, the number of participants who use an IUD KB in the year 2010 - 2011 is (9.6%). The factors that affect fewer people using the IUD, among others, the factors age, knowledge, education, parity. The purpose of this study is to note the low selection of IUD contraception and Relationship Between Education, Age and Parity Mothers with IUD Contraception Election of Trustees at the health center Palembang Year 2010 to 2011. This research is a quantitative descriptive approach "retrospective survey" means a research study is looking back (looking back) This research will look for the relationship between education, age, parity with the mother's desire to use a contraceptive IUD. The population of this research is all the Mothers who become acceptors of family planning acceptors except MOP, and samples were taken. In random sampling, data analysis carried out univariate and bivariate. Research results through statistical data analysis with Chi-Square test with the computerization of data manghasilkan a significant association between education with the selection of an IUD contraceptive denagan ρ value 0.026, a <0.05, and a significant association between age of the selection of an IUD contraceptive denagan value ρ 0.000, a <0.05, a significant association between parity with the selection of an IUD contraceptive denagan ρ value 0.000, a <0.05. Keluarga Berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif paling dasar dan utama bagi wanita. Penurunan angka kelahiran ada kaitannya dengan suksesnya KB Nasional. Berdasarkan data di Puskesmas Pembina Palembang, jumlah peserta KB yang memakai AKDR pada tahun 2010 - 2011 adalah (9,6%). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat sedikit menggunakan AKDR antara lain faktor umur, pengetahuan, pendidikan, paritas.Tujuan Untuk diketahui rendahnya pemilihan alat kontrasepsi AKDR dan Hubungan Antara Pendidikan, Umur dan Paritas Ibu dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi AKDR di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2010 – 2011. Penelitian ini merupakan penelitian yang kuantitatifyang bersifat deskriptif dengan pendekatan “survei retrospektif” Pada penelitian ini akan dicari hubungan antara pendidikan, umur, paritas dengan keinginan ibu untuk menggunakan kontrasepsi AKDR. Populasi dari penelitian ini yaitu semua Ibu yang menjadi akseptor KB kecuali akseptor MOP, dan sampel diambil. Secara random sampling, analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian melalui analisa data dengan uji statistik Chi-Square dengan komputerisasi manghasilkan data hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pemilihan alat kontrasepsi AKDR denagan value 0,026, dan hubungan yang bermakna antara umur dengan pemilihan alat kontrasepsi AKDR denagan value 0,000, , hubungan yang bermakna antara paritas dengan pemilihan alat kontrasepsi AKDR denagan value 0,000, .

Page 4 of 21 | Total Record : 205