cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsms@unisba.ac.id
Phone
+6282321980947
Journal Mail Official
bcsms@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series : Medical Science
ISSN : -     EISSN : 28282205     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsms.v2i2
Core Subject : Humanities, Health,
Bandung Conference Series: Medical Science (BCSMS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Kedokteran dengan ruang lingkup Age, ASI, BPJS Kesehatan, CGT, Dokter layanan primer, Fungsi diastolic, Gender, Hepatitis A dan B, Interval Anak Balita, ISPA, JKN, Nyeri leher, Origin, Paritas, Pasien, Denyut Nadi, Imunisasi, Perawat, Phlebitis, PHBS, pneumonia Abortus Spontan, Pola Menstruasi, rumah sakit Pendidikan, Sektor Informal Pengetahuan, Shift kerja malam, sindrom koroner akut, Status Gizi Mahasiswa kedokteran, status sosio ekonomi, Tekanan Darah, Tingkat Stres, Troponin T , Type of occupation, ventrikel kiri, dan Wanita Premenopause. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 494 Documents
Grading Tumor Pasien Adenocarcinoma Colorectal di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2015 Farah Faza Aulia; Meike Rachmawati; Amri Junus
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.955

Abstract

Abstract.Colorectal adenocarcinoma is the third most common malignancy case in the world after lung and breast cancer with an incidence of 10.2%. In Asia, the incidence of colorectal adenocarcinoma was 957,896 cases (50.8%) with a very high mortality rate at 461,422 cases (52,4%) in 2018. Colorectal adenocarcinoma ranked third for the most common cancer in Indonesia. The pathological prognostic factors of colorectal adenocarcinoma consist of site, size, degree of penetration, lymph node and distant metastasis, histopathological variants, tumor differentiation grading, and lymphovascular invasion. This study aimed to determine the tumor differentiation grading characteristics of colorectal adenocarcinoma patients at Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung. The method used in this study was a cross-sectional descriptive analysis using medical records of colorectal adenocarcinoma patients obtained from the Department of Pathology Anatomy of Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung. 64 cases that met the inclusion criteria were found. This study showed that the proportion of moderately differentiated tumor cases (54%) was slightly more significant than well-differentiated ones (46%) and there was no patient with poorly differentiated tumor. It may be caused by the most common molecular pathway of colorectal adenocarcinoma being chromosomal instability which tend to have better tumor grading than other pathways. This study has some similarities and differences with the previous studies. In conclusion, most colorectal adenocarcinoma patients have moderately differentiated tumor grading. Abstrak. Adenocarcinoma colorectal merupakan kasus keganasan ketiga terbanyak di dunia setelah kanker paru dan payudara dengan angka kejadian 10,2%. Di Asia, insidensi adenocarcinoma colorectal adalah 957.896 kasus (50,8%) dengan angka kematian yang sangat tinggi yaitu 461.422 kasus (52,4%) pada tahun 2018. Adenocarcinoma colorectal menempati urutan ketiga kanker terbanyak di Indonesia. Faktor prognostik patologis adenocarcinoma colorectal terdiri dari lokasi, ukuran, derajat penetrasi, metastasis kelenjar getah bening, metastasis jauh, varian histopatologi, grading diferensiasi tumor, dan invasi limfovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran grading diferensiasi tumor pasien adenocarcinoma colorectal di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Metode penelitian ini adalah analisis deskriptif potong lintang menggunakan rekam medis pasien adenocarcinoma colorectal yang diperoleh dari Bagian Patologi Anatomi RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Pada penelitian ini ditemukan 64 kasus yang memenuhi kriteria inklusi. Studi ini menunjukkan proporsi kasus tumor berdiferensiasi sedang (54%) sedikit lebih besar dibandingkan kasus tumor berdiferensiasi baik (46%) dan tidak ditemukan kasus dengan tumor diferensiasi buruk. Hal ini dapat dipengaruhi oleh jalur molekuler yang sering terjadi pada adenocarcinoma colorectal merupakan ketidakstabilan kromosom (CIN) yang cenderung memiliki derajat diferensiasi tumor yang lebih baik dibanding dengan jalur molekuler lain. Hasil penelitian ini memiliki hasil yang serupa dan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Kesimpulannya, sebagian besar pasien adenocarcinoma colorectal memiliki grading tumor berdiferensiasi sedang.
Scoping Review: Efek Hesperidin pada Kadar Lipid Tikus Dislipidemia Rizqia Nurwulandari Putri Setiawan; Arief Budi Yulianti; Sandy Faisal
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.971

