cover
Contact Name
Fauji Nurdin
Contact Email
kangdensus88@gmail.com
Phone
+6285348484588
Journal Mail Official
dinamikakesehatan@gmail.com
Editorial Address
LPPM UNiversitas Sari Mulia Gedung D Lantai 1 JL. Pramuka No. 02 Banjarmasin Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Published by Universitas Sari Mulia
ISSN : 20863454     EISSN : 25494058     DOI : https://doi.org/10.33859/dksm
Core Subject : Health, Education,
The Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan keperawatan is a peer-reviewed, open-access journal, disseminating the highest quality research in the field relevant to midwifery and nursing in the form of meta-analyses, research results, literature studies, clinical practice, and case reports/case, reports. The focus and coverage of the Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatanl includes: Maternal Health - Midwifery / Midwifery - Pregnancy / Pregnancy - Antenatal care - Labor - Postpartum / Post Partum - Child Health / Child Health (Neonates, Babies, Children under five years old and Pre-school Children) - Family planning - Reproductive Health / Reproduction Health - Adolescent Reproductive Health / Adolescent Health - Between and Pre-Conception Period - Pre Menopause Health / Pre Menopause - Elderly Health - Women of childbearing age - Midwifery community - Family planning - Reproduction health - Emergency Nursing - Maternity Nursing - Mental health Nursing - Nursing Soul - Medical surgery Nursing - Community Nursing
Articles 661 Documents
FAKTOR PSIKOLOGI KLIEN MEMILIH RUMAH SAKIT SARI MULIA SEBAGAI PELAYANAN RAWAT INAP Mohammad Basit; Sukarlan Sukarlan; Devi Lusiana
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.339 KB)

Abstract

Latar Belakang : Faktor psikologi merupakan faktor internal konsumen yang sangat penting untuk diketahui manajemen rumah sakit karena rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berorentiasi pada konsumen, sehingga perlu untuk selalu berinteraksi terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor ini timbul dari dalam diri konsumen itu sendiri yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap konsumen akan layanan rumah sakit yang dimanfaatkanTujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor psikologi klien memilih Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin menjadi tujuan pelayanan rawat inapMetode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan sample Accidental Sampling. Sampel terdiri dari 20 klien rawat inap dengan kriteria yang telah ditentukan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner lalu kemudian di analisis menggunakan pearson product momentHasil : Hasil menunjukkan jika faktor psikologi klien berupa motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap klien memilih rumah sakit sari mulia banjarmasin menjadi tujuan pelayanan rawat inap sebesar 90% termasuk dalam kategori baik.Kesimpulan : Faktor psikologi seperti motivasi, persepsi, pembelajaran sikap dan keyakinan sangat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan klien memilih rumah sakit sari mulia banjarmasin menjadi tujuan pelayanan rawat inap.Kata Kunci : Motivasi, Persepsi, pembelajaran dan sikap serta keyakinan.
Pengaruh Rangsangan Puting Susu Pada Ibu Bersalin terhadap Lama Kala II Persalinan Di BPM M Yayu Puji Rahayu; Sismeri Dona
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.909 KB)

