cover
Contact Name
Rengki Afria
Contact Email
jurnal.kalistra@unja.ac.id
Phone
+6282268070067
Journal Mail Official
jurnal.kalistra@unja.ac.id
Editorial Address
Kampus Universitas Jambi Pinang Masak, Jln, Jambi - Ma. Bulian, KM.15 Mendalo Indah, Jambi Luar Kota, Muaro Jambi, Jambi
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Kajian Linguistik dan Sastra
Published by Universitas Jambi
ISSN : 29638380     EISSN : 29637988     DOI : -
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra merupakan jurnal ilmiah kebahasaan dan kesastraan yang diterbitkan oleh Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi. Kalistra terbit tiga kali setahun setiap Mei, September, dan Januari. Jurnal Kalistra menerbitkan hasil penelitian ilmiah dalam kajian bahasa dan sastra yang meliputi linguistik teoretis, linguistik terapan, linguistik interdisipliner, tradisi lisan, filologi, semiotika, sastra murni, sastra terapan, sastra interdisipliner, serta sastra dan politik identitas. Setiap artikel yang dimuat di Kalistra akan melalui proses penilaian oleh peer reviewer.
Articles 166 Documents
Struktur, Makna, dan Fungsi Mantra Pengobatan Tradisional Masyarakat Desa Kumun Mudik dan Desa Kumun Hilir, Kec. Kumun Debai, Kota Sungai Penuh Fitriyanti Fitriyanti; Irma Suryani; Dwi Rahariyoso
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i1.23289

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur, makna, dan fungsi mantra pengobatan tradisional Desa Kumun Mudik dan Kumun Hilir Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh. Pendekatan penelitian adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian yang menjadi data dalam penelitian yaitu, mantra pengobatan, mantra tawo capo, mantra dipanah setan/kuping sakit, mantra luka bakar, mantra sakit perut, mantra kena racun, mantra penawar racun, tawa mantra semua penyakit, tawar terkena angin duduk, dan sakit gigi. Sumber data dukun atau orang yang mengerti mantra.Sebanyak dua informan yaitu, Mamok Yani dan Mamok HamdaniHasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mantra pengobatan tradisional di Desa Kumun Mudik dan Desa Kumun Hilir menemukan sembilan mantra dan masing-masing terdapat struktur, makna, dan fungsi mantra yaitu, ditemukan struktur irama (datar atau lembut) yang ditemukan irama sama,  rima (asonansi, aliterasi, sempurna, tak sempurna akhir, awal, horizontal dan rima vertikal), terdapat 10 bait dan 57 larik, serta ditemukan sembilan diksi. Selanjutnya, makna yang ditemukan di dalam mantra pengobatan tradisional masyarakat Kumun Mudik dan Kumun Hilir yaitu, makna denotasi dan makna konotasi. Fungsi mantra pengobatan tidak hanya untuk pengobatan melainkan digunakan untuk penangkal tubuh, acara rumah atau syukuran rumah yang mau ditempatkan, dan untuk pawang hujan, pembacaan mantra dapat memberikan rasa aman di lingkungan yang memungkinkan timbulnya marabahaya, pembacaan mantra dapat dipercaya mengusir roh jahat yang sering mengganggu kehidupan manusia. Abstract This study aims to describe the structure, meaning, and function of traditional healing mantras in Kumun Mudik and Kumun Hilir villages, Kumun Debai district, Sungai Penuh City. The research approach is descriptive qualitative. The objects of research that become the data in the study are healing spells, tawo capo spells, devil arrow arrow spells/painful ears, burns spells, stomach pain spells, poisoned spells, antidote spells, laughter X spells for all diseases, bargaining with the wind sitting, and XX toothache. Data sources are shamans or people who understand mantras. A total of two informants, namely, Mamok Yani and Mamok Hamdani The results in this study indicate that traditional healing spells in Kumun Mudik Village and Kumun Hilir Village found nine mantras and each of them has the structure, meaning, and function of the mantra, namely, rhythm structure (flat or soft) found the same rhythm, rhyme (assonance) , alliteration, perfect, incomplete ending, beginning, horizontal and vertical rhyme), there are 10 stanzas and 57 lines, and nine dictions are found. Furthermore, the meanings found in the traditional healing mantras of the Kumun Mudik and Kumun Hilir communities are denotative meaning and connotative meaning. The function of healing spells is not only for treatment but is used for antidote to the body, house events or house celebrations that are to be placed, and for rain handlers, chanting mantras can provide a sense of security in an environment that allows for distress. human life.
Struktur dan Interpretasi Makna Simbolik dalam Cerita Rakyat Kunaung oleh Iskandar Zakaria Reska Wati; Maizar Karim; Liza Septa Wilyanti
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i1.23290

