cover
Contact Name
Aria Gusti
Contact Email
ariagusti@ph.unand.ac.id
Phone
+6282173932705
Journal Mail Official
editor.jk3l@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas Jalan Kampus Unand Limau Manis Padang 25613
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Published by Universitas Andalas
ISSN : -     EISSN : 27764133     DOI : 10.25077/jk3l
Core Subject : Health,
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) adalah Jurnal ilmiah yang didirikan dan dikelola oleh bagian Keselamatan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan (K3/Kesling), Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas sejak tahun 2020. Terbit dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember (e-ISSN: 2776-4133). Sesuai namanya, Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) menerima naskah dalam tema umum : 1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2. Kesehatan Lingkungan. 3. Epidemiologi Lingkungan 4. Epidemiologi Kesehatan Kerja
Articles 86 Documents
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Kebijakan Warga Zona Merah Kota Padang Terhadap Ancaman Bencana Gempa Bumi Fitriyani Fitriyani; Kurnia Saputri; Novia Wirna Putri
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.379 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.1.11-22.2021

Abstract

Abstrak Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, yaitu lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat. Kota Padang merupakan salah satu daerah pada pesisir pantai Sumatera Barat yang memiliki risiko tinggi terkena bencana alam gempa bumi dan tsunami. Hal ini disebabkan oleh kondisi fisik wilayah yang berada pada pesisir pantai yang memiliki zona tumbukan aktif lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, dekat dengan zona patahan Mentawai dan sesar semangko. Namun, kondisi saat ini terutama pada zona merah Kota Padang dalam menghadapi ancaman gempa ini belum memadai serta diperparah dengan sebagian besar penduduk bermukim pada zona ini, yaitu sebanyak 65%, dan Zona ini juga merupakan pusat ekonomi, dagang, pusat pemerintahan, dan pusat pendidikan kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional study) dan dilakukan di wilayah zona merah Kota Padang yaitu Kecamatan Padang Barat, Padang Utara, dan Kecamatan Nanggalo pada bulan Februari sampai dengan Juli tahun 2020 dengan menggunakan aplikasi google form. Jumlah populasi penelitian ini adalah 179.214 orang. Jumlah sample yang dibutuhkan adalah 96 orang. Pengolahan data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden telah memiliki pengetahuan terkait ancaman gempa bumi yang tinggi, yaitu 67%. Namun masih terdapat 33% responden berpengetahuan rendah. Sikap yang ditunjukkan responden terhadap ancaman gempa bumi, yaitu 42,5% responden bersikap negative dan 57,5% sisanya bersikap positif. Selanjutnya, dari sisi kebijakan yang dibuat dan disepakati oleh warga zona merah kota Padang didapatkan 45,3% kebijakan kurang baik dan 54,7% kebijakan baik. Diharapkan masyarakat agar dapat meluangkan waktunya untuk mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh pemerintah atau pihak yang berwenang, seperti yang diadakan oleh Kelompok Siaga Bencana (KSB).
Analisis Faktor Risiko Kelelahan Pekerjaan dan Non-Pekerjaan pada Ibu Hamil Haris Muzakir; Prihayati Prihayati; Cornelis Novianus
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.072 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.1.46-54.2021

Abstract

Kehamilan mengakibatkan perubahan psikologis, emosional dan fisik sehingga wanita mengalami dampak kelelahan, mulai dari kelelahan ringan hingga kelelahan yang parah. Kelelahan akan memberikan dampak pada produktivitas bagi ibu hamil yang bekerja, baik itu dampak jangka pendek dan juga jangka panjang. Faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan pada ibu hamil yang bekerja, yaitu kurangnya pola istirahat serta kualitas tidur yang buruk. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross-sectional. Terdapat 100 responden dari Praktik Bidan Mandiri di Cempaka Putih, Jakarta Pusat sebagai sampel penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: Responden yang mengalami kelelahan sebanyak 56 dan yang tidak mengalami kelelahan sebanyak 44. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan trimester kehamilan dengan (P<0,003), antara waktu kerja (P<0.002), antara kuantitas tidur (P<0.007) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan dengan waktu istirahat (P<0.101). Untuk menurunkan risiko kelelahan, ibu hamil sebaiknya tidak bekerja melebihi dari delapan jam dan perusahaan dapat mengurangi beban kerja bagi ibu hamil.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pelaporan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Bagian Produksi PT. X Tahun 2020 Yemima Irawanti; Cornelis Novianus; Arif Setyawan
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.736 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.1.55-63.2021