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Salah satu indikator derajat kesehatan dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI). Salah satu penyebab Kematian seorang dalam persalinan. World Health Organization memperkirakan 800 ibu meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Kematian ibu saat melahirkan terjadi karena komplikasi dalam persalinan yang salah satu penyebabnya adalah Kala II dalam persalinan yang berlangsung lama.  Kala II yang berlangsung lama disebabkan oleh antara lain: pertama power  (kekuatan ibu untuk meneran) disebut  pula  kelainan  tenaga  (kelainan  his) yaitu his yang tidak normal dalam pembukaan atau sifatnya menyebabkan rintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan, sehingga mengalami keterlambatan  dan  kemacetan.  Salah satu cara untuk mempertahankan kontraksi uterus adalah dengan memperikan rangsangan puting susu pada saat kala II sehingga kontraksi uterus dapat dipertahankan.Metode : Penelitian ini menggunakan metode Pre Eksperimental dengan desain “intact-Group Comparison” desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk melihat lama persalinan, penulisan ini dibagi dua yaitu kelompok untuk eksperimen. Sampel dalam penelitian ini 30 orang ibu bersalin normal dengan teknik non probability sampling dengan consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan Uji Mann-Whitney U.Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 15 ibu bersalin yang tidak mendapatkan rangsangan puting susu mengalami kala II lama sebanyak 10 orang (66,7%) dan 5 orang (33,3%) yang mengalami persalinan kala II normal sedangkan dari 15 orang ibu yang diberikan rangsangan puting susu mengalami kala II yang cepat yaitu sebanyak 15 orang (100%). Dengan hasil  Uji Mann-Whitney U. Yang didapatkan bahwa ρ=0,000 jadi ρ α : 0.05 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh rangsangan puting susu pada ibu bersalin terhadap lama kala II di BPM Maria Olfah. Kata kunci: Rangsangan Puting susu, Pre Eksperimen, Kala II Lama ABSTRACKBackground: One indicator of health status is seen from the Maternal Mortality Rate (MMR). One of the causes of a person's death in labor. The World Health Organization estimates that 800 mothers die every day due to complications from pregnancy and the birth process. Maternal mortality during childbirth occurs because of complications in labor, one of which is Prolonge labor. Prolonge labor is caused by, among others: first power (the power of the mother to call) also called energy abnormalities (abnormalities), namely his abnormal opening or causes the obstacle on the birth canal which is common in every labor, so that the delay and congestion. One way to maintain uterine contractions is to provide nipple stimulation during second stage so that uterine contractions can be maintainedMethod: This study used the Pre-Experimental method with the design of "intact-Group Comparison" design. There was one group that was used to see the length of labor, this writing was divided into two groups, namely for the experiment. The sample in this study were 30 normal labor mothers with non-probability sampling techniques with consecutive sampling. Data were analyzed using the Mann-Whitney U TestResults: The results of the study showed that of the 15 normal labor mothers who did not get nipple stimulation, there were 10 people in the second stage (66.7%) and 5 people (33.3%) who experienced normal second stage labour while those of the 15 mothers who had given nipple stimulation experiencing rapid second stage as many as 15 people (100%). With the Mann-Whitney U Test results. It was found that ρ = 0,000 so ρ α: 0.05 which indicates that there is an effect of nipple stimulation on normal second stage labour Keywords: Nipple stimulation, Pre-experiment, Prolonge Labor
GAMBARAN PENGETAHUAN TENAGA PARAMEDIS TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT SARI MULIA BANJARMASIN Anggrita Sari; Norhidayah Norhidayah; Noorsidah Noorsidah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.429 KB)

