Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Struktur Naratif Cerita Rakyat Tapah Malenggang Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi Irma Suryani; Dwi Rahariyoso; Nurfitri Susanti
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 21, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v21i1.1130

Abstract

This research describes the narrative structure of Tapah Malenggang folklore based on the transcription conducted by Datuk Rasyid from the utterances of Datuk Zainul and Datuk Saharman. The folklore of Tapah Malenggang, as part of the oral literature of the Batanghari people, is gradually shrinking, and it can even be said to be on the verge of extinction. Through this research, it is hoped that the form and structure of the Tapah Malenggang folklore can be known. The method used is descriptive analysis. The results showed that the Tapah Malenggang story was in the form of myths and its narrative structure, namely the characters and settings functioned structurally to formulate the folklore as myth.
PARADOKS RUANG TUBUH DALAM PUISI “SAKRAMEN” KARYA JOKO PINURBO: KAJIAN ‘PASCAKOLONIAL TUBUH’ SARA UPSTONE Dwi Rahariyoso
POETIKA Vol 2, No 1 (2014): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v2i1.10413

Abstract

This essay explains about postcolonial space body in the poem Sakramen by Joko Pinurbo. In the Upstonepostcolonial context, body is the subject which being ordered the same with home, journey, nation, and city. Body becomesthe last space in colonialism, as a form of power and ownership implementation in supporting the existed systems. Bodybecomes part of colonial absolute definition target, but there is posibility of redefinition continuance. This researchfinds that body construction is found in Sakramen poem paradoxically presents dialiectic between body and soul whichrevolve in the matter of God as body. This construction in the end becomes self-deconstruction for the author whichontologically refers that body (material) is destroyed in impermanence, while spirit (idea) of Christ as God is idealizedin unity. In the end, this condition directs that the ideal contruction is in the spirit world, while in here, (the empirical,physical) is just irony.Keyword: space, post-colonialism, chaos, altenative body, whole budy, paradox, self-deconstruction, irony.
Membayangkan Indonesia dari Novel-Novel Antaretnis dan Antaragama Periode 1920-an Hingga 1970-an Dwi Rahariyoso
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3 No 2 (2015): Gramatika, Volume III, Nomor 2, Juli--Desember 2015
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.913 KB) | DOI: 10.31813/gramatika/3.2.2015.15.100--113

Abstract

Husband research outlines the issue of inter-ethnic and inter-religious marriages are hearts novel Indonesia the 1920’s period until 1970's. Novel category grouping by genre what are hearts novel-novel that had the capacity hearts discuss the theme of interethnic and inter-religious marriages. The hearts raised through a new genre, patterns and The narrative structure can be observed carefully. Category interethnic and interreligious new hearts 1920’s period until 1970's indicated that awareness about multiculturalism, pluralism, and nationality AS an idea essentials personal identity of the Indonesian nation. The full diversity of the national spirit already a central issues in developed posted author that period through the storys of romance (romance) youth hearts modern Indonesian novel.
COVID-20 DAN SEPILAHAN FIKSI LAINNYA SEBAGAI BENTUK SASTRA DISTOPIA Dwi Rahariyoso; Dimas Sanjaya
CARAKA Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v7i1.8493

Abstract

This article discusses the literary narrative of dystopia in Covid-20 and Other Sorts of Fiction. This study aims to determine the formulation of dystopia and discourse short stories offered in Covid-20 and Other Fiction. This research is a qualitative descriptive study with the postmodernism approach of Jean-Francois Lyotard. For data collection with literature study. To analyze the data using the descriptive analysis method. The research results found that dystopian literature provides formulations in it, namely, the time landscape (the future of the world and the Divine), catastrophic situations (dehumanization, chaos), coveted transformations, in which a new but unpleasant world is created due to social degeneration, an order. destructive social activities, or the consequences of social transformation efforts that lead to disasters.
Pledoi Si Anak Durhaka: Interteks dan Dekonstruksi Folklor Malin Kundang dalam Puisi Indrian Koto Dwi Rahariyoso; Muhammad Rohiq
SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 4 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2022.4.1.1-13