Abstract

Abstract This study aims to describe the structure and interpretation of Symbolic meaning. The structure is a story building element including: elements of theme, plot, setting, characters, and characterizations, as well as the mandate. Interpreting the symbolic meaning in the story is expected to increase knowledge. This research uses descriptive qualitative research method. The data are in the form of words, sentences, and paragraphs in the story of Belalai Raja, Beranak Beruk story, and the story of Nek Demang Nunggit in Kunaung by Iskandar Zakaria 1981. The data collection technique used in this research is literature study technique. The data analysis technique is done by classifying the data related to the structure and interpreting the symbolic meaning. Then describe the structure and symbolic meaning and finally draw conclusions from the data that has been describe. The results obtained in this study are the structure of the theme, plot, setting, characters and characterizations, as well as mandate. The three stories contain different themes. The story of the king’s trunk contains the theme of injustice, the story of giving birth to a monkey bears the theme of patience and gratitude and the story of Nek Demang Nunggit contains the theme of a gamble ending in disaster. All three stories use a forward plot. The setting used includes the setting of place, time, and atmosphere. Characters in the story are grouped into main characters, protagonists, antagonists, developing, and additional. The story of the king’s trunk contains a mandate that is to be a fair and wise leader, the story of the berak bears contains a mandate that is to accept the test patiently and not give up. The story of Nek Demang Nunggit contains a mandate that is not to bet anything in a prohibited game such as fighting cocks. The symbols contained in the story of the king’s trunk are the elephant symbol which means wisdom, the story of Beranak Beruk has a ring symbol which means magical power and the Nek Demang Nunggit story has a rooster symbol which means strength. The three stories can be concluded to have a complete structure. The three stories contain interpretations of life views and character values that provide good values. Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur dan interpretasi makna simbolik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan dengan mengklasifikasikan data terkait struktur dan menginterpretasikan makna simbolik. Kemudian mendeskripsikan struktur dan makna simbolik dan yang terakhir menarik kesimpulan dari data-data yang telah dideskripsikan. Hasil penelitian yaitu ketiga cerita mengandung tema yang berbeda. Cerita Belalai Raja mengandung tema ketidakadilan, cerita Beranak Beruk mengandung tema kesabaran dan rasa syukur dan cerita Nek Demang Nunggit mengandung tema pertaruhan berakhir malapetaka. Ketiga cerita menggunakan alur maju. Latar yang digunakan meliputi latar tempat, waktu, dan suasana. Tokoh dalam ketiga cerita dikelompokan atas tokoh utama, protagonis, antagonis, berkembang, dan tambahan. Cerita Belalai Raja mengandung amanat yaitu jadilah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Cerita Beranak Beruk mengandung amanat yaitu menerima ujian dengan sabar dan tidak berputus asa. Cerita Nek Demang Nunggit mengandung amanat yaitu jangan mempertaruhkan sesuatu dalam permainan yang dilarang seperti mengadu ayam. Adapun simbol yang terdapat dalam cerita Belalai Raja yaitu simbol gajah yang bermakna kebijaksanaan, cerita Beranak Beruk terdapat simbol cincin yang bermakna kekuatan magis dan cerita Nek Demang Nunggit terdapat simbol ayam jago yang bermakna kekuatan. Mengandung interpretasi pandangan hidup dan nilai karakter yang memberikan nilai kebaikan.
Karakter Tokoh dalam Kumpulan Cerpen Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi Karya Seno Gumira Ajidarma Wahyu Cristopan; Maizar Karim; Sovia Wulandari
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i1.23291