Abstract

Latar Belakang. Berdasarkan SDKI tahun 2007 Angka Kematian bayi Indonesia adalah 35kematian per 1000 kelahiran hidup, menurut hasil Riset Kesehatan Dasar penyebab kematianbayi baru lahir 0-6 hari adalah gangguan pernapasan 36,9 %, prematuritas 32,4 %, sepsis 12 %,hipotermi 6,8 % dan kelainan darah / ikterus 6,6 % dan lain- lain. Di Kal-sel AKB adalah 39 per1000 kelahiran hidup sedangkan penyebabnya adalah asfiksia (27 %), BBLR (29 %), IUFD(26%), ISPA (19%).Tujuan Penelitian mengidentifikasi pengetahuan Tenaga Paramedis Tentang Perawatan BayiBaru Lahir.Metode Penelitian. Menggunakan metode deskriptif dengan teknik sampling jenuh yaitu totalkeseluruhan tenaga paramedis yang ada di ruang bayi rumah sakit Sari Mulia berjumlah 12orang.Hasil penelitian didapatkan pengetahuan tentang Perawatan Bayi Baru Lahir yangberpengetahuan baik berjumlah 8 orang (66.7 %) dan yang berpengetahuan cukup sebesar 4orang (33.3%).Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan, Pengetahuan Tenaga Paramedis yang bekerja diRumah Sakit Sari Mulia Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir adalah baik. Saran untukTenaga Paramedis menambah pelatihan dan meningkatkan pengetahuan Tenaga Paramedisdalam pelayanan perawatan bayi baru lahir agar mutu pelayanan menjadi lebih baik lagi.Kata Kunci : Pengetahuan, Tenaga Paramedis, Perawatan Bayi Baru Lahir.
HUBUNGAN KOMUNIKASI BIDAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN ANC DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN UTARA Fadhiyah Noor Anisa; Istiqamah Istiqamah; Ayu Amalia Futri
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.088 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kualitas sumber daya manusia dan kualitas kehidupan. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat. Puskesmas Sei Jingah pada tahun 2012 cakupan K1 sebesar 70,8% dan K4 sebesar 80,3%, telah terjadi penurunan dari K1 ke K4 sebesar 28,3%. Pada tahun 2013 cakupan K1 sebesar 83,2% dan K4 sebesar 70,5%, terjadi penurunan sebesar 30% dan pada tahun 2014 cakupan K1 sebesar 87,09% dan K4 sebesar 73,93% terjadi penurunan sebesar 30,16%.Tujuan: Mengetahui hubungan antara komunikasi bidan dengan tingkat kepuasan ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan ANC di Puskesmas Sei Jingah Banjarmasin Utara.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah semua ibu hamil yang melakukan kunjungan ulang di Puskesmas Sei Jingah. Sampel sebagian dari populasi yang berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dengan metode kuesioner dan dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan taraf signifikan 95% (0,05).Hasil: Dari hasil penelitian komunikasi bidan dengan ibu hamil sebagian besar sangat baik berjumlah 28 orang (93,4%), sebanyak 21 orang (70,00%) menyatakan sangat puas dan hasil analisis statistic dengan uji rank Spearman tidak ada hubungan kemaknaan antara komunikasi bidan dengan tingkat kepuasan ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan ANC di Puskesmas Sei Jingah Banjarmasin tahun 2015 (p = 0,358).Kata Kunci : komunikasi, kepuasan, ibu hamil, pelayanan ANC
Pengaruh Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Teluk Tiram Banjarmasin Dewi Pusparani Sinambela; Putri Vidiasari Darsono; Nurul Hidayah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.21 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i1.435