Abstract

Masih kurangnya kesadaran pekerja dalam pelaksanaan pelaporan kecelakaan kerja dapat menghambat praktik keselamatan kerja diperusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaporan kecelakaan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Faktor-faktor yang diteliti adalah faktor internal (usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, sikap, riwayat cidera, unsafe action) dan faktor eksternal (dukungan rekan kerja, dukungan atasan, punishment, dan unsafe condition). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pekerja bagian produksi yang berjumlah 193 pekerja dan sampel penelitian ini berjumlah 143 pekerja. Penentuan sampel dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa pekerja dengan pelaporan kecelakaan kerja yang baik sebanyak 67,1%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada 9 variabel yang berhubungan dengan pelaporan kecelakaan kerja yaitu variabel usia (Pvalue 0,021), jenis kelamin (Pvalue 0,009), pendidikan (Pvalue 0,030), pengetahuan (Pvalue 0,000), unsafe action (Pvalue 0,035), dukungan rekan kerja (Pvalue 0,016), dukungan atasan (Pvalue 0,002), punishment (Pvalue 0,037), dan unsafe condition (Pvalue 0,035). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan riwayat cidera, sikap, dan masa kerja dengan (Pvalue > 0,05).
Analisis Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pertambangan Batubara Iqbal Muhamad; Ade Kamaludin
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.562 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.1.64-70.2021

Abstract

Pertambangan batu bara adalah proses pencarian batu bara dari tanah. Kegiatan pertambangan meliputi pembersihan lahan, pengupasan tanah penutup, penggalian, pemuatan, pengapalan dan reklamasi. Dalam melaksanakan kegiatan penambangan, sering terjadi kecelakaan. Terciptanya kondisi kerja yang tidak aman disebabkan oleh keadaan lapangan yang berbahaya dan tindakan kerja yang tidak aman serta mengabaikan keselamatan. Berdasarkan hal tersebut sering terjadi kecelakaan kerja hingga mengakibatkan kematian. Review ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kecelakaan kerja di pertambangan batu bara agar perusahaan dan pekerja dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja. Artikel penelitian dicari dengan kata kunci tertentu pada tahun 2013-2021. Terdapat 2 artikel yang memenuhi kriteria dari 12 artikel yang diperoleh dari hasil pencarian. Hasil dari tinjauan sistematis menunjukan bahwa faktor penyebab dominan adalah tindakan tidak aman (Unsafe act) dimana pada PT Semen Padang jumlah kecelakaan akibat unsafe act adalah 80% sedangkan pada PT ANM adalah 54,55%. Tindakan tidak aman dapat dipengaruhi oleh usia pekerja, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan.
Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Indonesia (Studi Literatur) Siti Hasanah; Sarah Handayani; Ikhwan Ridha Wilti
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.653 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.2.83-94.2021

Abstract

Stunting merupakan suatu keadaan yang menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan terjadi sejak bayi dalam kandungan sampai bayi dilahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur. Literatur yang diulas diperoleh dari penelusuran artikel penelitian-penelitian ilmiah dari rentang tahun 2014-2019 dengan menggunakan database Google Scholar, PubMed Central, dan Biomel Central. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Penelitian ini dilakukan antara bulan Juni hingga Agustus 2020. Berdasarkan penelusuran judul dan abstrak didapatkan 76 artikel namun hanya 20 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil telaah terhadap literatur terdapat hubungan signifikan antara variabel sumber air bersih, akses sanitasi, pengelolaan limbah rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, kejadian diare dan kejadian ISPA dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Kata Kunci : Balita, Indonesia, Sanitasi Lingkungan, Stunting
Waktu Kontak Ozon Dalam Penurunan Angka Lempeng Total Bakteri (Alt) Pada Alat Makan Di Kantin Pt. X Textile Cimahi Ade Kamaludin; Neneng Yetty Hanurawaty; Yosephina Ardiani Septiati
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.234 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.2.95-104.2021