Abstract

Abstract This study aims to describe the characters and their depictions in the collection of short stories Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi by Seno Gumira Ajidarma by using the characterizaation method of Albertine Minderop. This research is a qualitative descriptive research with the type of library research. Sources of data used are short stories in the collection of short stories Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi by Seno Gumira Aji Darma. Data collection was carried out using the characterization method of Albertine Minderop. The conclusion of this research is to show the character which is describe by direct method (telling) and indirect method (showing)  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter serta penggambarannya dalam kumpulan cerpen Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi Karya Seno Gumira Ajidarma dengan menggunakan metode karakterisasi Albertine Minderop. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Sumber data yang digunakan adalah cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi karya Seno Gumira Ajidarma. Pengumpulan data dilakukan dengan pembacaan cermat dan pencatatan. Analisis data dilakukan dengan metode karakterisasi Albertine Minderop. Simpulan dari penelitian ini yaitu menunjukkan karakter tiap tokoh yang digambarkan dengan metode langsung (telling) dan metode tidak langsung (showing).
ANALISIS PRODUKSI KULTURAL PIERRE BOURDIEU DALAM NASKAH-NASKAH TEATER ANDHI SETYO WIBOWO Mokhammad Farosya Asy'ari; Agus Sulton
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i1.23374

Abstract

Abstract This study aims to analyze ‘practice’ in the form of Andhi Setyo Wibowo’s theatrical scripts in Pierre Bourdieu’s Theory of Cultural Production. This study uses a critical descriptive paradigm, the researcher focuses on the analysis of sources and data received by utilizing the theory used, namely Pierre Bourdieu’s theory of cultural production. There are three problem formulations that will be explained by the researcher. First, the context that shapes Andhi Setyo Wibowo’s habitus in producing his works. Second, how does Andhi Setyo Wibowo manage his modalities. Third, how Andhi Setyo Wibowo represented his theatrical scripts in the theater arena in East Java. Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis ‘prakti’ berupa naskah-naskah teater Andhi Setyo Wibowo dalam Teori Produksi Kultural Pierre Bourdieu. Penelitian ini menggunakan paradigma deskriptif kritis, peneliti menitikberatkan pada analisis sumber dan data yang diterima dengan memanfaatkan teori yang digunakan yakni teori produksi kultural Pierre Bourdieu. Terdapat tiga rumusan masalah yang akan dijelaskan peneliti. Pertama, konteks yang membentuk habitus Andhi Setyo Wibowo dalam memproduksi karyanya. Kedua, bagaimana cara Andhi Setyo Wibowo mengelola modalitasnya. Ketiga, bagaimana cara Andhi Setyo Wibowo merepresentasikan naskah-naskah teaternya dalam arena teater di Jawa Timur.
Analisis Komposisi dalam Postingan Kata Mutiara di Media Sosial Instagram Rengki Afria; Dian Fitriani
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i1.23455