Abstract

Latar Belakang: Kejadian stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pemberian ASI yang kurang dari 6 bulan dapat meningkatkan risiko kejadian stunting. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin penderita stunting pada tahun 2017 yaitu 12,60%, tertinggi adalah di wilayah kerja puskesmas Teluk Tiram Banjarmasin yaitu 1,43 %.Tujuan: menganalisis hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Teluk Tiram Kota Banjarmasin.Metode: Jenis penelitian ini menggunakan penelitian survei analitik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara langsung dengan orang tua balita menggunakan checklist. Data hasil penelitian dianalisis bivariat menggunakan uji chi square untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas yaitu pemberian ASI eksklusif dengan variabel terkait yaitu kejadian stunting. dengan tingkat kemaknaan p 0,05.Hasil: Hasil penelitian diketahui Balita yang tidak ASI Eksklusif tidak mengalami Stunting yaitu 8 balita dan tidak ASI Eksklusif mengalami Stunting yaitu 58 balita. Balita yang ASI Eksklusif tidak mengalami stunting yaitu 20 balita dan balita yang di beri ASI Eksklusif yang mengalami stunting ada 2 balita menggunakan uji chi square menunjukkan nilai p= 0,00 yang berarti ASI eksklusif merupakan salah satu faktor terjadinya stunting pada balita.Simpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita Kata Kunci: ASI Eksklusif, Balita, Stunting The Influence Of The History Of Children Exclusive Breastfeeding  In The Region Teluk Tiram Public Health Care  Banjarmasin Abstract Background: Stunting are influenced by several factors, one of which is breastfeeding less than 6 months can increase the risk of stunting. Based on data from the Banjarmasin City Health Office, stunting patients in 2017 were 12.60%, the highest was in the working area of the Banjarmasin Tiram Health Center, which was 1.43%.Objective: To analyzed the relationship of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in infants at the Teluk Tiram Health Center in Banjarmasin.Method: This type of research uses analytic survey research. The data collection technique in this study was direct interviews with parents of children using a checklist. Data from the study were analyzed by bivariate using the chi square test to determine whether there was a relationship between the independent variables namely exclusive breastfeeding and related variables, namely the incidence of stunting. with a significance level of p 0.05.Results: The results of the study revealed that toddlers who did not have exclusive breastfeeding did not experience stunting, namely 8 toddlers and not exclusive breastfeeding experienced Stunting, 58 toddlers. Toddlers with exclusive breastfeeding did not experience stunting, namely 20 toddlers and toddlers who were given exclusive breastfeeding who had stunting, there were 2 toddlers using the chi square test showing p = 0.00 which means exclusive breastfeeding is one factor in stunting in infantsConclusion: There is a significant difference between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in infants Keywords: Exclusive Breastfeeding, I, Stunting
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENATALAKSANAAN DEMAM ANAK MENGGUNAKAN TERAPI KOMPLEMENTER DAUN KEMBANG SEPATU (HIBISCUS ROSA-SINENSIS) DI UPTD PUSKESMAS KAYON PALANGKA RAYA Mariaty A. Sangkai; Dian Mitra Mitra D. Silalahi; Lisna Watie
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.224 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya ditujukan untuk mempengaruhi orang atau mereka agar berperilaku sesuai dengan nilai kesehatan. Pengetahuan merupakan sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami organisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru. Demam merupakan peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal. Banyak orang tua yang belum mengetahui manfaat dari daun kembang sepatu. Daun Kembang Sepatu merupakan salah satu alternatif terapi komplementer, daun yang berlendir mengandung bahan bioaktif yang dapat menurunkan suhu tubuh akibat demam (antipiretik).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang penatalaksanaan demam anak menggunakan terapikomplementer daun kembang sepatu di UPTD Puskesmas Kayon Palangka Raya.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah pra eksperiment dengan rancangan One group pre post test design. Teknik sampling yang digunakan yaitu Nonprobability dengan menggunakan Purposive sampling, dengan sampel 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian data dianalisa menggunakan uji wilcoxon.Hasil: Hasil analisa pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang penatalaksanaan demam anak menggunakan terapi komplementer daun kembang sepatu di UPTD Puskesmas Kayon Palangka Raya, tingkat pengetahuan pre test dan post test didapatkan signifikansi diperoleh sig. (2-tailed) 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa p value α (0.000 0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan.Simpulan: Diharapakan adanya peran serta petugas kesehatan dalam memberikan informasi kesehatan tentang terapi komplementer daun kembang sepatu, selain dari penggunaan obat generik yang diberikan pada orang tua yang memiliki anak demam.Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Tingkat Pengetahuan, Daun Kembang Sepatu
Hubungan Kesiapan Keluarga Menerima Klien Dengan Gangguan Jiwa Terhadap Angka Kekambuhan Pada Klien Gangguan Jiwa Di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Tahun 2018 Muhammad Saputra
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.206 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i2.506

Abstract

Latar belakang : Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Klien gangguan jiwa dicirikan dengan siklus kekambuhan yang mencapai 60-75% dari keseluruhan penderita. Kekambuhan klien masih tinggi dapat dipengaruhi faktor kesiapan keluarga dalam menerima klien gangguan jiwa.Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesiapan keluarga menerima klien dengan gangguan jiwa terhadap angka kekambuhan pada klien gangguan jiwa di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang LihumMetode penelitian :  analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh keluarga (keluarga inti) klien gangguan jiwa di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum yang berjumlah 1.751 orang. Sampel sebagian dari populasi sebanyak 97 orang dengan teknik pengambilan puposive sampling. Analisis data melalui uji Spearman Rank dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian Didapatkan keluarga klien gangguan jiwa sebagian besar siap dalam menerima klien gangguan jiwa sebanyak 77 orang (79,4%) dan angka kekambuhan klien gangguan jiwa sebagian besar kategori sedang sebanyak 65 orang (67%). Ada hubungan kesiapan keluarga dalam menerima klien dengan angka kekambuhan pada klien gangguan jiwa di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan (p value = 0,000; r = 0,744).Saran : rumah sakit hendaknya memberikan sosialisasi misalnya melalui kegiatan peningkatan home visite kepada keluarga pasien untuk meningkatkan kesiapan keluarga untuk menerima klien. Kata Kunci : Angka Kekambuhan, Kesiapan Menerima Klien.Background : Mental disorders is one of the problems of public health in Indonesia. The mental impairment client is characterized by a relapse cycle that reaches 60-75% of the sufferer. Client relapse is still high can be influenced by family readiness factor in receiving the client's mental disorders.Research objectives : PEnelitian aims to know the family readiness relationship to receive clients with a mental impairment on the number of relapse in Mental disorders in the clinic of mental illness in Sambang LihumResearch method :       cross sectional analytic. Population is the whole family (core family) of the clients of mental disorders in the polyclinic of the Sambang Lihum psychiatric hospital amounting to 1,751 people. Samples of a portion of the population of 97 people    with        puposive    samplingtechniques. Analysis of data by Test  Spearman Rank    with a trust rate of 95%.The results obtained by the family of mental disorders clients are mostly ready in receiving clients of mental disorders as much as 77 people (79.4%) and the number of mental impairment clients of most categories is currently 65 people (67%). There is a family readiness relationship in accepting clients with a number of relapse on the client's mental disorder in the clinic of health care Sambang Lihum South Kalimantan Province (P  value  = 0.000; r = 0.744).Suggestion : RHospital should provide socialization e.g. through  home visite   Improvement activities to the patient family to improve the family readiness to receive clients. Keywords: number of relapse, readiness of accepting clients
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BAYI USIA 1-12 BULAN DI PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA Mariaty Darmawan; Desi Kumala; Angga Arsesiana
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.357 KB)