Abstract

Abstract. The high incidence of dyslipidemia is one of the risk factors for cardiovascular disease in Indonesia, therefore optimal treatment is needed, but pharmacological therapy has many side effects. Hesperidin herbal treatment with minimal side effects can be considered as complementary therapy. The purpose of this study was to analyze the effect of hesperidin on lipid levels of dyslipidemic rats. This study uses a scoping review method using four databases (Springerlink, Sciencedirect, Pubmed, Proquest) with articles from 2011 – 2021 which with certain keywords obtained 680 articles, then after screening using PICOS four articles were obtained. There are four articles that meet the eligible criteria according to the critical appraisal instrument Arrive 2.0. The research design of the article is entirely true experimental with a population of dyslipidemic rats given hesperidin. The results of all articles showed a decrease in lipid levels (decrease in TC, TG, C-LDL, and increased C-HDL) significantly (p < 0.05). The processes involved in improving the lipid profile in this study were the inhibition of HMG-CoA reductase, ACAT, and regulation of mRNA, C-FABP, and H-FABP that play a role in fat metabolism. Thus, hesperidin can reduce lipid levels in dyslipidemic rats, but this study is qualitative, furthermore it is recommended for further researchers to conduct studies using quantitative methods (meta analysis). Abstrak. Tingginya angka kejadiaan dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular di Indonesia, maka penanganan optimal sangat dibutuhkan, namun terapi farmakologis memiliki banyak efek samping. Pengobatan herbal hesperidin yang minim efek samping dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek hesperidin pada kadar lipid tikus dislipidemia. Penelitian ini menggunakan metode scoping review menggunakan empat database (Springerlink, Sciencedirect, Pubmed, Proquest) dengan artikel dari tahun 2011 – 2021 yang dengan kata kunci tertentu didapat 680 artikel, kemudian setelah dilakukan screening menggunakan PICOS didapatkan empat artikel. Artikel yang sesuai kriteria eligible menurut instrumen critical appraisal Arrive 2.0 berjumlah empat artikel. Desain penelitian artikel seluruhnya adalah true experimental dengan populasi tikus dislipidemia yang diberi hesperidin. Hasil dari semua artikel menunjukan penurunan pada kadar lipid (menurunnya K-total, TG, K-LDL, dan meningkatnya K-HDL) secara signifikan (p < 0,05). Proses yang terlibat dalam perbaikan profil lipid pada penelitian ini adalah inhibisi HMG-KoA reduktase, ACAT, dan regulasi mRNA, C-FABP, dan H-FABP yang berperan dalam metabolisme lemak. Maka, hesperidin dapat menurunkan kadar lipid tikus dislipidemia, namun penelitian ini masih bersifat kualitatif dan disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan kajian dengan metode kuantitatif (meta analysis).
Perbandingan Metode Edukasi dengan Metode Visual dan Audio Visual pada Proses Pembelajaran Secara Daring terhadap Peningkatan Pengetahuan Mengenai Penyakit Jantung Bawaan pada Guru TK dan SD di Kota Tidore Nanda Fadilah Zainuddin; Sadeli Masria; Mohammad Rizki Akbar
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.973