Abstract

This study examines the analysis of composition in pearls posting on social media Instagram. The purpose of this study (1) to find out what kinds of compound words are used in posting pearls of wisdom on Instagram (2) explain the meaning contained in these compound words. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The stages of data collection are using listening techniques, documentation and note taking techniques. Stages of data analysis, using the method of distribution with basic techniques, namely techniques for Direct Elements (BUL). The data source is aphorisms contained in the caption on Instagram as many as the caption taken in April 2020. Based on the results of the study, found three types/forms of composition analyzed by category, namely the noun, verb, and adjective categories.Based on the class of constituent elements there are six forms of the fifteen data found, namely five data formed from nouns (N) + nouns (N); two data are formed from Adjectives (Adj) + Verbs (V); four data formed from nouns (N) + adjectives (adj); two data are formed from Adjectives (Adj) + Nouns (N), one data is formed from Verbs (V) + Nouns (N); and one data formed from nouns (N) + verbs (V). Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang analisis komposisi dalam postingan kata mutiara di media sosial instagram. Tujuan penelitian ini (1) mengetahui jenis kata majemuk apa saja yang digunakan dalam postingan kata mutiara di instagram (2) menjelaskan makna yang terkandung dalam kata majemuk tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Tahapan pengumpulan data yakni menggunakan teknik simak, dokumentasi dan teknik catat. Tahapan analisis data menggunakan metode agih dengan teknik dasar, yaitu teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Sumber data adalah kata-kata mutiara yang terdapat pada caption di instagram sebanyak caption yang diambil pada bulan April 2020. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan tiga jenis/ bentuk komposisi yang dianalisis berdasarkan kategorinya, yaitu kategori nomina, verba, dan adjektiva. Berdasarkan kelas kata unsur pembentuknya terdapat enam bentuk dari lima belas data yang ditemukan, yaitu lima data terbentuk dari Kata Benda (N) + Kata Benda(N); dua data terbentuk dari Kata Sifat (Adj) + Kata Kerja (V); empat data terbentuk dari Kata Benda (N) + Kata Sifat (Adj); dua data terbentuk dari Kata Sifat (Adj) + Kata Benda(N), satu data terbentuk dari Kata Kerja (V) + Kata Benda (N); dan satu data terbentuk dari Kata Benda (N) + Kata Kerja (V).
Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki pada Pemberitaan Konflik Indonesia-West Papua di Portal Detik.com dan Asia Pacific Report.nz Fariza Anggelina; Ernanda Ernanda; Anggi Triandana
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23182

Abstract

This study aims to determine the framing pattern of news on the Indonesia-West Papua conflict by Detik.com and Asia Pacific Report.nz through the Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki framing analysis model.  This research was conducted using a descriptive qualitative approach.  Where the data in this study are words, phrases, and sentences originating from news discourse on the December 2022 Indonesia-West Papua conflict with two sub-topics regarding the commemoration of West Papua's independence day on December 1 and the re-investigation of the 2014 Paniai case.  The results of this study are based on Pan and Kosicki's four structural framing analysis tools related to reporting on the Indonesia-West Papua conflict for the December 2021 period in the online media Detik.com and Asia Pacific Report.nz.  In the syntactic structure, Detik.com was found to only take statements from figures related to the Indonesian government without taking statements from West Papua.  While Asia Pacific Report.nz, although taking statements from various groups, statements from Indonesian figures were chosen according to the news topics that Asia Pacific Report.nz wanted to raise.  In the script structure, the two media were found to have omitted several elements from the 5W+1H elements.  In the thematic structure, in writing their own statements, the two media also included quotes from sources to strengthen their statements.  In the rhetorical structure, Detik.com only uses photos and video clips that are placed after the headlines in the news.  Meanwhile, Asia Pacific Report.nz uses a lot of words, idioms, pictures and video footage in its news.  From the research results, it was concluded that the headlines and leads from Detik.com and Asia Pacific Report.nz have been able to describe the entire contents of the news.  Both Detik.com and Asia Pacific Report.nz have their own tendencies.  Detik.com is implicitly in favor of Indonesia while the Asia Pacific Report is expressly in favor of West Papua.  Furthermore, the two media were found not to fulfill the element of completeness of the news.  Then, the two media were found to be sufficiently good at describing the news.  Finally, in using words and images Asia Pacific Report.nz is sharper than Detik.com.  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembingkaian berita konflik Indonesia-West Papua yang dilakukan Detik.com dan Asia Pacific Report.nz melalui model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat yang berasal dari wacana berita konflik Indonesia-West Papua periode Desember 2022 dengan dua sub-topik mengenai peringatan hari kemerdekaan West Papua 1 Desember dan penyelidikan kembali kasus Paniai 2014 lalu. Hasil penelitian ini berdasarkan empat perangkat struktural analisis framing Pan dan Kosicki terkait pemberitaan konflik Indonesia-west Papua periode bulan Desember 2021 di media online Detik.com dan Asia Pacific Report.nz. Pada struktur sintaksis, Detik.com ditemukan hanya mengambil pernyataan dari tokoh-tokoh terkait pemerintahan Indonesia tanpa mengambil pernyataan dari pihak west Papua. Sementara Asia Pacific Report.nz walaupun mengambil pernyataan dari berbagai golongan, pernyataan dari tokoh-tokoh Indonesia dipilih sesuai dengan topik berita yang ingin diangkat Asia Pacific Report.nz. Pada struktur skrip, kedua media tersebut ditemukan telah menghilangkan beberapa unsur dari unsur 5W+1H. Pada struktur tematik, dalam penulisan pernyataan sendiri kedua media juga mencantumkan kutipan pernyataan narasumber untuk memperkuat pernyataannya. Pada struktur retoris, Detik.com hanya menggunakan foto dan cuplikan video yang diletakkan setelah headline dalam beritanya. Sementara Asia Pacific Report.nz banyak menggunakan kata, idiom, gambar dan cuplikan video dalam beritanya. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa headline dan lead dari Detik.com dan Asia Pacific Report.nz sudah dapat menggambarkan keseluruhan isi beritanya. Baik itu Detik.com maupun Asia Pacific Report.nz memiliki kecenderungan masing-masing. Detik.com secara tersirat lebih berpihak pada Indonesia sementara Asia Pacific Report secara tersurat berpihak pada West Papua. Selanjutnya, kedua media ditemukan tidak memenuhi unsur kelengkapan berita. Kemudian, kedua media ditemukan cukup dapat mendeskripsikan dengan baik beritanya. Terakhir, dalam menggunakan kata dan gambar Asia Pacific Report.nz lebih tajam dibandingkan dengan Detik.com.
Nominalisasi pada Film Dokumenter The Bird Dancer Karya Elemental Production: Kajian Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen Putri Wahyu Illahi; Ernanda Ernanda; Anggi Triandana
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23183