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan sering menempati urutan pertama angka kesakitan balita. ISPA adalah suatu keadaan dimana saluran pernafasan (hidung, pharing dan laring) mengalami inflamasi yang menyebabkan terjadinya obstruksi jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi dinding dada pada saat melakukan pernafasan.Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada bayi usia 1-12 bulan di Puskesmas Pahandut Palangka Raya.Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional. Teknik Sampling yang digunakan adalah non probability sampling (Aksidental Sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang serta diuji dengan uji statistik Chi square.Hasil Penelitian: Berdasarkan uji statistik antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu’ dalam pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada bayi usia 1-12 bulan menunjukkan nilai significancy P value nilai α dengan tingkat significancy α = 0,05. Nilai significancymenggunakan uji Chi Square diperoleh Sig. (2-sided) untuk tingkat pengetahuan sebesar 0,001, dan untuk sikap sebesar 0,002.Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif terdapat hubungan yang signifikan terhadap kejadian ISPApada bayi usia 1-12 bulan dengan P value 0,001 0,05 untuk tingkat pengetahuan dan untuk sikap P value 0,002 0,05.Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, ASI eksklusif, ISPA.
Backward Elimination Untuk Meningkatkan Akurasi Kejadian Stunting Dengan Analisis Algortima Support Vector Machine Agus Byna; Fadhiyah Noor Anisa
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.227 KB)

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi stunting pada balita di Indonesia masih tinggi terutama pada usia 2-3 tahun. Faktor risko stunting antara lain panjang badan lahir, asupan, penyakit dan infeksi, genetik, dan status sosial ekonomi keluarga. Stunting terutama pada anak usia diatas 2 tahun sulit diatasi, sehingga penelitian mengenai faktor risiko stunting pada anak usia diatas 2 tahun diperlukan. Penggunaan Data di bidang kesehatan di perlukan sebagai tolak ukur untuk mencari hubungan, analisis, dan faktor-faktorTujuan: Selain memberikan keilmuan di bidang Informatikan juga berguna bagi ilmu kesehatan dalam pengelolaan data dalam mengambil keputusan. Serta Dapat mengurangi dampak tentang kejadian stuntingMetode: Backward Elimination dengan algortima Support Vector MachineHasil: nilai akurasi sebesar 81.62% dan nilai AUC sebesar 0.921 dengan tingkat diagnose Excellent Classification, namun setelah dilakukan penambahan yaitu Backward Elimination dengan Algortima Support Vector Machine nilai akurasi sebesar 90.16% dan nilai AUC sebesar 0,962 dengan tingkat diagnosa Excelent Classification. Dari 13 atrribut menjadi 10 atrribut, Sehingga kedua metode tersebut memiliki perbedaan tingkar akurasi yaitu sebesar 8,54% dan perbedaan nilai AUC sebesar 0,041.Simpulan: Penerapan metode Backward Elimination dapat meningkatkan nilai akurasi pada algoritma SVM dan juga menseleksi atrribut/variable.Kata Kunci: Backward Elimination, Data Mining, Kejadian Stunting, SVM.AbstractBackground: The prevalence of stunting in infants in Indonesia is still high, especially at 2-3 years of age. Risk factors for stunting include birth length, intake, disease and infection, genetic, and family socioeconomic status. Stunting, especially in children aged over 2 years is difficult to overcome, so research on risk factors for stunting in children aged over 2 years is neededPurpose: In addition to providing knowledge in the field of Informatics, it is also useful for health science in managing data in making decisions. Can reduce the impact of stunting events. Backward Elimination.Method: with Support Vector Machine algorithmResult: of accuracy value is 81.62% and AUC value is 0.921 with the level of diagnosis Excellent Classification, but after adding the Backward Elimination with Support Vector Machine Algebraic accuracy value is 90.16% and AUC value is 0.962 with level Excelent Classification diagnosis. From the 13 attributes to 10 attributes, so the two methods have differences in accuracy of 8.54% and the difference in AUC value is 0.041.Conclusion: The application of the Backward Elimination method can increase the accuracy value of the SVM algorithm and also select the attribute /variable. Keywords: Backward Elimination, Data Mining, Stunting Events, SVM. 
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang IMS (Infeksi Menular Seksual) Terhadap Pengetahuan WPS (Wanita Pekerja Seks) di Klinik IMS Bukit Sungkai Km. 12 Kota Palangka Raya Hermanto Hermanto; Dita Washtu Prasida; Cyntia Christina
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.837 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.611