Abstract

Abstract. Congenital heart disease is a congenital disorder that often occurs in Indonesia and is estimated to reach 43,200 cases out of 4.8 million live births. The purpose of the study was to compare online education methods to increase knowledge about PJB among kindergarten and elementary school teachers in the city of Tidore by using visual and audio-visual methods. Based on this phenomenon, the problems in this study are: Is there a difference in increasing knowledge about congenital heart disease between visual and audio-visual online education methods for kindergarten and elementary school teachers in the city of Tidore? This research is an observational analytic study with a cross-sectional method. Univariate analysis used a frequency distribution, while bivariate analysis used the test of Mann Whitney. The results showed an increase in knowledge about CHD with the visual method for as many as 59 people (72.83%) on the good criteria, then on the sufficient criteria for as many as 17 people (20.98%), and on the less criteria for as many as 5 people (6.19%). As for the audio-visual method, as many as 78 people (96.30%) meet the good criteria, and the rest meet the sufficient criteria, as many as 3 people (3.70%), while the less criteria do not exist. The conclusion of this study is that there is a significant difference related to increasing knowledge about PJB between visual and audio-visual online education methods for kindergarten and elementary school teachers in the city of Tidore. Abstrak. Penyakit jantung bawaan adalah salah satu kelainan bawaan yang sering terjadi di Indonesia, dan diperkirakan mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan metode edukasi secara daring terhadap peningkatan pengetahuan mengenai PJB pada guru TK dan SD di kota Tidore dengan menggunakan metode visual dan audio visual. Berdasarkan fenomena tersebut permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan mengenai penyakit jantung bawaan antara metode edukasi daring secara visual dan audio visual pada guru TK dan SD di kota Tidore?. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode potong silang. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai PJB dengan metode visual sebanyak 59 orang (72,83%) pada kriteria baik, kemudian pada kriteria cukup sebanyak 17 orang (20,98%), sedangkan pada kriteria kurang sebanyak 5 orang (6,19%). Adapun dengan metode audio visual yaitu sebanyak 78 orang (96,30%) pada kriteria baik, dan sisanya pada kriteria cukup sebanyak 3 orang (3,70%), sedangkan pada kriteria kurang tidak ada. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan berkaitan peningkatan pengetahuan mengenai PJB antara metode edukasi daring secara visual dan audio visual pada guru TK dan SD di kota Tidore.
Gambaran Tekanan Darah Fase Hiperakut pada Pasien Stroke Perdarahan Intraserebral di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Periode Januari 2018-Desember 2020 Laisa Khosi; Eka Hendryanny; Fahmi Arief Hakim
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.974

Abstract

Abstract. Stroke is a brain dysfunction characterized by focal or global neurological deficits, sudden onset and lasting more than 24 hours or causing death, without other causes other than impaired blood flow to the brain. ICH stroke is the most common stroke subtype that can lead to a critical condition resulting in severe disability or death. Hypertension is a significant risk factor for ICH stroke and occurs mainly in the hyperacute phase: at least 80% of ICH stroke patients experience increased blood pressure. The purpose of this study was to determine the description of the hyperacute phase of blood pressure in patients with intracerebral bleeding stroke at Muhammadiyah Hospital Bandung for the period January 2018 - December 2020. Observational descriptive with cross-sectional design is the method used in this study, using medical record data of ICH stroke patients according to the criteria. Inclusion and exclusion. Results from 72 patients found that most of the patients were categorized as hypertensive emergencies as many as 35 (48.6%) for systolic blood pressure and 22 (30.5%) for diastolic blood pressure is normal. High blood pressure causes injury to the endothelium of intracerebral arteries so that the weak blood vessels then rupture spontaneously. Abstrak. Stroke merupakan disfungsi otak yang ditandai dengan adanya defisit neurologis fokal atau global, awitan mendadak dan berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan aliran darah pada otak. Subtipe stroke paling umum dan dapat menyebabkan kondisi kritis yang mengakibatkan kecacatan parah atau kematian adalah stroke PIS. Hipertensi merupakan faktor risiko utama stroke PIS dan terutama terjadi pada fase hiperakut. Pada fase hiperakut, setidaknya 80% pasien stroke PIS mengalami peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tekanan darah fase hiperakut pada pasien stroke perdarahan intraserebral di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung periode Januari 2018 – Desember 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional desain potong lintang pada data rekam medis pasien stroke PIS sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil dari 72 pasien, sebagian besar pasien termasuk kategori hipertensi emergensi sebanyak 35 (48,6%) untuk tekanan darah sistolik dan sebanyak 22 (30,56%) kategori normal untuk tekanan darah diastolik. Tekanan darah tinggi menyebabkan injuri pada endotelium arteri intraserebral, sehingga pembuluh darah yang lemah tersebut kemudian pecah secara spontan.
Systematic Review of Case Control Studies: Durasi Paparan, Jenis Serat Asbes, dan Jenis Pekerjaan Berhubungan dengan Keganasan Paru pada Pekerja di Tempat Kerja dan Industri Putri Qintara Choirunnisa; Rakanda Muhammad Naufal Pratomo; Siti Annisa Devi Trusda; Gemah Nuripah
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.975

