Journal of Civics and Moral Studies
Journal of Civics and Moral Studies (JCMS) memuat hasil penelitian tentang isu-isu moral dan kewarganegaraan yang mencakup kajian tentang negara, warganegara, hubungan antara negara dan warganegara, moral, serta pendidikan kewarganegaraan dalam mendorong national character building.
Articles
64 Documents
IDENTITAS AGAMA ISLAM YANG MODERAT DI INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL
Agus Satmoko Adi;
Iman Pasu Purba
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (284.792 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v5n2.p1-5
Indonesia merupakan negara yang sangat majemuk. Dihuni beragam ras, suku, etnik, tradisi, budaya, dan agama. Dalam realitas majemuk itulah, agama Islam berkembang menjadi mayoritas agama yang dipeluk oleh warga negara Indonesia. Indonesia dikenal sebagai negara yang mayoritas warga negaranya sebagai muslim yang berkarakter demokratis, damai, dan berkeadaban. Hal tersebut tidak lepas dari peranan organisasi massa Islam, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. NU dan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam pembanguan demokrasi dan perdamaian di Indonesia. Hal itu bisa dilakukan karena kedua organisasi tersebut yang moderat dan telah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka, sehingga pada akhirnya menjadi identitas, karakter dan personifikasi wajah Islam Indonesia. Karakter moderat bagi Islam Indonesia itu dapat dipertahankan dewasa ini karena penyemaian dan penguatan Islam moderat melalui jalur pendidikan, baik secara formal, informal dan nonformal, baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat.
STRATEGI KOMUNITAS DALAM MENGEMBANGKAN KESADARAN TANAM POHON DAN PEDULI SAMPAH GUNA MENDORONG ECOLOGICAL CITIZENSHIP
Reiza Mareta Mayangsari;
Maya Mustika Kartikasari
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (462.394 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v6n1.p17-31
penelitian dengan judul STRATEGI KOMUNITAS SAHABAT ALAM DALAM MENGEMBANGKAN KESADARAN TANAM POHON DAN PEDULI SAMPAH GUNA MENDORONG ECOLOGICAL CITIZENSHIP merupakan salah satu penelitian yang cukup menarik pada era sekarang.kepedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungan sekitar, strategi komunitas serta penggiat alam dalam mengkampanyekan serta mengajak masyarakat untuk aware terhadap kondisi lingkungan.sebagai objek penelitian ini adalah anggota Komunitas Sahabat Alam Blitar yakni ketua komitas, divisi hubungan masyarakar serta anggota komunitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas Sahabat Alam Blitar melakukan beberapa pendekatan kepada masyarakat, yakni dengan memberikan edukasi pentingnya menjaga lingkungan, mengkampanyekan atau menunjukkan contoh tindakan yang mencerminkan rasa peduli lingkungan. Memberi penguatan sikap dan tindakan dalam menjadi good citizenship dengan menjalin hubungan baik dengan melakukan pendekatan struktural dalam mengembangkan tanam pohon dan peduli sampah dengan tokoh masyarakat, menjalin kerjasama dengan dinas lingkungan terkait, serta mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dalam program kepedulian lingkungan.
ADAPTASI KLIEN ANAK BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SURABAYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT
Nurin Mahfudah
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (484.993 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v6n1.p1-16
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi adaptasi Klien Anak Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya dalam kehidupan sosial masyarakat dan mengungkap problematika Klien Anak dari Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya dalam proses beradaptasi di kehidupan sosial masyarakat. Adaptasi Klien Anak Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya ini dikaji menggunakan teori adaptasi Robert K. Merton. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri atas: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Verifikasi data dilakukan melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adaptasi Klien Anak Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya dalam kehidupan sosial masyarakat meliputi mengendalikan diri dan melibatkan diri dalam kegiatan sosial. Sedangkan problematika yang dihadapi Klien Anak Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya selama proses beradaptasi dalam kehidupan sosial masyarakat adalah menjadi korban tuduhan dan ditolak secara sosial.