Abstract

This study aims to describe the process of nominalization in the film The Bird Dancer. The data used in this research is the dialog text of the documentary film The Bird Dancer by Elemental Production obtained from the transcription results. The method used is descriptive qualitative. By using Theo Van Leeuwen's Critical Discourse Analysis approach. The results of the study found that Elemental uses a nominalization process to eliminate social actors in the dialogue text of The Bird Dancer film with the form of nominalization changing 6 data namely: suffering, improvement, treatment, treatment, care, and feelings. From the omission of social actors in the film, the audience who watches cannot know which actor is responsible for the events in the text. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses nominalisasi dalam film The Bird Dancer. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks dialog film dokumenter The Bird Dancer karya Elemental Production yang diperoleh dari hasil transkripsi. Metode yang digunakan adalah deksriptif kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen. Hasil penelitian ditemukan bahwa Elemental menggunakan proses nominalisasi dalam menghilangkan aktor sosial di teks dialog film The Bird Dancer dengan bentuk nominalisasi beruba 6 data yakni: penderitaan, perbaikan, penghinaan, pengobatan, perawatan dan perasaan. Dari penghilangan aktor sosial dalam film, khalayak yang menonton tidak dapat mengetahui siapa aktor yang bertanggung jawab terhadap peristiwa-peristiwa dalam teks pembicaraan.
Analisis Relasi Makna Sinonim dan Antonim Bahasa Kerinci Dialek Tebing Tinggi Kecamatan Danau Kerinci Mimi Fatria; Ernanda Ernanda; Rengki Afria
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23184