Abstract

Abstract. Lung malignancy is the high leading causes of cancer death in the world. In 2020, there were 95,735 cases of lung cancer in Southeast Asia and 28,716 cases in Indonesia, the highest in Southeast Asia. The incidence of mesothelioma worldwide has increased since the mid-20th century. Many big impacts from a worker in asbestos factory. Asbestos is an occupational carcinogens. Approximately 125 million people in the world are exposed to asbestos in the workplace. Asbestos is a group of naturally fibrous minerals. The purpose of study was determine the relationship between duration of exposure, type of asbestos fiber, and type of work with lung malignancy of workers in the workplace and industry. Systematic Review is the study method, searching articles from the PubMed, Springer Link, Science Direct, and ProQuest with the keywords Asbestos AND Occupational exposure AND Lung cancer AND Case-control study in 2010-2021. There are 984 inclusion criteria articles with 13 eligible criteria articles. The results of the exposure duration was more than 20-30 years (OR 13.9 99% CI 7.2–27.0), chrysotile asbestos (OR 9.3 95% CI 5.4–16,1), work in the workplace and industry (OR 1.26 95% CI 0.98–1.62), has an associated risk of lung malignancy. Abstrak. Keganasan paru merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker yang paling tinggi di dunia. Pada 2020, Asia Tenggara terdapat 95.735 kasus dan di Indonesia terdapat 28.716 kasus yang merupakan tertinggi se-Asia Tenggara. Kejadian mesothelioma di seluruh dunia meningkat sejak pertengahan abad ke-20. Banyak dampak besar dari seorang pekerja di pabrik asbes. Menurut WHO, asbes adalah salah satu karsinogen kerja. Sekitar 125 juta orang di dunia terpapar asbes di tempat kerja. Asbes merupakan sekelompok mineral berserat alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara durasi paparan, jenis serat asbes, dan jenis pekerjaan dengan keganasan paru pada pekerja di tempat kerja dan industri. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Review, dengan mencari artikel dari database PubMed, Springer Link, Science Direct, dan ProQuest dengan kata kunci Asbestos AND Occupational exposure AND Lung cancer AND Case-control study dalam rentang tahun 2010-2021. Terdapat 984 artikel kriteria inklusi dengan 13 artikel kriteria eligible. Hasil durasi paparan lebih dari 20-30 tahun dengan OR 13,9 99% CI 7,2–27,0, jenis serat asbes chrysotile dengan OR 9,3 9%% CI 5,4–16,1, pekerjaan di tempat kerja dan industri dengan OR 1,26 95% CI 0,98–1,62, memiliki hubungan risiko keganasan paru.
Gambaran Kepuasan Layanan terhadap Kepesertaan BPJS di Poli Kebidanan Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon Athina Ilmi Muflihah; Caecielia Makaginsar; Engkun Sopian Indrayana
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1015