KONSTRUKSI REMAJA BERTATO DALAM MEMBANGUN IDENTITAS DIRI : STUDI KASUS DI DESA LAWANGAN AGUNG KABUPATEN LAMONGAN
Enggar Tri Rusdayanti;
Sarmini Sarmini
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (264.625 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v6n1.p48 - 60
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi remaja bertato dalam membangun identitas diri serta memaparkan upaya-upaya remaja bertato dalam menghilangkan stigma negatif masyarakat. Penelitian ini penting mengingat remaja bertato dianggap membawa dampak buruk bagi kemajuan desa. Tapi faktanya, kumpulan remaja bertato memiliki kegiatan produktif yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Desa Lawangan Agung. Subjek penelitian adalah kumpulan remaja yang memiliki tato (Ketua Karang Taruna, bendahara, dan anggota). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis mengacu pendapat Miles dan Huberman (1994) melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan mengaitkan perspektif Teori Konstruksi Sosial Berger and Luckmann. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua konstruksi yakni, 1) Faktor internal, muncul tiga cara a) membangun attitude yang baik, b) membangun keberanian dan rasa tanggung jawab yang tinggi, c) membangun keterampilan untuk dapat bersosialisasi. 2) Faktor eksternal, muncul tiga cara a) membangun akhlak melalui keluarga, b) menggunakan gaya berpakaian dan style rambut yang berbeda, c) memotivasi diri melalui tokoh idola. Upaya lain remaja bertato adalah mengadakan kegiatan positif dari segi a) aspek sosial: Berpastisipasi dalam kegiatan rutin desa, b) aspek ekonomi: Memberdayakan potensi diri dan potensi alam c) aspek keagamaan: Memperbaiki diri dengan beramal saleh. Dalam konteks ini memperkuat pemikiran Berger dan Luckmann terutama pada bagian bentuk realitas sosial yang berhasil membangun hubungan baik antara kumpulan remaja bertato dengan masyarakat melalui tindakan dan interaksi. Sedangkan pada proses dialektis membutuhkan waktu dan usaha terus-menerus agar dapat menghilangkan stigma negatif yang melekat pada remaja bertato.
RELASI GENDER DALAM KOMUNITAS MOTOR KRACKER SUPERMOTO SURABAYA
Cendy Nova Weno Saputra;
Oksiana Jatiningsih
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (567.505 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v6n1.p32-47
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan relasi gender antara laki-laki dan perempuan di Komunitas Motor Kracker Supermoto Surabaya. Penelitian ini menggunakan teori hegemoni maskulinitas oleh Connel, relasi gender terjadi secara simultan yang ditandai dengan kerjasama, keterkaitan, saling mendukung antar sesama yang menunjukkan relasi kuasa terletak pada anggota laki-laki yang mendominasi masih kuat pada internalisasi kegiatan komunitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, untuk mengungkapkan nilai-nilai budaya anak motor yang ditinjau dari relasi gender antara anggota laki-laki dan anggota perempuan sebagai personal dari pengalaman berpartisipasi sebagai anggota anak motor yang bergabung pada komunitas motor kracker supermoto Surabaya. Informan penelitian ini sejumlah sepuluh orang yang terdiri dari tujuh orang dari pengurus dan dua anggota laki-laki dan satu anggota perempuan yang dipilih secara purposive dengan kriteria minimal satu tahun aktif mengikuti kegiatan komunitas. Fokus penelitian adalah relasi gender antara anggota laki-laki dan perempuan dalam komunitas motor kracker supermoto Surabaya. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara langsung, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara formal perempuan memiliki relasi yang setara dengan laki-laki. Perempuan menjadi ketua dalam struktur kepengurusan komunitas dan memiliki kebebasan berpendapat, kegiatan menginisiasi komunitas. Dalam aktivitas fisik riding komunitas, tampak relasi yang bias gender. Dalam formasi safety riding, perempuan diposisikan sengaja dilindungi dan dijaga dalam formasi rombongan di jalan. Kata Kunci: Relasi Gender, Nilai Budaya, Perempuan, Supermoto
KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XII MAN 1 MAGETAN
Avita Nur Rohmah;
Oksiana Jatiningsih
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (630.857 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v6n1.p61-75