Abstract

This study aims to describe the form of meaning relations of synonyms and antonyms in the Kerinci dialect of Tebing Tinggi, Danau Kerinci District. The method used is descriptive method with a qualitative approach. The methods of collecting data in this study are: observation, interviews, fishing techniques, recording techniques and note-taking techniques. Based on the research results found. Based on the analysis of data that has been found by researchers in the village of Tebing Tinggi, Lake Kerinci District, a total of 177 data were found. There are 110 synonym data. The data consists of 85 synonym data with the same meaning and 25 synonym data with almost the same meaning. In the antonym meaning relation, there are 67 antonym data. The data is divided into 38 data belonging to absolute antonyms, 14 data including polar antonyms, 8 data including relationship antonyms, 1 data including hierarchical antonyms and 6 data including compound antonyms.  Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk relasi makna sinonim dan antonim dalam bahasa Kerinci dialek Tebing Tinggi Kecamatan Danau Kerinci. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk pendekatan kualitatif. Metode dalam pengumpulan data pada penelitian ini yakni:  observasi, wawancara, teknik pancing, teknik rekam dan teknik catat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan . Berdasarkan analisis data yang telah ditemukan oleh peneliti pada desa Tebing Tinggi Kecamatan Danau Kerinci di temukan 177 data secara keseluruhan. Data sinonim berjumlah 110. Data tersebut terdiri dari 85 data sinonim yang sama maknanya dan 25 data sinonim yang maknanya hampir sama. Pada relasi makna antonim terdapat 67 data antonim. Data tersebut terbagi menjadi 38 data yang tergolong pada antonim mutlak, 14 data termasuk antonim kutub, 8 data termasuk antonim hubungan, 1 data termasuk antonim hierarkial dan 6 data termasuk antonim majemuk.
Struktur Struktur dan fungsi Mantra Pengobatan Di Kenagarian, Simpang Tonang, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman. Reka Saputri; Warni Warni; Sovia Wulandari
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23185

Abstract

Abstrak This study aims to describe the structure and function of healing spells in Kenagarian Simpang Tonang, Dua Koto District, Pasaman Regency. The method used in this research is descriptive qualitative. Based on the results of the analysis, it can be concluded from this study that there are 10 spells consisting of the barah talingo mantra, bagokon mantra, dicakok ulok spell, mancit boltok mantra, baroon spell, tumbur bibison spell, tarpangan mantra, mancit ngingi mantra, pondialon spell and mosok spell. has (1) structure: rhyme (alliteration, assonance, perfect rhyme, imperfect rhyme, initial rhyme, final rhyme, horizontal rhyme and vertical rhyme), soft and flat rhythm, diction used in the form of reading the Koran, stanzas and arrays consisting of 1 stanza with a total of 5 to 10 lines. (2) the function of the mantra as a means of treating disease, a means to pray and bring good. Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan fungsi mantra pengobatan di Kenagarian Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah bahwa 10 mantra yang terdiri dari mantra barah talingo, mantra bagokon, mantra dicakok ulok, mantra mancit boltok, mantra baroon, mantra tumbur bibison, mantra tarpangan, mantra mancit ngingi, mantra pondialon dan mantra mosok memiliki (1) struktur : rima (aliterasi, asonansi,rima sempurna,rima tak sempurna, rima awal, rima akhir, rima horizontal dan rima vertikal),irama lembut dan datar,diksi yang digunakan berupa bacaan al quran,bait dan larik terdiri dari 1 bait dengan jumlah 5 sampai 10 larik. (2) fungsi mantra sebagai alat pengobatan penyakit, sarana untuk berdoa dan mendatangkan kebaikan.
Makna Leksikal dan Makna Kultural pada Ornamen-Ornamen dan Peninggalan-Peninggalan Sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang:Kajian Etnolinguistik: Intan Rizkia; Ernanda Ernanda; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23262

Abstract

This study aims to determine the lexical and cultural meanings of ornaments and historical relics at the Rumah Tuo Rantau Panjang in Merangin Regency, Jambi Province. The research method is descriptive with a qualitative approach. The data in this study are in the form of terms on ornaments and historical relics at the Rumah Tuo Rantau Panjang, which were obtained from two informants. The techniques used in collecting data are observation, documentation, interviews, and recording. Then the data obtained will be analyzed using several data analysis techniques, namely transcription, data codification, data classification, data description, and finally drawing conclusions. The results of this study are the description and documentation of the lexical and cultural meanings of the ornaments and historical relics at Rumah Tuo Rantau Panjang  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna leksikal dan makna kultural pada ornamen-ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang yang berada di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu berupa istilah kata pada ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang, yang diperoleh dari dua informan. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu, observasi, dokumentasi, wawancara, dan rekam. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan beberapa teknik analisis data yaitu, transkripsi, kodifikasi data, klasifikasi data, deskripsi data, dan terakhir menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu deskripsi dan dokumentasi makna leksikal dan makna kultural pada ornamen-ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang.

Page 4 of 17 | Total Record : 166