Abstract

Ozon merupakan sebuah molekul gas yang terdiri dari tiga buah atom oksigen. Ozon merupakan gas yang tak hampir tidak larut dalam air (0,03 mg/100ml) pada suhu 20oC, berdekomposisi menjadi oksigen dalam waktu singkat, dan efektif dalam pendispersian untuk aktivitas anti mikroba.2 Alat makan yang disediakan oleh PT. X Textile Cimahi berupa piring. Hasil pemeriksaan laboratorium, didapatkan hasil pemeriksaan angka lempeng total bakteri pada alat makan piring pertama dan keduan yaitu 18 dan 21 koloni/cm2 luas permukaan alat makan. Jenis penelitian adalah eksperimen. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah posttest with control. Rata-rata bakteri pada kontrol adalah 3813 koloni/cm2 luas permukaan alat makan, rata-rata bakteri pada perlakuan waktu kontak 10 menit adalah 8 koloni/cm2 luas permukaan alat makan, dan 2 koloni/cm2 luas permukaan alat makan pada perlakuan waktu kontak 15 menit. Produktivitas generator ozon dengan waktu 15 menit adalah 0,012 g/jam dan selama 10 menit, yaitu 0,012 – 0,013 g/jam. Pemeriksaan residu ozon pada piring selama 10 menit dan 15 menit adalah 0 ppm. Uji non-parametrik menggunakan uji wilcoxon. Nilai signifikasi (P value) bernilai 0,029 < dari 0,05 sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat hubungan perbedaan waktu kontak ozon selama 10 menit dan perlakuan 15 menit. Waktu yang paling efektif adalah 15 menit. Saran peneliti adalah konsentrasi ozon 0,4 mg/l atau 0,4 ppm, untuk penelitian lebih lanjut disarankan konsentrasi ozon dapat ditingkatkan kembali lebih dari 0,4 ppm, namun harus memperhatikan toksisitas ozon.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sanitasi Lingkungan Masyarakat Di Rural Area Dan Urban Area Di Provinsi Sumatera Barat 2020 Aulia Rahman; Fea Firdani; Defriman Djafri; Nur Intan Rahmi Andafia
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.225 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.2.119-128.2021

Abstract

Hampir 25 juta penduduk di Indonesia belum menggunakan toilet. Selain itu, akses air bersih pada penduduk Indonesia juga masih belum baik pada sebagian besar wilayah. Provinsi Sumatera Barat menempati urutan ketiga dalam daftar provinsi dengan kondisi sanitasi terburuk di Indonesia. Salah satu daerah yang paling buruk tingkat sanitasinya beberapa tahun terakhir adalah Kabupaten Padang Pariaman. Sementara, area di sebelahnya yaitu Kota Pariaman, tercatat sebagai salah satu daerah dengan sanitasi terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apa saja faktor yang berhubungan dengan sanitasi lingkungan masyarakat di kedua area. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sebanyak 100 orang dari Kabupaten Padang Pariaman (Rural Area) dan 100 orang dari Kota Pariaman (Urban Area) menjadi respoden dalam penelitian Ini. Penelitian ini berlangsung dari Maret-Oktober 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan masyarakat dengan variabel pengetahuan, kepemilikan jamban, sumber air bersih dan dukungan pemerintah pada kedua area (p-value < 0,05). Sedangkan variabel tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan sanitasi lingkungan masyarakat di kedua area (p-value > 0,05). Disarankan kepada pemerintah, bekerjasama dengan instansi lain seperti Puskesmas, Bappeda, Dinas PU dan lain-lain untuk terus meningkatkan upaya perbaikan cakupan sanitasi di wilayah kerja masing-masing
Analisis Risiko Pajanan Gas Karbon Monoksida (CO) pada Pedagang di Sepanjang Jalan Depan Pasar Bandar Buat Kota Padang Tahun 2021 Sulthan Alvin Faiz; Fea Firdani; Septia Pristi Rahmah
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.616 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.2.71-82.2021