Abstract

Abstract. Patient satisfaction is the level of feeling that arises from the performance of health services received compared to the expected service. Health care is an effort carried out independently or jointly in an organization to improve health, prevent and treat individual, family, group and community disease. Maternal health services at the Puskesmas can be carried out with social security through BPJS. This study aims to determine the description of service satisfaction with BPJS membership at the Midwifery Poly Health Center of Sunyaragi, Cirebon City in 2021. The study used an observational analytic study with a cross-sectional approach. The research subjects were 34 BPJS patients who were selected using a non-probability sampling technique with a purposive sampling approach. The study has an independent variable, namely the type of BPJS participation and the dependent variable, namely patient satisfaction. Data were collected using a questionnaire, and analyzed using a frequency distribution. The results showed that 17 respondents (50.0%) felt that health services were unsatisfied, 7 respondents (20.6%) felt satisfied, and 10 respondents (29.4%) were very satisfied. This satisfaction is seen in the aspects of tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. From these aspects the Midwifery Poly is advised to conduct an evaluation to improve the services provided. Abstrak. Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan yang muncul dari kinerja pelayanan kesehatan yang diterima dibandingkan dengan pelayanan yang diharapkan. Pelayanan kesehatan merupakan usaha yang dilaksanakan mandiri atau bersama-sama pada sebuah organisasi guna meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas dapat dilakukan dengan jaminan sosial melalui BPJS. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kepuasan layanan terhadap kepesertaan BPJS di Poli Kebidanan Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon tahun 2021. Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian yaitu 34 pasien BPJS yang dipilih dengan teknik non-probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Penelitian memiliki variabel bebas yaitu jenis kepersertaan BPJS dan variabel terikat yaitu kepuasan pasien. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dan dianalisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil menunjukkan 17 responden (50,0%) merasa pelayanan kesehatan kurang memuaskan, 7 responden (20.6%) merasa memuaskan, dan 10 responden (29.4%) sangat memuaskan. Kepuasan ini dilihat pada aspek tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Dari aspek-aspek tersebut pihak Poli Kebidanan disarankan melakukan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan.
Hubungan Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di RSUD Al-Ihsan Bandung Yudhistira Yusup Rahmatulloh; Noormantany; Asep Saefulloh
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1019

Abstract

Abstract. Tuberculosis (TB) is a global health problem caused by infection bacterium Mycobacterium tuberculosis. One of the risk factors for TB is type 2 diabetes mellitus (DM). Type 2 DM causes a decrease in the patient's immune system so that he is susceptible to infectious diseases. The purpose of the study was to analyze the relationship between a history of type 2 DM and the incidence of pulmonary TB in Al-Ihsan Hospital, Bandung. This research is an observational analytic, using a case control approach. The data used is secondary data in the form of medical records for 2015-2020, the subjects of this study amounted to 201 patients consisting of 67 pulmonary TB patients and 134 non-pulmonary TB patients who were selected by purposive sampling from the medical records of the internal medicine polyclinic at Al-Ihsan Hospital. Results: The results showed that from 67 pulmonary TB patients there were 23 patients with a history of Type 2 DM and from 134 non-pulmonary TB patients there were 24 patients with a history of Type 2 DM. The results obtained based on the analysis with the chi square test were P<0.05 (P = 0.010) From these results it can be seen that there is a significant relationship between a history of type 2 DM and pulmonary TB. The Odds Ratio value obtained is 2,396, it can be concluded that patients with a history of type 2 DM have a 2 times greater risk of developing pulmonary TB compared to patients who do not have a history of type 2 DM. Abstrak. Tuberkulosis (TB) merupakan masalah Kesehatan global yang disebakan oleh infeksi kuman mycobacterium tuberculosis. Faktor risiko terjadinya TB salah satunya Diabetes melitus (DM) tipe 2. DM tipe 2 menyebabkan terjadinya penurunan daya tahan tubuh penderita sehingga rentan mengalami penyakit infeksi. Tujuan penelitian menganalisis hubungan riwayat DM tipe 2 dengan kejadian TB paru di RSUD Al-Ihsan Bandung. Penelitian ini merupakan analitik observasional, menggunakan pendekatan case control. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa rekam medik tahun 2015-2020, subjek penelelitian ini berjumlah 201 pasien yang terdiri dari 67 pasien TB paru dan 134 pasien non TB paru yang dipilih secara purposive sampling dari rekam medis poli penyakit dalam RSUD Al-Ihsan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 67 pasien TB paru terdapat 23 pasien dengan riwayat DM Tipe 2 dan dari 134 pasien non TB paru terdapat 24 pasien dengan riwayat DM Tipe 2. Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan analisis dengan uji chi square adalah P<0,05 (P=0,010) dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat DM tipe 2 dengan TB paru. Nilai Odds Ratio yang didapat sebesar 2,396, Pasien dengan riwayat DM tipe 2 memiliki resiko 2 kali lebih besar untuk terkena TB paru dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki riwayat DM tipe 2.
Cluster Of Differentiation 4 (CD4) dapat Mencegah Peningkatan Stadium Klinis Pasien HIV/AIDS: Kajian Pustaka Della Desliana; Wida Purbaningsih; Umar Islami
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1020