Abstract

 Latar Belakang: Infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu penyebab kesehatan, sosial dan ekonomi yang dibanyak negara (Kemenkes RI, 2015). Menurut WHO IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks baik secara vaginal, anal maupun oral. Berdasarkan hasil survei pendahuluan diwilayah ini banyak yang tidak tahu tentang IMS.Tujuan Penelitian: Penelitian ini membahas tentang pendidikan kesehatan tentang IMS (Infeksi Menular Seksual) terhadap pengetahuan WPS (Wanita Pekerja Seks) di klinik IMS Bukit Sungkai Km. 12 kota Palangka Raya.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pra eksperimental dengan menggunakan one-group pre-post test design . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan sampel 25 responden.Hasil Penelitian: Hasil analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh p-value 0,001 dari nilai 0,05 yang berarti Ha diterima adalah pendidikan kesehatan tentang IMS (Infeksi Menular Seksual) terhadap pengetahuan WPS (Wanita Pekerja Seks) di klinik IMS Bukit Sungkai km . 12 kota Palangka Raya.Kesimpulan: Dari hasil penelitian menunjukkan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan responden. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dibuat sebagai sumber informasi untuk tempat penelitian dan meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menyediakan pendidikan kesehatan tidak hanya pada mereka yang terdapat pada masyarakat umum. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, IMS (Infeksi Menular Seksual), Pengetahuan WPS Background: Sexually transmitted infections (STIs) are one of the causes of health, social and economic problems in many countries (Ministry of Health RI, 2015). According to WHO the STI is an infection that is transmitted through sexual relations both vaginal, anal and oral. Based on the results of preliminary surveys in the area many did not know about STIs. Research Objectives: This study aims to determine the effect of health education on STIs (Sexually Transmitted Infections) on the knowledge of WPS (Female Sex Workers) in the Sungkai Hill STI clinic Km. 12 cities of Palangka Raya. Research Methods: This study used pre-experimental with one-group pre-post test design approach. The sampling technique used was purposive sampling, with a sample of 25 respondents and tested by Wilcoxon statistical tests. Results: The results of the analysis using the Wilcoxon test obtained p-value of 0.001 from the value of 0.05, which means that Ha is accepted, namely the influence of health education on STIs (Sexually Transmitted Infections) on the knowledge of WPS (Female Sex Workers) at Sungkai Hill STI clinic. . 12 cities of Palangka Raya. Conclusion: It is expected that the results of this study can be used as a source of information for research sites and improve health services by providing health education not only to those who are at risk but in the general public. Keywords: Health Education, STI (Sexually Transmitted Infections), WPS knowledge

Page 7 of 67 | Total Record : 661


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 16, No 1 (2025): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 15, No 2 (2024): (Article In Progress )Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 15, No 1 (2024): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 2 (2022): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 1 (2022): Dinamika Kesehatan: jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 2 (2017): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN More Issue