Abstract

Tulisan ini merupakan analisis dekonstruksi atas sajak Pleidoi Malin Kundang. Seperti tersirat dari judul, puisi Indrian Koto tersebut memiliki keterkaitan dengan cerita rakyat Melayu, Malin Kundang. Akhirnya teks puisi  tersebut dengan sendirinya memberikan pembacaan lain terkait folklor Sumatra Barat dengan ranah sudut pandang baru. Dalam model analisis dekonstruksi, pembacaan dilakukan secara struktural dengan melihat relasi yang terjadi melalui oposisi biner (binary oposition) dalam teks. Oposisi tersebut secara struktur berupa, oposisi antara judul dan cerita, oposisi berpasangan dalam teks, dan oposisi antara penalaran dan pengalaman batin (subjektif dan objektif). Setelah dilakukan pembacaan yang cermat, relasi oposisi vertikal-hierarkis sebenarnya tidak ada. Sajak tersebut memberikan sebuah sudut pandang baru dalam bentuk oposisi horisontal-setara, yaitu sama-sama membutuhkan kehadiran yang lain. Konsep durhaka yang diambil dari teks sebelumnya dibongkar, sehingga menjadi nisbi, kosong, tidak mutlak.
NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM TRADISI LISAN BIDUK SAYAK MASYARAKAT DESA JERNIH Irma Suryani; Dwi Rahariyoso; Rio Yudha Maulana
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 3 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.707 KB) | DOI: 10.22437/titian.v3i1.7028

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lisan Biduk Sayak masyarakat desa Jernih. Penelitian ini dilakukan di Desa Jernih Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Unsur-unsur yang terkandung dalam tradisi lisan biduk sayak, terdiri atas seniman tradisi lisan biduk sayak, alat musik, waktu dan tempat pertunjukan, kostum pemain, penonton, dan lagu yang disajikan dalam pementasan tradisi lisan biduk sayak. Keunikan tradisi lisan biduk sayak antara lain, Senimannya terdiri atas: pemain biola dengan senar tiga, pemain kicer/kecir, penggendang ketipung, penggendang celiti, dan vokalis atau penyanyi. Keunikan selanjutnya yaitu, Lirik lagu bentuk seperti pantun dan satu baid dengan baid lainnya saling terkait. Lirik-lirik suatu lagu pada suatu acara misalnya pernikahan, bisa saja digunakan untuk acara turun mandi, yang penting maknanya sampai dan cocok. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi lisan biduk sayak yaitu nilai budaya, moral, dan religius. Nilai budaya yang ditemukan yaitu ketakwaan, bersyukur, kerukunan, kasih sayang, harapan, pengorbanan, keikhlasan, kesopanan, dan memberi nasihat, Selanjutnya nilai moral yang ditemukan dalam tradisi lisan biduk sayak yaitu tolong menolong dan saling menghargai. Nilai religius yang ditemukan ialah akhlak, keikhlasan, dan kedisiplinan.
Identifikasi Metafora ‘3 Peristiwa’ dalam puisi esai Sidang Raya Agama – yang Tampak, dan yang Hakekat Karya Denny J.A: Kajian Metafora Paul Ricoeur Layzi Sw Azzahra; Warni Warni; Dwi Rahariyoso
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.743 KB) | DOI: 10.22437/kalistra.v1i1.18790

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metafora ‘3 Peristiwa’ dalam puisi esai Sidang Raya Agama – Yang Tampak, dan Yang Hakekat Karya Denny J.A dengan menggunakan kajian metafora Paul Ricoeur. Pendekatan penelitian adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan teknik catat. Analisis data dilakukan menggunakan analisis data yang dilakukan Royyan Julian. Simpulan dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa ‘3 Peristiwa’ ini hampir sama dan bersinergi. Hal ini bahwa antara satu peristiwa satu dengan peristiwa yang lainnya menunjukkan suatu keterhubungan. Jika peristiwa pertama menunjukkan jualan agama atau konsumerisme dari dakwah dan lain sebagainya. Peristiwa kedua menunjukkan kondisi sosial atau pluralitas. Sedangkan yang ketiga merupakan interpretasi atau penafsiran. Melalui interpretasi subjektif atau personal. Hal ini menunjukkan bahwa pengertian terhadap fenomena agama diartikan secara verba atau jasmaniah saja. Dari ketiga peristiwa tersebut merupakan suatu bentuk halusinasi atau perumpamaan atas pemahaman kondisi keagamaan.
Citraan dalam Kumpulan Puisi Resep Membuat Jagat Raya Karya Abinaya Ghina Jamela Riduansyah Riduansyah; Yundi Fitrah; Dwi Rahariyoso
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.664 KB) | DOI: 10.22437/kalistra.v1i2.20293