Abstract

Abstract. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) is a disease caused by the Human Immunodeficiency Virus (HIV) which attacks the human immune system. HIV/AIDS continues to grow and increase throughout the world. HIV infection can cause immunosuppression in HIV/AIDS patients which will then play a role in worsening manifestations and increasing clinical stage according to WHO. Opportunistic infections will be more prone to occur in patients with a high clinical stage, the condition can eventually be life-threatening. The frequency of opportunistic infections is strongly influenced by genetics, environment and social background. There are several factors that affect CD4 levels and clinical stage, one of which is age, antiretroviral therapy (ART) and syphilis infection. Abstrak. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Human immunodeficiency virus (HIV) yang menyerang sistem imun pada manusia. Penyakit HIV/AIDS semakin terus berkembang dan meningkat di seluruh dunia. Infeksi HIV dapat menyebabkan terjadinya imunosupresi pada pasien HIV/AIDS yang kemudian akan berperan dalam perburukan manifestasi dan peningkatan stadium klinis berdasarkan WHO. Infeksi oportunistik akan lebih rentan terjadi pada pasien dengan stadium klinis yang tinggi, kondisi tersebut pada akhirnya dapat mengancam jiwa. Frekuensi infeksi oportunistik sangat dipengaruhi oleh genetik, lingkungan dan latar belakang sosial. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kadar CD4 dan stadium klinis salah satunya adalah usia, terapi antiretroviral (ART) dan infeksi sifilis.
Pengaruh Senam Asma terhadap Pengurangan Frekuensi Serangan Asma pada Dewasa: Scoping Review Siti Namirah Nurul Rachmah; Mia Kusmiati; Pandith A.Arismunandar
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1022