Abstract

Jalan Bandar Buat merupakan jalan yang memiliki aktivitas kendaraan padat karena penghubung antarkota, memiliki pasar, dan SPBU. Hal ini berpotensi menyumbangkan gas CO dari kendaraan kepada pedagang toko di tepi jalan tersebut. Pengukuran konsentrasi CO disekitar Jalan Bandar Buat tahun 2019 adalah 2.549,9 µg/Nm3. Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat risiko pajanan CO terhadap pedagang yang berjualan di sepanjang jalan depan pasar Bandar Buat Kota Padang Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode ARKL. Penelitian dilaksanakan pada November 2020-April 2021 dengan populasi pedagang 221 orang dan sampel 67 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling dan sampel udara diambil pada tiga titik pengukuran menggunakan impinger. Jumlah kendaraan hari “balai” dan biasa sebesar 19.726 dan 15.221, total beban polutan 428.016,4 g/km dan 324.069 g/km. Rerata suhu pada kedua hari penelitian sebesar 33,36oC dan 36,23oC menunjukkan dampak CO di udara ambient. Nilai RQ realtime maupun lifetime masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan. Pengukuran konsentrasi CO tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi populasi berisiko. Suhu di lokasi pengukuran berada diatas suhu normal sebagai efek CO. Pertambahan penduduk, kendaraan, dan industri menjadi ancaman 30 tahun kedepan. Diharapkan pemerintah dan masyarakat mengurangi kadar CO dengan penanaman vegetasi dan pengaturan shift kerja.
Kepatuhan Depot Air Minum Di Kota Pariaman Terhadap Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 Fikria Hazimah; Putri Nilam Sari; Trisfa Augia
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.452 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.2.105-118.2021

Abstract

Kota Pariaman telah menerbitkan Perda Nomor 9 Tahun 2015 tentang Izin Usaha Depot Air Minum dengan tujuan sebagai dasar hukum melakukan pengawasan agar kualitas air yang diproduksi terjaga. Namun berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pariaman Tahun 2021 diketahui sebanyak 65% air olahan tersebut tidak memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan (peraturan daerah) tentang izin usaha depot air minum di Kota Pariaman. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampel 58 pemilik/pengelola depot air minum dengan teknik total sampling. Pengambilan data melalui wawancara dan observasi. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Setelah dilakukan analisis dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan regulasi (peraturan daerah) tentang izin usaha depot air minum yaitu pengetahuan (p = 0,000), sikap (p = 0,009), higiene dan sanitasi (p = 0,000), pembinaan (0,000) dan pengawasan (p = 0,000). Kepatuhan pemilik/pengelola depot air minum terhadap Perda Nomor 9 Tahun 2015 dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, higiene sanitasi, pembinaan dan pengawasan. Diharapkan Dinas Kesehatan Kota Pariaman meningkatkan kegiatan penyuluhan, pelatihan higiene sanitasi, pembinaan dan pengawasan terkait Perda, serta pengurusan izin usaha depot air minum. Disamping itu perlu melibatkan asosiasi depot air minum yang ada
Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Kerja Pada Pekerja Industri Tekstil Di Indonesia: Review Annisa Agustin; Taufiq Ihsan; Resti Ayu Lestari
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.038 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.2.138-151.2021

Abstract

Secara global kelelahan kerja memberikan kontribusi sebesar 50% terhadap kecelakaan kerja. Hal yang sama dapat terjadi pada industri tekstil di Indonesia. Hal ini karena industri tekstil masih menggunakan aktivitas fisik dan penggunaan mesin-mesin produksi yang menimbulkan kebisingan. Pada unit spinning dan weaving merupakan pekerjaan yang monoton, yang dapat memicu kelelahan kerja. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh faktor internal seperti usia, kalitas tidur, status gizi dan jenis kelamin sedangkan faktor eksternal seperti masa kerja, stres kerja, shift kerja, beban kerja dan lingkungan kerja fisik. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kelelahan kerja serta merumuskan upaya perbaikan untuk mereduksi kecelakaan kerja berdasarkan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja. Penelitian ini bersifat kajian literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan 10 jurnal terkait faktor – faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja pada pekerja industri tekstil di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja pada faktor internal adalah usia dan kualitas tidur. Pada faktor eksternal ada pengaruh dari masa kerja, shift kerja, stres kerja dan lingkungan kerja fisik. Faktor internal yang paling berpengaruh adalah usia (33,3%) dan faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah lingkungan kerja fisik (57,12%). Sedangkan, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kelelahan kerja pada industri tekstil di Indonesia termasuk kategori kelelahan kerja ringan hingga kelelahan kerja berat, mayoritas termasuk kategori ringan