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang citraan apa saja dan makna citraan disetiap puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Resep Membuat Jagat Raya karya Abinaya Ghina Jamela.Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah citraan puisi anak dalam kumpulan puisi Resep Membuat Jagat Raya karya Abinaya Ghina Jamela. Makna citraan yang terdapat di dalam kumpulan puisi Resep Membuat Jagat Raya karya Abinaya Ghina Jamela. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan jenis citraan dan memaparkan makna citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Resep Membuat Jagat Raya karya Abinaya Ghina Jamela.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan objektif. Data yang diambil berupa data verbal dari kata, frasa atau kalimat yang mengandung unsur citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Resep Membuat Jagat Raya karya Abinaya Ghina Jamela dan beberapa puisi yang akan dipilih dalam kumpulan puisi Resep Membuat Jagat Raya karya Abinaya Ghina Jamela.Hasil penelitian ini mendeskripsikan; (1) Citraan Penglihatan, (2) Citraan Pendengaran, (3) Citraan Gerak, dan (4) Citraan Rabaan.
The Form of Tapah Malenggang Folklore from Batanghari Regency, Jambi Province Irma Suryani; Dwi Rahariyoso; Nurfitri Susanti
Proceeding International Conference on Malay Identity Vol. 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.421 KB)

Abstract

This research describes the form of the Tapah Malenggang folklore based on the transcription conducted by Datuk Rasyid from the utterances of Datuk Zainul and Datuk Saharman. The folklore of Tapah Malenggang, as part of the oral literature of the Batanghari people, is gradually shrinking, and it can even be said to be on the verge of extinction. Through this research, it is hoped that the folklore of Tapah Malenggang can be found. The method used is descriptive analysis. The results showed that the Tapah Malenggang folklore was in the form of myths which functioned structurally to formulate the folk tales as myths. Key words: Form of folklore, myth, Tapah Malenggang
PELATIHAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL BEREPUTASI NASIONAL PADA GURU SMP Sovia Wulandari; Liza Septa Wilyanti; Dwi Rahariyoso
PKM Linggau: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal PKM Linggau (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/pkml.v2i3.395

Abstract

Seorang guru diharuskan menulis artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal sebagai salah satu persyaratan dalam pengusulan kenaikan pangkat. Hal ini juga berlaku untuk guru Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, kesulitan dalam menulis artikel ilmiah dikarenakan oleh berbagai faktor, yaitu 1) kurangnya waktu untuk melaksanakan penelitian ilmiah; 2) belum adanya ide untuk menulis; 3) kurangnya pemahaman mengenai artikel ilmiah; 4) sulitnya publikasi di jurnal. Permasalahan dalam menulis artikel ilmiah tersebut, dapat diatasi dengan memberi pelatihan menulis artikel ilmiah. Metode yang digunakan dalam pelatihan tersebut ialah: 1) memberikan sosialisasi kepada guru-guru tentang konsep artikel ilmiah, kebahasaan dalam artikel ilmiah, etika penulisan artikel ilmiah, dan sitasi dalam artikel ilmiah; 2) memberikan pelatihan mengenai cara dan teknik penulisan artikel ilmiah untuk jurnal bereputasi nasional; dan 3) memberikan bimbingan kepada guru-guru dalam penulisan artikel ilmiah dan mempublikasikan artikel tersebut di jurnal nasional. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini ialah guru-guru memahami materi yang diberikan oleh tim PPM. Guru-guru juga telah memahami cara menulis artikel ilmiah yang berasal dari hasil penelitian ataupun dari hasil kajian literatur. Pemahaman guru-guru ini dibuktikan dengan adanya artikel yang telah ditulis oleh guru-guru dan berhasil men-submit artikelnya di jurnal nasional bereputasi yang menggunakan sistem OJS.