Abstract

Abstract. The development of disease in all countries today is no longer focused on communicable diseases but on non-communicable diseases, one of which is asthma. Asthma is a chronic inflammatory disease of the airways, characterized by airway obstruction. In Indonesia, asthma is first rank in the category of chronic non-communicable diseases. This research was taken by a scoping review method in the form of searching data and analyzing several articles. The samples came from national and international journals related to the effect of asthma exercise on reducing the frequency of asthma attacks in adults. The databases used in this study were PubMed, ScienceDirect, Springer Link, and Google Scholar, with the number of articles obtained as many as 5,067 articles and the results of the screening and eligible were 5 articles. The results of the scoping review of 5 articles with asthma gymnastics include aerobic exercises intervention had a significant result of p < 0.05 can do 3 times a week for 4–8 weeks so it has a significant effect on reducing the frequency of asthma attacks. The conclusion in this study is that there is an effect of asthma gymnastic on reducing the frequency of asthma attacks. Abstrak. Perkembangan penyakit di seluruh negara saat ini tidak lagi terfokus pada penyakit menular tetapi pada penyakit tidak menular, salah satunya adalah asma. Asma merupakan penyakit inflamasi kronis pada bagian saluran napas, ditandai dengan obstruksi jalan napas. Di Indonesia, asma merupakan peringkat pertama dalam kategori penyakit kronik tidak menular. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode scoping review berupa pencarian data dan menganalisa beberapa artikel. Sample berasal dari jurnal nasional dan internasional yang berkaitan dengan pengaruh senam asma terhadap pengurangan frekuensi serangan asma pada dewasa. Database yang digunakan pada penelitian ini adalah PubMed, Science Direct, Springer Link, dan Google Scholar, dengan jumlah artikel yang didapatkan sebanyak 5.067 artikel dan hasil skrining serta uji kelayakan terdapat 5 artikel. Hasil scoping review tersebut 5 artikel dengan intervensi latihan senam asma memiliki hasil signifikansi p < 0,05 yang dapat dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 4–8 minggu sehingga sangat berpengaruh signifikan terhadap penurunan frekuensi serangan asma. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat pengaruh senam asma terhadap pengurangan frekuensi serangan asma.
Hubungan Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6–24 bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Cigalontang Rury Kemara Giri; Yuli Susanti; Satryo Waspodo
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1025

Abstract

Abstract. Indonesia is a country with a high prevalence of stunting. One of the causes of stunting is the lack of complementary feeding to meet nutritional needs at the age of 6–24 months, which cannot be fulfilled if only breast milk is given. The purpose of this study was to determine the relationship between complementary feeding and the incidence of stunting in children aged 6–24 months at the Posyandu in the Work Area of the Cigalontang Health Center. This study used a cross-sectional method. The determination of sample size was based on the hypothesis test formula for two population proportions and obtained a sample size of 80. Univariate data analysis showed the distribution of complementary feeding and the incidence of stunting in children aged 6–24 months, and bivariate analysis was conducted to analyze the relationship between complementary feeding and the incidence of stunting in children aged 6–24 months using the test chi-square. Based on the results of univariate data analysis, it shows that the provision of complementary feeding to children aged 6–24 at the Posyandu in the Cigalontang Health Center working area is mostly inaccurate, and the incidence of stunting shows 30 people in the short category and 5 people in the very short category. Based on the results of data analysis using the method chi-square, a value of 0.197 (p > 0.05) was obtained, so that it can be concluded that there is no relationship between the provision of complementary feeding and the incidence of stunting in children aged 6–24 months at the Posyandu in the Cigalontang Public Health Center. Abstrak. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stunting yang tinggi. Salah satu penyebab stunting adalah pemberian MP-ASI kurang untuk memenuhi kebutuhan gizi pada saat usia 6–24 bulan yang tidak dapat tercukupi apabila hanya diberikan ASI. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada anak usia 6–24 bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Cigalontang. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Penentuan ukuran sampel berdasar atas rumus uji hipotesis untuk dua populasi proporsi dan didapatkan jumlah sampel 80. Analisis data univariat menunjukkan distribusi pemberian MP-ASI dan kejadian stunting pada anak usia 6–24 bulan serta analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada anak usia 6–24 bulan menggunakan uji chi-square. Berdasar atas hasil analisis data univariat menunjukkan bahwa pemberian MP-ASI pada anak usia 6–24 di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Cigalontang sebagian besar kurang tepat dan kejadian stunting menunjukkan 30 orang kategori pendek dan 5 orang sangat pendek. Berdasar atas hasil analisis data dengan menggunakan metode chi-square, diperoleh 0,197 (p > 0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada anak usia 6–24 bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Cigalontang.

Page 7 of 50 | Total Record : 494