Meningkatkan kualitas pada sumber daya manusia merupakan salah satu perwujudan dari peran strategis yang dikembangkan oleh pihak lembaga sekolah dengan berdasar pada tujuan pendidikan nasional. Tujuan penelitian ini untuk untuk menganalisis hubungan-hubungan antara kesiapan belajar dan motivasi siswa terhadap hasil belajar siswa MAN 1 Magetan. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas XII yang berjumlah sebanyak 138 anak dan untuk menentukan jumlah sampel tersebut peneliti menggunakan rumus sampling fraction per cluster. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Teknik pengolahan data menggunakan software SPSS 25. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diperoleh bahwasanya kesiapan belajar secara parsial memiliki suatu pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar yang mana nilai koefisien regresi memperlihatkan nilai positif yakni 0,334. Motivasi belajar secara parsial memiliki pengaruh secara signifikan dan positif terhadap hasil belajar dengan nilai koefisien regresi yang menunjukkan nilai positif sebesar 0,498. Adanya sebuah pengaruh yang begitu signifikan dan positif di variabel kesiapan belajar dan motivasi belajar secara simultan terhadap hasil belajar siswa di mata pelajaran PPKn. Hal ini sesuai dengan teori Thorndike, bahwa dalam masa pandemi dan ketika pembelajaran berjalan secara daring kesiapan belajar dan motivasi memiliki hubungan yang positif dengan hasil belajar.
ASPIRASI HIDUP ANAK JALANAN DI KAWASAN SIMPANG EMPAT GALANGAN, KABUPATEN GRESIK
Ilanti Febria Saraswati;
Oksiana Jatiningsih
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (500.266 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v6n1.p76-95
Dalam kesulitan kehidupan yang dihadapi, anak jalanan memiliki harapan bagi masa depannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap aspirasi hidup di bidang pendidikan dan pekerjaan serta upaya untuk mencapainya oleh anak jalanan di Kawasan Simpang Empat Galangan, Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan teori Lapangan Kehidupan Kurt Lewin. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dari Alfred Schutz. Data diperoleh melalui wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat anak jalanan dengan rentang usia di atas 15 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan latar belakang kehidupan anak jalanan berdampak pada perbedaan aspirasi anak. Berdasarkan perbedaan ini, dapat dikemukakan bahwa anak-anak jalanan yang bekerja karena dorongan pribadi memiliki aspirasi positif tentang masa depannya, sedangkan yang dipaksa menjadi anak jalanan memiliki aspirasi negatif terhadap masa depannya. Pada mereka yang memiliki aspirasi positif berusaha mencapai impian masa depannya dengan melakukan: tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai pelajar, mendaftar sekolah kejar paket, mengembangkan hobi dan minat, mengikuti alur kehidupan. Sedangkan yang memiliki aspirasi negatif cenderung pesimis dan pasrah terhadap keadaan.
STRATEGI DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DI BOJONEGORO TAHUN 2021
Iis Widyawati;
Agus Satmoko Adi
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (409.788 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v5n2.p33-50
Kabupaten Bojonegoro beberapa kali mendapatkan peringkat pratama dalam kategori Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), pada tahun 2019 Kabupaten Bojonegoro meningkat menjadi peringkat madya. Sehubungan dengan adanya peningkatan kategori peringkat pada tahun 2019 di Kabupaten Bojonegoro sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak, maka riset yang dilaksanakan berkaitan dengan strategi yang digunakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) dalam mengembangkan Kabupaten/Kota Layak Anak di Kabupaten Bojonegoro. Riset ini memiliki daya tarik agar diamati dikarenakan terdapatnya peningkatan kategori peringkat yang diperoleh Kabupaten Bojonegoro. Riset ini memakai metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik penghimpunan data dengan wawancara dan observasi mendalam. Adapun subjek pada riset ini yakni: Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB), Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Seksi Pengarustamaan Hak Anak, dan Forum Anak Bojonegoro. Hasil temuan dalam penelitian memperlihatkan strategi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kabupaten Bojonegoro dalam mengembangkan Kabupaten/Kota Layak Anak adalah adanya pembentukan gugus tugas KLA Kabupaten Bojonegoro, adanya kerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), adanya peningkatan penyedia lembaga konsultasi bagi keluarga dan lembaga pengasuhan alternatif, pembuatan infrastruktur ramah anak, adanya pengarustamaan hak anak, adanya pemantauan dan evaluasi KLA yang dilakukan setiap tahun.
PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMP 26 SURABAYA
NL Bimo Setyo Utomo;
Oksiana Jatiningsih
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (374.925 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v6n2.p17-31
Penelitian ini mendeskripsikan cara sekolah (SMPN 26 Surabaya) melakukan pendidikan karakter peduli lingkungan kepada siswa. Dengan berfokuskan kepada usaha sekolah menerapkan program pembiasaan kepedulian lingkungan serta mengatasi hambatan yang timbul sehingga terciptanya kebiasaan positif. Dengan asumsi bahwa proses belajar merupakan proses pembangunan pembiasaan perilaku seseorang datanya melalui pemikiran Skinner tentang pembiasaan anak sejak dini melalui stimulus serta penguatan yang diberikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan study kasus. Informan penelitian terdiri dari wakil kepala sekolah bidang kurikulum, penanggung jawab kantin, guru pembimbing, serta perwakilan siswa. Melalui informan data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi sekolah. Data yang telah didapat diolah dan dianalisis menggunakan cara Miles dan Huberman. Sesuai dengan hasil analisis ditemukan beberapa program sekolah tentang peduli lingkungan yaitu Mata pelajaran Lingkungan Hidup, Kantin Sehat, Lomba Kelas, dan ekstrakurikuler Tim Hijau. Program tersebut menjadi metode pembiasaan melalui stimulus di dalamnya dikuatkan oleh hadiah dan stimulus lanjutan. Dengan metode pelaksanaan pembiasaan program dilakukan secara berkelanjutan selama tiga tahun dari pertama siswa masuk hingga lulus. Pelaksanaan program menghasilkan kebiasaan peduli lingkungan pada siswa tercermin dari perilaku siswa. Sekaligus membuktikan bahwa stimulus dan penguatan dalam teori Skinner menjadi faktor pembentuk perilaku seseorang dalam proses belajar.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK RELIGIUS SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MAGETAN
Eryka Tri Nopitasari;
Raden Roro Nanik Setyowati
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (853.054 KB)
|
DOI: 10.26740/jcms.v6n2.p1-16
Penelitian ini mengungkapkan tentang implementasi pendidikan karakter dalam membentuk akhlak religius siswa di MAN 1 Magetan yang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal berbasis agama Islam di Kabupaten Magetan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam membentuk akhlak religius siswa di MAN 1 Magetan beserta kendala yang terjadi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pendidikan karakter Thomas Lickona. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam membentuk akhlak religius siswa di MAN 1 Magetan dilaksanakan berdasarkan pada visi misi sekolah yang terlaksana dalam budaya sekolah. Dimana budaya sekolah di MAN 1 Magetan tergolong menjadi dua yaitu, (1) budaya sekolah yang berasal dari kegiatan rutin di Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien, (2) budaya sekolah yang berasal dari peraturan pihak sekolah. Berbagai budaya sekolah MAN 1 Magetan tersebut sesuai dengan tiga komponen pokok pendidikan karakter yang dikemukakan oleh Thomas Lickona. Dimana budaya sekolah berupa kultum, ta’lim, dan muqadarah sesuai dengan dengan unsur moral knowing. Sedangkan kegiatan dzikir Al-Ma’surat, pelaksanaan zakat fitrah, dan penyaluran hewan qurban sesuai dengan unsur moral feeling. Kemudian kegiatan mujahadah, sholat dhuha dan dhuhur berjamaah, tadarus dan tartil Al-Qur’an sesuai dengan unsur moral action. Adapun kendala yang terjadi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dalam membentuk akhlak mulia religius siswa berasal dari siswa yaitu perbedaaan karakter seperti sifat malas dan tidak patuh siswa terhadap budaya sekolah disamping berasal dari pihak sekolah yaitu kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung.